Petunjuk pengerjaan:
a. Jawablah soal-soal berikut dengan baik, benar, dan komprehensif.
b. Jawaban langsung ditulis di file ini.
c. Jawaban disertai dengan referensi dan daftar pustaka dengan pengutipan sesuai
dengan kaidah akademik.
d. Jawaban dikumpul secara kolektif melalui ketua kelas dan dikumpulkan paling
lambat 14 Maret 2023 pukul 15.30
2. Menurut Parson (1973) agar sistem bisa bertahan, sistem harus menjalankan
empat fungsi, yaitu: Adaptasi (mengatasi kebutuhan sosial), Pencapaian Tujuan
(mendefinisikan tujuan), Integrasi (mengatur hubungan antar komponen), Latensi
(melengkapi, memelihara, dan memperbarui motivasi individu). Jelaskan apa
yang dimaksud dengan hal tersebut dan kaitkan dengan sistem komunikasi
Indonesia.
1. A. Pancasila memiliki peran dalam memberikan sumber nilai dan moral. Dan juga
norma dan etika serta arah dan kerangka bagi
penyelenggaraan sistem komunikasi di indonesia. Sistem komunikasi ini haruslah
didasarkan pada nilai ketuhanan, kemanusian, persatuan, kerakyataan dan juga
keadilan.
B. Sila ke 1
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta.
Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius
bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan
akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama,
tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.
Sila ke 2
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan
hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagai mana mestinya.
Sila ke 3
Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha kearah bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia.
Sila ke 4
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui
lembaga-lembaga perwakilan.
Sila ke 5
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai
dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan
Makmur secara lahiriah dan batiniah.
3.A
Ideologi Marxisme
Ideologi marxisme lahir berkat anggapan ideologi kapitalisme yang dianggap sebagai
kesalahan yang besar karena akan semakin memperkaya pemilik modal dengan
mengorbankan nasib kaum buruh yang menyedihkan.
ada sistem kapitalisme, buruh dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah yang minim.
Hal itu karena prinsip kapitalisme yaitu profit sebanyak banyaknya dan modal seminimal
mungkin.
Ideologi Sosialisme
Hal ini karena prinsip yang mendasar yaitu sama-sama akan mengutamakan segala
3.B
Filsafat Pancasila adalah sistem filsafat nasional yang dianut di Indonesia sejak tahun
1945. Dikutip dari buku Memahami dan Memaknai Pancasila sebagai Ideologi dan
Dasar yang ditulis oleh Prima Roza, dkk (2015: 1), lahirnya Pancasila sebagai ideologi
dan dasar negara Indonesia tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa dan
lebih jauh lagi sebagai perkembangan peradaban manusia.
Hal ini berarti menunjukkan bahwa Pancasila berfokus pada nilai-nilai spiritual dan
moral untuk membangun kehidupan bernegara yang berdasarkan keadilan, kejujuran,
dan kesetaraan.
Pancasila juga berfokus pada pengakuan terhadap nilai-nilai yang bersifat intrinsik yang
terkait dengan kemanusiaan seperti keadilan, kesetaraan, persaudaraan, dan
kesederhanaan. Sebagai sistem filsafat Pancasila berbeda dengan sistem filsafat barat
karena Pancasila mengandung pemikiran pendiri bangsa Indonesia.
Berikut adalah ciri-ciri filsafat Pancasila:
Berbeda dengan filsafat Pancasila, sistem filsafat barat berakar dari tradisi filsafat
Yunani dan Romawi kuno dan telah menjadi dasar bagi pemikiran filsafat modern.
Sistem ini berfokus pada pemecahan masalah secara induktif dan deduktif, serta
konsep rasionalitas dan logika sebagai cara untuk mencapai pemahaman tentang alam
semesta.