Anda di halaman 1dari 2

Nama : Imam Morezki Bastanta Manihuruk

NIM : 11000122120082
Mata Kuliah : Hukum Konstitusi

Soal :
Carilah gagasan :
1. Politik dalam UUD NRI 1945
2. Moral dalam UUD NRI 1945
3. Keagamaan dalam UUD NRI 1945
4. Perjuangan bangsa dalam UUD NRI 1945
5. Pembahasan HAM dalam UUD NRI 1945
6. Ketentuang mengubah UUD 1945

1. Politik
Pada dasarnya Hak memberikan suara atau memilih yang biasa disebut right to
vote adalah hak dasar(basic right) setiap individu atau warga negara yang harus
dijamin pemenuhannya oleh Negara. Ketentuan mengenai ini, diatur dalam Pasal 1
ayat (2), Pasal 2 ayat (1), Pasal 6A (1), Pasal 19 ayat (1) dan Pasal 22C (1) UUD
1945. Perumusan sejumlah pasal tersebut sangat jelas bahwa tidak dibenarkan adanya
diskirminasi mengenai ras, kekayaan, agama dan keturunan. Ketentuan UUD 1945 di
atas mengarahkan bahwa negara harus memenuhi segala bentuk hak asasi setiap
warga negaranya, khususnya berkaitan dengan hak pilih setiap warga negara dalam
Pemilihan Umum (Pemilu), Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala
Daerah (Pilkada) di Indonesia. Makna dari ketentuan tersebut menegaskan bahwa
segala bentuk produk hukum perundang-undangan yang mengatur tentang Pemilu,
Pilpres dan Pilkada,  khususnya mengatur tentang hak pilih warga negara, seharusnya
membuka ruang yang seluas-luasnya bagi setiap warga negara untuk bisa
menggunakan hak pilihnya, sebab pembatasan hak pilih warga negara merupakan
salah satu bentuk pelanggaran HAM.

Sedangkan itu dipilih secara tersurat diatur dalam UUD 1945 mulai Pasal 27 ayat
(1) dan (2); Pasal 28, Pasal 28D ayat (3), Pasal 28E ayat (3). Pengaturan ini
menegaskan bahwa negara harus memenuhi hak asasi setiap warga negaranya,
khusunya dalam keterlibatan pemerintahan untuk dipilih dalam event pesta demokrasi
yang meliputi Pemilu, Pilpres dan Pilkada.

2. Moral
Adapun arti yang terkandung dari masing-masing alinea Pembukaan UUD 1945:

Alinea I
Mengandung motivasi, dasar, dan pembenaran perjuangan sebagaimana disebutkan
dalam bagian "Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan."

Alinea II
Mengandung cita-cita bangsa Indonesia. Sebagaimana disebutkan dalam bagian
"Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."
Alinea III
Mengandung sebuah petunjuk atau tekad dalam pelaksanaannya. Sebagaimana
disebutkan dalam bagian saat menyatakan kemerdekaan "Atas berkat rakhmat Allah
Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur"

Alinea IV
Memuat tujuan negara, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, menserdasakan kehidupan
bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan perdamaian
abadi dan keadilan sosial

3. Keagamaan

Hak kebebasan beragama juga dijamin dalam Pasal 29 ayat dua UUD NRI 1945, yang
menyatakan negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing, dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu,”

4. Perjuangan Bangsa

Sesungguhnya Perjuangan bangsa dapat tampak pada pembukaan alinea kedua yang
berbunyi “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada
saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur”. Dari sini dapat kita lihat bahwasanya perjuangan bangsa
kita telah termaktub dalam UUD NRI 1945 dalam pembukaan alinea kedua.

5. Pembahasan HAM

Terdapat pada Pasal 28I ayat (4) UUD NRI Tahun 1945 menegaskan bahwa
perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab negara, terutama pemerintah. Telah diatur juga dalam pasal ini,
bahwasanya negara turut andil dalam permasalahan HAM yang ada, contohnya dalam
menjamin HAM negara dalam mengatasi problematika penanganan covid 19.

6. Ketentuan mengubah UUD


Pada pasal Pasal 37 termaktub :
(4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan
persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari
seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. (5) Khusus mengenai bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan. Dalam pasal
ini sudah dijelaskan bagaimana caranya untuk mengubah ketentuan UUD dimulai dari
adanya persetujuan dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai