NIM : 1511500031
KEL : AW
1. Pada dasarnya, organisasi profesi memiliki empat fungsi pokok dalam kerangka
peningkatan profesionalisme sebuah profesi, yaitu:
. Membuat kebijakan etika profesi yang harus diikuti oleh semua anggota: etika profesi
merupakan aturan yang diberlakukan untuk seluruh anggota organisasi profesi. Aturan
tersebut menyangkut hal-hal yang boleh dilakukan maupun tidak serta pedoman
keprofesionalan yang digariskan bagi sebuah profesi.
Memberi sanksi bagi anggota yang melanggar etika profesi: sanksi yang diterapkan
bagi pelanggaran kode etik profesi tentunya mengikat semua anggota. Sanksinya
bervariasi, tergantung jenis pelanggaran, dan bisa bersifat internal organisasi seperti
misalnya black list atau bahkan sampai dikeluarkan dari organisasi profesi tersebut.
2. Karna pekerjaan yang dikerjakan orang itu belum tentu profesinya sebab bisa jadi
dia hanya hobi, atau mencari sampingan.
a. TEKNISI KOMPUTER
Teknisi komputer merupakan salah satu profesi dibidang TI yang menangani
kemampuan yang spesifik, baik dalam bidang hardware maupun software, dan
Mampu menangani problem-problem yang bersifat spesifik.
b. PROGRAMER SOFTWARE ENGINEER
Programer / Software engineer merupakan salah satu profesi dibidang TI yang
bertugas : Membuat program berdasarkan permintaan, Menguji dan memperbaiki
program, Mengubah program agar sesuai dengan system, Penguasaan bahasa
pemrograman sangat ditekankan, Terbiasa dengan pengembangan software ‘life
cycles’, Memiliki ketrampilan dalam men-desain aplikasi, Menyiapkan program
menurut spesifikasi, dan Dokumentasi /’coding’
c. ACCOUNTMANAGER
Account manager merupakan salah satu profesi dibidang TI yang bertugas :
Bertanggung jawab untuk kemajuan penjualan suatu solusi dan/atau produk serta
target pendapatan.
d. BUSINESSDEVELOPMENTMANAGER
Business development manager merupakan salah satu profesi dibidang TI yang
bertugas Secara umum mengetahui kebutuhan akan pelanggan. Memiliki ketajaman
yang diperlukan dalam menopang & menguntungkan bisnis, Mempunyai
kemampuan luas yang mampu menyerap & berkomunikasi jelas ttg bisnis kompleks
serta konsep teknologi.
e. ITMANAGER
IT manager merupakan salah satu profesi dibidang TI yang bertugas : Mengatur
kelancaran dari sistem IT, Troubleshooting & membantu organisasi dalam
menangani permasalahan IT, dan Sesuai dengan pengembangan IT yang baru dalam
bidang yang diperlukan.
f. NETWORKADMINISTRATOR
Network administrator merupakan salah satu profesi dibidang TI yang bertugas :
Mengurusi & mengoperasi jaringan LAN maupun WAN, manajemen sistem serta
dukungan terhadap perangkat kerasnya.
3. Definisi
(www.usdoj.gov/criminal/cybercrimes)
Selama ini dalam kejahatan konvensional, dikenal adanya dua jenis kejahatan
sebagai berikut:
Kejahatan ini merupakan jenis kejahatan atau tindak kriminal yang dilakukan
secara konvensional seperti misalnya perampokkan, pencurian, pembunuhan dan
lain-lain.
Kejahatan jenis ini terbagi dalam empat kelompok kejahatan, yakni kejahatan
korporasi, kejahatan birokrat, malpraktek, dan kejahatan individu.
b. Illegal Contents
d. Data Forgery
Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-
dokumen penting yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki
oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis web database.
f. Cyberstalking
Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit
milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet.
j. Hijacking
k. Cyber Terorism
Pada jenis kejahatan di internet yang masuk dalam wilayah ”abu-abu”, cukup
sulit menentukan apakah itu merupakan tindak kriminal atau bukan mengingat
motif kegiatannya terkadang bukan untuk kejahatan. Salah satu contohnya
adalah probing atau portscanning. Ini adalah sebutan untuk semacam tindakan
pengintaian terhadap sistem milik orang lain dengan mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya dari sistem yang diintai, termasuk sistem operasi yang
digunakan, port-port yang ada, baik yang terbuka maupun tertutup, dan
sebagainya.
Cyberstalking
Cyber-Tresspass
Kegiatan yang dilakukan melanggar area privasi orang lain seperti misalnya
Web Hacking. Breaking ke PC, Probing, Port Scanning dan lain sebagainya.
Cybercrime yang dilakukan untuk menggangu atau menyerang hak milik orang
lain. Beberapa contoh kejahatan jenis ini misalnya pengaksesan komputer secara
tidak sah melalui dunia cyber, pemilikan informasi elektronik secara tidak
sah/pencurian informasi, carding, cybersquating, hijacking, data forgery dan
segala kegiatan yang bersifat merugikan hak milik orang lain.
Tujuan yang nyata dari sebuah sistem keamanan adalah mencegah adanya
perusakan bagian dalam sistem karena dimasuki oleh pemakai yang tidak
diinginkan. Pengamanan sistem secara terintegrasi sangat diperlukan untuk
meminimalisasikan kemungkinan perusakan tersebut. Membangun sebuah
keamanan sistem harus merupakan langkah-langkah yang terintegrasi pada
keseluruhan subsistemnya, dengan tujuan dapat mempersempit atau bahkan
menutup adanya celah-celah unauthorized actions yang merugikan. Pengamanan
secara personal dapat dilakukan mulai dari tahap instalasi sistem sampai
akhirnya menuju ke tahap pengamanan fisik dan pengamanan data. Pengaman
akan adanya penyerangan sistem melaui jaringan juga dapat dilakukan dengan
melakukan pengamanan FTP, SMTP, Telnet dan pengamanan Web Server.
b. Penanggulangan Global
Perlunya Cyberlaw
Hingga saat ini, di negara kita ternyata belum ada pasal yang bisa digunakan
untuk menjerat penjahat cybercrime. Untuk kasuss carding misalnya, kepolisian
baru bisa menjerat pelaku kejahatan komputer dengan pasal 363 soal pencurian
karena yang dilakukan tersangka memang mencuri data kartu kredit orang lain.
4.
a. Menyebarkan Berita Hoax
Pelanggaran etika yang pertama adalah menyebarkan berita hoax. Berita hoax
adalah berita kebohongan. Pelanggaran ini sering kita temui karena pesatnya
perkembangan teknologi yang memudahkan seseorang berkomunikasi dalam
jangka waktu yang cepat. Banyak para pengguna teknologi yang tidak teliti saat
memperoleh informasi, sehingga terjebak dalam berita-berita bohong yang
disebarkan oleh para pelaku. (Baca juga: Perkembangan Media Sosial di
Indonesia)
c. Penipuan Online
KejahatanKomputer
Selain memberikan dampak positif, komputer juga mengundang tangan-tangan
kriminal untuk beraksi. Hal ini memunculkan fenomena khas yang
disebut computercrime atau kejahatan didunia komputer. Kejahatan komputer
merupakan kejahatan yang ditimbulkan karena penggunaan komputer secara
ilegal” (Andi Hamzah 1989).
C. E-Commerce
Selanjutnya, perkembangan pemakaian internet yang sangat pesat juga menghasilkan
sebuah model perdagangan elektronik yang disebut Electronic Commerce (e-
commerce). Secara umum e-commerce adalah sistem perdagangan yang
mrnggunakan mekanisme elektonik yang ada di jaringan internet. E-
commerce merupakan warna baru dalam dunia perdagngan, dimana kegiakan
perdagangan tersebut dilakukan secara elektronik dan online. dalam
pelaksanaanya, e-commerce menimbulkan beberapa isu menyangkut hukum
perdagangan dalam penggunaan sistem yang terbentuk secara online networking
management tersebut. Beberapa permasalahan tersebut antara lain menyangkut
prinsip-prinsip yuridiksi dalam transaksi, permasalah kontrak dalam transaksi
elektronik. Dengan berbagai masalah yang muncul menyangkut perdagangan via
internet tersebut diperlukan acuan model hukum yang dapat digunakan sebagai
standar transaksi. Salah satu acuan internasional yang banyak digunakan
adalah Uncitral Model Law on Electronic Commerce 1996. acuan yang berisi
model hukum dalam transaksi e-commerce tersebut diterbitkan oleh UNCITRAL
sebagai salah satu komisi internasional yang berada dibawah naungan PBB. Model
tersebut telah diuji oleh General Assembly Ressolution No 51/162 tanggal 16
Desember 1996.