Anda di halaman 1dari 7

Studi Pustaka Kemampuan Orientasi dan Mobilitas

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS

STUDI PUSTAKA KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS BERBASIS PETA


ELEKTRONIK PADA TUNANETRA

Diajukan Kepada Universitas Negeri Surabaya


Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program
Sarjana Pendidikan Luar Biasa

Oleh :
TRENDI GALIH SUNDORO
13010044028

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA

2020

1
Studi Pustaka Kemampuan Orientasi dan Mobilitas

STUDI PUSTAKA KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS BERBASIS PETA


ELEKTRONIK PADA TUNANETRA

Trendi Galih Sundoro


Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
trendisundoro@mhs.unesa.ac.id

Pamuji
Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
pamuji@unesa.ac.id

Abstrak

Alat bantu dalam mempermudah orientasi dan mobilitas untuk tunanetra telah berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu
dan teknologi, salah satunya adalah peta elektronik yang dapat diakses melalui smartphone. Berdasarkan hal tersebut
tujuan penelitian ini untuk mengkaji implementasi peta elektronik pada kemampuan orientasi mobilitas tunanetra melalui
tinjauan literatur. Metode penelitian ini mencakup penggalian literatur menggunakan perpustakaan digital, dipilih
delapan literatur yang sesuai dengan kriteria untuk dianalisis. Dari beberapa temuan diperoleh hasil bahwa peta
elektronik memiliki pengaruh pada kemampuan orientasi mobilitas tunanetra. Terdapat bermacam modifikasi peta
elektronik yaitu berbasis sentuhan dan suara yang efektif dan berguna untuk orang tunanetra.

Kata Kunci: Peta, peta elektronik, orientasi mobilitas, tunanetra.

Abstrac

Tools to facilitate orientation and mobility for the visually impaired have been developed in accordance with advances
in science and technology, one of which is an electronic map that can be accessed via a smartphone. Based on this, the
purpose of this study is to examine the application of electronics to the ability to orientation and mobility through literary
acquisition. This research method adds the extraction of literature using a digital library, selecting literature that matches
the criteria for analysis. From some of the findings obtained from the results of this study, has the ability to support the
mobility of blind people. There are various electronic modifications made based on sound and sound that are effective
and useful for blind people.

Keyword: Maps, Electronic maps, orientation and mobility, visual impairment.

Hidayat dan Suwandi (2013:7) menjelaskan bahwa


PENDAHULUAN orientasi dan mobilitas adalah perhimpunan dan
Kemajuan ilmu dan teknologi yang cepat penggunaan indra-indra yang masih berfungsi dengan
membuat semua kalangan masyarakat tidak mau aman, tepat, efektif, dan efisien tanpa
tertinggal oleh jaman, tidak terkecuali orang tunanetra menggantungkan diri pada orang lain. Selain itu,
dan orang berkebutuhan khusus lainnya yang turut orientasi dan mobilitas memiliki keunggulan antara
memanfaatkan perkembangan teknologi untuk lain dapat mengenal ligkungan, berpindah tempat dari
membantu mempermudah dalam kehidupan sehari- satu ke tempat yang lain, mengidentifikasi lingkungan
hari. Widjaya (2012:24) menyatakan orang tunanetra sekitarnya, membantu diri sendiri maupun orang di
memiliki berbagai karakteristik meliputi karakteristik sekelilingnya.
kognitif, akademik, sosial dan emosional dan Orientasi dan mobilitas bisa terlaksana secara
karakteristik perilaku. Pada umumnya untuk maksimal, apabila anak dibekali dengan alat bantu
berpindah tempat orang tunanetra menggunakan alat baik berupa tongkat, maupun berupa digital. Alat
bantu tongkat atau anjing terlatih untuk membantu bantu digital salah satunya yang bisa dimanfaatkan
pergerakan dan mengetahui benda yang ada di oleh orang tunanetra adalah peta elektronik. Peta
sekitarnya. Dengan perkembangan teknologi orang elektronik merupakan sebuah aplikasi yang dapat
tunanetra bisa memanfaatkan alat bantu digital dalam diakses secara bebas menggunakan internet serta
melakukan orientasi dan mobilitas. berfungsi sebagai penentu lokasi ataupun GPS dan
Wahyuno (2013:10) menjelaskan bahwa navigasi. Navigasi ialah penentuan kedudukan atau
orientasi mobilitas adalah individu mampu berpindah posisi seseorang dan arah perjalanan pada lapangan
dari suatu lokasi ke lokasi lain yang diinginkan sebenarnya maupun pada peta (Soemantri, 2007).
dengan memaksimalkan indera yang masih ada dan Tujuan diberikan alat bantu digital dalam melakukan
berfungsi dengan cepat dan aman. Sejalan dengan itu orientasi dan mobilitas agar orang tunanetra bisa

2
Studi Pustaka Kemampuan Orientasi dan Mobilitas

mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari kapan harus berbelok, lajur yang digunakan dan
beserta permasalahan kehidupannya dapat memberikan informasi mengenai rute terbaik yang
diselesaikan dengan mandiri, terutama permasalahan harus dilewati. Salah satu fungsi peta elektronik
dalam perpindahan satu tempat ke tempat lainnya. adalah untuk mengetahui keberadaan kita,
Sunanto (2005: 114-115) berpendapat, mempermudah seseorang dalam mencapai berbagai
pengertian orientasi adalah kemampuan seseorang lokasi atau tujuan. peta elektronik akan
untuk mengenali lingkungannya dan hubungan menginformasikan kondisi lalu lintas langsung,
dengan dirinya baik secara temporal (waktu) maupun kapan harus berbelok, lajur yang digunakan dan
spatial (ruang). Selanjutnya Mobilitas adalah memberikan informasi mengenai rute terbaik yang
kemampuan seseorang untuk bergerak atau berpindah harus dilewati. Salah satu fungsi peta elektronik
tempat dari suatu ke tempat lain yang diinginkan adalah untuk mengetahui keberadaan kita,
dalam suatu lingkungan. Hallahan (2010:389) mendapatkan navigasi belokan demi belokan atau
menambahkan orientasi dan mobilitas adalah navigasi perjalanan, memberikan pilihan rute yang
keterampilan yang mengacu pada kemampuan untuk dapat dilalui menuju suatu lokasi dengan jarak dan
merasakan keberadaan orang lain, objek, dan petunjuk waktu tempuhnya. Peta elektronik dapat digunakan
ciri medan (orientasi) dan untuk bergerak dalam oleh kalangan siapapun, baik yang ingin berkendara
lingkungan (mobilitas). menggunakan roda empat, roda dua, maupun jalan
Berdasarkan uraian tersebut bahwa orientasi dan kaki.
mobilitas adalah keterampilan yang mengacu pada Berdasarkan penjelasan diatas, literatur review
kemampuan indera yang masih ada dan masih ini bertujuan mengkaji implementasi peta elektronik
befungsi untuk mengenali lingkungannya (orientasi) pada kemampuan orientasi mobilitas orang tunanetra
dan kemampuan untuk berpindah dari suatu posisi ke dengan mengumpulkan informasi terkait teknis agar
posisi lainnya di lingkungan yang sama dengan cepat memahami secara mendalam tentang peta elektronik
dan aman (mobilitas). pada kemampuan orientasi mobilitas pada orang
Bagi orang tunanetra orientasi dan mobilitas tunanetra, serta mengeksplorasi potensi manfaatnya di
menjadi hal penting pada saat melakukan perjalanan masa depan. Literatur review memberikan wawasan
terutama di lingkup sekolah. Hal tersebut sesuai tentang peta elektronik untuk kemampuan orientasi
dengan pernyataan Kemendikbud (2014:5) bahwa mobilitas orang tunanetra serta mengembangkan
pengembangan kemampuan orientasi mobilitas aplikasi ini lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan
merupakan satu kemampuan, kesiapan serta orang tunanetra.
mudahnya bergerak dari satu posisi ke satu posisi lain
yang dikehendaki dengan baik, tepat efektif, dan METODE
selamat. Sebagian besar orang tunanetra masih Secara khusus, artikel ini merujuk pada
mengalami hambatan dalam melakukan orientasi dan kemampuan orientasi dan mobilitas berbasis peta
mobilitas, dimana orang tunanetra hanya elektronik pada tunanetra. Beberapa jurnal relevan
menggunakan alat bantu tongkat dan pendamping. direview dengan menggunakan pendekatan literatur
Belum mengenal serta mengerti kegunaan dari peta review. Literatur review adalah uraian berisi ulasan,
elektronik dan lebih bergantung pada pendamping rangkuman, dan pemikiran tentang teori dan temuan
apabila ingin berpindah lokasi dari satu tempat ke dari penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan
tempat yang lain. untuk dijadikan landasan dalam merangkai kerangka
Peta elektronik yang dapat diakses menggunakan pemikiran yang jelas dari rumusan masalah yang
internet pada smartphone mampu mempermudah diteliti (Wahono, 2016).
mobilitas orang tunanetra sehingga selaras dengan A. Prosedur Pencarian
penjabaran Kemendikbud (2014:5) bahwa dengan Beberapa strategi digunakan untuk menemukan
meningkatkan kemamuan orientasi dan mobilitas sumber yang relevan terkait kemampuan orientasi dan
orang tunanetra mampu memasuki setiap lingkungan mobilitas berbasis peta elektronik pada tunanetra
yang dikenal maupun tidak dikenal dengan efektif, dengan basis data sebagai berikut : Google Scholar,
aman dan baik, tanpa banyak meminta bantuan dari Ebsco-host, Research gate. Sumber data memiliki
orang lain. rentang terbit tahun 2003 hingga 2019 Selanjutnya
Senada dengan hal tersebut Pratama, dkk (2019) kata kunci yang digunakan sebagai berikut: peta, peta
mengemukakan bahwa penguasaan keterampilan elektronik, orientasi mobilitas, tunanetra, peta
orientasi dan mobilitas yang baik maka akan elektronik dan orientasi mobilitas tunanetra.
membantu anak orang tunanetra menjadi pejalan yang Pencarian literatur secara online dilakukan dari
percaya diri serta mandiri ketika mereka berjalan tanggal 4 Mei 2020 hingga 4 Juni 2020.
ditempat yang sudah mereka kuasai maupun belum B. Prosedur Pemilihan
dikuasai. Sehingga peta elektronik untuk mampu Literatur yang akan dianalisis memiliki kriteria
menujang orang tunanetra untuk melatih orientasi dan untuk dipenuhi, yaitu sebagai berikut:
mobilitasnya. 1. Diterbitkan antara tahun 2003 hingga 2019;
Peta elektronik mempermudah seseorang dalam 2. Membahas topik peta elektronik untuk orientasi
mencapai berbagai lokasi atau tujuan. Peta elektronik mobilitas;
akan menginformasikan kondisi lalu lintas langsung,

3
Studi Pustaka Kemampuan Orientasi dan Mobilitas

3. Subjek penelitian orang tunanetra dan hambatan tentang bagaimana sistem bus kota bekerja secara
penglihatan. umum.
Abstrak pada literatur yang diperoleh dari 4. Eva Siekierska, Richard Labelle, Louis Brunet,
pencarian secara elektronik dan sesuai dengan kata Bill Mccurdy, dan Peter Pulsifer (2003) dengan
kunci, selanjutnya dibaca untuk menentukan apakah judul Enhancing Spatiallearning And Mobility
sesuai dan cocok dengan kriteria yang telah Training Of Visually Impaired People A Technical
ditentukan. Setelah dilakukan pemilihan abstrak, Paper On The Internet Based Tactile And Audio
tahap selanjutnya membaca literatur secara lengkap Tactile Mapping. Tujuan utama artikel ini adalah
dan dianalisis. Ditemukan beberapa Literatur sesuai untuk menginformasikan tentang pembuatan peta
kriteria yang membahas tentang peta elektronik untuk untuk gangguan penglihatan (orang tunanetra)
orientasi mobilitas orang tunanetra. dengan menyediakan berbagai produk seperti peta
C. Prosedur Analisis tactile, haptic dan auido-tactile yang dapat
Pencatatan dilakukan pada literatur terpilih meningkatkan kemandirian, kepercayaan diri
meliputi informasi tentang judul, penulis, tahun terbit, orang tunanetra dalam kehidupan sehari-hari.
temuan, serta persamaan dengan topik yang diangkat. Aplikasi peta tactile juga mempelajari konsep
Kemudian data yang diperoleh dibandingkan dan spasial dan geografi, peta audio-tactile
temuan dari masing masing literatur dianalisis. dikombinasikan dengan akeses informasi
Dilakukan analisis deskriptif untuk mengekstrak geospasial yang dapat meningkatkan kemampuan
informasi dari setiap literatur. mobilitas orang tunanetra. Peta audio-tactile ini
berbasis sentuhan dan suara antarmuka.
HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Anke M. Brock, Philippe Truillet, Bernard Oriola,
Delphine Picard, Christophe Jouffrais (2015)
A. Hasil dengan judul Interactivity Improves Usability Of
Secara garis besar delapan literatur yang terpilih
Geographic Maps For Visually Impaired People.
dijabarkan sebagai berikut:
Artikel ini berisi mengenai peta interaktif
1. Alfi Syahrin Umami dan Sri Joeda Andajani merupakan solusi yang baik untuk meningkatkan
(2017) dengan judul Studi Deskriptif Teknik eksplorasi peta dan pemetaan kognitif secara
Penguasaan Kemampuan Orientasi Dan Mobilitas
visual orang tunanetra. Peta tradisional untuk
Menggunakan Smartphone Berbasis Android
orang tunanetra adalah peta tactil dimana konten
Siswa Tunanetra. Penelitian ini bertujuan untuk
yang berebda disajikan dalam kelegaan yaitu
mendeskripsikan pelaksanaan teknik penguasaan
melalui garis yang diangkat dengan bantuan
kemampuan orientasi dan mobilitas menggunakan simbol, garis, dan tekstur yang berbeda. Braille
smartphone berbasis android siswa tunanetra di digunakan untuk menambah informasi tekstual.
SMPLB dan SMALB YPAB Surabaya,
Dalam beberapa penelitian dengan orang-orang
mendeskripsikan kendala-kendala yang ditemui
tunanetra, peta tactil telah terbukti menjadi alat
pada pelaksanaan teknik penguasaan kemampuan
yang efektif untuk memperoleh pengetahuan
orientasi dan mobilitas menggunakan smartphone survei.
berbasis andorid serta upaya mengatasai kendala- 6. Rebecca L. Renshaw dan George J. Zimmerman
kendala dalam pelaksanaan.
(2007) dengan judul Using A Tactile Map With A
2. Toni Yudha Pratama, Muntazir, Mila Vindiyani,
5 Year Old Child In A Large Scale Outdoor
Siska Marini Damayanti, Kiki Rismaryanti,
Environment. Dalam artikel ini, membahas teknik
Aniyah, Lianah (2019) dengan judul
untuk membangun peta tactil, dengan penekanan
BlindMaps Sebagai Alat untuk Memudahkan pada kesamaan persepsi antara simbol peta dan
Orang tunanetra Berorientasi dan Mobilitas di objek yang diwakili, gambaran menggunakan peta
Kampus FKIP UNTIRTA Kota Serang. Penelitian
tactil dengan tunanetra pada anak muda, dengan
ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana
fokus pada penggunaan peta oleh anak untuk
kefektifan alat bantu mobilitas tunanetra yang
mempelajari rute dan aplikasi dari pembelajaran
diberi nama BlindMaps dengan pengambilan
ini saat bepergian di lingkungan luar. Data yang
lokasi ruang CR1-05 dan perpustakaan di kampus dikumpulkan mengenai jumlah waktu yang
FKIP UNTIRTA. Tunanetra cukup mendekati dibutuhkan anak untuk menemukan tempat pada
ruangan manapun tanpa bantuan manusia lain dan
peta tactil dan waktu yang dia butuhkan untuk
akan dibantu oleh BlindMaps untuk mengetahui
melakukan perjalanan ke berbagai lokasi di
ruangan apa yang terdekat dengan individu
lingkungan. Tujuan data pada artikel ini untuk
tunanetra tersebut. menunjukkan penggunaan peta tactil pada anak
3. Cheryl Besden (2009) dengan judul Design Of A selama pengajaran, tidak menarik kesimpulan
Map And Bus Guide To Teach Transferable Public
ilmiah tentang pemahaman spasial anak diperoleh
Transit Skilss. Penelitian ini bertujuan untuk
semata-mata dari menggunakan peta. Spesialis
membantu siswanya dalam melakukan perjalanan
Orientasi dan Mobilitas anak itu ingin tahu apakah
dari rumah menuju sekolah menaiki bus dengan
anak kecil ini bisa belajar menggunakan peta tactil
menggunakan peta taktil-visual bagian tengah kota untuk membantunya menavigasi melalui ruang
disertai dengan buku catatan berisi informasi dasar lebih mandiri dan efisien.

4
Studi Pustaka Kemampuan Orientasi dan Mobilitas

7. Tessa Wright, Beth Harris, dan Eric Sticken menciptakan dan memperkaya peta
(2010) dengan judul A Best-Evidence Synthesis of kognitif. Menggunakan peta tactil dan visual adalah
Research on Orientation and Mobility Involving salah satu pendekatannya. Kedua peta tactil dan visual
Tactile Maps and Models. Penelitian ini berisi adalah alat yang berguna untuk individu dengan
menenai mereview tentang penelitian orientasi dan gangguan pengelihatan atau tunanetra untuk
mobilitas dengan melibatkan peta tactil dan model mempelajari kompleksitas skala besar dan kecil,
tactil. Dalam studi ini yang memiliki ukuran efek (Ungar, Blades, & Spencer, 1993 dalam Renshaw et
signifikan adalah terkait dengan pembuatan peta al, 2008). Selanjutnya Espinosa dan Ochaita (1998)
taktil. Satu studi menemukan akurasi yang lebih dalam Renshaw et al. (2008) menemukan bahwa
besar ketika simbol titik berada pada simple peta orang dengan hambatan penglihatan memperoleh
dengan sedikit tekstur latar belakang bisa pengetahuan yang lebih baik tentang rute yang mereka
jadi. Ketika tekstur latar belakang hadir, seperti pelajari dengan peta taktil dibandingkan dengan rute
garis yang menunjukkan rumput, lebih banyak yang mereka pelajari hanya melalui pengalaman atau
simbol yang terlewatkan, dan di sana lebih banyak deskripsi verbal. Hasil penelitian mereka
kesalahan duplikasi. Studi ini lebih mengungkapkan penggunaan peta tactil
mengutamakan rekomendasi untuk penggunaan meningkatkan efisiensi perjalanan (peserta tidak
paling efektif dari peta dan model tactil. sering menyimpang dari rute) dan mengurangi
8. Amy Lobben dan Megan Lawrence (2012) dengan kesalahan perjalanan (peserta tetap berorientasi)
judul The Use of Environmental Features on ketika orang dewasa menggunakannya untuk
Tactile Maps by Navigators Who Are Blind. melakukan perjalanan melalui ruang luar berskala
Penelitian ini berisi mengenai peta yang dirancang besar.
untuk dan digunakan oleh orang tunanetra dengan Orientasi dan mobilitas spesialis
penghlihatan rendah. Dalam proyek peta, peneliti menggabungkan penggunaan peta dalam mengajar
mengembangkan dan menguji lapangan rute perjalanan kompleks pada orang dewasa di
simbolisasi untuk dan penggunaan peta taktil. lingkungan baru dan membiasakan anak usia sekolah
Proses pengembangan termasuk konsulasti dengan dengan rute perjalanan rumah atau sekolah di dalam
literatur serta dengan pakar lapangan (guru ruangan, tetapi para peneliti hanya memberikan
orientasi dan mobilitas, braillists, dan guru yang sedikit perhatian menggunakan peta ini dengan anak-
bekerja dengan siswatunanetra). Hasil penelitian anak di ruang terbuka berskala besar (Renshaw, et al
mengungkapkan seperangkat simbol tactil dan 2007:114).
penggunaan fitur lingkungan berguna untuk orang Melalui pencatatan yang telah dilakukan sesuai
tunanetra. dengan penelitian-penelitian di atas, sebagian besar
B. Pembahasan penelitian memanfaatkan kecanggihan teknologi salah
Tunanetra mempunyai masalah dalam satunya pada smartphone berbasis andorid yang bisa
mobilitas sosial dikarenakan orang dengan tunanetra mengakses peta elektronik yang bertujuan untuk
memerlukan pertolongan dari orang disekitarnya membantu orang tunanetra dalam melakukan orientasi
untuk mendapat gambaran mengenai tempat baru. dan mobilitas. Penelitian tersebut menginformasikan
Gambaran yang jelas membuat mobilitasnya akan mengenai pembuatan peta untuk orang tunanetra
menjadi lancar, (Yusuf, 1996:82). Sejalan dengan dengan melakukan beberapa modifikasi untuk
pendapat tersebut Brock et al (2015) menambahkan mempermudah orang tunanetra dalam
bahwa orientasi dan mobilitas merupakan tantangan menggunakannya. Peta tersebut diantaranya ada peta
terbesar bagi orang dengan tunanetra. tactil, haptic, audio-tactile. Dimana peta tersebut
Orientasi dan mobilitas dilakukan dengan berbasis sentuhan dan suara antarmuka. Peta tersebut
menggunakan teknik diantaranya ada empat sistem diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri
mobilitas yang biasa digunakan oleh penyandang orang tunanetra dalam kehidupan sehari-hari.
tunanetra yaitu berjalan dengan pendampingan awas, Peta tersebut bisa berjalan sesuai harapan apabila
tongkat, anjing penuntun (dog guide), dan alat bantu menggunakan teknik yang tepat pada saat pembuatan
elektronik, (Sunanto, 2005:121). Alat bantu elektronik peta tactil. Proses pengembangan atau pembuatan
yang dapat digunakan salah satu diantaranya dengan peta tactil termasuk konsulatasi dengan literatur serta
adalah peta elektronik pada smartphone berbasis dengan pakar lapangan (guru orientasi dan mobilitas,
android. Peta secara tradisional merupakan salinan braillists, dan guru yang bekerja dengan
cetak. Dengan bangkitnya teknologi baru, peta siswatunanetra). Selain itu temuan penelitian diatas
interaktif dan multimodal sekarang ada di komputer juga membahas mengenai keefektifan peta tersebut
dan smartphone. Peta-peta ini menyediakan fungsi- sebagai alat bantu mobilitas tunanetra. Hasil
fungsi baruseperti mengulir, memperbesar, dan penelitian mengungkapkan seperangkat simbol tactil
mencari fungsionalitas. Selain itu, konten peta dapat dan penggunaan fitur lingkungan berguna untuk orang
diperbarui dan diedit secara dinamis. (Ankle.,et al, tunanetra.
2015:160)
Orientasi dan mobilitas khusus menggunakan PENUTUP
berbagai metode dan bahan untuk membantu individu A. Simpulan

5
Studi Pustaka Kemampuan Orientasi dan Mobilitas

Literatur review ini membahas kemampuan Impaired People”. Human Computer


orientasi dan mobilitas berbasis peta elektronik pada Interaction. Volume 30: 156-194
tunanetra. Berfokus pada mengkaji implementasi peta https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080
elektronik untuk orientasi dan mobilitas orang /07370024.2014.924412
tunanetra dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada
Hallahan, Daniell and Kauffman.(2010). Exceptional
saat orang tunanetra hendak berpindah dari suatu
Learners11 th Edition .Virginia: Pearson
tempat ke tempat lain tanpa membutuhkan bantuan
orang di sekitarnya. Kemendikbud. 2014. Program Pengembangan Guru
Tujuan penelitian ini mengkaji implementasi SDLB Khusus Orientasi Mobilitas. Jakarta
peta elektronik pada kemampuan orientasi dan
Lobben, Amy dan Megan Lawrence. 2012. “The Use
mobilitas orang tunanetra dengan mengumpulkan
of Environmental Features on Tactile Maps by
informasi terkait teknis agar memahami secara
Navigators Who Are Blind”. The Professional
mendalam tentang peta elektronik pada kemampuan
orientasi mobilitas pada orang tunanetra, serta Geographer. Volume 64. Number 1.
mengeksplorasi potensi manfaatnya di masa depan. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080
/00330124.2011.595619?journalCode=rtpg20
Setelah mengulas 8 literatur dari beberapa negara
dengan berbagai desain penelitian, diperoleh hasil Pratama, dkk. 2019. “BlindMaps Sebagai Alat Untuk
penelitian yang mengungkapkan peta tactil dan Memudahkan Anak Tunanetra Berorientasi
penggunaan fitur lingkungan berguna untuk orang dan Mobilitas di Kampus FKIP UNTIRTA
tunanetra artinya penggunaan peta elekronik semacam Kota Serang”. Jurnal Unik Pendidikan Luar
peta tactil efektif untuk membantu orientasi dan Biasa. ISSN: 2443-1389.
mobilitas orang tunanetra. http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/UNIK/arti
Peta elektronik untuk membantu orientasi dan cle/view/5581
mobilitas orang tunanetra sangat beragam di berbagai Renshaw, L. Rebecca and George J. Zimmerman.
dunia, banyak yang melakukan modifikasi pada peta 2007. “Using a Tactile MapWith a 5 Year Ols
elektronik salah satunya yaitu peta tactil yang Child in a Large Scale Putdoor Environment”.
dianggap efektif penggunaanya untuk orientasi Heldref Publications. Volume 39. Number 3.
mobilitas orang tunanetra. Melihat efek positif peta https://eric.ed.gov/?id=EJ805286
elektronik bagi kemampuan orientasi mobilitas orang
tunanetra, maka diperlukan banyak penelitian untuk Siekierska, Eva., et al. 2003. “Enhancing Spatial
mengetahui lebih dalam mengenai cara kerja peta Learning and MobilityTraining of Visually
elektronik yang lebih efektif. Impaired People a Technical Paper on the
Internet Based Tactile And Audio-Tactile
B. Saran Mapping”. The Canadlan Geographer. No.
Melihat potensi manfaat peta elektronik bagi 4:480-493.
kemampuan orientasi mobilitas orangtunanetra maka https://www.semanticscholar.org/paper/Enhan
dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait topik ini. cing-spatial-learning-and-mobility-training-
Penelitian yang akan datang harus of-Siekierska-
mempertimbangkan klasifikasi tunanetra, usia Labelle/0fbc4c97e8f610c18ff320e0efb21c8ed
sampel, uji coba alat, modifikasi peta dengan berbasis
7d336aa
suara ataupun tambahan petunjuk dengan huruf
braille. Soemantri, Sutjihati. 2007. Psikologi Anak Luar
Selanjutnya peneliti yang akan datang dapat Biasa. Bandung: PT. Refika Aditama.
mempertimbangkan apakah peta tersebut bisa
digunakan dalam jangka yang lama, dan bisa Sunanto, Juang. 2005. Mengembangkan Potensi Anak
digunakan tanpa pendamping. Peta elektronik dapat Berkelainan Penglihatan. Jakarta: Departemen
diajarkan oleh guru dan guru hendaknya melakukan Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal
sosialisasi kepada pendamping cara menggunakan Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan
peta tersebut. Pendidikan Tenaga Kependidikan dan
Ketenagaan Perguruan Tinggi.

DAFTAR PUSTAKA Umami, Alfi. 2017. “Studi Deskriptif Teknik


Penguasaan Kemampuan Orientasi dan
Besden, Cheryl. 2009. “Design of a Map and Bus Mobilitas Menggunakan Smartphone Berbasis
Guide to Teach Transferable Public Transit Android Siswa Tunanetra di SMPLB dan
Skilss”. Journalof Visual Impairment and SMALB YPAB Surabaya”. Jurnal Pendidikan
Blindness. Khusus.
https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/014 http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/j
5482X0710101008?icid=int.sj- urnal-pendidikan-
abstract.similar-articles.1 khusus/article/viewFile/22009/20173
Brock, M. Anke., et al. 2015. “Interactivity Improves
Usability of Geographic Maps for Visually

6
Studi Pustaka Kemampuan Orientasi dan Mobilitas

Wahono, Romi Satria. 2016. “A Systematic Literature


Review of Software DefectPrediction:
Research Trends, Datasets, Methods and
Frameworks”. Journal of Software
Engineering. Vol 1, No 1.
https://www.researchgate.net/publication/275
945834_A_Systematic_Literature_Review_of
_Software_Defect_Prediction_Research_Tren
ds_Datasets_Methods_and_Frameworks
Wahyuno, Endro. 2013. Orientasi dan Mobilitas.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Widjaja, Ardhi. 2012. Seluk Beluk Tunanetra &
Strategi Pembelajarannya. Jogjakarta:
Javalitera.
Wright, Tessa, Beth Harris and Eric Sticken. 2010 “A
Best-Evidence Synthesis of Research on
Orientation and Mobility Involving Tactile
Maps and Models”. Journal of Visual
Impairment and Blindness.
https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/
0145482X1010400205?journalCode=jvba

Anda mungkin juga menyukai