Anda di halaman 1dari 3

ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI TENGAH PANDEMI

Virus Corona bukan virus baru. Virus corona sudah ada dari dulu, namun mengalami mutasi
berkali-kali yang tadinya hanya menginfeksi hewan akhirnya bisa menginfeksi manusia.

- Mutasi adalah perubahan pada virus yang normal terjadi --> variasi baru, karena ada
kesalahan saat memperbanyak diri
- Variant of Concern (VoC) merupakan varian yang menyebabkan peningkatan
penularan, peningkatan kematian dan memengaruhi efektivitas vaksin.
- Variant of interest (VoI) merupakan varian yang memiliki kemampuan genetik yang
dapat mempengaruhi karakteristik virus (tingkat keparahan penyakit, pelepasan
kekebalan, penularan, hingga kemampuan menghindari diagnostik maupun
pengobatan).
Varian corona virus
- Alpha
- Beta
- Gamma
- Delta (3x lebih menular, dan lebih bahaya)
- Omicron (70x lebih cepat berkembang dalam 24 jam)
a. Omicron BA.4
b. Omicron BA.5
Dengan kebijakan memakai masker, Indonesia telah berhasil mengurangi laju penularan
covid-19
Pertimbangan sebelum transisi pandemic ke endemic
- Koordinasi dengan WHO
- Kesadaran masyarakat menerapkan protocol kesehatan
- Memenuhi 3 faktor transisi komunitas WHO berada di level 1 selama 3 bulan
berturut-turut:
a. Jumlah kasus per 100 ribu orang
b. Jumlah pasien rawat inap per 100 ribu orang
c. Jumlah pasien meninggal per 100 ribu orang
- Pertimbangan social, ekonomi dan politik

Gejala umum covid-19 (inkubasi 2-14 hari)


- Demam
- Batuk
- Sesak napas
Gejala omicron
- Demam, sakit kepala
- Sakit tenggorokan, batuk kering
- Pilek, hidung tersumbat
Perbedaan PCR dan Antigen yaitu PCR dapat mendeteksi virus semenjak inkubasi, Antigen
hanya mendeteksi jika sudah ada gejala.
Pengobatan
- Obat simptomatik
- Antibiotic
- Anti virus
- Suplementasi
Pencegahan:
- Wajib pakai masker
- Jaga jarak aman
- Cuci tangan
- Jangan sentuh
- Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
- Konsumsi gizi seimbang
- Tidur cukup
- Olahraga teratur
- Hindari kerumunan
- Bawa tas/kantung belanja sendiri
- Selalu cuci tangan setelah memegang uang tunai & struk
- Bawa bekal sendiri dari rumah termasuk peralatan makannya
- Hindari bersalaman
VAKSIN
Vaksin adalah suatu senyawa biologis yang diberikan kepada seseorang dengan maksud
untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara menstimulasi produksi.
Umumnya mengandung zat yang mewakili kuman penyebab penyakit, yang dimatikan atau
dilemahkan

Imunitas didapat:
- aktif (tubuh sendiri, vaksin)
- pasif (dari obat, dari ibu menyusui)
Tujuan vaksin
- Menurunkan kesakitan & kematian akibat COVID-19
- Melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh
- Mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) untuk mencegah dan melindungi
kesehatan masyrakat
- Menjaga produktifitas dan meminimalisasi dampak sosial dan ekonomi
- Mengeradikasi penyakit

3 dosis vaksin:
- Dosis 1 = primary immune response
- Dosis 2 = secondary immune response
- Booster = immune memory
Efek samping vaksin
- Nyeri, bengkak, dan kemerahan di lokasi suntikan
- Lelah atau tidak enak badan
- Lapar
- Demam
- Mengantuk
- Sakit kepala
- Mual
Efektivitas vaksin booster
- Sinovac – Pfizer
Mencegah gejala 90%, rawat inap 87%
- Sinovac – Astrazeneca
Mencegah gejala 93%, rawat inap 96%
- Astrazeneca – moderna
Mencegah gejala 65%, rawat inap 94%

Disiplin menerapkan protocol kesehatan dan vaksinasi membuat kita tetap aman dari covid-
19 dan bisa terus produktif dalam kehidupan sehari-hari.

Pertanyaan saya:
Assalamualaikum dok, selamat pagi, perkenalkan saya Devi dari UPBU kelas III Seko,
mohon ijin bertanya
mengenai paparan dokter tadi bahwa semua vaksin sama saja, tidak perlu pilih-pilih. Jika
demikian, mengapa tidak ditetapkan satu vaksin saja di Indonesia agar masyarakat tidak
bingung memilih.
Pengalaman saya kemarin vaksin menggunakan sinovac dan astrazeneca, efeknya berbeda
Seperti yang kita ketahui covid-19 sudah bermutasi dari alpha, beta, gama dll. Sedangkan
vaksin yang kita pakai dari awal pandemic sampai sekarang masih tetap sama. Apakah
vaksin2 tersebut masih efektif dengan virus yang sudah bermutasi?

Anda mungkin juga menyukai