Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ATTYZA MARYAM B

NPM :8820322008
PRODI : PBING TK1 SEM2
MATKUL : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN

1. GENETIKA
DESKRIPSI DEFINISI
Genetika (serapan dari bahasa Belanda: genetica) adalah cabang biologi yang
mempelajari pewarisan sifat gen pada organisme maupun suborganisme.[1] Secara
singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala
aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat
pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi
Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
Dalam kaitannya dengan genetika, DNA memiliki peran yang amat penting. DNA
adalah bahan genetik mendasar yang mengontrol sifat-sifat makhluk hidup,
tereskpresikan dalam bentuk polipeptida, meskipun tidak seluruhnya adalah protein
(dapat diekspresikan sebagai RNA yang memiliki reaksi katalitik, seperti SNRPs).
Francis Crick menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam
rangkaian The Central Dogma, yang berbunyi Aliran informasi DNA dapat
diterukan ke sel-sel maupun individu lainnya dengan replikasi, dapat
diekspresikan menjadi suatu sinyal perantara dalam bentuk RNA, yang kemudian
dapat ditranslasikan menjadi polipeptida, unit pembangun suatu fenotipe dari
organisme yang ada.
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular (molekular)
hingga populasi. Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan:

 material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),


 bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
 bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang
lain (pewarisan genetik).
Genetika adalah ilmu tentang keturunan yang mempelajari berbagai problematika
manusia seperti kesehatannya, cacat lahirnya jasmani maupun mental, pewarisan
ciri-ciri dan kelainan bawaan, bahkan sampai merekayasanya.

Berdasarkan pengertian menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa genetika


adalah ilmu sains yang mempelajari pewarisan ciri dan sifat genetik dari
induk kepada keturunannya dengan pola dan variasi tertentu.

IMPLIKASI FAKTOR TERHADAP PERKEMBANGAN


Faktor Genetik

Termasuk faktor genetik di antaranya jenis kelamin, ras (suku bangsa), dan


faktor bawaan yang sifatnya patologi (penyakit tertentu). Potensi genetik yang
baik, bila berinteraksi dengan lingkungan yang positif, akan membuahkan hasil
perkembangan yang optimal.

Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman
mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan
kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut.

Faktor bawaan atau keturunan (hereditas) merupakan faktor pertama yang


mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Faktor Genetik atau Keturunan.
2. Faktor Hormon
3. Faktor Gizi
4. Faktor Lingkungan
5. Faktor Olahraga atau Kesehatan
6. Faktor Pendidikan
Seperti misalnya Seorang anak terbiasa berjalan tegak atau menunduk,
terbiasa atau cenderung untuk menjadi orang lincah, pendiam, cerewet dan
sebagainya. Ini merupakan contoh dari kebiasaan atau sifat-sifat yang diturunkan
oleh orang tua kepada anaknya.
Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan dan manusia yang
memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai
dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.
5 Faktor Genetika (Genetic Factor) yang Membawa Sifat Keturunan
 Alkoholisme
 Kanker Payudara
 Buta Warna
 Kekerasan
 Obesitas
IMPLIKASI FAKTOR TERHADAP PENDIDIKAN
Gen telah terbukti memengaruhi pencapaian anak-anak di sekolah dasar, pada
akhir masa pendidikan wajib, dan bahkan dalam mata pelajaran yang berbeda.
Faktor genetik merupakan modal dasar dan mempunyai peran utama dalam
mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Termasuk faktor genetik
di antaranya jenis kelamin, ras (suku bangsa), dan faktor bawaan yang sifatnya
patologi (penyakit tertentu).
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi tumbuhkembang anak, yakni faktor
bawaan dan faktor lingkungan. Faktor bawaan atau keturunan (hereditas)
merupakan faktor pertama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Seperti misalnya Seorang anak terbiasa berjalan tegak atau menunduk,
terbiasa atau cenderung untuk menjadi orang lincah, pendiam, cerewet dan
sebagainya. Ini merupakan contoh dari kebiasaan atau sifat-sifat yang diturunkan
oleh orang tua kepada anaknya.
Menurut Djaali (2008:1010), ada banyak faktor yang mempengaruhi belajar antara
lain: 1. Motivasi 2. Sikap 3. Minat 4. Kebiasaan belajar 5. Konsep diri.
Berdasarkan hasill penelitian yang dilakukan di SD Muhammadiyah Majaran
Kabupaten Sorong, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
yaitu ada faktor internal (minat, bakat, motivasi, dan cara belajar) dan faktor
Eksternal (lingkungan Sekolah dan Lingkungan Keluarga).
Keturunan merujuk pada faktor genetika seorang individu. Contohnya : Tinggi
fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat
energi dan irama biologis.
Di bawah ini cara mencegah timbulnya penyakit keturunan yang bisa kamu
terapkan.
1. Olahraga Teratur
2. Mengonsumsi Makanan Bernutrisi
3. Hindari Rokok dan Paparan Bahan Kimia
4. Kelola Stres
5. Cek Kesehatan Secara Berkala
6. Hindari Konsumsi Alkohol
Maka dapat disimpulkan bahwa genetik memang mempengaruhi perilaku
seseorang tapi hal itu tidak terlepas dari lingkungan serta pengalaman yang
pernah dialaminya.
10 Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini
 Faktor perkembangan anak dari pola asuh orangtua
 Jenis kelamin anak
 Lingkungan sekitar anak
 Hormon anak
 Nutrisi dan gizi yang diberikan menjadi faktor faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang anak
 Status sosial dan ekonomi

2. LINGKUNGAN DAN KEMATANGAN


DESKRIPSI DEFINISI
Kematangan seksual adalah umur atau tahap saat organisme dapat
melakukan reproduksi, atau sering diartikan sebagai pubertas.
Kebanyakan organisme multiseluler dapat melakukan reproduksi seksual saat
mereka lahir (atau tahap perkecambahan), dan tergantung dari spesiesnya, bisa
dalam hitungan hari, minggu atau tahun sampai tubuh mereka mampu
melakukannya. Juga, pemicu tertentu dapat menyebabkan organisme untuk
menjadi dewasa secara seksual. Pemicu ini bisa berasal dari luar, seperti musim
kering, atau dari dalam seperti persentase lemak tubuh.
Kematangan seksual dicapai dengan matangnya organ reproduksi dan produksi sel
gamet. Bisa juga disertai dengan lonjakan pertumbuhan atau perubahan fisik
lainnya yang membedakan organisme yang belum matang secara seksual dengan
yang sudah matang secara seksual. Hal ini disebut karakteristik seks sekunder dan
sering ditunjukkan dengan meningkatnya dimorfisme seksual. Misalnya sebelum
pubertas anak-anak memiliki dada yang datar, setelah pubertas, perempuan dewasa
memiliki payudara, sementara laki-laki dewasa umumnya tidak memiliki payudara.
Namun, ada pengecualian seperti obesitas dan ketidakseimbangan hormon seperti
ginekomastia.
Setelah tahap kematangan seksual tercapai, pada beberapa organisme
memungkinkan untuk menjadi tidak subur, atau bahkan berganti kelamin.
Beberapa organisme adalah hermafrodit dan mungkin atau mungkin tidak dapat
menghasilkan keturunan yang layak. Pada beberapa organisme, kematangan
seksual sangat terkait dengan usia, banyak faktor lain yang terkait, dan ada
kemungkinan organisme yang menunjukkan sebagian besar atau seluruh
karakteristik organisme yang sudah matang secara seksual walaupun mereka belum
matang. Sebaliknya, ada juga kemungkinan organisme yang terlihat belum matang,
tetapi mampu bereproduksi. Kasus ini disebut progenesis di mana perkembangan
seksual terjadi lebih cepat daripada perkembangan fisiologis lainnya.

IMPLIKASI FAKTOR TERHADAP PERKEMBANGAN


Kematangan (maturity) membentuk sifat dan kekuatan dalam diri untuk
bereaksi dengan cara tertentu, yang disebut “readiness” (kesiapan). Readiness
yang dimaksud yaitu readiness untuk bertingkah laku yang instingtif,maupun
tingkah laku yang dipelajari.
Kematangan adalah terlaksananya dengan baik tugas-tugas pertumbuhan dan
perkembangan seseorang menuju struktur tingkah laku yang lebih tinggi.
Slameto (2003: 54) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar peserta didik adalah: Faktor jasmaniah (faktor kesehatan
dan cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, kesiapan), faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
Faktor eksternal diantaranya faktor keluarga yang meliputi cara orang tua
mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan; faktor sekolah
yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Faktor Genetik atau Keturunan
2. Faktor Hormon
3. Faktor Gizi
4. Faktor Lingkungan
5. Faktor Olahraga atau Kesehatan
6. Faktor Pendidikan
Kematangan akan memunculkan pola perilaku yang dipengaruhi oleh
pertumbuhan jasmani dan kesiapan syaraf dari masing – masing anak. Dari
kematangan tersebut juga akan menghasilkan potensi – potensi yang sudah dibawa
sejak lahir yang dapat dilihat dari perkembangan anak secara berlahan – lahan.
faktor yang mempengaruhi kematangan emosi adalah usia, perubahan fisik dan
kelenjar, cara orangtua memperlakukan anak-anaknya, lingkungan, dan
jenis kelamin. Hadits tersebut di atas menjelaskan bahwa seseorang yang kuat
adalah orang yang mampu menguasai amarahnya.
Jadi dalam kaitanya dengan belajar, pematangan itu berfungsi sebagai pemberi
atau bahan dasar untuk belajar. Dan posisi belajar dalam proses perkembangan
itu sangat menentukan. Dalam hal ini belajar akan berfungsi sebagai penentu atau
sebab terjadibnya perkembangan.

IMPLIKASI FAKTOR TERHADAP PENDIDIKAN


Adapun implikasi psikologi perkembangan terhadap pendidikan anak usia dini
adalah sebagai berikut: (1) terhadap pengembangan kurikulum; (2) sistem
pembelajaran; dan (3) sistem penilaian. Metode yang digunakan dalam
penulisan ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif studi kepustakaan.
Jadi dalam kaitanya dengan belajar, pematangan itu berfungsi sebagai pemberi
atau bahan dasar untuk belajar. Dan posisi belajar dalam proses perkembangan
itu sangat menentukan. Dalam hal ini belajar akan berfungsi sebagai penentu atau
sebab terjadibnya perkembangan.
Slameto (2003: 54) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
peserta didik adalah: Faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat
tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,
kesiapan), faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
Masa peka merupakan masa pertumbuhan ketika fungsi jiwa mudah sekali
dipengaruhi dan dikembangkan (Maria Montessori). Sebagai orang tua dan
pendidik, kita harus dapat mengetahui kapan seorang anak mengalami masa peka
walaupun ini memang sulit diketahui karena setiap anak mengalaminya pada
waktu yang berbeda.
Implikasinya bagi pendidikan, antara lain bahwa
(a) pendidikan harusberorientasi pada subyek didik, artinya anak didik
diperlakukan sebagai subyek, pendidikan diselenggarakan sesuai dengan
perkembangan dan kemampuan anak, dan pendidikan itu mengembangkan anak
didik secara utuh.
Salah satu implikasi dari perkembangan intelektual remaja dalam hal pendidikan
adalah dalam hal pengembangan minta ya sobat, jiak sudah berawal dari minat
maka anda akan lebih tertarik atau merasa terpacu untuk mengerkan sesuatu untuk
menghasilkan kepuasan yang diharapkan.
Kematangan akan memunculkan pola perilaku yang dipengaruhi oleh
pertumbuhan jasmani dan kesiapan syaraf dari masing – masing anak. Dari
kematangan tersebut juga akan menghasilkan potensi – potensi yang sudah dibawa
sejak lahir yang dapat dilihat dari perkembangan anak secara berlahan – lahan.
perkembangan kepribadian seseorang sangatlah dipengaruhi oleh faktor-faktor
biologis, faktor sosial, dan faktor kebudayaan. Sehingga dalam ketiga faktor ini
yang akan mempengaruhi dan menjadikan suatu kepribadian sesuai dengan pola
atau arah perkembangannya ke depan.

Sumber : http://etheses.uin-malang.ac.id/1700/6/09410028_Bab_2.pdf
https://www.kompasiana.com/fitria-03/55003954a33311597350ffa7/contoh-
kematangan-vs-pengalaman-dalam-perkembangan-anak#:~:text=Kematangan
%20akan%20memunculkan%20pola%20perilaku,perkembangan%20anak
%20secara%20berlahan%20%E2%80%93%20lahan.
https://dosenpsikologi.com/implikasi-perkembangan-intelektual-remaja-dalam-
pendidikan#:~:text=Salah%20satu%20implikasi%20dari%20perkembangan,untuk
%20menghasilkan%20kepuasan%20yang%20diharapkan.
https://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/download/142/130#:~:text=5.,secara
%20utuh%3B%20(b).
https://www.kompasiana.com/akmala-04/550042828133119a17fa74d9/bagaimana-
implikasi-perkembangan-dalam-pembelajaran#:~:text=Masa%20peka
%20merupakan%20masa%20pertumbuhan,mengalaminya%20pada%20waktu
%20yang%20berbeda.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/LIK/article/viewFile/
515/472#:~:text=Slameto%20(2003%3A%2054)%20menyatakan,faktor
%20sekolah%2C%20dan%20faktor%20masyarakat.
https://www.kompasiana.com/hanietz745/552bd9956ea83471398b4586/
perkembangan-merupakan-hasil-proses-kematangan-dan-belajar#:~:text=Jadi
%20dalam%20kaitanya%20dengan%20belajar,penentu%20atau%20sebab
%20terjadibnya%20perkembangan.
https://osf.io/nvty3/download#:~:text=Adapun%20implikasi%20psikologi
%20perkembangan%20terhadap,penelitian%20kualitatif%20deskriptif%20studi
%20kepustakaan.

Anda mungkin juga menyukai