Anda di halaman 1dari 2

Nama : Natasha

Kelas : XI MIPA 1
No absen : 025

1) Contoh naskah drama singkat:

Sayang Ada Orang Lain


Karya: Utuy Tatang Sontani
DI RUMAH SUMINTO YANG SEMPIT DAN SEDERHANA. SUASANA SEPI. TIBA-
TIBA DATANG SEORANG LAKI-LAKI MENCARI SUMINTO.

Hamid : Minto … Minto! Kau masih tidur di siang hari begini? (SUMINI ISTRI SUMINTO
MUNCUL DENGAN PAKAIAN YANG BAGUS) Suminto ada?

Sumini : Ada. Mas … Mas … ini ada Pak Hamid! (MINTO MUNCUL DENGAN KAUS
OBLONG DAN SARUNG)

Hamid : Lho aneh …! Istrinya perlente, suaminya kaya gembel.

Suminto : Dia mau pergi, ada urusan.

Hamid : Dan kau, tunggu di rumah? Mengapa tidak berduaan saja sambil rekreasi. Ini kan
hari Minggu?

Suminto : Hari Minggu malah lebih memusingkan. Uang tak ada, malas mau pergi. Diam di
rumah, banyak yang nagih utang.

Hamid : Engkau selalu pesimis, Minto. Untung istrimu tidak.

Sumini : Perempuan jangan disamakan dengan laki-laki, Pak Hamid. Silakan duduk Pak
Hamid, saya mau pergi dulu, ada urusan. (MENDEKATI MINTO LALU MENCIUM
TANGAN BERPAMITAN) Saya pergi dulu, Mas! (MINI PERGI KELUAR)

Hamid : Minto, beruntung sekali kamu memiliki istri seperti dia. Tapi anehnya, engkau
selalu kelihatan lesu.

Suminto : Bagaimana tidak lesu, gaji pegawai rendah seperti saya ini sangat tidak seimbang
dengan harga-harga di pasar. Gaji yang saya terima sekarang cuma bisa untuk hidup sepuluh
hari saja, yang dua puluh hari mesti harus ditutup dengan utang, kalau perlu menjual barang
yang layak dijual. Kian lama utang itu bukan kian sedikit, Pak Hamid, tapi makin
menggunung. Aku bekerja bukan hanya untuk aku dan istriku, atau biaya sekolah seorang
anakku. Tapi, semata-mata untuk mereka yang mengutangkan kepada istriku.

Hamid : Aku sudah beberapa kali menganjurkan supaya berubah cara berpikirmu. Kamu
harus melihat realitas, berpikir yang dialektik. Mestinya kau tidak perlu pesimis dengan
gajimu yang tidak cukup. Dengan gaji yang tidak cukup itu, kamu harus bisa menggunakan
kesempatan dalam segala cara, agar rumah tanggamu menjadi kuat.

Suminto : Lantas, apa aku harus korupsi untuk menutup kekurangan? Aku tidak bisa berbuat
senista itu, Pak Hamid.

Hamid : Siapa yang menganjurkan kamu untuk korupsi? Aku tidak bilang begitu. Aku cuma
menyarankan agar kamu berpikir dialektis, agar kamu dapat mengubah keadaan menjadi
lebih baik. Tapi … sudahlah, Minto, aku ke sini sebenarnya hanya mau pinjam raket
badmintonmu.

Suminto : Sudah tidak ada.

Hamid : Ke mana?

Suminto : Sudah kujual untuk menutup kekurangan.

2) Bagian-bagian penting :

 Tema : Kondisi ekonomi yang kekurangan


 Alur : Alur maju
 Penokohan : Salah satu contoh karakter tokoh dari petikan di atas adalah sifat
kejujuran yang dimiliki oleh tokoh Suminto.
 Latar : Latar tempat dari cerita dalam petikan naskah di atas yaitu rumah
Suminto. Adapun latar waktu dan suasana dalam cerita adalah pada waktu
pagi hari yang sepi di hari Minggu.
 Amanat : Seseorang harus bijaksana dalam menyikapi tuntutan kehidupan
berkenaan dengan keadaan ekonomi yang kekurangan.
 Maksud penulis : Kita harus bijaksana dalam menyikapi masalah ekonomi

3) Pendapat saya, naskah ini dibuat dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga
pembaca dapat membacanya dengan mudah. Naskah ini juga memiliki unsur-unsur
intrinsik yang lengkap.

Anda mungkin juga menyukai