Anda di halaman 1dari 9

Prophetic: Professional, Empathy and Islamic Counseling Journal

Vol. , No. , 2021, hlm.

e-ISSN : 2685-0702, p-ISSN : 2654-3958


Tersedia Online di http://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/prophetic
Email: prophetic@syekhnurjati.ac.id

Pengaruh Teman Sebaya Terhadap


Motivasi Menyelesaikan Tugas Akhir Mahasiswa
Putri Setiani 1, Muzaki 2 dan Bambang Setiawan 3
1
Program Studi Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah,
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Email Penulis 1: putrisetiani99@gmail.com
Email Penulis 2: kemalzaki66@gmail.com
Email Penulis 3: setiawan89.bambang@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya permasalahan yang diketahui dari studi
pendahuluan, permasalahan tersebut yakni mengenai adanya beberapa hambatan yang
kerap terjadi pada mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhirnya. Hambatan tersebut
diantaranya adalah sulit mendapatkan referensi dan malas untuk pergi bimbingan. Namun
tidak sedikit juga mahasiswa yang semangat dalam mengerjakan tugas akhirnya. Setelah
ditelusuri mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi memiliki lingkup teman sebaya
yang positif, begitupun sebaliknya. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster
sampling yakni sebanyak 32 responden . Adapun teknik analisis data yang digunakan
yakni dengan pengujian hipotesis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukan
bahwa: pertama, mahasiswa BKI angkatan 2017-2018 memiliki gambaran teman sebaya
yang positif dengan nilai rata-rata sebesar 67%. Kedua, mahasiswa BKI angkatan 2017-
2018 memiliki tingkat motivasi menyelesaikan tugas akhir pada kategori tinggi dengan
nilai rata-rata sebesar 73,02%. Ketiga, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
teman sebaya dengan motivasi menyelesaikan tugas akhir pada mahasiswa BKI angkatan
2017-2018 yang diperoleh dari uji regresi diketahui nilai koefisien determinasi R Square
sebesar 0,510 atau 51%, yang berarti bahwa pengaruh teman sebaya terhadap motivasi
menyelesaikan tugas akhir mahasiswa adalah sebesar 51%, sementara 49% lainnya
dipengaruhi oleh faktor selain teman sebaya.
Kata Kunci: Teman Sebaya; Motivasi; Tugas Akhir Mahasiswa

PENDAHULUAN
Skripsi adalah tugas akhir mahasiswa berupa karya tulis ilmiah yang dibuat sesuai
dengan aturan dan kaidah tertentu dari masing-masing jurusan guna menyelesaikan
pendidikan strata satu (S1). Seperti halnya jenjang sekolah dasar, sekolah menengah
pertama dan sekolah menengah atas yang dituntut untuk menyelesaikan kelulusannya
berdasarkan ujian nasional. Pada jenjang perguruan tinggi kelulusan mahasiswa ditentukan
melalui hasil ujian skripsi.
2 | Setiani, Muzaki dan Setiawan – Pengaruh Teman Sebaya ...

Terdapat beberapa hambatan ataupun kendala yang dirasakan oleh setiap mahasiswa
saat mengerjakan tugas akhirnya (skripsi). Hambatan yang sering dirasakan yakni adanya
tekanan dan tuntutan dari berbagai pihak (orang tua, dosen pembimbing, dan temannya),
kesulitan untuk bertemu dengan dosen pembimbing ataupun lelah karena idenya yang tidak
diterima, kesulitan mencari judul penelitian, kesulitan mencari literatur ataupun referensi
untuk penelitian dan takut ataupun cemas untuk menemui dosen pembimbing. Hal tersebut
juga dirasakan oleh mahasiswa BKI yang sedang menggarap skripsi.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan dengan salah satu mahasiswa BKI
angkatan 2017-2018, yakni R mengatakan bahwa kerapkali mengalami kesulitan dalam
mencari buku untuk referensi proposalnya, selain itu R juga merasa takut dan cemas
proposalnya tidak disetujui dan terus menerus direvisi oleh dosen pembimbingnya,
sehingga pada akhirnya merasa lelah dan malas untuk pergi bimbingan. Hambatan-
hambatan inilah yang menghambat beberapa mahasiswa untuk segera menyelesaikan tugas
akhirnya. Dalam mewujudkan hal tersebut, tidak sedikit mahasiswa yang saling bersaing
untuk mencapai tujuan tersebut, dimana persaingan yang dilakukan juga akan memberikan
tekanan maupun dorongan (motivasi) bagi teman seperjuangan, baik yang sedang membuat
skripsi maupun yang belum membuatnya.
Motivasi adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri manusia yang ditandai oleh
dorongan afektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan (Malik, 2016, hlm. 95).
Sehubungan dengan hal tersebut, Jamaris (2013, hlm. 170) juga berpendapat bahwa
motivasi didefinisikan sebagai suatu tenaga yang mendorong dan mengarahkan perilaku
manusia untuk mencapai tujuan yang akan dicapainya. Motivasi dibedakan menjadi dua
macam, yaitu motivasi intrinsik (berasal dari dalam diri) dan motivasi ekstrinsik (berasal
dari luar individu). Motivasi intrinsik dalam diri mahasiswa adalah motivasi yang
ditanamkan pada dirinya sendiri, dan menyakini bahwasanya skripsi yang sedang
dikerjakan akan cepat selesai. Adapun motivasi yang ekstrinsik atau motivasi yang berada
dari luar mahasiswa yakni adanya dukungan ataupun dorongan dari orang-orang sekitar
seperti keluarga dan teman sebayanya.
Menurut Santrock (2012), teman sebaya adalah anak-anak dengan usia atau tingkat
kedewasaan yang kurang lebih sama. Teman bisa memberikan ketenangan ketika
mengalami kekhawatiran. Tidak jarang terjadi ketika seorang anak yang tadinya penakut
berubah menjadi pemberani berkat teman sebayanya. Hal serupa juga terjadi pada
mahasiswa yang sedang menggarap ataupun menyelesaikan skripsi, adanya teman sebaya
juga dapat mempengaruhi bagaimana motivasi mahasiswa tersebut. Teman sebaya dalam
ruang lingkup pertemanan ikut serta dalam membentuk sikap, perilaku dan karakter
seseorang dalam kelompok-kelompok tertentu. Seperti halnya saat ini, ketika mahasiswa
tingkat akhir dituntut dalam menyelesaikan studinya baik itu dari kedua orang tuanya
maupun dari institusi, maka teman sebayalah yang akan memberikan ketenangan dan juga
motivasi. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat dari Wighfield (dalam Slavin, 2017, hlm.
110), mengemukakan bahwa keyakinan siswa merasa mampu dalam keberhasilan
Prophetic: Professional, Empathy and Islamic Counseling Journal – Vol. , No. , 2021 | 3

akademis secara bersama-sama, lebih berperan penting daripada keyakinan diri mereka
yang sesungguhnya ketika sendiri.
Permasalahan yang kerapkali terjadi dalam lingkungan teman sebaya adalah budaya
ketika seseorang mengikuti apapun kegiatan yang ada di kelompok pertemanan tertentu,
dan pada akhirnya individu tersebut tidak bisa menentukan pilihannya sendiri. Jika diamati
maka akan menjadi suatu pola kebiasaan yang pada akhirnya menjadi budaya ketika
individu menjadi tidak bisa membuat keputusannya sendiri dan bergantung kepada teman
sebayanya. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Asch (dalam
Sumadiyo & Fauziah, 2018, hlm. 8) bahwa individu yang berada dalam kelompok hanya
20% yang bertahan dengan pendapatnya sendiri, yang akhirnya akan mengikuti pendapat
kelompok. Begitupula dalam menyelesaikan tugas akhir, teman sebaya juga memiliki
pengaruh dalam memberikan pilihan dan dukungan/motivasi kepada temannya agar dapat
segera menamatkan studinya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di IAIN Syekh Nurjati Cirebon,
ada sebagian mahasiswa yang dapat menyelesaikan skripsinya dengan cepat dan adapula
sebagian mahasiswa yang terlalu santai dan berleha-leha dalam menyelesaikan skripsinya.
Beberapa diantara mahasiswa yang dengan cepat menyelesaikan skripsi, setelah diamati
bahwasanya individu tersebut berteman dengan lingkup teman sebaya yang positif dalam
artian memiliki lingkup pertemanan yang baik, rajin dan saling memberikan dukungan.
Adapun dari sebagian mahasiswa yang memilih bersantai dan berleha-leha memiliki teman
sebaya yang lebih suka nongkrong ketimbang saling memberikan motivasi agar dapat
menyelesaikan skripsi. Akan tetapi, ada pula mahasiswa yang tidak terpengaruh oleh
teman sebayanya, jadi apa yang ingin dilakukan atas kemauan dalam dirinya dan bukan
pengaruh oleh orang lain.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme yang
digunakan untuk melakukan penelitian pada suatu populasi atau sampel tertentu, dengan
menggunakan teknik pengumpulan data berupa instrumen penelitian, dan analisis datanya
bersifat statistik untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2018, hlm. 14).
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode
ex post facto adalah penelitian yang tidak memanipulasi variabel bebas di mana peneliti
meneliti variabel yang sudah ada atau sudah berjalan (Sarwono, 2006, hlm. 82). Dalam
penelitian ini, peneliti bertujuan untuk menguji hubungan antara kedua variabel tersebut
(gambaran teman sebaya yang sudah ada atau sedang berjalan).

Populasi dan Sampel


Sugiyono (2018, hlm. 117) berpendapat bahwa populasi merupakan wilayah umum
atau keseluruhan subyek dan obyek yang akan diteliti dan memiliki karakteristik tertentu
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi yang
4 | Setiani, Muzaki dan Setiawan – Pengaruh Teman Sebaya ...

digunakan adalah seluruh mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI) Angkatan
2017 IAIN Syekh Nurjati Cirebon .
Kelas Jumlah Mahasiswa
A 32
B 32
C 36
Total 100
Sumber: smartcampus.ac.id
Sampel yang akan diambil dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, dimana
menurut Sugiyono (2018, hlm. 118) pengambilan sampel tersebut dapat dikelompokan ke
dalam dua jenis yaitu teknik probability sample dan nonprobability sample. Teknik
probability sample yakni teknik yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota
populasi untuk dipilih, sedangkan teknik nonprobability sample ialah teknik pengambilan
sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggotanya (Sugiyono,
2018, hlm. 120-122). Adapun dalam peneltian ini, jenis teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah probability sample menggunakan teknik sampel cluster sampling (area
sampling) yakni teknik sampling berkelompok.. Teknik ini digunakan karena peneliti
mengambil sampel sebanyak 32 dari 100 mahasiwa di jurusan Bimbingan Konseling Islam
angkatan 2017, yang terdiri dari 3 kelas, yakni kelas A, B dan juga C. Peneliti mengambil
sampel kelompok dari kelas A sebagai sampel karena dalam kelompok tersebut memiliki
persepektif yang lebih bervariasi mengeni teman sebaya.

Definisi Operasional
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Teman Sebaya
Kelompok teman sebaya adalah sumber kasih sayang, simpati, pengertian, dan tuntutan
moral; tempat untuk melakukan eksperimen; serta sarana untuk mencapai otonomi dan
kemandirian. (Buhrmester, dkk, 2013, hlm. 95). Teman sebaya dalam pengertian ini
diartikan sebagai gambaran mengenai perhatian dan pengertian seseorang yang dapat
membantu semangat dan memberikan dorongan untuk melakukan ataupun mencapai
sesuatu, yang berhubungan memotivasi menyelesaikan tugas akhir studinya.
2. Motivasi
Motivasi menurut Ormrod (dalam Latipah, 2017, hlm. 145) diartikan sebagai sesuatu
yang menghidupkan (energize), mengarahkan, dan mempertahankann perilaku;
Motivasi membuat seseorang bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah
tertentu, dan menjaga mereka agar terus bergerak. Dalam penelitian ini motivasi
diartikan sebagai sesuatu yang mendukung ataupun mendorong mahasiswa untuk terus
bergerak yang sesuai dengan arah dan tujuan tertentu. Tujuan disini ialah untuk segera
menyelesaikan tugas akhirnya (skripsi) yakni meraih dan menamatkan gelar strata 1
sebagai sarjana sosial.
Prophetic: Professional, Empathy and Islamic Counseling Journal – Vol. , No. , 2021 | 5

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Gambaran Teman Sebaya
Tabel 1 Gambaran Umum Teman Sebaya
Presntase Gambaran
No Kategori F
(%) teman sebaya
1. Positif 24 75
2. Negatif 8 25 67%
Jumlah 32 100
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa gambaran teman
sebaya mahasiswa BKI IAIN Syekh Nurjati Cirebon angkatan 2017-2018 berada pada
pengaruh yang positif yakni dengan persentase sebesar 67%. Hal tersebut berarti
lingkungan teman sebaya memiliki pengaruh yang baik, jadi teman sebaya memiliki
pengaruh yang baik pula. Hal ini selaras dengan hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Ulfa & Ariati (2017), menunjukkan bahwa adanya hubungan positif dan
signifikan antara dukungan teman sebaya dengan motivasi. Artinya semakin baik
lingkungan teman sebaya maka akan memberikan pengaruh yang baik pula terhadap
diri seseorang. Sebaliknya jika lingkungan teman sebaya memberikan pengaruh yang
buruk maka akan memberikan pengaruh yang buruk pula.
Teman sebaya juga memberikan berbagai informasi dan pengalaman yang
sebelumnya tidak pernah didapatkan dari keluarganya seperti pengalaman ketika
praktek di lembaga kemasyarakatan, maupun saling berdiskusi untuk bertukar informasi
tentang berbagai pengalaman dan juga pengetahuan satu sama lain. Berbagai macam
pengetahuan dan pengalaman yang hanya diberikan oleh teman sebaya, karena
bagaimanapun juga ketika seorang anak sudah ke luar dari rumah dan bersekolah maka
lingkungan dia bukan hanya keluarganya saja dan ini menjadi pemacu dia melakukan
hal baru bersama teman sebayanya. Hal tersebut juga selaras dengan pendapat Santrock
(2011, hlm. 122), yang mengungkapkan bahwa salah satu fungsi yang paling penting
dalam kelompok teman sebaya adalah untuk menyediakan sumber informasi dan
perbandingan tentang dunia di luar keluarga.
Pengaruh positif yang diberikan teman sebaya terhadap tindakan mahasiswa BKI
dapat diinterpretasikan dengan adanya sikap simpati, rasa solidaritas dan dukungan
ataupun dorongan yang dilakukan oleh teman sebayanya dengan berbagai tingkah laku
yang unik dan tidak kaku. Sikap-sikap itulah yang membuat diri seseorang merasa
nyaman, dan semakin terpacu untuk segera menyelesaikan skripsi dan lulus bersama-
sama. Bagaimana pun skripsi juga membuat sebagian mahasiswa merasa tertekan dan
stres, apalagi jika hal tersebut terus ditanyakan dari berbagai pihak seperti keluarga
ataupun orang-orang disekitarnya. Pada saat seperti inilah rasa simpati dan dukungan
teman sebaya mampu membuat mahasiswa merasa tenang dan kembali semangat
karena masih ada orang yang sama dan mengerti perasaannya.
6 | Setiani, Muzaki dan Setiawan – Pengaruh Teman Sebaya ...

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teman sebaya mampu


memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan dan tindakan yang
dilakukan oleh seseorang untuk mencapai target secara bersama. Target tersebut akan
dicapai dengan cara saling membantu dan mendukung satu sama lain. Dukungan teman
sebaya tersebut kemudian memunculkan motivasi dari dalam diri mahasiswa.
2. Gambaran Motivasi Menyelesaikan Tugas Akhir Mahasiswa
Tabel 2 Gambaran Tingkat Motivasi
Tingkat Gambaran
No Kategori F Presntase (%)
Motivasi
1. Tinggi 12 37,5
2. Sedang 22 62,5
73,02
3. Rendah 0 0
Jumlah 32 100
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tingkat gambaran
motivasi menyelesaikan tugas akhir mahasiswa BKI IAIN Syekh Nurjati Cirebon
angkatan 2017-2018 berada pada tingkat motivasi yang tinggi dengan persentase
sebesar 79,8% yang berarti adanya pengaruh yang diberikan oleh sebaya untuk
meningkatkan motivasinya. Artinya semakin tinggi tingkat motivasi mahasiswa
semakin cepat pula mahasiswa menyelesaikan studinya. Sebaliknya semakin rendah
tingkat motivasi mahasiswa maka semakin lama pula menyelesaikan tugas akhirnya.
Dorongan yang menghidupkan semangat dan energi mahasiswa juga
digambarkan dengan aktifnya gairah atau energi seseorang yang ditimbul melalui
emosinya untuk bangkit dan terus berusaha untuk mengerjakan sesuatu yang sedang
digelutinya. Dalam hal ini yang sedang digeluti ialah menyelesaikan tugas akhir atau
skripsi, artinya mahasiswa yang sudah merasa terpacu ketika mendengarkan atau
melihat orang lain maka dalam hatinya akan ada suatu tekanan yang membangkitkan
energinya untuk melakukan hal yang sama dengan lebih fokus dan rajin agar mencapai
tujuan tersebut. Pada akhirnya mahasiswa BKI menjadi lebih berkeinginan untuk
mengunjungi perpustakaan dibandingkan bersantai, pergi bimbingan ke dosen
pembimbing untuk bertanya dan selalu konsisten untuk melakukan kedua hal tersebut.
Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat dari Donald (dalam Sadirman, 2018, hlm. 74),
yang mengatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan.
Tingkat motivasi yang tinggi menunjukkan bahwa mahasiswa BKI angkatan
2017-2018 sudah siap dan yakin dengan rencana, target maupun cita-citanya untuk
segera menyelesaikan tugas akhir atau skripsi. Keyakinan tersebut terlihat dari keuletan
dan pencapaian yang ingin diraih oleh masing-masing mahasiswa BKI. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa tingkat motivasi mahasiswa BKI tinggi karena adanya semangat
juang dari dalam dirinya untuk segera menamatkan studinya serta adanya motivasi dari
luar dirinya. Salah satu faktor motivasi dari luar yakni teman sebaya yang selalu
Prophetic: Professional, Empathy and Islamic Counseling Journal – Vol. , No. , 2021 | 7

mendukung, membantu dan mengarahkan untuk terus maju dan berusaha mencapai
tujuan bersama.
3. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Motivasi Menyelesaikan Tugas Akhir
Mahasiswa
Tabel 3 Uji Hipotesis Regresi Linier Sederhana
ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 454,511 1 454,511 31,185 ,000b
1 Residual 437,239 30 14,575
Total 891,750 31

Tabel 4 Model Summary Uji Regresi


Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
1 ,714a ,510 ,493 3,818
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara
teman sebaya terhadap motivasi menyelesaikan tugas akhir mahasiswa. Hal
tersebut ditunjukkan dengan hasil pengujian uji hipotesis regresi linear sederhana
yang diperoleh nilai F-hitung sebesar 31,185 dengan nilai signifikasi 0,00 <
0,05, terdapat pengaruh antara teman sebaya (X) terhadap motivasi
menyelesaikan tugas akhir (Y) dengan besar nilai korelasi/hubungannya yakni
(R) yaitu 0,714 dan diperoleh nilai koefesien determinasi (R Square) sebesar
0,510 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh teman sebaya terhadap
motivasi menyelesaikan tugas akhir mahasiswa adalah sebesar 51%, sementara
49% lainnya dipengaruhi oleh faktor selain teman sebaya.
Menurut Wighfield (dalam Slavin, 2017, hlm. 110), mengemukakan bahwa
keyakinan siswa merasa mampu dalam keberhasilan akademis secara bersama-sama,
lebih berperan penting daripada keyakinan diri mereka yang sesungguhnya ketika
sendiri. Seperti halnya mahasiswa BKI dalam mengerjakan proposal/skripsinya, yakni
merasa lebih terpacu dan semangat ketika bersama dengan teman sebaya. Hal itu
dikarenakan ketika banyaknya tekanan dari keluarga, maka seseorang akan mencari
tempat lain untuk mencari rasa aman, dan nyaman untuk berbagi kisah. Tempat tersebut
yakni adalah teman sebaya, teman sebaya adalah orang yang mampu memberikan rasa
simpati dan hal baru lainnya yang belum pernah dirasakan ketika berada di lingkungan
keluarga.
Ketika lingkungan teman sebaya mahasiswa merupakan lingkungan yang positif
maka kegiatan yang dilakukan pun akan positif, sebaliknya jika lingkungannya negatif
maka kegiatannya pun akan negatif. Lingkungan teman sebaya merupakan salah satu
8 | Setiani, Muzaki dan Setiawan – Pengaruh Teman Sebaya ...

faktor eksternal (dari luar) yang dapat mempengaruhi tingkat motivasi mahasiswa BKI
dalam menyelesaikan tugas akhirnya. Bukowski & Adams, (dalam Santrock, 2007),
mengungkapkan bahwa pengaruh teman sebaya atau grup sebaya bergantung pada latar
dan konteks spesifiknya. Tentunya hubungan sebaya bisa memiliki hal yang negatif
maupun postif. Adapun seiring dengan berjalannya waktu, akan ada faktor-faktor lain
yang dapat memunculkan adanya motivasi dalam diri mahasiswa pada saat
mengerjakan tugas akhirnya, berarti teman sebaya hanyalah salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi.
Berdasarkan hasil analisa pada penelitian ini, maka dapat diketahui bahwasanya
teman sebaya bukan merupakan satu-satunya faktor yang mampu mempengaruhi
motivasi menyelesaikan tugas akhir. Teman sebaya hanya merupakan salah satu faktor
yang mampu mendorong mahasiswa untuk segera menyelesaikan skripsinya yakni
sebesar 51%, dimana hal tersebut masuk dalam kategori cukup mempengaruhi dan
bukan merupakan faktor mutlak. Jadi, teman sebaya cukup mampu mempengaruhi
motivasi menyelesaikan tugas akhir mahasiswa BKI IAIN Syekh Nurjati Cirebon
angkatan 2017-2018.

SIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini yakni gambaran teman sebaya mahasiswa BKI
angkatan 2017 IAIN Syekh Nurjati Cirebon, dari 32 mahasiswa, diperoleh persentase
sebesar 67 % yang mana termasuk dalam kategori positif. Adapun gambaran tingkat
motivasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhirnya yakni diperoleh persentase
sebesar 73 % yang mana termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil uji regresi
linier sederhana dapat diketahui bahwa pengaruh teman sebaya terhadap motivasi
menyelesaikan tugas akhir mahasiswa memperoleh nilai signifikasi 0,00 < 0,05, artinya
terdapat pengaruh antara teman sebaya (X) terhadap motivasi menyelesaikan tugas akhir
mahasiswa (Y) dengan besar nilai korelasi/hubungannya yakni (R) yaitu 0,714 dan
diperoleh nilai koefesien determinasi (R Square) sebesar 0,510. Artinya pengaruh teman
sebaya terhadap motivasi menyelesaikan tugas akhir mahasiswa adalah sebesar 51%,
sementara 49% lainnya dipengaruhi oleh faktor selain teman sebaya.

DAFTAR PUSTAKA
Diane E. Papalia, Sally W.O, dan Ruth D.F. (2013). Human Development Edisi 10-Buku 2.
Jakarta Selatan: Salemba Humanika
Jamaris, Martini. 2013. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-
kanak. Jakarta: Gramedia
Latipah, E. (2017). Psikologi Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Malik, I. (2016). Pengantar Pskologi Umum. Yogyakarta: Kalimedia
Prophetic: Professional, Empathy and Islamic Counseling Journal – Vol. , No. , 2021 | 9

Santrock, J.W. (2012). Masa Perkembangan Anak Edisi 11-Buku 2. Jakarta: Salemba
Humanika
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
Slavin, R.E. (2017). Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik Edisi Kesembilan, Jilid 2.
Jakarta Barat: Indeks
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sumadiyo K.B. & Fauziah N. (2018). Hubungan Antara Konformitas Terhadap Teman
Sebaya dengan Intensi Membeli Iphone pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Diponegoro.Jurnal Empati,7, hlm. 8

Anda mungkin juga menyukai