Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

PENGKONDISIAN BANGUNAN

Disusun oleh:

MUH. FAJAR

3/E Arsitektur

NIM: 60100121103

DOSEN PENGAMPU:

Muhammad Attar, S.T.,M,T.

JURUSAN ARSITEKTUR

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2022/2023
A. RANCANGAN/DESAIN PASIF

Perancangan bangunan hemat energi dapat dilakukan dengan dua cara: secara pasif dan
aktif. Perancangan pasif merupakan cara penghematan energi melalui pemanfaatan energi
matahari secara pasif, yaitu tanpa mengonversikan energi matahari menjadi energi listrik.
Rancangan pasif lebih mengandalkan kemampuan arsitek bagaimana rancangan bangunan
dengan sendirinya mampu "mengantisipasi" permasalahan iklim luar.

1.NIPAH MALL

Nipah Mall Merupakan mal terbesar yang berada di Makassar, Mal ini didirikan pada 6
April 2018 dan Diresmikan pada 3 November 2018.

Nipah Mall Makassar karya Ridwan Kamil adalah milik PT Kalla Inti Karsa (Kalla
Group). Karya-karya Ridwan Kamil memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri.
Lulusan Arsitek Institut Teknologi Bandung ini masih tetap aktif berkarya walaupun sudah
menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Nipah Mall yang resmi dibuka pada akhir 2018, memberikan suasana baru di Kota
Makassar. Karena mall ini menjadi kawasan komersial hijau pertama di Indonesia Timur yang
menerapkan konsep arsitektur hijau, Nipah Mall mempertimbangkan dalam aspek lingkungan
untuk konstruksi dan bangunan. Nipah mall dapat dilakukan dengan pemanfaatan sumber daya,
material dan penggunaan energi yang se-efisien mungkin. Dengan konsep terbuka, dapat
mengurangi penggunaan penyejuk ruangan, ada instalasi pengolahan air limbah, sehingga
memperhatikan semua aspek fasilitas ramah lingkungan di mall dapat dilihat dari setiap sudut
bangunan. Tanaman hias yang tumbuh hijau membentang dibagian depan sampai belakang juga
terlihat hijau, seirama dengan bangunannya yang memang mengedepankan konsep arsitektur.
Koridor void yang memberikan sirkulasi udara lebih segar, sejuk dan tampak terang serta luas.
Pengelolaan air yang dapat menampung air untuk digunakan dikolam dan penyiraman tanaman,
kemudian waterfall atau air terjun yang berguna menjaga kelembaban udara. Daud Rianto
menambahkan dengan konsep semi outdoor, dapat memberikan sirkulasi udara yang baik. Hal ini
didukung dengan tanaman di semua area publik yang dapat mengurangi penggunaan energi pada
area, baik itu dari segi pencahayaan maupun air conditioning.

1. Lokasi

Mall nipah yang terletak di Urip Sumoharjo, Panaikang, Panakkukang, kota Makassar.
Mall nipah merupakan mal terbesar yang berada di Makassar, mall yang memiliki luas 3,5
hektar. Mall memliki 5 (lima) lantai, 1 (satu) basement dan gedung perkantoran yang berdiri 10
lantai. Mall berdiri di atas lahan seluas 3,5 hektar dan total building area sekitar 121.000 meter
persegi, dipercantik dengan sentuhan gaya industrialis dan pemandangan natural pepohonan
hijau.
2. Gubahan Massa dan Bentuk Bangunan

Bentuk dan gubahan dibawah ini bangunan dari bentuk bangunan Nipah Mall yang
berkonsep arsitektur hijau yang menjadi bangunan ramah lingkungan.

3. Tata Ruang dan sirkulasi

Tanaman pada sirkulasi pejalan kaki untuk pelindung dari panas akibat radiasi matahari,
vegetasi yang diletakan pada ruang luar ataupun selasar mall. Konsep tata ruang terbuka yang
menjadi sumber sirkulasi udara, hadirnya berbagai tanaman hijau yang tumbuh dan menghiasi
seluruh area mall menjadi salah satu sumber sirkulasi udara membuat area mall menjadi bersih,
nyaman dan segar.

4. Fasad dan Tampak Bangunan

Tampak bangunan pada Nipah Mall ini menggunakan material yang tereksposyang
merupakan material utama berupa beton, kayu, batu bata dan terracotta, yang berkombinasi
sehingga membentuk atmosfer Nipah.

5. Struktur Bangunan

Atap Mall Nipah memperlihatkan strukturnya tidak ditutupi, dan menggunakan material
yang dapat menghindari efek matahari pada atap gedung dengan penggunaan material membran
dilengkapi insulasi.

Analisis

a. Hemat Energi

Hemat energi adalah unsur penting dari sebuah kebijakan energi. Penghematan energi
dapat menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi, sehingga dapat menutupi
peningkatan kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Hal ini dapat mengurangi naiknya
biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau impor energi.
Berkurangnya pada permintaan energi sehingga dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih
metode produksi energi.

1. Listrik

Studi kasus yang kedua yaitu, Mall Nipah Makassar, studi kasus ini yang akan dianalisis
dengan menggunakan prinsip-prinsip arsitektur hijau dengan menggunakan prinsip pertama yaitu
hemat energi. Mall Nipah ini menggunakan jendela pasif dan pada bagian tampak bangunan dan
menggunakan material kaca. Pada desain tampak mall nipah Makassar tidak seluruhnya full
mengunakan kaca tapi dikombinasi dengan beton bertulang, tetapi lebih dominan menggunakan
kaca, apabila dilihat dari tampak depan material kaca yang digunakan terlihat sedikit
dikarenakan material kaca memiliki lapisan lagi yaitu berupa secondary skin.

2. Orientasi Bangunan

Pada bangunan Mall Nipah Makassar memiliki orientasi bangunan yang merespon
terhadap iklim yang ada di daerah tersebut, karena pada Bangunan Mall Nipah Makasar sisi
terpanjang pada fasad bangunan menghadap ke arah utara dan selatan. Sehingga dapat
mengurangi radiasi matahari yang dapatmenyebabkan kepanasan dan tidak nyaman yang
berlebihan bagi pengguna bangunan.Gambar 9 Orientasi Bangunan Mall Nipah Makasar

b. Memanfaatkan Kondisi Dan Sumber Daya Energi Alami

Membangun harus berdasarkan iklim yang berlaku dilokasi tapak bangunan agar
bangunan yang didesain bisa merespon iklim yang ada pada lokasi tersebut. Nipah Mall dapat
dilakukan dengan pemanfaatan sumber daya, material dan penggunaan energi yang seefisien
mungkin. Dengan konsep terbuka, dapat mengurangi penggunaan penyejuk ruangan, ada
instalasi pengolahan air limbah, sehingga memperhatikan semua aspek fasilitas ramah
lingkungan di mall dapat dilihat dari setiap sudut bangunan. Gambar di bawah ini adalahlah semi
outdor dari bangunan Mall Nipah Makassar.Tanaman hias yang tumbuh hijau membentang
dibagian depan sampai belakang juga terlihat hijau, seirama dengan bangunannya yang memang
mengedepankan konsep arsitektur. Koridor void yang memberikan sirkulasi udara lebih segar,
sejuk dan tampak terang serta luas.Pengelolaan air yang dapat menampung air untuk digunakan
dikolam dan penyiraman tanaman, kemudian waterfall atau air terjun yang berguna menjaga
kelembaban udara. Daud Rianto menambahkan dengan konsep semi outdoor, dapat memberikan
sirkulasi udara yang baik. Hal ini didukung dengan tanaman di semua area publik yang dapat
mengurangi penggunaan energi pada area, baik itu dari segi pencahayaan maupun air
conditioning.
B.Rancangan aktif

Dalam rancangan aktif, energi matahari dikonversi menjadi energi listrik sel solar,
kemudian energi listrik inilah yang digunakan memenuhi kebutuhan bangunan. Dalam
perancangan secara aktif, secara simultan arsitek juga harus menerapkan strategi perancangan
secara pasif. Tanpa penerapan strategi perancangan pasif, penggunaan energi dalam bangunan
akan tetap tinggi apabila tingkat kenyamanan termal dan visual harus dicapai.

Strategi perancangan aktif dalam bangunan dengan sel solar belum dijumpai di Indonesia
saat ini. Penggunaan sel solar masih terbatas pada kebutuhan terbatas bagi penerangan di desa-
desa terpencil Indonesia.Salah satu bangunan yang dianggap paling berhasil menerapkan teknik
perancangan pasif dan aktif secara simultan dan sangat berhasil dalam mengeksploitasi
penggunaan sel solar adalah bangunan paviliun Inggris (British pavillion). Bangunan ini
dirancang Nicholas Grimshaw & Partner, arsitek yang juga merancang Waterloo International
Railway Station yang menghubungkan Inggris dengan Perancis melalui jalur bawah laut.
Paviliun Inggris ini dibangun di kompleks Expo 1992 di kota Seville, Spanyol, sebagai
perwujudan hasil sayembara tahun 1989 yang dimenangi arsitek tersebut.

Bangunan ini dirancang dengan pertimbangan iklim setempat, yaitu suhu udara musim
panas saat Expo dilangsungkan dapat mencapai 45 derajat Celsius, serta meminimalkan
penggunaan energi yang mengemisi karbondioksida.Beberapa strategi rancangan yang
digunakan mengantisipasi kondisi udara ini adalah pertama, menggunakan tabir air pada dinding
timur yang berfungsi sebagai filter radiasi matahari pagi untuk pendingin bangunan tanpa
menghilangkan potensi penerangan alami pagi hari. Tabir air dijatuhkan dari dinding bagian atas
bangunan mengalir di seluruh dinding kaca sepanjang 65 meter ke kolam di dasar bangunan.
Aliran air sebagai tabir dinding kaca berfungsi untuk pendinginan permukaan kaca itu sendiri
serta menurunkan suhu lingkungan di sekitar bangunan secara evaporatif. Kelembaban udara
pada kawasan ini relatif rendah, sekitar 50-70 persen. Dinding kaca terbuat dari bahan yang 20
persennya merupakan komponen keramik dan berfungsi mengurangi panas matahari tanpa
mengorbankan cahaya yang masuk ke dalam bangunan. Penggunaan tabir air pada dinding timur
ini mampu menurunkan suhu udara di dalamnya hingga 10 derajat Celsius.Sisi barat dinding
bangunan dilapis kontainer berisi air yang berfungsi sebagai penyerap panas matahari sore.
Panas yang diserap kontainer mengurangi pemanasan bangunan siang dan sore hari. Selanjutnya
kontainer akan menghangatkan bangunan pada malam hari (suhu udara luar malam hari
cenderung rendah di bawah batas nyaman). Air panas dalam kontainer ini juga dimanfaatkan
bagi keperluan pengguna bangunan. Dinding bangunan sisi selatan diberi lembaran
semitransparan yang diperkuat dengan konstruksi baja. Selain sebagai elemen estetika yang
mencitrakan layar kapal yang menjadi simbol kejayaan Inggris di laut, juga berfungsi
mengurangi radiasi panas sisi selatan.Sejumlah 1.040 panel sel solar di bagian atap bangunan
yang membentuk semacam deretan layar kapal dan mampu menghasilkan 46kW daya listrik
digunakan untuk sebagian besar keperluan listrik bangunan. Konstruksi panel sel solar ini
diletakkan sedemikian rupa sehingga dapat melindungi atap terhadap radiasi matahari dari sisi
selatan. Paviliun Inggris ini menggunakan energi listrik sekitar 24 persen lebih rendah daripada
energi yang seharusnya digunakan bangunan yang dirancang tanpa strategi semacam ini.

Langkah merancang bangunan hemat energi baik secara pasif maupun aktif seperti di atas
perlu dicermati. Sudah waktunya para arsitek Indonesia memulainya. Jika dalam waktu dekat
Indonesia menjadi negara pengimpor minyak neto dan harga BBM dan tarif listrik dalam negeri
melambung, sebagian besar bangunan yang boros energi tidak lagi dapat berfungsi. Pemakai
bangunan akan menemui kesulitan menanggung biaya listrik untuk lift, AC, pompa, dan
peralatan lain, yang tinggi. Masih ada waktu untuk menghindari situasi buruk semacam ini
dengan memulai merancang bangunan yang hemat energi, hemat listrik, sejak sekarang.

berikut contoh rancangan/desain aktif di indonesia

1.The Rinra Padukan Konsep Hotel dan Mal

PT Phinisi Hospitality Sulawesi meresmikan hotelnya yang kelima di Makassar, Rabu


(20/7). Hotel The Rinra yang berlokasi di Kawasan Metro Tanjung Bunga tersebut memadukan
tiga konsep sekaligus, yakni hotel, mal, dan entertainment.

Direktur Utama PT Phinisi Hospitality, Anggiat Sinaga, mengatakan, nama The Rinra
berasal dari Bahasa Makassar yang artinya cahaya, sinar, terang atau api. Sesuai dengan
namanya, karakter bangunan tersebut dibuat sangat kuat dari sisi unsur cahayanya.

"Pembangunan hotel The Rinra ini awalnya ketika dilakukan MoU antara PT Phinisi
Sulawesi dengan Pemprov Sulsel," kata Anggiat, di sela-sela Soft Opening The Rinra Hotel.

Anda mungkin juga menyukai