Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya permasalahan yang diketahui dari studi
pendahuluan, permasalahan tersebut yakni mengenai adanya beberapa hambatan yang
kerap terjadi pada mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhirnya. Hambatan tersebut
diantaranya adalah sulit mendapatkan referensi dan malas untuk pergi bimbingan. Namun
tidak sedikit juga mahasiswa yang semangat dalam mengerjakan tugas akhirnya. Setelah
ditelusuri mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi memiliki lingkup teman sebaya
yang positif, begitupun sebaliknya. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster
sampling yakni sebanyak 32 responden . Adapun teknik analisis data yang digunakan
yakni dengan pengujian hipotesis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukan
bahwa: pertama, mahasiswa BKI angkatan 2017-2018 memiliki gambaran teman sebaya
yang positif dengan nilai rata-rata sebesar 67%. Kedua, mahasiswa BKI angkatan 2017-
2018 memiliki tingkat motivasi menyelesaikan tugas akhir pada kategori tinggi dengan
nilai rata-rata sebesar 73,02%. Ketiga, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
teman sebaya dengan motivasi menyelesaikan tugas akhir pada mahasiswa BKI angkatan
2017-2018 yang diperoleh dari uji regresi diketahui nilai koefisien determinasi R Square
sebesar 0,510 atau 51%, yang berarti bahwa pengaruh teman sebaya terhadap motivasi
menyelesaikan tugas akhir mahasiswa adalah sebesar 51%, sementara 49% lainnya
dipengaruhi oleh faktor selain teman sebaya.
Kata Kunci: Teman Sebaya; Motivasi; Tugas Akhir Mahasiswa
PENDAHULUAN
Skripsi adalah tugas akhir mahasiswa berupa karya tulis ilmiah yang dibuat sesuai
dengan aturan dan kaidah tertentu dari masing-masing jurusan guna menyelesaikan
pendidikan strata satu (S1). Seperti halnya jenjang sekolah dasar, sekolah menengah
pertama dan sekolah menengah atas yang dituntut untuk menyelesaikan kelulusannya
berdasarkan ujian nasional. Pada jenjang perguruan tinggi kelulusan mahasiswa ditentukan
melalui hasil ujian skripsi.
2 | Setiani, Muzaki dan Setiawan – Pengaruh Teman Sebaya ...
Terdapat beberapa hambatan ataupun kendala yang dirasakan oleh setiap mahasiswa
saat mengerjakan tugas akhirnya (skripsi). Hambatan yang sering dirasakan yakni adanya
tekanan dan tuntutan dari berbagai pihak (orang tua, dosen pembimbing, dan temannya),
kesulitan untuk bertemu dengan dosen pembimbing ataupun lelah karena idenya yang tidak
diterima, kesulitan mencari judul penelitian, kesulitan mencari literatur ataupun referensi
untuk penelitian dan takut ataupun cemas untuk menemui dosen pembimbing. Hal tersebut
juga dirasakan oleh mahasiswa BKI yang sedang menggarap skripsi.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan dengan salah satu mahasiswa BKI
angkatan 2017-2018, yakni R mengatakan bahwa kerapkali mengalami kesulitan dalam
mencari buku untuk referensi proposalnya, selain itu R juga merasa takut dan cemas
proposalnya tidak disetujui dan terus menerus direvisi oleh dosen pembimbingnya,
sehingga pada akhirnya merasa lelah dan malas untuk pergi bimbingan. Hambatan-
hambatan inilah yang menghambat beberapa mahasiswa untuk segera menyelesaikan tugas
akhirnya. Dalam mewujudkan hal tersebut, tidak sedikit mahasiswa yang saling bersaing
untuk mencapai tujuan tersebut, dimana persaingan yang dilakukan juga akan memberikan
tekanan maupun dorongan (motivasi) bagi teman seperjuangan, baik yang sedang membuat
skripsi maupun yang belum membuatnya.
Motivasi adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri manusia yang ditandai oleh
dorongan afektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan (Malik, 2016, hlm. 95).
Sehubungan dengan hal tersebut, Jamaris (2013, hlm. 170) juga berpendapat bahwa
motivasi didefinisikan sebagai suatu tenaga yang mendorong dan mengarahkan perilaku
manusia untuk mencapai tujuan yang akan dicapainya. Motivasi dibedakan menjadi dua
macam, yaitu motivasi intrinsik (berasal dari dalam diri) dan motivasi ekstrinsik (berasal
dari luar individu). Motivasi intrinsik dalam diri mahasiswa adalah motivasi yang
ditanamkan pada dirinya sendiri, dan menyakini bahwasanya skripsi yang sedang
dikerjakan akan cepat selesai. Adapun motivasi yang ekstrinsik atau motivasi yang berada
dari luar mahasiswa yakni adanya dukungan ataupun dorongan dari orang-orang sekitar
seperti keluarga dan teman sebayanya.
Menurut Santrock (2012), teman sebaya adalah anak-anak dengan usia atau tingkat
kedewasaan yang kurang lebih sama. Teman bisa memberikan ketenangan ketika
mengalami kekhawatiran. Tidak jarang terjadi ketika seorang anak yang tadinya penakut
berubah menjadi pemberani berkat teman sebayanya. Hal serupa juga terjadi pada
mahasiswa yang sedang menggarap ataupun menyelesaikan skripsi, adanya teman sebaya
juga dapat mempengaruhi bagaimana motivasi mahasiswa tersebut. Teman sebaya dalam
ruang lingkup pertemanan ikut serta dalam membentuk sikap, perilaku dan karakter
seseorang dalam kelompok-kelompok tertentu. Seperti halnya saat ini, ketika mahasiswa
tingkat akhir dituntut dalam menyelesaikan studinya baik itu dari kedua orang tuanya
maupun dari institusi, maka teman sebayalah yang akan memberikan ketenangan dan juga
motivasi. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat dari Wighfield (dalam Slavin, 2017, hlm.
110), mengemukakan bahwa keyakinan siswa merasa mampu dalam keberhasilan
Prophetic: Professional, Empathy and Islamic Counseling Journal – Vol. , No. , 2021 | 3
akademis secara bersama-sama, lebih berperan penting daripada keyakinan diri mereka
yang sesungguhnya ketika sendiri.
Permasalahan yang kerapkali terjadi dalam lingkungan teman sebaya adalah budaya
ketika seseorang mengikuti apapun kegiatan yang ada di kelompok pertemanan tertentu,
dan pada akhirnya individu tersebut tidak bisa menentukan pilihannya sendiri. Jika diamati
maka akan menjadi suatu pola kebiasaan yang pada akhirnya menjadi budaya ketika
individu menjadi tidak bisa membuat keputusannya sendiri dan bergantung kepada teman
sebayanya. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Asch (dalam
Sumadiyo & Fauziah, 2018, hlm. 8) bahwa individu yang berada dalam kelompok hanya
20% yang bertahan dengan pendapatnya sendiri, yang akhirnya akan mengikuti pendapat
kelompok. Begitupula dalam menyelesaikan tugas akhir, teman sebaya juga memiliki
pengaruh dalam memberikan pilihan dan dukungan/motivasi kepada temannya agar dapat
segera menamatkan studinya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di IAIN Syekh Nurjati Cirebon,
ada sebagian mahasiswa yang dapat menyelesaikan skripsinya dengan cepat dan adapula
sebagian mahasiswa yang terlalu santai dan berleha-leha dalam menyelesaikan skripsinya.
Beberapa diantara mahasiswa yang dengan cepat menyelesaikan skripsi, setelah diamati
bahwasanya individu tersebut berteman dengan lingkup teman sebaya yang positif dalam
artian memiliki lingkup pertemanan yang baik, rajin dan saling memberikan dukungan.
Adapun dari sebagian mahasiswa yang memilih bersantai dan berleha-leha memiliki teman
sebaya yang lebih suka nongkrong ketimbang saling memberikan motivasi agar dapat
menyelesaikan skripsi. Akan tetapi, ada pula mahasiswa yang tidak terpengaruh oleh
teman sebayanya, jadi apa yang ingin dilakukan atas kemauan dalam dirinya dan bukan
pengaruh oleh orang lain.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme yang
digunakan untuk melakukan penelitian pada suatu populasi atau sampel tertentu, dengan
menggunakan teknik pengumpulan data berupa instrumen penelitian, dan analisis datanya
bersifat statistik untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2018, hlm. 14).
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode
ex post facto adalah penelitian yang tidak memanipulasi variabel bebas di mana peneliti
meneliti variabel yang sudah ada atau sudah berjalan (Sarwono, 2006, hlm. 82). Dalam
penelitian ini, peneliti bertujuan untuk menguji hubungan antara kedua variabel tersebut
(gambaran teman sebaya yang sudah ada atau sedang berjalan).
digunakan adalah seluruh mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI) Angkatan
2017 IAIN Syekh Nurjati Cirebon .
Kelas Jumlah Mahasiswa
A 32
B 32
C 36
Total 100
Sumber: smartcampus.ac.id
Sampel yang akan diambil dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, dimana
menurut Sugiyono (2018, hlm. 118) pengambilan sampel tersebut dapat dikelompokan ke
dalam dua jenis yaitu teknik probability sample dan nonprobability sample. Teknik
probability sample yakni teknik yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota
populasi untuk dipilih, sedangkan teknik nonprobability sample ialah teknik pengambilan
sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggotanya (Sugiyono,
2018, hlm. 120-122). Adapun dalam peneltian ini, jenis teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah probability sample menggunakan teknik sampel cluster sampling (area
sampling) yakni teknik sampling berkelompok.. Teknik ini digunakan karena peneliti
mengambil sampel sebanyak 32 dari 100 mahasiwa di jurusan Bimbingan Konseling Islam
angkatan 2017, yang terdiri dari 3 kelas, yakni kelas A, B dan juga C. Peneliti mengambil
sampel kelompok dari kelas A sebagai sampel karena dalam kelompok tersebut memiliki
persepektif yang lebih bervariasi mengeni teman sebaya.
Definisi Operasional
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Teman Sebaya
Kelompok teman sebaya adalah sumber kasih sayang, simpati, pengertian, dan tuntutan
moral; tempat untuk melakukan eksperimen; serta sarana untuk mencapai otonomi dan
kemandirian. (Buhrmester, dkk, 2013, hlm. 95). Teman sebaya dalam pengertian ini
diartikan sebagai gambaran mengenai perhatian dan pengertian seseorang yang dapat
membantu semangat dan memberikan dorongan untuk melakukan ataupun mencapai
sesuatu, yang berhubungan memotivasi menyelesaikan tugas akhir studinya.
2. Motivasi
Motivasi menurut Ormrod (dalam Latipah, 2017, hlm. 145) diartikan sebagai sesuatu
yang menghidupkan (energize), mengarahkan, dan mempertahankann perilaku;
Motivasi membuat seseorang bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah
tertentu, dan menjaga mereka agar terus bergerak. Dalam penelitian ini motivasi
diartikan sebagai sesuatu yang mendukung ataupun mendorong mahasiswa untuk terus
bergerak yang sesuai dengan arah dan tujuan tertentu. Tujuan disini ialah untuk segera
menyelesaikan tugas akhirnya (skripsi) yakni meraih dan menamatkan gelar strata 1
sebagai sarjana sosial.
Prophetic: Professional, Empathy and Islamic Counseling Journal – Vol. , No. , 2021 | 5
mendukung, membantu dan mengarahkan untuk terus maju dan berusaha mencapai
tujuan bersama.
3. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Motivasi Menyelesaikan Tugas Akhir
Mahasiswa
Tabel 3 Uji Hipotesis Regresi Linier Sederhana
ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 454,511 1 454,511 31,185 ,000b
1 Residual 437,239 30 14,575
Total 891,750 31
faktor eksternal (dari luar) yang dapat mempengaruhi tingkat motivasi mahasiswa BKI
dalam menyelesaikan tugas akhirnya. Bukowski & Adams, (dalam Santrock, 2007),
mengungkapkan bahwa pengaruh teman sebaya atau grup sebaya bergantung pada latar
dan konteks spesifiknya. Tentunya hubungan sebaya bisa memiliki hal yang negatif
maupun postif. Adapun seiring dengan berjalannya waktu, akan ada faktor-faktor lain
yang dapat memunculkan adanya motivasi dalam diri mahasiswa pada saat
mengerjakan tugas akhirnya, berarti teman sebaya hanyalah salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi.
Berdasarkan hasil analisa pada penelitian ini, maka dapat diketahui bahwasanya
teman sebaya bukan merupakan satu-satunya faktor yang mampu mempengaruhi
motivasi menyelesaikan tugas akhir. Teman sebaya hanya merupakan salah satu faktor
yang mampu mendorong mahasiswa untuk segera menyelesaikan skripsinya yakni
sebesar 51%, dimana hal tersebut masuk dalam kategori cukup mempengaruhi dan
bukan merupakan faktor mutlak. Jadi, teman sebaya cukup mampu mempengaruhi
motivasi menyelesaikan tugas akhir mahasiswa BKI IAIN Syekh Nurjati Cirebon
angkatan 2017-2018.
SIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini yakni gambaran teman sebaya mahasiswa BKI
angkatan 2017 IAIN Syekh Nurjati Cirebon, dari 32 mahasiswa, diperoleh persentase
sebesar 67 % yang mana termasuk dalam kategori positif. Adapun gambaran tingkat
motivasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhirnya yakni diperoleh persentase
sebesar 73 % yang mana termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil uji regresi
linier sederhana dapat diketahui bahwa pengaruh teman sebaya terhadap motivasi
menyelesaikan tugas akhir mahasiswa memperoleh nilai signifikasi 0,00 < 0,05, artinya
terdapat pengaruh antara teman sebaya (X) terhadap motivasi menyelesaikan tugas akhir
mahasiswa (Y) dengan besar nilai korelasi/hubungannya yakni (R) yaitu 0,714 dan
diperoleh nilai koefesien determinasi (R Square) sebesar 0,510. Artinya pengaruh teman
sebaya terhadap motivasi menyelesaikan tugas akhir mahasiswa adalah sebesar 51%,
sementara 49% lainnya dipengaruhi oleh faktor selain teman sebaya.
DAFTAR PUSTAKA
Diane E. Papalia, Sally W.O, dan Ruth D.F. (2013). Human Development Edisi 10-Buku 2.
Jakarta Selatan: Salemba Humanika
Jamaris, Martini. 2013. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-
kanak. Jakarta: Gramedia
Latipah, E. (2017). Psikologi Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Malik, I. (2016). Pengantar Pskologi Umum. Yogyakarta: Kalimedia
Prophetic: Professional, Empathy and Islamic Counseling Journal – Vol. , No. , 2021 | 9
Santrock, J.W. (2012). Masa Perkembangan Anak Edisi 11-Buku 2. Jakarta: Salemba
Humanika
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
Slavin, R.E. (2017). Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik Edisi Kesembilan, Jilid 2.
Jakarta Barat: Indeks
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sumadiyo K.B. & Fauziah N. (2018). Hubungan Antara Konformitas Terhadap Teman
Sebaya dengan Intensi Membeli Iphone pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Diponegoro.Jurnal Empati,7, hlm. 8