Implementasi Nilai Kebangsaan Yang Bersumber Dari Bhineka Tunggal Ika
Implementasi Nilai Kebangsaan Yang Bersumber Dari Bhineka Tunggal Ika
Disusun oleh :
Kelompok 4 / 1A
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Bapak DR. H. HUSEN SARUJIN, SH., MM., M.Si., MH. yang membimbing dan
membina kami dalam menyelesaikan dengan baik dan sesuai waktu yang
diberikan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
“Implementasi nilai kebangsaan yang bersumber dari Bhineka Tunggal Ika” bagi
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
C. Tujuan ................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 25
B. Saran ................................................................................................................... 25
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam satu wadah yaitu Negara Kesatuan
Bahasa Jawa Kuno. Semboyan itu memiliki arti “berbeda-beda tapi tetap satu
jua”. Semboyan ini sangat cocok untuk keadaan bangsa Indonesia yang dihuni
oleh beragam suku, ras, agama, dan kebudayaan. Nilai kesatuan amat dijunjung
tinggi oleh leluhur bangsa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika rupanya juga terkait
Indonesia Tahun 1945. Bhinneka Tunggal Ika juga memiliki keterkaitan dengan
Bhinneka Tunggal Ika telah tertanam dalam kehidupan dan karakter bangsa
Indonesia.
Indonesia dapat ditemukan konflik antar suku, ras ataupun agama. Berita terkait.
suku di Timika. Dampak perang suku yang terjadi di Iliale Kampung Tunas
Matoa Distrik Kwamki Narama Mimika pada 24 Juli 2016, sempat meluas hingga
(2016) juga pernah memberitakan serangan di salah satu gereja di Medan. Pria
yang menyerang tersebut menyamar sebagai jemaat dan ikut misa di Gereja Santo
Yosep Medan pada Minggu (28 Agustus 2016). Pria itu sebelum menyalakan
benda mirip bom, sempat menyerang pastor Albert Pandiangan dengan pisau. Dua
Pasar Gede memiliki sikap toleran walaupun berbeda agama. Implementasi sikap
muslim ikut menghormati hari besar agama lain, serta selalu bermusyawarah
beragama adalah nilai agama dan nilai budaya. Penelitian Nisvilyah (2013)
menjadi salah satu bukti bahwa keberagaman di masyarakat menarik untuk dikaji
secara ilmiah.
3
dan perbedaaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti kali ini.
nilai budaya. Penelitian yang akan dilakukan ini berfokus pada implementasi
Bhinneka Tunggal Ika are also associated with (1) philosophy, ideology and the
foundation of the state, Pancasila (the Five Principles); (2) the Constitution of the
such as the national flag, anthem, and language; (4) history of the struggle of
Indonesia for independence; and (5) the Oath of Youth. The explanations are
intended to reinforce the idea that Bhinneka Tunggal Ika has been embedded in
the life and the character of the nation‐state of Indonesia. It represent its soul and
masyarakat yang mendiami wilayah tersebut. Negara juga dapat dikatakan sebagai
4
perilaku komunikatif dan makna yang dimiliki setiap orang. Wrenn (1962)
latar belakang budaya. Menurut Hefner (1987) ide nasionalis pasca kolonial
nasional.
perlu dipersoalkan lagi (Mulyana dan Rakhmat, 2003:vii). Setiap orang akan
lain. Salah satu bentuk aktivitas komunikasi antar budaya yang nyata di dalam
5
berdaulat memiliki posisi yang sangat penting, baik sebagai penentu kebijakan
Tunggal Ika. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
etnis, dianggap sebagai salah satu lokasi yang cocok untuk diteliti terkait
visi Prodi PPKn FKIP UMS yang terdapat kata “membentuk bangsa yang
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa Prodi PPKn FKIP UMS meletakkan perhatian
pada permasalahan nilai atau karakter bangsa, yang selaras dengan tema
penelitian ini. Keterkaitan yang lain dengan adanya mata kuliah Sosiologi
penelitian ini dianggap selaras dengan cakupan mata kuliah Sosiologi Indonesia
B. Rumusan Masalah
Kota Surakarta?
C. Tujuan
Surakarta.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah Bhineka Tunggal Ika ditulis oleh Mpu Tantular dalam Kitab
Sutasoma yang terjemahan isinya berbunyi “ bahwa agama Budha dan Siwa
(Hindu) merupakan zat yang berbeda tapi nilai-nilai kebenaran jina (Budha) dan
Siwa (Hindu) adalah tunggal. Terpecah belah tetapi satu jua artinya tidak ada
Soekarno, I Gusti Bagus Sugriwa sekitar dua setengah bulan sebelum proklamasi.
Sesanti Bhineka Tunggal Ika, lengkapnya berbunyi “Budha Siwa Maha Siwa
Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrva”, tertulis di dalam kitab
dalam sesanti ini sangat sesuai dengan realita kehidupan masyarakat Indonesia
yang amat pluralis, baik dalam arti budaya masyarakat maupun dilihat dari segi
Artinya, bahwa di dalam realitas kehidupan yang amat beragam, yang ditandai
rukun untuk mewujudkan satu tujuan hidup bersama dalam satu kesatuan bangsa
dan satu kesatuan kesatuan wilayah Negara yaitu Negara Kesatuan Republik
agama dan kepercayaan yang dianut masyarakatnya menjadi cirri yang mewarnai
seluruh wilayah tanah air ini pada dasarnya telah berdiri banyak kerajaan besaar-
kecil yang merupakan pemerintahan Negara merdeka dan berdaulat atas wilayah
Timur adalah salah satu dari dua kerajaan yang sangat berpengaruh di samping
masa keemasannya.
local yang ada, untuk kemudian menguasainya selama lebih dari tiga setengah
terhadap kekuasaan penjajah yang dilakukan hamper di segenap wilayah tanah air.
Walaupun pada dasarnya masyarakat yang berjuang itu adalah masyarakat adat
yang pada umumnya memiliki ikatan kesukuan/ kedaerahan yang kuat. Namun
kemampuan untuk saling mengargai dan saling menguatkan. OLeh karena itu
Berbeda-beda itu satu Satu itu (wlaupun berbeda-beda namun tetap satu adanya),
mengandung makna filosofi yang amat dalam. Hal tersebut menunjuk pada
kesadaran yang amat tinggi terhadap hakikat hidup manusia sebagai salah stu atau
hanya bagian kecil saja dari kesemestaan ciptaan Tuhan. Sebagai masyarakat yang
religious, kita mengakui bahwa Tuhan adalah yang Maha Kuasa menciptakan
alam seisinya yang berbeda-beda, sebagai awal atau hulu. Tetapi keseluruhan
yang berbeda-beda itu tetap sebagai satu ciptaaan yang harus membaktikan
dirinya (seluruh kehidupannya) kepada Tuhan, sebagai akhir atau muara. Hal di
yang terikat di dalam satu keutuhan (ke Tunggalan), yang dalam hal ini menunjuk
keberadaan bangsa Indonesia. Atau kedua, di dalam wujud yang Satu (Tunggal)
terdapat keberagaman isi. Wujud yang Satu. Dalam hal ini adalah identitas bangsa
penting yaitu, pertama, adanya komitmen bersama untuk hidup bersatu sebagai
Satu bangsa dalam satu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kedua,
membentuk bangsa yang besar ini. Lebih jauh menunjukkan betapa pentingnya
memelihara dan terus memajukan nilai-nilai atau kearifan local itu agar dapat
menghormati, serta dapat menerima segala bentuk perbedaan yang ada, demi
dapat ditemukenali nilai yang terkandung di dalam sesanti Bhineka Tunggal Ika,
yaitu:
1. Nilai Toleransi
komunikasi secara baik. Penjelasan lebih jauh pada nilai ini adalah sikap mau
menerima dan sekaligus mengargai pendapat, atau posisi orang lain di sekitar kita.
mengajak kita untuk berpikir secara utuh dan rendah hati, yakni menyadari bahwa
kita (setiap pribadi) hanyalah bagian kecil dari kesemestaan alam/kosmos. Atau,
keutuhan. Namun kita dituntut untuk menjadi pelengkap dari kekurangan yang
ada
2. Nilai Keadilan
mana berbagai kepentingan akan bertemu, dan tidak semua kepentingan itu
social. Dalam situasi semacam ini, batas-batas antara hak dan wewenang setiap
fihak harus ditetapkan secara jelas, tegas dan proporsional. Bahwa setiap wrga
Negara bebas menuntut haknya, namun pada saat yang sama iapun wajib
sikap terbuka yang senantiasa mau menyediakan “ruang” bagi kehadiran orang
lain. Kebiasaan menyapa orang lain adalah bentuk nyata dari mewujudkan sikap
adil. Menyapa orang lain (siapa pun) pada hakikatnya adalah tindakan awal
membangun jaringan sosial yang akan menjadi kekuatan agar tidak mudah
menunjukkan sikap peduli akan keprihatinan atau kekurangan orang lain, dan
sesame yang makin menipis. Karena itu membiasakan berdialog dalam forum-
4. Nilai Kerukunan
Kepercayaan kepada diri dan orang lain akan member keyakinan bahwa dunia
akan menjadi lebih aman, damai, dan sentosa. Milikilah kepercayaan terhadap diri
itu, atau agama itu, atau suku itu, dan lain sebagainya. Kesemua itu merupakan
pendidikan. Setiap hari dalam setiap kegiatan, pikiran, dan ucapan harus
Janganlah melibatkan diri dalam kebimbangan dan keraguan. Jalani disiplin itu
dan bersihkan kesadaran bahwa eksistensi orang, suku, dan agama lain adalah
gula dalam mangkuk tetapi air itu tetap terasa tawar, karena gula itu belum diaduk
baik-baik. Sadhana adalah proses mengaduk gula tersebut sehingga air yang
Nilai kerukunan lain adalah apresiasi terhadap orang, agama, atau suku
lain. Sikap mengecam adalah tidak baik, karena kecaman adalah cermin dari
kesiagaan, ketekunan, dan keteguhan. Tidak ada jalan pintas untuk keberhasilan
yang terpuji, dan hanya perjuangan yang kukuh yang menjamin kerukunan
mana pengejaran kepuasan materi akan menjadi seperti madu pada permulaan,
diri, maka kerukunan itu akan dengan mudah diciptakan. Dengan semuanya ini,
Hanya dengan demikian, kerukunan akan dapat berdiri tegak tanpa membungkuk
yangditimbulkan dalam hati orang lain akan bernanah seumur hidupnya. Lidah
bertanggung jawab atas empat kesalahan, yaitu: berbicara palsu, berkata jahat,
membicrakan kesalahan orang lain, dan kebanyakan bicara. Semua ini harus
dihindari bila ingin menciptakan kerukunan dan kedamaian. Bila kesal dan marah
pada seseorang, pergilah diam-diam minum air dingin segelas atau tidur samapai
kemarahan itu lewat. Kemarahan selama lima menit dapat merusak hubungan
lima generasi. Prinsip hidup rukun harus dapat diciptakan dengan cari disiplin
kasih kepada yang telah melayani. Hormati diri sendiri dan orang lain sebagai
kesejahteraanmu.
pelayanan) yang merupakan bagian yang sangat penting dalam hubungan manusia
dengan Tuhan, manusia dengan sesame, dan manusia dengan alam serta mahluk
lainnya (Tri Hita Karana). Bila manusia dapat menselaraskan ke tiga hubungan
tersebut, maka manusia itu akan dapatmencapai tingkat spritualitas tinggi. Dalam
Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi satu jua yang
berasal dari buku atau kitab sutasoma karangan Mpu Tantular / Empu Tantular.
terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya
namun tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Dipersatukan dengan
bendera, lagu kebangsaan, mata uang, bahasa dan lain-lain yang sama. Kata-kata
Bhinneka Tunggal Ika juga terdapat pada lambang negara Republik Indonesia
17
sebuah pita yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika. Kata-kata tersebut dapat pula
dijelaskan dimuka bahwa walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam
suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang beraneka ragam
dan wilayah negara Indonesia tersebut disimpulkan dalam PP. No. 66 tahun 1951,
Lembaran Negara No. II tahun 1951.Makna Bhineka Tunggal Ika yaitu meskipun
bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang
itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru memperkaya sifat dan
makna persatuan bangsa dan negara Indonesia. Dalam praktek tumbuh dan
kekuasaan yang mempengaruhi yaitu kekuasaan pisik (lahir), atau disebut juga
kekuasan material yang berupa kekerasan, paksaan dan kekuasaan idealis (batin)
kekuasaan idealis maka akan tumbuh dan berkembang menjadi negara yang ideal
yang jauh dari realitas bangsa dan negara. Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia
suatu sintesa yang serasi dan harmonis baik hal-hal yang bersifat lahir maupun
hal-hal yang bersifat batin. Prinsip tersebut adalah yang paling sesuai dengan
jalannya sejarah. Dalam masalah ini bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam
suku bangsa yang memiliki adat-istiadat dan kebudayaan yang beraneka ragam
serta wilayah negara Indonesia yang terdiri atas beribu-ribu kepulauan. Oleh
karena itu keadaan yang beraneka ragam itu bukanlah merupakan suatu perbedaan
yang saling bertentangan namun perbedaan itu justru merupakan daya penarik
kerjasama yang luhur yaitu persatuan dan kesatuan bangsa. Selain dari itu dalam
perjalanan sejarah yang pokok yang berakar dalam adat-istiadat dan kebudayaan.
kesatuan majemuk tunggal yaitu :a) Kesatuan sejarah; yaitu bangsa Indonesia
tumbuh dan berkembang dalam suatu proses sejarah. Kesatuan nasib; yaitu berda
19
dalam satu proses sejarah yang sama dan mengalami nasib yang sama yaitu dalam
nasional.d) Kesatuan asas kerohanian; yaitu adanya ide, cita-cita dan nilai-nilai
yang tidak sama dengan bangsa lain. Dalam proses terbentuknya persatuan
dan kedua itu disebutnya sebagai nasionalisme lama, sedangkan fase ketiga
atau Etat Nationale yaitu suatu negara Kebangsaan Indonesia Modern menurut
20
susunan kekeluargaan yang berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa serta
Persatuan Indonesia “ adalah sebagai faktor kunci yaitu sebagai sumber semangat,
pergerakan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur “.Cita-cita
oleh berdirinya Serikat Dagang Islam (1990), Budi Utomo (1908), kemudian
berbunyi: :
PERTAMA. Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku Bertumpah darah Satu
KEDUA. Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku Berbangsa Satu Bangsa
21
Indonesia.
KETIGA. Kami Putra dan Putri Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan Bahasa
Indonesia.
Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Indonesia maka ada tiga aspek
Aspek Satu Nusa : yaitu aspek wilayah, nusa berarti pulau, jadi
pulau yang tadinya bernama Hindia Belanda yang saat itu dijajah
oleh Belanda. Ini untuk pertama kali secara tegas para pejuang
Indonesia merdeka.
2. Aspek Satu Bangsa : yaitu nama baru dari suku-suku bangsa yang
3. Aspek Satu Bahasa : yaitu agar wilayah dan bangsa baru yang
politik/ organisasi masyarakat pada waktu itu dangan segala strategi dan aksinya
Belanda mengalami pasang naik federasi maupun fusi dalam gabungan politik
Indonesia (1939) dan fusi terakhir Majelis Rakyat Indonesia. Indonesia di jajah
BELANDA selama 350 tahun atau 3,5 Abad, maka untuk itu Indonesia memilih
bangsa Indonesia agar dapat mengusir penjajah dari bumi ibu pertiwi ini.Tetapi
semboyan Bhinneka Tunggal Ika pada zaman sekarang sudah tidak berguna lagi
sekarang, pada zaman dahulu banya peristiwa heroik terjadi setelah ataupun
melawan para tentara Sekutu yang ingin menjajah kembali Indonesia, tetapi
itu di lakukan agar para anak cucunya di masa depan agar bisa merasakan
23
kehidupan yang lebih baik dari mereka, maka untuk itu kita harus membangkitkan
rasa NASIONALISME kita terhadap bangsa ini, jangan cuma pada saat Malaysia
mengklaim sesuatu milik kita menjadi kepunyaan mereka, maka kita harus
menghargai jasa para pahlawan zaman dulu, karena tanpa jasanya kita tidak bisa
antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku
negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah
yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga
Bhineka tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dimana setiap oarng akan hanya mementingkana dirinya
sendiri atau daerahnya sendiri tanpa perduli kepentngan bersama.Bila hal tersebut
terjadi pastinya negara kita ini akan terpecah belah.Oleh sebab itu marilah kita
jaga bhineka tunggal ika dengan sebai-baiknya agar persatuan bangsa dan negara
Indonesia tetap terjaga dan kita pun haruslah sadar bahwa menyatukan bangsa ini
memerlukan perjuangan yang panjang yang dilakukan oleh para pendahulu kita
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
bersumber dari Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
sikap dan perilaku setiap Warga Negara Indonesia, untuk memahami pentingnya
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
TUNGGAL IKA”,
https://prokomsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pentingnya-
semboyan-bhinneka-tunggal-ika-
73#:~:text=Bhineka%20Tunggal%20Ika%20merupakan%20semboyan,bangsa%2
KEBANGSAAN-YANG-BERSUMBER-DARI-BHINNEKA-TUNGGAL-IKA,
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/2252ff899a6ef8809e9244