BELA NEGARA
2022
Tim Penyusun Indeks Bela Negara 2022
Pelindung dan Penanggung Jawab
Marsekal Madya TNI Donny Ermawan T. M.D.S
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI
Ketua Pelaksana
Brigjen TNI Dr. Jubei Levianto
Direktur Bela Negara, Ditjen Potensi Pertahanan
Tim Pakar
Brigjen TNI Dr. Jubei Levianto
Direktur Bela Negara, Ditjen Potensi Pertahanan
Konsultan Survey
Fadhil Muchtar Bahar, ST
Meries E. Muhammad, SE
Enumerator
Forum Bela Negara (FBN)
Senkom Mitra POLRI
Forum Kader Bela Negara (FKBN)
BARCODE ISBN
Hak Cipta ©2022
Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan RI
Seluruh hak cipta. Tidak ada bagian dari publikasi ini yang boleh direproduksi, disimpan dalam sistem
pengambilan, atau ditransmisikan, dalam bentuk apa pun atau dengan cara apa pun, elektronik, mekanis,
fotokopi, rekaman, atau lainnya, tanpa izin dari
Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan RI.
INDEKS BELA NEGARA
DAFTAR ISI
LAPORAN
01 Pendahuluan ... 1
03 Hasil Survey
IBN 2022
... 6
04 Interpretasi IBN
per Lokus
... 9
06 Simpulan dan
Rekomendasi
... 22
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan limpahan
karunia- Nya kita masih dapat menjalankan aktifitas dalam kehidupan sehari-hari, terlebih masih
dalam situasi krisis global dan masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Pada kesempatan yang baik ini, untuk kesekian kalinya saya menyampaikan apresiasi dan
terima kasih kepada seluruh Tim yang terlibat dalam penyusunan Buku Indeks Bela Negara
Tahun 2022 serta dari Kementerian/Lembaga yang telah berperan serta dalam mendukung
pelaksanaan penyusunan Buku Indeks Bela Negara yang dimulai dari Forum Group GroupDiscussion
Discussion
sampai pada tahap akhir yaitu Focus
Focus Group
GroupDiscussion
Discuss Finalisasi Pengukuran Indeks Bela Negara
Tahun 2022.
Konsep Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) yang dilaksanakan oleh Kementerian
Pertahanan mengacu pada definisi dalam UU No. 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Nasional untuk Pertahanan Negara, yaitu: segala usaha, tindakan dan kegiatan yang dilaksanakan
dalam rangka memberikan pengetahuan, pendidikan, dan/atau pelatihan kepada warga negara
guna menumbuhkembangkan sikap dan perilaku serta menanamkan nilai dasar Bela Negara. PKBN
yang telah diformulasikan mengandung lima unsur yaitu: Cinta Tanah Air (CTA), Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara (KBB), Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara (SPI), Rela
Berkorban untuk Bangsa dan Negara (RBB), serta Kemampuan Awal Bela Negara (KAB). Seluruh
kegiatan PKBN yang telah dilaksanakan pada dasarnya diharapkan dapat menguatkan perilaku
masyarakat terhadap seluruh unsur Bela Negara.
Saya berharap dengan disusunnya Buku Indeks Bela Negara ini, akan menjawab semua
pertanyaan terkait dengan persepsi masyarakat tentang Bela Negara secara umum dan capaian
kegiatan PKBN yang telah dilaksanakan oleh Kemhan, Kementerian/Lembaga, TNI, POLRI, dan
Pemda dari sisi Karakter Bangsa yang dijiwai oleh Nilai Dasar Bela Negara, Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 secara khusus.
Demikian hal yang dapat saya sampaikan pada sambutan saya ini, semoga Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk-Nya dalam setiap upaya pengabdian kita
kepada bangsa dan negara.
Terima Kasih..
Sekretaris Jenderal,
Paraf:
1. Karo TU Protokol : ......
2. Kabag Dukmin Setjen : ......
3. Kabag Minu : ......
DITJEN POTENSI PERTAHANAN - KEMENTERIAN PERTAHANAN
RI INDEKS BELA NEGARA 2022
SAMBUTAN
MAYOR JENDERAL TNI DADANG HENDRAYUDHA
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan
Sebagai insan hamba Tuhan, terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa, karena atas limpahan rakhmat, taufik dan hidayahNya, karena telah terselesaikannya
buku pengukuran Indeks Bela Negara Tahun 2022. Pada kesempatan yang baik ini, saya
menyampaikan terimakasih kepada Tim Pokja yang telah bekerja keras untuk mewujudkan Buku
Pengukuran Indeks Bela Negara Tahun 2022.
Penyusunan Buku Pengukuran Indeks Bela Negara sangatlah stategis karena untuk mengetahui
keberhasilan Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) yang telah dilaksanakan Direktorat Bela
Negara Ditjen Pothan Kemhan. Indeks Bela Negara adalah nilai atau hasil pengukuran terhadap
pelaksanaan Program Bela Negara yang tercermin dari tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga
negara baik secara perorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan Negara, keutuhan wilayah
dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara dari berbagai ancaman.
Buku Indeks Bela Negara akan membantu para pengambil kebijakan untuk dapat digunakan sebagai
basis formulasi kebijakan yang Knowledge-Based, agar perumusan kebijakan PKBN dapat lebih
presisi sesuai kondisi masing-masing daerah. Selain itu Buku Indeks Bela Negara juga dapat
dimanfaatkan oleh para akademisi dan peminat kajian bela negara untuk memperkaya data dan
informasi terkait PKBN.
Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan pada sambutan saya ini, semoga Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk-Nya dalam setiap upaya pengabdian
kita kepada bangsa dan negara.
Terima Kasih.
Dadang Hendrayudha
Mayor Jenderal TNI
Paraf:
1. Sesditjen : ......
2. Direktur BN : ......
3. Kabagum : ......
4. Ksd Lingkim : ......
5. Koorspri : ......
6. Ksb TU BN : ......
7. Ksb TU Set : .....
Buku Pengukuran Indek Bela Negara (IBN) Tahun 2022 adalah buku serial tahunan hasil Survey
Pengukuran Indek Bela Negara yang dikerjakan oleh Kelompok Kerja yang dibentuk oleh Kementerian
Pertahanan, dan dalam proses penyusunannya, berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Kementerian/
Lembaga (K/L) terkait seperti Kemenko Polhukam, Kemenko PMK, Kemendagri, Kemenpan RB,
Kemenpora, Kemenaker, Kemendikbudristek, Kemenag, Bapenas, BPS, BRIN, dan pemangku kepentingan
lainnya. Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan
berkontribusi dalam terbitnya buku ini
Buku ini menguraikan hasil IBN Tahun 2022 dan secara singkat memberikan gambaran umum dan
konsepsi teoritis IBN sebagai landasan metode pengukuran dan analisisnya. Dengan demikian, buku IBN
ini adalah bahan evaluasi capaian program Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN). Disamping itu,
hasil analisis, simpulan dan rekomendasi dalam buku ini kiranya dapat menjadi masukan dalam
memberikan fokus kebijakan implementasi dan prioritas rencana kegiatan/aksi dalam rencana
program PKBN yang akan dilaksanakan di masing-masing K/L, Pemerintah Daerah dan pemangku
kepentingan PKBN lainnya. Lebih jauh, Buku IBN Tahun 2022 adalah untuk memperkaya dokumen
akademik yang akan bermanfaat bagi tujuan pengembangan PKBN ke depan. Juga, buku IBN Tahun
2022 ini adalah informasi publik yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan
Kementerian Pertahanan sebagai referensi bagi para akademisi, para peneliti maupun media dan
pemerhati bela negara.
Kami menyadari, buku IBN Tahun 2022 ini masih mengandung kekurangan, sehingga diharapkan saran
masukan konstruktif dari semua pihak guna penyempurnaan serial buku ini di masa yang akan datang.
Demikian buku IBN Tahun 2022 ini disajikan dengan harapan akan bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan dengan bela negara, khususnya pemangku kepentingan PKBN.
Paraf:
1. Peneliti I (Dr. Achmad Farid Wadji) : ......
2. Peneliti II (Eddy MT Sianturi, SSi, M.Si) : ......
3. Konsultan (Fadhil Muchtar, ST) : ......
4. Ksd Lingkim : ......
5. Kasi Mamet : ......
6. Ksb. TU BN : ......
Variabel ukurnya adalah lima unsur Bela Negara: Cinta Tanah Air, Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara, Setia pada Pancasila, Rela Berkorban Untuk Bangsa dan
Negara, dan Kemampuan Awal untuk Membela.
Konsep pengukuran IBN telah diriset oleh Balitbang Kemhan sejak Tahun 2012
dan hasilnya telah dilaporkan sejak Tahun 2016 hingga Tahun 2019, yang
selanjutnya diimplementasikan oleh Ditjen Pothan sejak Tahun 2021.
Efek program bela negara secara nasional bila dilihat dari IBN rata-rata Tahun
2016-2019 adalah 3.49 berada dalam kategori “Cukup Baik”. Sedangkan IBN
Tahun 2021 naik menjadi 3,59. Seluruh angka IBN tersebut berada dalam kagori
"Cukup Baik" dan memenuhi ekspektasi indeks standar yang ditetapkan
Kementerian Pertahanan, yakni IBN minimal adalah 3.00 untuk Tahun 2021. Bila
ukuran standar IBN minimal tersebut tidak terpenuhi, maka dapat dinilai bahwa
'ada potensi ancaman terhadap pertahanan negara'.
Lebih jauh, unsur terendah IBN sebelum Tahun 2022 umumnya bergantian
antara unsur 'Setia pada Pancasila sebagai Ideologi' dan 'Kemampuan Awal Bela
Negara'. Hal itu menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap bela negara
bersifat dinamis (fenomena dari 'deformasi dan reversibilitas') karena perubahan
lingkungan. Dengan asumsi seperti itu, pengukuran IBN Tahun 2022 dan
seterusnya akan naik atau turun yang untuk memastikannya, pengukuran yang
kontinu perlu terus dilakukan.
Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah strategi softpower yang terus menerus
dibangun sejak Indonesia merdeka di Tahun 1945. Berbagai literatur telah
menunjukkan bahwa dalam sejarah negara-bangsa di dunia, rasa nasionalisme dan
patriotisme yang kuat akan mempererat persatuan dan kesatuan suatu bangsa yang
majemuk secara etnis/ras, agama, kultur, bahasa, dan sejarahnya. Suatu negara
dengan softpower yang rendah ditunjukkan oleh kesadaran bela negara dari
warganya yang rendah.
Strategi softpower dalam konteks globalisasi sangat penting. Secara eksternal - negara
menjalin hubungan harmonis dengan negara lain, dan secara internal - menjaga dan
terus membangun tekad yang kuat warga negara untuk membela negaranya adalah
strategi softpower yang paling mendasar dalam menjaga eksistensi suatu bangsa.
Secara teori, Pembinaan Kesadaran Bela Negara sebagai strategi softpower, akan
dapat diukur melalui dimensi nasionalisme dan patriotisme, sedangkan dimensi
kesiapan (readiness) adalah dimensi komplemen ukur untuk menilai tekad dan niat
(behaviour intention).
Bela Negara menurut Undang-undang No. 23 Tahun 2019 Pasal 7 mengandung lima
nilai dasar, yang selanjutnya dalam buku ini disebut "unsur": 1) Cinta Tanah Air, 2)
Sadar Berbangsa dan Bernegara, 3) Setia Pada Pancasila sebagai Ideologi Negara, 4)
Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara, dan 5) Kemampuan Awal Bela Negara.
DIMENSI
UNSUR BELA NEGARA
Kelima unsur Bela Negara adalah variabel pengukuran yang diturunkan dari dimensi
nasionalisme, patriotisme, kesiapan (readiness), dan niat/tekad. Selanjutnya masing-
masing unsur agar bisa diukur dimodelkan dan dioperasionalisasikan oleh masing-
masing 10 indikator.
IBN
Nasionalisme
Keyakinan dan tekad setia warganegara terhadap
Patriotisme
Setia pada Pancasila Pancasila sebagai ideologi bernegara yang
Niat negara
Membela Negara kesehatan fisik, disiplin, kecerdasan emosi, dan spiritual yang
HASIL SURVEY
Mengetahui perubahan persepsi kesadaran Bela
Negara adalah cara baik untuk memantau dan
mengukur kemajuan PKBN.
Survey IBN dilakukan sejak tahun 2016. Pada tahun 2019, metodenya disepakati setelah
melalui pengujian, seperti uji portabilitas instrumen pengukuran dan uji korelasi hasil indeks
untuk memprediksi dampaknya terhadap pertahanan negara. Hasil pengukuran Indeks Bela
Negara Tahun 2022 adalah 3.30. Indeks tersebut lebih tinggi dari IKU Kemhan Tahun 2022
yang distandarisasi sebagai nilai ambang sebesar 3.25
RELA BERKORBAN
Rela berkorban jiwa-raga &
3.49
UNTUK BANGSA DAN
materi untuk kepentingan
CUKUP BAIK
NEGARA bangsa & negara
Memiliki jiwa patriotisme
Namun demikian IBN Tahun 2022 mengalami penurunan signifikan 8% dibandingkan IBN
2021 (3.59) dan penurunan 6.7% dibandingkan rata-rata IBN 2016-2019 (3.48).
INTERPRETASI
PER LOKUS
Dalam FGD tersebut berbagai keluhan pembinaan kesadaran bela negara didiskusikan dan
opsi solusi ditawarkan. Daftar berikut ini adalah resume FGD di lokus.
SINKRONISASI
Program PKBN Pusat tidak Komunikasi & informasi
sinkron dengan Program di antara Kemhan dan
KEGIATAN PKBN
Banjarmasin, Ambon dan Aceh Kesbangpol
INSTRUMEN
Pernyataan dalam angket perlu Penyesuaian kearifan lokal
PENGUKURAN sesuai dengan kearifan lokal di dalam aplikasi digital
Aceh pengukuran IBN
FORUM BELA NEGARA Organisasi FBN di berbagai lokus Percepatan tindak lanjut dari
Diskusi di Lokus
Simulasi
Menindaklanjuti topik diskusi selama
FGD baik di lokus maupun pada FGD
yang melibatkan K/L di Jakarta,
dataset 2022 disimulasikan untuk
memahami efek masing-masing
unsur pada IBN. Hasilnya
menunjukkan bahwa KBB memang
membutuhkan atensi karena tidak
memberikan efek memadai terhadap
IBN. Sementara RBB memberikan
efek terbesar. Tinjauan pada tiap
segmen, hasil simulasi menunjukkan
bahwa Lingkungan Pendidikan
memberikan kontribusi positif pada
IBN secara signifikan sementara itu
Lingkungan Kerja dan Lingkungan
Pemukiman berkontribusi negatif.
1 2
PRIORITAS PERENCANAAN KOMITMEN
Simpulan dan rekomendasi hasil IBN 2022 Komitmen untuk lebih mensinergikan program
merujuk pada perlunya peningkatan kegiatan PKBN antar K/L dan daerah. Ini mencakup
3 4
PEMBERDAYAAN PENGEMBANGAN
Hampir seluruh kegiatan PKBN pada hakekatnya Fenomena reversibilitas dan deformasi
adalah kegiatan kepemudaan. Tindakan mengajarkan bahwa pengembangan perlu terus
pemberdayaan pemuda dalam konteks PKBN dilakukan. Perkembangan saat ini menunjukkan
adalah membuat mereka menjadi produktif. literasi digital masyarakat sudah tinggi. Kegiatan
PKBN dengan pendekatan digital akan menarik
minat pemuda.
KESADARAN BERBANGSA
DAN BERNEGARA
Kegiatan dalam program PKBN di
tahun depan perlu memberikan
penekanan pada unsur ini yang
dinilai berkontribusi negatif pada
IBN 2022.
LINGKUNGAN PEMUKIMAN
DAN PENDIDIKAN
Lingkungan Pemukiman menjadi
titik lemah IBN 2022 dan potensi
terbesarnya pada Lingkungan
Pendidikan.
ORGANISASI KEPEMUDAAN
DAN LITERASI DIGITAL
Saran terbanyak saat FGD di lokus
adalah organisasi kepemudaan yang
dinilai potensial untuk peningkatan
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
disamping pemanfaatan literasi digital.
Sorotan tentang pentingnya komitmen pemangku kepentingan Pusat dan Daerah akan terlihat
pada adanya perencanaan program PKBN yang kolaboratif, sinergi, dan pemberdayaan.
Kontak
Direktorat Bela Negara, Ditjen Pothan,
Kementerian Pertahanan RI
Jl. Tanah Abang Timur No.8, Jakarta Pusat 10110
Email : datin.pothan@kemhan.go.id
Penafian (Disclaimer):
Template disain buku ini dan beberapa gambar di dalamnya diotentikasi oleh Canva sebagai elemen yang bebas
pakai. Buku ini bukan untuk diperjualbelikan (non-komersial) dan tidak mengambil keuntungan dari media mandiri
apapun.