Anda di halaman 1dari 64

Edisi 01/XIV Januari - Februari 2014

TAHUN 2014, TAHUN POLITIK


DAFTAR ISI
02 KATA PENGANTAR
Media Komunikasi Umat Monika
OASE
03 Tahun 2014 adalah Tahun Politik PENANGGUNG JAWAB:
04 EDITORIAL Romo Yulianus Yaya Rusyadi, OSC
SAJIAN UTAMA PEMIMPIN UMUM & REDAKSI:
05 Politics One O One (101) Petrus Eko Soelarso.
SAJIAN UTAMA
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI:
Maria Etty
07 Kerasulan Awam, Arena Kaum Awam
REDAKTUR PELAKSANA:
09 Surat Gembala Pemilu 2014
Monica Diana MH.
11 Tradisi China dalam Konteks Iman Kristiani SEKRETARIS REDAKSI:
OBROLAN Helena Sapto.
13 Agustinus Pramono — Terinspirasi Persembahan Janda Miskin REDAKSI:
REFLEKSI Effi S. Hidayat, Hermans Hokeng,
16 Hidup Bagai Biduk Di Laut Lepas Josephine Winda Mustari, M. Efi Darliana
17 Yang Bersalah Yang Diungkit REDAKTUR FOTO:
CATATAN HATI Susilo Utomo
18 Politik Kasih FOTOGRAFER:
POJOK GAUL Melissa, Charles Lo, Ivon, Steven, Sari,
19 Tuhan Tahu Tapi Menunggu
Fransiskus,Terry, Harris, Hery.
DESIGN & ILUSTRASI:
POJOK KELUARGA
Nela Realino.
20 Dua Pertemuan di Akhir Tahun
KARTUNIS:
24 FOTO KITA Andreas Dhani Soegara, Jukri.
CABE RAWIT PEMIMPIN BINA USAHA:
22 Puisi : Kita Berjumpa Lagi Kawan Susie Jeffri.
23 Kegiatan Anak : Mewarnai SEKRETARIS:
INFONIKA Reni S.
24 Exaudi Domini Choir Mengukir Prestasi SIRKULASI:
25 St. John's merayakan Pesta Nama Santo Pelindung Maria B.P (0812-9440439), Lanny,
26 Indahnya Berbagi di Ketapang Herlina, Anna, Meigawati, Hany, Nikolas
27 Kebersamaan Natal Lingkungan St.Isabela Adi.
28 Kompak Mesti Beda Generasi
KEUANGAN:
Monika Tanoto.
33 Lomba Menghias Pintu Rumah
DONASI:
34 BIA St. BernadeĴe Tabur Benih Panggilan
Yovita Ika S ( 0813.80246620 hanya sms/
36 Puji Tuhan, Kami Sekeluarga Dibaptis Bersama-sama Whatsapp)
38 Suka Cita di Panti Werdha Melania IKLAN:
39 Credo dan Relevansinya Susie Jeffri
OPINI (0898.8197.877 hanya sms/Whatsapp)
44 Obituari Pak Ichsan iklan.komunika@yahoo.com
52 Pengalaman Awal Berpolitik DICETAK OLEH:
54 Perlukah Kita (Umat Katolik) Terjun ke Politik KELOMPOK KERJA GRAFIKA
56 Ngompol Yuk jahyakkg@gmail.com, 0816 83 1107
58 Beriman atau memberi (A) Man
59 DAFTAR DONATUR
REK. DONASI & IKLAN KOMUNIKA
60 DAPUR
a/n BCA CABANG WISMA
Nomor akun 497-075-008-3
a.n. PGDP Paroki Gereja Santa Monika

ALAMAT REDAKSI:
Sekretariat Paroki St. Monika,
Jl. Alamanda Blok V no. 1 Sektor 1.2
Bumi Serpong Damai, Tangerang.
Cover T (021) 5377427 F (021) 5373737
Ilustrasi : Andreas Dhani Soegara E : majalah_komunika@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR

Sosok Pluralistis

EMILU sudah di satu bentuk kepedulian Gereja adalah pesan Mgr A. Soegijapranata yang
ambang mata. Gereja terbitnya Surat Gembala menyambut bisa menjadi acuan reĚeksi.
Katolik Indonesia pun ikut bersiap- Pemilu Legislatif 2014. Surat Gembala Direktur Lembaga Pemilih
siap menyongsongnya. Konferensi itu merupakan hasil studi para Uskup Indonesia (LPI), Boni Hargens, seusai
Waligereja Indonesia (KWI) pun dalam Sidang KWI 2013. “Jangan merilis hasil survei “Siapa Figur
mengimbau agar umat Katolik biarkan orang lain mengambil Pemimpin Paling Pluralistis”, di
menjadi pemilih yang cerdas dengan keputusan mengenai nasibmu, tanpa Jakarta, Kamis, 10 November 2013,
berpegang pada hati nurani. Salah kamu terlibat di dalamnya,” demikian mengingatkan kembali bahwa kondisi
Negara ini terdiri dari beraneka ragam
suku, etnis, dan agama, “maka seorang
pemimpin yang diharapkan terpilih
dalam Pemilu 2014 adalah sosok yang
pluralistis.”
Boni juga mengingatkan kondisi
Indonesia saat ini masih berada dalam
posisi yang kurang kondusif jika
berhadapan dengan masalah toleransi
dan pluralisme. KonĚik horizontal
masih sering terjadi antar masyarakat.
Kondisi tersebut diperparah dengan
kondisi politik yang juga penuh
intoleransi. Politik di negeri ini
masih kerap berupa politik rasialis.
Minoritas kerap dipojokkan. Masih
segar dalam ingatan kita, kasus Lurah
Lenteng Agung Jakarta Selatan, Susan
Jasmine ZulkiĚi, yang dijegal karena
ia penganut Nasrani.
Sudah waktunya umat Katolik
sadar akan siapa pemimpin yang harus
dipilih. Bagaimanapun, pluralisme
dan kemajemukan merupakan syarat
dalam menentukan pilihan pemimpin
negeri ini pada masa mendatang.
Sajian Utama Majalah Komunika
edisi perdana tahun 2014 ini pun
mengetengahkan tentang apa yang
perlu dipersiapkan umat dalam
menyambut Pemilu 2014. Beberapa
caleg dari Paroki St. Monika ikut
berbagi kisah. Semoga ke depan, tak
ada lagi politik rasialis di negeri ini
karena kita tak salah memilih wakil
rakyat.

2 · Komunika
OASE

Tahun 2014 adalah


TAHUN POLITIK
Oleh : Pastor Aloysius Supandoyo, OSC

rah Dasar Keuskupan Agung Jakarta menetapkan bahwa Kristus diharapkan untuk menghadirkan
tahun 2014 sebagai tahun pelayanan. Pelayanan menjadi kehendak Yesus Sang Guru.
prioritas pertama dalam reksa pastoral. Hal ini menjadi acuan bagi Kedua: ada diantara kita memposisikan
paroki dan seluruh lingkungan dalam membuat kegiatan-kegiatan sebagai orang yang memilih. Sebagai
atau reksa pastoral. Dengan kata lain seluruh reksa pastoral akan pemilih turut ambil bagian atau ikut
mengerucut dalam pelayanan kepada sesama. bertanggungjawab untuk menggunakan
Di lain pihak di negara yang kita cintai ini, tahun 2014 merupakan hak pilihnya. Berarti para pemilih akan
tahun politik. Kita akan memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk mewarnai negara kita ( Indonesia) di lima
sebagai aggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta akan memilih tahun mendatang. Banyak orang yang tidak
Presiden dan Wakilnya yang akan memimpin Indonesia untuk lima mengenal para calon yang dipilih. Untuk
tahun ke depan. Di tahun politik ini kita diajak untuk membuka menghindari situasi semacam itu, sejak dini
mata, membuka pikiran, membuka hati untuk menuju Indonesia diharapkan untuk mencermati para calon
yang lebih baik. diseputar kita. Kalau calon itu demikian baik
Ditahun politik ini kita bisa menanggapi dengan berbagai cara: dan peduli akan sesama , suara kita titipkan
Pertama : kita mencalonkan diri sebagai yang dipilih. Hal ini kepadanya .
didukung oleh minat, kesempatan, peluang dan dukungan partai Para calon terpilih diharapkan untuk
politik. Kesempatan tidak akan datang dua kali. Maka mencalonkan mengingat arah dasar Keuskupan Agung
diri sebagai orang yang dipilih manjadi salah satu sikap untuk Jakarta tahun 2014 yaitu Tahun Pelayanan.
menanggapi tahun politik ini. Dilain pihak mencalonkan diri Pelayanan-pelayanan tentu diharapkan
sebagai orang yang dipilih mempunyai visi. Visi diungkapkan atau dari para calon terpilih. Sedangkan para
dipaparkan agar pemilih mengerti visi yang dimiliki calon. Di sisi calon pemilih diharapkan memilih para
lain untuk merealisir visi tersebut perlu dipaparkan tahapan-tahapan calon yang sungguh mau menjadi pelayan
apa yang akan dijalani. Dengan kata lain, visi digapai lewat misi. Visi- sesamanya. Selamat mengisi tahun politik.
misi inilah yang ditawarkan kepada para pemilih. Tuhan memberkati
Sebagai orang yang mencalonkan diri diingatkan pula bahwa
sebagai murid Kristus diharapkan menjadi teman sekerja dan mitra
dari Yesus Sang guru. Talenta-talenta telah diberikan Tuhan kepada
setiap murid-Nya. Ini berarti bahwa Tuhan tidak membiarkan para
murid-Nya berjalan sendirian. Pencalonan diri dalam menanggapi
tahun politik adalah salah satu cara untuk mengembangkan talenta
yang Tuhan berikan . Dengan demikian, talenta diolah, digarap, Di tahun politik ini kita diajak
dikelola dengan baik dan benar untuk keperluan diri dan kebahagiaan untuk membuka mata, membuka
sesama, yang pada akhirnya sebagai persembahan murid-murid
Kristus kepada Tuhan . “Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; pikiran, membuka hati untuk
lihat, aku telah beroleh lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya:
Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah
menuju Indonesia yang lebih baik.
setia dalam berkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggungjawab
dalam perkara besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”
( Mat,25;20-21 ) Sebagai orang yang mencalonkan diri dan murid

Komunika · 3
EDITORIAL

Oleh : Pastor Yulianus Yaya Rusyadi OSC

ahun 2014, tahun politik. Itu yang sering bergaung di Mungkin melihat situasi perpolitikan di
telinga. Di tahun 2014 ini akan diadakan Pemilu legislatif Indonesia, kita kurang semangat dalam
mulai dari tingkat daerah hingga pusat. Sudah hampir setahun menanggapinya, namun kita jangan
lebih, setiap orang diajak untuk menyaksikan semua hal yang menyianyiakan suara kita. Harapannya
berkaitan dengan politik. Media massa ataupun media sosial adalah meskipun kita sulit untuk mencari
banyak menampilkan berbagai macam aspek politik, baik partai- calon yang baik, kita jangan membuang
partai, tokoh-tokoh maupun hasil survei. Aspek-aspek itu, ada yang suara kita. Meskipun kita harus menerapkan
mengarahkan pada partai atau tokoh tertentu dengan menunjukkan suatu prinsip minus malum, memilih yang
keunggulannya, ada yang netral, namun ada juga yang tendensius. jelek dari yang paling jelek.
Pendapat orang pun beragam, ada yang optimis, ada yang pesimis,
namun juga ada yang apatis. Ayo, ayo, berpolitik yang sehat.
Bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia politik, tahun Yang adil, jujur dan tanggung jawab
ini membuka sebuah harapan untuk berpolitik. Mereka ada Harus mandiri dan bersolidaritas
yang bergerak dengan tenang namun pasti, ada pula yang harus Negoro apik, rakyatnya makmur
membangun mulai dari awal karena baru pertama kali mencoba
untuk masuk dalam dunia politik, ada yang dihantui masa lalu Refr. Saking pengen pergi ke Jatijejer
dimana mereka kandas dari cita-citanya. Mereka semua sudah B’lajar politik karo wong pinter.
bergerak sejak sekian lama untuk mencoba menembus partai tempat Wong Katolik kudu ngerti politik.
bernaungnya, ataupun menembus lapisan masyarakat tertentu yang Sopo ngerti, ‘ngko dadi Presiden.
kiranya dapat membuahkan suara baginya. Dadi Presiden.
Dari antara para caleg, ada caleg Katolik. Baik yang dikenal
maupun yang tidak dikenal oleh kalangan umat Katolik. Semuanya Ayo, ayo, politiklah yang sehat.
mencoba untuk berperan dalam dunia politik. Memang ada Yang adil, jujur dan tanggung jawab
baiknya yang memiliki potensi ikut terlibat dalam dunia politik Harus mandiri dan bersolidaritas
untuk menggarami masyarakat agar rakyat mendapatkan keadilan, Negoro apik, rakyat ceria
kedamaian dan kesejahteraan. Dengan kata lain, caleg Katolik Ceria la, la, la, la.
diharapkan untuk dapat memperjuangkan dan menanamkan nilai-
nilai Injili dalam kiprahnya. Namun bukanlah hal yang mudah untuk Syair diatas adalah curahan hati Orang
menggarami masyarakat dalam dunia politik. Ada banyak tantangan Muda Katolik ketika kami bersama dengan
di dalamnya dan diharapkan bahwa garam itu tidak kehilangan rasa, para moderator Komkep Keuskupan Regio
dalam arti tidak lari dari hakikat perjuangannya bagi masyarakat Jawa Plus, dalam pendalaman mengenai
banyak. pendampingan politik bagi orang muda
Bagaimana dengan umat Katolik? Sebagai umat Katolik, memang pada tahun 2008 di Jatijejer, Jawa Timur.
sebaiknya dapat dengan jeli melihat, menimbang, dan memutuskan. Semoga memberi inspirasi.

4 · Komunika
SAJIAN UTAMA

POLITICS
One-O-One (101)
dok.pribadi Oleh : A.B. Susanto

ertanyaan yang berulang berperan secara aktif didalam bernegara


muncul dikalangan pemimpin dan berbangsa.
komunitas agama baik awam ataupun Semasa masih kuliah di Jerman Barat
kaum klerik setiap menjelang Pemilu pada waktu itu, saya mendapatkan
adalah bekal apakah yang perlu kita bea siswa dari sebuah Yayasan dari
berikan agar masyarakat yang kita Partai Sozial Partei Demokrat semasa
“pimpin” mempunyai pengetahuan yang dibawah pimpinan Willy Brandt dan
memadai didalam dunia perpolitikan ? Helmuth Schmidt. “Pelajaran” politik
Sehingga sebagai warga negara bukan dasar yang masih saya ingat adalah
hanya dapat menggunakan hak nya kita sebagai manusia politik harus
secara benar (baca : didalam mencoblos menjadi Subjek tidak sekedar Objek.
tidak terpedaya oleh rayuan palsu) Agar dapat menjadi Subyek maka suara
tetapi juga idealnya secara berkelanjutan kita harus didengar. Persoalannya kalau
menggunakan hak-hak politiknya dan kita mempunyai kekuasaan (baca :

Komunika · 5
SAJIAN UTAMA

jabatan resmi) maka otomatis suara kita atau bahkan mereka yang tadinya ragu-ragu,
akan didengar, tinggal seberapa besar kita akan semakin kuat. Tetapi ini yang
gaungnya saja tetapi jika tidak maka “ penting! Jika kita mudah berbeda pendapat,
kita harus pandai berbicara didalam biasanya karena Ego, maka dengan cepat kita
konteks menyampaikan pesan”. Nah terpecah, dan kita akan menjadi lemah. Jadi
inilah pelajaran 101 (dasar) bagi pelajaran ketiga berbunyi : “ Memperluas
umat jika ingin menjadi manusia politik. kebersamaan (minat ! tidak harus tujuan
Berarti disini yang utama adalah kepandaian akhir) akan memperkuat organisasi dan
berkomunikasi, bukan asal berbicara menjaga kesatuan gerak adalah hal yang
karena kita harus mengetahui kepada siapa mutlak untuk tujuan politik praktis.”
kita berbicara, kepada seseorang, kepada Menulis artikel ini membuat saya teringat
beberapa pribadi, kepada sekelompok kala secara teratur menulis untuk majalah
orang atau kepada sejumlah besar audiens ? HIDUP diawal tahun 2000 an. Pada waktu itu
Kemudian temanya, apakah masalah saya sering berseloroh secara serius dengan
kesehatan, kesejahteraan, pluralisme yang saya sangat hormati Alm Bapak DR
atau kebebasan beragama dan dalam Soedjati Djiwandono : “ Pak Djati menulis
kaitan dengan peristiwa tertentu atau tentang aspek Politik dan Hubungan Luar
kegiatan sehari-hari saja. Didalam Negeri yang canggih dan tingkat tinggi
kajian lanjutan kita dapat menentukan saja ya. Saya akan mengurusi aspek-aspek
Content sejalan dengan Context nya dan “ perpolitikan dasar.”
Kemasan “ serta Strategi Komunikasinya. Sebagai penutup sekaligus sebagai
Kembali pada tema utama kita , pelajaran pengingat kita semua untuk dapat berfungsi
lanjutan yang harus kita ingat adalah bahwa sebagai Pengawal Demokrasi, saya ingin
dalam berpolitik kita perlu berjuang bersama mengutip terjemahan bebas dari kata kata
Persoalannya dengan kawan-kawan yang sealiran dan John Adams, presiden AS yang kedua. “.........
mempunyai tujuan yg sama, untuk itu dalam Tetapi ingatlah demokrasi adalah sesuatu yang
kalau kita perjuangan politik kita perlu mempunyai tidak berumur panjang, ia akan cepat menjadi
mempunyai wadah dimana sekelompok manusia bekerja lelah, kehabisan nafas dan melakukan bunuh
dan berjuang untuk suatu tujuan yang sama. diri. Belum ada didunia ini Demokrasi yang
kekuasaan (baca Pelajaran kedua adalah “ Pentingnya tidak melakukan bunuh diri.......”
: jabatan resmi) untuk berjuang dalam suatu Wadah apapun Jika kita ingat sejarah negara kita dengan
namanya”. Seperti umpamanya PMKRI, Demokrasi Terpimpin ataupun Demokrasi
maka otomatis WK, ISKA dll. Pada awal berdirinya FMKI Pancasila maka kita dapat usil mengatakan
suara kita ( Forum Masyarakat Katolik Indonesia ) bahwa kata yang kedua ternyata sedikit
saya sering mengingatkan pentingnya untuk banyak menaękan makna dari Demokrasi itu
akan didengar, tidak sampai terjebak menggunakan istilah sendiri.
Organisasi Payung yang akan mengakibatkan Karena itulah kita bukan hanya harus
tinggal seberapa organisasi lain yang sudah lebih dahulu ada menyelenggarakan Pemilu dan aktif
besar gaungnya merasa “dibawah” koordinasinya. Tetapi berpartisipasi tetapi juga aktif mengawal
menggunakan istilah “organisasi nampan” agar Demokrasi dan segala tatanannya
saja tetapi jika yang berarti dapat menjadi alas bagi banyak yang sejatinya menjadi tujuan kita untuk
tidak maka organisasi lain dalam perspektif perpolitikan, berbangsa dan bernegara tidak “bunuh diri”
termasuk kawan-kawan umat Katolik yang lagi. Semoga!
“ kita harus tidak terlibat dalam organisasi yang ada.
Jadi lebih menjadi rumah bersama untuk
pandai semuanya. DR A.B. Susanto, sejak 2010 adalah Chairman
berbicara di Hal ini dikombinasikan dengan ke- dari The Jakarta Consulting Group, sebuah institusi
mampuan untuk mempengaruhi adalah Konsultan Strategic Management terkemuka di
dalam konteks penting mengingat dunia perpolitikan dialam tanah air, yg sudah berdiri sejak 30 tahun lebih.
menyampaikan demokrasi modern. Setiap orang, apapun Beliau juga adalah mantan Ketua Umum Forum
status sosial dan ekonominya mempunyai satu Masyarakat Katolik Indonesia KAJ yang pertama
pesan”. suara yang sama nilainya (one man one dan pernah mendalami ilmu politik, antropologi
vote). Jadi pelajaran dasar lanjutan adalah dan ekonomi semasa mendalami American Studies
semakin kita mampu menggandeng kawan di Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

6 · Komunika
SAJIAN KHUSUS

KERASULAN AWAM,
Arena Kaum Awam
Oleh : Josephine Winda

dapat meliputi biarawan seperti suster dan


bruder yang tidak menerima tahbisan suci.
Sedangkan menurut deęnisi tipologis, awam
adalah warga gereja yang tidak ditahbiskan
dan juga bukan biarawan-biarawati. Jadi
mereka yang tidak membiara pastilah awam!
Referensi selanjutnya untuk mempelajari
kerasulan awam, ada pada beberapa
dokumen berikut ini. Apostulicam Actuositatem
(AA), Lumen Gentium (LG), Christiędeles Laici
(CL), Gaudium et Spes (GS), dan Ajaran Sosial
Gereja, dari Rerum Novarum sampai Caritas in
Varitate. Inilah tantangan umat Katolik yang
sesungguhnya dan disebut tantangan awam
pertama. Untuk menggariskan suatu tugas
dalam kerasulan awam berdasarkan dokumen
yang merupakan dekrit hasil perdebatan dan
diskusi selama lima tahun di Vatikan!
Dengan dibaptis dan menerima Sakramen
elama ini kita semua telah menjadi Penguatan / Krisma umat Katolik dan
saksi Kristus? Ada saksi besar ada termasuk kaum biarawan dan biarawati
pula saksi kecil. Dengan demikian mestinya mengemban tri tugas Kristus yaitu sebagai
pola pikir, perilaku dan tatanan susila Imam, Nabi dan Raja. Tugas Imamat adalah
seharusnya semua otomatis bertolak pada menyucikan atau menguduskan, tugas
teladan Kristus. Mengapa harus ditekankan kenabian adalah mewartakan atau mengajar
pula dengan kerasulan awam? Apa yang harus dan tugas rajawi adalah memimpin atau
dilakukan oleh kaum awam sehingga mereka membimbing. Tugas – tugas inilah yang lebih
boleh dianggap sebagai rasul? Ternyata ditekankan lagi kepada kaum awam yang
tidak hanya sekedar menjadi teladan Kristus dengan hidup duniawinya acapkali larut dan
lalu dideęnisikan dengan ‘perbuatan baik,’ melupakan kerajaan Surga.
kemudian selesai. Ada peran – peran khusus Singkatnya kerasulan awam mensejajarkan
dan kemampuan teknis kaum awam didalam posisi mereka yang membiara dengan yang
ciri keduniaannya (indoles saecularis) yang tidak membiara pada penekanan tentang
memampukan mereka sebagai rasul. mengemban tugas yang sama beratnya.
Dalam sebuah dokumen para Bapa Konsili
bahkan mengingatkan para imam bahwa
Definisi dan Referensi mereka berbagi derajat dan martabat yang
Dalam Deęnisi teologis , awam adalah warga sama dengan mayoritas umat lain yang
negara yang tidak ditahbiskan. Jadi awam percaya pada Kristus. Tugas merasul dimiliki

Komunika · 7
SAJIAN KHUSUS

oleh awam dan sekaligus juga klerus-religius yaitu kaum rohaniwan semangat kerasulan awam. Hal ini dikarenakan
yang memiliki posisi tertentu dalam hirarki gereja. bidang - bidang kerasulan awam semakin
luas; jumlah umat manusia juga semakin
besar; ilmu pengetahuan semakin maju dan
Kerasulan Awam dan Komunitas variatif; dan hubungan antar manusia semakin
Kerasulan awam ternyata banyak terkait dengan ruang gerak kaum
lebih erat. Kian meningkatnya komunikasi
awam di dalam komunitasnya sesuai dengan panggilan jalan hidup
dan hubungan antar manusia sudah sangat
masing – masing seperti pada bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan,
jelas nampak dengan penemuan internet
pemerintahan, politik, pertahanan, keamanan dan sebagainya. Bisa jadi
dan ramainya interaksi dunia maya. Untuk
kembali pada istilah menjadi garam dunia. Bahwa bekerja tidak lalu
menjalin kedekatan manusia tidak lagi perlu
menjadi berkaca - mata kuda dan hanya fokus pada tujuan duniawi
saling bertemu muka. Ideologi – ideologi
untuk mengumpulkan materi atau pemenuhan hasrat pribadi. Sebagai
kemudian bebas beterbangan dan saling
bagian dari tugas kerasulan awam adalah menjadi bagian dari tubuh
bertabrakan dalam aneka jalur komunikasi
Kristus dan ikut mengemban tri tugas Kristus.
dan interaksi.
Dua bentuk kerasulan awam dalam gereja atau tubuh Kristus
Sementara hal yang kedua adalah sifat
adalah secara internal dan eksternal. Hal ini ada tercantum di dalam
mendesak dari kerasulan awam itu sendiri.
Apostulicam Actuositatem (AA). Kerasulan internal dilakukan di dalam
Semakin banyak otonomi bidang kehidupan
Gereja Katolik sendiri untuk mewartakan Injil dan menyucikan sesama
manusia, termasuk bidang kehidupan yang
umat Katolik. Sedangkan kerasulan eksternal dilakukan dalam
membahayakan hidup kristiani atau yang
kehidupan di dunia luar dengan cara berlaku dan menyempurnakan
bertentangan dengan nilai - nilai kesusilaan
dunia sesuai dengan nilai-nilai Injili.
dan keagamaan. Pada masa kini jumlah
Kerasulan eksternal menjadi tantangan yang sulit dilakukan
imam juga semakin sedikit. Roh Kudus
seiring dengan perkembangan jaman dan kian banyaknya konĚik
sendiri yang pada akhirnya membangkitkan
umat manusia, khususnya di negara kita ini. Umat Kristiani sering
kesadaran tentang kerasulan awam agar
terombang – ambing ditengah permasalahan dan gesekan antar
kita semua semakin sadar dan mengerti
umat beragama. Bahkan terkadang permasalahan muncul antara
akan tugas untuk berbakti pada Kristus dan
rakyat dan pemerintahnya. Yang paling marak adalah pembahasan
berlaku sebagai bagian dari tubuh Kristus.
mengenai perilaku korupsi yang tak kunjung reda bahkan terkesan
Ini semua tercantum jelas dalam Apostulicam
kian memanas.
Actuositatem (AA).
Maka kerasulan awam muncul sebagai
Kerasulan Politik satu ujung tombak baru yang berkilat
Tahun 2014 ini merupakan tahun politik, masa dimana kita dan harus terus diasah. Karena tujuan
melaksanakan pemilihan legislatif dan juga memilih pemimpin baru. utamanya adalah guna memenuhi panggilan
Saat ini muncul pula sebuah kerasulan lain yaitu Kerasulan Politik, yang kekudusan. Dalam dunia, profesi dan
menunjukkan bahwa gereja sangat concern dengan pemilu 2014. Dalam komunitasnya masing – masing kaum awam
wawancara dengan Majalah Hidup, Ketua Komisi Kerawam KWI, kemudian harus berperan aktif menjadi
Mgr. Yustinus Hardjosusanto MSF mengatakan bahwa membangun pewarta, pembimbing sekaligus pelaku dari
tatanan baru dunia merupakan bagian dari pewartaan kabar gembira. teladan Kristus. Dan ini cukup berat karena
“ ... kerasulan di lingkungan sosial politik mesti dipandang sebagai kaum awam tidak hanya berinteraksi dengan
bagian dalam rangka penataan itu. Dan kaum awamlah yang paling sesama umat Katolik namun juga dengan
mengerti seluk beluk dan permasalahannya serta tahu apa yang mesti umat lain atau bahkan mungkin manusia
dibuat untuk memperbaiki keadaan.” Dalam Surat Gembala Pemilu lain yang tidak menganut kepercayaan
KWI, para Uskup menyatakan bahwa umat memiliki kewajiban untuk apapun juga.
ikut memilih karena merupakan hak dan panggilan sebagai warga Sebagai contoh, kerasulan awam yang
negara : “ Dengan ikut memilih berarti Anda ambil bagian dalam dapat dijalankan adalah dengan menulis. Bagi
menentukan arah perjalanan bangsa ke depan. Penting disadari bagi para penulis hal ini merupakan panggilan
para pemilih untuk tidak saja datang dan memberikan suara, melainkan menggereja dalam kehidupan, diluar hal –
menentukan pilihannya dengan cerdas dan sesuai dengan hati nurani.” hal duniawi lainnya. Menulis menjadi suatu
Menentukan pilihannya dengan cerdas berarti tahu calon yang dipilih, media kerasulan awam dalam melakukan
tahu partainya dan tahu program-programnya. pewartaan sekalipun dengan cara yang
sederhana. Karena tak sedikit penulis yang
juga terus berproses, termasuk didalamnya
Tantangan dan Tekad Kerasulan Awam menuliskan hal – hal spiritual sesuai ajaran
Dua hal nyata yang tercantum dalam pembukaan Apostulicam injil. Sebagai politikus, bankir, ekonom
Actuositatem (AA), adalah tuntutan yang kian tinggi (intensif) tentang dan aneka profesi lainnya, sudahkah Anda
berlaku sebagai rasul awam? ( PES )

8 · Komunika
SAJIAN KHUSUS

SURAT GEMBALA PEMILU 2014

Jadilah Pemilih Yang Cerdas


dengan Berpegang Pada
HATI NURANI
Dengan ikut memilih berarti Anda ambil
bagian dalam menentukan arah perjalanan
bangsa ke depan. Penting disadari bagi
para pemilih untuk tidak saja datang dan
memberikan suara, melainkan menentukan
pilihannya dengan cerdas dan sesuai dengan
hati nurani.
Dengan demikian, pemilihan dilakukan
tidak asal menggunakan hak pilih, apalagi
sekedar ikut-ikutan. Siapa pun calon dan
partai apa pun pilihan Anda, hendaknya
dipilih dengan keyakinan bahwa calon
tersebut dan partainya akan mewakili rakyat
dengan berjuang bersama seluruh komponen
masyarakat mewujudkan cita-cita bersama
bangsa Indonesia. Pertanyaannya adalah
calon legislatif macam apa yang mesti dipilih
dan partai mana yang mesti menjadi pilihan
kita.

audara-saudari, segenap umat Katolik Indonesia yang


terkasih,
Kriteria Calon Anggota Legislatif
Tidak mudah bagi Anda untuk menjatuhkan
Bangsa kita sedang bersiap diri menyambut Pemilu legislatif untuk
pilihan atas para calon legislatif. Selain
memilih DPR, DPD dan DPRD yang akan diselenggarakan tanggal 9
karena banyak jumlahnya, mungkin juga
April 2014. Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, Pemilu
tidak cukup Anda kenal karena tidak pernah
menjadi peristiwa penting dan strategis karena merupakan kesempatan
bertemu muka. Para calon legislatif yang akan
memilih calon legislatif dan perwakilan daerah yang akan menjadi
Anda pilih, harus dipastikan bahwa mereka
wakil rakyat.
itu memang orang baik, menghayati nilai-
nilai agama dengan baik dan jujur, peduli
Hak dan Panggilan Ikut Serta Pemilu terhadap sesama, berpihak kepada rakyat
Warga negara yang telah memenuhi syarat berhak ikut menentukan kecil, cinta damai dan anti kekerasan.
siapa yang akan mengemban kedaulatan rakyat melalui Pemilu. Calon legislatif yang jelas-jelas berwawasan
Mereka yang terpilih akan menempati posisi yang menentukan arah sempit, mementingkan kelompok, dikenal
dan kebijakan negeri ini menuju cita-cita bersama, yaitu kesejahteraaan tidak jujur, korupsi dan menghalalkan segala
bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, selain merupakan hak, ikut cara untuk mendapatkan kedudukan tidak
memilih dalam Pemilu merupakan panggilan sebagai warga negara. layak dipilih. Hati-hatilah dengan sikap

Komunika · 9
SAJIAN KHUSUS

Pemilu yang Aman dan Damai


Amat penting bagi semua warga masyarakat
Demi terjaga dan tegaknya bangsa ini, perlulah untuk menjaga Pemilu berjalan langsung,
kita memperhitungkan calon legislatif yang mau umum, bebas, rahasia, jujur, adil, damai dan
berkualitas. Jangan sampai terjadi kekerasan
berjuang untuk mengembangkan sikap toleran dalam bentuk apapun, baik secara terbuka
maupun terselubung, karena bila sampai
dalam kehidupan antarumat beragama dan peduli terjadi kekerasan maka damai dan rasa aman
pada pelestarian lingkungan hidup. tidak akan mudah dipulihkan.
Perlu tetap waspada terhadap usaha-
usaha memecah belah atau mengadu
domba yang dilakukan demi tercapainya
suatu target politik. Bila ada sesuatu yang
bisa menimbulkan kerawanan, khususnya
ramah-tamah dan kebaikan yang ditampilkan calon legislatif hanya dalam hal keamanan dan persatuan ini,
ketika berkampanye, seperti membantu secara material atau memberi partisipasi segenap warga masyarakat untuk
uang. menangkalnya sangat diharapkan.
Hendaklah Anda tidak terjebak atau ikut dalam politik uang yang
dilakukan para caleg untuk mendapatkan dukungan suara. Perlulah
Anda mencari informasi mengenai para calon yang tidak Anda kenal
Calon Legislatif
Para calon legislatif, kami hargai Anda
dengan pelbagai cara. Demi terjaga dan tegaknya bangsa ini, perlulah
karena tertarik dan terpanggil terjun dalam
kita memperhitungkan calon legislatif yang mau berjuang untuk
dunia politik. Keputusan Anda untuk
mengembangkan sikap toleran dalam kehidupan antarumat beragama
mempersembahkan diri kepada Ibu Pertiwi
dan peduli pada pelestarian lingkungan hidup.
melalui jalan itu akan menjadi kesempatan
Pilihan kepada calon legislatif perempuan yang berkualitas
untuk berkontribusi secara berarti bahkan
untuk DPR, DPD dan DPRD merupakan salah satu tindakan nyata
maksimal bagi tercapainya cita-cita bangsa
mengakui kesamaan martabat dalam kehidupan politik antara laki-
Indonesia.
laki dan perempuan, serta mendukung peran serta perempuan dalam
Karena itu, tetaplah memegang nilai-nilai
menentukan kebijakan dan mengambil keputusan.
luhur kemanusiaan, serta tetap berjuang untuk
kepentingan umum dengan integritas moral
Kriteria Partai Politik dan spiritualitas yang dalam. Anda dipanggil
Kita bersyukur atas empat kesepakatan dasar dalam berbangsa dan dan diutus menjadi garam dan terang!
bernegara yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Saudara-saudari terkasih,
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika. Kita Ikutlah memilih. Dengan demikian Anda
percaya bahwa hanya dengan mewujudkan keempat kesepakatan ikut serta dalam menentukan masa depan
tersebut, bangsa ini akan mampu mewujudkan cita-citanya. bangsa. Sebagai umat beriman, marilah kita
Oleh karena itu, dalam memilih partai perlu memperhatikan sikap mengiringi proses pelaksanaan Pemilu dengan
dan perjuangan mereka dalam menjaga keempat kesepakatan tersebut. doa memohon berkat Tuhan, semoga Pemilu
Hal yang penting untuk menjadi pertimbangan kita adalah partai yang berlangsung dengan damai dan berkualitas
memiliki calon legislatif dengan kemampuan memadai dan wawasan serta menghasilkan wakil-wakil rakyat yang
kebangsaan yang benar. Partai yang memperjuangkan kepentingan benar-benar memperhatikan rakyat dan
kelompoknya apalagi tidak berwawasan kebangsaan, hendaknya tidak berjuang untuk keutuhan Indonesia. Dengan
dipilih. demikian cita-cita bersama, yaitu kebaikan
Pengawasan atas Jalannya Pemilu dan kesejahteraan bersama semakin mewujud
Setiap warga negara diharapkan ikut memantau dan mengawasi nyata.
proses dan jalannya Pemilu. Pengawasan itu bukan hanya pada saat Semoga Bunda Maria, Ibu segala bangsa,
penghitungan suara, melainkan selama proses Pemilu berlangsung senantiasa melindungi bangsa dan negara
demi terlaksananya Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur kita dengan doa-doanya.
dan adil (Luber Jurdil).
Kita perlu mendorong dan memberikan dukungan kepada Jakarta, Januari 2014
kelompok-kelompok dalam masyarakat yang dengan cermat KONFERENSI WALIGEREJA
mengikuti dan mengritisi proses jalannya Pemilu. Hendaknya Anda INDONESIA
mengikuti secara cermat proses penghitungan suara bahkan harus Mgr Ignatius Suharyo
terus mengawasi pengumpulan suara dari tingkat Tempat Pemungutan Ketua
Suara (TPS) sampai ke tingkat kecamatan dan kabupaten agar tidak Mgr Johannes Pujasumarta
terjadi rekayasa dan kecurangan. Sekretaris Jenderal

10 · Komunika
SAJIAN UTAMA

TRADISI CHINA
Dalam Konteks Iman Kristiani
Oleh : Pastor Lukas Sulaeman, OSC

pernah bisa kita hayati tanpa memasukkannya


Ada tokek jilat bakpia, dalam budaya.
Biar bokek yang penting sin cia Untuk menyelamatkan manusia, Allah
masuk dalam dunia manusia dan menjadi
Ada rayap makan bakpao manusia dalam diri Yesus. Inilah yang
Mohon maaf, nggak ada angpao disebut Inkarnasi Sabda (Yoh 1:1-18). Warta
keselamatan Allah dapat sampai kepada
Buah lechi daun kucai manusia masuk lewat budaya manusia. Ini
Kuucapkan Gong Xi Fa Chai yang disebut Inkulturasi.
Ada banyak budaya bangsa manusia
yang menjadi lahan subur bagi tumbuh
dan berkembangnya iman, walaupun tak
disangkal ada budaya yang tidak sesuai dan
bertentangan dengan prinsip iman kristiani.
Inkulturasi adalah persoalan abadi. Yang
pokok adalah menerima Yesus dan amanat-
Nya dalam kerangka kebudayaan masing-
masing orang. Pada tahun 1659, Roma pernah
menegur para misionaris dengan kata-kata
ini, “Jangan mau menentukan bangsa-bangsa
lain, upacara adat istiadat mereka, selain yang
terang-terangan bertolak belakang dengan
iman dan keutamaan. Bukankah tidak masuk
akal menanamkan Perancis, Spanyol, Italia
atau negara Eropa lainnya ke Tiongkok?
Bukan adat kebiasaan yang kami sebarkan,
tetapi iman yang tidak menganggap hina adat
bangsa manapun dan tak menyalahkan saja
melainkan memeliharanya.”
Bagaimana dengan budaya China?
Budaya China sudah ada sebelum periode
Musa berjumpa dengan Yahweh dalam
semak berduri yang bernyala. Orang China
boleh berbangga dengan seluruh dinamika
kebudayaan mereka yang tidak lekang oleh
waktu selama kurang lebih 4000 – 5000 tahun.
Peradaban China sudah ada jauh sebelum ada
alah satu unsur dari kehidupan negara Jepang, Korea, Taiwan, Hongkong,
manusia adalah budaya, yaitu Singapore, dll. Kebudayaan China bercabang
lingkup dimana manusia mengaktualisasikan dan merambat ke seluruh dunia sampai hari
diri dan imannya. Kehidupan iman kita tak ini, sehingga orang China berani berkata,

Komunika · 11
SAJIAN UTAMA

“Dimana ada sinar matahari, disana ada an untuk bersih-bersih rumah. Kolong-kolong
orang China.” lemari dan tempat tidur ikut dibersihkan.
Bangsa China adalah salah satu bangsa Barang-barang di gudang dibongkar dan Tujuan
dengan peradaban dan kebudayaan tertua dirapikan. Barang-barang usang dibuang. perayaan
di Asia, setelah India. Bisa dikatakan, China Kalau perlu rumah pun dicat ulang. Perlu juga
adalah akar keberadaban Asia, cikal bakal adat menyiapkan baju baru. Makna simboliknya, Imlek sangat
istiadat dan budaya sebagian negara-negara pada tahun baru semuanya harus baru.
di Asia. Maka , untuk belajar budaya dan Bersih-bersih rumah adalah tanda lahir dari
baik dan
tradisi sebagian negara-negara Asia, orang sikap membersihkan diri. Yang kotor, yang indah, maka
perlu belajar dahulu budaya China. Lewat tersembunyi, semua harus dibersihkan.
ideogram (tulisan gambar), karya sastra, Menyambut tahun baru, manusia harus bisa diterima
mitologi, institusi sosial, gaya hidup, motif dan hidup secara baru, menanggalkan yang lama dan tidak
simbolisasi, ritual penyembahan, dll. dan yang kotor.
Melihat budaya China dalam terang Kitab bertentangan
Suci bisa dimungkinkan ada kesejajaran 2. Makan (makan bersama seluruh keluarga) dengan prinsip
(paralel), tanpa sinisme, dan bukan Semua wajib menyediakan waktu untuk
sinkretisme. berkumpul 1 x setahun dalam acara makan iman Kristen.
Saya pernah menerima BBM yang isinya bersama keluarga menjelang tahun baru.
seperti sinis: Makanan yang disajikan harus selalu hangat,
Bukan lilin atau lampion yang membuat kita agar hubungan antar-keluarga selalu hangat.
menjadi terang Semua makan dari meja yang sama, maka
Bukan bunga sedap malam yang membuat kita perbedaan dalam keluarga menjadi lebur.
harum Seperti halnya Ekaristi, pusat dan puncak
Bukan kue lapis yang membuat rejeki berlapis- kehidupan kristiani, kita dipersatukan oleh
lapis dan dengan Kristus, berkumpul mengelilingi
Bukan karena warna merahnya yang membuat altar yang sama, makan makanan yang sama,
kita bahagia lalu perbedaan juga jadi lebur.
Melainkan hanya oleh anugerah Tuhan Yesus
Dia yang memberikan sukacita dan damai sejahtera 3. Perdamaian
serta masa depan yang penuh harapan. Makan bersama menjelang Imlek memberi
makna rekonsiliasi antar keluarga. Membina
Saya setuju saja dengan isi BBM di atas, lagi hubungan baik di depan orangtua
tapi masalahnya apakah kita tidak boleh (semasih mereka hidup). Kebahagiaan orang
merayakan misa imlek? tua adalah melihat anak-anaknya rukun, akur,
Dalam pandangan umum, Tahun Baru saling mencintai. Maka sakit hati dan dendam
Imlek adalah perayaan menyambut musim dihilangkan. Pada hari raya Imlek, orang-
semi dan dimulai pada tanggal 30 bulan ke-12 orang saling berdamai, di dalam keluarga,
dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama di dalam masyarakat ( dengan tetangga-
penanggalan Tionghoa. Tujuan perayaan tetangga) dan dengan alam ( dari musim
Imlek tiada lain adalah mengucap syukur dingin ke musim semi). Imlek itu membawa
untuk berkat-berkat yang diterima di tahun harmoni antara manusia dengan manusia,
yang lewat dan memohon berkat untuk tahun dan manusia dengan alam.
yang baru. Perayaan Imlek juga menjadi saat
untuk mempererat hubungan antar keluarga 4. Angpao
dan masyarakat sekitar. Imlek selalu diwarnai dengan pemberian
Tujuan perayaan imlek sangat baik angpao. Mereka yang sudah berkeluarga
dan indah, maka bisa diterima dan tidak memberikan angpao kepada mereka yang
bertentangan dengan prinsip iman kristen. belum menikah (anak-anak) sebagai berkat
Tradisi ini bisa diterima dan bisa menjadi dan bekal kepada orang muda untuk
lahan subur bagi tumbuh dan berkembangnya memasuki tahun yang baru.
iman.
Gagasan baik bagi orang-orang Katolik
Beberapa aspek potitif dalam perayaan untuk tidak hanya memberikan uang dalam
Imlek: angpao kepada anak-anak, tetapi mengisinya
1. Bersih dan baru pula dengan ayat-ayat Kitab Suci sebagai
Menjelang imlek, orang China punya kebiasa- bekal memasuki Tahun Baru Imlek. ( PES )

12 · Komunika
OBROLAN

AGUSTINUS PRAMONO SUPRIHADI

TERINSPIRASI
Persembahan Janda Miskin
Oleh : Maria EĴy

Pesan Uskup Agung Jakarta,


Mgr. Ignatius Suharyo Pr, saat ENURUT Mgr. Suharyo, sebagai umat Allah, kita harus
pelantikan Dewan Paroki turut serta secara aktif dalam pembangunan bangsa, menjadi
teladan bagi masyarakat, dan menjadi komunitas kontras.
Harian (DPH) St. Monika “Jika di luar Gereja atau di tengah masyarakat tumbuh subur
tahun 2012, sungguh terekam korupsi, kita harus berani tampil di muka untuk tidak ikut-ikutan
korupsi. Bahkan jika mungkin, turut serta memberantas korupsi,” sitir
di benak Agustinus Pramono Agus dalam surat elektroniknya pada Kamis, 16 Januari 2014.
Suprihadi. Lebih lanjut, warga Lingkungan St. Gerardus Majella Anggrek Loka,
BSD City ini menyitir, jika dalam masyarakat berkembang budaya
kekerasan maka kita harus menjadi pelopor anti-kekerasan. Begitu
juga jika kebanyakan warga masyarakat kurang memberi perhatian
kepada kaum miskin papa, kita harus tampil di depan untuk berperan
aktif memerangi kemiskinan, memberi perhatian dan bantuan kepada
mereka yang terpinggirkan.
Pesan bijak Mgr. Suharyo tersebut tentu tak hanya disimpan di benak

Komunika · 13
OBROLAN

Agus. Ia pun berupaya melaksanakannya sesuai tugas dan tanggung


jawabnya, terutama selaku anggota Dewan Paroki Harian (DPH) St.
Monika, yang mendampingi Seksi Kerawam dan Seksi Humas/PAM
St. Monika, serta Wilayah 6 (Anggrek Loka) dan Wilayah 7 (Puspita
Loka).

Gemar Berorganisasi
Sejak remaja, Agus gemar berhimpun dalam organisasi. Di bangku
SMA de BriĴo Yogyakarta, ia menjabat sebagai anggota Presidium
(semacam pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah/OSIS) selama
dua periode (1977-1979). “Sementara kegiatan gerejani saya waktu itu,
menjadi Putra Altar,” ungkapnya.
Saat kuliah di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Gadjah
Mada (UGM) Yogyakarta, bersama rekan-rekannya mahasiswa Katolik,
pria kelahiran Yogyakarta, 28 Agustus 1960 ini membentuk unit-
unit kegiatan kerohanian Katolik di tingkat fakultas, yakni Keluarga
Mahasiswa Katolik (KMK). Sedangkan di tingkat universitas, Agus
bergabung dengan kegiatan Misa Kampus.
Sementara mendulang ilmu di perguruan tinggi (1979-1984), kekurangannya?” gugatnya.
Agus dan teman-temannya juga mengabdikan diri sebagai “koster” Agus mengakui, ketika masih mahasiswa,
Pastor Mahasiswa Yogyakarta. Mereka mengembangkan unit-unit ia sempat mempunyai pandangan negatif
kegiatan kerohanian mahasiswa Katolik di seluruh perguruan tinggi terhadap umat beragama lain. “Ternyata,
di Yogyakarta. Tuhan berkehendak lain, istri saya berlatar
“Puji Tuhan, hingga kini saya dan teman-teman eks mahasiswa belakang non-Katolik.” Akhirnya, Agus
tersebut masih sering bertemu dalam Kelompok Awam St. Ignatius menyadari bahwa ia hidup di negara
setiap tiga bulan sekali di Jabodetabek dan reuni setiap dua tahun sekali kepulauan yang terdiri dari banyak pulau
di Yogyakarta,” ujar ayah Oskar Rahardian dan Petra Maharani ini. dan suku, dengan beragam ras, bangsa, dan
agama.
Ia pun merenungkan Kisah Para Rasul
Kurangnya Minat 10:34-36. Lalu mulailah Petrus berbicara,
Mulanya, Agus terjun ke dalam aktivitas menggereja karena katanya, “Sesungguhnya aku telah mengerti
keprihatinan melihat kurangnya orang yang mau membantu pastor bahwa Allah tidak membedakan orang.
dalam menggembalakan umat. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut
“Kadang juga karena ‘keterpaksaan’, saya diminta bantuan oleh akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran
teman-teman atau pastor, ditunjuk menjadi panitia kegiatan-kegiatan,” berkenan kepada-Nya.”
ungkapnya. Lama-kelamaan Agus berkeyakinan bahwa sesungguhnya Bacaan itu menyadarkan Agus bahwa
bukan dirinya yang memilih dan memutuskan untuk aktif dalam melalui iman yang mendalam akan Kristus,
pelayanan Gereja. “Akan tetapi, Tuhanlah yang memilih saya untuk kita diajak untuk membangun persaudaraan
ikut bekerja di ladang-Nya.” sejati dengan semua orang. Bukan saja dengan
Seiring bergulirnya waktu, di manapun Agus bertempat tinggal, ia saudara-saudara seiman, melainkan juga
berupaya meluangkan waktu untuk terlibat dalam pelayanan gerejani. dengan semua saudara kita sebangsa dan se-
“Meski waktu dan kemampuan saya terbatas, Tuhan selalu menolong Tanah Air.
dan mendampingi setiap langkah saya,” tandasnya. Jadi, menurut Agus, kurang tepat jika kita
Dalam menggereja, Agus menggali inspirasi dari perikop sebagai kaum minoritas di Indonesia tidak
Persembahan Janda Miskin (Markus 12:41-44). Menurut suami Aloisia ikut berperan dalam pembangunan bangsa,
Maria Haswati ini, kebanyakan umat yang berpunya sangat mudah pembangunan masyarakat seutuhnya.
memberikan persembahan dana kepada Gereja. Namun, mereka “Justru kita harus giat berpartisipasi dalam
cenderung mengalami kesulitan mengatur waktu karena aktivitas pembangunan masyarakat untuk maju
keseharian yang padat. seturut kehendak-Nya.”
Presiden Direktur Sigap Prima Astrea ini menyadari kecenderungan
warga Paroki St. Monika BSD yang menjalani aktivitas dari subuh
hingga malam hari. Hal ini menjadi alasan klise bagi mereka untuk Relawan Komkep-KAJ
tidak aktif dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan maupun paroki. Setamat dari UGM dan Pendidikan Militer,
“Padahal realita ini seharusnya menjadi tantangan bagi kita semua; pada tahun 1985 Agus bekerja di Mabes
apakah kita mau memberikan persembahan kepada Gereja dari TNI selaku Perwira Wajib Militer. Ia tinggal
keterbatasan waktu kita sebagaimana janda miskin itu memberi dari di Gandaria, Jakarta Selatan, dalam teritorial

14 · Komunika
OBROLAN

Paroki St. Johanes Penginjil Blok B. Di tengah kepadatan tugasnya berpartisipasi dalam kegiatan Pemilu dan
saat itu, ia menelisik celah waktu untuk bergiat sebagai Sekretaris menjadi pemilih yang cerdas sesuai dengan
Lingkungan. harapan Gereja.”
Tahun 1995, Agus pindah ke Larangan Indah Paroki Ciledug, Dalam Sosialisasi Pemilu Legislatif, caleg-
Tangerang Selatan. Saat itu, ia bertemu kembali dengan mantan caleg Katolik di Daerah Pemilihan Tangerang
Pastor Mahasiswa di Yogyakarta, Pastor J. Adi Wardaja, SJ (Alm), Selatan dan Kabupaten Tangerang yang
yang menjadi Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Jakarta merupakan teritorial Paroki St. Monika
(Komkep-KAJ). “Beliau meminta saya untuk membantu menjalankan BSD akan mendapat kesempatan untuk
program-program Komkep-KAJ sebagai relawan beserta jaringannya memperkenalkan diri. “Mereka diminta
di seluruh paroki KAJ,” kenangnya. untuk menjelaskan motivasi serta dasar-dasar
Puncak aktivitas Komkep pada tahun 2000 adalah menyelenggarakan spiritualitas mengapa terpanggil untuk terjun
Jambore Mudika KAJ di Bumi Perkemahan Cibubur bersama Julius di dunia politik,” beber Agus.
Kardinal Darmaatmadja SJ dalam menyambut Yubileum Tahun 2000. Secara hirarki, Agus menilai Gereja melalui
Selain aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja, Agus juga melebur Komisi Kerawam di tingkat Konferensi
dalam aktivitas kemasyarakatan. “Saat ini, saya menjadi Ketua RT di Waligereja Indonesia (KWI), keuskupan
tempat tinggal saya, Anggrek Loka, dan menjabat sebagai salah satu maupun paroki, sangat perhatian terhadap
Ketua Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI),” kehidupan sosial politik masyarakat. “Gereja
tukasnya. mengharapkan awam terdorong untuk terjun
di bidang sosial politik agar mereka menjadi
terang dan garam,” lanjut Agus.
Sangat Mengejutkan Sayangnya, sebagian umat masih “alergi”
Pada Desember 2006, Agus bersama istri dan anak-anaknya mulai
terhadap kehidupan politik karena dianggap
menetap di Anggrek Loka, BSD City. Tiga tahun berselang, ia menjadi
kotor, penuh intrik, tipu muslihat, penuh
Ketua Lingkungan St. Gerardus Majella. Setelah memungkasi tugas
korupsi, menghalalkan segala cara, dsb.
sebagai ketua lingkungan, pada tahun 2012 ia diminta untuk menjadi
“Padahal sesungguhnya, jika kita ingin
anggota DPH St. Monika. “Hal ini sangat mengejutkan saya,” ujarnya.
memperbaiki suatu sistem kehidupan dalam
Sebagai pendamping Seksi Kerawam, Agus mengemukakan
masyarakat, salah satu caranya adalah ikut
beberapa program yang telah dijalankan pada tahun 2013. Di antaranya,
memperbaikinya dari dalam sistem tersebut,
acara Sarasehan, Pendampingan, dan Perkuatan Jaringan. “Sarasehan
bukan sekadar berada di luar. Jangan hanya
di antara para penggiat Kerawam bertujuan untuk menambah
menjadi penonton tetapi harus menjadi
wawasan umat tentang segala masalah dan upaya penyelesaiannya di
pelaku,” papar mantan Manajer Sumber Daya
lingkungan dan juga untuk men-charge semangat yang memudar serta
Manusia TRAC — Astra Rent a Car ini.
sarana melepas lelah atas gesekan-gesekan yang terjadi.”
Agus menaruh harapan kepada kaum
Sedangkan kegiatan Pendampingan ditujukan bagi keluarga,
muda sebagai Gereja masa depan. “Kita perlu
lingkungan atau wilayah yang mengalami gesekan sosial
mendorong dan memotivasi mereka agar
kemasyarakatan. Selain itu, dilakukan Pembentukan Jaringan bagi
tumbuh dan berkembang menjadi manusia
penggiat kerasulan awam di wilayah, lingkungan, dan kelompok
seutuhnya, seratus persen Katolik seratus
profesi, terutama di daerah sekitar gereja, sekitar stasi maupun daerah
persen Indonesia.”
potensial di mana gereja akan dikembangkan.
Sejak tahun 2013, Seksi Kerawam dan
Sejauh ini, lanjut Agus, umat masih perlu didorong agar berani
Seksi Kepemudaan Paroki St. Monika BSD
ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial politik. “Diharapkan, umat
memberikan kesempatan kepada kaum muda
mau terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan, dimulai dari menjadi
untuk menghayati semangat kebangsaan
pengurus RT dan RW.”
dengan memperingati hari-hari besar
Khusus untuk tahun 2014, mantan Supervisor Training Auto 2000
nasional, seperti Hari Kemerdekaan RI, Hari
ini berharap, umat mau berpartisipasi agar Pemilu berjalan dengan
Sumpah Pemuda, dan Hari Pahlawan dalam
aman, damai, jujur, dan adil. “Jangan sampai terjadi tindak kekerasan,”
kegiatan menggereja. “Kita berharap, kelak
katanya mengingatkan.
mereka terpanggil untuk terjun di dunia
sosial politik,” tutur Agus.
Sosialisasi Pemilu Sementara itu Agus pun terus bergiat,
Agus menjelaskan, Seksi Kerawam Paroki St. Monika akan melaksana- tak hanya dalam tugas-tugas gerejani tapi
kan Sosialisasi Pemilu Legislatif pada awal Februari 2014 dan Sosialisasi juga dalam aktivitas kemasyarakatan.
Pemilu Presiden pada Juni 2014. Perikop Persembahan Janda Miskin
“Untuk sosialisasi tersebut, Dewan Paroki Pleno akan mengundang telah menginspirasinya untuk senantiasa
para ketua lingkungan, koordinator wilayah, ketua seksi, dan sub meluangkan waktu demi pelayanan di tengah
seksi serta kategorial. Diharapkan, mereka mengajak umat untuk aktivitas kerjanya yang padat.

Komunika · 15
REFLEKSI

Hidup Bagai Biduk


Di Laut Lepas
Oleh : Hermans Hokeng

IDUK. Bahtera. Perahu. Salah satu memberontak dari jalur keilahiaan-Nya.


dari sekian sarana transportasi Kita setiap saat akan dituntun ke tempat dan
yang pernah kita lihat, kita dengar, kita suasana yang aman, damai dan tenteram.
gunakan, atau bahkan memilikinya. Coba kita Tapi dilain waktu, kita akan diperhadapkan
belajar bersama tentang ęlosoęs Biduk ini. pada sebuah rintangan atau pencobaan.
Hampir setiap saat dan waktu ia rela untuk Sekali lagi, mampukah kita menghadapi
diseret, diderek, dikayuh menuju laut dalam. dan melewatinya? Katanya, hanya iman kita
Kemanapun diarahkan, ia akan mengikutinya. saja yang mampu menjawab semuanya itu.
Ke utara, timur, selatan, barat. Ia setia dan taat Iman kita pun demikian. Bertumbuh dari
tanpa merintih dan mengeluh sedikitpun. hal-hal kecil, akhirnya berkembang sedikit
Taat pada pemimpin dan nahkodanya. Di demi sedikit sampai mencapai banyak.
atas tubuhnya tersimpan begitu banyak Seperti biduk, iman kita berawal dari tepian,
beban. Ada manusia, barang-barang, dan lama-lama makin mendalam dan bertambah
peralatan-peralatan pancingan lainnya. Ia pun banyak. Semakin ke dalam, akan sering
memiliki tanggung jawab yang besar sebagai kita temukan gelombang yang semakin
‘juru selamat’ dari semua yang ia bawa. besar dan menerjang. Kalau kita mampu
Dari haluan dan buritannyalah, kita mampu menghadapinya, niscaya kita pasti lulus
melihat dan menatap kemanakah arah dan sebagai anak-anak Tuhan. Dalamilah!
tujuan pelayaran kita. Pelayaran itu adalah
simbol sebuah perjalanan, pengembaraan,
dan pencarian identitas hidup dan iman Kita Akhiri.....
kita. Dan di atas laut lepas itulah, seluruh Almarhum Piet Wani SVD, doktor musik di
kebebasan, kehendak, dan kemerdekaan STF Ledalero , Flores (sahabat dari Martin
kita diretaskan dan diuji kemapanannya. Runi – komponis Misa Senja dan Syukur di
Bertanggungjawabkah kita dengan segala Puji Syukur), dalam sebuah permenungannya,
kepercayaan dan kebebasan itu? Selamilah! menulis lagu seperti ini. ‘Hidup bagai biduk di laut
lepas. Aku pelaut Tuhan, siap melaju. O bayu senja,
hembusan sang ilahi. Bawa bidukku ke tepian cerah,
Mulai dari Tepian.... pantai umat tebusan. Laut gelombang tantang,
Hidup kita pun diandaikan sebagai biduk. hidup tak daya. Hati merayu Tuhan, nada nan sendu.
Kapan saja dapat diarak oleh Tuhan menurut O..bayu senja....” Mari kita belajar menjadi biduk
kehendak-Nya, kemanapun dibelokkan. yang baik, taat dan setia pada jalan kebenaran;
Hanya saja, apakah kita taat dengan dan belajar juga menjadi nahkoda yang handal
segala petunjuk-Nya, melawan arus atau bagi kejayaan kerajaan Allah dan Gereja-Nya.

16 · Komunika
REFLEKSI

Yang Bersalah guru agama SD mengajarkan berdoa. Dan


seterusnya seperti itu. Pertanyaan kita: apakah
kebiasaan berdoa itu hanya mutlak tanggung

Yang Diungkit jawab pendidikan semasa di SMP atau di SD


saja? Bagaimana dengan pendidikan dalam
keluarga? Bagaimana proses selama dia berada
di SMA dari kelas X sampai kelas XII? Apakah
pendidikan hanya terjadi pada satu periode?
Oleh : Ch. Enung Martina Bukankah selama ini yang kita ketahui dan
kita amini bahwa pendidikan itu merupakan
sebuah proses yang berkesinambungan?
Terus menerus mengungkit, mencari,
kesalahan orang lain terasa sudah biasa
amu kan anak yang dulu pernah membuat onar di kelas VII? Awas bahkan menjadi suatu kenikmatan tersendiri.
lho kamu kalau bikin ulah lagi di kelas VIII!” Bergitu salah satu Mencari kambing hitam dan mengaitkannya
contoh kalimat yang diucapkan seorang wali kelas ketika pada awal dengan masa lalu apakah sebuah jalan keluar
tahun pelajaran berhadapan dengan seorang anak yang pernah berbuat untuk memperbaiki kesalahan sekarang?
kesalahan. Nampaknya kalimat ini sebuah teguran atau peringatan, tetapi Bukankah kesalahan tidak akan bisa
kalimat ini berisi mengungkit kesalahan lama yang pernah dilakukan diperbaiki dengan hanya menyalahkan dan
seorang anak. mengungkit kesalahan di masa lalu?
Seseorang berbuat kesalahan itu sesuatu yang wajar dan manusiawi. Apa pun alasan si pengungkit untuk
Kesalahan akan membuat orang melihat mana yang benar. Dari kembali membeberkan kesalahan seseorang,
kesalahan orang belajar berhati-hati dan berusaha untuk menjadi itu sangat bertentangan dengan makna
lebih baik. Biasanya sesudah seseorang melakukan kesalahan, ia memaaĤan atau lebih tepatnya lagi
akan berusaha untuk memperbaiki dan menjaga agar tak jatuh pada pengampunan. Mengampuni berarti
kesalahan yang sama. Memperbaiki kesalahan itu sebuah usaha yang benar-benar memaĤan dan tak perlu lagi
tak mudah. Jadi, ketika ada seseorang berusaha memperbaiki kesalahan mengungkitnya, apalagi kalau diutarakan di
dan berhasil, itu suatu yang luar biasa. depan orang banyak dan di depan si pembuat
Namun, proses memperbaiki kesalahan ternyata bukan proses yang kesalahan. Bila hal ini dilakukan, orang yang
mudah. Banyak tantangan yang dihadapi seseorang dalam perbaikan mengalami ( dengan catatan si pembuat
tersebut. Orang bisa berhadapan dengan tantangan dari luar maupun kesalahan sudah memperbaiki diri atau
dari dalam dirinya. Dukungan dari orang sekitar akan menjadi suatu dalam proses perbaikan diri ) akan merasa
kekuatan bagi orang tersebut melanjutkan proses hingga berhasil. benar-benar dijatuhkan. Semangat untuk
Kenyataan lain yang mungkin dihadapi seseorang ketika ia membenahi diri pada orang itu akan jatuh.
berproses memperbaiki diri dan bahkan ketika ia berhasil, adalah Ada yang mengatakan bahwa mengampuni
ada orang lain yang mengungkit kembali kesalahan masa lalu. Ini dia bukan berarti melupakan. Betul juga pendapat
permasalahan yang sering kita hadapi. Banyak di antara kita ketika itu. Kesalahan bukan untuk dilupakan karena
mengalami ini merasa terpuruk dan disudutkan. Kesalahan masa lalu kalau dilupakan kita tak akan bisa belajar
kembali dibeberkan, sungguh membuat kita merasa tidak aman dan dari kesalahan. Namun, kesalahan bukan
tidak nyaman. untuk diungkit atau terus dibeberkan ke
Sementara itu, ada orang yang memasang sangat suka mengungkit mana-mana. Bila kesalahan terus diungkit,
kesalahan orang lain. Ada beberapa alasan mengapa si pengungkit bagaimana si pembuat kesalahan bisa
kembali membuka kesalahan orang lain. Alasan yang biasanya mendapat ruang untuk memperbaiki diri
terjadi adalah agar si pembuat kesalahan tidak kembali terjatuh pada karena terus diingatkan dan dihakimi dengan
kesalahan yang sama. Alasan lain karena kesalahan itu sangat fatal kesalahan masa lalunya.
dan tak bisa hilang begitu saja dari ingatan. Ada juga alasan hanya Kesalahan mungkin saja fatal akibatnya
untuk melampiaskan perasaan kesal terhadap si pembuat kesalahan. bagi orang lain dan juga bagi si pelaku.
Atau alasan yang lainya untuk kepuasan si pengungkit dan untuk Namun, kesalahan juga menunjukkan
menjatuhkan si pembuat kesalahan. kepada kita bahwa manusia tidak sempurna.
Kasus lain yang mungkin kita alami adalah bila ada kesalahan Dari kesalahan ada pembelajaran dan ada
di masa sekarang, kita akan mencari kambing hitam ke masa lalu. pengampunan. Tanpa kesalahan orang tidak
Contoh anak SMA tidak bisa berdoa dengan baik pada saat mengikuti bisa melihat mana yang benar. Karena itu,
retret di kelas XII, maka akan menyalahkan guru agama SMP yang mari kita belajar dari kesalahan kita dan juga
tak mengajarkan doa dengan baik. Kalau itu siswa SMP yang tak bisa mari kita berani untuk tidak mengungkit
bersikap doa dengan baik, maka akan ditelusuri bagaimana dulu kesalahan orang lain.

Komunika · 17
CATATAN HATI

Politik Kasih perubahan ( yang siapa tahu membawa


kebaikan) ketimbang membeku diam tiada
bersuara. Jadi, ya, pilih sajalah sesuai dengan
hati nurani, yang menurut kita mampu
dipercaya untuk memegang sauh dan suluh,
Oleh : EĜ S Hidayat tanpa kenal kompromi iming-iming segala
hal yang memabukkan itu.
Yakin adakah? Ada! Saya yakin masih ada
orang-orang yang setia berjalan di jalan yang
benar. Walau kata seorang suę,” Jalan yang
olitik. Apa itu Politik? Ada yang bilang dunia politik itu kejam. benar itu adalah jalan yang sepi….” Namun
Tapi, sebagian lagi bilang,dunia politik itu indah menjanjikan. justru di tangan kitalah orang-orang yang setia
Hmm, yang jelas, melalui politik , seseorang mampu menyalurkan itu bisa terpilih . Ya, saya tetap percaya, orang
aspirasi dan bahkan ambisinya. Seorang politikus yang sukses akan tulus itu pamornya beda, kok! Dari sekian
berhasil meraih kekuasaan, keberhasilan secara materi, dan popularitas banyak tokoh pilihan yang tampil dalam
yang ujung-ujungnya bisa memabukkan.Karena itu, sungguh tidak Pemilu 2014 yad, tanpa menyebut nama, Anda
mudah menjalani jalan politik yang suci bersih, tak bernoda. bisa menilai mereka yang elegan, bersih, jujur,
Dunia politik adalah dunia penuh intriks, pretensi, dan tendensi, pekerja keras,punya integritas dan inspiratif,
kadang malah membuat orang lalai sehingga menghalalkan segala yang pantas dan laik duduk di tampuk
cara demi mencapai tujuannya. Namun, bukan tak mungkin seorang pemerintahan. Apalagi? Oh ya, satu hal lagi;
politikus yang penuh visi, misi, dan idealisme mampu bertahan di jalan yang namanya kasih itu sepanjang masa tidak
ini. Demi menjaga martabat dan hakekat bangsa, kesatuan NKRI, dasar berubah, lho. Itu sebabnya mungkin saya
Negara Pancasila, dan tentu saja: atas nama rakyat bangsa Indonesia. selalu kepincut dengan kriteria ini: yang bikin
Lalu,bagaimana posisi kita sebagai orang awam? Ada banyak pilihan. hati adem, membangkitkan harapan, dan mampu
Umpama daftar menu, dunia politik selaras perkembangan zaman, dipercaya berjuang untuk kebaikan
sudah demikian beragam, bahkan semarak dengan lahirnya demikian Hmm, saya namakan saja “Politik Kasih”,
banyak partai. Sila dipilih, yuuuk… dipilih? Mana yang kira-kira sesuai ya? Intinya menggunakan rumus sederhana,
dengan aspirasi dan tentu saja diharapkan mampu membawa masa mampu berbagi, bersimpati dan empati
depan cerah bangsa dan negara. Walau tak dapat pula dipungkiri, berbela rasa ( pada kepentingan wong cilik?
sedemikian banyak menu makanan yang ada, berjejer pula jenis junkfood pada kepentingan orang banyak?) Hitung-
yang tak laik dicicipi karena jelas-jelas akan merusak kesehatan kita. hitungannya tidak ribet dan rumit-rumit
Bikin sakit perut, sakit gigi,, bahkan sakit hati. Itu sebabnya, saking amat. Silakan saja menjadi politisi yang
frustrasinya seseorang bisa saja menjadi apatis, bersikap skeptis, mewakili Tuhan kita, yaitu mampu memberi
sarkasme. Dan, memilih…untuk tidak memilih! Golongan Putih alias tanpa berharap untuk menerima. Memberi
“Golput” istilahnya sama saja bagi orang-orang yang dengan sadar diri tanpa pamrih, bahkan rela berkorban
memastikan untuk tidak terlibat dan sama sekali enggan, kalau emoh (keringat,tenaga, materi, nyawa sekali pun!)
disebut malas menggunakan hak pilihnya sebagai anak bangsa. itulah Politik Kasih yang sungguh luar biasa!
Namun, secara pribadi, sebagai orang Katolik, saya kok, merasa sayang Mencintai orang yang membenci kita, rela
sekali ya, jika melepaskan hak tersebut? Mungkin benar,dari berbagai mengayomi dan melayani dengan hati, tanpa
kejadian kisruh politik dan solusi yang tampil, kita menganggap dunia berharap kembali adalah kasih putih seorang
politik negeri ini sudah bobrok, tidak bisa lagi dipercaya, Para politisi politikus yang sungguh-sungguh saya idam-
yang muncul kerap ditunggangi berbagai kepentingan, intervensi idamkan!
dari sana-sini, bahkan partai yang membebani langkah dan amat Halah, kalau saja kita semua mampu
pintar berkelit ketika digugat. Dunia politik ya, memang seperti itu melakoninya? Kalau saja politikus-politikus
karena begitu banyak hal yang terlibat, apalagi jika mengatasnamakan yang kemudian duduk di kursi pemimpin
kepentingan. Wong, yang namanya “kepentingan rakyat” saja itu mampu menjalankan peranan amanat di
sedemikian mudah dijungkirbalikkan menjadi “kepentingan sang bahunya dengan tekad tulus dan sungguh
penguasa”? hati? “Seorang pemimpin itu,’kan seharusnya-
Manusia-manusia yang dipuja “setengah dewa” karena sudah lah menjadi seorang pelayan, bukan minta
dilimpahi kekuasaan tertinggi sebagai wakil rakyat, duduk di kursi dilayani”, begitu saja kata kuncinya. Nah,
DPR atas nama rakyat, dan bekerja atas keringat rakyat itu memiliki selamat memilih dengan jeli. Buka mata,
banyak bungkus dan kemasan. Tergelincir, terpeleset akibat mabuk telinga, lebar-lebar. Selamat menata hati
kekuasaan itu mah sudah biasa! Tetapi kalau sudah begitu, apakah kita nurani masing-masing. Semangat! Teriring
harus menyerah? Tentu saja tidak! Lebih baik menyegerakan tindakan salam politik kasih..

18 · Komunika
CATATAN HATI

Tuhan Tahu
Sebenarnya apa yang membuat seseorang
betah menunggu? Yak. Itu adalah harapan.
Ketika harapan itu ada, ada suatu dorongan

Tapi Menunggu energi dari hati kita untuk mencoba, meski


harapan itu hanya 1% jumlahnya namun
ketika harapan itu ada, seolah kinerja untuk
mewujudkannya pasti akan berlipat-lipat
jumlahnya.
Ada kalanya ketika menunggu kita malah
Oleh : C. MeĴa Asriniarti menemukan hal lain yang lebih baik dari
yang kita tunggu. Bahwa menunggu adalah
proses pemurnian kita untuk melihat ulang
lagi dan memeriksa keseluruhannya. Proses
menunggu ini terkadang malah sebuah
"The best yet to come" pembelajaran untuk lebih mengenal diri
dan melihat situasi lebih dalam lagi, lebih
dekat lagi, bukan hanya permukaan dan ecek-
ecek saja.
Ketika kita menunggu yakinlah bahwa ada
sesuatu yang sifatnya besar akan datang, yang
aya suka sekali dengan kutipan di atas, ‘Tuhan tahu tapi pasti kita sedang disiapkan untuk momen
menunggu’. Kutipan itu milik Leo Tolstoy seorang penulis tersebut. Bahwa dalam hidup manusia itu
besar dari Rusia. Kutipan itu rasanya selalu menyentuh hati di masa- harus sabar dan nrimo kalau kita ini bukan
masa yang kelabu yang tidak tahu kepastian. siapa-siapa yang bisa mengatur segalanya.
Saya selalu benci apabila harus menunggu. Menunggu itu Bahwa semata-mata ada Yang Lebih Besar
membosankan dan menyebalkan karena kita seolah diombang ambing dari kita yang juga menunggu momen yang
pada sebuah keputusan yang tidak bisa kita kontrol. Kita harus sabar pas karena segala sesuatu ada masanya.
menunggu berharap agar pihak yang memberi keputusan bisa segera
menjawab: ya atau tidak. Bukankah itu menyebalkan?
Tapi tidakkah kamu merasa kalau dalam hidup manusia kita terus- Sedikit Berbagi Kabar dari Saya
terusan menunggu? Sedari dalam perut ibu, kita harus menunggu 9 “Sudah terbiasa dengan Indonesia. Masih
bulan untuk bisa keluar ke dunia. Perhatikan deh, dalam setiap fase terkadang kangen Taiwan.”
hidup kita, menunggu menjadi sesuatu yang familiar, adalah sesuatu “ Hei, saya sekarang sudah bisa naek
yang sebenarnya kita lakukan sehari-hari, dari mulai menunggu bis, angkot, ojek, bis, kereta api bolak balik kerja
menunggu teman sampai akhirnya menunggu untuk dipanggil lagi loh! Saya bangga sekali dengan pencapaian
oleh-Nya. ini. Sangat bangga. Saya seolah satu step lebih
Menurut saya menunggu adalah sebuah situasi sebelah pihak di maju untuk jadi perempuan independent
mana kita berharap agar pihak lainnya segera memberi respon. Namun seperti yang saya mau.”
terkadang, pihak lain ini tidak tahu kalau dia ditunggu. Terkadang “ Banyak cerita, banyak keputusan yang
si pihak lain ini tidak sadar atau memang blegug siah ( bego sekali) saya buat beberapa bulan ini. Terutama
yang dengan ego sok pentingnya tidak segera memberikan keputusan dalam menentukan langkah dan menghargai
atau reaksi. Kenapa yah? Siapa yang tahu? diri saya sendiri. Bahwa keputusan yang saya
Ketika kita menunggu, belum tentu pihak tersebut benar-benar ambil adalah pilihan saya dengan matang.
akan merespon sesuai dengan apa yang kita harapkan, bisa saja dia Saya senang sekarang saya lebih dewasa.”
sebenarnya menolak atau lupa. Lalu kita yang menunggu? Akan terus “Menjadi dewasa itu, sakit. Tapi saya juga
menunggu tanpa tahu jawaban. Menurut kalian ketika kita menunggu sudah muak jadi orang muda yang bego. Saya
haruskah kita mengetahui kepastian apakah pihak lain yang kita tunggu mau jadi dewasa yang bijaksana dan berjiwa
ini sebenarnya akan memberi reaksi atau menjawab semua penungguan muda.”
kita? Sepertinya kecil sekali kemungkinannya akan adanya kepastian “Saya masih cupu kalau makan pedas,
itu. Maka itu terkadang saat menunggu kita membuat deadline sendiri, padahal saya orang Indonesia.”
sampai tenggang waktu kapankah kita bersedia menunggu. “Masih banyak mimpi yang harus saya
Menunggu itu adalah sebuah proses akhir, ketika segalanya sudah kejar. Masih banyak cita-cita yang ingin saya
kita kerahkan sudah kita usahakan semaksimal mungkin. Menunggu wujudkan. Semoga saya mempunyai hati
itu menanti akan sesuatu yang diharapkan agar bisa terwujud. Bisa saja yang teguh dan semangat yang lebih dari
kita menunggu hanya 1 jam atau bahkan bisa sampai bertahun-tahun. biasanya, ya.”

Komunika · 19
POJOK KELUARGA

Tujuh tahun kemudian, tanpa disengaja


mereka bertemu lagi di tempat yang sama.
Budi pun bertanya “Bagaimana keluargamu?”
Dengan muram Yunus menjawab,” Yaaa…
ada perubahan sih. Sekarang, mertua dan
iparku sudah tidak tinggal bersamaku

Pertemuan sebab anaknya yang dari Jepang sudah


pulang dan mampu membeli rumah. Hanya
istrinya sangat cari muka pada mertuaku, dia

Dua Sahabat mengajak mertuaku dan kedua adik iparku


pindah ke rumahnya.”
Budi pun heran. “Bukankah itu yang kamu
harapkan, mertua dan iparmu pindah supaya
kenaikan gajimu bisa kamu nikmati.”
Oleh : Teddy Vinenfort “Bagaimana aku bisa bahagia, Bud,” Jawab
Yunus sambil cemberut. “Ternyata, Tuhan
tidak rela aku menikmati uang kenaikan
gaji. Sebab, dua bulan setelah mertua dan
iparku pindah rumah, perusahaan tempatku
ETIKA Budi akan berlibur tahun baru, dia bertemu berkerja mengurangi pegawai dan aku di-
PHK. Untung, aku cepat mendapat pekerjaan
dengan sahabat lamanya Yunus di sebuah stasiun. lagi. Sayangnya, gajiku sekarang sama
Dengan gembira, mereka pun saling bertanya menge- dengan gaji dulu sebelum ada kenaikan gaji.
nai kehidupan masing-masing. “Bagaimana kabar keluargamu, Dan yang lebih tidak adil, kalau upahku
Yun? Apakah kamu diterima bekerja di perusahaan yang dulu malah di-PHK tetapi iparku malah bisa
aku tawarkan padamu?” membeli rumah baru yang lebih besar. Dan
“Puji syukur Bud… semuanya baik. Di perusahaan temanmu itu, ketika ibunya tidak mau ikut pindah, lagi-
aku diterima dengan gaji lumayan. Bahkan tiga tahun lalu, gajiku lagi dia cari muka mengijinkan ibu dan
dinaikkan sebesar 45 %. Tetapi, ...” Tiba-tiba, Yunus menghentikan adiknya tetap menghuni rumah lamanya
bicaranya. Wajahnya menjadi muram. sementara dia tetap membiayai mereka.
Budi pun bertanya heran. “ Lho naik gaji kok kamu malah muram. Oh ya Bud, apa maksudmu dulu bahwa aku
Ada apa Yun?” sedang jadi perantara Tuhan?“
Dengan kesal Yunus bercerita. “Itu lho setelah tiga bulan kenaikan Sambil tersenyum Budi menjawab, “Yunus,
gaji, ruko mertuaku kebakaran ludes. Jadi sekarang, terpaksa ibu apakah kamu lupa bahwa Yesus beręrman:
mertuaku yang janda dengan dua adik iparku tinggal bersamaku. Berilah dan kamu akan diberi suatu takaran
Sedangkan anak laki-lakinya yang sulung ikut temannya merantau yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang
ke Jepang. Aku kecewa pada nasibku, mengapa baru naik gaji tetapi dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke
Tuhan tidak mengijinkan aku menikmati uang itu.” dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu
“ Mengapa bisa begitu, Yun?” tanya Budi. pakai untuk mengukur, akan diukurkan
“Bud… bagaimana aku tidak kesal sebab aku harus membiayai kepadamu.
mereka yang besarnya sekitar 40% dari gajiku. Artinya, aku yang bekerja “ Ya pasti ingat Bud. Artinya, kalau kita
keras hanya bisa menikmati 5% dari kenaikan gaji itu. Lalu, ketika aku memberi maka Tuhan akan mengembalikan
dan istriku bekerja, mereka hanya membantu mengerjakan pekerjaan kepada kita dengan jumlah yang sama tetapi
rumah tangga dan mengurus tiga anakku. Tampaknya mereka juga ditambah bonus berkat dari-Nya… ayat itu
kurang perhatian pada anakku karena ketika bermain kadang-kadang sudah top, Bud, sering ada di renungan dan
anakku juga jatuh. Bukan aku saja yamg kesal... istriku juga sering khotbah.”
memarahi mereka.”
Karena kereta yang akan ditumpangi Budi akan ***
berangkat, Budi pun berpamitan pada Yunus seraya berkata,
“Berbahagialah kamu, Yun sebab kamu sedang menjadi perantara “Bukankah setiap rejeki yang Tuhan
Tuhan.” berikan, sebagian adalah titipan Tuhan
Yunus pun menggerutu sendirian, “Berbahagia apa? Yang pasti untuk disampaikan kepada orang yang
Tuhan sedang memberikan tambahan beban kepadaku.” membutuhkannya? Mungkin kamu tidak
menyadari ketika gajimu dulu naik, itu
*** adalah rencana Tuhan karena Dia tidak mau

20 · Komunika
POJOK KELUARGA

membebankan kamu. Kenaikan gaji itu adalah uang yang Tuhan anak yang ditumpangi oleh orangtuanya,
sediakan untuk disalurkan kepada mertua dan iparmu. Kebaikan Tuhan lalu memperlakukan orangtuanya seperti
seperti ini sering terjadi, tetapi hanya sedikit orang yang menyadarinya. PRT atau babysiĴer. Apabila orangtuanya
Seharusnya, waktu itu kamu berbahagia karena ketika kamu sedang berbuat salah, mereka tidak segan-segan
dipakai sebagai perantara-Nya, kamu sebenarnya sudah mendapatkan memarahi orangtuanya seperti kepada PRT.
berkat dari Tuhan, yaitu sebesar 5% dari gajimu itu. Tetapi, kamu tidak Di mata manusia, anak itu tampak berbakti
bersyukur kepada Tuhan; malah kamu merasa kecewa atas kebaikan pada orangtuanya. Tetapi di mata Tuhan,
Tuhan yang telah memilih kamu sebagai perantara-Nya” dia itu anak yang tercela karena bukan lagi
“Lalu apa bedanya, Bud, antara aku dengan anak sulungnya itu? sedang membiayai tetapi mempekerjakan
Mengapa anak sulungnya semakin jaya, sementara aku malah di- orangtuanya dengan upah lebih murah
PHK?” tanya Yunus penasaran. daripada upah PRT dan babysiĴer. Yunus,
“Bedanya hanya satu, Yun. Anak sulungnya menolong dengan kasih, ingatlah… hidup ini rencana-Nya. Ketika
sedangkan kamu berlandaskan keterpaksaan. Apabila saat itu kamu tanpa diinginkan datang tambahan
menolong mereka dengan sabar, tulus, serta rela, kemungkinan besar tanggung jawab berupa pembiayaan dan
kamu tidak di-PHK sehingga ketika mereka pindah rumah, kamu bisa lain-lain yang membebani hidup kita, itu
menikmati kenaikan gajimu itu. Menolong tanpa kasih sering membuat bukanlah suatu kerugian. Karena bukan
seseorang bermegah diri terhadap orang di sekitarnya, khususnya orang saja kehadiran manusia, bahkan hewan
yang dia tolong. Kemudian timbulah ketidakrelaan karena seakan-akan peliharaan yang kita biayai; semua Tuhan
dia sedang digerogoti. Dia merasa sebagai sumber rejeki, dia selalu ingin yang mengatur. Mereka semua pasti dibekali
diutamakan, dan baru merasa puas apabila dia bisa menekan orang rejeki yang Tuhan titipkan kepada kita.
yang dia biayai itu dengan perlakuan yang tidak terpuji. Tidak sedikit Dan ketika kita menyalurkan dengan tulus
maka terjadilah sesuai Firman
Yesus.”
“ Tapi Bud.., aku lihat
banyak juga orang jahat yg
menjadi orang kaya ?”
“Yun, mungkin kejahatan
mereka hanyalah dugaanmu
saja. Andaikata betul orang
itu jahat, kejadian seperti itu
bukan karena Tuhan pilih
kasih tetapi karena orang itu
sedang dipakai Tuhan sebagai
penyalur rejeki untuk mereka
yang sedang dia biayai atau
yang dia gaji. Sementara
akibat dari kejahatan orang
itu hanya dia sendiri yang
akan menanggungnya melalui
cara yang ringan atau yang
menakutkan. Walaupun dia
bergelimang harta, belum tentu
dia merasa bahagia dan dapat
menikmati kekayaannya.”
Tiba-tiba, Yunus menangis
dan memeluk Budi. “ Terima
kasih Bud kamu sudah
menyadarkan aku dari dosa...”
Sebelum mereka berpisah,
kembali Budi berpesan kepada
Yunus, “ Bersyukurlah selalu
kepada Tuhan, jadikanlah kasih
sebagai landasan hidupmu.
Tidak ada kata terlambat untuk
bertobat.”

Komunika · 21
CABE RAWIT

Kita Berjumpa Lagi Kawan


Kubuka lembaran baru
Kutulis jangka waktu tanggal ini
Bab pertama di 365 halaman
Dan kumulai dengan kata,
‘kita berjumpa lagi, kawan,’

Kubuka lembaran baru


Tidak hanya buku jurnal yang kutulis
Tapi hidup baruku juga kusiap siaga
Menempuh perjalanan berliku
Terjal, berkelok, dan terarus air
Dan kumulai dengan kata,
‘kita berjumpa lagi, kawan,’

Kubuka lembaran baru


Tidak hanya buku jurnal yang kutulis
Tidak hanya hidup baru yang kusiap siaga
Tetapi iman juga kubiarkan tumbuh
Iman kubiarkan berakar bebas
Karya : BernadeĴa Utomo
Iman kubiarkan berkutas menyongsong awan di angkasa
(SMP Santa Ursula BSD)
Dan kumulai dengan senyuman,
Lingkungan St. Yohanes
‘kita berjumpa lagi, kawan,’

Hayoo sahabat Cabe Rawit,


kirimkan hasil karyamu :
Puisi, lukisan, doa, cerita,
karikatur ke :
majalah_komunika@yahoo.co.id
Disediakan hadiah menarik untuk
karyamu yang dimuat. Jangan
lupa tuliskan “Cabe Rawit” di
subjek email. Cantumkan Nama
Lingkungan dan No telp juga ya.

22 · Komunika
Halo teman-teman, ayo kita warnai gambar ini! Kirimkan hasil karyamu ke Redaksi Komunika di rumah depan
Gereja St Monika atau email ke majalah_komunika@yahoo.co.id ya!
No. telepon:_______________________
Lingkungan: ______________________
Umur: ___________________________
Nama:___________________________

Komunika · 23
INFONIKA

Exaudi Domine Choir -- mengontrol tinggi nada secara tepat,


Mengukir Prestasi tidak makin tinggi maupun turun dari
nada dasarnya.

Tiga Kali Seminggu


Pada medio Oktober 2013, EDC
mulai mempersiapkan diri untuk
mengikuti lomba dengan berlatih
tiga kali seminggu.
Masing-masing anggota harus
disiplin untuk latihan pribadi setiap
hari di rumah dengan panduan midi
untuk membantu melatih ketepatan
nada.
Hasil latihan masing-masing
anggota bisa dikontrol oleh pelatih
dengan mengirimkan hasil rekaman
suara masing-masing secara berkala,
baik lewat Blackberry, Whatsapp
dok. Panitia maupun email. Dari rekaman suara
yang dikirimkan, pelatih akan
Exaudi Domine Choir merebut gelar Runner-up dalam Magnięcat Choir
melakukan koreksi dan masukan
Competition yang diselenggarakan di Unika Atma Jaya Jakarta pada Sabtu, 7
untuk diperbaiki. Setelah dilatih
Desember 2013. Medali emas yang diterima kian menyemangati mereka untuk
ulang oleh anggota, kemudian suara
tekun berlatih koor.
akan direkam dan dikirimkan lagi
dan seterusnya.
Tidak hanya usaha secara ęsik,
erbekal motivasi ingin (Maria, Bunda yang Berbelas Kasih). selama sembilan hari menjelang hari
meningkatkan kualitas dan Lomba dibagi dalam dua kategori, lomba, setiap malam antara pukul
teknik bernyanyi menjadi yaitu Open Category untuk paduan 22.00 – 24.00 mereka bersatu hati
lebih baik lagi, Exaudi Domine Choir suara amatir yang belum pernah mendaraskan doa “Novena Tiga
(EDC) mendaftarkan diri untuk meraih medali emas dalam kompetisi Salam Maria” di rumah masing-
mengikuti Magnięcat Choir Competition baik di dalam maupun luar negeri. masing dengan permohonan
pada Sabtu, 7 Desember 2013 di Unika Kategori kedua, Championship Category, bukan untuk sebuah kemenangan,
Atma Jaya, Jakarta. untuk paduan suara profesional yang melainkan sebuah kerinduan
Magnięcat Choir Competition (MCC) sudah pernah memperoleh medali agar pada saat lomba mereka bisa
merupakan ajang kompetisi paduan emas dalam kompetisi. bernyanyi dengan baik, dengan
suara yang digelar dua tahun sekali Exaudi Domine Choir mengikuti sepenuh jiwa, dan kerendahan hati
guna memperebutkan piala bergilir Open Category. agar nyanyian yang keluar dari
Magnięcat Anima Mea Dominum. EDC membawakan lagu wajib mulut mereka adalah doa terindah
Tahun 2013 merupakan ajang “Salve Regina” karya komposer yang dipanjatkan bagi Tuhan.
ketiga penyelenggaraan kompetisi Austria, Franz Schubert, dan lagu Ternyata, Tuhan memberi
dengan mengundang para juri pilihan “Alleluja Ressurexit” karya lebih dari apa yang mereka minta.
yang berkualitas. Mereka adalah komposer dan organis Jerman, Moriĵ Gelar Runner-up mereka raih dan
Christopher Borella dari The Philippines Brosig. medali emas disematkan bagi EDC.
Madrigal Singers, Romo A. Soetanto SJ, Tantangan terbesar dalam Kemenangan ini memberi energi baru
Esther Nasrani, Indra Simanjuntak, membawakan kedua lagu bagi mereka untuk tekun berlatih
dan Gracia Telaumbanua. tersebut terletak pada bagaimana mengembangkan talenta yang telah
menyanyikannya secara acapella (tanpa Tuhan berikan. Mereka pun bertekad
iringan) dengan baik. Dalam arti, tepat untuk membagikan kemampuan
Pujian Maria secara intonasi -- yang dalam bahasa bernyanyi di lingkungan masing-
Panitia mengusung tema khusus,
awam sering diistilahkan pitch control masing. (Ist)
yaitu “Maria, Mater Misericordiae”

24 · Komunika
INFONIKA

St. John’s Merayakan Pesta Nama


Santo Pelindung

dok. Panitia

anto Yohanes Rasul adalah St. Monika. Pelayanan altar dan sebagai rajawali yang terbang tinggi
santo pelindung dari sekolah persembahan dilakukan oleh murid- karena kitab Injil Yohanes dimulai
St. John’s Catholic School murid dari SMP dan SMA, sementara dengan pembukaan yang “tinggi”
(SJCS). Perayaan pesta nama Santo murid-murid SD menyumbangkan dan “melambung” supaya dapat
Yohanes sebagai Rasul dan Penginjil kemerduan suara mereka untuk menembus masuk ke kedalaman
sebenarnya adalah pada tanggal memeriahkan misa perayaan pesta yang paling dalam dari misteri-
27 Desember, tetapi tanggal itu nama itu. misteri Tuhan, hubungan antara Bapa
senantiasa bertepatan dengan libur Romo Supandoyo dalam dan Putra, dan inkarnasi.
Natal sekolah, sehingga perayaan homilinya mengingatkan akan dua Burung rajawali adalah burung
pesta nama santo pelindung sekolah hal yang sangat dekat dengan Santo yang kuat dan perkasa, tetapi ia
biasanya baru diadakan pada saat Yohanes; burung rajawali dan kasih. juga sangat memperhatikan anak-
murid-murid kembali bersekolah Santo Yohanes biasa digambarkan anaknya. Ia selalu menjaga, memberi
di tahun yang baru. Tahun 2014 sebagai burung rajawali yang terbang makan, dan mengajari anak-anaknya
ini, murid sekolah, guru, staf, dan tinggi, yang mampu melihat dari untuk belajar mandiri dengan tekun
sejumlah orangtua murid SJCS atas dengan sudut pandang yang dan sabar. Mengajari dengan kasih
merayakan pesta nama Santo sangat luas. Sementara kasih adalah adalah dasar utama pelayanan di
Yohanes pada hari Jumat, tanggal 10 hal utama yang senantiasa menjadi dalam bidang pendidikan. Semoga
Januari 2014, dalam perayaan misa pokok penulisan Santo Yohanes dalam pelayanan pendidikan di Saint
kudus di gereja Santa Monika yang dalam Injil dan surat-suratnya. John’s Catholic School semua guru-
dipersembahkan oleh Romo Aloysius Penggambaran Santo Yohanes guru dan staf senantiasa dimampukan
Supandoyo, OSC. sebagai burung rajawali, yang untuk mengajari dengan kesabaran
Untuk mengantisipasi kemacetan menurut Romo William P. Saunders dan kasih Kristus, dan murid-murid
di jalan Alamanda, murid-murid SMP dalam tulisannya “Simbol- pada akhirnya mampu terbang
dan SMA datang ke gereja dengan simbol Penulis Injil” bermula dari tinggi menjangkau cakrawala yang
berjalan kaki. Dengan bantuan penggambaran St. Ireneus (140 -202) jauh lebih luas lagi, dan senantiasa
koordinasi dari Polsek Serpong, yang menggambarkan empat penulis menjadikan Kasih sebagai dasar dari
rombongan berjalan beriringan per Injil dalam empat simbol yang semua langkah yang dilakukan di
kelas, satu per satu sampai ke gereja berbeda. Santo Yohanes digambarkan hari ini dan masa depan.

Komunika · 25
INFONIKA

Prapdi. Selanjutnya, tim ImagoDei


Indahnya Kebersamaan BSD kembali melanjutkan pelayanan;
dengan memberikan pelatihan kepada

di Ketapang para pendamping dan pembina iman


anak hingga sore hari.

Rekoleksi
Pada Senin-Selasa, 16-17 Desember
2013, sebagian pendamping dan
pembina yang telah mengikuti
program pelatihan selama dua hari,
berhimpun dengan tim ImagoDei
BSD untuk memberikan rekoleksi
kepada 400 anak Sekolah Menengah
Pertama (SMP) kelas 7-9.
Para pendamping dan pembina
tampak antusias, karena mereka
bisa langsung mempraktikkan apa
yang telah disharingkan selama dua
hari pelatihan. Kebanyakan peserta
dok. Panitia rekoleksi adalah anak-anak SEKAMI.
Mereka berani maju dan tampil, serta
ImagoDei BSD diundang untuk pelayanan di Keuskupan Ketapang. Uskup aktif berpartisipasi dalam setiap sesi.
Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi, ikut melihat aktivitas mereka dari dekat. Rekoleksi ditutup dengan group’s
talent show/ performance. Setiap
kelompok diminta membawakan
talent show secara bergantian, entah
NTUK memenuhi undangan pastor yang bertugas di sana, dan drama, fashion show, gerak dan lagu,
Dirdios Karya Kepausan Uskup Ketapang Mgr. Pius Riana dsb.
Indonesia (KKI) Keuskupan Prapdi. Selasa malam, 17 Desember 2013
Ketapang R.D. Philogonius selepas acara, Romo Istejamaya
Istejamaya, tim ImagoDei BSD mengajak makan malam bersama
berangkat meuju Ketapang,
Guru Pendamping satu keluarga di rumah makan seafood
Sabtu, 14 Desember 2013 pukul 15:00,
Kalimantan Barat, pada sabtu pagi, khas Ketapang.
pelatihan bagi 180 guru pendamping
14 Desember 2013. Rabu, 18 Desember 2013 sebelum
dan pembina iman anak (Sekolah
Setelah menempuh perjalanan diantar oleh Romo Istejamaya ke
Minggu) dimulai di aula Paroki St.
satu jam 20 menit, tim ImagoDei BSD Bandara Rahadi Oesman untuk
Gemma Galgani. Acara diawali
tiba di Bandara Rahadi Oesman. Saat kembali ke Jakarta, tim ImagoDei
dengan ice-breaking dan games guna
itu, Romo Istejamaya sudah siap di BSD berpamitan kepada Mgr. Pius,
membangun keceriaan dan keakraban
depan pintu penjemputan bandara. para pastor, dan pengurus Rumah
di antara para peserta.
Sebelum menuju rumah Tangga Keuskupan.
Acara disusul dengan pengajaran
Keuskupan Ketapang, di mana Mgr. Pius pun memberikan berkat.
gerak dan lagu-lagu baru,
mereka akan tinggal selama lima “Saya berharap, Anda sekalian tidak
penyusunan kurikulum pengajaran
hari, Romo Istejamaya mengajak kapok bila diundang kembali untuk
Bina Iman, alat peraga, kreativitas,
berkeliling kota Ketapang. Pertama- melayani di Keuskupan Ketapang,
teknik mengajar dan bercerita, team-
tama, mereka mampir ke rumah khususnya bagi anak-anak di
building, termasuk indoor dan outdoor
para frater, lalu dilanjutkan ke pedalaman Kalimantan,” pesan Mgr.
games.
rumah susteran, gereja, dan lain- Pius
Minggu, 15 Desember 2013
lain. Akhirnya, tim ImagoDei tiba Kenangan berbagi dan indahnya
pukul 07.00, Ruth dan Nathan yang
di rumah Keuskupan Ketapang Jl. A. kebersamaan di Ketapang kian
menjadi bagian dari tim ImagoDei
Yani 74. memotivasi tim ImagoDei BSD
BSD, mendapat kesempatan untuk
Kedatangan mereka disambut untuk memberikan yang terbaik bagi
melayani musik pujian harpa dan duet
dengan hangat oleh pengurus Rumah sesama dan demi kemuliaan-Nya.
sewaktu komuni dalam Ekaristi yang
Tangga Keuskupan Ketapang, para (JM)
dipersembahkan oleh Mgr. Pius Riana

26 · Komunika
INFONIKA

Kebersamaan Natal
Lingkungan St. Isabela

dok. Panitia

Lagu “O Holy Night” yang dibawakan Ketua Lingkungan Santa Isabela


Taman Giri Loka, Buntaran Liem, mengalun syahdu diiringi petikan harpa
Brigita Ruth Halim. Sementara itu lilin dinyalakan, mengawali Misa
Perayaan Natal dan Tahun Baru.

ISA yang dipersembah- pikiran, perkataan, dan perbuatan,”


kan oleh RD Gunawan tandasnya.
berlangsung pada Sabtu Selanjutnya, Buntaran Liem
petang, 18 Januari 2014 di Taman mengajak umat lingkungan untuk
Giri Loka, BSD. Dalam khotbahnya, semakin bersatu dalam kebersamaan
Romo Gunawan mengemukakan dan ikut ambil bagian dalam segala
bahwa membalas kasih Tuhan itu kegiatan lingkungan. “Kehadiran
bisa dilakukan lewat cara-cara yang umat pada Misa hari ini mencapai
sederhana. “Misalnya, terlibat dalam 88 orang, separuh dari jumlah
kegiatan-kegiatan di lingkungan, warga lingkungan. Ini merupakan
wilayah, dan paroki, ikut paduan kebanggaan bagi kita bersama.
suara, Bina Iman Anak, Bina Iman Semoga kebersamaan ini bisa tetap
Remaja, OMK, kegiatan-kegiatan terus kita pertahankan,“ harap Ketua
sosial, dan sebagainya.” Lingkungan yang bersuara amat
Ketua panitia perayaan, Sioe merdu itu.
Koeng, dalam sambutannya Acara dilanjutkan dengan tukar
menegaskan bahwa yang terpenting kado yang membuat suasana kian
dalam perayaan Natal adalah meriah dan akrab. Santap malam yang
kelahiran kita kembali sebagai lezat pun memungkasi perjumpaan
anak-anak Tuhan. “Suci dalam itu. (Hermans Hokeng)

Komunika · 27
INFONIKA

Kompak Meski Beda Generasi


Perbedaan usia tak menghalangi kekompakan para legioner yunior dengan
legioner senior. Mereka berhimpun dalam perayaan Natal dan Tahun Baru.

UACA pagi yang cerah pada mengikuti brieęng permainan yang


Sabtu, 4 Januari 2014, seakan sudah dipersiapkan. Mereka dibagi
ikut menyambut semangat ke dalam kelompok-kelompok yang
para legioner muda yang sudah terdiri dari beragam usia. Mereka
berkumpul di depan Gua Maria bermain “Running Legioner” yang
Luber Rahmat, Gereja St. Monika terinspirasi dari permainan “Running
BSD. Saat itu, para legioner muda Man”. Setiap kelompok diberi sebuah
yang tergabung dalam Presidium misi untuk menemukan teka-teki
Junior Regina Pacis dan Regina dan menyelesaikan tantangan dalam
Mundi mengadakan Perayaan Natal beberapa pos.
dan Tahun Baru. Melalui permainan ini, para
Mereka memulai kegiatan dengan legioner dilatih untuk bekerjasama
berdoa Tesera, yang merupakan doa dengan anggota kelompoknya, dan
utama legioner, pada pukul 09.00. juga belajar bersabar dan ikhlas dalam
Selanjutnya, mereka bernyanyi menyelesaikan tantangan, serta
dan mensharingkan pengalaman- tetap bersemangat dan menikmati
pengalaman selama tahun 2013. kebersamaan serta kegembiraan saat
Canda dan tawa pun menyeruak cuaca terik.
di antara para legioner muda yang Panitia pun belajar untuk kreatif
duduk di kelas 3 SD-3 SMA ini dalam memodiękasi aturan main
Perbedaan usia tak menghalangi agar sesuai dengan jumlah tim yang
kekompakan mereka. Mereka berbagi tersedia. Selang beberapa waktu,
sebagai teman dan sahabat, bukan akhirnya satu kelompok sampai
sebagai “senior” dan “junior”. Hal pada pos terakhir, yang berarti misi
ini diperlihatkan oleh Sr.Vivien-APR mereka telah selesai dan kelompok
(Asisten Pemimpin Rohani), Anny tersebut keluar sebagai pemenang.
Widyastuti-Ketua Presidium Regina Setelah letih dan berkeringat
Pacis, dan Ani Gunawan-Ketua karena bermain, para legioner pun
Presidium Regina Mundi. Perbedaan beristirahat sambil makan siang.
usia yang cukup jauh dengan para Acara dilengkapi dengan tukar kado.
legioner muda, tidak merentangkan Caranya dengan diundi. Mereka
jarak di antara mereka. pun saling memberitahu apa yang
Setelah puas mensharingkan diperoleh. Tak hanya kado yang
pengalaman, para legioner yunior dipamerkan, para legioner saling
ditantang untuk membangun memperlihatkan bungkus kado yang
niat baru menjadi lebih baik lagi unik, yang dibungkus dengan kasih.
di tahun 2014, khususnya dalam Begitu acara usai, mereka
karya sebagai laskar Maria. Mereka langsung membereskan Aula St.
menutup kegiatan sharing dengan Benedictus sebagai bentuk tanggung
berdoa bersama, dan menyampaikan jawab. “Kami berharap, semoga
niat yang disimbolkan dengan perayaan Natal ini dapat menjadikan
menancapkan lilin di gua Maria. legioner lebih kompak, sabar, ikhlas,
mau bekerjasama, dan bertanggung
jawab dalam karya perutusan,”
Briefing Permainan ungkap salah seorang legioner muda.
Selanjutnya, mereka pindah ke
(Clarissa/Marry)
depan Aula St.Benedictus guna

28 · Komunika
RAPAT KERJA KOMSOS dan KOMUNIKA

NATAL 2013

NATAL ANAK 2013


LEGIO MARIA JUNIOR

MISA TAHUN BARU 2014

HARI ANAK MISIONARIS

RAPAT DP PLENO 2014


INFONIKA

Lomba Menghias Pintu Rumah di lokasi acara. Ternyata, umat


sudah berkumpul sekitar satu jam
sebelumnya. Mereka tampak antusias
terhadap acara ini.
Tiga puluh lima anak hadir,
didampingi oleh orangtua masing-
masing. Total umat yang hadir
sekitar 60 orang, termasuk teman-
teman OMK yang ikut meramaikan
suasana dengan menyanyikan lagu-
lagu Natal.
Acara dibuka dengan serangkaian
lagu Natal yang dipersembahkan
anak-anak BIA. Setelah doa dan
sambutan singkat yang dibawakan
Pastor Lukas, serta beberapa lagu
tambahan, acara dilanjutkan dengan
santap bersama. Usai makan, Pastor
Lukas membagi-bagikan topi melalui
kuis seputar Natal dan Gereja Santa
dok. Panitia Monika, untuk anak-anak BIA dan
orangtua mereka.
BIA Lingkungan St. Bartolomeus dan St. Antonius Padua menyelenggarakan Acara dipuncaki dengan
lomba menghias pintu rumah dengan produk daur ulang dan bahan-bahan pengumuman pemenang lomba.
alam. Ada tiga pemenang utama dan
delapan pemenang harapan yang
memperoleh hadiah. Saat foto-foto
WALNYA, RP Lukas harus didokumentasikan, mereka
pintu rumah ditunjukkan, pemenang
Sulaeman, OSC memperoleh menggunakan satu mobil dan tiga
bisa memperoleh hadiah dari Pastor
satu dus besar hiasan Natal motor.
Lukas. Acara yang berlangsung
dari seorang warga Paroki St. Monika sekitar dua jam ini ditutup dengan
BSD. Lantas, dirancanglah kegiatan
Natal bagi BIA Lingkungan St.
Sudah Berkumpul doa syukur anak-anak. Sebelum
Pada 27 Desember 2013 sekitar pulang, mereka mendapat goodie bags
Bartolomeus dan St. Antonius Padua. serta es potong untuk menghilangkan
pukul 14.30, rombongan kecil
Hiasan Natal tersebut digunakan gerah di siang yang cerah itu. (Ist)
panitia termasuk Pastor Lukas tiba
untuk lomba menghias pintu rumah
dengan tambahan hiasan dari produk
daur ulang maupun dari bahan-
bahan alam.
Sebagai pelaksana, dibentuklah
tim kecil yang merupakan gabungan
dari Legio Mariae Presidium
Bunda Segala Bangsa dan Subseksi
Emmaus Journey. Tim tersebut
bertugas mengantar hiasan Natal
dan melakukan pemotretan 29
pintu rumah anak-anak BIA yang
mengikuti lomba. Penentuan
pemenang dilakukan oleh Pastor
Lukas.
Lokasi rumah peserta lomba
yang tersebar di wilayah yang
cukup luas, mengharuskan tim
terjun langsung ke lapangan. Guna
menjangkau setiap pintu rumah yang

Komunika · 33
INFONIKA

BIA St. Bernadette Tabur


Benih Panggilan telepon genggam. Setiap hari frater
hanya boleh menonton televisi selama
setengah jam. Itu pun hanya siaran
berita,” ungkap seorang frater.
Lebih lanjut terungkap, jika
ada orangtua frater yang sering
berkunjung ke biara maka itu
pertanda bahwa mereka belum benar-
benar rela melepaskan anaknya.
Setelah sesi tanya jawab usai,
rombongan diajak berkeliling Biara
SX. Mereka melihat tempat para
frater bercocok tanam, bengkel
kerja sederhana, serta ruang musik
tempat menyimpan berbagai alat
musik; termasuk kolintang. Ruang
musik menjadi tempat favorit bagi
rombongan.
Selanjutnya, mereka memperoleh
kesempatan untuk berdoa sejenak di
kapel. Kunjungan dipungkasi dengan
dok. Panitia santap siang bersama. (Ist/ME)

Untuk mengetahui keseharian para frater Xaverian, para siswa dan


pendamping BIA St. BernadeĴe mengunjungi Biara Xaverian di
Bintaro.
MARI BERGABUNG DALAM
EJUMLAH 62 siswa dan Naik Sepeda TUGAS PELAYANAN DI TEAM
pendamping Bina Iman Setiap Minggu, para frater KOMSOS SEBAGAI
Anak (BIA) St. BernadeĴe datang ke BSD dengan mengayuh
-- gabungan lima lingkungan di sepeda. Untuk mengajar di BIA St. • Redaksi Komunika
Wilayah XIV Paroki Santa Monika BernadeĴe, mereka harus melintasi • Tim Fotograę Komunika
BSD -- mengunjungi Biara Serikat jarak yang relatif jauh: Bintaro-BSD, • Tim design layout
Misionaris Xaverian (SX) di Bintaro pulang pergi. • Ilustrator
pada Sabtu, 14 Desember 2013. Setelah tahu letak Biara SX, anak- • Tim Website :
Sebelumnya, selama beberapa anak BIA pun bisa membayangkan Web Developer,
waktu mereka sudah mengenal bagaimana para frater berupaya Web Designer,
tiga frater Xaverian yang ikut datang ke BSD. “Naik mobil saja Web Security, Admin
mendampingi pertemuan BIA St. lumayan jauh. Bagaimana kalau
BernadeĴe di sekolah Antonius dari naik sepeda? Berapa lama ya Majalah Komunika merupakan
Padua, Nusa Loka, setiap Minggu perjalanannya?” celetuk seorang kegiatan pelayanan sukarela
pukul 08.00. anak.
Kunjungan berlangsung pada Acara utama adalah berkenalan Hubungi kami di
hari Sabtu karena frater-frater pada dengan para frater . Pastor Yakobus Majalah_komunika@yahoo.co.id
umumnya ada di biara. Pada hari Sriyatmoko, SX dan para frater yang
Minggu, para frater cenderung sibuk menjadi tuan rumah menjelaskan MARI KITA BERSAMA-SAMA
dengan tugas-tugas pelayanan. kegiatan misionaris Xaverian. BERBAGI TALENTA YANG
Selainuntukmengetahuikeseharian Mereka mengungkapkan hakikat DIBERIKAN ALLAH PADA KITA!
frater-frater di biara, kunjungan ini hidup seorang misionaris yang siap
juga bertujuan untuk menabur benih- bertugas di mancanegara.
benih panggilan bagi anak-anak. “Frater tidak boleh memiliki

34 · Komunika
INFONIKA

Bukan Tabu
BIA Juga Ajarkan Politik Terkadang orang dewasa
mengartikan politik dengan deęnisi
yang terlalu berat, dan karenanya
tidak membicarakannya dengan
anak-anak.
Sebenarnya, politik dari berasal
dari kata Yunani “politikos”
yang berarti semua hal-hal yang
berhubungan dengan warga negara.
Anak-anak pada usia dewasanya
kelak akan menjadi warga negara
yang memiliki hak untuk ikut
berpolitik aktif. Tetapi, sebagai anak-
anak, mereka tetap memiliki hak
sebagai warga negara yang dilindungi
oleh hukum dan undang-undang.
Serangkaian kegiatan Bina Iman
Anak; berkunjung dan melihat
dok. Panitia berbagai aspek dalam kehidupan
bernegara, diharapkan bisa menjadi
fondasi bagi mereka untuk melihat
Siapa bilang pendidikan politik melulu milik orang dewasa? Bina Iman Anak kesatuan pribadi sebagai orang
St. BernadeĴe Wilayah XIV mengajarkan “politik” kepada anak sejak dini. Indonesia sekaligus orang Katolik.
Kitab Suci mengajarkan untuk
memberikan kepada Kaisar apa yang
wajib diberikan kepada Kaisar dan
INA Iman Anak St. Di Museum Wayang, selain kepada Allah apa yang wajib diberikan
BernadeĴe Wilayah XIV menyaksikan berbagai macam kepada Allah (Mat 22:15-22, Mrk 12:13-
mengisi proses belajar wayang, anak Bina Iman juga bisa 17, Luk 20:20-26). Hal ini menjadi
mengajar dengan berbagai acara melihat bagaimana wayang bisa dasar utama untuk membangun
yang bertujuan untuk meningkatkan menjadi alat untuk menceritakan kisah- karakter manusia Indonesia yang
kepekaan anak-anak terhadap diri kisah dalam Kitab Suci. Selanjutnya, bebas dari korupsi. Anak-anak bisa
dan lingkungannya, termasuk juga mereka mencoba menceritakan kisah diajak mengenali korupsi dari hal-
sebagai warga negara Indonesia. Kitab Suci dengan panggung boneka hal yang sederhana, seperti korupsi
Selain kunjungan ke Istana Negara atau wayang Kitab Suci. waktu, menyontek, dll.
yang bertujuan memperkenalkan Anak-anak BIA St. BernadeĴe juga Pengembangan karakter ini yang
anak-anak pada lembaga mengunjungi Museum Kebangkitan kemudian diharapkan mengakar
pemerintahan Negara, anak-anak Nasional. Selain untuk mengetahui dan menjadi landasan ketika mereka
BIA St. BernadeĴe juga mengunjungi pahlawan-pahlawan nasional, mereka berada pada tahap pengembangan
Museum Nasional dan Taman juga melihat alat-alat kedokteran diri sebagai manusia dewasa.
Mini Indonesia Indah guna melihat yang digunakan dalam proses studi Pengenalan terhadap politik
keragaman budaya dan agama di kedokteran pada masa itu. secara perlahan-lahan dan dalam
Indonesia. Dengan pendidikan yang holistik, situasi yang menyenangkan bisa
Dalam kunjungan ke Museum anak-anak bukan hanya belajar nilai- membantu menghilangkan stigma
Bank Indonesia, anak-anak belajar nilai bernegara, melainkan juga “politik itu kotor”, yang membuat
akan pentingnya nilai mata uang mereka diajak oleh pembina untuk orang muda Katolik menghindar dari
sebagai alat tukar, serta mengetahui menghubungkan antara pendidikan kegiatan berpolitik.
perkembangan penggunaan mata iman dengan pembelajaran dasar Di Museum Kebangkitan Nasional,
uang di Indonesia. Pengenalan akan politik. Hal-hal seperti kejujuran, yang juga bekas Gedung STOVIA,
nilai mata uang serta nilai tukar kasih, dan kemanusiaan yang anak-anak yang sudah lebih besar
mata uang, bisa membantu mereka diajarkan di dalam Kitab Suci akan bisa menangkap betapa pendidikan
mengerti istilah dinar, dirham, dan sangat bermakna bagi kemajuan mencerahkan anak-anak muda
talenta yang seringkali digunakan di negara apabila semua itu diterapkan dan mematangkan mereka dalam
dalam Kitab Suci. secara benar. memasuki dunia politik. (Ist)

Komunika · 35
INFONIKA

percaya bahwa Tuhan itu ada dan


Puji Tuhan, Kami Sekeluarga kami bisa berdoa kepadanya kapan
saja dan di mana saja, namun Hanny

Dibaptis Bersama-sama tak jemu-jemu mengarahkan aku


untuk menjadi pengikut Kristus.
Hanny juga menyarankan agar
aku melepaskan kepercayaan-
kepercayaan takhayul yang selama
ini aku percayai dan membimbingku
untuk lebih mensyukuri berkat dan
rahmat berlimpah dari Tuhan yang
telah kualami selama ini.
Hanny juga selalu mendoakan
aku dan mengenalkan sabda-sabda
Tuhan dalam Kitab Suci, dengan
mengirimkan ęrman-ęrman itu
dan juga doa-doa melalui blackberry
messenger, agar aku bisa ikut berdoa
dan membaca ęrman bersama-
sama. Melalui doa dan ęrman inilah
imanku kepada Kristus diteguhkan.
Salah satu ayat yang sangat berkesan
bagiku adalah. “Doa orang benar,
bila dengan yakin didoakan sangat
besar kuasanya.” (Yakobus 5:16).
Akhirnya aku memutuskan
dok. Panitia untuk menjadi Katolik, dan bertekad
mengarahkan keluargaku agar
ada hari Selasa sore yang kelancaran usaha, keselamatan, mempunyai pedoman agama yang
cerah, tanggal 17 Desember kesehatan dll. baik dan sejalan. Kebetulan, Handi,
2013 yang lalu, aku, Kerinduanku untuk menjadi anakku, juga sudah mengikuti
Fransiska Nani, suamiku, Fransiscus pengikut Kristus bermula ketika pelajaran agama Katolik di
Fandi Wijaya, serta anak-anakku, aku mulai berteman dengan Hanny, sekolahnya, Santa Laurensia.
Fransiscus Xaverius Handi Wijaya yang beragama Kristen. Anaknya Ketika pertama kalinya aku
dan Elizabeth Vionita Suryawijaya dan anakku Vio bersekolah di menginjakkan kaki di Gereja Katolik
bersama-sama dibaptis oleh Pastor sekolah Kristen. Selama berteman, Santa Monika, untuk mulai mengikuti
Aloysius Supandoyo, OSC di aku banyak melihat teladan-teladan perayaan Ekaristi setiap minggu,
Gereja Santa Monika. Sungguh kehidupan seorang pengikut Kristus sebuah ęrman terngiang-ngiang
suatu anugerah yang indah bagi pada diri Hanny, salah satunya ditelingaku: “Bukan kamu yang
kami sekeluarga dari Tuhan Yesus, adalah sikap rendah hati. Hanny juga memilih Aku, tapi Akulah yang
Juruselamat kami. menasehati aku untuk tidak membeli memilih kamu.” (Yoh.15:16). Firman
“Bukan kamu yang memilih Aku, barang-barang mewah hanya untuk ini semakin memantapkan hatiku
tapi Akulah yang memilih kamu.” ‘pamer’ pada orang lain, tidak iri hati untuk menjadi seorang Katolik.
Aku dibesarkan dalam lingkungan dengan keberhasilan orang lain, tidak Aku mulai mencari informasi untuk
sekolah dan keluarga Katolik. menaruh dendam dan memaaĤan bisa mengikuti pelajaran persiapan
Ibu dan saudara-saudaraku yang orang-orang yang telah menyakiti baptis. Setelah berhasil, aku langsung
semula memeluk beragam agama hatiku. Hanny menegaskan, dengan mendaftarkan diri beserta kedua
dan kepercayaan, akhirnya semua mengikuti Yesus, niscaya semua anakku untuk mengikuti pelajaran
dibaptis secara Katolik, hanya aku kebiasaan buruk - seperti iri hati, agama Katolik.
yang belum menjadi Katolik. Aku temperamental, pemarah, kurang Selang beberapa lama setelah kami
kemudian menikah dengan suamiku bersyukur, pikiran negatif akan mengikuti pelajaran persiapan baptis,
yang juga belum Katolik. Dalam menghilang. Demikian pula rasa suamiku yang melihat kami bertiga
menjalani hidup, kami lebih sering hampa di dalam hati akan digantikan selalu bersama-sama ke gereja dan ke
pergi ke dukun untuk meminta dengan damai dan sukacita. katekumen, akhirnya memutuskan
nasehat, ramalan, jimat-jimat untuk Walaupun aku dan suamiku untuk ikut belajar, supaya sekeluarga

36 · Komunika
INFONIKA

bisa satu iman. Suamiku berpikir keberhasilan orang lain, dsb. Aku malapetaka dll. Kesadaran akan dosa-
alangkah bahagianya kalau kami juga beranggapan bahwa dengan dosa ini, membuatku menangis. Lalu
sekeluarga bisa satu iman, iman tidak menggunakan BB, menjadi aku melihat sebuah sinar yang sangat
Katolik, sehingga dia tidak ‘sendirian’ sarana bagiku untuk menyiapkan besar dan terang menerangiku. Aku
dan mempunyai wadah untuk hati dan pikiran yang bersih untuk jatuh tersungkur dan beberapa orang
beribadah secara benar. Akhirnya ia menyambut hari pembaptisan, segeramenolongku.Keyakinanbahwa
memutuskan untuk ikut pelajaran dengan berkonsentrasi kepada satu Allah Bapa telah mengampuni dosa-
agama Katolik secara intensif, guna hal saja: Tuhan Allah. Sementara dosaku membuat hatiku dipenuhi
mengejar ketinggalannya dari bagi Vio, pengalaman di EJ terasa rasa lega dan penuh kedamaian.
anggota keluarga yang lain. menyenangkan dan membuatnya Aku bersyukur karena Tuhan
semakin rajin belajar Kitab Suci. Yesus menyertaiku dalam persiapan
untuk menerima baptisan melalui
Indahnya berjalan bersama berbagai pengalaman iman yang
Kristus Jamahan Kasih Kristus kualami selama masa katekumenat
Atas saran temanku, Vera, aku
Selama masa katekumenat itu, ini. Kiranya dengan dibaptis aku
mengikuti penyembuhan luka
sehabis mengikuti misa Minggu boleh semakin dekat dengan-Nya,
batin pada tanggal 6-8 Desember
pagi di Gereja St. Ambrosius, aku semakin bersyukur atas kasih dan
2013 di Gereja Ambrosius yang
mendapat selebaran mengenai berkat-Nya yang melimpah bagiku
diselenggarakan oleh Komunitas
EJ (Emmaus Journey). Kemudian juga keluargaku, dan semoga dengan
Tritunggal Mahakudus. Ini karena
aku bertanya-tanya tentang EJ sharing ini semakin banyak orang
selama masa katekumenat, aku
kepada Esther (Korwil EJ VMM), yang diteguhkan untuk menerima
banyak berurai air mata, yang
yang menjelaskan bahwa EJ adalah Tuhan Yesus sebagai Juruselamat
mungkin disebabkan karena
kelompok-kelompok kecil yang saling yang membebaskan dari belenggu-
penderitaan/luka-luka batin di masa
membagikan pengalaman iman belenggu dosa masa lalu… Amin.
lalu yang belum bisa diungkapkan.
berdasarkan sapaan-sapaan Tuhan Padaharipertamaaku merasatidak
yang dialami saat membaca Kitab mendapat apa-apa, malahan sempat Seperti diceritakan oleh Fransiska
Suci. Tujuannya adalah supaya kita, merasa heran karena seorang ibu Nani, warga Lingkungan Ambrosius,
umat Katolik belajar untuk mengenal yang duduk di sebelahku menangis- peserta Emmaus Journey Angkatan 13,
Tuhan lebih dekat, memahami sabda- nangis tanpa kutahu kenapa. Aku kepada Aloysia Evi dan Anastasia Y.
sabdaNya dan menghidupinya merasa malas untuk hadir keesokan
dalam hidup sehari-hari, sehingga Tjandrawati
harinya, tapi ada dorongan dalam
kita dapat menjadi pelaku-pelaku hati yang menyuruhku untuk tetap
sabda Allah. Mendengar itu, aku hadir.
langsung mendaftar untuk tiga orang, Hari kedua, waktu Frater Dion
sekalian dengan dua orang anakku. mengajarkan doa Yesus, untuk
Namun ternyata hanya Vio yang mengungkapkan luka-luka batin dan
berminat, karena dia sudah terbiasa menyadari dosa-dosa di masa lalu,
membaca Kitab Suci setiap harinya, aku mulai melakukan pemeriksaan
suatu kebiasaan yang ditanamkan di batin. Aku menemukan bahwa aku
sekolahnya dulu. masih menyimpan dendam dan
Mengikuti sesi-sesi EJ, semakin pernah menyumpahi saudaraku,
memantapkan hatiku untuk selalu membantah suamiku walau ia
menjadi seorang Katolik. Firman-
begitu baik padaku, dsb. Saat itu aku
ęrman dari Kitab Suci yang merasa seperti ada setitik sinar yang
kupelajari, semakin memperkaya tampak, tapi hilang timbul dan terasa
spritualitasku. Aku merasa lebih bisa
jauh sekali. Tanganku yang tadinya
mengontrol emosi dan pikiranku, dalam posisi tengadah menjadi
lebih banyak bersyukur, tidak tertelungkup.
sering lagi memendam sakit hati Aku terus berdoa sampai akhirnya
maupun dendam. Aku bahkan kutemukan jawaban, bahwa dosaku
memutuskan untuk sementara waktu
yang terutama bukanlah dosa-dosa
tidak menggunakan BB, karena yang telah kusebutkan tadi. Aku ingat,
menurutku, banyak melihat BB dahulu aku sering menduakan Tuhan
hanya akan mengondisikan aku ke
dengan sering pergi ke dukun-dukun
dalam hal-hal yang penuh godaan, untuk meminta jimat-jimat untuk
seperti menimbulkan rasa iri pada kelancaran usaha, agar terhindar dari

Komunika · 37
INFONIKA

Sukacita di Panti Werdha Sukacita


Dalam sambutannya, Ketua
Melania Lingkungan St. Yoseph, Danny H.
Budihardja mengajak para opa dan
oma untuk bersukacita menyambut
Tuhan Yesus, tidak hanya pada Hari
Natal 25 Desember. “Setiap pagi, kita
awali hari yang diberikan kepada
kita dengan menerima kehadiran
Tuhan Yesus. Dengan demikian,
setiap hari kita boleh merasakan
Natal, yang berarti sukacita bersama
Tuhan Yesus.”
Selanjutnya, Danny menyerahkan
sumbangan dari warga Lingkungan
St. Yoesph berupa dana dan berbagai
kebutuhan sehari-hari kepada
pengurus Panti Werdha Melania
yang diwakili oleh Pauline.
Acara yang dipandu oleh Seraęna
ini dilanjutkan dengan persembahan
dok. Panitia
gerak dan lagu oleh remaja dan
anak-anak Lingkungan St. Yoseph.
Pertemuan pun terasa meriah dan
Tak sekadar menyaksikan atraksi yang dibawakan warga Lingkungan menggembirakan. Para opa dan oma
St. Yoseph Giri Loka 1 BSD, para opa dan oma pun bernyanyi dan berpantun. tak mau ketinggalan, mereka juga
bernyanyi bersama. Bahkan, seorang
oma yang duduk di kursi roda
mampu membawakan pantun yang
INGKUNGAN St. Yoseph sudah menunggu. Mereka, yang cukup panjang.
Giri Loka 1, Paroki St. terdiri dari 43 oma dan lima opa, Acara yang diurus oleh warga
Monika BSD, punya mengenakan seragam abu-abu. Lingkungan St. Yoseph, Agustina dan
tradisi merayakan Natal dengan Acara diawali dengan doa Siantini, ini diakhiri dengan santap
berkunjung ke berbagai lembaga pembukaan. Kemudian, dalam siang bersama. (DHB)
yang membutuhkan uluran kasih. sambutan, pengelola panti werdha
Tahun 2012, mereka berkunjung ke Irene menjelaskan bahwa jauh lebih
Panti Asuhan Anak-anak Abhimata banyak oma daripada opa yang
di Bintaro. Tahun ini, tepatnya pada menghuni panti. ”Karena secara
Minggu, 19 Januari 2014, mereka umum, usia harapan hidup wanita
berkunjung ke Panti Werdha Melania lebih panjang daripada pria,” ujarnya.
Rempoa, Ciputat. Lebih lanjut ia mengemukakan, pada
Sebanyak 35 warga Lingkungan umumnya semangat oma yang
St. Yoseph, terdiri dari bapak, sudah ditinggal suaminya jauh lebih
ibu, remaja, dan anak-anak yang tinggi dibandingkan opa yang sudah
memakai baju merah, berangkat ditinggal istrinya.
dari Kompleks Giri Loka 1 pada Berdirinya Panti Werdha Melania
pukul 9.00. Perjalanan menuju Panti merupakan inisiatif awam Katolik,
Werdha Melania relatif lancar sekitar keluarga dokter Go Tjoe Kie. Mereka
30 menit, melintasi tol BSD-Bintaro memberikan hibah tanah seluas 3.800
ke arah Rempoa. m2 yang menjadi lahan panti. Panti
Setibanya di Panti Werdha Werda Melania memulai kegiatannya
Melania, warga Lingkungan St. setelah diresmikan oleh Uskup
Yoseph menuju aula yang cukup Agung Jakarta, Mgr. Leo Soekoto SJ
besar. Di situ, para penghuni panti (Alm), pada 17 Mei 1980.

38 · Komunika
INFONIKA

Vox Amabilis Tampil


kebanggaan semu.
di Katedral Bogor Di pengujung Misa, RD Tridianto
mengucapkan Proęciat untuk Vox
Amabilis. “Vox Amabilis berarti
suara yang indah, suara yang dicintai,
suara yang mengagumkan. Semoga
Anda terus belajar dengan rendah
hati, semakin berkembang, semakin
dicintai oleh Tuhan dan sesama
karena karya dan pelayanan kasih
Anda,” pesan Romo Tridianto.
Uskup baru Bogor, Mgr.
Paskalis Bruno Syukur, OFM via
surat elektronik kepada penulis
pun mengungkapkan apresiasinya
terhadap Vox Amabilis Choir. Salve
Amabilis…. (Hermans Hokeng).

dok. Panitia

Vox Amabilis mengiringi Ekaristi Hari Pembaptisan Yesus di Katedral Bogor.


Romo Tridianto dan Mgr. Paskalis Bruno pun mengapresiasi.

OX Amabilis Choir Paroki pelayanan sejati melalui tugas-tugas


St. Monika BSD mendapat mulia pada Misa mingguan, hari raya,
kesempatan bertugas di pesta nama paroki, dan perayaan-
Katedral Santa Perawan Maria, perayaan tematis seperti pernikahan
Bogor pada Misa Perayaan Hari dan Misa arwah.
Pembaptisan Yesus 12 Januari 2014,
pukul 11.00. Udara yang sejuk,
tetesan-tetesan hujan, ornamen Amanat
katedral yang indah, serta suasana Vox Amabilis memiliki “jam
yang agung melengkapi tugas Vox terbang” relatif tinggi dalam
Amabilis di Kota Hujan ini. mengikuti aneka festival dan
Lagu pembuka – Hai Dunia konserto untuk penggalangan dana
Buka Pintumu, Komuni – To God pembangunan gereja dan fasilitas
be Joyful, ciptaan sang maestro sosial lainnya. Mereka telah merebut
Wolfgang Amadeus Mozart, dan beberapa piagam kejuaraan dan
penutup – Tuhan, Engkau Mencipta piala. Walau kadang melewati
serta Salve Regina melengkapi tantangan, dinamika, dan godaan,
keseluruhan tugas pada Minggu Suci kelompok koor ini membangun rasa
(Dies Dominggos) itu. kekeluargaan sebagai sahabat dan
Tugas ini merupakan suatu saudara sepelayanan.
kebahagiaan, pengharapan, dan Itulah visi dan misi yang menjadi
kebanggaan bagi seluruh Manajemen amanat bagi seluruh anggota Vox
Vox Amabilis Choir untuk melayani Amabilis, untuk konsisten dan
Tuhan dan Gereja-Nya tanpa dibatasi rendah hati mewartakan Nama dan
oleh ruang dan waktu. Itulah wujud Kerajaan Tuhan, bukan mengejar

Komunika · 39
INFONIKA

Aneka Kegiatan Baksos Pemuda Tangerang. Kegiatan di


Lapas dilaksanakan pada tanggal 11
Januari 2014 dari pukul 9.00-12.00,
Emmaus Journey diikuti oleh dua puluh tujuh orang
Emmausser. Acara diisi dengan
Ibadat Sabda, pujian dan renungan,
dilanjutkan dengan sharing dari lima
orang penghuni lapas. Salah satunya
seorang warga asing dari Bombay.
Walaupun bukan seorang Nasrani, dia
rajin mengikuti kebaktian. Hasilnya ia
punya ayat pegangan dari Kisah 2:21,
“Dan barang siapa berseru kepada nama
Tuhan, akan diselamatkan.”
Bantuan yang diberikan dalam aksi
sosial ini berupa koran dan majalah
bekas, juga lem FOX putih untuk
membuat kerajinan tangan (kotak
tissue, replika perahu layar, keranjang,
dsb) dari lintingan kertas-kertas bekas
tersebut. Buku-buku bacaan mengenai
kerohanian dan kepribadian juga
diberikan untuk perpustakaan
sebagai sarana ilmu pengetahuan
dan pertumbuhan rohani teman-
dok. Panitia
teman warga binaan. Setelah makan
bersama, para Emmausser pulang
dengan membawa pengalaman yang
eperti biasa, untuk menutup bersemangat untuk menjadikan berkesan dalam kunjungan ini.
pertemuan-pertemuan lingkungan Gereja St. Monika bersih, Di Panti Asuhan Bhakti Luhur Citra
di buku kedua Perjalanan rapi dan tertata dengan baik. Raya, bertepatan dengan peresmian
Menuju Hidup Berbuah, Emmauser Di Gereja St. Ambrosius, kerja bakti Wisma Ratna Bhakti Luhur tanggal 11
diajak untuk beraksi nyata dalam Emmauser dilaksanakan pada tanggal Januari 2014, sekitar tiga puluh orang
berbuah bagi Tuhan. Tidak seperti 12 Januari 2014. Acara dibuka dengan Emmauser mengikuti perayaan misa
biasanya, salah satu kegiatan bakti sambutan singkat dari Lukas Tanri, peresmian misa tersebut. Setelah misa
sosial EJ angkatan 13 kali ini adalah ketua Subseksi Emmaus Journey, selesai, kemudian mereka beramah
kerja bakti dalam lingkungan gereja St. kemudian dilanjutkan dengan foto tamah dengan anak-anak sambil
Monika BSD dan St. Ambrosius VMM. bersama. Meskipun diganggu hujan, menikmati penampilan mereka dalam
Ini dikarenakan kasih diwujudkan namun enam puluh orang Emmauser musik dan lagu. Sebelum mengakhiri
tidak hanya kepada sesama, tetapi yang terlibat, termasuk EJ remaja, tetap kebersamaan siang itu, diserahkan
juga terhadap lingkungan hidup kita. bersemangat melakukan aktivitas dua ratus bingkisan untuk anak-anak
Bersih-bersih Gereja St. Monika yang telah diprogramkan oleh juga donasi untuk Yayasan Bhakti
dilaksanakan pada tanggal 11 Januari panitia. Program ‘Hijaunya Gerejaku’ Luhur sebagai wujud kasih dalam
2014 dari pukul 13.00-15.00, diikuti diwujudkan dengan menanam 25 aksi sosial ini.
oleh enam puluh orang Emmauser. pot pohon palem, yang kemudian Setelah melaksanakan aksi nyata
Sebelum dimulai para Emmauser diletakkan di sisi kanan dan kiri sebagai wujud hidup yang berbuah,
berkumpul di aula Dorotea untuk gereja, dan mencabuti rumput liar di para Emmauser angkatan 13 diajak
berdoa bersama dan mendapat brieęng halaman gereja. Kemudian diteruskan untuk melanjutkan perjalanan di buku
singkat mengenai kegiatan kerja bakti dengan pembekalan iman dari Alex yang ketiga “Perjalanan Menuju Hidup
siang itu. Pareira. Kebersamaan siang itu Terfokus” yang membahas mengenai
Pekerjaan dapat diselesaikan diakhiri dengan makan siang bersama pelayanan sebagai kelanjutan dari
tepat waktu karena dilakukan serta ditutup doa oleh Yanti Pareira. hidup yang berbuah. (Sekretariat
pembagian area kerja untuk masing- Sementara itu ada juga Emmauser Subseksi Emmaus Journey, Paroki
masing kelompok. Semua Emmauser yang beraksi sosial ke Lapas Serpong St. Monika)

40 · Komunika
INFONIKA

kepada warga yang disebutkan


Berbagi Kasih dengan Gerakan namanya. Dengan penuh semangat
dan hati riang, dengan kedua tangan,
Penanaman Pohon Buah mereka membawa pulang pohon-
pohon itu untuk kemudian di tanam
di pekarangan rumah mereka masing-
masing. Senyum di wajah mereka
memberikan kebahagiaan tersendiri
bagi para pengurus.
Setelah itu mereka diharapkan
berkumpul kembali di rumah Ketua
RT untuk mendapatkan paket
sembako. Tepat pukul 10, semua
telah hadir kembali. Dengan berbaris
rapi, mereka mengantri untuk
mendapatkan satu kantong besar
yang berisi lima kg beras, satu kg gula,
satu liter minyak dan lima bungkus
indomie. Para ibu-ibu WKRI secara
estafet mengoperkan paket tersebut
dengan penuh semangat hingga
semua yang disediakan habis tak
bersisa. Udara panas tak dirasakan
lagi, dalam hati mereka hanya lah
dok. Panitia ketulusan untuk melayani.
Diakhir acara, pengurus
berpamitan dengan ketua RT
anyak Pohon Banyak Rejeki dari pengurus telah siap dengan dan beberapa warga di sekitar,
…. Itulah tema gerakan bakti tugasnya masing-masing. Tak mengucapkan terima kasih atas
sosial lingkungan St. Isabela ketinggalan, anak remaja pun diikut kesempatan yang baik ini dan
bekerjasama dengan WKRI ranting sertakan. Ada sekitar 20 orang yang berharap agar pohon-pohon dirawat
St. Isabela yang diadakan di desa berangkat. Dengan tiga mobil pribadi dengan sebaik-baiknya. Sejenak
Dukuh Suradita, Cisauk pada hari dan satu mobil box yang memuat sebelum beranjak dari desa Dukuh,
Minggu, 15 Desember 2013 yang lalu. paket sembako, mereka beriringan para pengurus berfoto bersama.
Suatu gerakan penanaman pohon keluar dari gerbang Taman Giri Loka. Dengan bidikan cameranya yang
buah-buahan, sebagai partisipasi Acara dibuka dengan kata-kata pro, Tomy, suami dari Merry,
mendukung program pemerintah pengantar oleh Dodon Mutiara mengabadikan momen-momen
“Gerakan Menanam satu Milyar sebagai MC yang dilanjutkan dengan indah di Desa Dukuh, Suradita ini.
Pohon” yang dicanangkan beberapa sambutan oleh Buntaran, sebagai Tak terasa, waktu hampir
waktu yang lalu yaitu mengajak dan ketua lingkungan St. Isabela. Pada menunjukkan pukul 12 siang. Acara
membangkitkan semangat seluruh acara tersebut, hadir pula seorang selanjutnya diisi dengan makan
lapisan masyarakat untuk menjaga ustadz yang membawakan doa siang bersama di saung milik Dodon
dan melestarikan lingkungan hidup pembukaan. Suasana hening dan Cecil yang terletak di sekitar
dengan budaya menanam dan dan khidmat saat itu, semua ikut Desa Dukuh. Pemandangan indah
memelihara pohon. Pemilihan pohon memanjatkan doa syukur, termasuk menghadap ke kebun dan danau
buah-buahan dimaksudkan agar para pengurus. memberikan kesejukan siang itu.
buahnya kelak dapat dijual sehingga Sebagai puncak acara, MC Sambil menyantap nasi campur,
menjadi sumber penghasilan memanggil nama tiap-tiap kepala mereka saling berbagi cerita dan
tambahan bagi keluarga yang keluarga untuk menerima dua macam pengalaman. Suasana menjadi
menanamnya. Inilah semangat yang pohon buah. Buntaran sebagai ketua akrab dan kekeluargaan. Gelak
ingin ditanamkan dalam masyarakat lingkungan dan Merry sebagai ketua tawa mewarnai percakapan siang itu
desa Dukuh Suradita. WK ranting, serta perwakilan remaja hingga akhirnya pulang ke rumah
Minggu pagi cerah, sekitar pukul dan anak diberi kesempatan untuk masing-masing dengan hati penuh
8, panitia yang sebagian besar terdiri menyerahkan pohon buah tersebut sukacita.

Komunika · 41
INFONIKA

Credo dan Relevansinya Omega), yang melampaui segala


sesuatu. Allah Pencipta artinya
Allah “bekerja” melakukan Creatio
ex nihilo, mengadakan dari yang
tidak ada menjadi ada, Allah tidak
mengubah dari bahan A menjadi
B. Allah menciptakan Langit dan
Bumi yang diatas dan dibawah serta
semua isinya, baik yang kelihatan
dan tidak kelihatan. Kesempurnaan
yang Mahakuasa bukan berarti
Allah dapat membuat segitiga
dengan empat sisi atau Allah bisa
menciptakan batu yang begitu berat,
sehingga Allah sendiri tidak dapat
mengangkatnya. Segitiga empat
sisi itu tidak pernah ada, Allah
dapat melakukan sesuatu yang
tidak melibatkan kontradiksi. Tentu
sangat berbeda pandang dengan
dok. Panitia CR.Darwin dengan teori Evolusi,
Stephen Hawking dan Len Mlodinov
dengan opini Grand Design dimana
endalaman Iman Katolik 3 kalimat dimana angka 12 dianggap dikatakan bahwa alam semesta
atau lebih dikenal dengan sebagai angka Suci, sedang Syahadat terjadi karena kebetulan-kebetulan
PIKAT 3 diadakan pada panjang sebagai penjelasan Syahadat berulang-ulang secara kontinu,
tanggal 10 Oktober sampai 21 Para Rasul merupakan hasil Konsili perlahan-lahan dalam kurun waktu
November 2013, jam 19:30 – 21:30 Nikea tahun 325M dan Konstatinopel yang sangat lama dan bukan hasil
di aula St.Anna, paroki St.Monika tahun 380M, kira kita 300 tahun setelah dari ciptaan.
Serpong, penyelenggaranya adalah Para Rasul berkarya. Credo (aku
Sub Sie KEP & PPLK St.Monika, percaya) atau syahadat, merupakan
ternyata masih sangat memikat hati pengakuan Iman Kristen (Symbolum Dilahirkan oleh Perawan
dengan jumlah peserta tercatat 100 Apostolicum), pertanggungjawaban Maria
orang. Yang jelas, PIKAT mempunyai Iman secara benar dan berdaya guna, Peristiwa-peristiwa penting
keunggulan, bahan pengajarannya sebagai kesaksian hidup atas iman- Yesus Kristus ada didalam Credo. Di
berbeda dari Pikat sebelumnya. nya. Artikel Utama Credo: Percaya Kandung dari Roh Kudus merupakan
Pengajaran dilayani para Pastor pada Bapa, Percaya pada Yesus Inkarnasi, saat Tuhan datang sebagai
yang memang sangat handal di Kristus Sang Penyelamat, Percaya manusia, awal penyelamatan saat
bidangnya seperti Pastor Gunawan, pada Roh Kudus yang hidup dalam Bunda Maria mengandung yang
PR., Pastor Felix Supranto, SS.CC., Gereja. Credo menjadi symbol tanda berasaldariRohKudus,saatSangSabda
Pastor Eddy Kristiyanto, OFM., (lambang) yang selalu berfungsi menjadi Manusia. Kita menghormati
Pastor Andy Gunardi, PR., Pastor B.S merujuk pada sesuatu yang memiliki Maria yang sejak awal tiada bercela,
Mardiatmadja, SJ., Pastor Yustinus makna atau nilai pencerahan bila karena kedekatannya dengan Mesias
Ardianto, PR., Pastor Rudi Hartono, diungkapkan atau diucapkan. Yesus Kristus sebagai Bunda yang
PR. dan diakhiri dengan perayaan melahirkan Sang Juru Selamat sesuai
Misa oleh Pastor Yulianus Yaya
Rusyadi, OSC.
Allah Yang Mahakuasa rencana Tuhan. Kita menghormati
Allah Mahakuasa tidak Maria bukan sebagai Pribadi, tapi
mengimplikasikan bahwa Allah sebagai cermin Yesus Kristus. Cermin
Credo atau Syahadat itu (seorang) tiran, sewenang- hanya sebagai media. Maka yang
Bagi kita orang Katolik, Credo wenang, Allah menggenapi apa dilihat adalah bukan cerminnya, tapi
atau Syahadat biasa di ucapkan yang dijanjikan-Nya. Sebutan Allah siapa yang dipantulkannya. Dalam
setiap minggu pada saat Misa sebagai itu “Bapa” merupakan metaphor hal ini kita melihat Bunda Maria
Syahadat Para Rasul atau dikenal atau kiasan, merujuk pada posisi yang memantulkan Yesus Sang Juru
Syahadat pendek, sebanyak 12 sebagai asal tujuan (Alpha– Selamat. (Vincentius Rubyanto
Sugipto)
42 · Komunika
Komunika · 43
OPINI

In Memoriam menjadi hubungan pertemanan.


Yang saya ingat dengan sangat
baik dari Pak Ichsan adalah hobi dan

Ign. Ichsan Sutanto profesinya. Pak Ichsan adalah seorang


art director dengan kemampuan
graęs yang luar biasa. Di bidang
itu Pak Ichsan seperti memiliki
kemampuan yang lengkap sekaligus
sempurna: konsep graęs yang dalam,
Oleh : Her Suharyanto cita rasa dan estetika yang elegan,
dan kemampuan teknis yang prima.
Silakan cermati tulisan Komunika
pada sampul majalah ini. Itulah
salah satu karya seni elegan yang
dihasilkan ayah dua orang puteri dan
INGGU 2 Februari sore saya dikejutkan pesan dari Rosa Amanda
dua orang putera itu. Masih terkait
Salim, mantan staf redaksi Komunika yang sedang bertugas di
dengan bidang graęs, kemampuan
Kalimantan Selatan. “Sedih banget ya Pak… Pak [Ign.] Ichsan [Sutanto]
fotograęnya juga luar biasa.
meninggal.” Karena respon saya yang terlambat tidak segera dibalas, saya
Fotograę itu pula yang membuat
menghubungi Bu Helena Sapto, siapa tahu Bu Sapto sudah tahu. Ternyata Bu
kami nyambung kembali ketika saya
Sapto belum tahu, dan berjanji akan menghubungi Bu Misa.
keluar dari seminari dan kemudian
Sementara itu saya menghubungi Bu Agnes, mantan bendahara paroki yang
menggeluti dunia jurnalistik.
tinggal tak terlalu jauh dari rumah Pak Ichsan, yang kemudian mengatakan,
Beberapa kali saya datang ke
banar begitu. Sejurus kemudian Bu Sapto juga menelepon, mengabarkan,
kantornya, lebih banyak untuk
benar, Pak Ichsan sudah dipanggil Tuhan. Pak Ichsan meninggal di RS Kanker
sekadar ngobrol ngalor-ngidul. Tetapi
Dharmais, karena kanker paru-paru.
sejak 1995 kemewahan ngobrol itu
“Vita (si bungsu) awalnya tidak bisa menerima ini. Dia dekat sekali dengan
hilang, lebih karena semakin ketatnya
Ichsan. Tapi saya bilang kepadanya, rencana Tuhan itu selalu yang terbaik.
waktu saya, yang baru beralih
Mungkin kita belum bisa melihatnya sekarang, karena perlu waktu untuk
dari wartawan mingguan menjadi
memahaminya,” kata Bu Misa.
wartawan koran harian. Saya tak
pernah lagi mengunjungi Pak Ichsan.
Komunika Maka rapat perdana
Ingatan saya kembali ke paruh kedua tahun 2000, ketika saya diundang perencanaan majalah Komunika
rapat di paroki. “Paroki ingin menerbitkan majalah. Pak Her bantu ya,” begitu sungguh merupakan kejutan yang
kata ketua lingkungan saya, Pak Bambang Kristanto. Dengan senang hati saya menggembirakan buat saya. Kejutan
memenuhi undangan itu. Saya berpikir, di antara berbagai kegiatan yang ada itu ditambah dengan kejutan
di paroki, inilah yang paling pas bagi saya. Waktu itu saya masih aktif sebagai berikutnya, bahwa Pak Ichsan tinggal
jurnalis. di Jl. Alamanda, dekat gereja, dan
Hadiah dari kesediaan saya waktu itu adalah beberapa kejutan. Kejutan sedang mencari-cari ruang kantor di
pertama saya bertemu dengan sejumlah teman seprofesi dan sehobi, yang sekitar BSD.
langsung memberikan komitmennya sejak pertemuan pertama. Tetapi kejutan
yang lebih besar adalah, saya kembali bertemu dengan Pak Ichsan, setelah
sekian lama “kehilangan jejaknya”.
Komunika Berdiri
Pada akhirnya majalah Komunika
Mari mundur sejenak, ke tahun 1988. Itulah tahun saya berkenalan dengan
berdiri. Pak Ichsan “dipaksa” oleh
Pak Ichsan, Bu Misa, dan Aenea (Nea) yang ketika itu belum punya adik. Waktu
forum untuk menjadi pemimpin
itu saya seorang frater SCJ yang bertugas di Paroki St. Stefanus, Cilandak. Ada
redaksi, sedangkan pemimpin bina
satu lingkungan yang menjadi favorit saya [walau semestinya tidak boleh
usaha dipegang oleh Pak Budi
ada yang favorit], Lingkungan Dominikus di perumahan Gama Setia, Serua,
Djaja. Saya berada di bawah Pak
Ciputat. Seperti lazimnya perumahan baru, penghuninya adalah keluarga-
Ichsan, sebagai redaktur pelaksana.
keluarga muda. Pak Ichsan dan Bu Misa adalah warga lingkungan itu. Juga Pak
Semua anggota tim begitu antusias
Sapto dan Bu Helena yang kemudian juga menjadi awak Komunika.
menerbitkan majalah baru ini. Satu
Lingkungan itu sendiri sangat hidup. Warganya sangat kompak. Mereka,
dua friksi pasti terjadi, tapi secara
terutama para bapak muda, sering mengadakan acara informal, sekadar ngobrol
umum periode awal majalah ini,
bareng sambil minum teh di salah satu rumah warga. Acara yang penuh dengan
dalam persepsi saya, berjalan dengan
suasana kekeluargaan. Setahun dalam tugas itu hubungan saya dengan mereka

44 · Komunika
sangat baik. Sungguh saya tak bisa bercerita banyak
Edisi perdana, Januari 2001, kami sambut dengan sukaria. Pada tentang ME, karena saya memang tidak
rapat evaluasi penerbitan, yang sekaligus merancang edisi berikutnya, terlibat di sana. Tapi saya tahu Pak Ichsan dan
semua wajah tampak berseri-seri. Ada raut bangga luar biasa di wajah Bu Misa sangat aktif di komunitas ini, dan
awak redaksi. Ada ekspresi “ternyata kita bisa” di setiap wajah. Pada mendapatkan manfaat yang mendalam.
evaluasi itu tak banyak yang terucap, karena semua sibuk membolak-
balik halaman edisi perdana. Pujian terbesar dialamatkan kepada Pak
Ichsan, karena telah memimpin tim dengan amat baik, dan melakukan Sosok Pengayom
penataan artistik pada kelas profesional. Benar, hampir semua Apa yang saya timba dari seorang Ichsan
perwajahan Komunika ditangani Pak Ichsan. Sutanto? David Carradine, seorang aktor
Baru tiga edisi Komunika terbit, Majalah Hidup menyelenggarakan kawakan Amerika, mengatakan, “Bila tak
lomba nasional majalah paroki. Yang membuat Komunika pede untuk bisa menjadi penyair, jadilah puisi.” Jika
ikut adalah karena Hidup hanya meminta satu edisi untuk dinilai. tak bisa menjadi penulis, jadilah buku. Pak
Maka dikirimkanlah edisi ketiga tersebut, dengan perasaan dag-dig- Ichsan bukanlah penyair, atau penulis.
dug. Mengapa dag-dig-dug? Salah satu alasannya waktu itu alamat Tapi bagi saya Pak Ichsan adalah buku, dan
email Komunika, dan tercantum pada masthead, adalah komunika@ semangatnya adalah puisi, yang bukan hanya
juarapertama.com, menumpang nama domain Pak Rudy Ingga, salah indah dibaca, tetapi bermakna bagi sesama.
satu awak redaksi. Di satu sisi Pak Ichsan adalah orang yang
Syukurlah, ternyata alamat email itu adalah doa. Komunika meraih memiliki prinsip, disiplin, dan komitmen.
juara umum, dengan menyabet tiga dari empat kategori lomba. Mari simak yang dikatakan Pak Budi Djaja,
Seorang aktivis redaksi majalah Paroki Bojong berseloroh, “Tahun mantan pemimpin bina usaha Komunika. “Pak
depan alamat email Komunika harus ganti, karena kami yang akan jadi Ichsan adalah sosok yang sangat berdedikasi,
juara pertama.” rela menyediakan kantor dan fasilitasnya
Tiga tahun pun berlalu, dan majalah Komunika berhasil memenuhi untuk kepentingan majalah Komunika. Beliau
komitmen awalnya, terbit setiap minggu terakhir pada bulan ganjil. sangat komitmen terhadap ketepatan waktu
Tidak pernah sekali pun meleset. Bahkan di antara edisi reguler itu, dan kualitas yang baik, sehingga Komunika
Komunika pernah menerbitkan satu edisi khusus, yaitu ketika Pastor tetap berkibar sampai sekarang.”
Yan Sunyata meninggal dunia. Beliau meninggal ketika satu edisi Tetapi prinsip, disiplin, dan komitmen itu
Komunika sudah naik cetak, yang berarti edisi berikutnya baru akan bisa dibawakannya dengan amat bijaksana,
terbit lagi dua bulan kemudian. Redaksi dan bina usaha Komunika penuh sentuhan kemanusiaan. Pernah suatu
mengadakan rapat kilat dan mengambil keputusan, menerbitkan edisi saat, ArneĴe dan Amanda, keduanya adalah
khusus. Dan terbitlah edisi khusus itu, yang dikerjakan dalam sepekan staf redaksi Komunika sejak mereka duduk di
di sisi redaksi, dan sepekan di percetakan. bangku SMA, menyampaikan sharing yang
kurang lebih sama. Bagi mereka, Pak Ichsan
adalah pengayom. Betapa pun mereka merasa
Prodiakon dan ME masih “anak-anak”, tetapi suara mereka
Tiga tahun merintis Komunika, Pak Ichsan dan saya memutuskan didengar. Pandapatnya diakomodasi. Teman
mundur. Harus ada regenerasi. Seorang anggota redaksi, Pak Aloysius lain, Bu Winda dan Bu Prita, mengatakan
Bhui (almarhum) bersedia menjadi Pemimpin Redaksi, dengan syarat bahwa yang khas dari Pak Ichsan adalah
Pak Ichsan dan saya masih ada di jajaran redaksi. Kami bersedia. Maka senyumnya yang khas, humble, dan sabar.
bertahanlah kami di Komunika, dengan posisi yang berbeda. Komunika Bagi saya sendiri, selain sebagai teman
juga berjalan dengan baik pada periode itu. [Dan selanjutnya, hingga yang baik, Pak Ichsan adalah orang yang
saat ini Komunika masih terbit dengan konsistensi yang luar biasa. Yang senang berbagi. “Seorang mentor,” kata Pitet
lebih luar biasa, lebih dari dua periode pertama, sekarang semakin Sim, juga mantan awak redaksi Komunika.
banyak umat yang siap terlibat di Komunika dalam aneka bentuk Saya banyak belajar konsep dan teknis graęs
kontribusi.] dari Pak Ichsan, yang sangat berguna bagi
Begitu Komunika bisa sepenuhnya ditinggalkan, suatu hari saya profesi saya sekarang. Bahkan lebih dari itu,
melihat Pak Ichsan bertugas sebagai prodiakon. Sungguh saya dalam beriman pun, saya mesti menempatkan
menghargai kebersediaannya. Hal itu saya sampaikan ketika kami (Pak Pak Ichsan sebagai salah satu teladan.
Ichsan, Bu Misa, istri saya, dan saya sendiri) makan malam bersama di Saya, kiranya juga banyak di antara kita,
satu rumah makan sederhana. Apa respon Pak Ichsan? “Saya manusia bersyukur bahwa Tuhan pernah mengirimkan
lemah, Pak Her, yang juga punya kecenderungan-kecenderungan dan meminjamkan seorang Ichsan Sutanto
buruk. Saya menjadi prodiakon untuk mengingatkan diri sendiri pada kita. Bukan orang sempurna, tapi salah
supaya tidak jatuh. ‘Kan malu, prodiakon kok perilakunya buruk.” satu yang terbaik. Tuhan telah mengambil
Kemudian Pak Ichsan bercerita, bahwa dia dan Bu Misa juga aktif kembali miliknya yang berharga. Salam untuk
di Marriage Encounter (ME), sebuah kegiatan berbasis komunitas yang para penghuni surga, Pak Ichsan.
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup perkawinan Katolik.

Komunika · 45
OPINI

Selamat jalan pak Ichsan,


jadilah bintang penerang ....

Pribadi yang
rendah hati,
berkomitmen dan
perfeksionis –
Helena Sapto
Perkenalan saya
dengan pak Ichsan sudah cukup lama sekitar
25 tahun yang lalu. Saat itu suami saya sebagai
Ketua Lingkungan St Dominikus , dulu masih
bagian wilayah IX Paroki St Stefanus Cilandak
(sekarang Paroki St Barnabas), sedangkan pak
Ichsan adalah sekretaris lingkungan dan saya
sendiri sebagai Seksi Bina Iman Anak. Dalam
kurun waktu 1989 – 1992 melalui kegiatan-
kegiatan lingkungan kami makin saling
mengenal.
Kesan saya, Pak Ichsan adalah seorang
yang rendah hati, berkomitmen dan
perfeksionis. Keakraban kami makin terasa
saat bertugas sebagai sebagai awak Majalah
PARAS ( Majalah Paroki Rasul Barnabas ),
beliau PemRed nya dan saya membantu di
rubrik anak-anak.
Kepindahan kami sekeluarga ke
Palembang (dalam rangka tugas kantor suami)
selama 5 tahun tak memutus silaturahmi;
hingga akhirnya kami kembali ke Jakarta,
dan bermukim di wilayah Paroki St Monika
epergiannya pak Ichsan membuat kita semua berduka, BSD pada medio 1998. Dan ternyata tak lama
namun kita sadar bahwa ini adalah rencanaNya yang kemudian pak Ichsan dan keluarga juga
indah buat pak Ichsan. Dalam iman, kita percaya bahwa Tuhan telah pindah ke BSD.
memberikan yang terbaik. Yang sempat menengok pak Ichsan di RS Saya dan suami memperkenalkan
Dharmais, tentu sepakat bahwa beliau tidak nampak bersedih atau beliau kepada Romo Dominikus Uus, OSC
putus asa. Tuhan telah menganugerahkan kekuatan yang luar biasa (Pastor Paroki St Monika saat itu), saat itu
padanya, sehingga beliau mampu melewati saat-saat sakitnya dengan Paroki St Monika sedang membuat rencana
penuh iman. untuk menerbitkan majalah Paroki. Dalam
Banyak yang merasa kehilangan dengan kepergian beliau; dan pada perjalanannya Pak Ichsan menjadi Pemimpin
kesempatan ini ada kesan dan sharing dari beberapa awak Komunika Redaksi Majalah Komunika sejak edisi
yang pernah bertugas bersama dengan beliau dan juga dari Koordinator pertama dan menjabat sebagai Pemred
Prodiakon kita saat ini. selama 2 periode.

46 · Komunika
OPINI

Pak Ichsan sungguh pribadi yang “berkomitmen tinggi serta sisi Tuhan sesuai dengan amal, ibadah, dan
perfeksionis” terbukti dengan diraihnya juara umum Majalah Paroki pelayanannya yang bisa menjadi teladan bagi
se-KAJ yang diselenggarakan Keuskupan Agung Jakarta, persis pada banyak orang.
terbitan tahun pertama majalah Komunika.
Setelah pergantian kepemimpinan majalah Komunika, belakangan
ini Pak Ichsan aktif dalam pelayanan di Gereja sebagai Prodiakon, dan
Bidan Komunika –
selain itu beliau dan Ibu Misa terlibat aktif di ME (Marriage Encounter); Reni Santoso
Sungguh keluarga besar awak Komunika dan paroki St Monika sangat Bagi saya yang sejak
kehilangan umat terbaiknya. awal sampai sekarang
masih aktif di Majalah
Komunika, pak Ichsan –
Teladan Kesahajaan - Maria Etty lah yang menjadi bidan
MAJALAH Komunika baru terbit tiga kali
kelahiran Komunika. Tanpa
tatkala Majalah HIDUP menyelenggarakan “Lomba
pak Ichsan tidak akan ada Komunika. Sebagai
Majalah Paroki se-Keuskupan Agung Jakarta”
pemred yang pertama, pak Ichsan sudah
pada tahun 2001. Awak Komunika pun sepakat tak
mengatur sistem dan prosedur penerbitan
melewatkan acara tersebut. Nyatanya, pada usia
majalah dari awal hingga selesai. Demikian
yang masih teramat belia – baru setengah tahun--
pula dari sisi artistik, keterlibatan beliau
Majalah Komunika di bawah kepemimpinan Bapak
sangat intens, bahkan tidak jarang cover
Ichsan Sutanto berhasil menjadi Pemenang Pertama
tersebut adalah hasil foto beliau.
Lomba Majalah Paroki se-Keuskupan Agung Jakarta untuk kategori
Saat majalah terbit, pimpinan dan awaka
Desain Terbaik.
Komunika berkumpul untuk mengevaluasi
Kemenangan ini tentu memijarkan semangat segenap awak
majalah, kemudian pak Ichsan sebagai
Komunika, dan juga Pak Ichsan Sutanto sebagai komandannya. Lantas,
pimpinan menjelaskan rencana kerja untuk
kami merayakan kemenangan ini dengan beramai-ramai menghadiri
edisi selanjutnya dan membagi tugas untuk
acara penyerahan trophy dan piagam di Unika Atma Jaya Jakarta.
awak Komunika. Semoga kita dapat menarik
Sukacita meraih kemenangan ini berpendar pada paras Pak Ichsan yang
banyak pelajaran dari hasil pemikiran beliau.
sangat berperan dalam urusan cover dan desain Majalah Komunika.
Saya mengenal sosok Pak Ichsan sejak awal terbitnya Majalah
Komunika. Selama berada di bawah kepemimpinan Pak Ichsan, saya Pribadi Yang Murah
merasakan kebersamaan di antara awak Komunika terajut indah.
Kami tak sekadar menjalankan tugas masing-masing, tetapi secara Senyum –
berkala kami juga mendapat kesempatan berekreasi bersama. Entah Josephine Winda
sekadar bersantap siang di rumah salah seorang awak Komunika Saya mengenal Pak
atau mengikuti ibadat sekaligus makan siang di salah satu restoran di Ichsan sekitar awal tahun
kawasan Parung. Kami juga pernah berekreasi ke Anyer pulang pergi 2000-an, ketika pertama
di suatu akhir pekan. kali pindah ke BSD. Kala itu
Saya ingat betul, Pak Ichsan pernah menjamu awak Komunika saat saya hanya mengenal beliau sebagai sesama
pemberkatan ruko beliau di BSD. Alhasil, keakraban terjalin tak hanya warga lingkungan. Kemudian mengenal lebih
dengan sesama awak Komunika, tetapi juga dengan keluarga masing- baik dengan beliau, ketika saya tergabung di
masing. majalah Komunika. Pak Ichsan cukup aktif
Setiap kali mendapat penugasan untuk rubrik Obrolan, Pak Ichsan dalam berbagai kegiatan gereja. Selain di
mengirim sms kepada saya mengenai siapa narasumber yang harus saya Komunika, beliau juga tergabung di kelompok
hubungi. Pak Ichsan berhasil memungkasi tugasnya sebagai Pemimpin ME (Marriage Encounter). Kegiatan lain yang
Redaksi Majalah Komunika dengan acungan jempol. ditekuninya adalah sebagai prodiakon paroki
Setelah Pak Ichsan tak lagi terlibat di Majalah Komunika, saya Santa Monika.
masih bertemu dengan beliau saat bertugas sebagai prodiakon. Yang Saya mengamati bahwa Pak Ichsan
mengesankan, beliau selalu tersenyum setiap kali saya mendapat adalah tipe pekerja keras, disiplin dan sangat
giliran menerima Komuni. bertanggung-jawab. Jika mengikuti rapat,
Beberapa tahun yang lalu, saya pernah menjadi guru ekstrakurikuler beliau akan datang tepat waktu dan ketika
Jurnalistik bagi dua anak Pak Ichsan; Stefanus dan Vita. Begitu saya pembicaraan mulai melebar ke kanan –
tahu bahwa mereka adalah putra-putri Pak Ichsan, saya pun tak ragu kiri dengan lembut beliau akan berusaha
menyampaikan salam saya kepada Pak Ichsan. “Titip salam saya buat mengembalikan ‘topik permasalahan’
Papi ya!” sehingga rapat dapat diselesaikan sesuai
Sikapnya yang ramah dan bersahaja sungguh akan selalu dikenang skedul. Pak Ichsan sangat menghargai waktu.
banyak orang. Saya yakin, Pak Ichsan mendapat tempat yang layak di Ini hal yang saya amati dalam bekerja sama di

Komunika · 47
OPINI

majalah gereja, Komunika. saya senang ikut proof reading. Suasana


Di lingkungan tempat tinggal kami, yaitu Santo Stefanus, Pak Ichsan selalu penuh kehangatan dan gelak tawa.
juga dikenal cukup aktif datang dalam berbagai acara pertemuan. Pak Pak Ichsan merelakan AC di kantornya tetap
Ichsan sangat suka tersenyum, sering bercanda dengan gaya bicara menyala sampai pekerjaan selesai pada larut
nyletuk dan tidak diduga oleh yang lain. Komentarnya lembut namun malam. Alhasil saya mengenal beberapa
mengena dengan gaya humoris, sehingga orang – orang lain akan staf pak Ichsan karena seringnya Komunika
tertawa. Sementara Pak Ichsan sendiri cukup tersenyam – senyum. memanfaatkan fasilitas kantor miliknya. Pak
Senyum memang adalah ciri khas Pak Ichsan. Beliau bukan jenis orang Sonny, salah satu stafnya yang pada 2006
yang terlalu banyak bicara panjang – lebar, namun lebih kepada eksekusi ikut pak Ichsan hijrah ke perusahaan di mana
tindakan. Beliau adalah orang yang cepat tanggap dan memberikan beliau terakhir bekerja, bertemu saya di Oasis
reaksi dengan langsung melakukan tindakan nyata ketimbang banyak Lestari. Pak Sonny dengan menitikkan air
bicara. mata mengatakan bahwa ia sangat kehilangan
Pak Ichsan adalah seorang suami dan ayah dari empat anak. Saya sosok bapak, sahabat dan sekaligus mitra kerja.
juga mengenal istrinya yaitu ibu Misa. Kedua pasutri ini memberikan Satu hal yg saya tak kan lupa. Kalimat ibu
contoh yang sangat baik pada pasutri lainnya, khususnya yang muda Misa Ichsan pada Vita putri bungsunya yang
– muda. Pak Ichsan dengan gayanya yang kalem dan suka tersenyum, disampaikan pada saya dan mas Her. Kurang
sementara Ibu Misa adalah wanita yang sangat ramah dan spontan lebih begini, “Rencana Tuhan itu selalu yang
dalam bertutur – kata. Ketika baru pindah ke BSD, kala itu saya juga terbaik. Namun untuk mengetahuinya perlu
baru saja menikah. Saya kagum karena ‘jam terbang’ mereka sebagai waktu.” Seuntai kalimat bijak penuh iman
pasutri yang sudah sekian lama dan sangat solid. Sementara saya, yang dari seorang istri yang baru kehilangan suami
kala itu belum memiliki momongan masih butuh banyak penyesuaian yang dicintainya. Pak Ichsan, terimakasih
dengan pasangan. Kekompakan pasutri dengan dua warna pribadi ini telah menjadi teman baik kami dan sekaligus
sangat memberikan inspirasi dan keyakinan bagi para pasutri lainnya. meninggalkan teladan untuk senantiasa
memberi senyum ramah jenaka dan tutur
kata lembut yang menyejukkan hati.
Pribadi yang ramah –
Agustinus Totok Candra Kirana Pribadi yang sabar dan penolong
Saya mengenal mengenal Pak Ichsan sekitar akhir
tahun 2008 saat pertama kali bertugas prodiakon. – Arnett
Dalam pandangan saya, beliau adalah pribadi yang Setiap kali memperbincangkan Komunika,
ramah, supel dan bertanggung jawab terhadap tugas satu dari dua orang yang selalu langsung
yang diberikan, apabila beliau berhalangan tugas teringat adalah pak Ichsan. Bagi saya pribadi,
selalu memberi tahu atau kalau tidak ada prodiakon pak Ichsan adalah salah satu icon Komunika.
yang mennggantikannya, beliau akan minta tukar tugas. Sebagai pemred yang juga desainer graęs
Beberapa saat sebelum sakit , pak Ichsan minta ijin untuk beristirahat profesional, pak Ichsan tak segan berbagi ilmu.
sementara waktu karena sakit, minta supaya tidak dijadwalkan dalam Ia bersedia meluangkan waktu mengenalkan
tugas-tugas prodiakon. Sungguh, pak Ichsan adalah pribadi yang saya pada dunia desain. Dua edisi Sanurians
ramah dan rendah hati. yang ketika itu saya tangani berhasil dilayout
berkat bantuan dan arahannya.
Sebagai anggota muda di Komunika,
Pribadi yang ramah, jenaka dan lembut – komentar maupun pertanyaan saya di dalam
Agatha Catursari dan di luar rapat seringkali tampak dangkal
Saya mengenal pak Ichsan pada 2001 saat majalah Komunika dan “asal nyeplos”. Namun, pak Ichsan
dipersiapkan utk terbitan perdana. Beliau sebagai pemimpin redaksi dengan senyumnya yang khas menanggapi
dan suami saya, mas Her Suharyanto, sebagai redaktur pelaksana. kekonyolan saya ketika itu dengan sabar.
Menjelang diserahkan ke percetakan alias deadline terbit sudah Ia memberi penjelasan yang berujung pada
diujung hidung, itu adalah puncak kesibukan dari awak Komunika. pemahaman. Penerimaan dan keterbukaan
Terbitan perdana sebelum cetak, pak Ichsan dan mas Her lembur di pak Ichsan membantu saya belajar banyak
kantor pak Ichsan yang saat itu masih di Pamulang. Mereka berdua hal; hal teknis terkait pekerjaan di Komunika,
berkutat dengan design dan lay out. Saya ikut hadir membantu proof juga tentang menjadi seorang pemimpin.
reading meski secara struktural saya bukanlah awak Komunika.
Ibu Misa Ichsan sibuk menyediakan makan siang utk kami bertiga.
Edisi selanjutnya awak Komunika beramai-ramai proof reading
Pribadi yang tenang dan penuh
bertempat di kantor pak Ichsan di salah satu ruko sektor 1 BSD. senyum – Rosa Amanda Salim
Mulai dari divisi iklan, sekretaris redaksi dan bina usaha membantu Awalnya Pak Ichsan hanya merupakan
pekerjaan tim redaksi. Meski saya bukan awak Komunika namun orangtua salah seorang teman sekolah saya,

48 · Komunika
OPINI

yaitu Bela Sava.Tetapi bergabung dengan Majalah Komunika beberapa terhampar. Gelap gulita semua. Tanpa awan
tahun silam membuat saya bisa berkenalan dengan Pak Ichsan secara sedikit pun di atas kepala saya, bintang terasa
lebih dekat. Urusan kami memang berbeda di Majalah Komunika, hal begitu dekat. Seakan bintang-bintang itu persis
itu membuat saya jarang bekerja sama dengan beliau. Pun begitu kesan ada di ujung telunjuk saya. Terang bintang
Pak Ichsan bagi saya sangat mendalam. Saya tak akan pernah lupa yang mencolok di tengah kegelapan malam
pada senyum Pak Ichsan yang ramah, sekalipun untuk menyapa saya ini mengingatkan saya pada senyum Pak
yang pada saat itu hanya seorang remaja tanggung coba-coba menulis Ichsan, senyum yang mampu memudarkan
di Majalah. kemuraman wajah orang lain.
Menyelesaikan masalah dengan kepala dingin itu sudah biasa. Tetapi Dan saya yakin, terang bintang bukan
sepelik apapun masalah yang dihadapinya itu tak mampu menghapus cuma menggambarkan senyum pak Ichsan
senyum di wajahnya. Saya begitu kagum karena ada orang berkepala saat ini, tetapi Pak Ichsan memang sudah
dingin dan setenang beliau yang mampu tetap tersenyum dalam situasi menjadi salah satu bintang paling terang yang
dan kondisi apapun, kapanpun, dan di mana pun. Sungguh, saya selalu ada di atas langit.
melihat Pak Ichsan dengan senyum di wajahnya. Semoga jiwa Pak Ichsan berbahagia di alam
Ketika mendapat kabar kepergian Pak Ichsan pada hari Minggu keabadian, dan keluarga yang ditinggalkan
malam, 2 Februari 2013 lalu, saya sedang di atas ferry dalam perjalanan diberi ketabahan dan kekuatan untuk menerus-
dari Kotabaru menuju Cantung di Kalimantan Selatan. Tepat di tempat kan perjuangannya di dunia. Selamat jalan, pak
saya berdiri saat ini, tak ada batasan antara langit dan laut yang Ichsan. Beristirahatlah dalam damai.

Komunika · 49
KOLOM PSIKOLOGI

Benarkah Orang Menikah sudah sangat jelas. Apalagi jika kita berbicara
tentang praktik cinta itu. Penelitian-penelitian
tentang perkawinan menunjukkan bahwa

Karena Cinta? sangat sedikit pasangan merasa bahagia


dan menegaskan adanya cinta berupa kasih
sayang di antara mereka. Kenyataan ini
menunjukkan bahwa tidaklah benar bahwa
Oleh : Felix Lengkong, M.A, Ph.D. orang menikah atas dasar cinta sebagaimana
dilukiskan Paulus.

ang terhormat Bapak Felix, Alasan-alasan Orang Menikah


“Saya merasa kecele setelah dua tahun menikah. Jika “Orang menikah bukan karena cinta”,
Perkawinan kami tidak seperti yang saya bayangkan lalu apa alasan orang menikah? Ada beberapa
sebelumnya. Satu demi satu anggapan lama saya tentang perkawinan kemungkinan. Pertama, kebanyakan pasangan
ternyata salah. Saya ingin mempertahankan perkawinan kami, namun menikah karena terbius oleh hormon
saya harus terus berupaya keras dan menyesuaikan diri. Ibarat testosteron. Selama masa pacaran kedua insan
perjalanan, perkawinan kami salah arah. Kami berencana menuju dibuai oleh hormon ini guna melakukan tugas
Bandung, Jawa Barat, tapi ternyata kendaraan malah mengarah ke kodrati. Yaitu tugas reproduksi (melahirkan
Pangandaran, Jawa Barat. generasi baru spesies manusia). Hormon
Barangkali, perlukah saya menyesuaikan pandangan dan keyakinan testosteron adalah hormon sexual yang
saya tentang perkawinan?” diproduksi di dalam buah sakar laki-laki dan
indung telur wanita. Pacaran sebagai proses
Salam, perkenalan merupakan kreasi alam guna
Elisabeth (Pasar Rebo, Jakarta) membuat “jantan” dan “betina” tertarik satu
sama lain, melaksanakan tugas prokreasi, dan
Yang terhormat Ibu Elisabeth, dengan demikian melanggengkan spesies itu
Menikah merupakan keputusan guna membangun “bahtera” sendiri.
dan melayarkannya ke arah bersama. Kita membangun sistem – unit Kedua, pacaran itu membuai dan
psikososial – yang tampak sederhana namun dalam praktik sangat rumit. memabukkan. Itulah sebabnya sering orang
Kerumitan akan bermuara pada kegagalan jika kita membangunnya menamainya “mabuk cinta.” Hormon
atas dasar irrasionalitas tentang keluarga. testosteron itu begitu memabukkan sehingga
Dalam konteks psikologi dan terapi kognitif, irrasionalitas adalah pasangan sering tidak peduli akan berbagai
pandangan dasar keliru yang tidak sesuai kenyataan hidup. Kita konsekuensi dari keputusan dan tindakan
membangun keluarga atas asumsi-asumsi ęlosoęs tertentu. Sebenarnya, mereka untuk menikah. Akibat hormon
asumsi itu sendiri tidak keliru, namun tidak sesuai kenyataan hidup. itu rasa takut mereka akan perceraian itu
Itulah sebabnya kita menyebutnya irrasional. hilang. Kecemasan tentang keluarga bahagia
itu lenyap. Tugas dan tanggung jawab
membesarkan anak itu terasa ringan. Mereka
Cinta sebagai irrasionalitas pertama terbuai dalam niat untuk ‘bersatu tubuh’.
“Cinta itu sabar ; cinta itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak Ketiga, orang menikah karena orangtua
memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak dan masyarakat mengharapkan demikian.
sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah Harapan itu disimbolisasi melalui ritual
dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita pertunangan dan ritual perkawinan. Tugas
karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala reproduksi disakralisasi melalui ritual-ritual
sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar keagamaan. Masyarakat menganjurkan orang
menanggung segala sesuatu.” Demikian Paulus menulis dalam 1 menikah dengan mengadakan bermacam-
Korintus 13. macam ritual perkawinan dan atas berbagai
Cinta yang Paulus maksudkan itu disebut agape oleh orang Yunani. alasan.
Agape itu pada mulanya menunjuk pada cinta Allah terhadap Keempat, masyarakat menghendaki orang
manusia dan sebaliknya cinta manusia terhadap Allah. Belakangan muda menikah demi mempertahankan
konsep tersebut diterapkan pada cinta sempurna antar manusia yang spesies manusia. Semakin banyak keturunan
bermuatan kemesraan, mentransformasi orang yang dicintai, dan semakin tinggi kemungkinan kelompok atau
mengandung kasih sayang tanpa pamrih. masyarakat itu bertahan hidup. Harapan
Cinta merupakan realitas yang sulit dideęnisikan oleh para yang tak disadari ini mempercepat pasangan
psikolog dan psikiater, kendati idealisme Paulus tentang cinta itu membuat keputusan yang tergesa-gesa karena

50 · Komunika
KOLOM PSIKOLOGI

pengkondisian bahwa perkawinan itu baik dan patut dilaksanakan. Inilah irrasionalitas perkawinan.
Kelima, manuver orangtua sering memaksa anak-anak memutuskan Akibatnya, orang tidak siap menghadapi
menikah sebelum waktunya. Tidak jarang terdengar pertanyaan: perang-perang perkawinan karena mereka
“Kapan kamu menikah?” Bahkan sering orangtua mengatur perkawinan terkejut dan tertegun. Andaikan mereka
anaknya dengan anak kenalan mereka. Tidak jarang mereka beralasan menyadari alasan utama mereka menikah
bahwa tindakan itu mereka lakukan demi kebaikan anak itu sendiri. dan menyiapkan diri secara mental guna
Anak-anak dikondisikan bahwa perkawinan mereka akan beres jika menghadapi keadaan sebaliknya, maka
mereka mampu menumbuhkan cinta. Sering terdengar orang berkata: mereka akan mudah menghadapi perang-
“Jika ada cinta, perkawinan akan bahagia.” Padahal setelah menjalani perang perkawinan yang mau tak mau akan
perkawinan, pasangan itu menemukan bahwa ada banyak faktor lain terjadi.
yang justru berperan lebih besar seperti keadaan ęnansial. Perang-perang perkawinan itu akan tejadi
Keenam, karya sastra berupa roman, tradisi, dan histeria sosial karena sebelumnya kita tidak cukup berlajar
mengumandangkan nilai-nilai palsu tentang perkawinan. Akibatnya cara membangun bahtera itu. Kenyataannya,
pasangan yang memasuki mahligai perkawinan keliru membayangkan tidak ada sekolah perkawinan. Kita mesti
bahwa perkawinan itu merupakan ruang dan waktu yang hanya berisi langsung menekuninya tanpa melalui proses
kesenangan dan kebahagiaan. Salah satu kepalsuan adalah pengandaian belajar.
akan cinta sebagai satu-satunya katalisator perkawinan.
Ketujuh, kesepian sering mendesak orang untuk menikah. Banyak Felix Lengkong: doktor psikologi konseling
orang takut mengalami kesepian. Mereka menyangka, lawan jenis klinis dari De La Salle University, Manila dengan
dalam kehidupannya akan membantu mereka mengenyahkan kesepian praktik di National Center for Mental Health,
itu. Mereka menikah bukan karena cinta melainkan karena kecemasan Manila, Filipina
menghadapi kesepian.
Kedelapan, masalah ekonomi/keuangan membuat orang takut
menghadapi masa depan. Mereka menyangka keberadaan orang
lain (lawan jenis) akan membantu mereka meraih masa depan
cerah. Kebanyakan wanita berharap pasangannya akan membantu
meringankan beban ekonominya tanpa memperhatikan kemampuan
calon pasangannya.
Kesembilan, banyak orang menikah dengan harapan bahwa
pasangannya akan mengisi kekurangan yang dimilikinya dalam hal
sikap dan perilaku. Misalnya, ia mencari seorang istri penyayang karena
dirinya diperlakukan kasar oleh orangtuanya di masa kecil. Ia lupa, saat
masih akrab selama masa pacaran, pasangan tidak menampilkan diri
yang sebenarnya. Pasangan biasanya hanya memproyeksikan harapan
melalui sikap dan perilaku palsu. Setelah lewat masa akrab dan mulai
terjadi perang-perang perkawinan barulah mereka menyadari: “Ia
bukan orang yang saya harapkan” atau “Ia telah berubah.”
Kesepuluh, tidak sedikit orang menikah justru dengan pasangan
yang kelak menjadi partner dalam perang perkawinan. Ada orang
yang tertarik dengan calon pasangan yang berani menyatakan sikap
dan berani melawan. Ia tertantang ‘menaklukkan’ pasangan seperti
itu karena ia sendiri mengalami gangguan sikap dan perilaku seperti
senang berantem.
Kesebelas, banyak anak menderita “kehilangan ayah” atau
“kehilangan ibu”. Mereka merindukan sosok ayah atau sosok ibu dalam
hidup dewasa mereka. Mereka lalu mencari pasangan yang kiranya
mampu menghadirkan ayah/ibu dalam keseharian mereka. Mereka
lupa bahwa pasangannya mempunyai masa lalu berbeda dari ayah/
ibu mereka dan dengan demikian mempunyai kepribadian berbeda.
Misalnya, seorang pria merindukan ketulusan perilaku ibunya. Ia
mencari seorang calon pasangan serupa ibunya dan menyangka calon
tersebut mampu memenuhi harapannya.
Jadi, pasangan sering keliru menyangka bahwa cintalah yang akan
membantu mereka membangun bahtera keluarga dan mengharapkan
bahwa cinta akan otomatis mengisi bahtera itu dengan kebahagiaan.

Komunika · 51
OPINI

Pengalaman Awal Berpolitik


Sebagai Kaum Awam
Oleh : Rita Andri

yang ketiga kalinya. Terus terang kunjungan


pertama dan kedua tidak berjalan dengan
baik, bukan karena mereka tidak menerima
saya, tapi karena ketakutan yang menghantui
pikiran saya sehingga saya tidak bisa bicara
dengan rileks, segalanya terasa kaku dan
terbeban.
Ketakutan karena selama ini yang ada di
benak saya, orang Muslim tidak suka dengan
orang Katolik, apalagi keturunan, ketakutan
karena selama ini yang dilihat di televisi
berita tentang kekerasan yang dilakukan
oleh oknum FPI yang memakai jubah putih-
putih, berpeci dan berjenggot....sehingga
ketika saya melangkahkan kaki menuju
ke Mesjid di Pakulonan (pada perayaan 1
Muharam yang lalu – Kedatangan kedua),
saya yang seharusnya dapat bersosialisasi
karena disediakan waktu oleh Ustadnya....
jadi urung saya lakukan. Bagaimana tidak?
Saya yang sudah stres, malah melihat hampir
lebih dari 100 orang dalam Mesjid memakai
jubah putih semua. Akhirnya saya cari aman,
saya duduk di depan Mesjid bersama Ibu-Ibu
saja, dan kebetulan pada saat itu ada seorang
Ibu – caleg dari Partai lain yang mungkin
tidak terlalu nyaman dengan niat saya untuk
bersosialisasi (perlu diketahui Ibu tersebut
tinggal di kampung itu dan beragama Islam).
Nah, ini jadi alasan yang tepat untuk angkat
kaki secepatnya dari situ. Dalam perjalanan
pulang, rasa sesal bercampur aduk dengan
usaha mencari pembenaran diri sendiri.
Untung saya mempunyai niat yang kuat
dan pantang menyerah, rencana kunjungan
ketiga saya mulai dengan doa, saya sungguh-
sungguh meminta campur tangan Tuhan
ebetulnya kita orang maunya gak macem-macem Bu....yang sebelum saya melangkah.
penting kebutuhan pokok bisa terpenuhi, kita gak pernah Tahu apa yang terjadi? Pertemuan ketiga
kepikir apa-apa......” berjalan dengan sangat lancar.....obrolan
Begitulah sepenggal kalimat yang ingin saya sharingkan kepada dengan 4 orang tokoh di kampung tersebut
saudara-saudara seiman.... (ada ustad, ada pemuda dari Karang
Hari itu, 18 November 2013, saya mengunjungi salah satu RT di Taruna) berjalan dengan sangat santai, tanpa
kampung Pakulonan – Serpong Utara, itu adalah kunjungan saya terasa obrolan berlangsung hingga 2,5 jam.

52 · Komunika
OPINI

Mungkin mereka juga melihat bahasa tubuh saya yang berbeda dengan bisa ‘dibodoh-bodohi’ oleh penguasa untuk
pertemuan pertama dan kedua, sehingga mereka bisa dengan enaknya mengadu domba sehingga bisa memperoleh
curhat. Mulai dari lingkungan mereka yang sering tergenang bila hujan dukungan mayoritas. Mereka yang
terlalu besar sebagai akibat dari pembangunan salah satu perumahan berpendidikan tidak mempan diperlakukan
yang ada di dekat lokasi mereka, gas ukuran 3 kg yang pada saat itu seperti itu. Jadi, mulai sekarang gereja harus
sudah kosong selama 5 hari (padahal ini tidak kita rasakan yah dalam merubah cara berpikir dan berbela rasa,
bulan ini), harga kebutuhan pokok yang melambung, dll. bukan hanya saat APP, kasih sembako atau
Mereka tanya ke saya, apa visi dan misi saya? Saat salah satu jawaban pakaian bekas layak pakai. Tapi bangunlah
saya tentang kemacetan, langsung salah satu Ustadnya berbicara: “ tali silaturahmi. Biar mereka mengenal siapa
Kita gak pikirin soal kemacetan Bu, wong punya mobil saja engga, kita kita sebenarnya, yaitu....Murid Kristus yang
saban hari kerja naik angkot, kalau macet yah kita berangkat pagian, itu penuh kasih.
saja solusinya, gampang itu mah Bu.” Saya malu hati, karena dari sini, Sekarang ini sebenarnya ‘moment’ yang
saya terlihat belum mengerti akan kesulitan mereka, belum memahami paling tepat bagi kita sebagai kaum awam
dan berbela rasa atas apa yang mereka idam-idamkan selama ini. untuk tampil, bukan hanya melayani di
Yah, mereka memang tidak pernah sempat berpikir yang muluk- lingkup Gereja saja, tapi di luar komunitas
muluk, bisa kasih makan dan menyekolahkan anak saja sudah kita. Mengapa? Karena, di saat semua orang
bersyukur. Selama ini kita curiga terhadap mereka, mereka juga curiga sudah muak dengan tingkah pola para pejabat
terhadap kita. Kita bilang mereka tidak bertenggang rasa, mereka juga dan wakil rakyat, kita tunjukkan identitas kita
bilang kita tidak bertenggang rasa. Istilahnya telor dulu atau ayam sebagai murid Kristus yang militan, berpihak
dulu? Walahualam. kepada rakyat dan mampu bersikap netral.
Sudah saatnya kita membangun solidaritas bersama. Kalau mau Pasti kita akan disambut dengan baik dan ke
rukun, tidak usah mengharapkan orang lain mengulurkan tangan depan rasa curiga akan terhapus, dan secara
dulu terhadap kita, tidak usah mengharapkan orang tersenyum dulu otomatis persaudaraan dan persatuan akan
terhadap kita baru kita mau tersenyum. Keluarlah dari zona nyaman terbangun. ( PES )
kita, membaurlah, rasakan apa yang mereka rasakan. Mengharapkan
mereka memulai dulu, apa mungkin? Apa berani mereka mendatangi Penulis adalah umat Lingkungan Salib Suci,
rumah kita? Pun kalau mereka datang, apa kita akan membukakan wilayah 18
pintu untuk mereka?
Saya bersyukur dapat ikut dalam pencalonan anggota Legistatif
tahun ini, karena mau tidak mau, suka tidak suka, saya harus turun
ke bawah, bukan hanya melihat, tapi “mendengarkan”.
Betul semua orang punya masalah, tapi masalah “urusan
perut” tidak bisa ditawar-tawar. Coba bila kita berada
di posisi mereka, apakah kita tidak iri dengan ‘kondisi
kita saat ini’? Mungkin beberapa dari kita akan bilang,
yah susah, mereka malas sih. Oke, mungkin itu benar.
Tapi cobalah kita berempati.....terkadang tidak adanya
peluang dan rendahnya pendidikan sudah membuat
orang merasa enggan untuk berusaha lagi, asa pun
sudah hilang.
Intinya, kita jangan berharap mereka akan mendatangi
kita bila mau rukun! Mereka juga takut sama kita lho.
Di benak mereka kita ini orang yang susah dijangkau,
orang gedongan.
Paus Fransiskus berkata, “Saya lebih suka Gereja yang
memar, terluka dan kotor karena keluar di jalan-jalan,
bukan Gereja yang sehat dan sibuk dengan keamanannya
sendiri. Bagaimana mungkin ketika seorang tunawisma
tua meninggal bukanlah sebuah berita, tetapi saat pasar
saham kehilangan 2 poin adalah sebuah berita besar?
Sama seperti perintah ‘jangan membunuh’, kamu tidak
boleh membiarkan ekonomi menuju ketidakadilan.
Ekonomi seperti itu membunuh!” (Kompas 28 Nov 2013,
hal.9 kol.1-4).
Betul mereka kurang pendidikan, makanya mereka

Komunika · 53
OPINI

Perlukah Kita (Umat Katolik)


Terjun Ke Politik?
Oleh : Erwin Sutheja

aya tertarik dengan sebuah syair lagu yang mengatakan seperti kebebasan, kebenaran, keadilan,
demikian ”Kau dipanggil Tuhan, dijadikan Duta supaya hidupmu kerukunan, kedamaian, dan pelbagai unsur
menyinarkan Kasih Nya…” Syair lagu ini memberi pesan mendalam hak asasi manusia lainnya yang harus tetap
bahwa kita mempunyai tugas perutusan untuk menyebarkan kasih diakui, dihormati dan diwujudkan. Untuk
kepada setiap orang, sehingga kerajaan Allah dapat hidup di dalam itulah maka ada rupa-rupa ajaran, peraturan,
hati setiap orang. undang-undang dan hukum yang dibuat oleh
Panggilan Tuhan memang bisa dalam berbagai bentuk dan cara, lembaga agama (Gereja Katolik) maupun
seperti panggilan dalam pelayanan Gereja, tugas organisasi atau lembaga negara untuk dipatuhi dan menjadi
panggilan penugasan Negara, bahkan terjun ke kancah politik. Lalu, pegangan.
untuk menjawab panggilan-Nya, perlukah kita sebagai umat Katolik Agar kegiatan-kegiatan kaum awam
terjun ke Politik? dalam perkara-perkara masyarakat dunia
Dalam homilinya pada 16 September 2013 di Domus Santa Martha, (antara lain politik) dapat diresapi semangat
Bapa Suci Paus Fransiskus mengatakan bahwa umat Katolik tidak injili, peranan kaum klerus mutlak perlu
boleh acuh tak acuh terhadap politik, tetapi harus memberikan nasehat untuk menuntun dan memotivasi segenap
serta doa-doa mereka agar para pemimpin mereka dapat memberikan warga Gereja maupun masyarakat agar :
yang terbaik dengan rendah hati dan cinta. Bahkan Bapa Suci menolak 1. Tidak salah dalam pertimbangan dan
gagasan bahwa orang Katolik yang baik tidak ikut campur dalam pengambilan pilihan.
politik. Menurutnya, itu tidak benar dan itu bukan jalan yang baik, 2. Tidak menyalahgunakan kebebasan.
karena seorang Katolik yang baik hendaknya ikut terlibat dalam bidang 3. Tidak melangggar nilai-nilai dan keten-
politik, dengan memberikan yang terbaik dari dirinya sendiri. tuan yang berlaku, tetapi menghormati
Sebaliknya, Bapa Suci menekankan umat Katolik harus merasa ikut dan mematuhinya.
bertanggung jawab untuk berpartisipasi dalam politik sesuai dengan 4. Tidak terjadi konĚik, kekerasan dan per-
kemampuan mereka, dan dengan cara ini kita ikut bertanggung jawab. pecahan
Gereja Katolik lewat Konsili Vatikan
Cara berpolitik yang sesuai dengan Ajaran Sosial Gereja, merupakan
II dalam Dekrit tentang Kerasulan Awam
salah satu bentuk tertinggi dari karya amal, karena melayani (Apostolicam Actuositatem) art. 14 menyatakan:
kepentingan umum. “Terdorong oleh cinta akan bangsanya dan
oleh rasa tanggungjawab akan tugas-tugas
sebagai warga negara, orang Katolik harus
Dasar Peranan Gereja Katolik dalam Bidang Politik merasa dirinya bertanggungjawab untuk
Ada tiga landasan utama dari peranan Gereja Katolik dalam bidang memajukan kesejahteraan bersama dalam
politik, yaitu : arti kata yang sebenarnya. Mereka berusaha
1. Kemanusiaan. memperbesar pengaruh mereka, supaya
2. Iman (ajaran, peraturan dan hukum Gereja). perundang-undangan sejalan dengan hukum-
3. Kenegaraan (peraturan, undang-undang dan hukum negara). hukum kesusilaan dan dengan kesejahteraan
Dari segi kemanusiaan, setiap orang mempunyai hak-hak asasi bersama. ….Hendaknya orang-orang Katolik,
dan kewajiban untuk turut memainkan peranan sepatutnya di bidang yang mahir dalam bidang politik, dan
politik secara bebas dan leluasa. Namun sebagai anggota Gereja atau sebagaimana wajarnya berdiri teguh dalam
kaum beriman sekaligus sebagai anggota masyarakat atau warga iman serta ajaran kristiani, jangan menolak
Negara, tentu ada “rambu-rambu”, landasan pijak atau pedoman arah untuk menjalankan urusan-urusan umum ”.
Dalam pernyataan ini terlihat jelas
yang tidak boleh diabaikan.
pandangan Gereja Katolik tentang politik,
Sebagai manusia, ada nilai-nilai kemanusiaan yang universal bahwa keterlibatan dalam bidang politik

54 · Komunika
OPINI

berpangkal dari rasa nasionalisme warga Negara. Politik adalah wujud Dalam kesempatan itu, Mgr Yustinus
tanggung jawab setiap warga Negara akan bangsa dan negaranya, Hardjosusanto MSF, selaku Ketua Komisi
agar bangsa dan Negara tetap berjalan dalam alur yang benar untuk Kerasulan Awam KWI mengatakan, keterlibatan
mencapai cita-cita bersama: masyarakat yang adil dan makmur. kaum awam dalam politik yang akhir-akhir ini
Dari pandangan ini tampaklah bahwa orang Katolik baik kaum menunjukkan kecenderungan meningkat tidak
awam maupun para imam, biarawan/wati bukan hanya boleh ikut
boleh dilihat sebagai hal sampingan dalam
terlibat dalam dunia politik, tetapi merupakan suatu keharusan. Inilah
yang mendiang Mgr Sugijapranata utarakan dalam seruannya yang gereja, tetapi merupakan salah satu bagian dari
sangat terkenal: 100% Indonesia – 100% Katolik. Penghayatan iman cara berada Gereja. “Gereja kiranya sudah dan
yang benar akan semakin memperkokoh nasionalisme. Kekatolikan selalu mendorong kaum awam untuk ikut serta
sejati akan mewujud nyata di dalam tanggung jawab untuk mewujudkan dalam bidang ini (politik)”, ungkapnya.
hidup bersama yang lebih baik. Selanjutnya bagaimana kita (umat Katolik)
Berbicara tentang wujud keterlibatan dalam bidang politik, Ajaran bersikap? baik posisi kita sebagai pemberi
Sosial Gereja Octogesima Adveniens nomor 48 mengungkapkan dengan dukungan kepada yang dipanggil Tuhan
jelas: “Hirarki mengemban tugas untuk mengajar dan menafsirkan sebagai Duta, ataupun kita sebagai yang
secara otentik norma moralitas. Setiap umat awam mengemban terpanggil. Dalam kondisi sistem pemilu yang
tanggungjawab pribadi yang berdasarkan iman dan pengharapan, menerapkan sistem proporsional terbuka,
untuk meresapi tata-dunia dengan semangat kristiani”. Memang ada artinya seorang caleg terpilih berdasarkan
pembatasan keterlibatan para anggota hirarki dalam dunia politik perolehan suara terbanyak maka sejatinya
praktis. Mengingat saratnya dunia politik praktis dengan berbagai kita (umat Katolik) harus bersatu padu dalam
macam kepentingan partai, kelompok bahkan pribadi, maka para menyuarakan hak kita pada pilihan yang bijak,
uskup dan imam hendaknya tidak terlibat langsung dalam dunia politik agar keterwakilan Katolik dalam kancah
praktis dalam arti mencalonkan diri dalam pemilihan anggota legislatif politik mampu memenuhi harapan Gereja,
maupun eksekutif. Ada pembagian tanggung jawab. Para imam sehingga karya-karya yang berlandaskan
bertanggung jawab memberikan pedoman yang dijabarkan dari norma cinta kasih, ketulusan hati dan kejujuran
moralitas, kaum awam bertanggung jawab untuk mewujudkannya nurani bisa mewarnai lembaga legislatif
dalam keterlibatan nyata. dalam melahirkan kebijakan yang berpihak
pada kebenaran dan keadilan. Semoga.
Bagaimana Kita (Umat Katolik) Berperan dalam Penulis adalah mantan:
PPG, Ketua Lingkungan dan Ketua Wilayah
Politik? di Paroki St. Monika
Saat saya menghadiri acara diskusi untuk Caleg-caleg Katolik yang
diselenggarakan dan difasilitasi oleh Forum Masyarakat
Katolik Indonesia Keuskupan Agung Jakarta (FMKI
KAJ), bertempat di Gedung Joeang 45 - Menteng -
Jakarta Pusat bulan Mei 2013 yang lalu, dengan tema:
‘Bangkit bersama Kristus membangun bangsa dan negara’ ,
para pembicara menyampaikan berbagai arahan dan
pandangan tentang bagaimana orang Katolik berperan
dalam kancah politik.
Cosmas Batubara, politisi Katolik yang pernah
menjadi anggota DPR mengatakan, dunia perpolitikan
Indonesia sedang dihantui krisis akibat banyaknya kasus
seperti korupsi yang melibatkan para politikus, termasuk
anggota DPR. Menurutnya, kunci menjadi politikus yang
baik adalah memiliki moralitas yang tinggi, etika yang
mendalam, kesederhanaan, konsistensi dalam bersikap
dan mengutamakan kepentingan publik. Orang Katolik
yang minoritas diharapkan bisa membawa pengaruh,
terutama dalam penentuan kebijakan-kebijakan publik.
Sedangkan menurut J. Kristiadi, peneliti senior
CSIS, kehadiran orang-orang Katolik diharapkan
bisa menggeser dominasi politik uang dan tendensi
berpolitik demi kekuasaan semata. Menjadi caleg jangan
hanya untuk mendapat kekuasaan, karena menurutnya
“Kekuasaan hanyalah sarana untuk memuliakan
bangsa”.

Komunika · 55
OPINI

NGOMPOL yuk!
Oleh : Ita Sembiring

Untuk berperan dalam negeri tercinta yang gemah ripah loh jinawi ini, haruskah kita
berpolitik praktis? Ikut ambil bagian, menduduki lembaga legislatif dan langsung
menyuarakan aspirasi atau sekedar mengirimkan wakil rakyat secara cerdas?

ANTAS…, apa perlunya kita membahas Ngompol di amat samar. Pro kontra yang seyogyanya
sini? Biasanya yang ngompol itu balita. Atau kalau bukan merupakan hal biasa menjadi luar biasa
balita, pasti sedang sangat ketakutan sampai ngompol. Ya, ngompol karena mendadak penting bagi tiap orang
menjadi penting karena yang dimaksud adalah Ngomongin Politik. beropini demi mencapai sebuah posisi puncak
Dan kenapa pula saya harus menggunakan istilah ngompol? Karena sekalipun harus ada yang ‘dipaksa’ terjatuh.
ngomongin politik memang seperti membicarakan orang ngompol, Seorang teman selalu bilang langsung
balita maupun non balita. Orang malas membahasnya ketika ngompol alergi berada di tengah diskusi bertema politik
menjadi sesuatu yang mengganggu, bau dan bikin kesal atau memang bahkan cepat menghindar bila itu terjadi.
tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan seseorang. Dianggap Katanya, untuk apa pusing dan buang waktu
tidak penting untuk kepentingan personal tapi sebenarnya penting membahas politik, sebab siapapun yang bakal
karena efeknya mengenai banyak orang. memimpin baginya tidak lagi penting asal
Begitu juga soal ngomongin politik di sini. Bicara politik memang bisnisnya tidak tersentuh. Kehidupan pribadi
bisa menarik buat yang senang berpolitik apalagi pengamat. Tapi bisa tidak terganggu meski pilihan segala pilihan
jadi sangat membosankan untuk orang yang menganggap dunia politik tengah berlangsung. Mulai dari pilkada
itu kotor, saling sikut, bongkar muat borok masing-masing. Bukan tak sampai pilpres baginya yang penting selalu
mungkin pula jadi pemicu keributan ketika politik berperan dalam ada pilsehat dalam tubuh, bisnis dan keluarga.
perebutan kekuasaan, kedudukan dan kepuasan. Apalagi selaku orang beragama, menurutnya
Sesungguhnya, terlepas soal kotor atau bersih, politik adalah tema hidup ideal itu 3K: Keluarga, Kerja dan
universal yang sadar atau tidak mengena semua orang. Lintas generasi, Kebaktian. Memang nyata sekali, bila diajak
lintas profesi, lintas strata, pokoknya melintasi siapa saja tanpa diskusi urusan agama, kepercayaan, keluarga
kecuali tapi porsi dan kebutuhannya berbeda. Seringkali tema politik ataupun bisnis dalam kaitan karya dan usaha
hanya dibahas dalam kaitan pencarian pemimpin atau perebutan pasti jagonya. Berpolitik itu bukan area dia
kursi kekuasaan. Kalau sudah tiba di sini lawan atau kawan menjadi katanya kerap kali.

56 · Komunika
OPINI

Soal benar tidaknya bersikap seperti itu sebagai warga Negara penting bila tidak menyentuh langsung
yang baik, tak perlu kita hakimi di sini sebab nanti orang juga akan kehidupan kita? Ibaratnya kulit saja tidak
mengatasnamakan demokrasi untuk membela diri. Bukankah tercubit?
demokrasi menjamin kebebasan berpendapat dan bersikap. Nah.. ini Benarkah seorang pelajar yang duduk di
pun akan menghasilkan perdebatan baru yang bisa jadi malah lebih bangku sekolah berkualitas, berangkat dan
panjang. pulang sekolah dengan fasilitas nyaman,
Coba sama-sama kita simak tulisan Bertolt Brecht, penyair Jerman uang jajan cukup, juara kelas dan jadi siswa
berjudul BUTA POLITIK idola tidak mendapat pengaruh apa-apa dari
Buta yang terburuk adalah buta politik, dia tidak mendengar, tidak berbicara sebuah tampuk pemerintahan?
dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya Sungguhkan seorang ibu rumah tangga
hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan yang selalu mempersiapan makanan lezat
obat, semua tergantung pada keputusan politik. Orang yang buta politik begitu bagi keluarga dan mengatur keuangan serta
bodoh sehingga ia bangga dan membusungkan dadanya mengatakan bahwa roda rumah tangga agar selalu tertata, aman
ia membenci politik. Si dungu tidak tahu bahwa, dari kebodohan politiknya sentosa tidak terpengaruh dengan gaya
lahir pelacur, anak terlantar, dan pencuri terkutuk dari semua pencuri, politisi kepemimpinan penguasa negeri ini?
buruk rusaknya perusahaan nasional dan multinasional Ekstremnya lagi, apakah gelandangan,
Membaca tulisan penyair ini, bisa saja kita sependapat atau sama pengemis, anak jalanan memang tidak perlu
sekali tidak setuju. Itu hak tiap orang. Tapi setelah meliriknya sedikit, tahu siapa dan bagaimana orang-orang
apakah benar siapapun pemimpin atau penguasa negeri ini jadi tidak yang mewakili suara mereka sebagai rakyat?
Tahukah mereka bahwa hidup mereka
sesungguhnya diatur dalam Undang-Undang
yang seharusnya adalah tanggung jawab
penguasa negeri?
Apakah pengusaha sukses yang bisnisnya
selalu berjalan mulus dan terus mengalirkan
fulus, berhasil karena kepiawaiannya semata
dengan jaringan luas tanpa terpengaruh
kebijakan pemerintah?
Nanti dulu. Masih banyak hal-hal yang
tampaknya tidak bersentuhan dengan
aktivitas kita secara langsung padahal
sebenarnya sangat tergantung pada kebijakan
politik pemerintah. Dan bagaimana kita
selaku rakyat mengontrol semua kebijakan
yang seyogyanya untuk kemakmuran rakyat
bila kitapun tak peduli ranah politik.
Sebagai umat beragama, apakah kita
bisa menjalankan ibadah dengan baik tanpa
pengaruh kebijakan politik pemerintah.
Para siswa menuntut ilmu bisakah mereka
menjalani proses belajar mengajar tanpa
terkait dengan kebijakan politik pemerintah.
Pokoknya semua aspek kehidupan dari
yang simple hingga kompleks semua
disentuh maupun tersentuh kebijakan politik
pemerintah.
Jadi masih bijakkah jika kita tetap alergi
pada sistem politik negeri ini? Berpolitik
tidak harus selalu secara praktis, tapi paling
tidak ada kepedulian akan kebijakan politik
terutama ikut menyuarakan kepentingan
orang banyak yang sesungguhnya didalamnya
adalah kepentingan kita juga dengan salah
satunya Cerdas Memilih Wakil Rakyat.
Merdeka! ** (HH)

Komunika · 57
OPINI

Beriman atau
Mem Beri (A) Man
Oleh : Ita Sembiring

balik terali besi barangkali ada air mata dan


doa-doa beruntun sebagaimana diberitakan
media cetak, itu persoalan lain. Dan seperti
ada ‘kesepakatan’ tersirat, meski tak saling
sapa, kediaman sesama koruptor pun seolah
jadi sinyal-sinyal untuk saling melindungi.
Kalau sedikit memplesetkan pepatah lama,
mungkin bisa dibilang: Bersatu kita teguh,
bercerai kita tertuduh.
Walau sebelumnya akrab saling sapa
lewat gadget-gadget up to date, statement
tak kenal, pernah tahu sebelumnya, hanya
sekali berkomunikasi, bertemu sebatas
urusan bisnis dan istilah penolakan lainnya
mendadak jamak. Tak ada yang ‘bernyanyi’
menyuarakan keterlibatan satu dan lainnya.
Suara-suara lantang di masa kampanye
jelang pemilihan perebutan kursi dengan
slogan anti korupsi pun tinggal pepesan
kosong yang jadi bumerang balik menyerang.
Padahal sebelumnya selalu jadi menu utama
Saat tersungkur, tiba-tiba orang begitu religius dan para calon wakil rakyat.
luhur. Ucapan yang terlontar bagai sabda sejuk di tengah Menyaksikan semua episode ini, rakyat
badai gurun, namun membuat orang menatap sinis dan yang terlanjur memilih wakilnya tadi akibat
pesona janji kemakmuran, hanya bisa mengelus
berkomentar miris hingga membuka ruang interpretasi.
dada sambil berharap ada peradilan setimpal
dan kekayaan hasil korupsi dikembalikan
pada negara dan rakyat. Menyesal karena
telah memilih pun tak guna. Diam, serapah,
mensyukuri, mencemooh, pokoknya beragam
ekspresi bisa muncul tapi tetap tak berdaya
ATU per satu koruptor negeri ini mulai digiring ke ruang
apalagi menghakimi. Hanya menunggu
penyidik. Ironisnya, selepas pemeriksaan meski sudah
dan menunggu keadilan yang tak kunjung
terbalut jacket oranye, lambang status terkini, masih tetap cengar cengir.
datang karena pejabat lembaga peradilan pun
Memang kegarangan sebelumnya sedikit menurun dan tenggelam
dinilai gagal, bahkan ikut dalam lingkaran
dalam kediaman serta mendadak pelit komentar namun belum tampak
ini. Menyaksikan para koruptor medapat
ekspresi penyesalan tulus. Hasrat membela diri tetap masih jadi niat
hukuman setimpal pun masih dalam impian.
utama dalam sorotan kamera dan gesit berkelit menghadapi publik
Ironisnya lagi, kehidupan sebagian para
sambil berujar: Mohon doanya yaaaa!. Seakan masih berjuang untuk
koruptor yang sudah terbukti bersalah dan
mengatakan bahwa itu semua keliru, tidak bersalah dan telah menjadi
tengah menjalani hukuman pun tampaknya
‘korban’ situasi politik negeri. Hiiiyyyyy ngerrrriiiiiii!
tidak lebih buruk dari kehidupan rakyat
‘Ketegaran’ para koruptor memang luar biasa. Paling tidak itu yang
yang bekerja keras tapi masih harus menahan
tampak secara kasat mata bila muncul di layar kaca. Entahlah bila di

58 · Komunika
OPINI DONASI

tubuh lemas kurang asupan makanan.


Selagi keadilan masih belum menyentuh, rakyat sudah diminta pula DONATUR
pengertian, permakluman dan segala himbauan dari para pembela Des 2013 - Jan 2014
maupun orang terdekatnya bahwa koruptor itu punya keluarga, anak
(data dalam rupiah)
kecil yang masa depannya harus diperhatikan dan segala cerita sedih
lainnya. Dari penjarapun pejabat masih dianggap layak memerintah
dan rakyat harus menerima saja bahwa pemimpinnya adalah orang
tahanan. Roda pemerintahan di luar penjara dibiarkan terhalang hanya St. Bunda Teresa 750,000
karena orang yang didalam penjara masih dianggap menjabat.
Ini permintaan lucu. Setelah menyikat uang rakyat, masih pula St. Lukas 250,000
rakyat diminta tepatnya dihimbau untuk iba dan mengerti. Lalu St. Klara 900,000
kemana mereka selama ini saat bersenang-senang dengan uang rakyat,
apakah ada yang mencoba mengerti betapa banyak rakyat miskin di
St. Isabela 700,000
negeri yang kaya raya ini? St. Elizabeth 700,000
Sementara itu para tersangka yang semula masih bersuara keras St. Theresia Lisieux 300,000
dan lantang menantang penyidik untuk membuktikan kasus masing-
masing, serentak jacket oranye membungkus tubuh, ucapan-ucapan St. Yoseph 600,000
bijak sarat makna kehidupan dan kalimat-kalimat bernada religius St. Damianus 1,800,000
mengalir lancar. Simpang siur ucapan sejuk mengalir mulai dari
tersangka, terdakwa, orang terdekat, sanak family, pasangan hidup
St. Markus 350,000
semua seakan minta dimengerti, dipahami hingga mohon dimaklumi. St. Dominikus 300,000
Pertanyaan pun menggelitik, apakah kalimat-kalimat bijak yang St. Emanuel 1,200,000
mendadak terucap dalam setiap penampakan mereka ini memang
karena beriman bahwa segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya karena St. Odilia 300,000
Tuhan maha pengampun dan pengasih. Tak akan membiarkan umatnya St. Ambrosius 1,000,000
kesulitan meski pernah menyulitkan orang banyak. Atau tampilan
St. Regina 900,000
sejuk religius ini hanya memberi aman pada diri pribadi, dalam arti
sedang menggalang simpati. Sebagai umat beragama dan beriman kita St. Melchior 705,000
memang harus saling memaaĤan dan mengampuni, minimal tidak St. Laurensius 1,000,000
mencemooh. Tapi setelah semua yang dilakukan bisakah kita sebagai
rakyat dan atas nama iman tadi menerima begitu saja? Total 11,755,000
Berapa banyak rakyat dan negeri ini sudah dirugikan dengan kasus-
prepared by Yovita Ika S. 1-Feb-14
kasus korupsi, dimana kekayaan negeri ini hanya dinikmati sebagian
orang saja. Harus memaaĤan semua itu sebagai umat beriman karena
mereka pun telah melontarkan ucapan-ucapan bijak berharap belas Untuk donasi di Komunika
kasihan. Masih perlukah belas kasihan dalam hal ini dan memberi ditransfer ke :
aman bagi mereka atau memang harus dihukum seberat-beratnya?
Adalah bijak dan memang selayaknya dalam kesulitan, keterpurukan
bahkan lilitan dosa sekalipun kita berserah pada Tuhan karena percaya BCA CABANG WISMA
pegampuan dari-Nya selalu ada, tak pernah putus mengalir. Pekerjaan Nomor akun 497-075-008-3
Tuhan ajaib dan tersembunyi bagi manusia. Dan akan lebih baik lagi a.n. PGDP Paroki /Gereja Santa
kalau kita memang selalu berjalan bersamaNya sebelum tersandung
hingga tak perlu sampai tergelincir apalagi terguling dan akhirnya Monika
bergumul dalam kekalutan baru sambil berteriak mohon belas kasihan.
Tertera dalam kitab Sirakh, memang pada masa sejahtera orang lupa Jika kami tidak mengetahui
akan kemalangan dan pada masa kemalangan orang tidak ingat akan kiriman dari mana/siapa maka
kesejahteraan dahulu.
Wah….! Tulisan ini memang tidak perlu diselesaikan sebab akan dituliskan sebagai NN.
sebagaimana semua ucapan dan tindakan para pelaku korupsi negeri Agar kami dapat mengetahui
ini pun belum terselesaikan. Hingga kini masih membutuhkan ruang para penyumbang, mohon
interpretasi. mengirim SMS ke :
Jawaban pasti dari judul di atas juga jadi penting dibahas lagi
karena juga telah membuka lebar ruang interpretasi dari segi-segi Yovita Ika - 0813.8024.6620
nilai kehidupan. Tampaknya memang lebih dibutuhkan perenungan (SMS/Whatsapp saja)
daripada jawaban. ** (HH)

Komunika · 59
DAPUR

engawali tahun 2014 saya ingin menyampaikan ucapan 2014 “ ini mengundang 2 narasumber
terima kasih kepada seluruh umat Paroki Santa Monika, yaitu TA. Legowo dan P. Krisantono yang
yang telah memberikan kontribusi dalam bentuk sumbangan dan masing2 memberikan pandangan tentang
donasi, baik sumbangan dana, pemikiran maupun berbagai tulisan yang caleg Katolik dan Surat Gembala Pemilu 2014.
dikirimkan ke Redaksi Komunika. Berbagai sumbangan pemikiran Gereja dalam pemilu 2014 ini nampaknya
dan tulisan tersebut telah memberikan warna tersendiri dan membuat sungguh concern, dan menekankan dalam
beberapa sahabat Komunika memberikan apresiasi. surat gembala bahwa ikut memilih adalah
Khusus masalah donasi, Komunika telah melewati tahun 2013 merupakan hak dan panggilan seorang warga
dengan mendapatkan kelimpahan donasi dari bapak / ibu melalui negara, dan sebagai umat Katolik kita diminta
Lingkungan masing-masing. Ada beberapa Lingkungan yang memang untuk memilih dengan cerdas dan sesuai hati
belum pernah memberikan donasi, tapi itu mungkin karena terlupa nurani.
saja. Meskipun terjadi lonjakan biaya cetak, baik karena kenaikan harga Selain itu, romo Andang yang
maupun karena jumlah oplah yang meningkat, Komunika hanya menyampaikan materi “ Arah Kepedulian
deęsit dalam jumlah yang kecil, yang menurut kami tidak berarti. Lingkungan Hidup” juga mengumumkan
Data keuangan Komunika tahun 2013 nampak seperti dibawah ini. pemenang lomba membuat hiasan Natal
Terima kasih untuk bapak / ibu sekalian yang telah menjadi saluran dengan bahan daur ulang yang dimenangkan
berkat Tuhan dengan memberikan dukungan dan donasi sehingga oleh Paroki Salib Suci Cilincing. Selain itu,
Majalah Komunika dapat mandiri secara ęnansial . Paroki kita yang dalam lomba diwakili oleh
Seperti yang saya tulis dalam dapur edisi 6 / 2013, ibu Maria EĴy Orang Muda Katolik ( OMK ) merupakan
yang dalam pekerjaannya sehari-hari adalah seorang wartawati akan salah satu diantara sepuluh nominee
menjabat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi. Diharapkan bu EĴy dapat pemenang lomba tersebut juga memperoleh
membawa Komunika tampil lebih profesional dan menerapkan kaidah- sertiękat penghargaan.
kaidah jurnalistik. Dalam rapat Redaksi yang dilaksanakan tanggal 2 Tema Komunika edisi 2/2014 adalah :
Pebruari yang lalu, Komunika melakukan beberapa pembaruan antara “Pelayanan Altar.” Pelayanan altar men-
lain misalnya dengan adanya kolom psikologi, dan juga infonika yang cakup Putra Altar dan Putri Sakristi ( PA/PS
dikemas secara beda. ) dan Prodiakon. Masalah prodiakon ini akan
Team Komsos juga menghadiri acara temu Komsos se-KAJ dan disoroti secara khusus karena pada saat ini
sosialisasi tahun politik dan pelayanan yang diselenggarakan oleh nampaknya tidak gampang untuk mencari
Komsos KAJ pada tanggal 26 Januari yang lalu di aula Gereja Katedral. prodiakon baru. Yang muda kalau diminta
Dalam acara yang diberi tema : “ Menyikapi tahun politik & pelayanan untuk menjadi prodiakon merasa kurang
pantas ( dan belum
saatnya ) dan
Diskripsi 2013 2012 2013 / 2012 yang banyak ber-
sedia adalah yang
usianya sudah mu-
79.695.000 65.691.000 21,32% lai sepuh. Ini tentu
Pendapatan Iklan Natal 23.250.000 22.050.000 5,44% merupakan tan-
Pendapatan Donasi 72.430.000 50.940.000 42,19%
tangan tersendiri
bagi kita semua.
Pendapatan Lain-lain 5.049 136 3612,77%
Mohon bapak /
Total Pendapatan 175.380.049 138.681.136 26,46% ibu yang memi-
Biaya Operasional liki pengalaman
Biaya Cetak 170.883.500 125.443.960 36,22% dan pengetahuan
Biaya Raker 2.689.500 - tentang pelayanan
altar ini berkenan
Biaya Partisipasi 1.200.000 1.200.000 0,00%
mengirimkan sha-
Biaya Fotocopy,Tinta,Pos 2.116.280 2.149.900 -1,56% ringnya. Naskah
Biaya Lain-lain 576.414 4.340.000 -86,72% dapat dikirimkan
Hadiah Cabe Rawit 600.000 - ke Redaksi Komu-
Biaya Administrasi Bank -27,59%
nika via email ma-
420.000 580.000
jalah_komunika@
Total Biaya Operational 178.485.694 133.713.860 33,48%
yahoo.co.id paling
Laba / (Rugi) Bersih (3.105.645) 4.967.276 -162,52% lambat tanggal 18
Maret 2014.

60 · Komunika

Anda mungkin juga menyukai