Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 5 – [Bryan G, Chris L, Owen S, Keiph V, Mikhail K]

Relativism - Materi Presentasi

a. The Truthful Alternative


- Relativism membuat "truth" bagi setiap orang berbeda, sesuai dengan kondisi yang
ada, motivasi org tersebut, dan juga keinginan orang tersebut.
- Cth: Ada seorang preman yang diwawancara polisi yang menggunakan seorang
penerjemah bahasa karena mereka berbeda bahasa. Sang polisi mengatakan bahwa
jika sang preman tidak mengakui kesalahannya, ia akan menembaknya. Lalu, sang
preman menjelaskan seluruh kesalahannya dan mengakuinya. Namun, sang
penerjemah mengatakan bahwa sang preman meminta sang polisi untuk
menembaknya saja sehingga sang polisi menembaknya.
- Dari contoh diatas, truth bagi sang polisi adalah bahwa sang preman ingin ditembak
mati, truth bagi sang preman adalah bahwa ia sudah melakukan pengakuan atas
kesalahannya. Truth yang mereka miliki berbeda hanya karena sang penerjemah
berbohong dalam penerjemahan.
- Ada Relativism di dalam truth yang ada bagi setiap orang dan ada juga Relativism
bagi etika yang setiap orang miliki.
- Relativism memerlukan Humanism, yaitu bahwa semua hal berasal dari manusia.
Relativitas dari truth dan etika yang ada juga berasal dari manusia. Tetapi, setiap truth
dan etika ini sendiri pasti berbeda. Sedangkan, Humanism sendiri merupakan sebuah
ilmu yang absolut yang mengatakan bahwa manusia menjadi sumber segalanya. Hal
ini memerlukan suatu tolak ukur, apakah ada satu manusia yang menjadi tolak ukur
bagi Humanism? Hal ini membuat relativism dan juga humanism gagal.
- Christianity -> belief yang didasarkan freedom.
- Relativism di dalam truth dan etika memiliki banyak kegagalan dan ada kebingungan
dalam mengukur relativism menggunakan humanism yang ada.
- Christianity ada sebagai jalan tengah dimana Tuhan Yesus sudah menjelaskan apa
artinya untuk menjadi seorang manusia.
- Truthful Alternative disini berarti bahwa kita bisa menggunakan truth dari
Christianity sebagai salah satu tolak ukur Relativism, dibandingkan dengan
Humanism yang membuat kebingungan dalam relativism.
Kelompok 5 – [Bryan G, Chris L, Owen S, Keiph V, Mikhail K]

b. Creation
- Relativisme Kreasi

Relativisme mengenai eksistensi merupakan sebuah hal yang pastinya berbeda di pandangan
orang – orang. beberapa dari mereka tidak memiliki jawaban akan tujuan dari kehidupan.

Menurut John Lennox dan temannya, ada lebih dari 10 pangkat 40 ribu kemungkinan bahwa
sebuah protein dari kehidupan yang esensial berada di satu tempat. Sama seperti ada 10
pangkat 40 ribu kemungkinan bahwa adanya arti dan tujuan eksistensi manusia yang berbeda
– beda.

Menurut Hoyle dan WIckramasinghe, kemungkinan – kemungkinan berbeda yang begitu


besar terlihat sangat mustahil terhadap mencari 1 pandangan yang sah. Mereka berkata
bahwa, hal tersebut merupakan “relativisme terhadap eksistensi dan kreasi dunia ini.”

- Relativisme ciptaan alam semesta

Banyak memiliki pendapat dan pandangan bahwa ciptaan alam semesta bukanlah dunia ini
yang memulai. Tetapi, ada banyak lagi yang lain yang berpendapat bahwa dunia ini adalah
kreasi pertama, yang berasal dari the Big Bang. Lebih lagi, banyak yang memiliki pendapat
relatif bahwa kehidupan ini berasal dari Tuhan, dan tujuan dari hidup ini adalah untuk hidup
dengan Iman.

Pandangan dan Konteks selalu penting, contohnya = sebuah anak dapat membuat deduksi
yang tidak moral Ketika ibunya yang seharusnya melindunginya, membayar sebuah orang
untuk menusuk jarum yang besar ke dalam anak tersebut. Di dalam konteks, hal tersebut
menggambarkan bahwa seorang ibu hanya sedang membawa anaknya ke dokter untuk
diberikan imunisasi.

- Relativisme Ciptaan menurut Allah


1. Manusia memiliki harga diri intrinsik
2. Pandangan dan konteks seseorang sangat penting
3. Tuhan hanyalah jalan dan kebenaran dari segala hal
4. Sebuah hal yang tidak mencampuri nama Allah adalah kebohongan
5. Kita tidak dapat menjadi manusia yang genuine jikalau kita tidak dapat mengenali
harga diri kami sendiri yang bersifat intrinsik.

- Informasi relativisme penting lainnya mengenai kreasi


Kelompok 5 – [Bryan G, Chris L, Owen S, Keiph V, Mikhail K]

Apa yang penting adalah apa yang kami percayai terhadap orang lain, bukanlah apa yang
mereka percayai mengenai diri kami.

- Relativisme terhadap identitas

Identitas kami sangat penting di dunia ini, karena beberapa dari orang dapat keliru dalam
melabel seseorang dengan identitas yang benar.

Contohnya = 2 perempuan mengalami kecelakaan besar di jalan saat sedang menaiki mobil. 1
meninggal dan 1 selamat. Anak yang selamat dibawa ke rumah sakit dengan keluarganya
berada di sampingnya. Setelah sekian lama ngobrol dan berbincang, ada sebuah hal yang
tidak masuk akal sama sekali, karena beberapa detail yang dimiliki sang korban selamat tidak
akur dengan apa yang dimiliki keluarganya. Ternyata, identitas sang korban ketuker dengan
yang telah meninggal.

c. Incarnation
- Kejadian 1:1 berbunyi, “Pada mulanya Allah menciptakan…” awal kalimat itu
mengubahkan setiap implikasi dari hidup kita semua. Incarnation adalah bentuk
dimana Tuhan Yesus lahir dari seorang tukang kayu di kendang domba. Semua orang
mencoba menjatuhkanNya, tapi Dia terus ada dan memberitakan InjilNya kepada
semua orang. Dia datang ke dunia untuk membesakan setiap dari kita di dunia ini .

- Incarnation bisa dibagi menjadi dua implikasi,

1. The absoluteness of the moral law

- Dalam intinya humanisme itu adalah realitvistik, dimana semua nilai yang dipegang
itu menjadi relative hanya pada atau sesuai dengan keadaan atau budaya seorang
individu.
- Dan pada intinya Realitivism mengalahkan diri sendiri. Dikarenakan untuk
mengatakan bahwa sebuah kebenaran adalah relative itu terlibat dalam kontradiksi.
Dimana pernyataan itu hanya bisa antara mencakup dirinya sendiri atau mengcualikan
dirinya sendiri karena jika untuk mencakup pertanyaan tersebut maka berarti tidak
selalu benar. Sedangkan untuk mengcualikan pertanyaan tersebut percaya kan adanya
absolut, tapi juga menyangkal keberadaan absolut itu sebenarnya ada atau tidak.
- Sehingga bisa disimpulkan bahwa untuk mendapatkan kebenaran itu relative, adalah
dengan cara menggunakan pelarut yang melarutkan dirinya sendri.
Kelompok 5 – [Bryan G, Chris L, Owen S, Keiph V, Mikhail K]

- Dalam buku Francis Beckwith dan Greg Koukl, Relativism. Mereka mengatakan
bahwa ada 3 karakteristik dari sistem moral klasik.

a. Pertama adalah dimana moral berfungsi panduan bagi manusia dalam bertindak.
Tidak berhubungan dengan selera, preferensi dan sebagainya.
b. Kedua adalah kode perspektif dari dalam sistem yang menimbulkan atau membawa
rasa kewajiban dan keharusan pada kita tentang bagaimana harusnya sesuau terjadi.
c. Terakhir ada, moralitas itu bersifat universal, bagi seluruh orang dan adil.

- Francis Beckwith dan Greg Koukl, mengutip dari salah satu filsuf David Hume yang
berkata tentang sistem moral. Dimana menyimpulkan bahwa Relativism itu secara
tidak langsung menolak gagasan David Hume yang percaya bahwa manusia secara
keseluruhan bisa menemukan persetujuan umum. Dimana para kaum yang percaya
akan Relativism tidak percaya akan absolut, akan tetapi menuntut orang lain untuk
percaya terhadap Relativism sebagai suatu hal yang absolut. Itu menyimpulkan ajaran
Relativism merupakan pedang yang tajam di dua sisi, dimana bagi orang yang
percaya dengan hal trsebut juga terluka.

2. The supremacy of love

- Penciptaan mendefinisikan esensi. Esensi membahas keberadaan. Bukan sebaliknya.


Apabila keberadaan mendefinisikan esensi, maka kita akan terjurums kepada hidup
yang tak berarti, rangkaian pilihan relativistik tanpa adanya makna akhir.
- Contohnya adalah, ketika “Kamu tidak memiliki Patek Philippe; Anda hanya
menjaganya untuk generasi berikutnya.” Jika keberadaan mendefinisikan esensi, itu
tidak hanya berlaku untuk jam tangan dengan harga tinggi, tetapi juga berlaku untuk
apa pun yang Anda klaim sebagai "miliknya".
- Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa ada 3 komponen penting yang setiap
dari kita menginginkannya yaitu, Faith, Hope and Love. Kita manusia, tidak bisa
benar-benar berfungsi apabila salah stau diantaranya tidak ada.
- Terutama Love yang kebanyakan dari kita pikir bahwa untuk hidup tanpa Love itu
tidak masalah, padahal itu merupakan komponen yang paling penting. Tuhan adalah
Allah pengasih, Dia menciptakan kita semua untuk tujuanNya menemukan kasih
dalam Tuhan dan orang-orang disekitar kita. Maka dari itu pakailah hidup kita
Kelompok 5 – [Bryan G, Chris L, Owen S, Keiph V, Mikhail K]

menjadi kasih bagi generasi-generasi yang akan datang, supaya Love itu bisa tersebar
kepada setiap dari kita.

d. Transformation
- Cinta sesama, sesuatu yang harus hilang jika memiliki hasrat yang besar untuk hidup.
- Yesus sebut itu kelahiran yang baru atau pertobatan , hal tersebut sama seperti yang
dikatakan oleh Vince beberapa tuhan lalu.
- Matthew paris mengatakan di artikel dimana dia mengatakan bwah satu-satu nya
jawaban untuk Afrika dimana dia mengatakan yang terpenting untuk afrika adalah
hanya mengirimkan bantuan namun yang terpenting adalah penginjilan dan pesan
pertobatan.
- Parris adalah seorang yang ateis yang tidak mendukung pessan injil tersebut namun
ketika dia mengunjungi Malawi tempat dibesarkanya dia melihat kehidupan di Afrika
dia hanya mengatakan afrika membutuhkan hati yang di ubahkan oleh pesan Yesus.
Dia mengatakan dia merasa tergoncang sebagai ateis namun harus mengakui aspek
unik dari transformasi yang di janjikan oleh iman Kristen.
- Mereka ingin afrika itu menjadi berjalan tinggi di tengah global abad 21 dengan
pembangunan membawa perubahan.
- Semua itu bisa terjadi dengan di gantikan sistem kepercayaan terlebih dahulu, Namun
jangan sampai mengahapus penginjilan Kristen.
- Namun yang terbaik adalah semua kebenanaran ini bukan hanya untuk afrika namun
semua itu untuk umat manusia. Yesus menyerukan perubahan hati bukan hanya bagi
mereka yang merusak, yang terlantar, dan miskin, tetapi juga untuk yang canggih,
yang sukses, dan yang terampil.
- Pada intinya perubahan hati adalah satu-satu nya jalan untuk menemukan jalan
bersama Yesus.

e. Consummation
- Ultimate belief

Seseorang memiliki kepercayaan relatif Masing - Masing dalam pandangan agama.


Contohnya, orang Kristen memiliki kepercayaan inti untuk bersatu dengan Allah, sama
seperti orang yahudi. Tetapi, cara dan metode yang digunakan untuk mencurahkan
Kelompok 5 – [Bryan G, Chris L, Owen S, Keiph V, Mikhail K]

kesatuan dengan Allah dalam agama tersebut bergantung kepada kepercayaan mereka
yang relatif.

Contoh = seorang Professor agama yang dahulunya merupakan pekerja untuk Mossad
yang tanggung jawabnya adalah untuk mengurus korban bom bunuh diri. Suatu Hari ia
menemukan badan dari pelaku pemboman yang organ tubuhnya ditutupi dengan besi agar
tetap utuh. Hal tersebut menyimbolkan bahwa kepercayaanya membuatnya percaya relatif
terhadap organ tubuhnya yang dibutuhkan untuk masuk surga melalui bom bunuh diri.

- Dari Hal tsb kami tau poin2 berikut ini

1. pandangan terhadap agama bersifat relatif

2. kelakuan orang dari agama yang sama pasti relatif dengan orang lain.

- Pandangan Soren Kierkegaard mengenai Consummation

a. Allah adalah jawaban dari segala masalah yang ada

b. kami harus hidup di dalam Allah, tanpanya kami tidak ada.

- Macam2 Relativisme terhadap Consummation

a. Pantheisme = melebih - lebihkan realitas dan kepercayaan kami terhadap diri sendiri

b. Naturalisme = merendahkan - rendahkan kepercayaan kami terhadap diri sendiri.

Psalm 139 : 7 mengatakan bahwa kemanapun Dan dimanapun kami berada, Tuhan pasti
hadir. Bahkan, saat seseorang ada di neraka Tuhan mengetahui rasa sakit yang sedang
dirasa.

- Konklusi
a. Kami dapat memilih cara berpandang terhadap suatu Hal
b. Kami harus menemukan tujuan dari hidup kami
c. Kami dapat memilih cara kami sendiri atau cara Allah untuk menemukan tujuan kami

Anda mungkin juga menyukai