Anda di halaman 1dari 19

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SEJARAH

KEBUDAYAAN ISLAM DALAM MEMBENTUK


PANDANGAN HIDUP (Way Of Life) SISWA SMP AL BARKAH
AL ISLAMIYAH PONDOK AREN

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Institut PTIQ Jakarta untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

SKRIPSI

Oleh :
SYIFA FAUZIAH
NIM : 191310060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN
JAKARTA
2021M / 1443H
2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 5
C. Pembatasan Masalah 6
D. Rumusan Masalah 6
E. Tujuan Penelitian 6
F. Kegunaan Penelitian 7
1. Teoritis 7
2. Praktis 7
G. Penelitian Terdahulu 8
H. Metode Penelitian 10
1. Jenis Penelitian 10
2. Lokasi Penelitian 11
3. Kehadiran Pelitian 11
4. Sumber Data 12
5. Teknik Pengumpulan Data 13
6. Teknik Analisis Data 15
I. Sistematika Penulisan 16
J. Sistematika Penyusunan 16
BAB II KAJIAN TEORI 17
A. Tinjauan Sejarah Kebudayaan Islam 17
1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam 17
2. Karakteristik Sejarah Kebudayaan Islam 20
3. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam 22
4. Tujuan Sejarah Kebudayaan Islam 23
5. Pendekatan dan penilaian Sejarah Kebudayaan Islam 24
6. Fungsi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 26
7. Konteks Sejarah Kebudayaan Islam 28
8. Urgensi Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam 32
B. Tinjauan Pandangan Hidup (Way Of Life) 35
1. Pengertian Pandangan Hidup 35
2. Klasifikasi Pandangan Hidup 36
3. Makna Sikap Hidup 36
4. Islam Sebagai Pandangan Hidup 36
5. Langkah-langkah Berpandangan Hidup Yang Baik 37
6. Manfaat Mengetahui Pandangan Hidup 39
7. Manusia dan Pandangan Hidup 40
8. Al-Qur’an dan Pandangan Hidup 41
9. Islam Pembentuk Pandangan Hidup
C. Tinjauan Terhadap Tahapan Implementasi
2

1. Perencanaan Pembelajaran
2. Pelaksanaan Pembelajaran
3. Evaluasi Pembelajaran 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Jenis dan Metode Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Keabsahan Data
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Progil SMP Al Barkah Al Islamiyah Pondok Aren
1. Visi, misi dan tujuan pendidikan SMP Al Barkah Al
Islamiyah Pondok Aren
2. Struktur Organisasi Sekolah
3. Tenaga Pendidikan dan Kependidikan
4. Jumlah Siswa
5. Sarana Prasarana Sekolah
6. Kegiatan Belajar Mengajar SMP Al Barkah Al Islamiyah
Pondok Aren
DAFTAR PUSTAKA iv
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat
yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan dalam
masyarakat. Setiap manusia memiliki keinginan baik maupun buruk. Sikap
hidup adalah perasaan hati dalam menghadapi hidup, sikap tersebut bisa
positif, negative aptis atau sikap optimis maupun pesimis tergantung kepada
pribadi dan lingkungan.1 Dalam kehidupan tidak ada seorang pun manusia
yang tidak memiliki pandangan hidup. Adapun yang dikatakan manusia
adalah sebuah pandangan hidup karena dapat dipengaruhi oleh pola pikir
tertentu pada setiap individu. Pandangan hidup bersifat elastis, tergantung
kepada situasi dan kondisi dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan hidup
dimana manusia tersebut berada.2
Berbicara Masalah keterkaitan pandangan hidup dengan etika ini
menjadi dua hal yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya,
dimana didalam pandangan hidup yang baik terdapat etika yang baik dan
dimana ada etika yang baik menghasilkan hidup yang baik pula.
Sejak memasuki era reformasi, bangsa Indonesia memasuki proses
kehidupan dengan sistem demokrasi dengan kelebihan dan kekurangannya.
Salah satu permasalahan mendasar yang dialami kehidupan berbangsa di era
demokrasi ini adalah kecenderungan terjadinya proses degradasi etika sosial
atau terjadi kecenderungan penurunan kualitas akhlak di tengah masyarakat,
sehingga telah memunculkan terjadinya beragam bentuk penyimpangan
sosial di masyarakat.3 Etika merupakan prinsip atau aturan hidup manusia
untuk mengukur martabat dan harkat kemanusiaannya. Semakin tinggi
kualitas etika seseorang atau sekelompok maka semakin tinggi kualitas

1
Joko Widago, Ilmu Budaya Dasar (Jakarta; Bumi Aksara, 2001), h. 122.
2
Joko Widago, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta; Bumi Aksara,2001), h. 124.
3
Abdullah, Safarina, Etika Pendidikan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2015), h. 1.

1
2

kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah etika seseorang atau


sekelompok maka semakin rendah kualitas kemanusiaannya.4 Maka
diperlukannya pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang berlandasan
kepada Al-Quran dimana Al-Quran sebagai pedoman hidup umat islam dan
sebagai sumber utama ajaran islam sebagaimana firman Allah SWT dalam
QS. Al-Isra Ayat 9 :
‫َجًرا َكبِ ًريا‬ ِ ‫ٱلصلِ َٰح‬ ِ َّ ِ‫إِ َّن َٰه َذا ٱلْ ُقرءا َن ي ه ِدى لِلَِِّت ِهى أَقْ وم وي ب ِشر ٱلْمؤِمن‬
َّ ‫ت أ‬
ْ ‫َن ََلُْم أ‬ َ ََّٰ ‫ين يَ ْع َملُو َن‬
َ ‫ني ٱلذ‬
َ ْ ُ ُ َُ َ ُ َ َ َْ َْ َ
Artinya “Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan)
yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu'min
yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.”

Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai
suatu masyarakat tertentu yang berfungsi mengajarkan dan menuntun
manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku
yang buruk, etika mengatur dan mengarahkan citra manusia ke jenjang akhlak
yang luhur dan meluruskan perbuatan manusia. Etika menuntut orang agar
bersikap rasional terhadap semua norma. Sehingga etika akhirnya membantu
manusia menjadi lebih otonom. Etika dibutuhkan sebagai pengantar
pemikiran kritis yang dapat membedakan antara yang sah dan tidak sah, apa
yang benar dan apa yang tidak benar.5 Etika memberi kemungkinan kepada
kita untuk mengambil sikap sendiri serta ikut menentukan arah
perkembangan masyarakat. Sedangkan agama yang kebenarannya absolut
(mutlak) berfungsi sebagai petunjuk, pegangan serta pedoman hidup bagi
manusia dalam menempuh kehidupannya dengan harapan penuh keamanan,
kedamaian, sejahtera lahir dan batin.6
Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan sebagai proses dan
upaya untuk mentransformasikan manusia muda menjadi manusia yang

4
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), h. 15.
5
Juhaya S. Praja, Aliran-aliran Filsafat Dan Erika, Ed. I (Jakarta: Kencana, 2005),
Cet Ke-2, h. 59-60.
6
Burhanuddin Salam, Pengaruh Filsafat (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet ke-3, h.
176.
3

dilekati dengan kemanusiaan sesuai dengan kodratnya, yakni bermanfaat bagi


dirinya, sesama, alam lingkungan beserta segenap isi dan peradabannya.7
Dalam pendidikan nasional UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 yang berbunyi: “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, serta berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
wargaNegara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu rumpun dari mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam yang wajib dipelajari oleh siswa.
Berdasarkan peraturan kementrian agama dijelaskan bahwa: “Sejarah
Kebudayaan Islam adalah mata pelajaran yang berisi mengenai catatan
perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam
beribadah, bermuamalat serta berakhlak dalam mengembangkan system
kehidupan atau menyebarkan agama islam yang dilandasi oleh akidah.”8
Dari pengertian tersebut dapat peneliti ketahui bahwa sejarah
kebudayaan islam merupakan catatan peristiwa yang terjadi di masa lampau
yang dialami umat islam baik kemajuan maupun kemunduran peradaban
islam. Sejarah Kebudayaan Islam juga memberikan pembelajaran mengenai
nilai moral dan etika yang baik dalam bersosialisasi hal ini dapat dilihat dari
setiap tokoh-tokoh muslim yang ada didalam catatan sejarah islam.
Budaya Islam merupakan segala bentuk tingkah laku yang sesuai
dengan nilai-nilai atau ajaran Islam. Adanya kontak antara budaya
masyarakat yang diyakini sebagai bentuk kearifan lokal dengan ajaran dan
nilai-nilai yang dibawa oleh Islam menghasilkan terciptanya akulturasi
budaya. Budaya Islam juga dapat dikatakan sebagai cara berfikir dan cara

7
M. Fadillah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP?MTs, dan
SMA/MA, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2014), h. 5.
8
Peraturan Mentri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013. Tentang
Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab. h. 35.
4

merasa taqwa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan


sekumpulan manusia yang membentuk masyarakat.9
SMP Al Barkah Al Islamiyah merupakan lembaga pendidikan yang
sangat mengedepankan etika baik pada sesama siswa, guru atau lingkungan
sosial. Lembaga ini mengharapkan peserta didiknya memiliki etika yang baik
dimanapun dan kapanpun. Hal ini tentunya tercermin dalam pendidikan yang
selalu diterapkan dalam setiap kegiatan disekolah, contoh kecilnya yaitu
menyapa dan bersalaman dengan guru yang ditemuinya dilingkungan sekolah
maupun diluar lingkungan sekolah, pembelajaran kecil ini diharapkan
menjadikan siswa memiliki rasa hormat dan tunduk kepada guru selaku
pendidik dan diharapkan mampu menanamkan nilai rendah diri dan tingginya
rasa hormat di lingkungan sosial tentunya. Pendidikan kecil yang selalu
diterapkan dan ditanamkan ini diharapkan mampu memberikan dampak baik
pada peserta didik dalam bersosialisasi dilingkungannya dan diharapkan
mampu membentuk pandangan hidup siswa mengenai etika.
SMP Al Barkah Al Islamiyah memiliki tata tertib yang berisi peraturan-
peraturan madrasah dan sebagian besar dari tata tertib ini berisi tentang
bagaimana peserta didik beretika kepada sesama peserta didik dan pendidik
dimana tata tertib ini harus ditaati oleh setiap peserta didik. Tata tertib ini
diharapkan mampu dijalankan oleh seluruh peserta didik yang diharapkan
menjadi pandangan hidup yang baik untuk diterapkan dilingkungan sekolah
maupun lingkungan sosial. Begitu banyak hikmah yang dapat diambil dari
setiap pengalaman yang ada didalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam dan ini menjadi penguat bahwa Sejarah Kebudayaan Islam sangat
berkaitan dengan pembentukan pandangan hidup (way of life) dan sangat
patut untuk menjadi motivasi peningkatan belajar, dari bagaimana cara
beretika yang baik kepada sesama manusia, sampai bagaimana peserta didik
mengambil keputusan untuk jalan hidupnya. Tentunya setiap peserta didik

9
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/indeks.php/Tamaddun/Article/view/2121
Tamaddun, 2017. Kebudayaan Dalam Islam: Mencari Makna dan Hakekat Kebudayaan
Islam. Vol. 5, No. 2, Juli – Desember h.30
5

memiliki garis tafsir masing-masing mengenai pandangan hidup yang dapat


mereka ambil dari setiap kejadian yang terjadi, bisa jadi dalam satu peristiwa
atau satu tokoh dapat memberikan banyak dampak yang baik untuk peserta
didik.
Berdasarkan masalah diatas, penulis ingin melakukan penelitian dengan
judul "Implikasi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dalam Membentuk
Pandangan Hidup (Way Of Life) Siswa SMP Al Barkah Al Islamiyah Pondok
Aren" dengan beberapa alasan sebagai berikut:
1. SMP Al Barkah Al Islamiyah merupakan sekolah berbasis agama
sehingga di dalamnya terdapat mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam yang mana merupakan variabel yang akan diteliti dalam
penelitian ini.
2. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di SMP Al Barkah Al
Islamiyah Pondok Aren merupakan salah satu mata pelajaran agama
yang dilaksanakan dengan berbagai media, metode dan strategi
mengajar sehingga diharapkan berdampak baik dalam terbentuknya
dasar pandangan hidup siswa.
3. Masih ada atau bahkan banyak siswa di SMP Al Barkah Al Islaiyah
Pondok Aren yang tidak menyadari peranan pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam dalam pembentukan dasar pandangan hidup siswa
sehingga peneliti tertarik untuk meneliti tentang keterlibatan
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dalam membentuk dasar
pandangan hidup siswa.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah
yang diajukan berkaitan dengan :
1. Minimnya pemahaman siswa terhadap nilai dari materi Sejarah
Kebudayaan Islam yang bisa dicontoh dalam kehidupan
2. Minimnya pemahaman siswa terhadap pembentukan karakter dari
materi Sejarah Kebudayaan Islam
6

3. Minimnya pandangan siswa terhadap pembelajaran yang dapat diambil


dari materi Sejarah Kebudayaan Islam yang dapat menjadi acuan
pandangan hidup.

C. Pembatasan Masalah
Mengingat banyak permasalahan yang mengtari kajian ini seperti yang
penulis kemukakan dalam identifikasi masalah diatas, maka penulis
memfokuskan pada:
Implementasi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dalam
membentuk pandangan hidup (Way Of Life) siswa terkait dengan
ketuhana dan kemanusiaan.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, secara singkat
masalah yang akan di teliti dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) kelas VIII SMP Al Barkah Al Islamiyah Pondok Aren ?
2. Apa pengaruh pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) terhadap
pandangan hidup siswa kelas VIII SMP Al Barkah Al Islamiyah
Pondok Aren ?
3. Apakah ada pengaruh pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
terhadap perilaku siswa kelas VIII SMP Al Barkah Al Islamiyah
Pondok Aren ?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah yang diuraikan maka Tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) kelasVIII SMP Al Barkah Al Islamiyah
Pondok Aren
7

2. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam


(SKI) dalam membentuk dasar pandangan hidup siswa kelas VIII SMP
Al Barkah Al Islamiyah Pondok Aren
3. Untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) dalam pembentukan perilaku siswa kelas VIII
SMP Al Barkah Al Islamiyah Pondok Aren

F. Kegunaan Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kegunaan sebagai berikut :
1. Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi khasanah keilmuan
yang dimungkinkan akan dikembangkan bagi peneliti lain dalam penelitian
selanjutnya. Selain itu, juga untuk menambah pengetahuan mengenai
pembelajaran sejarah kebudayaan islam (SKI) kelas VIII SMP Al Barkah Al
Islamiyah Pondok Aren dan pengaruhnya terhadap pembentukan dasar
pandangan hidup peserta didik.

2. Praktis
a. Peneliti
Bagi peneliti berguna untuk mengetahui lebih luas mengenai
pengaruh pembelajaran sejarah kebudayaan islam (SKI) terhadap dasar
pandangan hidup peserta didik yang sesuai dengan islam dan
bagaimana membuat pembelajaran sejarah kebudayaan islam (SKI)
menjadi menarik oleh peserta didik.

b. Siswa
8

Penelitian ini diharapkan mampu mengarahkan dasar pandangan


hidup peserta didik yang sesuai dengan islam dari pembentukan
perilaku sampai meningkatkan keta’atan kepada Allah SWT.
c. Guru
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat membuat guru sejarah
kebudayaan islam (SKI) kelas VIII SMP Al Barkah Al Islamiyah
Pondok Aren dan guru disekolah lain mengetahui ketertarikan siswa
terhadap pembelajaran sejarah kebudayaan islam (SKI).

G. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelusuran terhadap berbagai karya ilmiyah yang
telah dilakukan sebelumnya, didapatkan beberapa karya yang dapat dijadikan
sebagai tujuan dalam penelitian ini, diantaranya adalah :
No. Penulisan Judul Tahun Jenis Hasil Penelitian

Penelitian ini
bertujuan untuk
penyertaan etika dan
nilai budaya dalam
Penyertaan suatu upaya dalam
Etika Bagi rangka kehidupan
Masyarakat sehari-hari sehingga
Sri Akademik Di akan membentuk
1 2017 Jurnal
Hudiarini Kalangan individu yang
Dunia memahami nilai-
Pendidikan nilai moral,
Tinggi bermartabat dan
berbudi pekerti serta
memiliki komitmen
untuk bertindak
secara konsisten.
9

Penelitian ini
bertujuan untuk
mengetahui
implementasi
Pendidikan konsep pendidikan
Moral Dalam moral yang
Pembelajaran terkandung dalam
Sejarah pembelajaran
Kebudayaan sejarah kebudayaan
Rina
2 Islam Di SMA 2019 Tesis islam, mencari tau
Novikasari
NU AL kendala-kendala apa
MA’RUF saja yang dialami
Kudus Tahun guru dalam
Pelajaran memberikan
2018/2019 pendidikan moral
dan bagaimana
upaya guru dalam
mengatasi kendala-
kendala tersebut.

Penelitian ini
Pembelajaran bertujuan untuk
Sejarah mengetahui seberapa
Kebudayaan berpengaruhnya
Islam Dalam pembelajaran sejarah
3 Aminah Pengembangan 2020 Tesis kebudayaan islam
Budaya Dan dalam
Karakter pengembangan
Bangsa Pada budaya dan karakter
Peserta Didik bangsa pada peserta
Mts Negri 2 didik.
10

Bandar
Lampung

H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah metode
kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.10 Penelitian deskriptif
adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan semua data atau
keadaan subjek atau objek penelitian kemudian dianalisis dan
dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada
saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan
masalahnya dan dapat memberikan informasi yang mutakhir sehingga
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak
dapat diterapkan pada berbagai masalah. penelitian deskripsi secara
garis besar merupakan kegiatan penelitian yang hendak membuat
gambaran atau mencoba mencandra suatu peristiwa atau gejala secara
sistematis, faktual dengan penyusunan yang akurat.11
Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan
yaitu metode kualitatif lebih bisa dan mudah menyesuaikan apabila
berhadapan dengan kenyataan ganda, metode ini menyajikan hakekat
hubungan antara peneliti dan responden secara langsung dan metode ini
lebih peka sehingga dapat menyesuaikan diri dan banyak penajaman
pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi peneliti.12

10
Lexy J. moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006), h. 4.
11
Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi Dan Bisnis, (Yogyakarta: UII Press, 2005), h.
28.
12
Ahmad Tanzeh dan Suyitno, Dasar-Dasar Penelitian,( Surabaya: Elkaf, 2006), h. 116.
11

Penelitian diarahkan untuk mengetahui keterkaitan pembelajaran


Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) terhadap pembentukan pandangan
hidup (Why Of Life) Siswa yang sejalan dengan islam dari
pembentukan etika siswa dan bentuk keta’atan seorang hamba kepada
Allah SAW.
Penerapan pendekatan kualitatif dengan pertimbangan
kemungkinan data yang diperoleh di lapangan berupa data dalam
bentuk fakta yang perlu adanya analisis secara mendalam. Maka
pendekatan kualitatif akan lebih mendorong pada pencapaian data yang
bersifat lebih mendalam terutama dengan keterlibatan peneliti sendiri
di lapangan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen
utama dalam mengumpulkan data yang dapat berhubungan langsung
dengan instrumen atau objek penelitian.13
2. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah SMP Al Barkah Al Islamiyah
Pondok Aren. Lokasi ini dipilih sebagai objek penelitian karena peneliti
merasa tertarik dengan sistem pembelajaran yang diterapkan sekolah Al
Barkah Al Islamiyah Pondok Aren ini yang membuat peneliti tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Untuk menyadarkan siswa mengenai bagaimana pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dapat sangat berdampak bagi
pembentukan dasar pandangan hidup yang baik.
b. Untuk lebih memperbaiki tingkat etika siswa terhadap sesama
siswa, guru maupun masyarakat.
c. Untuk meningkatkan keimanan siswa terhadap Allah SWT
3. Kehadiran Peneliti
Sesuai dengan jenis penelitian yang peneliti lakukan, untuk
memperoleh data sebanyak mungkin dan mendalam selama kegiatan
penelitian di lapangan dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau

13
Sugiyono, Memahami Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 2005), h. 2.
12

dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama


14
sehingga kehadiran peneliti di lapangan mutlak diperlukan. Dengan
kata lain kehadiran peneliti sangat diperlukan untuk mengkaji lebih
mendalam tentang rumusan masalah yang dibahas.
Peneliti akan melakukan observasi langsung, melakukan
wawancara terhadap siswa kelas XI Madrasah Aliyah Islamiyah
Ciputat. Setelah melakukan Tanya jawab, peneliti akan mengamati
kegiatan belajar mengajar dikelas. Dengan demikian dapat
menyimpulkan data dari gabungan hasil wawancara dan pengamatan
secara langsung. Untuk mendukung pengumpulan data dari sumber
yang ada di lapangan, peneliti memanfaatkan buku tulis dan bolpoin
sebagai pencatat data.

4. Sumber Data
Sumber data menurut Suharsimi Arikunto adalah subjek dari
mana data itu diperoleh.15 Sumber data meliputi dua jenis : pertama
sumber data primer, yaitu data yang diambil dari sumber pertama yang
ada di lapangan.16 Atau data yang diperoleh langsung dari objek
penelitian yang berasal dari observasi dan juga wawancara, dalam
penelitian ini data primer diperoleh peneliti dari siswa kelas VIII SMP
Al Barkah Al Islamiyah Pondok Aren. Dan data yang kedua data
sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku dan situs situs
internet yang berisi tentang Sejarah Kebudayaan Islam dan Dasar
Pandangan Hidup Islam.
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII
SMP Al Barkah Al Islamiyah Pondok Aren. Sedangkan data

14
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 4.
15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h. 129.
16
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format 2 Kuantitatif dan Kualitatif,
(Surabaya: Airlangga University Press, 2005), h. 128.
13

sekundernya adalah data yang berupa dokumentasi seperti foto


wawancara.
5. Teknik Penggunaan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, serta instrumen
pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan lebih mudah.17
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen
sekaligus sebagai pengumpul data. Prosedur yang dipakai dalam
pengumpulan data yaitu : (1) Observasi, (2) Wawancara, dan (3) Studi
Dokumentasi, yaitu sebagai berikut:

a. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap
keadaan atau perilaku obyek sasaran.18 Dalam hal ini peneliti
melakukan pengamatan langsung mengenai bagaimana pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam berlangsung di kelas VIII.
b. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara
bertanya langsung (berkomunikasi langsung) dengan responden. Dalam
berwawancara terdapat proses interaksi antara pewawancara dengan
respoden.19
Wawancara secara garis besar dibagi menjadi dua, yakni
wawancara tak terstruktur dan wawancara terstruktur. Wawancara tak
terstruktur sering juga disebut wawancara mendalam, wawancara

17
Ridwan, Statistika Untuk Lembaga dan Instansi Pemerintah/Swasta, (Bandung:
Alfabeta, 2004), h. 137.
18
Abdurrahman, Fatoni. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
PT. Rinekha Cipta, 2006), h. 104-105.
19
Abdurrahman, Fatoni. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, h. 92.
14

intensif, wawancara kualitatif, dan wawancara terbuka (open ended


interview), wawancara etnografis. Sedangkan wawancara terstruktur
sering juga disebut wawancara baku (standardized interview) yang
susunan pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya (biasanya
tertulis) dengan pilihan-pilihan jawaban yang juga sudah disediakan.20
Wawancara ini ditujukan untuk menggali pemahaman siswa
mengenai kaitan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan
pembentukan dasar pandangan hidup yang sesuai dengan islam.
Wawancara ini dilakukan peneliti di SMP Al Barkah Al Islamiyah
Pondok Aren.
Melalui wawancara diharapkan peneliti mengetahui hal-hal yang
lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi
dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui
observasi.21 Interview merupakan alat pengumpul informasi dengan
cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab untuk
secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.22
c. Studi Dokumentasi
Teknik dokumentasi dipergunakan untuk melengkapi sekaligus
menambah keakuratan, kebenaran data atau informasi yang
dikumpulkan dari bahan-bahan dokumentasi yang ada di lapangan serta
dapat dijadikan bahan dalam pengecekan keabsahan data.
Analisis dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang
bersumber dari arsip dan dokumen yang berada ditempat penelitian atau
berada diluar tempat penelitian yang ada hubungannya dengan
penelitian tersebut.23 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data
yang sudah tersedia dalam catatan dokumen. Fungsinya sebagai

20
Dedi, Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda, 2006), h. 120.
21
Sugiyono, Memahami Penelitian, h. 72
22
S.Margono, Metodologi Penelitian Pendidik, (Jawa Timur: PT Rineka Cipta, 2010), h.
165.
23
S.Margono, Metodologi Penelitian Pendidik, h. 134
15

pendukung dan pelengkap bagi data-data yang diperoleh melalui


observasi dan wawancara dokumentasi

6. Teknik Analisis Data


Analisis data dalam penelitian berlangsung bersamaan dengan
proses pengumpulan data. Diantaranya adalah melalui tiga tahap model
air, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.24 Analisis data
kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisir data, memilah-milahnya menjadikan satuan yang
dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola,
menentukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan
apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.25
Analisis berarti mengkaji data yang diperoleh dari lapangan
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan
kedalam unit-unit, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri
maupun orang lain.26
Adapun prosedur pengembangannya data kualitatif adalah :
a. Data collecting, yaitu proses pengumpulan data.
b. Data editing, yaitu proses pembersihan data, artinya memeriksa
kembali jawaban apakah cara menjawabnya sudah benar.
c. Data reducting, yaitu data yang disederhanakan, diperkecil,
dirapikan, diatur dan dibuang yang salah.
d. Data display, yaitu penyajian data dalam bentuk deskriptif
verbalitas.
e. Data verifikasi, yaitu pemeriksaan kembali dari pengulangan
data.

24
S.Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, h. 144
25
Lexy J. Moeleong. Metode Penelitian Kualitatif, , h. 248
26
Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, Pendekatan Positivistik, Rasionalistik,
Phenomenologik, dan Realisme Metaphidik, ( Yogyakarta: Rake Sarasin,1998), hal 104.
16

f. Data konklusi, yaitu perumusan kesimpulan hasil penelitian yang


disajikan, baik perumusan secara umum ataupun khusus.27

I. Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun berdasarkan buku Pedoman Penulisan Karya
Ilmiyah (Skripsi) Fakultas Tarbiyah Institut PTIQ Jakarta 2021, yang mana
masing-masing di dalamnya dibagi dalam beberapa sub-sub bab, dengan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I: Berisi tentang pendahuluan, yang menguraikan tentang latar
belakang masalah, identifikasi maslah, rumusan masalah, tujuan penelitaian,
metode dan teknik penelitian, sistematika penelitian.
BAB II: Berisi kajian teori, yang dari pengertian sejarah kebudayaan
islam, karakteristik, ruang lingkup, tujuan, fungsi, kontek, urgensi, manfaat,
pengertian pandangan hidup, kasifikasi, makna, manfaat dan bagaimana
islam membentuk pandangan hidup.
BAB III: Berisi tentang metodologi penelitian, yang terdiri dari waktu
dan tempat penelitian, metode dan jenis penelitian, sumber data, teknik
pengumpulan data, teknik keabsahan data, teknik analisi data.
BAB IV: Berisi tentang hasil penelitian, yang terdiri dari deskripsi hasil
penelitian, analisis data, instrumen penelitian, teknik pengolahan, dan analisi
data.
BAB V: Merupakan bab terakhir yang membahas tentang kesimpulan
dan saran-saran serta didalamnya dicantumkan lampiran-lampiran hasil
penelitian.

27
Ahmad Tanzeh, Metode Penelitian Praktis (Jakarta Pusat: PT Bina Ilmu. 2004), hal 31.

Anda mungkin juga menyukai