Anda di halaman 1dari 5

Analisis Laporan Keuangan PT Pertamina

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Akuntansi Keuangan Menengah

Dosen Pengampu : Sri Murni S.E., M.Si., Ak.

Disusun oleh:

Corry Marnita Elizabeth Situmorang (F0321072)


Danish Septia Azahra (F0321073)
Davino Genesis Anderson Tukkeng (F0321074)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2023
A. PROFIL PERUSAHAAN
PT. Pertamina merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang
penambangan minyak dan gas bumi. Perusahaan ini awalnya adalah PT Perusahaan minyak
nasional (Permina) pada 1957 lalu menjadi Perusahaan negara pada 1960 dan pada 1968 PN
Permina bergabung dengan PN Pertamina dan menjadi PT Pertamina. PT Pertamina juga
merupakan perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh pemerintah dan bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan negara. Pertamina merupakan perusahaan milik negara terbesar di
Indonesia dalam hal pendapatan dan labanya. Perusahaan ini aktif di sektor hulu dan hilir
industri minyak dan gas. Sektor hulu meliputi eksplorasi dan produksi minyak, gas, dan energi
panas bumi, sementara kegiatan hilir mencakup pengolahan, pemasaran, perdagangan, dan
pengiriman.

B. INVESTASI PT PERTAMINA
PT Pertamina melakukan beberapa jenis investasi seperti saham penerbitan obligasi dan
lain-lain berikut adalah beberapa hasil dari investasi PT Pertamina
Equity Investment
PT Pertamina melakukan investasi modal dengan cara memiliki kepemilikan saham pada
beberapa perusahaan yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina

Investasi Jangka Panjang PT Pertamina


Beberapa Investasi lainnya

Investasi Jangka 323.241


Pendek

Investasi lainnya 16.138

Kas neto yang (4.781.405)


digunakan untuk
investasi
Dinyatakan dalam ribuan dolar Amerika Serikat
Tahun 2021

Debt Investment
Debt Investment yang dimiliki PT Pertamina adalah investasi obligasi yang diterbitkan
oleh PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama yang merupakan anak perusahaan dari PT
Pertamina. Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 saldo investasi PT Trans-Pacific
Petrochemical pada obligasi sebesar US$416.575. Obligasi ini akan jatuh tempo pada
tahun 2024-2029 dengan tingkat bunga LIBOR + margin (1%-2%) PT Pertamina memiliki
kepemilikan saham sebesar 70%, sehingga apabila PT Trans- Pacific mengeluarkan
obligasi dan menghasilkan laba maka PT Pertamina juga mendapat bagian.

Adapun PT Pertamina menerbitkan obligasi dalam jangka waktu lima tahun dan sepuluh
tahun, dengan nilai kupon seperti di tabel berikut :

C. DERIVATIF PERUSAHAAN
Instrumen Keuangan Derivatif

PT. Pertamina terhadap instrumen keuangan tersebut pada awalnya diakui sebesar
nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif dimulai dan selanjutnya diukur kembali pada
nilai wajar. Perusahaan mempunyai kontrak forward dan option antar mata uang yang
digunakan sebagai lindung nilai atas eksposur perubahan dalam arus kas sehubungan
dengan perubahan nilai tukar mata uang asing. Untuk derivatif yang dikategorikan sebagai
lindung nilai arus kas, pada awal transaksi, perusahaan mendokumentasikan hubungan
antara instrumen lindung nilai dengan item yang dilindung nilai, beserta tujuan
manajemen risiko dan strategi pelaksanaan transaksi lindung nilai.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung
nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagian efektifnya, diakui di penghasilan
komprehensif lain di dalam "cadangan lindung nilai arus kas". Perubahan nilai wajar
derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui
langsung pada laporan laba rugi konsolidasian di dalam "keuntungan (kerugian) perubahan
nilai wajar derivatif-bersih".
Per tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, Perusahaan mengadakan perjanjian
forward contract dengan BNI, Bank Mandiri, dan BRI untuk melakukan lindung nilai
terhadap risiko nilai tukar dengan periode selama 3 sampai dengan 6 bulan. Jumlah
nosional masingmasing adalah US$143.000 dan US$408.000. Perusahaan melakukan
lindung nilai atas perubahan nilai wajar liabilitasnya karena fluktuasi nilai tukar mata uang
asing antara Rupiah dan Dolar AS. Perubahan bersih dalam nilai wajar instrumen derivatif
di atas untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 adalah
US$715 dan US$2.673. Dan ternyata transaksi ini tidak memenuhi kriteria akuntansi
lindung nilai sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.

D. KESIMPULAN
Investasi oleh PT Pertamina dilakukan dalam beberapa bentuk, seperti penerbitan obligasi
dan investasi modal dengan cara kepemilikan saham pada beberapa anak perusahaan yang
dimilikinya. Dengan adanya berbagai jenis dan cara dalam berinvestasi, membuat
Pertamina menjadi salah satu perusahaan dengan penghasilan terbesar di Indonesia dan
menjadi slaah satu penyumbang pendapatan negara Indonesia. Untuk instrumen derivatif,
perusahaan pada awalnya mengakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif
dimulai dan selanjutnya diukur kembali pada nilai wajar. Kemudian juga ada derivatif
yang memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi dan juga ada
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan
akuntansi

Anda mungkin juga menyukai