Anda di halaman 1dari 70

Modul &Bahan

&Bahan Bacaan
Metode Penelitian

Konsep Dasar
Metode Penelitian
Gizi dan Kesehatan

Bgd. Alfridsyah, SKM, M.Kes, KP. Kesmas


Ahli gizi & Konsulen Profesi Kesmasy

PUSAT KAJIAN GIZI DAN KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN ACEH
2014
Modul & Bahan Bacaan 2
Metode Penelitian

Kata Pengantar

Segala Puji hanya bagi Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha pemurah
yang menciptakan semua ilmu sejak dari azali hingga kekal abadi. Dialah sumber dan
sebab musabab penciptaan segala yang wujud ini, shalawat dan salam kepada kekasih-
Nya Nabi Muhammad Saw, serta keluarga, sahabat dan pengikutnya insan yang ingin
“mencari” Allah .

Kami menyadari tidak ada kajian yang baru dalam buku modul dan bahan bacaan
ini, sebagaimana diungkapan “tiada yang baru dibawah matahari”, buku ini hanyalah
saduran dari beberapa kajian yang telah dibuat orang lain, dan kerja penulis hanya
merangkum dan menyadur dengan harapan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah metode
penelitian dapat memahami dan mengikuti kaidah keilmuan dengan baik.

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyediaan beberapa literature dan dan pimpinan jurusan gizi politeknik kesehatan
kemenkes aceh yang telah memberikan kepercayaan dalam mengelola mata kuliah ini
sejak tahun 2000, persembahan karya kecil ini kepada istri tercinta Emi Yoesvita dan
buah hati kami tercinta, Baginda Ilham, Baginda Mi’raj Williamsyah, Baginda Muhammad
Bintang dan Baginda Syeikh Multazam Alfridsyah yang selalu memberikan inspirasi,
dukungan, menopang dan memperkuat kegiatan penulis.

Akhir kalimat, menyadari kekurangan dan kealphaan penulis untuk itu penulis
senantiasa terbuka atas kritik dan saran sebagai masukan dan upaya dalam memperbaiki
diri. Semoga modul dan bahan bacaan ini bermanfaat dalam menambah setitik khazanah
keilmuan di dunia ini.

Ajuen Jeumpit, Maret 2014.

Alfridsyah

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 3
Metode Penelitian

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Kajian Ilmu dan Pengetahuan 4
1.1 Kajian Ilmu 4
1.2. Perkembangan Ilmu 6
1.3. Sifat Ilmu 7
1.4. Jenis Ilmu 8
1.5. Syarat Ilmu 9
1.6. Manfaat Ilmu 9
1.7. Kajian Pengetahuan 10
1.8. Konsep Kebenaran 13
1.9. Proses Terjadinya Ilmu dan Pengetahuan 15
1.10. Hubungan Ilmu dengan Filsafat 16
BAB II Konsep Metode dan Metodologi 19
2.1. Konsep Metode 20
2.2 Konsep Metodologi 20
BAB III Konsep Penelitian 22
3.1.Definisi Penelitian 22
3.2.Indikator Penelitian 25
3.3. Tujuan Penelitian 26
3.4. Persyaratan Penelitian 29
3.5. Metode Ilmiah 31
3.6. Jenis Penelitian 33
BAB IV Masalah Penelitian 37
4.1. Konsep Dasar Masalah 37
4.2. Kriteria Masalah Yang Baik 38
BAB V Populasi dan Sampel 42
5.1. Populasi 42
5.2. Sampel 42
BAB VI Data Penelitian
6.1. Definisi Data 48
6.2. Teknik Pengambilan Data Penelitian 51
BAB VII Variabel dan Paradigma Penelitian 63
7.1. Variabel Penelitian 63
7.2. Paradigma Penelitian 65
BAB VIII Merancang Kuesioner Penelitian 67

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 4
Metode Penelitian

BAB I
KAJIAN ILMU DAN PENGETAHUAN

1.1 Kajian Ilmu

Logika yang sedang kita pelajari adalah ilmu. Dalam bahasa Indonesia “ilmu”
seimbang artinya dengan “science” dan dibedakan pemakaiannya secara jelas dengan kata
“pengetahuan. Dengan kata lain ilmu dan pengetahuan mempunyai pengertian yang
berbeda secara mendasar. Serupa itulah kriteria bagi suasana “mengetahui” bagi segala
yang kita tangkap dalam jiwa baik mengenai benda, seperti buku, kursi, gelas, mengenai
peristiwa yang menyertai benda seperti melayang, mendidih, pasang, meledak, maupun
mengenai sifat dan keadaan benda seperti wangi, mahal, panas, gelap dan sebagainya.
Kita harus berhati-hati dalam menggunakan kata “pengetahuan” dan “ilmu” dari
apa yang kita tangkap dalam jiwa. Pengetahuan (knowledge) sudah puas dengan
“menangkap tanpa ragu” kenyataan sesuatu, sedangkan ilmu (science) menghendaki
penjelasan lebih lanjut dari sekedar apa yang dituntut oleh pengetahuan (knowledge).
Dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang
tersusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang itu (Kamus Bahasa Indonesia, 1998)
Mohammad Hatta, mendefinisikan ilmu sebagai pengetahuan yang teratur tentang
pekerjaan hukum sebab-akibat dalam suatu golongan masalah yang sama sifatnya, baik
menurut kedudukannya (apabila dilihat dari luar), maupun menurut hubungannya (jika
dilihat dari dalam). Sementara Harjono guru besar antropolog Universitas Padjajaran,
memandang ilmu bergantung pada cara kerja indera-indera masing-masing individu dalam
menyerap pengetahuan dan juga cara berpikir setiap individu dalam memproses
pengetahuan yang diperolehnya.
Selain itu juga, definisi ilmu bisa berlandaskan aktivitas yang dilakukan ilmu itu
sendiri. Kita dapat melihat hal itu melalui metode yang digunakannya. Sementara
pandangan-pandangan lain tentang ilmu juga diungkapkan oleh beberapa ilmuwan seperti :

a. Mulyadhi Kartanegara (2000)


Konsep ilmu dalam Islam meliputi yang ghaib (metafisik) dan nyata (fisik) yang
diperoleh melalui indera, akal, dan intuisi/nalar.
b. Afzalur Rahman
Konsep ilmu menurut penulis buku Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran ini adalah: "...
Ilmu dapat menggapai Sang Pencipta melalui observasi yang teliti dan tepat tentang
hukum-hukum yang mengatur alam ini."

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 5
Metode Penelitian

c. Al Ghazali
Dalam Ihya' Ulumuddin, Al Ghazali mengungkapkan tentang konsep ilmu. Menurutnya,
ilmu terbagi ke dalam dua bagian, yaitu:
Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan aqidah dan ibadah wajib. Setiap orang wajib
mendalami ilmu-ilmu tersebut (fardhu a'in).
Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ruang public, misalnya: ilmu kedokteran, ilmu
sosiologi, ilmu komputer, dan lain-lain. Tidak semua orang wajib mempelajari ilmu-ilmu
tersebut. Beberapa orang saja yang mempelajarinya sudah cukup (fardhu kifayah).
d. Danah Johar dan Ian Marshal
Dua ilmuwan ini mengungkapkan dalam bukunya yang berjudul SQ (Kecerdasan
Spiritual) bahwa ilmu pengetahuan membantu manusia untuk memahami hal-hal yang
bersifat spiritual.
e. Plato
Konsep ilmu yang digagas oleh Plato, yaitu konsep ide sebagai realitas sejati. Adapun
pengalaman dan penelitian merupakan ingatan dari dunia ide.
f. Anaximandros
Dia berpendapat bahwa: "Semua adalah yang tak terbatas".
g. Thales dari Milletos
Ilmuwan yang satu ini menyampaikan konsep ilmu sebagai berikut, "Semua adalah air".
h. Aristoteles
Murid Plato ini menyumbangkan pemikirannya yang berseberangan dengan Sang Guru.
Konsep ilmu yang ditawarkan mengenai realitas sejati merupakan hasil dari melihat,
mengamati, mendengar, dan meneliti suatu objek. Kemudian, akal pikiranlah yang akan
mengolah menjadi suatu kesadaran.

Sementara itu ada yang memandang ilmu sebagai proses memperoleh


pengetahuan, atau pengetahuan terorganisasi yang diperoleh lewat proses tersebut.
Proses keilmuwan adalah cara memperoleh pengetahuan secara sistematis tentang suatu
system. Perolehan sistematis ini umumnya berupa metode ilmiah, dan system tersebut
umumnya dalah alam semesta. Dalam pengertian ilmu,sering disebut sebagai sains.
Tetapi ilmu dapat pula bermakna jauh berbeda dari pengertian sains. Di
masyarakat kita ilmu dapat digolongkan menjadi dua, yaitu ilmu hitam dan ilmu putih.
Ilmu hitam memiliki konotasi buruk, misalnya bisa bermakna ilmu yang muncul dari
kekuatan gaib yang ditujukan untuk melakukan perbuatan jahat. Sedangkan ilmu putih
biasanya dikaitkan dengan ilmu yang berasal dari ajaran agama tertentu yang menjadi
keyakinannya. Dari dua ilmu tersebut dapat dikatakan bahwa sebenarnya ilmu itu hanya
ada satu. Yang membedakannya hanyalah cara mendapatkan, cara pengamalan, dan cara
penggunaannya.
Beberapa aliran dan para ahli yang mendefinisikan ilmu berbeda-beda. Adapun
uraian definisinya sebagai berikut: aliran romantic menganggap bahwa ilmu tidak berbeda
dengan seni, suatu proses kreativitas yang dimulai dengan imajinasi dan ditopang dengan
intuisi. Adapun contoh kreativitas yang ditopang dengan intuasi dan imajinasi yaitu:
dennis gabor, pemenang hadiah nobel fisika, menemukan teori holograpi ketika menonton
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 6
Metode Penelitian

tennis. Fredderic kekule menemukan bagaimana atom-atom karbon terikat pada molekul
bensin dalam mimpi.
Aliran rasional, disebut juga aliran baconian, memandang proses ilmu dimulai dari
data. Kumpulkan sejumlah fakta, cari hubungan-hubungan, dan simpulkan dalam bentuk
teori. Ilmu diterangkan secara indukatif. Aliran “hipotetiko-deduktif”, dipelopori karl
popper, mencoba menggabungkan kedua pandangan ini. Aliran yang disebut terakhir ini
lazim disebut model ilmu trasional. Menurut model ini, ilmuwan mulai usahanya dengan
serangkaian aksioma yang berasal dari berbagai sumber.
Ia kemudian mengubah teorinya ke dalam konsep yang dapat diamati.
“……..berfungsi sebagai peta yang mengoraganisasikan fenomena menjadi kelas-kelas yang
dapat dikenal, dikenal dengan prosedur tertentu…..yang disebut “correspondence rules”,
disebut demikian karena menjabarkan hubungan antara hukum-hukum teoritis dan
fonemena empiris. “(fisher, 1978:40). Akhirnya, ia menimbulkan pengamatan lebih lanjut.
Secara singkat, ilmu melewati tiga tahap penting: konseptualisasi, operasionalisasi, dan
observasi.
Menurut Moch. Nazir dalam buku “metode penelitian “ 1988:9) menyatakan bahwa
“ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematik. Pengetahuan yang dari
mana dapat disimpulkan ke dalam dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah yang umum.”
Ilmu ialah pengetahuan yang akan dicoba dan diatur menurut urutan dan arti dan
menyeluruh serta sistematik.
Sementara Marannon (1945) ilmu mencakup lapangan yang sangat luas,
menjangkau semua aspek tentang progress manusia secara menyeluruh. Termasuk
didalamnya pengetahuan yang telah dirumuskan secara sistematik melalui pengamatan
dan percobaan terus menerus, yang telah menghasilkan penemuan kebenaran yang
bersifat umum.
Sedangkan Tan (1954) berpendapat bahwa ilmu bukan saja merupakan suatu
metodologi. Ilmu telah memberikan metode dan sistem, yang mana tanpa ilmu, semua itu
akan merupakan suatu kebutuhan saja. Nilai dari ilmu tidak saja terletak dalam
pengetahuan yang dikandungnya, sehingga sipenuntut ilmu menjadi seorang yang ilmiah,
baik dalam keterampilan, dalam pandangan maupun tindakannya.

1.2. Perkembangan Ilmu

Ilmu atau Sains merupakan komponen terbesar yang diajarkan dalam semua
strata pendidikan sehingga perkembangnya mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Namun demikian, meskipun telah bertahun-tahun mempelajari ilmu, pengetahuan ilmiah
tidak digunakan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari.
Kemajuan ilmu merupakan pendorong lahirnya teknologi yang sekarang sangat
dominan digunakan di dalam kehidupan manusia terutama teknologi informasi. Teknologi
informasi telah mengubah peradaban manusia lebih berkembang dalam suatu ruang dan
tidak lagi mengalami sekat atau pembatas untuk berkomunikasi, menyampaikan, atau
mendapatkan informasi.
Meskipun telah merubah peradaban dunia, keberadaan ilmu masih dianggap
sebagai hafalan saja, bukan sebagai pengetahuan yang mendeskripsikan, menjelaskan,
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 7
Metode Penelitian

memprediksikan gejala alam untuk kesejahteraan dan kenyamanan hidup. Kini ilmu telah
tercerabut dari nilai luhur ilmu, yaitu untuk menyejahterakan umat manusia. Bahkan
tidak mustahil terjadi, ilmu dan teknologi menjadi bencana bagi kehidupan manusia,
seperti pemanasan global, pembobolan bank, membunuh dengan senjata pemusnahan
masal dan lain sebagainya.
Ilmu dan teknologi telah kehilangan rohnya yang fundamental, karena ilmu telah
mengurangi bahkan menghilangkan peran manusia, dan bahkan tanpa disadari manusia
telah menjadi budak ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, filsafat ilmu mencoba
mengembalikan roh dan nilai luhur dari ilmu, agar ilmu tidak menjadi bumerang bagi
kehidupan manusia. Filsafat ilmu akan mempertegas bahwa ilmu dan teknologi adalah
instrument dalam mencapai kesejahteraan bukan tujuan.
Filsafat ilmu diberikan sebagai pengetahuan bagi orang yang ingin mendalami
hakikat ilmu dan kaitannya dengan pengetahuan lainnya. Bahan yang diberikan tidak
ditujukan untuk menjadi ahli filsafat. Dalam masyarakat religius, ilmu dipandang sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan, karena sumber ilmu yang hakiki
adalah Tuhan. Manusia diberi daya fikir oleh Tuhan, dan dengan daya fikir inilah manusia
menemukan teori-teori ilmiah dan teknologi. Pengaruh agama yang kaku dan dogmatis
kadangkala menghambat perkembangan ilmu. Oleh karenanya diperlukan kecerdasan dan
kejelian dalam memahami kebenaran ilmiah dengan system nilai dalam agama, agar
keduanya tidak saling bertentangan.
Dalam filsafat ilmu, ilmu akan dijelaskan secara filosofis dan akademis sehingga
ilmu dan teknologi tidak tercerabut dari nilai agama, kemanusiaan lingkungan. Dengan
demikian filsafat ilmu akan memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap ilmu.

1.3. Sifat Ilmu

Sifat-sifat ilmu merupakan kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu yang :
1. Berdiri secara satu kesatuan
2. Tersusun secara sistematis
3. Ada dasar pembenarannya (ada penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan
disertai sebab-sebabnya yang meliputi fakta dan data,
4. Mendapat legalitas bahwa ilmu tersebut hasil pengkajian atau riset,
5. Communicable, ilmu dapat ditransfer kepada orang lain sehingga dapat dimengerti
dan dipahami maknanya,
6. Universal, ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku dimana saja
dan kapan saja di seluruh alam semesta ini,
7. Berkembang, Ilmu sebaiknya mampu mendorong pengetahuan-pengetahuan dan
penemuan-penemuan baru. Sehingga, manusia mampu menciptakan pemikiran
pemikiran yang lebih berkembang dari sebelumnya.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 8
Metode Penelitian

1.4. Jenis Ilmu

a. Pengelompokan jenis-jenis ilmu secara umum


Jenis-jenis ilmu secara umum diklasifikasikan menjadi lima kelompok, yaitu:
- Ilmu kerohanian, ilmu yang mempelajari hal-hal yang bersifat spiritual.
- Ilmu matematika, ilmu yang mempelajari tentang hitungan, bilangan, himpunan,
logaritma, aritmetika, dan lain-lain.
- Ilmu pengetahuan alam, ilmu yang mempelajari tentang alam, yaitu makhluk hidup
(hayati) dan fisika (bukan hayati).
- Ilmu behavior, ilmu tentang perilaku hewan (animal behavior) dan perilaku manusia
(human behavior). Human behavior sering dikenal dengan ilmu sosial.
- Ilmu bahasa, ilmu yang mempelajari alat komunikasi agar memudahkan berinteraksi.

b. Penyusunan jenis-jenis ilmu dari segi terapan

Adapun Bierstedt menyusun ilmu dari segi terapan ke dalam dua bagian (ilmu
murni dan terapan), yaitu: Ilmu murni (Pure science), ilmu yang bertujuan untuk
mengembangkan dan membentuk pengetahuan secara abstrak sehingga meningkatkan
kualitas ilmu itu sendiri tanpa menggunakannya dalam masyarakat. Misalnya: seorang ahli
fisika (ilmu alam) tidak bertugas membangun jembatan, seorang ahli kimia bukan untuk
membuat obat-obatan, ahli sosiologi membantu petugas administrasi pembentuk
peraturan dengan gagasan-gagasannya. Jenis-jenis ilmu yang termasuk kelompok ilmu
murni, yaitu:
- Ilmu Pasti - Ilmu Kimia
- Ilmu Hukum - Astronomi
- Ilmu Hewan - Ilmu Tumbuh-tumbuhan
- Ilmu Faal - Ilmu Ekonomi
- Ilmu Sejarah - Ilmu Alam
- Geologi - Sosiologi
- Ilmu Manajemen - Ilmu Politik
Ilmu terapan atau terpakai (Applied science), ilmu yang ditujukan untuk membantu
masyarakat dengan menggunakan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis-jenis ilmu yang termasuk kelompok ilmu terapan, yaitu:
- Pertanian - Teknologi
- Kedokteran - Navigasi
- Politik - Perundang-undangan
- Pertambangan - Jurnalistik
- Akuntansi - Farmasi
- Pencangkokan - Perusahaan
- Manajemen

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 9
Metode Penelitian

1.5. Syarat Ilmu

Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana


seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah
sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Ada 4 Sifat yang ilmiah sebagai persyaratan ilmu
dan banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu. Adapun 4
sifat tersebut yaitu :
1. Obyektif. Ilmu harus memiliki obyek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah
yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam.
Obyeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji
keberadaannya. Dalam mengkaji obyek, yang dicari adalah kebenaran, yakni
persesuaian antara tahu dengan obyek, dan karenanya disebut kebenaran obyektif;
bukan subyektif berdasarkan subyek peneliti atau subyek penunjang penelitian.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan
terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah
harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal
dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti
metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu obyek,
ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga
membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu
menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya. Pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu
yang ketiga.
4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat
umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya
universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial
menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-
ilmu alam mengingat obyeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai
tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu
pula.

1.6. Manfaat Ilmu

Manfaat ilmu bagi manusia tidak terhitung jumlahnya. Sejak Nabi Adam hingga
sekarang, dari waktu ke waktu ilmu telah mengubah manusia dan peradabannya.
Kehidupan manusia pun menjadi lebih dinamis dan berwarna. Dengan ilmu, manusia
senantiasa:
- mencari tahu dan menelaah bagaimana cara hidup yang lebih baik dari sebelumnya,
- menemukan sesuatu untuk menjawab setiap keingintahuannya,
- menggunakan penemuan-penemuan untuk membantu dalam menjalani aktivitas sehari-
hari.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 10
Metode Penelitian

Manusia pun menjadi lebih aktif mengfungsikan akal untuk senantiasa mengembangkan
ilmu yang diperoleh dan yang dipelajarinya. Selain itu berkat ilmu, manusia:
- menjadi tahu sesuatu dari yang sebelumnya tidak tahu,
- dapat melakukan banyak hal di berbagai aspek kehidupan,
- menjalani kehidupan dengan nyaman dan aman,

Manfaat berbagai Ilmu


Konsep antara ilmu dan berpikir adalah sama. Dalam memecahkan masalah,
keduanya dimulai karena adanya rasa sangsi dan kebutuhan akan suatu hal yang bersifat
umum. Kemudian timbul suatu pernyataan yang khas, dan selanjutnya dipilih suatu
pemecahan tentatif untuk suatu penyelidikan.
Proses berpikir adalah sutu refleksi yang teratur dan hati-hati. Proses berpikir
lahir dari suatu rasa sangsi akan suatu dan keinginan untuk memperoleh suatu ketentuan
yang kemudian tumbuh menjadi suatu masalah yang khas. Masalah ini memerlukan suatu
pemecahan, dan untuk ini dilakukan penyelidikan terhadap data yang tersedia dengan
metode yang tepat. Akhirnya, sebuah kesimpulan yang tentative akan diterima, tetapi
masih dibawah penyelidikan yang kritis dan terus-menerus untuk mengadakan evaluasi
secara terbuka.
Biasanya manusia normal selalu berpikir dengan situasi permasalahan. Hanya
terhadap hal-hal yang wajar saja. Biasanya reaksi manusia terjadi tanpa berpikir. Ini
adalah suatu kebiasaan atau tradisi. Tetapi jika masalah yang dihadapi adalah masalah
yang rumit, maka manusia normal akan mencoba memecahkan masalah tersebut menurut
langkah-langkah tertentu. Cara berpikir demikian dinamakan berpikir secara (reflektif
thinking).
Proses berpikir manusia menurut Dewey terdiri dari beberapa urutan;
a. Timbul dari kesulitan, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit mengenal
sifat, ataupun dalam menerapkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.
b. Kemudian rasa sulit tersebut di beri defenisi dalam bentuk permasalahan.
c. Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa perkiraan, hipotesa, inferensi,
atau teori.
d. Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan
jalan mengumpulkan bukti-bukti (data).
e. Menguatkan pembuktian tentang ide-ide diatas dan menyimpulkan baik melalui
keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan.
Sementara Kelly menyatakan bahwa proses berpikit menurut langkah-langkah
berikut:
• Timbul karena rasa sulit
• Rasa tersebut didefenisikan
• Mencari suatu pemecahan masalaah sementara
• Menambah keterangan terhadap pemecahan tadi yang menuju kepada kepercayaan
bahwa pemecahan tersebut adalah benar
• Melakukan pemecahan lebih lanjut dengan verifikasi percobaan

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 11
Metode Penelitian

• Mengadakan penilaian terhadap penemuan-penemuan eksperimental menuju


pemecahan secara untuk diterima atau ditolak sehingga kembali menimbulkan rasa
sulit.
• Memberikan suatu pandangan kedepan atau gambaran mental tentang situasi yang
akan datang untuk dapat menggunakan pemecahan tersebut secara tepat.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir secara nalar mempunyai
dua buah kriteria penting :
1. Ada unsur logis didalamnya
2. Ada unsur analis didalamnya
Ciri pertama dalam berpikir adalah adanya unsur logis di dalamnya. Setiap bentuk
berpikir mempunyai logikanya tersendiri. Dengan perkataan lain, berpikir secara nalar
tidak lain dari berpikir secara logis. Perlu juga dijelaskan, bahwa berpikir secara logis
mempunyai konotasi jamak dan bukan konotasi tunggal. Karena itu, suatu kegiatan
berpikir dapat saja logis menurut logika lain. Kecenderungan tersebut dapat menjurus
kepada apa yang dinamakan kekacauan penalaran. Hal ini disebabkan karena tidak adanya
konsistensi dalam menggunakan pola berpikir.
Ciri kedua adalah unsur analisis di dalam berfikr itu sendiri. Dengan logika yang
ada ketika berfikir, maka kegiatan berfikir itu secara sendirinya mempunyai sifat
analisis, yang mana sifat ini merupakan konsekuensi dari adanya pola berfikr tertentu.
Berfikir sacara ilmiah berarti melakukan kegiatan analisis dalam menggunakan logika
secara ilmiah. Dengan demikian, berfikir tidak terlepas dari daya imajinasi seseorang
dalam merangkaikan rambu – rambu pikirannya ke dalam suatu pola tertentu, yang dapat
timbul sebagai kejeniusan seorang ilmuwan.
Rasio atau fakta dapat merupakan sumber utama dari nalar atau sumber dari
berfikir. Mereka yang berpendapat bahwa rasiolah yang merupakan sumber utama dari
kebenaran dalam berfikir dogolongkan dalam mazhab empirisme, sumber utama dari
kebenaran dalam berfikir adalah fakta yang dapat ditangkap melalui pengalaman manusia.
Pada hakekatnya, berfikir secara ilmiah merupakan gabungan antara penalaran
secara deduktif dan induktif. Masing-masing penalaran ini berkaitan erat dengan
rasionalisme atau empirisme. Induksi merupakan cara yang bersifat individual. Misalnya,
fakta menunjukan bahwa ayam perlu makan. Maka dari fakta-fakta di atas, secara
induktif, dapat ditarik kesimpulan bahwa semua hewan perlu makan untuk hidup. Dilain
pihak, terdapat cara berfikir yang berpangkal dari pernyataan yang bersifat umum, dan
dari sini ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Berfikir secara demikian berfikir
secara deduktif.

1.7. Kajian Pengetahuan

Sering kita mengenal kata pengetahuan, akan tetapi apa maksud dari kata
pengetahuan tersebut. Banyak orang mengatakan pengetahuan adalah ilmu, banyak juga
orang yang mengatakan pengetahuan itu adalah bagian dari ilmu itu sendiri. Dilihat dari
makna pengetahuan itu sendiri, pengetahuan mempunyai arti sesuatu yang di dapat dari
sesuatu kegiatan sehari-harinya maupun dari pengalaman nya tanpa melakukan percobaan
berturut-turut sebelumnya.
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 12
Metode Penelitian

Jadi berbeda dengan ilmu, pengetahuan tidak melakukan percobaan lebih lanjut.
Contohnya adalah seorang petani, petani tersebut akan tahu bila ditanya kapan / bulan
apa terjadi musim hujan. Akan tetapi, bila petani tersebut ditanya kenapa sampai terjadi
pada bulan tersebut, petani itu akan kebingungan untuk menjawabnya. Lain bila kita
tanyakan kepada ahli meteorology dan geofisika kenapa terjadi hujan pada bulan
tersebut, mereka pasti menjawab peristiwa tersebut dengan gamblangnya secara
sistematis dan dimengerti.
Maksud contoh di atas adalah sesuatu yang dimiliki petani tersebut adalah suatu
pengetahuan karena apa yang diketahuinya itu di dapat dari kebiasaannya sehari-hari
yang berulang-ulang dan dari pengalamannya selama dia menjadi petani, beda lagi dengan
ahli meteorology dan geofisika tadi, sesuatu hal yang dia dapat adalah ilmu, karena
mereka mendapatkan-nya dari sebuah penelitian yang dilakukan dengan berbagai sumber
yang ada disekelilingnya.

A. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari aktivitas mengetahui, yakni


tersingkapnya sesuatu kenyataan ke dalam jiwa hingga tidak ada keraguan terhadapnya.
“Ketidakraguan” merupakan syarat mutlak bagi jiwa untuk dapat dikatakan “mengetahui”.
Kita mengetahui nilai 1 milyar bahwa ia lebih besar dari 100 juta dan lebih kecil dari 1
triliun manakala kita yakin akan kenyataan itu, meskipun guru kita yang dianggap pandai
mengatakan sebaliknya, toh kita tetap pada pendirian kita. Jika pendapat yang
berlawanan itu menyebabkan kita ragu, berarti kita tidak mengetahui nilai 100 miyar.
Dalam Encyclopedia of Philosophy, pengetahuan didefinisikan sebagai kepercayaan
yang benar (knowledge is justified true belief). Menurut Sidi Gazalba, pengetahuan
adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan mengetahui. Mengetahui itu hasil kenal,
sadar, insaf, mengerti, benar dan pandai.
Pengetahuan itu harus benar, kalau tidak benar maka bukan pengetahuan tetapi
kekeliruan atau kontradiksi merupakan bagian dari keberadaannya. Pengetahuan
merupakan hasil suatu proses atau pengalaman yang sadar.
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh
seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis,
konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau
berguna.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan
diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. pengetahuan muncul ketika seseorang
menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu
yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang
mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang
bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (overt behavior). Dari pengalaman penelitian tertulis bahwa perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan .
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 13
Metode Penelitian

Pengetahuan (knowledge) merupakan terminology generic yang mencakup seluruh


hal yang diketahui manusia. Dengan demikian pengetahuan adalah kemampuan manusia
seperti perasaan, pikiran, pengalaman, pengamatan, dan intuisi yang mampu menangka
alam dan kehidupannya serta mengabstraksikannya untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan manusia mempunyai pengetahuan adalah:
1.Memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup
2.Mengembangkan arti kehidupan
3.Mempertahankan kehidupan dan kemanusiaan itu sendiri.
4.Mencapai tujuan hidup.
Pengetahuan dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan sebagai berikut :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya .
b. Memahami (Comprehensio )
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek kedalam
komponen-komponen.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi yaitu kemampuaan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu
materi atau objek.

Menurut teori Lawrence Green (1980) dalam desertasi Notoatmodjo (2003)


bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh
pengetahuan, sikap, kepercayaan dan tradisi sebagai faktor predisposisi disamping
faktor pendukung seperti lingkungan fisik, prasarana dan faktor pendorong yaitu sikap
dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari objek penelitian atau responden.
Data yang bersifat kualitatif digambarkan dengan kata-kata, sedangkan data yang
bersifat kuantitatif berwujud angka-angka, hasil hasil perhitungan atau pengukuran,
dapat diproses dengan cara dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan
dan diperoleh persentase, setelah dipersentasekan lalu ditafsirkan ke dalam kalimat
yang bersifat kualitatif.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 14
Metode Penelitian

a. Kategori baik yaitu menjawab benar 76 % – 100 % dari yang diharapkan


b. Kategori cukup yaitu menjawab benar 56 % – 75 % dari yang diharapkan
c. Kategori kurang yaitu menjawab benar dibawah 56 % dari yang diharapkan.

Nanda (2005) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang terkait dengan kurang


pengetahuan (deficient knowledge) terdiri dari: kurang terpapar informasi, kurang daya
ingat/hapalan, salah menafsirkan informasi, keterbatasan kognitif, kurang minat untuk
belajar dan tidak familiar terhadap sumber informasi (Nanda, 2005). Dari hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa pengetahuan/knowledge seseorang di tentukan oleh faktor-
faktor sebagai berikut:
a. Keterpaparan terhadap informasi
b. Daya ingat
c. Interpretasi informasi
d. Kognitif
e. Minat belajar, dan
f. Kefamiliaran akan sumber informasi

Binatangpun mempunyai pengetahuan, tetapi hanya terbatas untuk bertahan atau


melangsungkan hidupnya (tujuan survival). Binatang tidak akan memperhatikan nilai-nilai
kebenaran yang terkandung di dalam pengetahuan tersebut, karena dilahirkan untuk
tidak memiliki akal dan pikiran seperti manusia.

1.8. Konsep Kebenaran

Ilmu atau kebenaran berupa hasil yang temporer atau permanent, adalah suatu
kebenaran yang ditemukan melalui proses ilmiah. Karena proses tersebut dilakukan
secara ilmiah. Pada dasarnya kebenaran ilmiah dapat diterima dikarenakan tiga hal, yaitu:

1. Adanya unsur kohern


Unsur ini berasumsi bahwa suatu pernyataan dapat dianggap benar bila pernyataan
tersebut kohern atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Misalnya ada suatu pernyataan dari orang yang hidup di zaman nenek moyang kita
bahwa setiap manusia pasti akan sakit. Dan pernyataaan tersebut sampai sekarang
masih diakui karena konsisten. Kebenaran dalam ilmu matematika, didasarkan atas
kohern, karena dalil matematika disusun berdasarkan beberapa dalil (pernyataan)
yang telah diketahui kebenaranya terlebih dahulu.

2. Adanya unsur korespondensi


Suatu pernyataan dapat dianggap benar bila mempunyai unsur korespondensi dengan
pernyataan dari objek yang ditujunya. Misalnya ibu kota republik Indonesia adalah
Jakarta. Pernyataan itu pasti dianggap benar karena mempunyai korespondensi dengan
objek yang dituju oleh pernyataan tersebut, dan pernyataan tersebut telah tertulis
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 15
Metode Penelitian

disuatu dokumen. Jika orang berkata ibu kota republik Indonesia adalah Bogor, maka
orang tidak mempernyainya karena tidak terdapat objek yang mempunyai
korespondensi dengan pernyataan tersebut dan tidak ada dokumen yang bertuliskan
bahwa Bogor sebagai ibukota Indonesia.
3. Adanya unsur Pragmatis
Yaitu suatu kebenaran yang dipercaya Karena pernyataan tersebut mempunyai sifat
fungsional yang digunakan di dalam kehidupan praktis. Secara pragmatis orang akan
mempercayai agama, baik agama yang sah maupun agama yang menyimpang. Dan agama
tersebut bersifat fungsional dan menurut mereka agama adalah penunjuk jalan dan
pedoman hidup mereka.

Dengan ketiga unsur tersebut di atas dapat dirumuskan bahwa setiap kebenaran
ilmiah baik yang temporer maupun permanen memilki sifat kohern, korespondensi,
pragmatis, yang bersumber dari materi-materi alamiah. Ilmu menemukan materi-materi
alamiah serta meningkatkan keterampilan observasi, percobaan, klasifikasi, analisa, serta
membuat generelisasi. Dengan adanya keingintahuan manusia terus-menerus, maka ilmu
akan terus berkembang dan membantu kemampuan persepsi serta kemampuan berpikir
secara logis, yang sering disebut penalaran.
Kebenaran ilmiah ditemukan dengan cara berpikir, kemudian melakukan
penelitian(menggunakan ilmu pengetahuan). Selain itu kebenaran ditemukan juga melalui
proses non ilmiah. Adapun kebenaran tersebut yaitu:

a. Kebenaran ditemukan melalui wahyu


Kebenaran ini merupakan kebenaran yang mutlak, karena datang dari Allah melalui
rasul dan nabi. Kebenaran yang diterima sebagai wahyu bukanlah disebabkan oleh
proses berpikir atau hasil usaha penalaran manusia. Tetapi wahyu hanya diberikan oleh
Allah kepada manusia-manusia terpilih.

b. Kebenaran yang ditemukan melalui intuisi


Yaitu kebenaran yang diperoleh melalui proses intuisi atau bisikan hati(batin)tanpa
berpikier. Proses intuisi ini dapat timbul secara tiba-tiba yang merupakan refleksi
suatu objek (peristiwa/kejadian) yang dilihatnya. Misalnya, si A berkata, usaha si B
sedang baik, usaha kamu bulan ini akan rugi. Padahal pada saat si A berkata, usaha si B
sedang baik. Ternyata setelah akhir bulan, si B mengalami kerugian, karena salah satu
pegawainya membawa kabur uang perusahaan.

c. Kebenaran yang ditemukan melalui coba-coba(trial and error)


Kebenaran menurut metode ini adalah pencarian kebenaran dengan melakukan
tindakan coba-coba secara terus –menerus dengan berbagai cara maupun teknik
sampai ditemukannya suatu kebenaran. Tindakan tersebut tidak disadari dengan
petunjuk yang jelas sehingga memerlukan waktu yang sangat relative lama, biaya yang
tinggi, serta energy yang cukup banyak

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 16
Metode Penelitian

d. Kebenaran ditemukan melalui spekulasi


Yaitu kebenaran yang ditemukan melalui tindakan atau pemikiran yang spekulatif,
dimana tindakan ini lebih baik dari cara trial and error. Bila dalam penemuan trial dan
error peneliti tidak mempunyai panduan atau rujukan sama sekali dalam spekulasi,
peneliti mengaju kepada berbagai perhitungan dan pertimbangan meskipun tindakan
tersebut kurang dipikirkan secara matang.

e. Kebenaran ditemukan melalui akal sehat


Yaitu kebenaran yang ditemukan berdasarkan pemikiran dan tindakan yang didasari
oleh keyakina, persepso, serta kepentingan seseorang yang menggunakannya. Pada
dasarnya kebenaran ini dilakukan karena kebiasaan dan keyakinan seseorang sehingga
bisa saja kebenaran yang diyakininya menyesatkan karena ada prasangka-prasangka
tanpa ada kajian ilmiah yang benar.
Sehingga penemuan ini tidak digolongkan sebagai kebenaran secara ilmiah. Contoh dari
penemuan ini adalah persepsi seorang pendidik. Bahwa dengan melakukan hukuman
yang keras terhadap siswa akan membentuk pribadi yang berhasil. Tetapi bila dikaji
menurut ilmu psikologi bahwa cara yang baik bagi pendidik untuk membina pribadi yang
berhasil bukan dengan cara hukuman, tetapi memberika pengertian yang bijak.

f. Kebenaran ditemukan karena keilmuwan seseorang


Yaitu kebenaran yang dapat diterima karena kemampuan dan ilmu yang dimiliki
seseorang. Pendapat dari seorang ilmuwan yang sangat terkenal karena mempunyai
pengalaman dan ilmu yang sangat banyak biasanya kebenaran yang diungkapkannya
sering diterima begitu saja tanpa perlu diuji kebenaranya terlebih dahulu.

g. Kebenaran ditemukan karena kebetulan


Yaitu kebenaran yang ditemukan secara kebetulan tanpa melalui proses pemikiran,
perhitungan, pertimbangan, dan analisis. Contohnya: alat tropong unutk melihat jarak
jauh yangditemukan secara kebetulan oleh seorang tukang gosok lensa yang bernama
Hans Lippershey berkebangsaaan Belanda pada tahun 1990. Suatu ketika ia memegang
lensa ditangan kirinya, tangan kanannya memegang lensa cembung. Berganti-ganti ia
melihat gereja dengan kedua lensa tersebut. Kemudian, kedua lensa tersebut
diltempatkan searah di depan matanya dan ia terkejut sebab menara gereja tampak
jelas dan dekat. Kemudian diulanginya lagi dengan menggunakan yang ada diujungnya
ditaruh lensa dan hasilnya sangat mengagumkan. Dan lensa teropong ini cikal bakal
ditemukannya teleskop bintang oleh Galileo.

1.9. Proses Terjadinya Ilmu dan Pengetahuan

Lahirnya sebuah ilmu berasal dari kebutuhan yang tidak ter puaskan (tidak
terpenuhi secara muaskan). Kemudian karena kebutuhan tersebut tidak terpuaskan maka
akan menjadi suatu masalah dan akhirnya manusia berpikir untuk mencari solusinya.
Setelah berpikir maka selanjutnya adalah dengan melakukan penelitian, bila di dalam
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 17
Metode Penelitian

penelitian tersebut ditemukan kebenaran maka akan menjadi suatu pengetahuan dan
selanjutnya bila pengetahuan itu telah melalui serangkaian pengujian maka dapat di
publikasikan kepada masyarakat dan masyarakat tersebut mengakuinya.

1.10. Hubungan Ilmu dan Filsafat

Filsafat dan Ilmu adalah dua kata yang saling berkaitan baik secara substansial
maupunhistoris. Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan dari peranan filsafat,
sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Filsafat berasal dari
bahasa Yunani, philosophia atau philosophos. Philos atau philein berarti teman atau
cinta, dan shopia shopos kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah.atau berarti Filsafat
berarti juga mater scientiarum yang artinya induk dari segala ilmu pengetahuan. Kata
filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata falsafah (Arab), philosophie
(Prancis, Belanda dan Jerman), serta philosophy (Inggris). Dengan demikian filsafat
berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana(menjadikatasifat) bias berarti teman
kebijaksanaan (katabenda) atau induk dari segala ilmu pengetahuan. Descartes (1590 –
1650) mendefinisikan filsafat sebagai kumpulan ilmu pengetahuan tentang tuhan, alam
dan manusia.
Immanuel Kant (1724 –1804) mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan
yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan. Menurut Kant ada empat hal
yang dikaji dalam filsafat yaitu: apa yang dapat manusia ketahui? (metafisika), apa yang
seharusnya diketahui manusia?(etika), sampai dimana harapan manusia? ( agama) dan
apakah manusiaitu? (antropologi)
Merriam-Webster dalam kamusnya filsafat adalah literally the love of wisdom,
in the actual usage, the science that investigates the most general facts and
prinsciplesof reality and human nature and conduct: logic, ethics, aesthetics and
the theory of knowledge.
Kenyataannya semua definisi filsafat diatas tidak pernah dapat menampilkan
pengertian yang sempurna karena setiap orang selalu berbeda cara dan gaya dalam
mendefinisikan suatu masalah. Definisi dan pengertian tidak akan menyesatkan selama
kita memandangnya sebagai cara pengenalan awal atau sementara untuk mencapai
kesempurnaan lebih lanjut.
Dengan demikian filsafat merupakan ilmu yang mempelajari dengan sungguh-
sungguh hakekat kebenaran segala sesuatu. Dengan bantuan filsafat, manusia berusaha
menangkap makna, hakekat, hikmah dari setiap pemikran, realitas dan kejadian.
Filsafat mengantarkan manusia untuk lebih jernih, mendasar dan bijaksana dalam
berfikir, bersikap, berkata, berbuat dan mengambil kesimpulan.

1. Pendekatan Filsafat dalam Memperoleh Ilmu

Pada zaman Plato sampai pada masa Al-Kindi, batasan antara filsafat dan ilmu
pengetahuan boleh dikatakan tidak ada. Seorang filosof (ahli filsafat) pasti menguasai
semua ilmu pengetahuan. Perkembangan daya berfikir manusia yang mengembangkan

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 18
Metode Penelitian

filsafat pada tingkat praktis dikalahkan oleh perkembangan ilmu yang didukung oleh
teknologi. Wilayah kajian filsafat menjadi lebih sempit dibandingkan dengan wilayah
kajian ilmu. Sehingga ada anggapan filsafat tidak dibutuhkan lagi. Filsafat kurang
membumi sedangkan ilmu lebih bermanfaat dan lebih praktis.

Padahal filsafat menghendaki pengetahuan yang komprehensif yang luas, umum,


dan universal dan hal ini tidak dapat diperoleh dalam ilmu.Sehingga filsafat dapat
ditempatkan pada posisi dimana pemikiran manusia tidak mungkin dapat dijangkau oleh
ilmu.

A. Ciri Berfikir Filsafat


Berfilsafat dapat diartikan sebagai berfikir. Ciri berfikir filsafat adalah:
a. Radikal: berfikir radikal artinya berfikir sampai keakar permasalahannya.
b. Sistematik, berfikir yang logis, sesuai aturan, langkah demilangkah, berurutan,
penuh kesadaran, dan penuh tanggungjawab.
c. Universal, berfikir secara menyeluruh tidak terbatas pada bagian tertentu tetapi
mencakup seleuruh aspek.
d. Spekulatif, berfikir spekulatif terhadap kebenaran yang perlu pengujian untuk
memberikan bukti kebenaran yang difikirkannya.

B. Cabang Filsafat

Filsafat mengkaji lima cabang utama yaitu:


1.Logika (hal yang benar dan salah)
2.Etika (hal yang baik dan buruk)
3.Estetika (hal yang indah dan jelek)
4.Metafisika (hakekat keberadaan zat, pikiran, dan kaitannya
5.Politik (organisasi pemerintahan yang ideal)
Kelima cabang ini berkembang lagi menjadi cabang-cabang filsafat yang lebih spesifik.

C. Cabang filsafat lainnya


• Epistemologi (filsafat pengetahuan)
• Etika (filsafat moral)
• Estetika (filsafat seni)
• Metafisika
• Politik (filsafat pemerintahan)
• Filsafat Agama
• Filsafat Ilmu
• Filsafat Pendidikan
• FilsafatHukum
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 19
Metode Penelitian

• Filsafat Sejarah
• Filsafat Matematika

D. Pengertian Filsafat Ilmu


Filsafat Ilmu merupakan bagian dari Epistemologi (filsafat pengetahuan) yang
secara spesifik mengkaji hakikat ilmu(pengetahuan ilmiah).

Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yang berarti mengetahui,
memahami dan mengerti benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut Science, dari
bahasa Latin yang berasal dari kata Scientia (pengetahuan) atau Scire (mengetahui).
Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah Episteme (pengetahuan).

Dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang
yang tersusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang itu (Kamus Bahasa Indonesia, 1998)

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 20
Metode Penelitian

BAB II
KONSEP METODE DAN METODOLOGI

2.1. Konsep Metode

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja
untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi
metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-
metode mengajar sangat di perlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya
siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang
digunakan oleh guru.
Metode berarti cara atau suatu teknik melakukan sesuatu. Jadi metodologi ialah
pengetahuan tentang cara untuk melakukan sesuatu, suatu tindakan, atau kerangka
berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks, yang paut
(relevant) dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah suatu sistem
berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat unsur-unsur yang
membentuk suatu kesatuan.
Unsur-unsur metode ialah wawasan intelektual, konsep, cara penghampiran
(approach) persoalan, dan rancang bangun alas data (database). Wawasan intelektual
berkenaan dengan nalar, tanggap rasa (sensation), cerapan (perception), pengalaman, dan
ilmu pengetahuan.
Secara ringkas, metode ialah suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka
metode merupakan seperangkat unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan.
Konsep adalah hasil proses intelektual berupa kejadian imajinatif untuk memperluas
atau memperkaya serapan, sehingga dapat dibentuk gagasan baru yang dapat
menganalisis persoalan secara lebih cermat. Cara berkenaan dengan pola berfikir. Atas
dasar itulah cerminan citra tentang "kenyataan" yang dimiliki seorang peneliti. Data
dirancangbangun sedemikian rupa agar semua data yang terkumpulkan dapat dialokasikan
kepada kedudukan atau fungsinya yang sepadan menurut maksud dan tujuan penelitian.

A. Metode Penelitian
1. Pendekatan penelitian yang digunakan :
Deskriptif, pengembangan, eksperimen, tindakan, historis, kualitatif.
2. Model desain dan pendekatan :
Eksperimen : murni, kuasi, lemah.
Deskriptif : survai, korelatif, komparatif.
3. Metode pengumpulan data :
Wawancara, observasi, angket/kuensioner, tes, study dokumenter, skala.
4. Teknik analisis/ pengolahan data :
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 21
Metode Penelitian

Analisis sttistik, analisis rasional-kualitatif


5. Alasan / Argumentasi :
Mengapa digunakan metode, desain, teknik, dsb.
6. Prosedur pelaksanaan :
Metode, desain, teknik.

B. Metode Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah strategi
atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktek. Yang di maksud
penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah rangkaian
proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan. Dalam
pelaksanaan penelitian dan pengembangan, terdapat beberapa metode yang digunakan,
yaitu metode deskriptif, evaluatif, dan eksperimental.

1. Metode deskriptif
Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang
kondisi yang ada. Kondisi yang mencakup Kondisi produk-produk yang sudah ada
sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar produk yang akan di kembangkan.
Kondisi pihak pengguna dan Kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat
pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan.
2. Metode evaluatif
Digunakan untuk mengevaluasi produk dalam proses uji coba pengembangan suatu
produk. Produk penelitian dikembangkan melalui serangkaian uji coba pada setiap
kegiatan uji coba diadakan evaluasi, baik itu evaluasi hasil maupun evaluasi proses.
Berdasarkan temuan-temuan pada hasil uji coba diadakan penyempurnaan (revisi
model.
3. Metode Eksperimental
Digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan. Walaupun dalan
tahap uji coba telah ada evaluasi (pengukuran), tetapi pengukuran tersebut masih
dalam rangka pengembangan produk, belum ada kelompok pembanding. Dalam
eksperimen diadakan pengukuran selain pada kelompok eksperimen juga pada
kelompok pembanding atau kelompok control. Pemilihan kelompok eksperimen dan
kelompok control dilakukan secara acak atau random. Pembandingan hasil eksperimen
pada kedua kelompok tersebut dapat menunjukkan tingkat keampuhan dan produk
yang dihasilkan.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 22
Metode Penelitian

2.2 Konsep Metodologi

Metodologi penelitian ialah suatu ilmu tentang kerangka kerja melaksanakan


penelitian yang bersistem. Bersistem berarti penelitian dikerjakan secara kontekstual.
Konteks penelitian tersusun atas unsur-unsur :
1. Filsafat, yang menjadi pangkal beranjak pemikiran,
2. Berfikir, yang membentuk gagasan dasar dan konsep.
3. Nalar, yang menjalankan proses pemahaman persoalan yang menjadi buah telaah, dan
selanjutnya menjalankan proses penarikan kesimpulan.
4. Takrif, yang membuat batasan pengertian tentang lambang sebagai abstraksi obyek,
atau tentang konsep sebagai abstraksi ujud
5. Asumsi, yang menjadi latar belakang hipotesis dan mengisi hipotesis dengan suatu
implikasi tertentu.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 23
Metode Penelitian

BAB III
KONSEP PENELITIAN

3.1.Definisi Penelitian

Mengapa Perlu Mempelajari Penelitian?


Metode penelitian memberikan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah serta
menghadapi tantangan lingkungan di mana pengambilan keputusan harus dilakukan dengan
cepat. Keputusan yang diambil akan bersifat lebih ilmiah jika dilakukan melalui proses
penelitian. Ada dua faktor yang mendorong perhatian dalam pengambilan keputusan yang
ilmiah: (1) kebutuhan manajer akan informasi yang lebih banyak dan lebih baik, (2)
tersedianya teknik dan peralatan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan itu.
Manajer masa depan dituntut untuk mengetahui lebih banyak hal dibandingkan
manajer masa lalu. Untuk ini, penelitian akan memberikan kontribusi yang cukup besar.
Penelitian bisnis merupakan satu diantara alat manajerial yang penting dalam proses
pengambilan keputusan. Akhir-akhir ini, penelitian bisnis menjadi fondasi untuk
meningkatkan laba perusahaan juga mendorong perusahaan tetap bertahan dalam
menjalankan usahanya. Penelitian bisnis dapat mendukung efektifitas manajemen dalam
proses pengambilan keputusan. Penelitian bisnis ini bermanfaat untuk mengurangi
ketidakpastian dengan menyediakan informasi yang akurat untuk memperbaiki proses
pembuatan keputusan itu.
Para peneliti merasa bahwa pengetahuan tentang metode-metode penelitian akan
berguna dalam banyak hal. Bagi mahasiswa saat ini pentingnya mempelajari penelitian
bukan hanya sebagai dasar untuk penulisan skripsi atau tesis saja, akan tetapi juga untuk
pelatihan dalam metode ilmiah serta penerapannya dalam pengambilan keputusan. Dengan
kata lain, mempelajari dan melakukan penelitian pada saat kuliah merupakan suatu
pelatihan bagi mahasiswa tersebut dalam mengambil keputusan.
Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan mengapa seorang perlu memiliki
keterampilan dalam bidang penelitian (Cooper & Emory, 1995), diantaranya adalah:
a. Seorang manajer sering memerlukan lebih banyak informasi sebelum mengambil
keputusan tertentu. Jika manajer tersebut memiliki keterbatasan kemampuan dan
juga tidak mempunyai bawahan yang memiliki kemampuan untuk mencari informasi
tersebut, maka manajer tersebut harus mencari sendiri dengan keterampilan yang
terbatas atau tidak mencari informasi itu.
b. Jika kita sebagai karyawan baru, diminta oleh atasan kita untuk melakukan suatu
penelitian, hal ini merupakan kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kesan baik
kepada atasan kita.
c. Jika kita memiliki keterampilan penelitian, maka kita dapat menilai proposal yang
diajukan oleh konsultan yang akan melakukan penelitian untuk perusahaan yang kita
pimpin. Kita juga dapat menilai dari desain penelitian yang dipakai apakah hasil
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 24
Metode Penelitian

penelitiannya akan bermanfaat atau tidak, apakah tujuan penelitian akan tercapai atau
tidak.
Penelitian akan menawarkan kesempatan-kesempatan menarik khususnya dalam
analisis keuangan, penelitian pemasaran, dan penelitian operasional. Jika Anda memiliki
keterampilan dalam penelitian, maka Anda akan mendapat posisi sebagai ahli dalam
penelitian di suatu perusahaan. Penelitian akan menawarkan kesempatan-kesempatan
menarik khususnya dalam analisis keuangan, penelitian pemasaran, dan penelitian
operasional. Oleh karena itu, sebelum memahami pentingnya suatu penelitian, maka perlu
dipahami pengertian dari penelitian itu.
Penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan
dengan aktif, tekun, dan sistimatik, yang bertujuan untuk menemukan,
menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan intelektual ini menghasilkan
suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori,
dan hukum, serta membuka peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut.
Istilah ini juga digunakan untuk menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh
mengenai suatu subyek tertentu, dan biasanya dihubungkan dengan hasil dari suatu ilmu
atau metode ilmiah.
Kata penelitian diserap dari kata bahasa Inggris research yang diturunkan dari
bahasa Perancis yang memiliki arti harfiah "menyelidiki secara tuntas".
Beberapa pakar memberikan definisi penelitian sebagai berikut:
1. David H Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang
pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

2. J. Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan
untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta
sistematis.

3. Sutrisno Hadi
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

4. Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau
usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang
dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

5. Hilway (1956)
Penelitian adalah suatu metode studi melalui penyelidikan yang hati-hati dan
sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat
terhadap masalah tersebut.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 25
Metode Penelitian

6. Indriantoro & Supomo (1999)


Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa
fakta-fakta atau fenomena alam. Perhatian atau pengamatan awal terhadap fakta
atau fenomena merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu
pertanyaan atau masalah.

7. The New Horison Ladder Dictionary


Pengertian research ialah a careful study to discover correct information, yang
artinya, suatu penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati untuk memperoleh
informasi yang benar.

8. Woody (1927)
Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, merumuskan
hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya
mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan
kecocokan dengan hipotesis.

9. Depdiknas RI
Penelitian adalah kerjasama ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dalam rangka memperoleh informasi/temuan/produk baru melalui
metodologi yang berkaitan erat dengan satu atau beberapa disiplin ilmu.

10. Kamus Webster New Internasional


Penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan
prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu.
Hillway dalam bukunya Introduction to research mengemuka-kan bahwa penelitian
adalah suatu metode belajar yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang
hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang
tepat terhadap masalah tersebut. (Hillway, 1965).

11. Zikmund (2000)


Mereka mengatakan bahwa penelitian bisnis adalah suatu proses sistematis dan
obyektif yang meliputi pengumpulan, analisis data untuk membantu pengambilan
keputusan bisnis.

12. Tuckman
Penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah
terhadap suatu masalah.Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah
tertentu. Jawaban ilmiah adalah rumusan pengetahuan, generaliasi, baik berupa
teori, prinsip baik yang bersifat abstrak maupun konkret yang dirumuskan melalui

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 26
Metode Penelitian

alat- primernya, yaitu empiris dan analisis. Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar
asumsi, teknik dan metode.
Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.
Penelitian dikatakan ilmiah jika memenuhi tiga indicator, yaitu: sistemati, logis dan
emperis. Penelitian harus sistematis artinya mempunyai urutan tertentu dalam
pelaksanaannya, tidak boleh dibalak balik, harus dilakukan secara urut. Penelitian dimulai
dengan adanya masalah, masalah yang akan diteliti kemudian dikaji berdasar teori yang
telah ada, hasil kajian teori terhadap masalah akan menghasilkan hipotesa. Untuk
membuktikan hipotesa yang telah dibuat diperlukan design penelitian agar pelaksanaan
penelitian efektif dan efisien. Dengan design penelitian yang telah ditentukan, baru
dimulai pengambilan data, data diambil dari obyek penelitian yang telah ditentukan
(populasi, sampling dan sample) dengan menggunakan instrument penelitian. Data yang
terkumpul kemudian dianalisis (coding, scoring, tabulating, uji statistic) untuk
mendapatkan kesimpulan atas hipotesa yang telah dibuat.

Penelian harus logis, artinya masuk akal, penelitian tidak akan dikatakan ilmiah jika
tidak masuk akal, misalnya meneliti tentang hasil perkawinan antara ikan dengan bebek,
atau meneliti tentang cara melahirkan melalui telinga.
Penelitian harus emperis, artinya realita atau dapat diamati oleh indera kita, dapat
didengar, dapat dibau, dapat dilihat, dapat dirasa atau dapat diraba. Penelitian yang
tidak realitas berarti bukan penelitian ilmiah, contoh penelitian tentang santet,
penelitian tentang bidadari.

3.2.Indikator Penelitian

Berdasarkan beberapa definisi penelitian yang diungkapkan sebelumnya dapat


diambil kesimpulan bahwa penelitian kesehatan dan bisnis merupakan suatu proses
pengumpulan, pencatatan, dan analisis data yang sistematis untuk pengambilan
kesimpulan yang objektif dalam rangka membantu dalam pembuatan keputusan-keputusan
bisnis. Perhatian utama dalam penelitian bisnis adalah proses perubahan pembuatan
keputusan yang selama ini dilakukan berdasarkan intuisi menjadi pengambilan keputusan
yang berdasarkan pada proses investigasi yang dilakukan secara sistematis dan objektif.
Tambahan pengetahuan dapat diperoleh dengan membuktikan (atau memalsukan)
ada teori atau sistem, dan dengan mencoba menjelaskan pengamatan yang lebih baik.
Penelitian analitis, sistematis, terorganisir dan proses objektif. Proses ini harus
menjawab pertanyaan atau hipotesis. Dengan cara ini, harus meningkatkan pengetahuan
dan informasi tentang hal tertentu yang tidak diketahui orang ingin tahu lebih baik.
Sedangkan sifat atau ciri dari penelitian itu sendiri: (1) Pasif, hanya ingin
memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. (2) Aktif, ingin
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesa.
Posisi penelitian sendiri pada umumnya adalah menghubungkan:
1. Keinginan manusia
2. Permasalahan yang timbul

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 27
Metode Penelitian

3. Ilmu pengetahuan
4. Metode ilmiah.
Faktor yang penting kunci dari kesuksesan dalam organisasi penelitian adalah
komunikasi dengan orang-orang adalah kerahasiaan. Responden survei dan peserta dalam
wawancara mendalam dan fokus grup sering diminta untuk memberikan informasi secara
terbuka, jujur dan pribadi tanggapan tentang isu-isu sensitif, kekhawatiran, persepsi dan
pendapat tentang berbagai topik.
Untuk mendapatkan kebenaran dari responden, para peneliti harus mampu untuk
tidak hanya menjamin, tetapi untuk benar-benar menjamin, bahwa identitas peserta
penelitian akan dijaga kerahasiaannya dan dilindungi sepenuhnya. Kerahasiaan merupakan
salah satu alasan utama, di samping kualifikasi khusus , terdiri dari konsultan independen
yang melakukan penelitian dan pengukuran komunikasi organisasi.
Selain penelitian yang melibatkan masyarakat dan media komunikasi yang
dihasilkan, kegiatan dan manajemen komunikasi dengan responden terdapat aspek
penting lainnya yaitu organisasi komunikasi yang belajar untuk sepenuhnya pemahaman
dimensi tentang bagaimana sebuah organisasi berkomunikasi dan apa yang bekerja dan
apa yang tidak dalam hal ini termasuk pemeriksaan penggunaan pola komunikasi
elektronik sistem seperti e-mail, Voice-Mail, intranet, dll, analisis pola arus komunikasi
dalam jaringan, sistem umpan balik dan komunikasi informal seperti memo. Penelitian di
daerah-daerah yang sering dilakukan oleh sistem teknologi komunikasi dan audit personil
profesional seperti lembaga periset.
Penelitian ditandai dengan menjadi sebuah proses:
1. Sistematis (Systematic): Dari ekspresi suatu hipotesis atau bekerja objektif,
ilmuwan mengumpulkan beberapa data sesuai dengan skema yang telah ditetapkan di
muka. Karena data dianalisis dan diinterpretasikan, para ilmuwan mengubah
pengetahuan atau mereka menambah pengetahuan baru itu sudah ada satu, dan
mereka mulai pada waktu yang sama siklus baru penelitian. Pendekatan yang
sistematis, yang digunakan dalam penelitian, adalah dari metode ilmiah.

2. Penyelenggara (Organized): Semua anggota kelompok penelitian harus tahu apa yang
telah mereka lakukan selama seluruh pekerjaan, untuk dimasukkan ke dalam
menggunakan definisi yang sama, standar dan prinsip-prinsip untuk semua orang yang
mengambil bagian di dalamnya. Dengan mencapai keadaan ini, benar-benar diperlukan
untuk menulis sebuah protokol penelitian di mana para ilmuwan menentukan semua
detail dalam hubungannya dengan pekerjaan.

3. Tujuan (Objective): Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang tidak


mendasarkan pada tayangan subjektif, tetapi pada fakta yang diamati dan diukur.
Mereka adalah penafsiran yang menghindari setiap prasangka yang orang-orang yang
bertanggung jawab untuk penelitian akan melakukannya.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 28
Metode Penelitian

3.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan
penelitiannya. Tujuan dari penelitian tidak sama dengan tujuan peneliti. Sering dijumpai
di beberapa tesis atau disertasi bahwa tujuan penelitian adalah sebagai salah satu
syarat lulus pendidikan Diploma III/IV dan S1 maupun S2. Tujuan tersebut bukan
merupakan tujuan penelitian tetapi merupakan tujuan peneliti untuk mendapatkan gelar
studinya yang disyaratkan untuk melakukan penelitian tersebut.
Dari beberapa pengertian penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya maka
dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian tersebut mempunyai beberapa tujuan di
antaranya :
1. Meningkatkan atau mengembangkan pengetahuan (Buckley et al.). Dalam penelitian
bisnis, tujuan ini merupakan tujuan yang bersifat jangka panjang karena umumnya
tidak terkait secara langsung dengan pemecahan masalah-masalah praktis.
2. Menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban (sekarang). Dalam penelitian
bisnis, tujuan ini merupakan tujuan yang bersifat jangka pendek. Hasil penelitian lebih
menekankan pada usaha pemecahan masalah-masalah praktis yang diperlukan untuk
pertimbangan dalam pembuatan keputusan bisnis.
3. Menangkap opportunity atau peluang. Misalnya suatu penelitian dengan isu
‘peningkatan moral karyawan untuk peningkatan kinerja mereka’.
4. Memverifikasi fenomena yang terjadi dengan suatu teori yang telah ada. Misalnya
suatu penelitian dengan isu “penggunaan ekuitas yang lebih besar dibandingkan hutang
untuk mengurangi konflik kepentingan antara pemegang saham dan kreditur (menguji
teori keagenan yang telah ada).
5. Melakukan pengujian terhadap suatu fenomena untuk menemukan suatu teori yang
baru. Misalnya suatu penelitian dengan isu “kepemilikan manajerial yang
6. Akan memperkuat hubungan antara peluang tumbuh perusahaan dengan kebijakan
pendanaan perusahaan (untuk menemukan teori).

Secara umumnya, berikut ini merupakan empat tujuan utama dari suatu proses
penelitian:
1. Tujuan Exploratif (Penemuan): menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu;
2. Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah
ada;
3. Tujuan Developmental (Pengembangan): mengembangkan sesuatu dalam bidang yang
telah ada;
4. Penulisan Karya Ilmiah (KTI, Skripsi, Tesis, Disertasi).

Tujuan penelitian pada bidang kesehatan pada umumnya dibagi menjadi tiga yaitu:
(1) menemukan, artinya meneliti sesuatu yang belum pernah ada; (2) membuktikan,
artinya memastikan sesuatu yang sebelumnya diragukan; (3) mengembangkan, artinya
menambah atau memperluas sesuatu yang pernah ditemukan sebelumnya.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 29
Metode Penelitian

Jenis penelitian dibagi menjadi dua bagian besar: (1) penelitian Deskriptif, yaitu
penelitian yang tujuannya hanya menggambarkan masalah yang ada, tidak mencari
penyebab masalahnya; (2) penelitian Analitik, adalah penelitian yang selain
menggambarkan masalah juga mencari penyebab masalah untuk menemukan solusi
pemecahan masalah. Pada penelitian analitik dibagi menjadi tiga pendekatan yaitu: (1)
pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dimana pengambilan data variable bebas dan
variable tergantung dilakukan pada saat yang sama; (2) pendekatan cohort atau
prospektif yaitu penelitian yang diikuti perjalannya kedepan, artinya data yang diambil
duluan adalah data variable bebas kemudian setelah beberapa waktu tertentu baru
diambil data variable tergantung untuk mengetahui akibat; (3) pendekatan retrospektif,
yaitu penelitian yang diikuti perjalanannya kebelakang, artinya data yang diambil duluan
adalah data variable tergantung (akibat), kemudian diikuti pada masa yang lampau untuk
mengetahui data variable bebas (factor pengaruh).

Pendekatan penelitian yang lain adalah: (1) pendekatan deduktif, artinya


penelitian yang mengambil kesempulan dari data yang bersifat umum untuk membuat
kesimpulan baru yang bersifat khusus, misalnya: data umum: semua hewan akan mati,
data khusus: kambing adalah hewan, kesimpulan: kambing akan mati; (2) pendekatan
induktif, artinya penelitian yang mengambil kesimpulan dari data khusus untuk membuat
kesimpulan baru yang bersifat umum, missal data khusus: Bambang berjalan tegak, Dewi
berjalan tegak, Gaguk berjalan tegak, Fulan berjalan tegak, data umum: Bambang, Dewi,
Gaguk, Fulan adalah manusia, kesimpulan: semua manusia berjalan tegak. Mengambil
kesempulan secara induktif tidak dapat 100% benar, namun kebenarannya adalah
mendekati benar, artinya tingkat kesalahannya pada penelitian ilmiah pada umumnya
sebesar 5% atau 10%.

Peranan Penelitian
1. Pemecahan Masalah, meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan fenomena-
fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan kait-mengkait. Prosesnya mencangkup
penfsiran masalah atau disebut juga dengan mendefinisikan masalah, selanjutnya
strategi pemecahan masalah yaitu membuat seleksi terhadap strategi pemecahan
masalah yang terbaik;

2. Memberikan jawaban atas pertanyaan dalam bidang yang diajukan, meningkatkan


kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena dari masalah
tersebut;

3. Mendapatkan pengetahuan atau ilmu baru.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 30
Metode Penelitian

3.4. Persyaratan Penelitian

Untuk mendapatkan hasil dari suatu penelitian atau riset yang baik dan memuaskan
semua pihak, maka perlu dibuat dengan sifat kriteria sebagai berikut:

1. Obyektif / Objektif / Akurat


Pastikan hasil riset adalah hasil terbaik yang dapat dipercaya, dapat diandalkan, teliti,
cermat dan akurat sesuai dengan tujuan penelitian atau riset.
2. Tepat Waktu
Usahakan penelitian dapat rampung sesuai dengan jadwal perencanaan waktu yang
telah dibuat, yaitu tidak kelamaan dan tidak kecepetan. Penyelesaian setiap tahap dan
langkah dalam pelaksanaan penelitan sebaiknya tidak keluar dari yang telah
direncanakan.
3. Relevan
Hasil penelitian atau riset dapat menjawab pertanyaan masalah yang dihadapi dan
dapat menjadi bahan informasi acuan untuk pihak-pihak yang membutuhkannya.
4. Efisien
Gunakan dana pelaksanaan riset atau penelitian dengan penuh tanggung jawab.
Sesuaikan dana yang telah dianggarkan dengan kondisi di lapangan, dan jangan sampai
melewati batas yang telah ditentukan. Dari sisi waktu dan tenaga juga sebaiknya
digunakan seefisien mungkin.

Penelitian atau riset yang baik akan memiliki nilai yang baik pada kriteria pada 4
point di atas. Hasil yang kurang pada satu atau lebih faktor kriteria akan dapat membuat
penelitian menjadi tidak valid. Beberapa hal di bawah ini antara lain merupakan
persyaratan untuk diterimanya laporan penelitian, diantaranya:
• Penelitian tindakan kelas harus tertuju mengenai hal-hal yang terjadi dalam
pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Penelitian
tindakan kelas oleh guru menuntut dilakukannya pencermatan secara terus-menerus,
obyektif dan sistematis, artinya dicatat dan direkam dengan baik sehingga diketahui
dengan pasti tingkat keberhasilan yang diperoleh peneliti serta penyimpangan yang
terjadi. Hasil pencermatan tersebut digunakan sebagai
• Bahan untuk menentukan tindakan lanjut yang harus diambil segera oleh peneliti.
• Penelitian tindakan harus dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan
yang berurutan. Informasi dari siklus terdahulu sangat menentukan bentuk siklus
berikutnya. Oleh karena itu, siklus yang kedua dan seterusnya tidak dapat dirancang
sebelum siklus pertama terjadi. Hasil refleksi harus digunakan bahan masukan untuk
perencanaan siklus berikutnya.
• Penelitian tindakan terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang sudah
ditentukan, dalam arti tidak mengubah jadwal yang berlaku. Tindakan yang dilakukan
tidak boleh merugikan siswa, baik yang dikenai atau siswa lain. Makna dari kalimat ini
adalah bahwa tindakan yang dilakukan guru tidak hanya memilih anak-anak tertentu,
tetapi harus semua siswa dalam kelas.
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 31
Metode Penelitian

• Penelitian tindakan harus betul-betul disadari oleh pemberi maupun pelakunya


sehingga pihak-pihak yang bersangkutan dapat mengemukakan kembali apa yang
dilakukan, baik mengenai tindakan, suasana ketika terjadi, reaksi siswa, urutan
peristiwa, hal-hal yang dirasakan sebagai kelebihan dan kekurangannya dibandingkan
dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
• Penelitian tindakan harus benar-benar menunjukkan adanya tindakan yang dilakukan
oleh sasaran tindakan yaitu siswa yang sedang belajar.

3.5. Metode Ilmiah

Definisi-definisi penelitian yang diungkapkan di atas menunjukkan penelitian yang


menggunakan metode ilmiah (scientific method). Secara umum penelitian itu dapat
dilakukan dengan metode ilmiah dan metode naturalis (naturalistic approach). Penelitian
yang menggunakan metode naturalis sejalan dengan grounded theory atau metode ini
sering juga disebut dengan pendekatan kualitatif. Pembahasan mengenai perbedaan
kedua pendekatan ini akan dibahas lebih lanjut dalam sub-bab paradigma penelitian.
Metode ilmiah merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan yang disebut dengan ilmu atau pengetahuan ilmiah
(Senn,1971:4-6). Epistemoligi (filsafat pengetahuan) merupakan suatu cara untuk
memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafat. Dengan demikian, metode ilmiah
merupakan epistemologi ilmu yang mengkaji sumber-sumber untuk memperoleh kajian
yang benar.
Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasi
permasalahan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid.
Penelitian ilmiah bersifat lebih obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan,
pengalaman dan intuisi penelitisemata yang bersifat subyektif. Penelitian ilmiah
melibatkan theoryconstruction dan theory verification. Kontruksi teori merupakan suatu
prosesuntuk membentuk struktur dan kerangka teori yang akan digunakan untuk
mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Selanjutnya
dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.
Meskipun tidak ada konsensus tentang urutan dalam metode ilmiah, metode ilmiah
umumnya memiliki beberapa karakteristik umum sebagai berikut (Davis & Cosenza, 1993:
37; Sekaran, 1992, 2003):

1. Kritis dan analitis: mendorong suatu kepastian dan proses penelitian untuk
mengidentifikasi masalah dan metode untuk mendapatkan solusinya.
2. Logis: merujuk pada metode dari argumentasi ilmiah. Kesimpulan rasional diturunkan
dari bukti yang ada.
3. Testabity: penelitian ilmiah harus dapat menguji hipotesis dengan pengujian
statistik yang menggunakan data yang dikumpulkan.
4. Obyektif: hasil yang diperoleh ilmuwan yang lain akan sama apabila studi yang sama
dilakukan pada kondisi yang sama. Hasil penelitian dikatakan ilmiah apabila dapat
dibuktikan kebenarannya.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 32
Metode Penelitian

5. Konseptual dan Teoretis: ilmu pengetahuan mengandung arti pengembangan suatu


struktur konsep dan teoretis untuk menuntun dan mengarahkan upaya penelitian.
6. Empiris: metode ini pada prinsipnya berstandar pada realitas.
7. Sistematis: mengandung arti suatu prosedur yang cermat. Suatu penelitian
dikatakan penelitian ilmiah yang baik jika memenuhi criteria berikut (Sekaran, 1992,
2003); Indriantoro & Supomo, 1999: 14-15).
8. Menyatakan tujuan secara jelas.
9. Rigor (kokoh): penelitian ilmiah menunjukkan proses penelitian yang dilakukan secara
hati-hati (prudent) dengan keakurasian yang tinggi.
10. Basis teori dan rancangan penelitian yang baik akan menambah kekokohan dari
penelitian ilmiah.
11. Menggunakan landasan teoretis dan metode pengujian data yang relevan.
12. Mengmbangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoretis atau berdasarkan
pengungkapan data.
13. Mempunyai kemampuan untuk diuji ulang (replikasi).
14. Memilih data dengan presisi sehingga hasilnya dapat dipercaya. Tidak ada penelitian
yang sempurna dan ketepatannya tergantung pada keyakinan peneliti yang dapat
diterima umum. Kesalahan pengukuran data dapat menyebabkan ketepatan penelitian
menurun. Desain penelitian harus dilakukan dengan baik sehingga hasil penelitian
dapat dekat dengan kenyataannya (precision) dengan tingkat probabilitas keyakinan
(confidence) yang tinggi.
15. Menarik kesimpulan dilakukan secara obyektif. Hasil penelitian ilmiah akan
memberikan hasil dan konklusi yang obyektif jika tidak dipengaruhi oleh faktor
subyektif peneliti.
16. Melaporkan hasilnya secara parsimony (simpel), yaitu penelitian ilmiah mempunyai
kemudahan di dalam menjelaskan hasil penelitiannya.
17. Temuan penelitian dapat digeneralisasi. Hasil penelitian ilmiah mampu untuk diuji
ulang dengan hasil yang konsisten dengan waktu, obyek, dan situasi yang berbeda.

Suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan


informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah (Cooper & Emory, 1995) .Usaha yang
secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta2 baru dan juga
sebagai penyaluran hasrat ingin tahu manusia (Suparmoko, 1991)
Mengkaji ialah suatu usaha memperoleh atau menambah pengetahuan. Jadi,
meneliti dilakukan untuk memperkaya dan meningkatkan kefahaman tentang sesuatu. Ada
kegiatan yang disebut penyelidikan (investigation), yaitu mencari fakta secara teliti dan
teratur menurut suatu kaidah tertentu untuk menjawab suatu pertanyaan. Jadi,
menyelidik dikerjakan untuk menjelaskan sesuatu.
Pada dasarnya suatu penyelidikan dinyatakan selesai setelah berhasil menemukan
penyebab kejadian. Suatu penelitian baru dianggap selesai setelah berhasil menetapkan
faktor atau latar belakang penggerak atau pengendali penyebab atau pelaku kejadian.
Jadi, suatu penelitian menjangkau persoalan secara lebih jauh atau lebih mendalam
daripada suatu penyelidikan.
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 33
Metode Penelitian

Semua asas penyelidikan digunakan dalam penelitian, akan tetapi tidak semua asas
penelitian digunakan dalam penyelidikan. Oleh karena penelitian selalu berusaha
mengungkapkan faktor penimbul sebab maka penelitian menjadi sumber ilmu. Dengan
kata lain, tanpa penelitian tidak akan ada ilmu dan ilmu hanya dapat tumbuh dan
berkembang kalau didorong dan didukung dengan penelitian.

Ciri-Ciri Penelitian

1. Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah.


2. Penelaahan kepustakaan.
3. Penyusunan hipotesis.
4. Identifikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi operasional variable-variabel
5. Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data.
6. Penyusunan rancangan penelitian.
7. Penentuan sample.
8. Pengumpulan data.
9. Pengolahan dan analisis data.
10. Interpretasi hasil analisis.
11. Penyusun laporan/publikasi penelitian.

Karakteristik Penelitian
1. Berfungsi menjawab permasalahan tertentu.
2. Dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode tertentu.
3. Melibatkan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyimpulan data (fakta dan opini).

Langkah-Langkah Penelitian
1. Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah.
2. Penelaahan kepustakaan.
3. Penyusunan hipotesis.
4. Identifikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi operasional variable-variabel.
5. Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data.
6. Penyusunan rancangan penelitian.
7. Penentuan sample.
8. Pengumpulan data.
9. Pengolahan dan analisis data.
10. Interpretasi hasil analisis.
11. Penyusun laporan/publikasi penelitian.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 34
Metode Penelitian

3.6. Jenis Penelitian


Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut: Tujuan, pendekatan, tingkat
eksplanasi, dan analisis & jenis data.

1. Penelitian Menurut Tujuan


a. Penelitian Terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi
yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
Atau dapat dikatakan juga bahwa penelitian murni merupakan penelitian yang
dikembangkan atau ditemukan bukan berdasarkan pada masalah yang terjadi di
masyarakat, tetapi lebih berorientasi pada semata-mata untuk mengembangkan atau
menemukan sesuatu yang baru yang bermanfaat bagi kehidupan dan peradaban
manusia atau kelompok sosial tertentu.
Dan penelitian ini lebih banyak dilakukan oleh orang dan lembaga-lembaga tertentu di
Negara-negara maju karena mereka memiliki anggaran penelitian yang mencukupi
karena mendapat dukungan dari pemerintahnya. Sehingga ilmu, dan teknologi yang
baru selalu datangnya dari negara-negara maju dan jangan heran bila negara-negara
kecil atau berkembang sangat tertinggal jauh hampir dari berbagai hal dalam
kehidupan.
b. Penelitian Murni/Dasar adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk
memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan
hasilnya). Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak
memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Jadi penelitian murni/dasar
berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.

2. Penelitian Menurut Metode.

a. Penelitian Survey
Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil, tetapi data yangdipelajari
adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosilogis
maupun psikologis.

b. Penelitian Ex Post Facto


Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang
kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kejadian tersebut.

c. Penelitian Eksperimen
Yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap
variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel independennya
dimanipulasi oleh peneliti.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 35
Metode Penelitian

d. Penelitian Naturalistic
Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Contoh : Sesaji terhadap keberhasilan
bisnis.

e. Policy Reserach
Yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-
masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada
pembuat keputusan untuk bertinak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.

f. Action Research
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling
efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat
meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: 1) situasi, 2) perilaku, 3)
organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.

g. Penelitian Evaluasi
Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan
suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah
ditetapkan.

h. Penelitian Sejarah
Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di
masa lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam
kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu.
Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa
lampau secara sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan
sintesa data diperoleh, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu
kesimpulan.

3. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi

Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat


eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel
yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
a. Penelitian Deskriptif
Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan
dengan variabel yang lain.
b. Penelitian Komparatif

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 36
Metode Penelitian

Adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan
penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu
yang berbeda.
c. Penelitian Asosiatif/Hubungan
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable
atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat
berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

4. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis

Jenis data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua hal
utama yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk
kata, kalimat, skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data berbentuk angka atau
data kualitatif yang diangkakan (scoring).

Jenis-jenis Penelitian
Tujuan Metode Tingkat Eksplanasi Analisis & Jenis Data

a. Murni a. Survey a. Deskriptif a. Kuantitatif


b. Terapan b. Ex. Post Facto b. Komparatif b. Kualitatif
c. Eksperimen c. Asosiatif c. Gabungan
d. Naturalistik
e. Policy Research
f. Action Research
g. Evaluasi
h. Sejarah

Kriteria Penelitian yang Baik


Ciri-ciri karya tulis ilmiah yang baik adalah:
1. Bersifat kritis dan analitis
2. Memuat konsep dan teori
3. Menggunakan istilah dengan tepat dan definisi yang uniform.
4. Rasional
5. Obyektif

Penelitian yang baik disamping memiliki ciri-ciri di atas, juga memiliki ciri-ciri:

1. Tujuan dan masalah penelitian harus digambarkan secara jelas sehingga tidak
menimbulkan keraguan kepada pembaca.
2. Teknik dan prosedur dalam penelitian itu harus dijalaskan secara rinci.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 37
Metode Penelitian

3. Obyektifitas penelitian harus tetap dijaga dengan menunjukkan bukti-bukti


mengenai sample yang diambil.
4. Kekurangan-kekurangan selama pelaksanaan penelitian harus diinformasikan secara
jujur dan menjelaskan dampak dari kekurangan tersebut.
5. Validitas dan kehandalan data harus diperiksa dengan cermat.
6. Kesimpulan yang diambil harus didasarkan pada hal-hal yang terkait dengan data
penelitian.
7. Obyek atau fenomena yang diamati harus betul-betul sesuai dengan kemampuan,
pengalaman, dan motivasi yang kuat dari si peneliti.
8. Kohesi dan Koherensi ; memiliki pertautan makna, bentuk, kalimat, paragraph, atau
bab di dalam penelitian yang dibuat. Atau adanya keterkaitan antara bagian yang
satu dengan bagian yang lainnya.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 38
Metode Penelitian

BAB VI
MASALAH PENELITIAN (RESEARCH PROBLEM)

4.1. Konsep Dasar Masalah

Permasalahan atau problema dalam suatu penelitian adalah:


 Kesenjangan antara apa yang seharusnya (das Sollen) dan apa yang ada dalam
kenyataan (das Sein)
 Kesenjangan antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia
 Kesenjangan antara harapan dan capaian
 Kesenjangan antara target dan cakupan

Untuk mengidentifikasi masalah maka dilakukan dengan cara melakukan


identifikasi masalah melalui tahapan :
 Langkah pertama yang harus ditempuh seorang peneliti adalah mengidentifikasi
permasalahan penelitian
 Penelitian dimulai dari keinginan untuk menjawab atau memecahkan suatu
permasalahan
 Untuk memperoleh permasalahan penelitian, calon peneliti harus peka terhadap
permasalahan, jangan menerima semua yang telah ditulis dalam literatur apa adanya
 Tujuan identifikasi masalah adalah mencari penyebab yang mungkin mengapa masalah
itu terjadi
 Penyebab masalah dapat dikaji dari segi faktor internal maupun faktor eksternal
atau faktor Host – Agent dan Environment atau faktor ibu dan anak

CONTOH :
Masalah 1 :
meningkatnya kasus abortus di poli kandungan RS Aceh Raya tahun 2012
Identifikasi Masalah:
Faktor Janin:
• Kelainan kromosom
• Lindungan endometrium tidak sempurna
• Gangguan luar: virus, obat, radiasi

Faktor Plasenta:
• Gangguan oksigenasi plasenta

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 39
Metode Penelitian

Faktor Ibu:
• Pneumonia, tifus abdominalis, malaria, anemia berat, tokxoplasma

Faktor Tractus Genetalis:


• Retroversio uteri
• Mioma uteri

Masalah 2:
menurunnya kasus ASI Ekslusif di desa Svasta Herena Kecamatan Lampeunerut tahun
2012
Faktor Predisposisi:
• Pendidikan
• Pengetahuan
• Sikap
• Persepsi

Faktor pendukung:
• Pendapatan Keluarga
• Ketersediaan waktu

Faktor Pendorong:
• Sikap Petugas
• Sikap Orang tua

Sikap kritis dan berpikir logis dapat memudahkan mendapatkan permasalahan


penelitian. Permasalahan penelitian juga dapat diperoleh dari pengalaman sehari hari
dalam melakukan praktek profesi masing masing :
Sebagi ilustrasi: Isaac Newton dapat menemukan hukum gravitasi bumi, setelah dia
kejatuhan apel. Banyak orang yang sebelumnya juga kejatuhan apel seperti Isaac
Newton, tetapi tidak pernah ada yang berpikir tentang hukum gravitasi bumi, oleh
karena pikiran mereka tidak siap siaga untuk menangkap makna yang terkandung dalam
peristiwa jatuhnya apel ke kepala mereka

4.2. Kriteria Masalah Yang Baik

1. Mempunyai kontribusi teoritis dan praktis


Hasil penelitian nantinya memberikan kontribusi atau andil yang jelas dalam bidang
profesi atau bidang ilmunya.

2.Mempunyai derajat keunikan dan keaslian


| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 40
Metode Penelitian

Beberapa institusi menganggap penting faktor keaslian permasalahan penelitian ini.


Tetapi kadang kadang diperlukan pengulangan penelitian untuk memperluas atau
memperdalam diri penelitian yang ada, sehingga tingkat validitas penelitian tersebut
menjadi lebih tinggi. Jika ini yang dilakukan maka penelitian yang diusulkan masih
dianggap asli.

3.Layak untuk dilaksanakan


• Penelitian selalu memerlukan waktu dan biaya, dan kadang kadang diperlukan sarana
atau peralatan tertentu.
• Jika dari apa yang dibutuhkan tersebut diatas tidak cukup tersedia atau tidak
tersedia, maka penelitian menjadi tidak layak untuk dilaksanakan.

PERTANYAAN UNTUK PERMASALAHAN YANG BAIK


1. Apakah masalah penelitian sedang hangat di masyarakat?
2. Apakah masalah tsb ada di masyarakat? Atau masalah tsb aktual?
3. Sejauh mana masalah tsb dirasakan masyarakat?
4. Apakah masalah tsb mempengaruhi kelompok tertentu (ibu hamil, menyusui)
5. Apakah masalah tsb berhubungan dengan masalah sosial, kesehatan atau ekonomi
yang luas?
6. Apakah masalah tsb berhubungan dengan program pemerintah?
7. Siapa lagi yang tertarik pada masalah tsb?

CARA MERUMUSKAN MASALAH

Harus memuat tentang: 5 W 1 H


(What, Where, When, Who, Whom, How much)

CONTOH PENULISAN NARASI MASALAH


1. Cakupan K4 Bumil di Puskesmas “Darul Imarah” Kecamatan Darul Kamal Kabupaten
Aceh Raya pada tahun 2012 ada kesenjangan 30% dari target yang seharusnya 90%.
2. Kepuasan pasien Rumah Sakit Bersalin “Darul Imarah” Kecamatan Darul Kamal
Kabupaten Aceh Raya pada tahun 2012, terhadap pelayanan asuhan kebidanan pada
masa nifas masih rendah yaitu sebesar 10% dari target 70%.
3. Polindes di wilayah Puskesmas “Darul Imarah” kecamatan Darul kamal Kabupaten
Aceh Raya pada tahun 2012 yang dipimpin oleh Bidan dengan lulusan D3 Kebidanan
masih rendah yaitu sebesar 35% dari target 100%

APA ITU RUMUSAN MASALAH?


• Disebut juga Pertanyaan Penelitian
• Merupakan pertanyaan tentang apa yang ingin diketahui dari hasil penelitian yang akan
diteliti
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 41
Metode Penelitian

• Rumusan masalah ditulis dimulai dengan kata tanya (Apa, Bagaimana, Mengapa,
Adakah)
• Ide Rumusan masalah diketahui setelah mengkaji masalah (identifikasi masalah)

Kajian/Identifikasi masalah dapat dikaji dari aspek:


• Input – proses – output
• Faktor interna dan faktor eksterna
• Faktor genetik dan lingkungan

CONTOH: JUDUL DAN MASALAH PENELITIAN


JUDUL:
Hubungan antara pengaruh psikis dengan flour albus yang berlebihan pada remaja putri
di Astri 3 ponpes darul ulum Aceh Besar tahun 2013

MASALAH:
Meningkatnya kasus fluor albus yg berlebihan pada remaja putri di Astri 3 ponpes darul
ulum Aceh Besar tahun 2013

RUMUSAN MASALAH:
1. Apakah ada hubungan antara psikis dengan fluor albus berlebihan pada remaja putri di
Astri 3 Ponpes Darul Ulum Aceh Besar tahun 2005?
2. Apakah ada hubungan frekuensi ganti celana dalam dengan fluor albus berlebihan pada
remaja putri di Astri 3 Ponpes Darul Ulum Aceh Besar tahun 2005?
3. Apakah ada hubungan antara menkonsumsi buah nanas dengan fluor albus berlebihan
pada remaja putri di Astri 3 Ponpes Darul Ulum Aceh Besar tahun 2005?

JUDUL:
Hubungan antara pendampingan suami terhadap psikologis ibu bersalin saat proses
persalinan di RSUD Swadana Aceh Besar tahun 2005

MASALAH:
Meningkatnya kecemasan ibu bersalin saat proses persalinan di RSUD Swadana Aceh
Besar tahun 2005

RUMUSAN MASALAH:
1. Apakah ada hubungan antara kecemasan ibu bersalin dengan pendampingan suami saat
menghadapi persalinan di RSUD Swadana Aceh Besar tahun 2005?.
2. Apakah ada hubungan antara kecemasan ibu bersalin dengan suasana ruang bersalin di
RSUD Swadana Aceh Besar tahun 2005?.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 42
Metode Penelitian

3. Apakah ada hubungan antara kecemasan ibu bersalin dengan pelayanan tenaga
kesehatan di RSUD Swadana Aceh Besar tahun 2005?.

MASALAH:
Meningkatnya pemberian susu formula pada Bayi umur kurang dari enam bulan di
Puskesmas Bareng Kab Aceh Besar tahun 2005

RUMUSAN MASALAH:
1. Apakah ada hubungan antara ibu karier dengan pemberian susu formula?
2. Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemberian susu formula?
3. Apakah ada hubungan antara tingkat sosial ekonomi dengan pemberian susu formula?

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 43
Metode Penelitian

BAB V
POPULASI DAN SAMPEL

5.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti. Populasi ini sering juga
disebut Universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda mati,
dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau diamati. Populasi yang tidak
pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut "Populasi Infinit" atau tak terbatas,
dan populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi yang dapat diberi nomor
identifikasi), misalnya murid sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dll disebut "Populasi
Finit".
Suatu kelompok objek yang berkembang terus (melakukan proses sebagai akibat
kehidupan atau suatu proses kejadian) adalah Populasi Infinitif. Misalnya penduduk
suatu negara adalah populasi yang infinit karena setiap waktu terus berubah jumlahnya.
Apabilah penduduk tersebut dibatasi dalam waktu dan tempat, maka populasi yang infinit
bisa berubah menjadi populasi yang finit. Misalnya penduduk Kota Banda Aceh pada
tahun 2012 (1 Januari s/d 31 Desember 2012) dapat diketahui jumlahnya. Umumnya
populasi yang infinit hanyalah teori saja, sedangkan kenyataan dalam prakteknya, semua
benda hidup dianggap populasi yang finit. Bila dinyatakan bahwa 60% penduduk Indonesia
adalah petani, ini berati bahwa setiap 100 orang penduduk Indonesia, 60 orang adalah
petani. Hasil pengukuran atau karakteristik dari populasi disebut "parameter" yaitu
untuk harga-harga rata-rata hitung (mean) dan σ untuk simpangan baku (standard
deviasai). Jadi populasi yang diteliti harus didefenisikan dengan jelas, termasuk didalam
nya ciri-ciri dimensi waktu dan tempat.

5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel sendiri secara
harfiah berarti contoh) atau sebagian dari objek yang diteliti. Hasil pengukuran dan
karakteristik dari sampel disebut "statistik" yaitu X untuk harga rata-rata hitung dan S
atau SD untuk simpangan baku.

Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :


1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
2. Lebih cepat dan lebih mudah.
3. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
4. Dapat ditangani lebih teliti.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 44
Metode Penelitian

Pengambilan sampel kadang-kadang merupakan satu-satunya jalan yang harus dipilih,


(tidak mungkin untuk mempelajari seluruh populasi) misalnya: meneliti air sungai,
mencicipi rasa makanan didapur, mencicipi jeruk yang hendak dibeli.

5.2.1. Pengambilan Sampel

a. Tujuan.
Agar sampel yang diambil dari populasinya "representatif" (mewakili), sehingga dapat
diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi populasinya.

b. Definisi
Dalam rangka pengambilan sampel, ada beberapa pengertian yang perlu diketahui,
yaitu:
- Populasi Sasaran (Target Populasi):
Yaitu populasi yang menjadi sasaran pengamatan atau populasi dari mana suatu
keterangan,akan diperoleh (misalnya efek obat pada ibu hamil) maka target
populasi adalah ibu hamil.
- Kerangka Sampel (Sampling Frame):
Yaitu suatu daftar unit-unit yang ada pada populasi yang akan diambil sampelnya
(daftar anggota populasinya).
- Unit Sampel(Sampling Unit):
Yaitu unit terkecil pada populasi yang akan diambil sebagai sampel (KK atau RT).
- Rancangan Sampel
Yaitu rancangan yang meliputi cara pengambilan sampel dan penentuan besar
sampelnya.
- Random.
Yaitu cara mengambil sampel, dimana setiap unit dalam populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

5.2.2. Teknik Pengambilan Sampel

Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian untuk mendapat


sampel yang representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan populasinya. Teknik
pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar, yaitu :
1. Probability Sampling (Random Sample)
2. Non Probability Sampling (Non Random Sample)

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 45
Metode Penelitian

A. Probability Sampling

Pada pengam bilan sampel secara random, setiap unit populasi, mempunyai
kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor pemilihan atau penunjukan
sampel yang mana akan diambil, yang semata-mata atas pertimbangan peneliti, disini
dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias. Dengan cara random, bias pemilihan dapat
diperkecil, sekecil mungkin. Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel
yang representatif.
Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai berikut:
- Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan.
- Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat diperkirakan.
- Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik.

Penyimpangan (Error)
Dari hasil pengukuran terhadap unit-unit dalam sampel diperoleh nilai-nilai statistik.
Nilai statistik ini tidak akan persis sama dengan nilai parameternya.
Perbedaan inilah yang disebut sebagai Penyimpangan (Sampling Error) Sedangkan pada
non probability sampel, penyimpangan nilai sampel terhadap populasinya tidak mungkin
diukur. Pengukuran penyimpangan ini merupakan salah satu bentuk pengujian statistik.
Penyimpangan yang terjadi pada perancangan kwesioner, kesalahan petugas pengumpul
data dan pengola data disebut Non Sampling Error.

Cara Pengambilan Sampel


Ada 5 cara pengambilan sampel yang termasuk secara random, yaitu sebagai berikut:

1. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling).


Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap
anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini proses memilih sejumlah
sampel n dari populasi N yang dilakukan secara random.
Ada 2 cara yang dikenal yaitu:
a. Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi "Cointoss".
b. Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label "Random Numbers" yang
prosedurnya adalah sebagai berikut:
- Misalnya populasi berjumlah 300 (N=300).
- Tentukan nomor setiap unit populasi (dari 1 s/d 300 = 3 digit/kolom).
- Tentukan besar sampel yang akan diambil.(Misalnya 75 atau 25 %)
- Tentukan skema penggunaan label random numbers. (misalnya dimulai dari 3 kolom
pertama dan baris pertama) dengan menggunakan tabel random numbers, tentukan
unit mana yang terpilih, sebesar sampel yang dibutuhkan, yaitu dengan
mengurutkan angka-angka dalam 3 kolom pertama, dari atas ke bawah, setiap
nomor ≤ 300, merupakan nomor sampel yang diambil (100, 175, 243, 101), bila ada

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 46
Metode Penelitian

nomor ≥ 300, tidak diambil sebagai sampel (N = 300). Jika pada lembar pertama
jumlah sampel belum mencukupi, lanjutkan kelembaran berikutnya, dan seterusnya.
Jika ada nomor yang serupa dijumpai, di ambil hanya satu, karena setiap orang
hanya mempunyai 1 nomor identifikasi.

Keuntungan : - Prosedur estimasi mudah dan sederhana


Kerugian : - Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi.
- Sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas, sehingga biaya
transportasi besar.

2. Sampel Random Sistematik (Systematic Random Sampling)

Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke .K" dari titik awal yang dipilih secara
random, dimana:
Misalnya, setiap pasien yang ke tiga yang berobat ke suatu Rumah Sakit, diambil sebagai
sampel (pasien No. 3,6,9,15) dan seterusnya.
Cara ini dipergunakan :
Bila ada sedikit Stratifikasi Pada populasi.
Keuntungan : - Perencanan dan penggunaanya mudah.
- Sampel tersebar di daerah populasi.
Kerugian : - Membutuhkan daftar populasi.

3. Sampel Random Berstrata (Stratified Random Sampling)

Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi), kemudian pengambilan sampel dilakukan


dalam setiap strata baik secara simple random sampling, maupun secara systematic
random sampling. Misalnya kita meneliti keadaan gizi anak sekolah Taman Kanak-kanak di
Kota Banda Aceh (≥ 4-6 tahun).
Karena kondisi Taman Kanak-kanak di Banda Aceh sangat berbeda (heterogen)
maka buatlah kriteria yang tertentu yang dapat mengelompokkan sekolah Taman Kanak-
kanak ke dalam 3 kelompok (A = baik, B = sedang, C = kurang). Misalnya untuk Taman
Kanak-Kanak dengan kondisi A ada : 20 buah dari 100 Taman Kanak-Kanak yang ada di
Kota Madya Banda Aceh, kondisi B = 50 buah C = 30 buah. Jika berdasarkan perhitungan
besar sampel, kita ingin mengambil sebanyak 25 buah (25%), maka ambilah 25% dari
masing-masing sub populasi tersebut di atas.
Cara pengambilan sampel 5 Kelompok A, 12-13 Kelompok B, dan 7 . 8. Kelompok C
adalah secara random karena sub populasi sudah homogen.
Keuntungan : - Taksiran mengenai karakteristik populas lebih tepat.
Kerugian : - Daftar populasi setiap strata diperlukan
- Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 47
Metode Penelitian

4. Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling)

Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri
dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam kelompok yang terpilih akan
diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai : bila populasi dapat dibagi dalam kelompok-
kelompok dan setiap karakteristik yang dipelajari ada dalam setiap kelompok. Misalnya
ingin meneliti gambaran karakteristik (umur, suku, pendidikan dan pekerjaan) orang tua
mahasiswa FK USU. Mahasiswa FK dibagi dalam 6 tingkat (I s/d VI). Pilih secara random
salah satu tingkat (misal tingkat II). Maka orang tua sem ua mahasiswa yang berada
pada tingkat II diambil sebagai sampel (Cluster).
Keuntungan : - Tidak memerlukan daftar populasi.
- Biaya transportasi kurang
Kerugian : - Prosudur estimasi sulit.

5. Sampel Bertingkat (Multi Stage Sampling)


Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun lebih.
Misalnya kita ingin meneliti Berat badan dan Tinggi badan murid SMA. Sesuai kondisi dan
perhitungan, maka jumlah sampel yang akan diambil ± 2000.
Cara ini dipergunakan bila: - Populasinya cukup homogen
- Jumlah populasi sangat besar
- Populasi menempati daerah yang sangat luas
- Biaya penelitian kecil
Keuntungan : - Biaya transportasi kurang
Kerugian : - Prosedur estimasi sulit
- Prosedur pengambilan sampel memerlukan perencanaan yang lebih
cermat.

B. Non Probability Sample (Selected Sample)

Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability.


Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan hanya merupakan gambaran
kasar tentana suatu keadaan. Cara ini dipergunakan : Bila biaya sangat sedikit , hasilnya
diminta segera, tidak memerlukan ketepatan yanq tingqi, karena hanya sekedar gambaran
umum saja. Cara-cara yang dikenal adalah sebagai berikut :
- Sampel Dengan Maksud (Purposive Sampling).
Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang
menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang
diambil.

- Sampel Tanpa Sengaja (Accidental Sampling).


| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 48
Metode Penelitian

Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu. Juga
jumlah sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang dapat
dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang diperoleh
bersifat kasar dan sementara saja.

- Sampel Berjatah (Quota Sampling).


Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini
besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Misalnya Sampel yang akan
di ambil berjumlah 100 orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan yang
berumur 15-40 tahun. Cara ini dipergunakan kalau peneliti mengenal betul daerah
dan situasi daerah dimana penelitian akan dilakukan.

Gambaran tentang pengambilan sampel.

Di dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut;


1. Perlu dirumuskan masalah-masalah yang dihadapi, kemudian perincilah masalah-
masalah tersebut dalam bentuk-bentuk informasi yang harus disajikan.
2. Setelah memahami ruang lingkup masalah yang dihadapi, tetapkanlah populasi yang
hendak diteliti itu.
3. Perlu diketahui apakah informasi yang dibutuhkan sudah pernah tersedia, misalnya
sebagai hasil penelitian orang lain.
4. Tentukan jenis penelitian apa yang paling baik, sesuai dengan biaya yang tersedia
sehingga dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan.
5. Susun rencana lengkap terhadap pelaksanaan penelitian tersebut, termasuk
menyusun defenisi, klasifikasi, kuesioner, petugas dan sebagainya.
6. Rencanakan beberapa "Alternative Sampling Design" yang dapat memberi gambaran
tentang beban ongkos dan tingkat kecermatannya.
Susun buku pedoman (manual) untuk pekerja lapangan selengkap mungkin. Susun
rencana, tabulasi dan tetapkan bentuk serta jenis dari tabel yang final.
7. Laksanakan pretest untuk menguji effektivitas kwesioner, manual, petugas lapangan
dan aspek-aspek oprasional lainnya.
8. Atas dasar pretest tersebut, perbaiki kwesioner, dan manual.
9. Tetapkan secara terperinci prosedur samping yang final.
10. Baru dilaksanakan penelitian yang sesungguhnya dan teruskan dengan pengolahan
serta tabulasi data seperti yang direncanakan.
11. Susun analisa atau hasil-hasil tersebut.
12. Buat laporan penelitian.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 49
Metode Penelitian

BAB VI
DATA PENELITIAN

6.1. Definisi Data

Data atau bahan keterangan ialah fakta yang dapat ditarik menjadi suatu kesimpulan
dalam kerangka persoalan yang digarap. Fakta ialah kenyataan yang telah didudukkan
dalam kerangka persoalan. Pengertian kenyataan mencakup segala sesuatu yang teramati,
tersidik atau terukur, pengalaman dan pendapat yang diakui sebagai suatu kebenaran
umum dan bersifat mantap. Teori, hukum dan kaedah termasuk fakta.
Sebagaimana persoalan yang menjadi kerangkanya, fakta juga bersifat subyektif.
Kenyataan adalah netral, obyektif. Misal, dalam persoalan keaweten piring, kenyataan
“retak” merupakan fakta, akan tetapi kenyataan “warna biru” bukan fakta. Kenyataan
“warna biru” menjadi fakta dalam persoalan keindahan piring. Berkenaan dengan nada
pertanyaan dasar, fakta diberi tanda positif atau negatif. Kenyataan yang mengiakan
pertanyaan positif atau menolak pertanyaan negatif merupakan fakta positif. Misal,
kenyataan “buku ada di atas meja” menjadi fakta positif karena mengiakan pertanyaan
positif “adakah buku di atas meja” dan menolak pertanyaan negatif “tidak adakah buku di
atas meja”. Fakta bersifat negatif kalau kenyataan mengiakan pertanyaan negatif dan
menolak pertanyaan positif.
Fakta dalam rangka dugaan sebab-musabab disebut gejala (phenomenon). Dalam
rangka pemastian jawaban, fakta disebut bukti (evidance). Ada persoalan yang dapat
dibuktikan cukup dengan satu fakta saja. Ada yang memerlukan sejumlah fakta yang
saling mengisi untuk pembuktiannya. Misal, persoalan kehadiran seseorang dalam suatu
rapat telah dapat dibuktikan secara tuntas dengan fakta ada-tidaknya orang tersebut
dalam rapat bersangkutan. Akan tetapi untuk membuktikan kekahatan suatu tanah akan
N diperlukan sejumlah fakta yang saling bernasabah, a.l. kadar N tanah rendah, tanaman
tanpa pupuk N memperlihatkan gejala kahat N, usaha pengelolaan tanah selain
pemupukan N tidak dapat menghilangkan gejala kekahatan N pada tanaman, dan
tanggapan tanaman terhadap pemupukan N sangat murad (significant).

a. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah pengubahan atau transformasi simbol-simbol seperti nomor
dan huruf untuk tujuan peningkatan kegunaannya.

b. Sistem Pengolahan Data


Sistem pengolahan data adalah sistem yang melakukan pengolahan data.
Contoh : sistem pengolahan data penjualan, sistem pengolahan data pegawai dll.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 50
Metode Penelitian

c. Tujuan dan Fungsi Pengolahan Data


- Tujuan Pengolahan Data :
Untuk mengambil informasi asli (data) dan darinya menghasilkan informasi lain
dalam bentuk yang berguna (hasil).
- Fungsi dasar Pengolahan Data :
1. Mengambil program dan data (masukan / input)
2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan
3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan
4. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan.
5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan.

Syarat Data yang Baik


- Data harus Akurat.
- Data harus relevan
- Data harus up to date

Pembagian Data

a. Pembagian Data Menurut Cara Memperolehnya:


- Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
pertama.
- Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang
bukan pengolahnya

b. Pembagian Data Menurut Sumbernya:


- Data Internal
Data internal adalah data yang berasal dari dalam instansi mengenai kegiatan
lembaga dan untuk kepentingan instansi itu sendiri.
- Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang berasal dari luar instansi.

c. Pembagian Data Menurut Waktu Pengumpulannya:


- Data Time Series
Data time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu-kewaktu pada satu obyek
dengan tujuan untuk menggambarkan perkembangan.
- Data Cross Section

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 51
Metode Penelitian

Data cross section adalah data yang di kumpulkan pada satu waktu tertentu pada
beberapa obyek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan

d. Data Menurut Sifatnya Dibagi Menjadi 2:

1. Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga tidak berupa angka
akan tetapi berupa kata atau kalimat.
Contoh:
– Pelayanan rumah sakit Aceh Rayeuk Sangat Baik
– Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Aceh Rayeuk Tinggi
2. Data Kuantitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan
Contoh:
– Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Aceh rayeuk mencapai 92%
– Tingkat pendapatan masyarakat Aceh Rayeuk mencapai Rp. 800.000/bulan

Penyajian Data

Data variabel:
1. Variabel Katagorik (Kualitatif) : hasil penggolongan / pengklasifikasian
Cth: orang berkumis : laki-laki, pendidikan
2. Variabel Numerik (kuantitatif) : hasil dari perhitungan/pengukuran
a. Diskrit (variabel hasil perhitungan),cth: jumlah anak, jumlah pasien.
b. Kontinu (variabel hasil pengukuran),cth: TB, BB

Teknik Pengumpulan Data


1. Wawancara
2. Pengamatan/ Observasi
3. Angket/ Kuesioner
4. Dokumentasi (tercetak, tergambar, terekam)

Cara Penyajian Data


Secara umum dibagi dalam 3 bentuk:
1. Tulisan (tekstular)
Rata-rata bentuk laporan dari pengumpulan data dalam bentuk tertulis, mulai dari
bagaimana proses pengambilan sampel, pelaksanaan pengumpulan data sampai hasil
analisis yang berupa informasi dari pengumpulan data tersebut.
2. Tabel (tabular)

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 52
Metode Penelitian

Definisi: penyajian data dengan memakai kolom dan baris.


Untuk sajian yang baik perlu diingat beberapa hal: Judul tabel (singkat, jelas dan
lengkap). dapat menjawab apa yang disajikan, di mana kejadiannya dan kapan
terjadinya.
Jenis Tabel Penyajian Data
1. Tabel distribusi frekuensi
2. Tabel distribusi relatif
3. Tabel distribusi kumulatif
4. Gambar/grafik (diagram), contoh: histogram, frekuensi poligon, ogive diagram garis
(line diagram), diagram batang (bar diagram), diagram pinca (pie diagram), diagram
tebar (scatter diagram), mapgram.

6.2. Teknik Pengambilan Data Penelitian


Data merupakan salah satu komponen penelitian, artinya tanpa data tidak akan
ada penelitian. Data dalam penelitian harus valid atau benar karena jika tidak valid maka
akan menghasilkan informasi dan kesimpulan yang keliru atau salah. Oleh sebab itu
diperlukan teknik pengambilan data secara benar. Beberapa teknik yang dapat digunakan
untuk mengumpulkan data adalah:

A. ANGKET (KUESIONER) :
Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan
daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar
pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan dapat bersifat “terbuka”, yaitu jika jawaban
tidak ditentukan sebelumnya oleh peneliti dan dapat bersifat “tertutup”, yaitu alternatif
jawaban sudah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Sedangkan instrumen daftar
pertanyaan dapat berupa pertanyaan (berupa isian yang akan diisi oleh responden),
checklist (berupa pilihan dengan cara memberi tanda pada kolom yang disediakan) dan
skala (berupa pilihan dengan memberi tanda pada kolom berdasarkan tingkatan
tertentu).
Menurut Emory terdapat 4 (empat) komponen inti dari sebuah kuesioner, yaitu :
a. Adanya subyek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian.
b. Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti kepada responden untuk turut serta
mengisi atau menjawab pertanyaan secara aktif dan obyektif.
c. Adanya petunjuk pengisian kuesioner, yaitu petunjuk yang tersedia harys mudah
dimengerti dan tidak bias (mempunyai persepsi yang macam-macam).
d. Adanya pertanyaan atau pernyataan beserta tempat untuk mengisi jawaban, baik
secara tertutup maupun terbuka. Dalam membuat kuesioner harus ada identitas
responden (nama responden dapat tidak dicantumkan)

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 53
Metode Penelitian

B. TEKNIK WAWANCARA :

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan
daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan
Dalam wawancara selalu ada dua pihak yang masing-masing mempunyai kedudukan sebagai
peminta informasi dan pihak lainya sebagai pemberi informasi. Sebagai peminta
informasi, pewawancar mengajukan pertanyaan-pertanyaan, menilai jawaban-jawaban,
meminta penjelasan, mengingat dan mencatat jawaban dari informan dan responden.
Dalam melakukan wawancara diperlukan kemampuan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang dirumuskan secara tajam, halus, dan tepat , serta kemampuan untuk
menangkap buah pikiran oarng lain dengan tepat dan cepat. Bila pertanyaan disalah
tafsirkan, pewawancara harus mampu merumuskan dengan kata-kata lain yang dapat
dimengerti oleh interviewee. Oleh karena itu dalam melekukan wawancara diperlukan
pengetahuan keterampilan , dan kecepatan berfikir serta kemempuan untuk menilai
kesesuaian antara jawaban satu dan jawaban lainya.
Teknik atau metode pengumpulan data pada pengembangan suatu system
informasi dapat dibagi menjadi beberapa macam metode, seperti wawancara, kuisioner,
pengamatan langsung dan work sampling. Kegiatan pengumpulan data merupakan tahap
awal yang penting guna mendapatkan data yang akurat.

1. Metode Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data/fakta yang penting dan banyak
dilakukan dalam pengembangan system informasi. Wawancara memungkinkan analis
sistem sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung
dengan orang yang diwawancarai. Seperti halnya metode pengumpulan data yang lain,
wawancara bukanlah satu-satunya metode yang terbaik untuk semua situasi. Metode
wawancara selain mempunyai keuntungan juga mempunyai kerugian yang harus
dipertimbangkan untuk situasi tertentu.

Tujuan dari wawancara antara lain:


1) Mencari fakta dan informasi
2) Menjajaki sifat dan pendapat
3) Memeriksa kebenaran informasi dan data yang telah diketahui sebelumnya.
4) Memperoleh kualitatif dan kuantitatif mengenai kebijaksanaan prosedur dan biaya.
5) Untuk mendapatkan jawaban yang jujur.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam wawancara, terdiri atas:

a. Persiapan Wawancara

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 54
Metode Penelitian

Persiapkanlah secara baik tujuan dari wawancara, pertanyaan-pertanyaan yang


akan diajukan, siapa saja yang akan diwawancarai, dan berapa lama/jam wawancara akan
dilangsungkan.
Persiapan siapa yang akan diwawancarai, antara lain:
Tahap awal : manager, kepala bagian, supervisor.
Tahap kedua : staf operasional.
Persiapan bahan wawancara, antara lain dengan menentukan:
Tujuan wawancara, Outline (gambaran umum yang akan dikerjakan), dan membuat
perjanjian via telepon atau surat/memo

b. Pelaksanaan wawancara
Mengawali wawancara sebaiknya dari pertanyaan yang bersifat umum, baru
setelah itu berlanjut kepada pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya teerinci dan spesifik.
Wawancara sebaiknya dilakukan di tempat orang yang akan diwawancarai, sebagai
pewawancara sebaiknya berbicara lebih sedikit dari yang diwawancarai, buatlah catatan
seminimal mungkin dan pada akhir wawancara buatlah ringkasannya, kemudian jangan lupa
untuk mereview hasil wawancara kepada orang yang diwawancarai sehingga tidak terjadi
kesalahan.
Selain itu juga Pewawancara haruslah bersikap ramah tamah, cepat tanggap dalam
menerima jawaban, memperhatikan wawancara serta bersikap terbuka dalam menanggapi
jawaban yang diberikan oleh orang yang diwawancarai.

Keuntungan metode wawancara


1. Informasi yang diperoleh memiliki kualitas yang tinggi
2. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang
yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas danterbuka terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan.
3. Memungkinkan pewawancara ntuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai
situasi yang berkembang.
4. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan
raut wajah orang yang diwawancarai.
5. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi .

Kelemahan metode wawancara


1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga relatif lebih mahal bila
dibandingkan dengan metode lainnya.
2. Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk
melakukan hubungan antar manusia (human relation).
3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tempat tertentu, misalnya pada
lokasi-lokasi yang bising dan ramai.
4. Metode wawancara sangat menggangu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu
yang dimilikinya sangat terbatas.
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 55
Metode Penelitian

5. Hasil wawancara bisa dipengaruhi oleh pendapat orang yang diwawancarai.

Hal-Hal yang harus diperlu dihindari dalam wawancara


a. Gunakan bahasa yang baik, sopan dan jelas.
b. Jangan memasukkan pendapat pribadi sebagai bagian dari pertanyaan.
c. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang penjang dan berbelit-belit.
d. Hindari pertanyaan pertanyaan yang menakutkan atau membuat khawatir orang yang
diwawancarai.
e. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya mengkritik.

Cara mempersiapkan suatu wawancara:


1) Aturlah pertemuan dengan orang yang akan diwawncarai terlebih dahulu.
2) Utarakan maksud dari wawancara.
3) Aturlah waktu wawancara yang paling tepat, supaya tidak mengganggu orang yang akan
diwawancarai.
4) Buatlah jadwal wawancara terlebih dahulu, bila wawancara akan dilakukan beberapa
kali oleh pewawancara berbeda dan orang yang diwawancarai juga bebeda.
5) Buatlah suatu panduan wawancara (interview guide) supaya wawancara dapat berjalan
dengan lancar. Panduan wawancara adalah daftar pengecekan dari pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara serta pengaturan jadwal waktunya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan wawancara:


1. Memperkenalkan diri terlebih dahulu siapa sebenarnya pewawancara.
2. Menjelaskan apa tujuan dri wawancara dan hubungannya dengan system informasi
yang sedang dikembangkan.
3. Menjelaskan peranan-peranan yang akan dibeikan oleh orang yang diwawancarai dari
hasil wawancara.
4. Pewawancara harus menghilangkan kesan melakukan introgasi.
5. Selama proses wawancara, pewawancara harus mendengarkan dengan teliti dan
jangan banyak berbicara dibandingkan dengan ornag yang diwawancarai.
6. Jagalah suasana wawancara tetap santai, tetapi terarah dan menyenangkan.
7. Jangan memotong omongan orang yang diwawancarai sebelum selesai berbicara.
8. Mintalah pendapat-pendapat atau ide-ide tambahan yang mungkin belum
diungkapkan.
9. Pada akhir wawancara, bacakanlah rangkuman-rangkuman dari hasil wawancara dan
mintalah kepada orang yang diwawancarai untuk memperbaikinya bila ada hal-hal
yang tidak sesuai.
10. Ucapkanlah terimakasih bila wawancara telah selesai serta mintalah kesediaan
kembali dari orang yang diwawancarai untuk dihubungi bilamana diperlukan.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 56
Metode Penelitian

C. OBSERVASI :

Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung maupun
tidak langsung terhadap obyek penelitian. Instrumen yang dapat digunakan adalah
lembar pengamatan, panduan pengamatan dll.
Teknik pengumpulan data ini hakekeatnya adalah penelitian dengan menegdakan
pengamatan langsung terhadap gejala-gajala atau kondidsi yang terjadi di lapangan.
Instrument yang digunakan adalah lembar observasi yang berupa check list lapangan.
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan
pencatatan secara sisitemetis terhadap gejala atau fenomena yang asa pada objek
penelitian.
Observasi dapat dibagi dua yaitu obsrvasi langsung dan observasi tidak langsung.
Observasi langsung adalah observasi yang dilakukan terhadap objek di tempat kejadian
atau tempat berlangsungnya peristiwa sehingga observer berada bersama objek yang
diteliti.
Menurut Sumaatmaja (1998 :105) terdapat beberapa alasan menggunakan teknik
observasi sebagai alat pengumpulan data diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pada dasarnya ilmu pengetahuan dan geografi merupakan pengetehuan hasil
pengimpulan data dan kenyataan di lapang. Oleh karena itu untuk mendapatkan data
geografi yang aktual dan langsung kita harus melakukan observasi lapangan.
b. Observasi lapangan merupakan teknik pengumpulan data yang terutama dalam
penelitian geografi.

Ada tiga cara untuk melakukan observasi yaitu partisipasi,sistematis dan ekperimen.
Observasi cara partisipasi adalah suatu cara pengamatan yang dilakukan oleh observer
dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang atau objek yang di
observasi.dengan demikian peneliti dapat memperoleh data objektif dari orng yang di
observasi. Selain itu pengamatan dapat pula dilakukan dengan cara non partisipasi,
observer tidak ikut dalam kehidupan orang atau objek diobservasi. Observasi cara
sistematis disebut juga observasi berstruktur,yakni observasi yang dilakukan terlebih
dahulu menentukan secara sistematis unsur-unsur utama yang akan di observasi. Unsur-
unsur tersebut perlu disesuikan dengan tujuan penelitian dan hipotesis yang telah dibuat.
Observasi cara experiment adalah pengematan yang dapat mengungkapkan pengaruh
kondisi atau factor tertentu terhadap suatu gejala yang relative murni.

Keuntungan
 Cenderung mempunyai keandalan yang tinggi
 Analis sistem dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan
 Analis sistem dapat menggambarkan tata letak fisik dari kegiatan-kegiatan
 Analis sistem dapat mengukur tingkat dari suatu
 Pekerjaan

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 57
Metode Penelitian

Kerugian:
 Biasanya orang yang diamati merasa terganggu.
 Pekerjaan yang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitan.
 Dapat mengganggu kerja yang dilakukan.
 Orang yangdiamati biasanya cendrung melakukan pekerjaan yang lebih baik dan
sering menutup nutupi kejelekan.

Petunjuk Melakukan Observasi

1. Yang Harus Dilakuakan


 Merencanakan terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan
 Mintalah ijin terlebih dahulu dari manajer atau pejabat setempat.
 Low profile
 Lengkapilah catatan selama observasi berlangsung

2. Yang Tidak Harus Dilakukan


 Mengganggu kerja individu yang diobservasi
 Tidak menekankan pekerjaan yang tidak penting
 Jangan membuat asumsi sendiri

MERANCANG INSTRUMEN DAN KUESIONER PENELITIAN

Instrument Penelitian
Instrumen penelitian: adalah alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data:
1. Angket / kuesioner
2. Check List

Syarat Instrumen Penelitian:


1. Akurasi (accuracy) → valid
Akurasi (validitas) → apakah instrumen tersebut benar benar dapat mengukur apa
yang hendak diukur.
2. Presisi (precision) → reliable
Presisi (reliability) → kemampuan memberikan kesesuaian hasil pada pengulangan
pengukuran (ajeg)
3. Kepekaan (sensitivity) → teliti
Kepekaan (teliti) → mampu mengukur perubahan data yang semakin kecil (teliti),
misalnya timbangan emas lebih peka dibanding timbangan beras

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 58
Metode Penelitian

 Uji Validitas adalah uji untuk membuktikan apakah instrumen penelitian valid
 Uji Reliabilitas adalah uji untuk membuktikan apakah instrumen penelitian
reliabel
 Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan.
 Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk
mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004:137).
 Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah sebagai berikut dengan
menghitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor
total, memakai rumus korelasi product moment
 Item Instrumen dianggap jika r hitung > r tabel (kritis)
 Tingkat signifikansi yang dipakai biasanya 5% atau 10%
 Untuk melihat tabel, baris yang dilihat adalah N-2, dimana N adalah jumlah
responden

Uji Reliabilitas
 Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini
kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang
sama akan menghasilkan data yang konsisten.
 Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Banyak
rumus yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas diantaranya adalah
rumus Spearman Brown
 Untuk mengetahui reliabilitas adalah dengan membandingkan nilai r hasil dengan
r tabel.
 Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai “Cronbach’s Alpha”.
 Ketentuannya : bila r Alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel.
 Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrument
yang digunakan sudah tidak valid dan reliable maka dipastikan hasil penelitiannya
pun tidak akan valid dan reliable. Sugiyono (2007: 137)

Pengukuran
• Harus jelas apa, dimana, kapan dan siapa yang diukur
• Harus standart alat yang digunakan mengukur
• Pengukuran harus sesuai SOP
• Harus terlatih orang yang akan mengukur
• Hasil pengukuran harus valid dan reliabel

Apa itu Kuesioner


• Kuesioner → daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan
dikembalikan atau dijawab dibawah pengawasan peneliti

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 59
Metode Penelitian

• Kuesioner ditujukan kepada responden, untuk memperoleh data yang sesuai dengan
tujuan penelitian
• Teknik ini cocok untuk memperoleh data yang cukup besar, dari kelompok/
masyarakat yg berpopulasi besar dan bertebaran tempatnya

Macam Kuesioner
Menurut sifatnya:
• Angket umum: untuk memperoleh data yang selengkapnya (umum) tentang kehidupan
seseorang
• Angket khusus: untuk mendapatkan data khusus tentang kehidupan seseorang

Menurut cara penyampaianya:


• Angket langsung: disampaikan langsung kepada responden tentang dirinya sendiri
• Angket tak langsung: disampaikan kepada responden tentang diri orang lain

Menurut struktur:
• Angket berstruktur: angket yang disusun lengkap dengan jawabanya, sehingga
responden tinggal memilih
• Angket tak berstruktur: angket yang pertanyaanya meminta jawaban menurut
responden, sehingga tiap responden jawabanya berbeda

Menurut bentuk pertanyaan:


• Angket terbuka: jika responden diberi kebebasan untuk menjawab, menurut
pendapat responden sendiri
• Angket tertutup: jika pertanyaanya sudah lengkap dengan jawaban, sehingga
responden harus menjawab sesuai dengan jawaban yang telah tersedia

Data Yang Perlu Dikumpulkan


Data umum responden:
• Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan, agama

Data variabel penelitian (Khusus)


• Variabel bebas
• Variabel tergantung

Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuat Kuesioner


• Pakai bahasa yang sederhana, yang mudah dimengerti oleh responden, hindari
menggunakan bahasa yang sulit dimengerti
Contoh:
• Apakah Ibu mengikuti program ASI Eksklusif?
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 60
Metode Penelitian

• Apakah Ibu memberikan makanan tambahan selain ASI pada bayi ibu? (lebih
mudah dimengerti)
• Pertanyaan jangan terlalu luas
Contoh:
• Dimana ibu melahirkan?
• Dimana Ibu melahirkan anak yang terakhir? (lebih fokus)
• Pertanyaan tidak boleh double
• Apakan Ibu sudah mengikuti KB, dan siapa yang menyuruh? (double pertanyaan)
• Apakah Ibu sudah ikut KB?
• Siapakah yang mempengaruhi Ibu ikut KB?
• Pertanyaan tidak boleh memimpin atau mengarahkan
Contoh:
• Ibu sudah ikut KB, bukan? (mengarahkan)
• Apakan Ibu sudah ikut KB?

• Pertanyaan diusahakan mudah dijawab responden :

Apa alasan Ibu ikut KB?


□ Penyakit
□ Ekonomi
□ Kesejahteraan Ibu
□ Dipaksa Suami
□ Lain-lain

• Hindari pertanyaan bias


Berapa umur Ibu sekarang?
□ 20 – 25 tahun
□ 25 – 30 tahun
□ 30 – 35 tahun
□ > 35 tahun

Pertanyaan Terbuka
• Apakah Saudara setuju Puskesmas Peterongan dipindahkan ke lokasi Pondok?
• Apa alasan Saudara tidak setuju?

Pertanyaan Tertutup

Apakah Saudara setuju Puskesmas Peterongan dipindahkan ke lokasi Pondok?

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 61
Metode Penelitian

□ Setuju
□ Tidak Setuju

Apa alasan Saudara tidak setuju?


□ Jauh
□ Lahan sempit
□ Tidak ada transportasi
□ Harus pakai jilbab
□ Lain-lain ……

Dichotomous Choice
Apakah Ibu pernah membicarakan masakah ASI Eksklusif dengan teman/tetangga?
□ Pernah
□ Tidak pernah

Multiple Choice
Siapakah yang mendorong Ibu datang ke Posyandu?
□ Suami
□ Orang tua
□ Tetangga
□ Tokoh masyarakat
□ Tokoh Agama
□ Lain-lain …………

Check List

Sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kecamatan:


□ Puskesmas
□ Polindes
□ Posyandu
□ Dukun
□ Dokter Praktek Swasta
□ Lain-lain …………

Ranking Question
Menurut Saudara siapakah Presiden yang paling jujur? (Berikan urutan dengan memberi
nomor didepan nama presiden)
□ Sukarno
□ Suharto
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 62
Metode Penelitian

□ Habibi
□ Gus Dur
□ Megawati
□ SBY

Data Kualitatif
• Mengukur data kualitatif sebaiknya menggunakan:
• Jawaban benar salah (contoh: mengukur pengetahuan)
• Skala Likert (contoh: mengukur persepsi, sikap, perilaku)

Skala Likert Persepsi


1 = Sangat tidak tepat
2 = Tidak tepat
3 = Cukup tepat
4 = Tepat
5 = Sangat Tepat

Skala Likert Sikap


1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Cukup setuju
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju

Skala Likert Perilaku


1 = Tidak pernah
2 = Jarang
3 = Kadang-kadang
4 = Sering
5 = Selalu

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 63
Metode Penelitian

BAB VII
VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN

7.1 Variabel Penelitian

Variabel dapat dikatakan sebagai sesuatu yang dapat berubah-ubah, terutama


dalam hal ini adalah berkaitan dengan kegiatan penelitian.
Variabel penelitian juga dapat dibedakan menjadi:

1. Variabel bebas (independent variable)


Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu
variabel lain (variabel dependen). Juga sering disebut dengan variabel bebas,
prediktor, stimulus, eksougen atau antecendent

2. Variabel terikat (dependent variable)


Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
adanya variabel lain (variabel bebas). Juga sering disebut variabel terikat, variabel
respons atau endogen. Variabel inilah yang sebaiknya dikupas dalam-dalam pada latar
belakang penelitian.

3. Variabel Moderating
Variabel moderating adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sekali lagi, memperkuat atau
memperlemah. Variabel moderating juga sering disebut sebagai variabel bebas kedua
dan sering dipergunakan dalam analisis regresi linear, atau pada structural equation
modeling. Sebagai contoh, hubungan ayah dan ibu akan semakin mesra dengan adanya
anak. Jadi anak merupakan variabel moderating antara ayah dan ibu. Atau, selingkuhan
merenggangkan hubungan ayah dan ibu, jadi selingkuhan merupakan variabel
moderating antara ayah dan ibu

4. Variabel Intervening
Adalah variabel yang menjadi media pada suatu hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat. Sebagai contoh, prestasi kerja pengaruh ibu terhadap ayah
akan semakin kuat setelah berkeluarga. Jadi keluarga merupakan media bagi ibu dalam
pengaruhnya terhadap ayah

5. Variabel Control

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 64
Metode Penelitian

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan, atau dijadikan
acuan bagi variabel yang lain. Misalnya variabel kecepatan menulis murid-murid suatu
sekolah, yang diukur dan dibandingkan kecepatan menulis murid sekolah lain.
Penggolongan tersebut dilakukan berdasarkan sifat hubungan antar variabel. Dalam
hal ini sifat hubungannya adalah hubungan kausalitas. Variabel bebas juga sering
disebut variabel antecedent, dan variabel terikat disebut qonsequent. Variabel bebas
ialah variabel yang oleh peneliti diperkirakan menjadi penyebab munculnya atau
berubahnya variabel terikat. Sedang variabel terikat ialah variabel yang terjadi atau
muncul atau berubah karena mendapat pengaruh atau disebabkan oleh variabel bebas.
Di antara hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tersebut terdapat
variabel-variabel perantara (moderator), variabel pengganggu (intervening variable),
dan variabel pengendali variabel lain (control variable).

Pengertian lain dari Variabel adalah ciri atau sifat dari suatu obyek penelitian
yang mempunyai variasi Misal: kursi adalah obyek penelitian, variable dari kursi adalah:
bentuk, warna, ukuran, dimana bentuk, warna, ukuran disebut atribut dari variabel kursi.
Variabel merupakan pengelompokan dua atau lebih atribut.

Skala data variable dibagi menjadi empat yaitu: nominal, ordinal, ratio dan
interval. Skala nominal adalah skala data yang sifatnya hanya membedakan, tidak ada
tingkatan dan tidak ada urutan, contohnya adalah: jenis kelamin, warna kulit, agama,
pekerjaan. Skala ordinal adalah skala data yang sifatnya disamping membedakan juga
ada tingkatan tetapi tidak ada urutan, misalnya tingkat pendidikan, pangkat, golongan
pangkat, eselon jabatan, derajat perjalanan penyakit. Skala interval adalah skala data
yang sifatnya membedakan, ada tingkatan, ada urutan tetapi tidak mempunyai nol mutlak
(artinya mempunyai nilai nol), contohnya: nilai ujian, suhu. Skala ratio adalah skala data
yang sifatnya membedakan, ada tingkatan, ada urutan tetapi mempunyai nol mutlak
(artinya tidak mempunyai nilai nol), contohnya: berat badan, tinggi badan, perlu
ditegaskan disini bahwa berat badan nol atau tinggi badan nol adalah tidak ada

Dalam Aplikasi penelitian kesehatan jika dilihat berdasarkan hubungan antar


variable, variable dibagi menjadi dua yaitu variable sebab atau variable bebas atau
variable dependent dan variable akibat atau variable tergantung atau variable
independent. Variabel bebas adalah variable yang sifatnya mempengaruhi variable yang
lain, sedangkan variable tergantung adalah variable yang sifatnya dipengaruhi oleh
variable lain. Contoh: hubungan antara KB suntik dengan obesitas pada ibu, disini ada dua
variable yaitu variable KB suntik dan variable obesitas, dalam hal ini KB suntik
mempengaruhi obesitas bukan sebaliknya, jadi dapat dikatakan KB suntik merupakan
variable bebas sedangkan obesitas merupakan variable tergantung.

Disamping variable bebas dan variable tergantung ada juga variable perantara,
variable penekan atau pra kondisi, variable pengganggu, Namun untuk mahasiswa D3
cukup memahami variable bebas dan variable tergantung. Ciri variable yang baik adalah
mempunyai nama, dapat diamati atau diukur, nilainya berbeda-beda, memiliki definisi
| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 65
Metode Penelitian

verbal, ada kelompok penggolongan atau satuan, misalnya: nama variable: umur, dapat
diamati dengan waktu, nilainya berbeda-beda, definisi umur adalah waktu antara mulai
dilahirkan sampai saat penelitian, dapat digolongkan bayi, anak, remaja, dewasa, lansia
atau memakai satuan hari, bulan atau tahun.

Definisi operasional variable adalah seperangkat instruksi yang disusun secara


lengkap untuk menetapkan variable apa yang akan diukur dan bagaimana cara mengukur
variable. Dalam definisi operasional variable yang perlu ada adalah: nama variable,
definisi operasional, parameter, instrument penelitian, skala data, dan kategori

Contoh:
1. Nama variable: usia
2. Definisi operasional: waktu antara mulai dilahirkan sampai saat penelitian yang
diukur dengan melihat KTP
3. Parameter: KTP yang masih berlaku
4. Instrumen penelitian: check list (hasil penghitungan)
5. Skala data: ratio
6. Kategori: bayi, anak, remaja, dewasa, lansia

7.2 Paradigma Penelitian

7.2.1 Paradigma Penelitian Kualitatif

Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana


cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap
ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti memahami
suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah
penelitian (Guba & Lincoln, 1988: 89-115).
Secara umum, paradigma penelitian diklasifikasikan dalam 2 kelompok yaitu
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif (Indiantoro & Supomo, 1999: 12-13).
Masing-masing paradigma atau pendekatan ini mempunyai kelebihan dan juga kelemahan,
sehingga untuk menentukan pendekatan atau paradigma yang akan digunakan dalam
melakukan penelitian tergantung pada beberapa hal di antaranya (1) jika ingin melakukan
suatu penelitian yang lebih rinci yang menekankan pada aspek detail yang kritis dan
menggunakan cara studi kasus, maka pendekatan yang sebaiknya dipakai adalah
paradigma kualitatif. Jika penelitian yang dilakukan untuk mendapat kesimpulan umum
dan hasil penelitian didasarkan pada pengujian secara empiris, maka sebaiknya digunakan
paradigma kuantitatif, dan (2) jika penelitian ingin menjawab pertanyaan yang
penerapannya luas dengan obyek penelitian yang banyak, maka paradigma kuantitaif yang
lebih tepat, dan jika penelitian ingin menjawab pertanyaan yang mendalam dan detail
khusus untuk satu obyek penelitian saja, maka pendekatan naturalis lebih baik digunakan.

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 66
Metode Penelitian

Hasil penelitian akan memberi kontribusi yang lebih besar jika peneliti dapat
menggabungkan kedua paradigma atau pendekatan tersebut. Penggabungan paradigm
tersebut dikenal istilah triangulation. Penggabungan kedua pendekatan ini diharapkan
dapat memberi nilai tambah atau sinergi tersendiri karena pada hakikatnya kedua
paradigm mempunyai keunggulan-keunggulan. Penggabungan kedua pendekatan diharapkan
dapat meminimalkan kelemahan-kelemahan yang terdapat dikedua paradigma.
Paradigma penelitian kualitatif di antaranya diilhami falsafah rasionalisme yang
menghendaki adanya pembahasan holistik, sistemik, dan mengungkapkan makna di balik
fakta empiris sensual. Secara epistemologis, metodologi penelitian dengan pendekatan
rasionalistik menuntut agar obyek yang diteliti tidak dilepaskan dari konteksnya; atau
setidaknya obyek diteliti dengan fokus atau aksentuasi tertentu, tetapi tidak
mengeliminasi konteksnya. Meminjam istilah Moleong (1989), penelitian kualitatif
bertolak dari paradigma alamiah. Artinya, penelitian ini mengasumsikan bahwa realitas
empiris terjadi dalam suatu konteks sosio-kultural.

Adapun paradigma penelitian di dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah


sebagai berikut :
a. Paradigma jalur sederhana
b. Paradigma Jalur ganda
c. Paradigma jalur sederhana berurutan
d. Paradigma jalur ganda dua variable independen
e. Paradigma jalur ganda dua variable dependen
f. Paradigma Jalur ganda dua variable dependen dan dua independen
g. Paradigma multi jalur

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 67
Metode Penelitian

BAB VIII
MERANCANG KUESIONER PENELITIAN

Teknik Pengumpulan Data


1. Pengukuran
2. Pengamatan (observasi)
3. Wawancara (interview)
4. Angket/Kuesioner

Instrument Penelitian
Instrumen penelitian: adalah alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data:
1. Angket / kuesioner
2. Check List

Syarat Instrumen Penelitian:


• Akurasi (validitas) → apakah instrumen tersebut benar benar dapat mengukur apa
yang hendak diukur.
• Presisi (reliability) → kemampuan memberikan kesesuaian hasil pada pengulangan
pengukuran (ajeg)
• Kepekaan (teliti) → mampu mengukur perubahan data yang semakin kecil (teliti),
misalnya timbangan emas lebih peka dibanding timbangan beras

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen


• Uji Validitas adalah uji untuk membuktikan apakah instrumen penelitian valid
• Uji Reliabilitas adalah uji untuk membuktikan apakah instrumen penelitian reliabel
• Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan.
• Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk
mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004:137).
• Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah sebagai berikut dengan
menghitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total,
memakai rumus korelasi product moment
• Item Instrumen dianggap jika r hitung > r tabel (kritis)
• Tingkat signifikansi yang dipakai biasanya 5% atau 10%
• Untuk melihat tabel, baris yang dilihat adalah N-2, dimana N adalah jumlah
responden

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 68
Metode Penelitian

Uji Reliabilitas
• Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini
kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama
akan menghasilkan data yang konsisten.
• Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Banyak rumus
yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas diantaranya adalah rumus
Spearman Brown
• Untuk mengetahui reliabilitas adalah dengan membandingkan nilai r hasil dengan r
tabel.
• Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai “Cronbach’s Alpha”.
• Ketentuannya : bila r Alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel.
• Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrument yang
digunakan sudah tidak valid dan reliable maka dipastikan hasil penelitiannya pun
tidak akan valid dan reliable. Sugiyono (2007: 137)

Pengukuran
• Harus jelas apa, dimana, kapan dan siapa yang diukur
• Harus standart alat yang digunakan mengukur
• Pengukuran harus sesuai SOP
• Harus terlatih orang yang akan mengukur
• Hasil pengukuran harus valid dan reliabel

Obsrevasi
• Harus diketahui apa, dimana, kapan dan apa/siapa yang observasi
• Observasi harus sesuai dengan SOP
• Hasil observasi harus valid dan reliabel
• Harus diketahui cara mencatat hasil observasi

Wawancara
• Harus jelas apa, dimana, kapan dan siapa yang diwawancarai
• Usahakan membina hubungan baik antara pewawancara dengan responden
• Pewawancara hanya mengambil data, tidak boleh mempengaruhi, mengarahkan atau
menafsirkan jawaban responden

Apa itu Kuesioner


• Kuesioner → daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan
dikembalikan atau dijawab dibawah pengawasan peneliti
• Kuesioner ditujukan kepada responden, untuk memperoleh data yang sesuai dengan
tujuan penelitian

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 69
Metode Penelitian

• Teknik ini cocok untuk memperoleh data yang cukup besar, dari kelompok/
masyarakat yg berpopulasi besar dan bertebaran tempatnya

Macam Kuesioner
Menurut sifatnya:
• Angket umum: untuk memperoleh data yang selengkapnya (umum) tentang kehidupan
seseorang
• Angket khusus: untuk mendapatkan data khusus tentang kehidupan seseorang

Menurut cara penyampaianya:


• Angket langsung: disampaikan langsung kepada responden tentang dirinya sendiri
• Angket tak langsung: disampaikan kepada responden tentang diri orang lain

Menurut struktur:
• Angket berstruktur: angket yang disusun lengkap dengan jawabanya, sehingga
responden tinggal memilih
• Angket tak berstruktur: angket yang pertanyaanya meminta jawaban menurut
responden, sehingga tiap responden jawabanya berbeda

Menurut bentuk pertanyaan:


• Angket terbuka: jika responden diberi kebebasan untuk menjawab, menurut
pendapat responden sendiri
• Angket tertutup: jika pertanyaanya sudah lengkap dengan jawaban, sehingga
responden harus menjawab sesuai dengan jawaban yang telah tersedia

Data Yang Perlu Dikumpulkan


Data umum responden:
• Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan, agama
Data variabel penelitian (Khusus)
• Variabel bebas
• Variabel tergantung

| alfridsyah
Modul & Bahan Bacaan 70
Metode Penelitian

Bgd. H. Alfridsyah, SKM, M.Kes, KP.Kesmas,


Lahir di Padang tanggal Padang 20 Juli 1969, lulus SD sampai SMA di
Bukittinggi dan Akademi Gizi Depkes RI Padang (1991) , melanjutkan
pendidikan Sarjana di FKM Universitas Sumatera Utara (1997) dan Magister di
Pasca Sarjana IKM Universitas Indonesia (2002) dengan peminatan
Epidemiologi, Biostatistik dan Informatika Kesehatan (EBI), dan pada tahun
2010 oleh DPP IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia) melalui
kongres Nasionalnya di Bandung memberikan sertifikat penghargaan tertinggi
profesi sebagai Konsulen Profesi Kesehatan Masyarakat (KP. Kesmas).
Sajak Tahun 1992 sampai sekarang terdaftar sebagai Dosen Tetap Akademi Gizi Depkes RI Banda
Aceh yang saat ini bergabung dalam Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh. Penulis sejak tahun 2001
sampai sekarang banyak melaksanakan sebagai konsultan/peneliti/technical assistant/tim
ahli/fasilitator terhadap berbagai program kesehatan, diantaranya yang dibiayai oleh program ADB-
DHS, Save The Children Federation, Gitec Consult GMbh Germany, USAID-Kinerja-IMPACT dan sejak
Pasca Tsunami bekerja sebagai tenaga kemanusiaan di berbagai lembaga diantaranya sebagai
Koordinator Survey Kesehatan Aceh - Nias Tahap II, III dan IV yang dibayai oleh UNICEF, WFP dan
Member of the inter Agency Rapid Health Assessment Team West Aceh From The Offshore – USS
Abraham Lincoln (kapal induk AS) melalui (UN-WHO) dan sejak tahun 2005 diperbantukan di Badan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias yang diawali sebagai Manager Pendidikan dan
kesehatan dan sampai dengan berakhirnya BRR tahun 2009 sebagai Kepada Bidang Pengendalian
Sektoral pada Kedeputian Operasi sehingga dengan tugas pokok mengendalikan proses dan output
semua sektor/kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias, sehingga penulis juga memahami
keahlian manajemen proyek dan ahli hukum kontrak. Selain itu sering terlibat dalam berbagai
penyusunan dokumen perencanaan diantaranya RPJP (Masterplan) Kesehatan Aceh 2010 – 2025,
Renstra Kesehatan Aceh 2011 – 2015, Renstra Dinas Kesehatan Aceh, Fasilitator Penyusunan Renstra
Kesehatan Kabupaten/Kota, Pedoman Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Prov.
Aceh dan lain-lain. Penulis sejak tahun 1999 sampai 2008 pernah menjabat sebagai Ketua Umum
Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Ahli Gizi (DPD-PERSAGI) Prov. Aceh dan Pengurus inti di DPD
IAKMI Aceh. Sejak tahun 2004 sampai saat ini lebih mengaktifkan diri sebagai Ketua Pusat Kajian Gizi
dan Kesehatan Politeknik Kesehatan (Puska-Gikes) Aceh dan pegiatan pada berbagai Lembaga
Swadaya Masyarakat di Aceh.

| alfridsyah

Anda mungkin juga menyukai