Anda di halaman 1dari 2

Nama : Maulana Sandi Samudera

NIM : 201910370311426
Tugas Essay Etika dan Profesi B
Etika dan Profesionalisme dalam bidang teknologi
Perkembangan teknologi informasi sangat cepat. Dimana hal tersebut membuat dinamika industri
saat ini menuntut para professional pada bidang-bidang ini untuk terus secara rutin mengikuti
perkembangannya, juga memumngkinkan untuk mendapatkan keterampilan dan pengetahuan
baru. Banyak dari organisasi – organisasi mengharapkan pada para anggotanya menambah
keterampilan dan pengetahuan baru. Ketentuan ini sudah ada dalam peraturan keanggotaan
organisasi profesi untuk menjamin dan mendorong pada anggota agar tetap mengikuti
perkembangan disiplin ilmu teknologi.
Para professional teknologi informasi, sudah sejak lama mengharapkan agar perhimpunan
profesi teknologi informasi yang berkaitan mempelopori dalam memegang standard kemampuan
yang kontinyu dalam profesi teknologi informasi suatu negara. Standard yang tepat dan teliti
untuk profesi ini hanya memiliki sedikit relevansi jika tidak ada proses yang menjamin
kemutakhiran pengetahuan profesi TI. Secara logis dapat dikatakan, bahwa seseorang yang
memenuhi persyaratan pengetahuan dan ketrampilan beberapa tahun yang lalu, belum tentu
dapat memenuhi persyaratan sebagai profesional TI pada era 1990-an.

Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma
dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para
professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah
satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa).

Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia
perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user dapat
menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang
dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll).

Dalam era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang setara dengan sumber-
sumber lain dan juga mempunyai kekhususan persoalan dan pengelolaannya, sehingga
diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya
yang khusus yaitu manajer informasi atau Chief Information Officer (CIO). Sebagai manajer jelas
harus mengetahui etika manajemen. Aspek keuangan merupakan suatu aspek yang yang sangat
sensitif, demikian juga dengan aspek informasi. Dengan demikian hak dan tanggung jawab
manajer mengisyaratkan bahwa syarat manajer harus “beretika (bermoral) tinggi dan kuat”.

Faktor penyebab pelanggaran kode etik profesi IT adalah makin merebaknya penggunaan
internet. Jaringan luas computer tanpa disadari para pemiliknya di sewakan kepada spammer
(penyebar email komersial) froudster (pencipta setus tipuan), dan penyabot digital
Terminal2 jaringan telah terinfeksi virus computer, yang mengubah computer menjadi zombie
contohnya di bandung banyak warnet yang menjadi sarang kejahatan computer. Factor lain yang
menjadi pemicu adalah makin merebaknya intelektual yang tidak beretika.
Harus diakui, bahwa profesi di bidang teknologi informasi merupakan profesi yang tergolong baru
di antara profesi-profesi yang lain, seperti kedokteran, guru dan sebagainya. Tentu banyak
tantangan yang akan dihadapi oleh pelaksana profesi tersebut. Sebagai contoh, tantangan bagi
mereka yang terlibat dalam pengembangan situs web adalah membangun situs yang komunikatif
dan user friendly, serta tepat guna. Artinya, pengembang situs web harus mampu memilah,
memilih dan mengimplementasikan keterampilan, seni, teknologi baik perangkat keras maupun
perangkat lunak untuk keberhasilan pengembangan tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan
standardisasi dari sebuah profesi agar pelaku profesi tersebut dapat mempertanggungjawabkan
kemampuannya dalam menjalakan pekerjaannya.
Sertifikasi merupakan salah satu cara untuk melakukan standarisasi sebuah profesi. Atau paling
tidak, sertifikasi merupakan lambang dari sebuah profesionalisme. Beberapa alasan tentang
pentingnya sertifikasi untuk professional di bidang teknologi informasi, antara lain dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Bahwa untuk menuju pada level yang diharapkan, pekerjaan di bidang TI membutuhkan
expertise atau kepakaran tersebut akan didapatkan jika seorang pelaku profesi mampu
menguasai secara mendalam sampai ke akar-akarnya penguasaan secara mendalam tersebut
dapat dibuktikan melalui sertifikasi karena untuk menuju sertifikasi ada proses ujian atau tes yang
tidak mudah dan memenuhi standar tertentu.
2. Bahwa profesi dibidang teknologi informasi, dapat dikatakan merupakan profesi menjual jasa,
dan bisnis jasa bersifat kepercayaan. Prospek dari profesiini terletak pada kepercayaan
masyarakat zaman ini terhadap orang-orang yang terlibat di dalamnya. Kepercayaan tersebut
akan semakin kuat jika bukti keahlihan dari seseorang di bidang teknologi informasi dapat
ditunjukan dengan adanya sertifikasi yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi yang bertaraf
internasional. Sebenarnya dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, serta kemudahan
mendapatkan pengetahuan lewat internet di satu sisi sangat membantu mereka yang ada di
profesi-profesi ini dalam menambah kemampuan untuk berkerja dan berinovasi . Namun,
terkadang orang membutuhkan suatu bukti konkrit yang dapat angsung diketahui sehingga
menambah terhadap pelaku profesi tersebut.
Berikutnya beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan sertifikasi antara lain:
1. Ikut berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih professional
2. Pengakuan resmi pemerintah tentang tingkat keahlihan individu terhadap sebuah profesi.
3. pengakuan dari organisasi profesi sejenis, baik pada tingkat regional maupun internasional
4. Membuka akses lapangan pekerjaan secara nasional, regional maupun internasional
5. Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan sesuai perimbangan dengan pedoman skala
yang diberlakukan
Standardisasi dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan-badan resmi yang ditunjuk pemerintah
atau dilakukan juga oleh industry secara langsung atau yang sering disebut vendor certification.
Pada kenyataannya, memang industrialah yang lebih mengetahui kebutuhan tenaga kerja atau
sumber daya manusia yang sesuai untuk mereka.

Anda mungkin juga menyukai