Komunika 2014 01
Komunika 2014 01
ALAMAT REDAKSI:
Sekretariat Paroki St. Monika,
Jl. Alamanda Blok V no. 1 Sektor 1.2
Bumi Serpong Damai, Tangerang.
Cover T (021) 5377427 F (021) 5373737
Ilustrasi : Andreas Dhani Soegara E : majalah_komunika@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR
Sosok Pluralistis
EMILU sudah di satu bentuk kepedulian Gereja adalah pesan Mgr A. Soegijapranata yang
ambang mata. Gereja terbitnya Surat Gembala menyambut bisa menjadi acuan reĚeksi.
Katolik Indonesia pun ikut bersiap- Pemilu Legislatif 2014. Surat Gembala Direktur Lembaga Pemilih
siap menyongsongnya. Konferensi itu merupakan hasil studi para Uskup Indonesia (LPI), Boni Hargens, seusai
Waligereja Indonesia (KWI) pun dalam Sidang KWI 2013. “Jangan merilis hasil survei “Siapa Figur
mengimbau agar umat Katolik biarkan orang lain mengambil Pemimpin Paling Pluralistis”, di
menjadi pemilih yang cerdas dengan keputusan mengenai nasibmu, tanpa Jakarta, Kamis, 10 November 2013,
berpegang pada hati nurani. Salah kamu terlibat di dalamnya,” demikian mengingatkan kembali bahwa kondisi
Negara ini terdiri dari beraneka ragam
suku, etnis, dan agama, “maka seorang
pemimpin yang diharapkan terpilih
dalam Pemilu 2014 adalah sosok yang
pluralistis.”
Boni juga mengingatkan kondisi
Indonesia saat ini masih berada dalam
posisi yang kurang kondusif jika
berhadapan dengan masalah toleransi
dan pluralisme. KonĚik horizontal
masih sering terjadi antar masyarakat.
Kondisi tersebut diperparah dengan
kondisi politik yang juga penuh
intoleransi. Politik di negeri ini
masih kerap berupa politik rasialis.
Minoritas kerap dipojokkan. Masih
segar dalam ingatan kita, kasus Lurah
Lenteng Agung Jakarta Selatan, Susan
Jasmine ZulkiĚi, yang dijegal karena
ia penganut Nasrani.
Sudah waktunya umat Katolik
sadar akan siapa pemimpin yang harus
dipilih. Bagaimanapun, pluralisme
dan kemajemukan merupakan syarat
dalam menentukan pilihan pemimpin
negeri ini pada masa mendatang.
Sajian Utama Majalah Komunika
edisi perdana tahun 2014 ini pun
mengetengahkan tentang apa yang
perlu dipersiapkan umat dalam
menyambut Pemilu 2014. Beberapa
caleg dari Paroki St. Monika ikut
berbagi kisah. Semoga ke depan, tak
ada lagi politik rasialis di negeri ini
karena kita tak salah memilih wakil
rakyat.
2 · Komunika
OASE
rah Dasar Keuskupan Agung Jakarta menetapkan bahwa Kristus diharapkan untuk menghadirkan
tahun 2014 sebagai tahun pelayanan. Pelayanan menjadi kehendak Yesus Sang Guru.
prioritas pertama dalam reksa pastoral. Hal ini menjadi acuan bagi Kedua: ada diantara kita memposisikan
paroki dan seluruh lingkungan dalam membuat kegiatan-kegiatan sebagai orang yang memilih. Sebagai
atau reksa pastoral. Dengan kata lain seluruh reksa pastoral akan pemilih turut ambil bagian atau ikut
mengerucut dalam pelayanan kepada sesama. bertanggungjawab untuk menggunakan
Di lain pihak di negara yang kita cintai ini, tahun 2014 merupakan hak pilihnya. Berarti para pemilih akan
tahun politik. Kita akan memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk mewarnai negara kita ( Indonesia) di lima
sebagai aggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta akan memilih tahun mendatang. Banyak orang yang tidak
Presiden dan Wakilnya yang akan memimpin Indonesia untuk lima mengenal para calon yang dipilih. Untuk
tahun ke depan. Di tahun politik ini kita diajak untuk membuka menghindari situasi semacam itu, sejak dini
mata, membuka pikiran, membuka hati untuk menuju Indonesia diharapkan untuk mencermati para calon
yang lebih baik. diseputar kita. Kalau calon itu demikian baik
Ditahun politik ini kita bisa menanggapi dengan berbagai cara: dan peduli akan sesama , suara kita titipkan
Pertama : kita mencalonkan diri sebagai yang dipilih. Hal ini kepadanya .
didukung oleh minat, kesempatan, peluang dan dukungan partai Para calon terpilih diharapkan untuk
politik. Kesempatan tidak akan datang dua kali. Maka mencalonkan mengingat arah dasar Keuskupan Agung
diri sebagai orang yang dipilih manjadi salah satu sikap untuk Jakarta tahun 2014 yaitu Tahun Pelayanan.
menanggapi tahun politik ini. Dilain pihak mencalonkan diri Pelayanan-pelayanan tentu diharapkan
sebagai orang yang dipilih mempunyai visi. Visi diungkapkan atau dari para calon terpilih. Sedangkan para
dipaparkan agar pemilih mengerti visi yang dimiliki calon. Di sisi calon pemilih diharapkan memilih para
lain untuk merealisir visi tersebut perlu dipaparkan tahapan-tahapan calon yang sungguh mau menjadi pelayan
apa yang akan dijalani. Dengan kata lain, visi digapai lewat misi. Visi- sesamanya. Selamat mengisi tahun politik.
misi inilah yang ditawarkan kepada para pemilih. Tuhan memberkati
Sebagai orang yang mencalonkan diri diingatkan pula bahwa
sebagai murid Kristus diharapkan menjadi teman sekerja dan mitra
dari Yesus Sang guru. Talenta-talenta telah diberikan Tuhan kepada
setiap murid-Nya. Ini berarti bahwa Tuhan tidak membiarkan para
murid-Nya berjalan sendirian. Pencalonan diri dalam menanggapi
tahun politik adalah salah satu cara untuk mengembangkan talenta
yang Tuhan berikan . Dengan demikian, talenta diolah, digarap, Di tahun politik ini kita diajak
dikelola dengan baik dan benar untuk keperluan diri dan kebahagiaan untuk membuka mata, membuka
sesama, yang pada akhirnya sebagai persembahan murid-murid
Kristus kepada Tuhan . “Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; pikiran, membuka hati untuk
lihat, aku telah beroleh lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya:
Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah
menuju Indonesia yang lebih baik.
setia dalam berkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggungjawab
dalam perkara besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”
( Mat,25;20-21 ) Sebagai orang yang mencalonkan diri dan murid
Komunika · 3
EDITORIAL
ahun 2014, tahun politik. Itu yang sering bergaung di Mungkin melihat situasi perpolitikan di
telinga. Di tahun 2014 ini akan diadakan Pemilu legislatif Indonesia, kita kurang semangat dalam
mulai dari tingkat daerah hingga pusat. Sudah hampir setahun menanggapinya, namun kita jangan
lebih, setiap orang diajak untuk menyaksikan semua hal yang menyianyiakan suara kita. Harapannya
berkaitan dengan politik. Media massa ataupun media sosial adalah meskipun kita sulit untuk mencari
banyak menampilkan berbagai macam aspek politik, baik partai- calon yang baik, kita jangan membuang
partai, tokoh-tokoh maupun hasil survei. Aspek-aspek itu, ada yang suara kita. Meskipun kita harus menerapkan
mengarahkan pada partai atau tokoh tertentu dengan menunjukkan suatu prinsip minus malum, memilih yang
keunggulannya, ada yang netral, namun ada juga yang tendensius. jelek dari yang paling jelek.
Pendapat orang pun beragam, ada yang optimis, ada yang pesimis,
namun juga ada yang apatis. Ayo, ayo, berpolitik yang sehat.
Bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia politik, tahun Yang adil, jujur dan tanggung jawab
ini membuka sebuah harapan untuk berpolitik. Mereka ada Harus mandiri dan bersolidaritas
yang bergerak dengan tenang namun pasti, ada pula yang harus Negoro apik, rakyatnya makmur
membangun mulai dari awal karena baru pertama kali mencoba
untuk masuk dalam dunia politik, ada yang dihantui masa lalu Refr. Saking pengen pergi ke Jatijejer
dimana mereka kandas dari cita-citanya. Mereka semua sudah B’lajar politik karo wong pinter.
bergerak sejak sekian lama untuk mencoba menembus partai tempat Wong Katolik kudu ngerti politik.
bernaungnya, ataupun menembus lapisan masyarakat tertentu yang Sopo ngerti, ‘ngko dadi Presiden.
kiranya dapat membuahkan suara baginya. Dadi Presiden.
Dari antara para caleg, ada caleg Katolik. Baik yang dikenal
maupun yang tidak dikenal oleh kalangan umat Katolik. Semuanya Ayo, ayo, politiklah yang sehat.
mencoba untuk berperan dalam dunia politik. Memang ada Yang adil, jujur dan tanggung jawab
baiknya yang memiliki potensi ikut terlibat dalam dunia politik Harus mandiri dan bersolidaritas
untuk menggarami masyarakat agar rakyat mendapatkan keadilan, Negoro apik, rakyat ceria
kedamaian dan kesejahteraan. Dengan kata lain, caleg Katolik Ceria la, la, la, la.
diharapkan untuk dapat memperjuangkan dan menanamkan nilai-
nilai Injili dalam kiprahnya. Namun bukanlah hal yang mudah untuk Syair diatas adalah curahan hati Orang
menggarami masyarakat dalam dunia politik. Ada banyak tantangan Muda Katolik ketika kami bersama dengan
di dalamnya dan diharapkan bahwa garam itu tidak kehilangan rasa, para moderator Komkep Keuskupan Regio
dalam arti tidak lari dari hakikat perjuangannya bagi masyarakat Jawa Plus, dalam pendalaman mengenai
banyak. pendampingan politik bagi orang muda
Bagaimana dengan umat Katolik? Sebagai umat Katolik, memang pada tahun 2008 di Jatijejer, Jawa Timur.
sebaiknya dapat dengan jeli melihat, menimbang, dan memutuskan. Semoga memberi inspirasi.
4 · Komunika
SAJIAN UTAMA
POLITICS
One-O-One (101)
dok.pribadi Oleh : A.B. Susanto
Komunika · 5
SAJIAN UTAMA
jabatan resmi) maka otomatis suara kita atau bahkan mereka yang tadinya ragu-ragu,
akan didengar, tinggal seberapa besar kita akan semakin kuat. Tetapi ini yang
gaungnya saja tetapi jika tidak maka “ penting! Jika kita mudah berbeda pendapat,
kita harus pandai berbicara didalam biasanya karena Ego, maka dengan cepat kita
konteks menyampaikan pesan”. Nah terpecah, dan kita akan menjadi lemah. Jadi
inilah pelajaran 101 (dasar) bagi pelajaran ketiga berbunyi : “ Memperluas
umat jika ingin menjadi manusia politik. kebersamaan (minat ! tidak harus tujuan
Berarti disini yang utama adalah kepandaian akhir) akan memperkuat organisasi dan
berkomunikasi, bukan asal berbicara menjaga kesatuan gerak adalah hal yang
karena kita harus mengetahui kepada siapa mutlak untuk tujuan politik praktis.”
kita berbicara, kepada seseorang, kepada Menulis artikel ini membuat saya teringat
beberapa pribadi, kepada sekelompok kala secara teratur menulis untuk majalah
orang atau kepada sejumlah besar audiens ? HIDUP diawal tahun 2000 an. Pada waktu itu
Kemudian temanya, apakah masalah saya sering berseloroh secara serius dengan
kesehatan, kesejahteraan, pluralisme yang saya sangat hormati Alm Bapak DR
atau kebebasan beragama dan dalam Soedjati Djiwandono : “ Pak Djati menulis
kaitan dengan peristiwa tertentu atau tentang aspek Politik dan Hubungan Luar
kegiatan sehari-hari saja. Didalam Negeri yang canggih dan tingkat tinggi
kajian lanjutan kita dapat menentukan saja ya. Saya akan mengurusi aspek-aspek
Content sejalan dengan Context nya dan “ perpolitikan dasar.”
Kemasan “ serta Strategi Komunikasinya. Sebagai penutup sekaligus sebagai
Kembali pada tema utama kita , pelajaran pengingat kita semua untuk dapat berfungsi
lanjutan yang harus kita ingat adalah bahwa sebagai Pengawal Demokrasi, saya ingin
dalam berpolitik kita perlu berjuang bersama mengutip terjemahan bebas dari kata kata
Persoalannya dengan kawan-kawan yang sealiran dan John Adams, presiden AS yang kedua. “.........
mempunyai tujuan yg sama, untuk itu dalam Tetapi ingatlah demokrasi adalah sesuatu yang
kalau kita perjuangan politik kita perlu mempunyai tidak berumur panjang, ia akan cepat menjadi
mempunyai wadah dimana sekelompok manusia bekerja lelah, kehabisan nafas dan melakukan bunuh
dan berjuang untuk suatu tujuan yang sama. diri. Belum ada didunia ini Demokrasi yang
kekuasaan (baca Pelajaran kedua adalah “ Pentingnya tidak melakukan bunuh diri.......”
: jabatan resmi) untuk berjuang dalam suatu Wadah apapun Jika kita ingat sejarah negara kita dengan
namanya”. Seperti umpamanya PMKRI, Demokrasi Terpimpin ataupun Demokrasi
maka otomatis WK, ISKA dll. Pada awal berdirinya FMKI Pancasila maka kita dapat usil mengatakan
suara kita ( Forum Masyarakat Katolik Indonesia ) bahwa kata yang kedua ternyata sedikit
saya sering mengingatkan pentingnya untuk banyak menaękan makna dari Demokrasi itu
akan didengar, tidak sampai terjebak menggunakan istilah sendiri.
Organisasi Payung yang akan mengakibatkan Karena itulah kita bukan hanya harus
tinggal seberapa organisasi lain yang sudah lebih dahulu ada menyelenggarakan Pemilu dan aktif
besar gaungnya merasa “dibawah” koordinasinya. Tetapi berpartisipasi tetapi juga aktif mengawal
menggunakan istilah “organisasi nampan” agar Demokrasi dan segala tatanannya
saja tetapi jika yang berarti dapat menjadi alas bagi banyak yang sejatinya menjadi tujuan kita untuk
tidak maka organisasi lain dalam perspektif perpolitikan, berbangsa dan bernegara tidak “bunuh diri”
termasuk kawan-kawan umat Katolik yang lagi. Semoga!
“ kita harus tidak terlibat dalam organisasi yang ada.
Jadi lebih menjadi rumah bersama untuk
pandai semuanya. DR A.B. Susanto, sejak 2010 adalah Chairman
berbicara di Hal ini dikombinasikan dengan ke- dari The Jakarta Consulting Group, sebuah institusi
mampuan untuk mempengaruhi adalah Konsultan Strategic Management terkemuka di
dalam konteks penting mengingat dunia perpolitikan dialam tanah air, yg sudah berdiri sejak 30 tahun lebih.
menyampaikan demokrasi modern. Setiap orang, apapun Beliau juga adalah mantan Ketua Umum Forum
status sosial dan ekonominya mempunyai satu Masyarakat Katolik Indonesia KAJ yang pertama
pesan”. suara yang sama nilainya (one man one dan pernah mendalami ilmu politik, antropologi
vote). Jadi pelajaran dasar lanjutan adalah dan ekonomi semasa mendalami American Studies
semakin kita mampu menggandeng kawan di Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia.
6 · Komunika
SAJIAN KHUSUS
KERASULAN AWAM,
Arena Kaum Awam
Oleh : Josephine Winda
Komunika · 7
SAJIAN KHUSUS
oleh awam dan sekaligus juga klerus-religius yaitu kaum rohaniwan semangat kerasulan awam. Hal ini dikarenakan
yang memiliki posisi tertentu dalam hirarki gereja. bidang - bidang kerasulan awam semakin
luas; jumlah umat manusia juga semakin
besar; ilmu pengetahuan semakin maju dan
Kerasulan Awam dan Komunitas variatif; dan hubungan antar manusia semakin
Kerasulan awam ternyata banyak terkait dengan ruang gerak kaum
lebih erat. Kian meningkatnya komunikasi
awam di dalam komunitasnya sesuai dengan panggilan jalan hidup
dan hubungan antar manusia sudah sangat
masing – masing seperti pada bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan,
jelas nampak dengan penemuan internet
pemerintahan, politik, pertahanan, keamanan dan sebagainya. Bisa jadi
dan ramainya interaksi dunia maya. Untuk
kembali pada istilah menjadi garam dunia. Bahwa bekerja tidak lalu
menjalin kedekatan manusia tidak lagi perlu
menjadi berkaca - mata kuda dan hanya fokus pada tujuan duniawi
saling bertemu muka. Ideologi – ideologi
untuk mengumpulkan materi atau pemenuhan hasrat pribadi. Sebagai
kemudian bebas beterbangan dan saling
bagian dari tugas kerasulan awam adalah menjadi bagian dari tubuh
bertabrakan dalam aneka jalur komunikasi
Kristus dan ikut mengemban tri tugas Kristus.
dan interaksi.
Dua bentuk kerasulan awam dalam gereja atau tubuh Kristus
Sementara hal yang kedua adalah sifat
adalah secara internal dan eksternal. Hal ini ada tercantum di dalam
mendesak dari kerasulan awam itu sendiri.
Apostulicam Actuositatem (AA). Kerasulan internal dilakukan di dalam
Semakin banyak otonomi bidang kehidupan
Gereja Katolik sendiri untuk mewartakan Injil dan menyucikan sesama
manusia, termasuk bidang kehidupan yang
umat Katolik. Sedangkan kerasulan eksternal dilakukan dalam
membahayakan hidup kristiani atau yang
kehidupan di dunia luar dengan cara berlaku dan menyempurnakan
bertentangan dengan nilai - nilai kesusilaan
dunia sesuai dengan nilai-nilai Injili.
dan keagamaan. Pada masa kini jumlah
Kerasulan eksternal menjadi tantangan yang sulit dilakukan
imam juga semakin sedikit. Roh Kudus
seiring dengan perkembangan jaman dan kian banyaknya konĚik
sendiri yang pada akhirnya membangkitkan
umat manusia, khususnya di negara kita ini. Umat Kristiani sering
kesadaran tentang kerasulan awam agar
terombang – ambing ditengah permasalahan dan gesekan antar
kita semua semakin sadar dan mengerti
umat beragama. Bahkan terkadang permasalahan muncul antara
akan tugas untuk berbakti pada Kristus dan
rakyat dan pemerintahnya. Yang paling marak adalah pembahasan
berlaku sebagai bagian dari tubuh Kristus.
mengenai perilaku korupsi yang tak kunjung reda bahkan terkesan
Ini semua tercantum jelas dalam Apostulicam
kian memanas.
Actuositatem (AA).
Maka kerasulan awam muncul sebagai
Kerasulan Politik satu ujung tombak baru yang berkilat
Tahun 2014 ini merupakan tahun politik, masa dimana kita dan harus terus diasah. Karena tujuan
melaksanakan pemilihan legislatif dan juga memilih pemimpin baru. utamanya adalah guna memenuhi panggilan
Saat ini muncul pula sebuah kerasulan lain yaitu Kerasulan Politik, yang kekudusan. Dalam dunia, profesi dan
menunjukkan bahwa gereja sangat concern dengan pemilu 2014. Dalam komunitasnya masing – masing kaum awam
wawancara dengan Majalah Hidup, Ketua Komisi Kerawam KWI, kemudian harus berperan aktif menjadi
Mgr. Yustinus Hardjosusanto MSF mengatakan bahwa membangun pewarta, pembimbing sekaligus pelaku dari
tatanan baru dunia merupakan bagian dari pewartaan kabar gembira. teladan Kristus. Dan ini cukup berat karena
“ ... kerasulan di lingkungan sosial politik mesti dipandang sebagai kaum awam tidak hanya berinteraksi dengan
bagian dalam rangka penataan itu. Dan kaum awamlah yang paling sesama umat Katolik namun juga dengan
mengerti seluk beluk dan permasalahannya serta tahu apa yang mesti umat lain atau bahkan mungkin manusia
dibuat untuk memperbaiki keadaan.” Dalam Surat Gembala Pemilu lain yang tidak menganut kepercayaan
KWI, para Uskup menyatakan bahwa umat memiliki kewajiban untuk apapun juga.
ikut memilih karena merupakan hak dan panggilan sebagai warga Sebagai contoh, kerasulan awam yang
negara : “ Dengan ikut memilih berarti Anda ambil bagian dalam dapat dijalankan adalah dengan menulis. Bagi
menentukan arah perjalanan bangsa ke depan. Penting disadari bagi para penulis hal ini merupakan panggilan
para pemilih untuk tidak saja datang dan memberikan suara, melainkan menggereja dalam kehidupan, diluar hal –
menentukan pilihannya dengan cerdas dan sesuai dengan hati nurani.” hal duniawi lainnya. Menulis menjadi suatu
Menentukan pilihannya dengan cerdas berarti tahu calon yang dipilih, media kerasulan awam dalam melakukan
tahu partainya dan tahu program-programnya. pewartaan sekalipun dengan cara yang
sederhana. Karena tak sedikit penulis yang
juga terus berproses, termasuk didalamnya
Tantangan dan Tekad Kerasulan Awam menuliskan hal – hal spiritual sesuai ajaran
Dua hal nyata yang tercantum dalam pembukaan Apostulicam injil. Sebagai politikus, bankir, ekonom
Actuositatem (AA), adalah tuntutan yang kian tinggi (intensif) tentang dan aneka profesi lainnya, sudahkah Anda
berlaku sebagai rasul awam? ( PES )
8 · Komunika
SAJIAN KHUSUS
Komunika · 9
SAJIAN KHUSUS
10 · Komunika
SAJIAN UTAMA
TRADISI CHINA
Dalam Konteks Iman Kristiani
Oleh : Pastor Lukas Sulaeman, OSC
Komunika · 11
SAJIAN UTAMA
“Dimana ada sinar matahari, disana ada an untuk bersih-bersih rumah. Kolong-kolong
orang China.” lemari dan tempat tidur ikut dibersihkan.
Bangsa China adalah salah satu bangsa Barang-barang di gudang dibongkar dan Tujuan
dengan peradaban dan kebudayaan tertua dirapikan. Barang-barang usang dibuang. perayaan
di Asia, setelah India. Bisa dikatakan, China Kalau perlu rumah pun dicat ulang. Perlu juga
adalah akar keberadaban Asia, cikal bakal adat menyiapkan baju baru. Makna simboliknya, Imlek sangat
istiadat dan budaya sebagian negara-negara pada tahun baru semuanya harus baru.
di Asia. Maka , untuk belajar budaya dan Bersih-bersih rumah adalah tanda lahir dari
baik dan
tradisi sebagian negara-negara Asia, orang sikap membersihkan diri. Yang kotor, yang indah, maka
perlu belajar dahulu budaya China. Lewat tersembunyi, semua harus dibersihkan.
ideogram (tulisan gambar), karya sastra, Menyambut tahun baru, manusia harus bisa diterima
mitologi, institusi sosial, gaya hidup, motif dan hidup secara baru, menanggalkan yang lama dan tidak
simbolisasi, ritual penyembahan, dll. dan yang kotor.
Melihat budaya China dalam terang Kitab bertentangan
Suci bisa dimungkinkan ada kesejajaran 2. Makan (makan bersama seluruh keluarga) dengan prinsip
(paralel), tanpa sinisme, dan bukan Semua wajib menyediakan waktu untuk
sinkretisme. berkumpul 1 x setahun dalam acara makan iman Kristen.
Saya pernah menerima BBM yang isinya bersama keluarga menjelang tahun baru.
seperti sinis: Makanan yang disajikan harus selalu hangat,
Bukan lilin atau lampion yang membuat kita agar hubungan antar-keluarga selalu hangat.
menjadi terang Semua makan dari meja yang sama, maka
Bukan bunga sedap malam yang membuat kita perbedaan dalam keluarga menjadi lebur.
harum Seperti halnya Ekaristi, pusat dan puncak
Bukan kue lapis yang membuat rejeki berlapis- kehidupan kristiani, kita dipersatukan oleh
lapis dan dengan Kristus, berkumpul mengelilingi
Bukan karena warna merahnya yang membuat altar yang sama, makan makanan yang sama,
kita bahagia lalu perbedaan juga jadi lebur.
Melainkan hanya oleh anugerah Tuhan Yesus
Dia yang memberikan sukacita dan damai sejahtera 3. Perdamaian
serta masa depan yang penuh harapan. Makan bersama menjelang Imlek memberi
makna rekonsiliasi antar keluarga. Membina
Saya setuju saja dengan isi BBM di atas, lagi hubungan baik di depan orangtua
tapi masalahnya apakah kita tidak boleh (semasih mereka hidup). Kebahagiaan orang
merayakan misa imlek? tua adalah melihat anak-anaknya rukun, akur,
Dalam pandangan umum, Tahun Baru saling mencintai. Maka sakit hati dan dendam
Imlek adalah perayaan menyambut musim dihilangkan. Pada hari raya Imlek, orang-
semi dan dimulai pada tanggal 30 bulan ke-12 orang saling berdamai, di dalam keluarga,
dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama di dalam masyarakat ( dengan tetangga-
penanggalan Tionghoa. Tujuan perayaan tetangga) dan dengan alam ( dari musim
Imlek tiada lain adalah mengucap syukur dingin ke musim semi). Imlek itu membawa
untuk berkat-berkat yang diterima di tahun harmoni antara manusia dengan manusia,
yang lewat dan memohon berkat untuk tahun dan manusia dengan alam.
yang baru. Perayaan Imlek juga menjadi saat
untuk mempererat hubungan antar keluarga 4. Angpao
dan masyarakat sekitar. Imlek selalu diwarnai dengan pemberian
Tujuan perayaan imlek sangat baik angpao. Mereka yang sudah berkeluarga
dan indah, maka bisa diterima dan tidak memberikan angpao kepada mereka yang
bertentangan dengan prinsip iman kristen. belum menikah (anak-anak) sebagai berkat
Tradisi ini bisa diterima dan bisa menjadi dan bekal kepada orang muda untuk
lahan subur bagi tumbuh dan berkembangnya memasuki tahun yang baru.
iman.
Gagasan baik bagi orang-orang Katolik
Beberapa aspek potitif dalam perayaan untuk tidak hanya memberikan uang dalam
Imlek: angpao kepada anak-anak, tetapi mengisinya
1. Bersih dan baru pula dengan ayat-ayat Kitab Suci sebagai
Menjelang imlek, orang China punya kebiasa- bekal memasuki Tahun Baru Imlek. ( PES )
12 · Komunika
OBROLAN
TERINSPIRASI
Persembahan Janda Miskin
Oleh : Maria EĴy
Komunika · 13
OBROLAN
Gemar Berorganisasi
Sejak remaja, Agus gemar berhimpun dalam organisasi. Di bangku
SMA de BriĴo Yogyakarta, ia menjabat sebagai anggota Presidium
(semacam pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah/OSIS) selama
dua periode (1977-1979). “Sementara kegiatan gerejani saya waktu itu,
menjadi Putra Altar,” ungkapnya.
Saat kuliah di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Gadjah
Mada (UGM) Yogyakarta, bersama rekan-rekannya mahasiswa Katolik,
pria kelahiran Yogyakarta, 28 Agustus 1960 ini membentuk unit-
unit kegiatan kerohanian Katolik di tingkat fakultas, yakni Keluarga
Mahasiswa Katolik (KMK). Sedangkan di tingkat universitas, Agus
bergabung dengan kegiatan Misa Kampus.
Sementara mendulang ilmu di perguruan tinggi (1979-1984), kekurangannya?” gugatnya.
Agus dan teman-temannya juga mengabdikan diri sebagai “koster” Agus mengakui, ketika masih mahasiswa,
Pastor Mahasiswa Yogyakarta. Mereka mengembangkan unit-unit ia sempat mempunyai pandangan negatif
kegiatan kerohanian mahasiswa Katolik di seluruh perguruan tinggi terhadap umat beragama lain. “Ternyata,
di Yogyakarta. Tuhan berkehendak lain, istri saya berlatar
“Puji Tuhan, hingga kini saya dan teman-teman eks mahasiswa belakang non-Katolik.” Akhirnya, Agus
tersebut masih sering bertemu dalam Kelompok Awam St. Ignatius menyadari bahwa ia hidup di negara
setiap tiga bulan sekali di Jabodetabek dan reuni setiap dua tahun sekali kepulauan yang terdiri dari banyak pulau
di Yogyakarta,” ujar ayah Oskar Rahardian dan Petra Maharani ini. dan suku, dengan beragam ras, bangsa, dan
agama.
Ia pun merenungkan Kisah Para Rasul
Kurangnya Minat 10:34-36. Lalu mulailah Petrus berbicara,
Mulanya, Agus terjun ke dalam aktivitas menggereja karena katanya, “Sesungguhnya aku telah mengerti
keprihatinan melihat kurangnya orang yang mau membantu pastor bahwa Allah tidak membedakan orang.
dalam menggembalakan umat. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut
“Kadang juga karena ‘keterpaksaan’, saya diminta bantuan oleh akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran
teman-teman atau pastor, ditunjuk menjadi panitia kegiatan-kegiatan,” berkenan kepada-Nya.”
ungkapnya. Lama-kelamaan Agus berkeyakinan bahwa sesungguhnya Bacaan itu menyadarkan Agus bahwa
bukan dirinya yang memilih dan memutuskan untuk aktif dalam melalui iman yang mendalam akan Kristus,
pelayanan Gereja. “Akan tetapi, Tuhanlah yang memilih saya untuk kita diajak untuk membangun persaudaraan
ikut bekerja di ladang-Nya.” sejati dengan semua orang. Bukan saja dengan
Seiring bergulirnya waktu, di manapun Agus bertempat tinggal, ia saudara-saudara seiman, melainkan juga
berupaya meluangkan waktu untuk terlibat dalam pelayanan gerejani. dengan semua saudara kita sebangsa dan se-
“Meski waktu dan kemampuan saya terbatas, Tuhan selalu menolong Tanah Air.
dan mendampingi setiap langkah saya,” tandasnya. Jadi, menurut Agus, kurang tepat jika kita
Dalam menggereja, Agus menggali inspirasi dari perikop sebagai kaum minoritas di Indonesia tidak
Persembahan Janda Miskin (Markus 12:41-44). Menurut suami Aloisia ikut berperan dalam pembangunan bangsa,
Maria Haswati ini, kebanyakan umat yang berpunya sangat mudah pembangunan masyarakat seutuhnya.
memberikan persembahan dana kepada Gereja. Namun, mereka “Justru kita harus giat berpartisipasi dalam
cenderung mengalami kesulitan mengatur waktu karena aktivitas pembangunan masyarakat untuk maju
keseharian yang padat. seturut kehendak-Nya.”
Presiden Direktur Sigap Prima Astrea ini menyadari kecenderungan
warga Paroki St. Monika BSD yang menjalani aktivitas dari subuh
hingga malam hari. Hal ini menjadi alasan klise bagi mereka untuk Relawan Komkep-KAJ
tidak aktif dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan maupun paroki. Setamat dari UGM dan Pendidikan Militer,
“Padahal realita ini seharusnya menjadi tantangan bagi kita semua; pada tahun 1985 Agus bekerja di Mabes
apakah kita mau memberikan persembahan kepada Gereja dari TNI selaku Perwira Wajib Militer. Ia tinggal
keterbatasan waktu kita sebagaimana janda miskin itu memberi dari di Gandaria, Jakarta Selatan, dalam teritorial
14 · Komunika
OBROLAN
Paroki St. Johanes Penginjil Blok B. Di tengah kepadatan tugasnya berpartisipasi dalam kegiatan Pemilu dan
saat itu, ia menelisik celah waktu untuk bergiat sebagai Sekretaris menjadi pemilih yang cerdas sesuai dengan
Lingkungan. harapan Gereja.”
Tahun 1995, Agus pindah ke Larangan Indah Paroki Ciledug, Dalam Sosialisasi Pemilu Legislatif, caleg-
Tangerang Selatan. Saat itu, ia bertemu kembali dengan mantan caleg Katolik di Daerah Pemilihan Tangerang
Pastor Mahasiswa di Yogyakarta, Pastor J. Adi Wardaja, SJ (Alm), Selatan dan Kabupaten Tangerang yang
yang menjadi Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Jakarta merupakan teritorial Paroki St. Monika
(Komkep-KAJ). “Beliau meminta saya untuk membantu menjalankan BSD akan mendapat kesempatan untuk
program-program Komkep-KAJ sebagai relawan beserta jaringannya memperkenalkan diri. “Mereka diminta
di seluruh paroki KAJ,” kenangnya. untuk menjelaskan motivasi serta dasar-dasar
Puncak aktivitas Komkep pada tahun 2000 adalah menyelenggarakan spiritualitas mengapa terpanggil untuk terjun
Jambore Mudika KAJ di Bumi Perkemahan Cibubur bersama Julius di dunia politik,” beber Agus.
Kardinal Darmaatmadja SJ dalam menyambut Yubileum Tahun 2000. Secara hirarki, Agus menilai Gereja melalui
Selain aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja, Agus juga melebur Komisi Kerawam di tingkat Konferensi
dalam aktivitas kemasyarakatan. “Saat ini, saya menjadi Ketua RT di Waligereja Indonesia (KWI), keuskupan
tempat tinggal saya, Anggrek Loka, dan menjabat sebagai salah satu maupun paroki, sangat perhatian terhadap
Ketua Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI),” kehidupan sosial politik masyarakat. “Gereja
tukasnya. mengharapkan awam terdorong untuk terjun
di bidang sosial politik agar mereka menjadi
terang dan garam,” lanjut Agus.
Sangat Mengejutkan Sayangnya, sebagian umat masih “alergi”
Pada Desember 2006, Agus bersama istri dan anak-anaknya mulai
terhadap kehidupan politik karena dianggap
menetap di Anggrek Loka, BSD City. Tiga tahun berselang, ia menjadi
kotor, penuh intrik, tipu muslihat, penuh
Ketua Lingkungan St. Gerardus Majella. Setelah memungkasi tugas
korupsi, menghalalkan segala cara, dsb.
sebagai ketua lingkungan, pada tahun 2012 ia diminta untuk menjadi
“Padahal sesungguhnya, jika kita ingin
anggota DPH St. Monika. “Hal ini sangat mengejutkan saya,” ujarnya.
memperbaiki suatu sistem kehidupan dalam
Sebagai pendamping Seksi Kerawam, Agus mengemukakan
masyarakat, salah satu caranya adalah ikut
beberapa program yang telah dijalankan pada tahun 2013. Di antaranya,
memperbaikinya dari dalam sistem tersebut,
acara Sarasehan, Pendampingan, dan Perkuatan Jaringan. “Sarasehan
bukan sekadar berada di luar. Jangan hanya
di antara para penggiat Kerawam bertujuan untuk menambah
menjadi penonton tetapi harus menjadi
wawasan umat tentang segala masalah dan upaya penyelesaiannya di
pelaku,” papar mantan Manajer Sumber Daya
lingkungan dan juga untuk men-charge semangat yang memudar serta
Manusia TRAC — Astra Rent a Car ini.
sarana melepas lelah atas gesekan-gesekan yang terjadi.”
Agus menaruh harapan kepada kaum
Sedangkan kegiatan Pendampingan ditujukan bagi keluarga,
muda sebagai Gereja masa depan. “Kita perlu
lingkungan atau wilayah yang mengalami gesekan sosial
mendorong dan memotivasi mereka agar
kemasyarakatan. Selain itu, dilakukan Pembentukan Jaringan bagi
tumbuh dan berkembang menjadi manusia
penggiat kerasulan awam di wilayah, lingkungan, dan kelompok
seutuhnya, seratus persen Katolik seratus
profesi, terutama di daerah sekitar gereja, sekitar stasi maupun daerah
persen Indonesia.”
potensial di mana gereja akan dikembangkan.
Sejak tahun 2013, Seksi Kerawam dan
Sejauh ini, lanjut Agus, umat masih perlu didorong agar berani
Seksi Kepemudaan Paroki St. Monika BSD
ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial politik. “Diharapkan, umat
memberikan kesempatan kepada kaum muda
mau terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan, dimulai dari menjadi
untuk menghayati semangat kebangsaan
pengurus RT dan RW.”
dengan memperingati hari-hari besar
Khusus untuk tahun 2014, mantan Supervisor Training Auto 2000
nasional, seperti Hari Kemerdekaan RI, Hari
ini berharap, umat mau berpartisipasi agar Pemilu berjalan dengan
Sumpah Pemuda, dan Hari Pahlawan dalam
aman, damai, jujur, dan adil. “Jangan sampai terjadi tindak kekerasan,”
kegiatan menggereja. “Kita berharap, kelak
katanya mengingatkan.
mereka terpanggil untuk terjun di dunia
sosial politik,” tutur Agus.
Sosialisasi Pemilu Sementara itu Agus pun terus bergiat,
Agus menjelaskan, Seksi Kerawam Paroki St. Monika akan melaksana- tak hanya dalam tugas-tugas gerejani tapi
kan Sosialisasi Pemilu Legislatif pada awal Februari 2014 dan Sosialisasi juga dalam aktivitas kemasyarakatan.
Pemilu Presiden pada Juni 2014. Perikop Persembahan Janda Miskin
“Untuk sosialisasi tersebut, Dewan Paroki Pleno akan mengundang telah menginspirasinya untuk senantiasa
para ketua lingkungan, koordinator wilayah, ketua seksi, dan sub meluangkan waktu demi pelayanan di tengah
seksi serta kategorial. Diharapkan, mereka mengajak umat untuk aktivitas kerjanya yang padat.
Komunika · 15
REFLEKSI
16 · Komunika
REFLEKSI
Komunika · 17
CATATAN HATI
18 · Komunika
CATATAN HATI
Tuhan Tahu
Sebenarnya apa yang membuat seseorang
betah menunggu? Yak. Itu adalah harapan.
Ketika harapan itu ada, ada suatu dorongan
Komunika · 19
POJOK KELUARGA
20 · Komunika
POJOK KELUARGA
membebankan kamu. Kenaikan gaji itu adalah uang yang Tuhan anak yang ditumpangi oleh orangtuanya,
sediakan untuk disalurkan kepada mertua dan iparmu. Kebaikan Tuhan lalu memperlakukan orangtuanya seperti
seperti ini sering terjadi, tetapi hanya sedikit orang yang menyadarinya. PRT atau babysiĴer. Apabila orangtuanya
Seharusnya, waktu itu kamu berbahagia karena ketika kamu sedang berbuat salah, mereka tidak segan-segan
dipakai sebagai perantara-Nya, kamu sebenarnya sudah mendapatkan memarahi orangtuanya seperti kepada PRT.
berkat dari Tuhan, yaitu sebesar 5% dari gajimu itu. Tetapi, kamu tidak Di mata manusia, anak itu tampak berbakti
bersyukur kepada Tuhan; malah kamu merasa kecewa atas kebaikan pada orangtuanya. Tetapi di mata Tuhan,
Tuhan yang telah memilih kamu sebagai perantara-Nya” dia itu anak yang tercela karena bukan lagi
“Lalu apa bedanya, Bud, antara aku dengan anak sulungnya itu? sedang membiayai tetapi mempekerjakan
Mengapa anak sulungnya semakin jaya, sementara aku malah di- orangtuanya dengan upah lebih murah
PHK?” tanya Yunus penasaran. daripada upah PRT dan babysiĴer. Yunus,
“Bedanya hanya satu, Yun. Anak sulungnya menolong dengan kasih, ingatlah… hidup ini rencana-Nya. Ketika
sedangkan kamu berlandaskan keterpaksaan. Apabila saat itu kamu tanpa diinginkan datang tambahan
menolong mereka dengan sabar, tulus, serta rela, kemungkinan besar tanggung jawab berupa pembiayaan dan
kamu tidak di-PHK sehingga ketika mereka pindah rumah, kamu bisa lain-lain yang membebani hidup kita, itu
menikmati kenaikan gajimu itu. Menolong tanpa kasih sering membuat bukanlah suatu kerugian. Karena bukan
seseorang bermegah diri terhadap orang di sekitarnya, khususnya orang saja kehadiran manusia, bahkan hewan
yang dia tolong. Kemudian timbulah ketidakrelaan karena seakan-akan peliharaan yang kita biayai; semua Tuhan
dia sedang digerogoti. Dia merasa sebagai sumber rejeki, dia selalu ingin yang mengatur. Mereka semua pasti dibekali
diutamakan, dan baru merasa puas apabila dia bisa menekan orang rejeki yang Tuhan titipkan kepada kita.
yang dia biayai itu dengan perlakuan yang tidak terpuji. Tidak sedikit Dan ketika kita menyalurkan dengan tulus
maka terjadilah sesuai Firman
Yesus.”
“ Tapi Bud.., aku lihat
banyak juga orang jahat yg
menjadi orang kaya ?”
“Yun, mungkin kejahatan
mereka hanyalah dugaanmu
saja. Andaikata betul orang
itu jahat, kejadian seperti itu
bukan karena Tuhan pilih
kasih tetapi karena orang itu
sedang dipakai Tuhan sebagai
penyalur rejeki untuk mereka
yang sedang dia biayai atau
yang dia gaji. Sementara
akibat dari kejahatan orang
itu hanya dia sendiri yang
akan menanggungnya melalui
cara yang ringan atau yang
menakutkan. Walaupun dia
bergelimang harta, belum tentu
dia merasa bahagia dan dapat
menikmati kekayaannya.”
Tiba-tiba, Yunus menangis
dan memeluk Budi. “ Terima
kasih Bud kamu sudah
menyadarkan aku dari dosa...”
Sebelum mereka berpisah,
kembali Budi berpesan kepada
Yunus, “ Bersyukurlah selalu
kepada Tuhan, jadikanlah kasih
sebagai landasan hidupmu.
Tidak ada kata terlambat untuk
bertobat.”
Komunika · 21
CABE RAWIT
22 · Komunika
Halo teman-teman, ayo kita warnai gambar ini! Kirimkan hasil karyamu ke Redaksi Komunika di rumah depan
Gereja St Monika atau email ke majalah_komunika@yahoo.co.id ya!
No. telepon:_______________________
Lingkungan: ______________________
Umur: ___________________________
Nama:___________________________
Komunika · 23
INFONIKA
24 · Komunika
INFONIKA
dok. Panitia
anto Yohanes Rasul adalah St. Monika. Pelayanan altar dan sebagai rajawali yang terbang tinggi
santo pelindung dari sekolah persembahan dilakukan oleh murid- karena kitab Injil Yohanes dimulai
St. John’s Catholic School murid dari SMP dan SMA, sementara dengan pembukaan yang “tinggi”
(SJCS). Perayaan pesta nama Santo murid-murid SD menyumbangkan dan “melambung” supaya dapat
Yohanes sebagai Rasul dan Penginjil kemerduan suara mereka untuk menembus masuk ke kedalaman
sebenarnya adalah pada tanggal memeriahkan misa perayaan pesta yang paling dalam dari misteri-
27 Desember, tetapi tanggal itu nama itu. misteri Tuhan, hubungan antara Bapa
senantiasa bertepatan dengan libur Romo Supandoyo dalam dan Putra, dan inkarnasi.
Natal sekolah, sehingga perayaan homilinya mengingatkan akan dua Burung rajawali adalah burung
pesta nama santo pelindung sekolah hal yang sangat dekat dengan Santo yang kuat dan perkasa, tetapi ia
biasanya baru diadakan pada saat Yohanes; burung rajawali dan kasih. juga sangat memperhatikan anak-
murid-murid kembali bersekolah Santo Yohanes biasa digambarkan anaknya. Ia selalu menjaga, memberi
di tahun yang baru. Tahun 2014 sebagai burung rajawali yang terbang makan, dan mengajari anak-anaknya
ini, murid sekolah, guru, staf, dan tinggi, yang mampu melihat dari untuk belajar mandiri dengan tekun
sejumlah orangtua murid SJCS atas dengan sudut pandang yang dan sabar. Mengajari dengan kasih
merayakan pesta nama Santo sangat luas. Sementara kasih adalah adalah dasar utama pelayanan di
Yohanes pada hari Jumat, tanggal 10 hal utama yang senantiasa menjadi dalam bidang pendidikan. Semoga
Januari 2014, dalam perayaan misa pokok penulisan Santo Yohanes dalam pelayanan pendidikan di Saint
kudus di gereja Santa Monika yang dalam Injil dan surat-suratnya. John’s Catholic School semua guru-
dipersembahkan oleh Romo Aloysius Penggambaran Santo Yohanes guru dan staf senantiasa dimampukan
Supandoyo, OSC. sebagai burung rajawali, yang untuk mengajari dengan kesabaran
Untuk mengantisipasi kemacetan menurut Romo William P. Saunders dan kasih Kristus, dan murid-murid
di jalan Alamanda, murid-murid SMP dalam tulisannya “Simbol- pada akhirnya mampu terbang
dan SMA datang ke gereja dengan simbol Penulis Injil” bermula dari tinggi menjangkau cakrawala yang
berjalan kaki. Dengan bantuan penggambaran St. Ireneus (140 -202) jauh lebih luas lagi, dan senantiasa
koordinasi dari Polsek Serpong, yang menggambarkan empat penulis menjadikan Kasih sebagai dasar dari
rombongan berjalan beriringan per Injil dalam empat simbol yang semua langkah yang dilakukan di
kelas, satu per satu sampai ke gereja berbeda. Santo Yohanes digambarkan hari ini dan masa depan.
Komunika · 25
INFONIKA
Rekoleksi
Pada Senin-Selasa, 16-17 Desember
2013, sebagian pendamping dan
pembina yang telah mengikuti
program pelatihan selama dua hari,
berhimpun dengan tim ImagoDei
BSD untuk memberikan rekoleksi
kepada 400 anak Sekolah Menengah
Pertama (SMP) kelas 7-9.
Para pendamping dan pembina
tampak antusias, karena mereka
bisa langsung mempraktikkan apa
yang telah disharingkan selama dua
hari pelatihan. Kebanyakan peserta
dok. Panitia rekoleksi adalah anak-anak SEKAMI.
Mereka berani maju dan tampil, serta
ImagoDei BSD diundang untuk pelayanan di Keuskupan Ketapang. Uskup aktif berpartisipasi dalam setiap sesi.
Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi, ikut melihat aktivitas mereka dari dekat. Rekoleksi ditutup dengan group’s
talent show/ performance. Setiap
kelompok diminta membawakan
talent show secara bergantian, entah
NTUK memenuhi undangan pastor yang bertugas di sana, dan drama, fashion show, gerak dan lagu,
Dirdios Karya Kepausan Uskup Ketapang Mgr. Pius Riana dsb.
Indonesia (KKI) Keuskupan Prapdi. Selasa malam, 17 Desember 2013
Ketapang R.D. Philogonius selepas acara, Romo Istejamaya
Istejamaya, tim ImagoDei BSD mengajak makan malam bersama
berangkat meuju Ketapang,
Guru Pendamping satu keluarga di rumah makan seafood
Sabtu, 14 Desember 2013 pukul 15:00,
Kalimantan Barat, pada sabtu pagi, khas Ketapang.
pelatihan bagi 180 guru pendamping
14 Desember 2013. Rabu, 18 Desember 2013 sebelum
dan pembina iman anak (Sekolah
Setelah menempuh perjalanan diantar oleh Romo Istejamaya ke
Minggu) dimulai di aula Paroki St.
satu jam 20 menit, tim ImagoDei BSD Bandara Rahadi Oesman untuk
Gemma Galgani. Acara diawali
tiba di Bandara Rahadi Oesman. Saat kembali ke Jakarta, tim ImagoDei
dengan ice-breaking dan games guna
itu, Romo Istejamaya sudah siap di BSD berpamitan kepada Mgr. Pius,
membangun keceriaan dan keakraban
depan pintu penjemputan bandara. para pastor, dan pengurus Rumah
di antara para peserta.
Sebelum menuju rumah Tangga Keuskupan.
Acara disusul dengan pengajaran
Keuskupan Ketapang, di mana Mgr. Pius pun memberikan berkat.
gerak dan lagu-lagu baru,
mereka akan tinggal selama lima “Saya berharap, Anda sekalian tidak
penyusunan kurikulum pengajaran
hari, Romo Istejamaya mengajak kapok bila diundang kembali untuk
Bina Iman, alat peraga, kreativitas,
berkeliling kota Ketapang. Pertama- melayani di Keuskupan Ketapang,
teknik mengajar dan bercerita, team-
tama, mereka mampir ke rumah khususnya bagi anak-anak di
building, termasuk indoor dan outdoor
para frater, lalu dilanjutkan ke pedalaman Kalimantan,” pesan Mgr.
games.
rumah susteran, gereja, dan lain- Pius
Minggu, 15 Desember 2013
lain. Akhirnya, tim ImagoDei tiba Kenangan berbagi dan indahnya
pukul 07.00, Ruth dan Nathan yang
di rumah Keuskupan Ketapang Jl. A. kebersamaan di Ketapang kian
menjadi bagian dari tim ImagoDei
Yani 74. memotivasi tim ImagoDei BSD
BSD, mendapat kesempatan untuk
Kedatangan mereka disambut untuk memberikan yang terbaik bagi
melayani musik pujian harpa dan duet
dengan hangat oleh pengurus Rumah sesama dan demi kemuliaan-Nya.
sewaktu komuni dalam Ekaristi yang
Tangga Keuskupan Ketapang, para (JM)
dipersembahkan oleh Mgr. Pius Riana
26 · Komunika
INFONIKA
Kebersamaan Natal
Lingkungan St. Isabela
dok. Panitia
Komunika · 27
INFONIKA
28 · Komunika
RAPAT KERJA KOMSOS dan KOMUNIKA
NATAL 2013
Komunika · 33
INFONIKA
34 · Komunika
INFONIKA
Bukan Tabu
BIA Juga Ajarkan Politik Terkadang orang dewasa
mengartikan politik dengan deęnisi
yang terlalu berat, dan karenanya
tidak membicarakannya dengan
anak-anak.
Sebenarnya, politik dari berasal
dari kata Yunani “politikos”
yang berarti semua hal-hal yang
berhubungan dengan warga negara.
Anak-anak pada usia dewasanya
kelak akan menjadi warga negara
yang memiliki hak untuk ikut
berpolitik aktif. Tetapi, sebagai anak-
anak, mereka tetap memiliki hak
sebagai warga negara yang dilindungi
oleh hukum dan undang-undang.
Serangkaian kegiatan Bina Iman
Anak; berkunjung dan melihat
dok. Panitia berbagai aspek dalam kehidupan
bernegara, diharapkan bisa menjadi
fondasi bagi mereka untuk melihat
Siapa bilang pendidikan politik melulu milik orang dewasa? Bina Iman Anak kesatuan pribadi sebagai orang
St. BernadeĴe Wilayah XIV mengajarkan “politik” kepada anak sejak dini. Indonesia sekaligus orang Katolik.
Kitab Suci mengajarkan untuk
memberikan kepada Kaisar apa yang
wajib diberikan kepada Kaisar dan
INA Iman Anak St. Di Museum Wayang, selain kepada Allah apa yang wajib diberikan
BernadeĴe Wilayah XIV menyaksikan berbagai macam kepada Allah (Mat 22:15-22, Mrk 12:13-
mengisi proses belajar wayang, anak Bina Iman juga bisa 17, Luk 20:20-26). Hal ini menjadi
mengajar dengan berbagai acara melihat bagaimana wayang bisa dasar utama untuk membangun
yang bertujuan untuk meningkatkan menjadi alat untuk menceritakan kisah- karakter manusia Indonesia yang
kepekaan anak-anak terhadap diri kisah dalam Kitab Suci. Selanjutnya, bebas dari korupsi. Anak-anak bisa
dan lingkungannya, termasuk juga mereka mencoba menceritakan kisah diajak mengenali korupsi dari hal-
sebagai warga negara Indonesia. Kitab Suci dengan panggung boneka hal yang sederhana, seperti korupsi
Selain kunjungan ke Istana Negara atau wayang Kitab Suci. waktu, menyontek, dll.
yang bertujuan memperkenalkan Anak-anak BIA St. BernadeĴe juga Pengembangan karakter ini yang
anak-anak pada lembaga mengunjungi Museum Kebangkitan kemudian diharapkan mengakar
pemerintahan Negara, anak-anak Nasional. Selain untuk mengetahui dan menjadi landasan ketika mereka
BIA St. BernadeĴe juga mengunjungi pahlawan-pahlawan nasional, mereka berada pada tahap pengembangan
Museum Nasional dan Taman juga melihat alat-alat kedokteran diri sebagai manusia dewasa.
Mini Indonesia Indah guna melihat yang digunakan dalam proses studi Pengenalan terhadap politik
keragaman budaya dan agama di kedokteran pada masa itu. secara perlahan-lahan dan dalam
Indonesia. Dengan pendidikan yang holistik, situasi yang menyenangkan bisa
Dalam kunjungan ke Museum anak-anak bukan hanya belajar nilai- membantu menghilangkan stigma
Bank Indonesia, anak-anak belajar nilai bernegara, melainkan juga “politik itu kotor”, yang membuat
akan pentingnya nilai mata uang mereka diajak oleh pembina untuk orang muda Katolik menghindar dari
sebagai alat tukar, serta mengetahui menghubungkan antara pendidikan kegiatan berpolitik.
perkembangan penggunaan mata iman dengan pembelajaran dasar Di Museum Kebangkitan Nasional,
uang di Indonesia. Pengenalan akan politik. Hal-hal seperti kejujuran, yang juga bekas Gedung STOVIA,
nilai mata uang serta nilai tukar kasih, dan kemanusiaan yang anak-anak yang sudah lebih besar
mata uang, bisa membantu mereka diajarkan di dalam Kitab Suci akan bisa menangkap betapa pendidikan
mengerti istilah dinar, dirham, dan sangat bermakna bagi kemajuan mencerahkan anak-anak muda
talenta yang seringkali digunakan di negara apabila semua itu diterapkan dan mematangkan mereka dalam
dalam Kitab Suci. secara benar. memasuki dunia politik. (Ist)
Komunika · 35
INFONIKA
36 · Komunika
INFONIKA
bisa satu iman. Suamiku berpikir keberhasilan orang lain, dsb. Aku malapetaka dll. Kesadaran akan dosa-
alangkah bahagianya kalau kami juga beranggapan bahwa dengan dosa ini, membuatku menangis. Lalu
sekeluarga bisa satu iman, iman tidak menggunakan BB, menjadi aku melihat sebuah sinar yang sangat
Katolik, sehingga dia tidak ‘sendirian’ sarana bagiku untuk menyiapkan besar dan terang menerangiku. Aku
dan mempunyai wadah untuk hati dan pikiran yang bersih untuk jatuh tersungkur dan beberapa orang
beribadah secara benar. Akhirnya ia menyambut hari pembaptisan, segeramenolongku.Keyakinanbahwa
memutuskan untuk ikut pelajaran dengan berkonsentrasi kepada satu Allah Bapa telah mengampuni dosa-
agama Katolik secara intensif, guna hal saja: Tuhan Allah. Sementara dosaku membuat hatiku dipenuhi
mengejar ketinggalannya dari bagi Vio, pengalaman di EJ terasa rasa lega dan penuh kedamaian.
anggota keluarga yang lain. menyenangkan dan membuatnya Aku bersyukur karena Tuhan
semakin rajin belajar Kitab Suci. Yesus menyertaiku dalam persiapan
untuk menerima baptisan melalui
Indahnya berjalan bersama berbagai pengalaman iman yang
Kristus Jamahan Kasih Kristus kualami selama masa katekumenat
Atas saran temanku, Vera, aku
Selama masa katekumenat itu, ini. Kiranya dengan dibaptis aku
mengikuti penyembuhan luka
sehabis mengikuti misa Minggu boleh semakin dekat dengan-Nya,
batin pada tanggal 6-8 Desember
pagi di Gereja St. Ambrosius, aku semakin bersyukur atas kasih dan
2013 di Gereja Ambrosius yang
mendapat selebaran mengenai berkat-Nya yang melimpah bagiku
diselenggarakan oleh Komunitas
EJ (Emmaus Journey). Kemudian juga keluargaku, dan semoga dengan
Tritunggal Mahakudus. Ini karena
aku bertanya-tanya tentang EJ sharing ini semakin banyak orang
selama masa katekumenat, aku
kepada Esther (Korwil EJ VMM), yang diteguhkan untuk menerima
banyak berurai air mata, yang
yang menjelaskan bahwa EJ adalah Tuhan Yesus sebagai Juruselamat
mungkin disebabkan karena
kelompok-kelompok kecil yang saling yang membebaskan dari belenggu-
penderitaan/luka-luka batin di masa
membagikan pengalaman iman belenggu dosa masa lalu… Amin.
lalu yang belum bisa diungkapkan.
berdasarkan sapaan-sapaan Tuhan Padaharipertamaaku merasatidak
yang dialami saat membaca Kitab mendapat apa-apa, malahan sempat Seperti diceritakan oleh Fransiska
Suci. Tujuannya adalah supaya kita, merasa heran karena seorang ibu Nani, warga Lingkungan Ambrosius,
umat Katolik belajar untuk mengenal yang duduk di sebelahku menangis- peserta Emmaus Journey Angkatan 13,
Tuhan lebih dekat, memahami sabda- nangis tanpa kutahu kenapa. Aku kepada Aloysia Evi dan Anastasia Y.
sabdaNya dan menghidupinya merasa malas untuk hadir keesokan
dalam hidup sehari-hari, sehingga Tjandrawati
harinya, tapi ada dorongan dalam
kita dapat menjadi pelaku-pelaku hati yang menyuruhku untuk tetap
sabda Allah. Mendengar itu, aku hadir.
langsung mendaftar untuk tiga orang, Hari kedua, waktu Frater Dion
sekalian dengan dua orang anakku. mengajarkan doa Yesus, untuk
Namun ternyata hanya Vio yang mengungkapkan luka-luka batin dan
berminat, karena dia sudah terbiasa menyadari dosa-dosa di masa lalu,
membaca Kitab Suci setiap harinya, aku mulai melakukan pemeriksaan
suatu kebiasaan yang ditanamkan di batin. Aku menemukan bahwa aku
sekolahnya dulu. masih menyimpan dendam dan
Mengikuti sesi-sesi EJ, semakin pernah menyumpahi saudaraku,
memantapkan hatiku untuk selalu membantah suamiku walau ia
menjadi seorang Katolik. Firman-
begitu baik padaku, dsb. Saat itu aku
ęrman dari Kitab Suci yang merasa seperti ada setitik sinar yang
kupelajari, semakin memperkaya tampak, tapi hilang timbul dan terasa
spritualitasku. Aku merasa lebih bisa
jauh sekali. Tanganku yang tadinya
mengontrol emosi dan pikiranku, dalam posisi tengadah menjadi
lebih banyak bersyukur, tidak tertelungkup.
sering lagi memendam sakit hati Aku terus berdoa sampai akhirnya
maupun dendam. Aku bahkan kutemukan jawaban, bahwa dosaku
memutuskan untuk sementara waktu
yang terutama bukanlah dosa-dosa
tidak menggunakan BB, karena yang telah kusebutkan tadi. Aku ingat,
menurutku, banyak melihat BB dahulu aku sering menduakan Tuhan
hanya akan mengondisikan aku ke
dengan sering pergi ke dukun-dukun
dalam hal-hal yang penuh godaan, untuk meminta jimat-jimat untuk
seperti menimbulkan rasa iri pada kelancaran usaha, agar terhindar dari
Komunika · 37
INFONIKA
38 · Komunika
INFONIKA
dok. Panitia
Komunika · 39
INFONIKA
40 · Komunika
INFONIKA
Komunika · 41
INFONIKA
44 · Komunika
sangat baik. Sungguh saya tak bisa bercerita banyak
Edisi perdana, Januari 2001, kami sambut dengan sukaria. Pada tentang ME, karena saya memang tidak
rapat evaluasi penerbitan, yang sekaligus merancang edisi berikutnya, terlibat di sana. Tapi saya tahu Pak Ichsan dan
semua wajah tampak berseri-seri. Ada raut bangga luar biasa di wajah Bu Misa sangat aktif di komunitas ini, dan
awak redaksi. Ada ekspresi “ternyata kita bisa” di setiap wajah. Pada mendapatkan manfaat yang mendalam.
evaluasi itu tak banyak yang terucap, karena semua sibuk membolak-
balik halaman edisi perdana. Pujian terbesar dialamatkan kepada Pak
Ichsan, karena telah memimpin tim dengan amat baik, dan melakukan Sosok Pengayom
penataan artistik pada kelas profesional. Benar, hampir semua Apa yang saya timba dari seorang Ichsan
perwajahan Komunika ditangani Pak Ichsan. Sutanto? David Carradine, seorang aktor
Baru tiga edisi Komunika terbit, Majalah Hidup menyelenggarakan kawakan Amerika, mengatakan, “Bila tak
lomba nasional majalah paroki. Yang membuat Komunika pede untuk bisa menjadi penyair, jadilah puisi.” Jika
ikut adalah karena Hidup hanya meminta satu edisi untuk dinilai. tak bisa menjadi penulis, jadilah buku. Pak
Maka dikirimkanlah edisi ketiga tersebut, dengan perasaan dag-dig- Ichsan bukanlah penyair, atau penulis.
dug. Mengapa dag-dig-dug? Salah satu alasannya waktu itu alamat Tapi bagi saya Pak Ichsan adalah buku, dan
email Komunika, dan tercantum pada masthead, adalah komunika@ semangatnya adalah puisi, yang bukan hanya
juarapertama.com, menumpang nama domain Pak Rudy Ingga, salah indah dibaca, tetapi bermakna bagi sesama.
satu awak redaksi. Di satu sisi Pak Ichsan adalah orang yang
Syukurlah, ternyata alamat email itu adalah doa. Komunika meraih memiliki prinsip, disiplin, dan komitmen.
juara umum, dengan menyabet tiga dari empat kategori lomba. Mari simak yang dikatakan Pak Budi Djaja,
Seorang aktivis redaksi majalah Paroki Bojong berseloroh, “Tahun mantan pemimpin bina usaha Komunika. “Pak
depan alamat email Komunika harus ganti, karena kami yang akan jadi Ichsan adalah sosok yang sangat berdedikasi,
juara pertama.” rela menyediakan kantor dan fasilitasnya
Tiga tahun pun berlalu, dan majalah Komunika berhasil memenuhi untuk kepentingan majalah Komunika. Beliau
komitmen awalnya, terbit setiap minggu terakhir pada bulan ganjil. sangat komitmen terhadap ketepatan waktu
Tidak pernah sekali pun meleset. Bahkan di antara edisi reguler itu, dan kualitas yang baik, sehingga Komunika
Komunika pernah menerbitkan satu edisi khusus, yaitu ketika Pastor tetap berkibar sampai sekarang.”
Yan Sunyata meninggal dunia. Beliau meninggal ketika satu edisi Tetapi prinsip, disiplin, dan komitmen itu
Komunika sudah naik cetak, yang berarti edisi berikutnya baru akan bisa dibawakannya dengan amat bijaksana,
terbit lagi dua bulan kemudian. Redaksi dan bina usaha Komunika penuh sentuhan kemanusiaan. Pernah suatu
mengadakan rapat kilat dan mengambil keputusan, menerbitkan edisi saat, ArneĴe dan Amanda, keduanya adalah
khusus. Dan terbitlah edisi khusus itu, yang dikerjakan dalam sepekan staf redaksi Komunika sejak mereka duduk di
di sisi redaksi, dan sepekan di percetakan. bangku SMA, menyampaikan sharing yang
kurang lebih sama. Bagi mereka, Pak Ichsan
adalah pengayom. Betapa pun mereka merasa
Prodiakon dan ME masih “anak-anak”, tetapi suara mereka
Tiga tahun merintis Komunika, Pak Ichsan dan saya memutuskan didengar. Pandapatnya diakomodasi. Teman
mundur. Harus ada regenerasi. Seorang anggota redaksi, Pak Aloysius lain, Bu Winda dan Bu Prita, mengatakan
Bhui (almarhum) bersedia menjadi Pemimpin Redaksi, dengan syarat bahwa yang khas dari Pak Ichsan adalah
Pak Ichsan dan saya masih ada di jajaran redaksi. Kami bersedia. Maka senyumnya yang khas, humble, dan sabar.
bertahanlah kami di Komunika, dengan posisi yang berbeda. Komunika Bagi saya sendiri, selain sebagai teman
juga berjalan dengan baik pada periode itu. [Dan selanjutnya, hingga yang baik, Pak Ichsan adalah orang yang
saat ini Komunika masih terbit dengan konsistensi yang luar biasa. Yang senang berbagi. “Seorang mentor,” kata Pitet
lebih luar biasa, lebih dari dua periode pertama, sekarang semakin Sim, juga mantan awak redaksi Komunika.
banyak umat yang siap terlibat di Komunika dalam aneka bentuk Saya banyak belajar konsep dan teknis graęs
kontribusi.] dari Pak Ichsan, yang sangat berguna bagi
Begitu Komunika bisa sepenuhnya ditinggalkan, suatu hari saya profesi saya sekarang. Bahkan lebih dari itu,
melihat Pak Ichsan bertugas sebagai prodiakon. Sungguh saya dalam beriman pun, saya mesti menempatkan
menghargai kebersediaannya. Hal itu saya sampaikan ketika kami (Pak Pak Ichsan sebagai salah satu teladan.
Ichsan, Bu Misa, istri saya, dan saya sendiri) makan malam bersama di Saya, kiranya juga banyak di antara kita,
satu rumah makan sederhana. Apa respon Pak Ichsan? “Saya manusia bersyukur bahwa Tuhan pernah mengirimkan
lemah, Pak Her, yang juga punya kecenderungan-kecenderungan dan meminjamkan seorang Ichsan Sutanto
buruk. Saya menjadi prodiakon untuk mengingatkan diri sendiri pada kita. Bukan orang sempurna, tapi salah
supaya tidak jatuh. ‘Kan malu, prodiakon kok perilakunya buruk.” satu yang terbaik. Tuhan telah mengambil
Kemudian Pak Ichsan bercerita, bahwa dia dan Bu Misa juga aktif kembali miliknya yang berharga. Salam untuk
di Marriage Encounter (ME), sebuah kegiatan berbasis komunitas yang para penghuni surga, Pak Ichsan.
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup perkawinan Katolik.
Komunika · 45
OPINI
Pribadi yang
rendah hati,
berkomitmen dan
perfeksionis –
Helena Sapto
Perkenalan saya
dengan pak Ichsan sudah cukup lama sekitar
25 tahun yang lalu. Saat itu suami saya sebagai
Ketua Lingkungan St Dominikus , dulu masih
bagian wilayah IX Paroki St Stefanus Cilandak
(sekarang Paroki St Barnabas), sedangkan pak
Ichsan adalah sekretaris lingkungan dan saya
sendiri sebagai Seksi Bina Iman Anak. Dalam
kurun waktu 1989 – 1992 melalui kegiatan-
kegiatan lingkungan kami makin saling
mengenal.
Kesan saya, Pak Ichsan adalah seorang
yang rendah hati, berkomitmen dan
perfeksionis. Keakraban kami makin terasa
saat bertugas sebagai sebagai awak Majalah
PARAS ( Majalah Paroki Rasul Barnabas ),
beliau PemRed nya dan saya membantu di
rubrik anak-anak.
Kepindahan kami sekeluarga ke
Palembang (dalam rangka tugas kantor suami)
selama 5 tahun tak memutus silaturahmi;
hingga akhirnya kami kembali ke Jakarta,
dan bermukim di wilayah Paroki St Monika
epergiannya pak Ichsan membuat kita semua berduka, BSD pada medio 1998. Dan ternyata tak lama
namun kita sadar bahwa ini adalah rencanaNya yang kemudian pak Ichsan dan keluarga juga
indah buat pak Ichsan. Dalam iman, kita percaya bahwa Tuhan telah pindah ke BSD.
memberikan yang terbaik. Yang sempat menengok pak Ichsan di RS Saya dan suami memperkenalkan
Dharmais, tentu sepakat bahwa beliau tidak nampak bersedih atau beliau kepada Romo Dominikus Uus, OSC
putus asa. Tuhan telah menganugerahkan kekuatan yang luar biasa (Pastor Paroki St Monika saat itu), saat itu
padanya, sehingga beliau mampu melewati saat-saat sakitnya dengan Paroki St Monika sedang membuat rencana
penuh iman. untuk menerbitkan majalah Paroki. Dalam
Banyak yang merasa kehilangan dengan kepergian beliau; dan pada perjalanannya Pak Ichsan menjadi Pemimpin
kesempatan ini ada kesan dan sharing dari beberapa awak Komunika Redaksi Majalah Komunika sejak edisi
yang pernah bertugas bersama dengan beliau dan juga dari Koordinator pertama dan menjabat sebagai Pemred
Prodiakon kita saat ini. selama 2 periode.
46 · Komunika
OPINI
Pak Ichsan sungguh pribadi yang “berkomitmen tinggi serta sisi Tuhan sesuai dengan amal, ibadah, dan
perfeksionis” terbukti dengan diraihnya juara umum Majalah Paroki pelayanannya yang bisa menjadi teladan bagi
se-KAJ yang diselenggarakan Keuskupan Agung Jakarta, persis pada banyak orang.
terbitan tahun pertama majalah Komunika.
Setelah pergantian kepemimpinan majalah Komunika, belakangan
ini Pak Ichsan aktif dalam pelayanan di Gereja sebagai Prodiakon, dan
Bidan Komunika –
selain itu beliau dan Ibu Misa terlibat aktif di ME (Marriage Encounter); Reni Santoso
Sungguh keluarga besar awak Komunika dan paroki St Monika sangat Bagi saya yang sejak
kehilangan umat terbaiknya. awal sampai sekarang
masih aktif di Majalah
Komunika, pak Ichsan –
Teladan Kesahajaan - Maria Etty lah yang menjadi bidan
MAJALAH Komunika baru terbit tiga kali
kelahiran Komunika. Tanpa
tatkala Majalah HIDUP menyelenggarakan “Lomba
pak Ichsan tidak akan ada Komunika. Sebagai
Majalah Paroki se-Keuskupan Agung Jakarta”
pemred yang pertama, pak Ichsan sudah
pada tahun 2001. Awak Komunika pun sepakat tak
mengatur sistem dan prosedur penerbitan
melewatkan acara tersebut. Nyatanya, pada usia
majalah dari awal hingga selesai. Demikian
yang masih teramat belia – baru setengah tahun--
pula dari sisi artistik, keterlibatan beliau
Majalah Komunika di bawah kepemimpinan Bapak
sangat intens, bahkan tidak jarang cover
Ichsan Sutanto berhasil menjadi Pemenang Pertama
tersebut adalah hasil foto beliau.
Lomba Majalah Paroki se-Keuskupan Agung Jakarta untuk kategori
Saat majalah terbit, pimpinan dan awaka
Desain Terbaik.
Komunika berkumpul untuk mengevaluasi
Kemenangan ini tentu memijarkan semangat segenap awak
majalah, kemudian pak Ichsan sebagai
Komunika, dan juga Pak Ichsan Sutanto sebagai komandannya. Lantas,
pimpinan menjelaskan rencana kerja untuk
kami merayakan kemenangan ini dengan beramai-ramai menghadiri
edisi selanjutnya dan membagi tugas untuk
acara penyerahan trophy dan piagam di Unika Atma Jaya Jakarta.
awak Komunika. Semoga kita dapat menarik
Sukacita meraih kemenangan ini berpendar pada paras Pak Ichsan yang
banyak pelajaran dari hasil pemikiran beliau.
sangat berperan dalam urusan cover dan desain Majalah Komunika.
Saya mengenal sosok Pak Ichsan sejak awal terbitnya Majalah
Komunika. Selama berada di bawah kepemimpinan Pak Ichsan, saya Pribadi Yang Murah
merasakan kebersamaan di antara awak Komunika terajut indah.
Kami tak sekadar menjalankan tugas masing-masing, tetapi secara Senyum –
berkala kami juga mendapat kesempatan berekreasi bersama. Entah Josephine Winda
sekadar bersantap siang di rumah salah seorang awak Komunika Saya mengenal Pak
atau mengikuti ibadat sekaligus makan siang di salah satu restoran di Ichsan sekitar awal tahun
kawasan Parung. Kami juga pernah berekreasi ke Anyer pulang pergi 2000-an, ketika pertama
di suatu akhir pekan. kali pindah ke BSD. Kala itu
Saya ingat betul, Pak Ichsan pernah menjamu awak Komunika saat saya hanya mengenal beliau sebagai sesama
pemberkatan ruko beliau di BSD. Alhasil, keakraban terjalin tak hanya warga lingkungan. Kemudian mengenal lebih
dengan sesama awak Komunika, tetapi juga dengan keluarga masing- baik dengan beliau, ketika saya tergabung di
masing. majalah Komunika. Pak Ichsan cukup aktif
Setiap kali mendapat penugasan untuk rubrik Obrolan, Pak Ichsan dalam berbagai kegiatan gereja. Selain di
mengirim sms kepada saya mengenai siapa narasumber yang harus saya Komunika, beliau juga tergabung di kelompok
hubungi. Pak Ichsan berhasil memungkasi tugasnya sebagai Pemimpin ME (Marriage Encounter). Kegiatan lain yang
Redaksi Majalah Komunika dengan acungan jempol. ditekuninya adalah sebagai prodiakon paroki
Setelah Pak Ichsan tak lagi terlibat di Majalah Komunika, saya Santa Monika.
masih bertemu dengan beliau saat bertugas sebagai prodiakon. Yang Saya mengamati bahwa Pak Ichsan
mengesankan, beliau selalu tersenyum setiap kali saya mendapat adalah tipe pekerja keras, disiplin dan sangat
giliran menerima Komuni. bertanggung-jawab. Jika mengikuti rapat,
Beberapa tahun yang lalu, saya pernah menjadi guru ekstrakurikuler beliau akan datang tepat waktu dan ketika
Jurnalistik bagi dua anak Pak Ichsan; Stefanus dan Vita. Begitu saya pembicaraan mulai melebar ke kanan –
tahu bahwa mereka adalah putra-putri Pak Ichsan, saya pun tak ragu kiri dengan lembut beliau akan berusaha
menyampaikan salam saya kepada Pak Ichsan. “Titip salam saya buat mengembalikan ‘topik permasalahan’
Papi ya!” sehingga rapat dapat diselesaikan sesuai
Sikapnya yang ramah dan bersahaja sungguh akan selalu dikenang skedul. Pak Ichsan sangat menghargai waktu.
banyak orang. Saya yakin, Pak Ichsan mendapat tempat yang layak di Ini hal yang saya amati dalam bekerja sama di
Komunika · 47
OPINI
48 · Komunika
OPINI
yaitu Bela Sava.Tetapi bergabung dengan Majalah Komunika beberapa terhampar. Gelap gulita semua. Tanpa awan
tahun silam membuat saya bisa berkenalan dengan Pak Ichsan secara sedikit pun di atas kepala saya, bintang terasa
lebih dekat. Urusan kami memang berbeda di Majalah Komunika, hal begitu dekat. Seakan bintang-bintang itu persis
itu membuat saya jarang bekerja sama dengan beliau. Pun begitu kesan ada di ujung telunjuk saya. Terang bintang
Pak Ichsan bagi saya sangat mendalam. Saya tak akan pernah lupa yang mencolok di tengah kegelapan malam
pada senyum Pak Ichsan yang ramah, sekalipun untuk menyapa saya ini mengingatkan saya pada senyum Pak
yang pada saat itu hanya seorang remaja tanggung coba-coba menulis Ichsan, senyum yang mampu memudarkan
di Majalah. kemuraman wajah orang lain.
Menyelesaikan masalah dengan kepala dingin itu sudah biasa. Tetapi Dan saya yakin, terang bintang bukan
sepelik apapun masalah yang dihadapinya itu tak mampu menghapus cuma menggambarkan senyum pak Ichsan
senyum di wajahnya. Saya begitu kagum karena ada orang berkepala saat ini, tetapi Pak Ichsan memang sudah
dingin dan setenang beliau yang mampu tetap tersenyum dalam situasi menjadi salah satu bintang paling terang yang
dan kondisi apapun, kapanpun, dan di mana pun. Sungguh, saya selalu ada di atas langit.
melihat Pak Ichsan dengan senyum di wajahnya. Semoga jiwa Pak Ichsan berbahagia di alam
Ketika mendapat kabar kepergian Pak Ichsan pada hari Minggu keabadian, dan keluarga yang ditinggalkan
malam, 2 Februari 2013 lalu, saya sedang di atas ferry dalam perjalanan diberi ketabahan dan kekuatan untuk menerus-
dari Kotabaru menuju Cantung di Kalimantan Selatan. Tepat di tempat kan perjuangannya di dunia. Selamat jalan, pak
saya berdiri saat ini, tak ada batasan antara langit dan laut yang Ichsan. Beristirahatlah dalam damai.
Komunika · 49
KOLOM PSIKOLOGI
Benarkah Orang Menikah sudah sangat jelas. Apalagi jika kita berbicara
tentang praktik cinta itu. Penelitian-penelitian
tentang perkawinan menunjukkan bahwa
50 · Komunika
KOLOM PSIKOLOGI
pengkondisian bahwa perkawinan itu baik dan patut dilaksanakan. Inilah irrasionalitas perkawinan.
Kelima, manuver orangtua sering memaksa anak-anak memutuskan Akibatnya, orang tidak siap menghadapi
menikah sebelum waktunya. Tidak jarang terdengar pertanyaan: perang-perang perkawinan karena mereka
“Kapan kamu menikah?” Bahkan sering orangtua mengatur perkawinan terkejut dan tertegun. Andaikan mereka
anaknya dengan anak kenalan mereka. Tidak jarang mereka beralasan menyadari alasan utama mereka menikah
bahwa tindakan itu mereka lakukan demi kebaikan anak itu sendiri. dan menyiapkan diri secara mental guna
Anak-anak dikondisikan bahwa perkawinan mereka akan beres jika menghadapi keadaan sebaliknya, maka
mereka mampu menumbuhkan cinta. Sering terdengar orang berkata: mereka akan mudah menghadapi perang-
“Jika ada cinta, perkawinan akan bahagia.” Padahal setelah menjalani perang perkawinan yang mau tak mau akan
perkawinan, pasangan itu menemukan bahwa ada banyak faktor lain terjadi.
yang justru berperan lebih besar seperti keadaan ęnansial. Perang-perang perkawinan itu akan tejadi
Keenam, karya sastra berupa roman, tradisi, dan histeria sosial karena sebelumnya kita tidak cukup berlajar
mengumandangkan nilai-nilai palsu tentang perkawinan. Akibatnya cara membangun bahtera itu. Kenyataannya,
pasangan yang memasuki mahligai perkawinan keliru membayangkan tidak ada sekolah perkawinan. Kita mesti
bahwa perkawinan itu merupakan ruang dan waktu yang hanya berisi langsung menekuninya tanpa melalui proses
kesenangan dan kebahagiaan. Salah satu kepalsuan adalah pengandaian belajar.
akan cinta sebagai satu-satunya katalisator perkawinan.
Ketujuh, kesepian sering mendesak orang untuk menikah. Banyak Felix Lengkong: doktor psikologi konseling
orang takut mengalami kesepian. Mereka menyangka, lawan jenis klinis dari De La Salle University, Manila dengan
dalam kehidupannya akan membantu mereka mengenyahkan kesepian praktik di National Center for Mental Health,
itu. Mereka menikah bukan karena cinta melainkan karena kecemasan Manila, Filipina
menghadapi kesepian.
Kedelapan, masalah ekonomi/keuangan membuat orang takut
menghadapi masa depan. Mereka menyangka keberadaan orang
lain (lawan jenis) akan membantu mereka meraih masa depan
cerah. Kebanyakan wanita berharap pasangannya akan membantu
meringankan beban ekonominya tanpa memperhatikan kemampuan
calon pasangannya.
Kesembilan, banyak orang menikah dengan harapan bahwa
pasangannya akan mengisi kekurangan yang dimilikinya dalam hal
sikap dan perilaku. Misalnya, ia mencari seorang istri penyayang karena
dirinya diperlakukan kasar oleh orangtuanya di masa kecil. Ia lupa, saat
masih akrab selama masa pacaran, pasangan tidak menampilkan diri
yang sebenarnya. Pasangan biasanya hanya memproyeksikan harapan
melalui sikap dan perilaku palsu. Setelah lewat masa akrab dan mulai
terjadi perang-perang perkawinan barulah mereka menyadari: “Ia
bukan orang yang saya harapkan” atau “Ia telah berubah.”
Kesepuluh, tidak sedikit orang menikah justru dengan pasangan
yang kelak menjadi partner dalam perang perkawinan. Ada orang
yang tertarik dengan calon pasangan yang berani menyatakan sikap
dan berani melawan. Ia tertantang ‘menaklukkan’ pasangan seperti
itu karena ia sendiri mengalami gangguan sikap dan perilaku seperti
senang berantem.
Kesebelas, banyak anak menderita “kehilangan ayah” atau
“kehilangan ibu”. Mereka merindukan sosok ayah atau sosok ibu dalam
hidup dewasa mereka. Mereka lalu mencari pasangan yang kiranya
mampu menghadirkan ayah/ibu dalam keseharian mereka. Mereka
lupa bahwa pasangannya mempunyai masa lalu berbeda dari ayah/
ibu mereka dan dengan demikian mempunyai kepribadian berbeda.
Misalnya, seorang pria merindukan ketulusan perilaku ibunya. Ia
mencari seorang calon pasangan serupa ibunya dan menyangka calon
tersebut mampu memenuhi harapannya.
Jadi, pasangan sering keliru menyangka bahwa cintalah yang akan
membantu mereka membangun bahtera keluarga dan mengharapkan
bahwa cinta akan otomatis mengisi bahtera itu dengan kebahagiaan.
Komunika · 51
OPINI
52 · Komunika
OPINI
Mungkin mereka juga melihat bahasa tubuh saya yang berbeda dengan bisa ‘dibodoh-bodohi’ oleh penguasa untuk
pertemuan pertama dan kedua, sehingga mereka bisa dengan enaknya mengadu domba sehingga bisa memperoleh
curhat. Mulai dari lingkungan mereka yang sering tergenang bila hujan dukungan mayoritas. Mereka yang
terlalu besar sebagai akibat dari pembangunan salah satu perumahan berpendidikan tidak mempan diperlakukan
yang ada di dekat lokasi mereka, gas ukuran 3 kg yang pada saat itu seperti itu. Jadi, mulai sekarang gereja harus
sudah kosong selama 5 hari (padahal ini tidak kita rasakan yah dalam merubah cara berpikir dan berbela rasa,
bulan ini), harga kebutuhan pokok yang melambung, dll. bukan hanya saat APP, kasih sembako atau
Mereka tanya ke saya, apa visi dan misi saya? Saat salah satu jawaban pakaian bekas layak pakai. Tapi bangunlah
saya tentang kemacetan, langsung salah satu Ustadnya berbicara: “ tali silaturahmi. Biar mereka mengenal siapa
Kita gak pikirin soal kemacetan Bu, wong punya mobil saja engga, kita kita sebenarnya, yaitu....Murid Kristus yang
saban hari kerja naik angkot, kalau macet yah kita berangkat pagian, itu penuh kasih.
saja solusinya, gampang itu mah Bu.” Saya malu hati, karena dari sini, Sekarang ini sebenarnya ‘moment’ yang
saya terlihat belum mengerti akan kesulitan mereka, belum memahami paling tepat bagi kita sebagai kaum awam
dan berbela rasa atas apa yang mereka idam-idamkan selama ini. untuk tampil, bukan hanya melayani di
Yah, mereka memang tidak pernah sempat berpikir yang muluk- lingkup Gereja saja, tapi di luar komunitas
muluk, bisa kasih makan dan menyekolahkan anak saja sudah kita. Mengapa? Karena, di saat semua orang
bersyukur. Selama ini kita curiga terhadap mereka, mereka juga curiga sudah muak dengan tingkah pola para pejabat
terhadap kita. Kita bilang mereka tidak bertenggang rasa, mereka juga dan wakil rakyat, kita tunjukkan identitas kita
bilang kita tidak bertenggang rasa. Istilahnya telor dulu atau ayam sebagai murid Kristus yang militan, berpihak
dulu? Walahualam. kepada rakyat dan mampu bersikap netral.
Sudah saatnya kita membangun solidaritas bersama. Kalau mau Pasti kita akan disambut dengan baik dan ke
rukun, tidak usah mengharapkan orang lain mengulurkan tangan depan rasa curiga akan terhapus, dan secara
dulu terhadap kita, tidak usah mengharapkan orang tersenyum dulu otomatis persaudaraan dan persatuan akan
terhadap kita baru kita mau tersenyum. Keluarlah dari zona nyaman terbangun. ( PES )
kita, membaurlah, rasakan apa yang mereka rasakan. Mengharapkan
mereka memulai dulu, apa mungkin? Apa berani mereka mendatangi Penulis adalah umat Lingkungan Salib Suci,
rumah kita? Pun kalau mereka datang, apa kita akan membukakan wilayah 18
pintu untuk mereka?
Saya bersyukur dapat ikut dalam pencalonan anggota Legistatif
tahun ini, karena mau tidak mau, suka tidak suka, saya harus turun
ke bawah, bukan hanya melihat, tapi “mendengarkan”.
Betul semua orang punya masalah, tapi masalah “urusan
perut” tidak bisa ditawar-tawar. Coba bila kita berada
di posisi mereka, apakah kita tidak iri dengan ‘kondisi
kita saat ini’? Mungkin beberapa dari kita akan bilang,
yah susah, mereka malas sih. Oke, mungkin itu benar.
Tapi cobalah kita berempati.....terkadang tidak adanya
peluang dan rendahnya pendidikan sudah membuat
orang merasa enggan untuk berusaha lagi, asa pun
sudah hilang.
Intinya, kita jangan berharap mereka akan mendatangi
kita bila mau rukun! Mereka juga takut sama kita lho.
Di benak mereka kita ini orang yang susah dijangkau,
orang gedongan.
Paus Fransiskus berkata, “Saya lebih suka Gereja yang
memar, terluka dan kotor karena keluar di jalan-jalan,
bukan Gereja yang sehat dan sibuk dengan keamanannya
sendiri. Bagaimana mungkin ketika seorang tunawisma
tua meninggal bukanlah sebuah berita, tetapi saat pasar
saham kehilangan 2 poin adalah sebuah berita besar?
Sama seperti perintah ‘jangan membunuh’, kamu tidak
boleh membiarkan ekonomi menuju ketidakadilan.
Ekonomi seperti itu membunuh!” (Kompas 28 Nov 2013,
hal.9 kol.1-4).
Betul mereka kurang pendidikan, makanya mereka
Komunika · 53
OPINI
aya tertarik dengan sebuah syair lagu yang mengatakan seperti kebebasan, kebenaran, keadilan,
demikian ”Kau dipanggil Tuhan, dijadikan Duta supaya hidupmu kerukunan, kedamaian, dan pelbagai unsur
menyinarkan Kasih Nya…” Syair lagu ini memberi pesan mendalam hak asasi manusia lainnya yang harus tetap
bahwa kita mempunyai tugas perutusan untuk menyebarkan kasih diakui, dihormati dan diwujudkan. Untuk
kepada setiap orang, sehingga kerajaan Allah dapat hidup di dalam itulah maka ada rupa-rupa ajaran, peraturan,
hati setiap orang. undang-undang dan hukum yang dibuat oleh
Panggilan Tuhan memang bisa dalam berbagai bentuk dan cara, lembaga agama (Gereja Katolik) maupun
seperti panggilan dalam pelayanan Gereja, tugas organisasi atau lembaga negara untuk dipatuhi dan menjadi
panggilan penugasan Negara, bahkan terjun ke kancah politik. Lalu, pegangan.
untuk menjawab panggilan-Nya, perlukah kita sebagai umat Katolik Agar kegiatan-kegiatan kaum awam
terjun ke Politik? dalam perkara-perkara masyarakat dunia
Dalam homilinya pada 16 September 2013 di Domus Santa Martha, (antara lain politik) dapat diresapi semangat
Bapa Suci Paus Fransiskus mengatakan bahwa umat Katolik tidak injili, peranan kaum klerus mutlak perlu
boleh acuh tak acuh terhadap politik, tetapi harus memberikan nasehat untuk menuntun dan memotivasi segenap
serta doa-doa mereka agar para pemimpin mereka dapat memberikan warga Gereja maupun masyarakat agar :
yang terbaik dengan rendah hati dan cinta. Bahkan Bapa Suci menolak 1. Tidak salah dalam pertimbangan dan
gagasan bahwa orang Katolik yang baik tidak ikut campur dalam pengambilan pilihan.
politik. Menurutnya, itu tidak benar dan itu bukan jalan yang baik, 2. Tidak menyalahgunakan kebebasan.
karena seorang Katolik yang baik hendaknya ikut terlibat dalam bidang 3. Tidak melangggar nilai-nilai dan keten-
politik, dengan memberikan yang terbaik dari dirinya sendiri. tuan yang berlaku, tetapi menghormati
Sebaliknya, Bapa Suci menekankan umat Katolik harus merasa ikut dan mematuhinya.
bertanggung jawab untuk berpartisipasi dalam politik sesuai dengan 4. Tidak terjadi konĚik, kekerasan dan per-
kemampuan mereka, dan dengan cara ini kita ikut bertanggung jawab. pecahan
Gereja Katolik lewat Konsili Vatikan
Cara berpolitik yang sesuai dengan Ajaran Sosial Gereja, merupakan
II dalam Dekrit tentang Kerasulan Awam
salah satu bentuk tertinggi dari karya amal, karena melayani (Apostolicam Actuositatem) art. 14 menyatakan:
kepentingan umum. “Terdorong oleh cinta akan bangsanya dan
oleh rasa tanggungjawab akan tugas-tugas
sebagai warga negara, orang Katolik harus
Dasar Peranan Gereja Katolik dalam Bidang Politik merasa dirinya bertanggungjawab untuk
Ada tiga landasan utama dari peranan Gereja Katolik dalam bidang memajukan kesejahteraan bersama dalam
politik, yaitu : arti kata yang sebenarnya. Mereka berusaha
1. Kemanusiaan. memperbesar pengaruh mereka, supaya
2. Iman (ajaran, peraturan dan hukum Gereja). perundang-undangan sejalan dengan hukum-
3. Kenegaraan (peraturan, undang-undang dan hukum negara). hukum kesusilaan dan dengan kesejahteraan
Dari segi kemanusiaan, setiap orang mempunyai hak-hak asasi bersama. ….Hendaknya orang-orang Katolik,
dan kewajiban untuk turut memainkan peranan sepatutnya di bidang yang mahir dalam bidang politik, dan
politik secara bebas dan leluasa. Namun sebagai anggota Gereja atau sebagaimana wajarnya berdiri teguh dalam
kaum beriman sekaligus sebagai anggota masyarakat atau warga iman serta ajaran kristiani, jangan menolak
Negara, tentu ada “rambu-rambu”, landasan pijak atau pedoman arah untuk menjalankan urusan-urusan umum ”.
Dalam pernyataan ini terlihat jelas
yang tidak boleh diabaikan.
pandangan Gereja Katolik tentang politik,
Sebagai manusia, ada nilai-nilai kemanusiaan yang universal bahwa keterlibatan dalam bidang politik
54 · Komunika
OPINI
berpangkal dari rasa nasionalisme warga Negara. Politik adalah wujud Dalam kesempatan itu, Mgr Yustinus
tanggung jawab setiap warga Negara akan bangsa dan negaranya, Hardjosusanto MSF, selaku Ketua Komisi
agar bangsa dan Negara tetap berjalan dalam alur yang benar untuk Kerasulan Awam KWI mengatakan, keterlibatan
mencapai cita-cita bersama: masyarakat yang adil dan makmur. kaum awam dalam politik yang akhir-akhir ini
Dari pandangan ini tampaklah bahwa orang Katolik baik kaum menunjukkan kecenderungan meningkat tidak
awam maupun para imam, biarawan/wati bukan hanya boleh ikut
boleh dilihat sebagai hal sampingan dalam
terlibat dalam dunia politik, tetapi merupakan suatu keharusan. Inilah
yang mendiang Mgr Sugijapranata utarakan dalam seruannya yang gereja, tetapi merupakan salah satu bagian dari
sangat terkenal: 100% Indonesia – 100% Katolik. Penghayatan iman cara berada Gereja. “Gereja kiranya sudah dan
yang benar akan semakin memperkokoh nasionalisme. Kekatolikan selalu mendorong kaum awam untuk ikut serta
sejati akan mewujud nyata di dalam tanggung jawab untuk mewujudkan dalam bidang ini (politik)”, ungkapnya.
hidup bersama yang lebih baik. Selanjutnya bagaimana kita (umat Katolik)
Berbicara tentang wujud keterlibatan dalam bidang politik, Ajaran bersikap? baik posisi kita sebagai pemberi
Sosial Gereja Octogesima Adveniens nomor 48 mengungkapkan dengan dukungan kepada yang dipanggil Tuhan
jelas: “Hirarki mengemban tugas untuk mengajar dan menafsirkan sebagai Duta, ataupun kita sebagai yang
secara otentik norma moralitas. Setiap umat awam mengemban terpanggil. Dalam kondisi sistem pemilu yang
tanggungjawab pribadi yang berdasarkan iman dan pengharapan, menerapkan sistem proporsional terbuka,
untuk meresapi tata-dunia dengan semangat kristiani”. Memang ada artinya seorang caleg terpilih berdasarkan
pembatasan keterlibatan para anggota hirarki dalam dunia politik perolehan suara terbanyak maka sejatinya
praktis. Mengingat saratnya dunia politik praktis dengan berbagai kita (umat Katolik) harus bersatu padu dalam
macam kepentingan partai, kelompok bahkan pribadi, maka para menyuarakan hak kita pada pilihan yang bijak,
uskup dan imam hendaknya tidak terlibat langsung dalam dunia politik agar keterwakilan Katolik dalam kancah
praktis dalam arti mencalonkan diri dalam pemilihan anggota legislatif politik mampu memenuhi harapan Gereja,
maupun eksekutif. Ada pembagian tanggung jawab. Para imam sehingga karya-karya yang berlandaskan
bertanggung jawab memberikan pedoman yang dijabarkan dari norma cinta kasih, ketulusan hati dan kejujuran
moralitas, kaum awam bertanggung jawab untuk mewujudkannya nurani bisa mewarnai lembaga legislatif
dalam keterlibatan nyata. dalam melahirkan kebijakan yang berpihak
pada kebenaran dan keadilan. Semoga.
Bagaimana Kita (Umat Katolik) Berperan dalam Penulis adalah mantan:
PPG, Ketua Lingkungan dan Ketua Wilayah
Politik? di Paroki St. Monika
Saat saya menghadiri acara diskusi untuk Caleg-caleg Katolik yang
diselenggarakan dan difasilitasi oleh Forum Masyarakat
Katolik Indonesia Keuskupan Agung Jakarta (FMKI
KAJ), bertempat di Gedung Joeang 45 - Menteng -
Jakarta Pusat bulan Mei 2013 yang lalu, dengan tema:
‘Bangkit bersama Kristus membangun bangsa dan negara’ ,
para pembicara menyampaikan berbagai arahan dan
pandangan tentang bagaimana orang Katolik berperan
dalam kancah politik.
Cosmas Batubara, politisi Katolik yang pernah
menjadi anggota DPR mengatakan, dunia perpolitikan
Indonesia sedang dihantui krisis akibat banyaknya kasus
seperti korupsi yang melibatkan para politikus, termasuk
anggota DPR. Menurutnya, kunci menjadi politikus yang
baik adalah memiliki moralitas yang tinggi, etika yang
mendalam, kesederhanaan, konsistensi dalam bersikap
dan mengutamakan kepentingan publik. Orang Katolik
yang minoritas diharapkan bisa membawa pengaruh,
terutama dalam penentuan kebijakan-kebijakan publik.
Sedangkan menurut J. Kristiadi, peneliti senior
CSIS, kehadiran orang-orang Katolik diharapkan
bisa menggeser dominasi politik uang dan tendensi
berpolitik demi kekuasaan semata. Menjadi caleg jangan
hanya untuk mendapat kekuasaan, karena menurutnya
“Kekuasaan hanyalah sarana untuk memuliakan
bangsa”.
Komunika · 55
OPINI
NGOMPOL yuk!
Oleh : Ita Sembiring
Untuk berperan dalam negeri tercinta yang gemah ripah loh jinawi ini, haruskah kita
berpolitik praktis? Ikut ambil bagian, menduduki lembaga legislatif dan langsung
menyuarakan aspirasi atau sekedar mengirimkan wakil rakyat secara cerdas?
ANTAS…, apa perlunya kita membahas Ngompol di amat samar. Pro kontra yang seyogyanya
sini? Biasanya yang ngompol itu balita. Atau kalau bukan merupakan hal biasa menjadi luar biasa
balita, pasti sedang sangat ketakutan sampai ngompol. Ya, ngompol karena mendadak penting bagi tiap orang
menjadi penting karena yang dimaksud adalah Ngomongin Politik. beropini demi mencapai sebuah posisi puncak
Dan kenapa pula saya harus menggunakan istilah ngompol? Karena sekalipun harus ada yang ‘dipaksa’ terjatuh.
ngomongin politik memang seperti membicarakan orang ngompol, Seorang teman selalu bilang langsung
balita maupun non balita. Orang malas membahasnya ketika ngompol alergi berada di tengah diskusi bertema politik
menjadi sesuatu yang mengganggu, bau dan bikin kesal atau memang bahkan cepat menghindar bila itu terjadi.
tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan seseorang. Dianggap Katanya, untuk apa pusing dan buang waktu
tidak penting untuk kepentingan personal tapi sebenarnya penting membahas politik, sebab siapapun yang bakal
karena efeknya mengenai banyak orang. memimpin baginya tidak lagi penting asal
Begitu juga soal ngomongin politik di sini. Bicara politik memang bisnisnya tidak tersentuh. Kehidupan pribadi
bisa menarik buat yang senang berpolitik apalagi pengamat. Tapi bisa tidak terganggu meski pilihan segala pilihan
jadi sangat membosankan untuk orang yang menganggap dunia politik tengah berlangsung. Mulai dari pilkada
itu kotor, saling sikut, bongkar muat borok masing-masing. Bukan tak sampai pilpres baginya yang penting selalu
mungkin pula jadi pemicu keributan ketika politik berperan dalam ada pilsehat dalam tubuh, bisnis dan keluarga.
perebutan kekuasaan, kedudukan dan kepuasan. Apalagi selaku orang beragama, menurutnya
Sesungguhnya, terlepas soal kotor atau bersih, politik adalah tema hidup ideal itu 3K: Keluarga, Kerja dan
universal yang sadar atau tidak mengena semua orang. Lintas generasi, Kebaktian. Memang nyata sekali, bila diajak
lintas profesi, lintas strata, pokoknya melintasi siapa saja tanpa diskusi urusan agama, kepercayaan, keluarga
kecuali tapi porsi dan kebutuhannya berbeda. Seringkali tema politik ataupun bisnis dalam kaitan karya dan usaha
hanya dibahas dalam kaitan pencarian pemimpin atau perebutan pasti jagonya. Berpolitik itu bukan area dia
kursi kekuasaan. Kalau sudah tiba di sini lawan atau kawan menjadi katanya kerap kali.
56 · Komunika
OPINI
Soal benar tidaknya bersikap seperti itu sebagai warga Negara penting bila tidak menyentuh langsung
yang baik, tak perlu kita hakimi di sini sebab nanti orang juga akan kehidupan kita? Ibaratnya kulit saja tidak
mengatasnamakan demokrasi untuk membela diri. Bukankah tercubit?
demokrasi menjamin kebebasan berpendapat dan bersikap. Nah.. ini Benarkah seorang pelajar yang duduk di
pun akan menghasilkan perdebatan baru yang bisa jadi malah lebih bangku sekolah berkualitas, berangkat dan
panjang. pulang sekolah dengan fasilitas nyaman,
Coba sama-sama kita simak tulisan Bertolt Brecht, penyair Jerman uang jajan cukup, juara kelas dan jadi siswa
berjudul BUTA POLITIK idola tidak mendapat pengaruh apa-apa dari
Buta yang terburuk adalah buta politik, dia tidak mendengar, tidak berbicara sebuah tampuk pemerintahan?
dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya Sungguhkan seorang ibu rumah tangga
hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan yang selalu mempersiapan makanan lezat
obat, semua tergantung pada keputusan politik. Orang yang buta politik begitu bagi keluarga dan mengatur keuangan serta
bodoh sehingga ia bangga dan membusungkan dadanya mengatakan bahwa roda rumah tangga agar selalu tertata, aman
ia membenci politik. Si dungu tidak tahu bahwa, dari kebodohan politiknya sentosa tidak terpengaruh dengan gaya
lahir pelacur, anak terlantar, dan pencuri terkutuk dari semua pencuri, politisi kepemimpinan penguasa negeri ini?
buruk rusaknya perusahaan nasional dan multinasional Ekstremnya lagi, apakah gelandangan,
Membaca tulisan penyair ini, bisa saja kita sependapat atau sama pengemis, anak jalanan memang tidak perlu
sekali tidak setuju. Itu hak tiap orang. Tapi setelah meliriknya sedikit, tahu siapa dan bagaimana orang-orang
apakah benar siapapun pemimpin atau penguasa negeri ini jadi tidak yang mewakili suara mereka sebagai rakyat?
Tahukah mereka bahwa hidup mereka
sesungguhnya diatur dalam Undang-Undang
yang seharusnya adalah tanggung jawab
penguasa negeri?
Apakah pengusaha sukses yang bisnisnya
selalu berjalan mulus dan terus mengalirkan
fulus, berhasil karena kepiawaiannya semata
dengan jaringan luas tanpa terpengaruh
kebijakan pemerintah?
Nanti dulu. Masih banyak hal-hal yang
tampaknya tidak bersentuhan dengan
aktivitas kita secara langsung padahal
sebenarnya sangat tergantung pada kebijakan
politik pemerintah. Dan bagaimana kita
selaku rakyat mengontrol semua kebijakan
yang seyogyanya untuk kemakmuran rakyat
bila kitapun tak peduli ranah politik.
Sebagai umat beragama, apakah kita
bisa menjalankan ibadah dengan baik tanpa
pengaruh kebijakan politik pemerintah.
Para siswa menuntut ilmu bisakah mereka
menjalani proses belajar mengajar tanpa
terkait dengan kebijakan politik pemerintah.
Pokoknya semua aspek kehidupan dari
yang simple hingga kompleks semua
disentuh maupun tersentuh kebijakan politik
pemerintah.
Jadi masih bijakkah jika kita tetap alergi
pada sistem politik negeri ini? Berpolitik
tidak harus selalu secara praktis, tapi paling
tidak ada kepedulian akan kebijakan politik
terutama ikut menyuarakan kepentingan
orang banyak yang sesungguhnya didalamnya
adalah kepentingan kita juga dengan salah
satunya Cerdas Memilih Wakil Rakyat.
Merdeka! ** (HH)
Komunika · 57
OPINI
Beriman atau
Mem Beri (A) Man
Oleh : Ita Sembiring
58 · Komunika
OPINI DONASI
Komunika · 59
DAPUR
engawali tahun 2014 saya ingin menyampaikan ucapan 2014 “ ini mengundang 2 narasumber
terima kasih kepada seluruh umat Paroki Santa Monika, yaitu TA. Legowo dan P. Krisantono yang
yang telah memberikan kontribusi dalam bentuk sumbangan dan masing2 memberikan pandangan tentang
donasi, baik sumbangan dana, pemikiran maupun berbagai tulisan yang caleg Katolik dan Surat Gembala Pemilu 2014.
dikirimkan ke Redaksi Komunika. Berbagai sumbangan pemikiran Gereja dalam pemilu 2014 ini nampaknya
dan tulisan tersebut telah memberikan warna tersendiri dan membuat sungguh concern, dan menekankan dalam
beberapa sahabat Komunika memberikan apresiasi. surat gembala bahwa ikut memilih adalah
Khusus masalah donasi, Komunika telah melewati tahun 2013 merupakan hak dan panggilan seorang warga
dengan mendapatkan kelimpahan donasi dari bapak / ibu melalui negara, dan sebagai umat Katolik kita diminta
Lingkungan masing-masing. Ada beberapa Lingkungan yang memang untuk memilih dengan cerdas dan sesuai hati
belum pernah memberikan donasi, tapi itu mungkin karena terlupa nurani.
saja. Meskipun terjadi lonjakan biaya cetak, baik karena kenaikan harga Selain itu, romo Andang yang
maupun karena jumlah oplah yang meningkat, Komunika hanya menyampaikan materi “ Arah Kepedulian
deęsit dalam jumlah yang kecil, yang menurut kami tidak berarti. Lingkungan Hidup” juga mengumumkan
Data keuangan Komunika tahun 2013 nampak seperti dibawah ini. pemenang lomba membuat hiasan Natal
Terima kasih untuk bapak / ibu sekalian yang telah menjadi saluran dengan bahan daur ulang yang dimenangkan
berkat Tuhan dengan memberikan dukungan dan donasi sehingga oleh Paroki Salib Suci Cilincing. Selain itu,
Majalah Komunika dapat mandiri secara ęnansial . Paroki kita yang dalam lomba diwakili oleh
Seperti yang saya tulis dalam dapur edisi 6 / 2013, ibu Maria EĴy Orang Muda Katolik ( OMK ) merupakan
yang dalam pekerjaannya sehari-hari adalah seorang wartawati akan salah satu diantara sepuluh nominee
menjabat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi. Diharapkan bu EĴy dapat pemenang lomba tersebut juga memperoleh
membawa Komunika tampil lebih profesional dan menerapkan kaidah- sertiękat penghargaan.
kaidah jurnalistik. Dalam rapat Redaksi yang dilaksanakan tanggal 2 Tema Komunika edisi 2/2014 adalah :
Pebruari yang lalu, Komunika melakukan beberapa pembaruan antara “Pelayanan Altar.” Pelayanan altar men-
lain misalnya dengan adanya kolom psikologi, dan juga infonika yang cakup Putra Altar dan Putri Sakristi ( PA/PS
dikemas secara beda. ) dan Prodiakon. Masalah prodiakon ini akan
Team Komsos juga menghadiri acara temu Komsos se-KAJ dan disoroti secara khusus karena pada saat ini
sosialisasi tahun politik dan pelayanan yang diselenggarakan oleh nampaknya tidak gampang untuk mencari
Komsos KAJ pada tanggal 26 Januari yang lalu di aula Gereja Katedral. prodiakon baru. Yang muda kalau diminta
Dalam acara yang diberi tema : “ Menyikapi tahun politik & pelayanan untuk menjadi prodiakon merasa kurang
pantas ( dan belum
saatnya ) dan
Diskripsi 2013 2012 2013 / 2012 yang banyak ber-
sedia adalah yang
usianya sudah mu-
79.695.000 65.691.000 21,32% lai sepuh. Ini tentu
Pendapatan Iklan Natal 23.250.000 22.050.000 5,44% merupakan tan-
Pendapatan Donasi 72.430.000 50.940.000 42,19%
tangan tersendiri
bagi kita semua.
Pendapatan Lain-lain 5.049 136 3612,77%
Mohon bapak /
Total Pendapatan 175.380.049 138.681.136 26,46% ibu yang memi-
Biaya Operasional liki pengalaman
Biaya Cetak 170.883.500 125.443.960 36,22% dan pengetahuan
Biaya Raker 2.689.500 - tentang pelayanan
altar ini berkenan
Biaya Partisipasi 1.200.000 1.200.000 0,00%
mengirimkan sha-
Biaya Fotocopy,Tinta,Pos 2.116.280 2.149.900 -1,56% ringnya. Naskah
Biaya Lain-lain 576.414 4.340.000 -86,72% dapat dikirimkan
Hadiah Cabe Rawit 600.000 - ke Redaksi Komu-
Biaya Administrasi Bank -27,59%
nika via email ma-
420.000 580.000
jalah_komunika@
Total Biaya Operational 178.485.694 133.713.860 33,48%
yahoo.co.id paling
Laba / (Rugi) Bersih (3.105.645) 4.967.276 -162,52% lambat tanggal 18
Maret 2014.
60 · Komunika