Laporan Tugas 2

Kelompok II

“Kewarganegaraan”

Nama Anggota :

- Cito Bara Mulio (2021027)

- M. Rizky Firmansyah (2021003)
- Nu’man Zein (2021016)
- Delima Puspita (2021007)
- Syafirah Media Nauli S (2021001)
- Ade Cindiya Aprilana (2021018)

Jalur Lohbener-Cirebon No.168, Karanganyar, Kec. Indramayu, Kabupaten Indramayu,

Jawa Barat 45213, Indonesia
Judul Berita Dan Sumbernya :

‘Api dalam sekam’ konflik Aceh Singkil

(https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-50471436)

Isi Pokok Berita :

Konflik antar umat beragama
Empat tahun pascakonflik agama yang terjadi di Aceh Singkil, rekonsiliasi masih belum
mencapai titik temu. Konflik Aceh Singkil disebut sebagai potret buruk intoleransi di
Indonesia, di tengah menjamurnya 'konservatisme yang terobsesi melakukan politik
penyeragaman atas nama mayoritas'.

Pembakaran Gereja HKI Suka Makmur di Aceh Singil pada 2015, menjadi awal apa yang
disebut sebagai Konfik Aceh Singkil. Saat itu sejumlah gereja dibakar dan dibongkar lantaran
dianggap tak memiliki izin.

Kaitannya Dengan Jenis Integrasi

Integrasi Sosial
Konflik antar umat beragama di aceh singkil termasuk kedalam integrasi sosial karena
integrasi sosial adalah proses pembauran antar unsur, budaya, atau agama yang berbeda agar
mempunyai sikap toleransi antar masyarakat
Faktor Penyebab Disintegrasi :

Kekecewaan umat islam kepada umat kristen di aceh singkil dipicu oleh pembangunan rumah
ibadah yang tanpa izin. Menurut Sutiyoso, umat kristiani Aceh Singkil telah diberi izin untuk
membangun satu gereja dan 14 undung-undung atau rumah peribadatan yang berukuran kecil.

Namun, secara diam-diam, mereka menambah 10 undung-undung lagi, sehingga total ada 24
undung-undung.

Alternatif Penyelesaiannya :
Setiap masyarakat hars mempunyai rasa kehormatan antara agama satu dengan yang lain,
masyarakat juga harus mempererat tali persahabatan agar jauh lebih ngengenal satu sama lain
dan masyarakat juga harus sadar bahwa setiap agama yang dianaut masyarakat membawa
misi perdamaian