Segitiga epidemiologi atau sering juga disebut dengan triad epidemiologi merupakan model yang
Berdasarkan model segitiga epidemiologi, timbul atau tidaknya penyakit pada manusia
1. Pejamu (host)
Pejamu adalah faktor yang ditemukan pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya
serta perjalanan penyakit. Faktor ini meliputi : Faktor keturunan, mekanisme, pertahanan
tubuh, usia, jenis kelamin, ras, status perkawinan, pekerjaan, dan kebiasaan hidup. Pada
pejamu sendiri, masalah gizi pada mulanya terjadi karena adanya kekurangan atau
kelebihan, seperti aktivitas fisik yang berat atau ringan, pola hidup buruk atau berlebihan
dan konsumsi makanan yang kurang atau lebih, semua itu sangat berpengaruh terhadap
status gizi tubuh kita. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh
memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan
pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum
pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang, terjadi bila tubuh mengalami
kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status gizi lebih terjadi bila tubuh
memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan, sehingga menimbulkan efek toksis
atau membahayakan.
Baik status gizi kurang maupun status gizi lebih terjadi gangguan gizi. Gangguan gizi disebabkan
oleh faktor primer maupun sekunder. Faktor primer adalah bila susunan makanan
2
seseorang salah dalam kuantitas dan kualitas yang disebabkan oleh kurangnya
lainnya. Faktor sekunder meliputi semua faktor yang menyebabkan zat gizi tidak sampai
faktor yang mengganggu absorpsi zat-zat gizi, faktor yang mempengaruhi metabolisme
dan utilisasi zat gizi, faktor yang mempengaruhi ekskresi yang mengakibatkan
Agent adalah organisme penyebab penyakit menular yang dapat mempengaruhi perjalanan suatu
a) Golongan nutrient: kelebihan atau kekurangan nutrisi seperti protein, lemak, Karbohidrat,
b) Golongan kimia : berasal dari luar tubuh seperti zat racun dan obat senyawa kimia. Ada juga
c) Golongan fisika : Hal-hal yang berkaitan dengan fisik seperti panas (luka bakar), irisan,
3. Lingkungan (Environment)
meliputi :
Pada beberapa cuaca seperti musim hujan dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti flu dan
demam yang di mana dapat terjadi karena cuaca sangat mempengaruhi pejamu, pada saat
sakit nafsu makan akan mulai menurun sehingga masalah gizi pun terjadi.
lain-lain.
Di lingkungan yang kita tinggali, kebersihan merupakan hal utama, pada area padat akan
penduduk produksi sampah tentu saja akan lebih banyak sehingga jika terkumpul
semakin lama atau jika kesadaran diri beberapa individu rendah maka sampah akan
dibuang secara sembarangan, lingkungan ini lah yang akan memunculkan penyakit
seperti Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum.
c) Lingkungan sosial seperti norma, adat istiadat, kepercayaan agama, nilai-nilai yang berlaku,
dan lain-lain.
Pada lingkungan sosial tentu yang akan berpengaruh pada gizi adalah ekonomi kita sendiri,
sedangkan pada keluarga mampu pengolahan makanan akan kurang variatif atau tidak
dapat pengolah pola diet yang sehat sehingga kesehatan gizi kita terganggu.