Anda di halaman 1dari 8

INTERAKSI SOSIAL ANTARA MASYARAKAT LOKAL DENGAN

MASYARAKAT PENDATANG PASCA KONFLIK DI DESA HUMUSU WINI,


KECAMATAN INSANA UTARA KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

JURNAL SKRIPSI
OLEH
ANTONIUS NENO
1803030013

Program Studi Sosiologi-Universitas Nusa Cendana

Abstrak
Antonius Neno** Interaksi Sosial Masyarakat Lokal Dengan Masyarakat
Pendatang Pasca Konflik di Desa Humusu Wini, Proses interaksi antara masyarakat
lokal dengan masyarakat pendatang di Desa Humusu Wini keduanya berjalan seperti
interaksi masyarakat pada umumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan teori interaksionisme simbolik dan adaptasi sosial. Teknik
pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi wawancara dan studi dokumentasi
yang melibatkan 12 orang sebagai informan yang terdiri dari dua orang toko Agama,
empat orang Toko Masyarakat Lokal, empat orang Toko masyarakat Pendatang, satu
orang Toko Pemerintah, satu orang Toko Keamanan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa interaksi sosial antara masyarakat lokal dengan masyarakat
pendatang sebelum konflik berlangsung aman dan harmonis sedangkan setelah terjadi
konflik, relasi sosial antara masyarakat menjadi renggang. Strategi untuk
menyarankan bagi masyarakat pendatang dalam beradaptasi dengan masyarakat
pribumi yakni mempelajari budaya lokal setempat, berkomunikasi menggunakan
bahasa daerah setempat serta terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
.
I. PENDAHULUAN dalam interaksi berulang yang konstan.
Masyarakat adalah unit individu Interaksi tersebut terjadi apabila salah
yang dilihat secara total satu sama lain, satu individu dapat berubah secara
dinamis untuk menimbulkan relasi yaitu suku Bugis, China, Jawa. Namun
antara sesama individu atau dengan mereka juga memiliki sistem
individu lainnya yang dapat kepercayaan berbeda- beda yakni ada
menumbuhkan reaksi. yang beragama Islam dan Kristen
Desa Humusu Wini, Kecamatan Protestan. Relasi dan proses interaksi
Insana Utara, Kabupaten Timor antara beberapa agama tersebut
Tengah Utara memiliki dua kelompok berjalan aman, rukun dan damai. Hal
masyarakat yaitu masyarakat lokal ini dapat diketahui berdasarkan situasi
dengan masyarakat pendatang. sosial dan kondisi kehidupan
Masyarakat lokal merupakan masyarakat yang berlangsung
masyarakat yang sudah lama menetap harmonis.
dan secara turun-temurun mendiami Namun ada peristiwa yang terjadi pada
wilayah Desa Humusu Wini. tanggal 22 Oktober 2019 antara dua
Masyarakat lokal yang sudah sejak agama yang berbeda yakni Islam dan
dahulu kala mendiami wilayah Katolik pada saat umat Katolik sedang
tersebut yaitu suku Ambeno yang melakukan prosesi perarakan patung
mayoritas beragama Katolik, untuk itu Bunda Maria di Temkuna, Desa
juga masyarakat pendatang yang sudah Humusu Wini. Kronologi terjadinya
tinggal lebih dari sepuluh tahun di konflik berawal dari dua umat muslim
Desa Humusu Wini maka terhitung atas nama Abdur Karimdan Ardi
sebagai mesyarakat lokal. Yang Wiranata yang menggunakan
dimaksud masyarakat lokal juga kendaraan sepeda motor menyeberangi
termasuk masyarakat yang di dalam perarakan tersebut. Pada saat itu juga
wilayah Timor Tengah Utara (TTU) terlihat menertawakan umat katolik
dan tinggal di Wilayah tersebut. yang sedang melakukan kegiatan
sedangkan masyarakat pendatang keagamaan yaitu perarakan patung
merupakan masyarakat yang berasal Bunda Maria di Dusun Temkuna, Desa
dari luas wilayah Desa Humusu Wini Humusu Wini.
dan berdomisili di wilayah tersebut
Sebelum terjadinya konflik tersebut Teori ini masyarakat sepakat
masyarakat pendatang dengan dengan simbol-simbol atau bahasa
masyarakat lokal melakukan interaksi tubuh yang dapat digunakan sebagai
sosial dengan baik. Hal itu dapat komunikasi dalam kehidupan setiap
diketahui berdsarkan kegiatan-kegiatan hari.
sosial yang dapat melibatkan agama Teori Interaksi Sosial
lain, seperti upacara hari raya Dalam teori ini dapat
keagamaan dan gotong royong serta membahas dua interaksi sosial yaitu
kegiatan tambahan lain. Akan tetapi Asosiatif dan Disosiatif.
setelah terjadinya konflik antara dua ➢ Proses sosial Asosiatif
orang beragama muslim dengan merupakan proses interaksi
masyarakat lokal, hubungan relasi yang cenderung menjalin
sosial tidak sama persis seperti kesatuan dan meningkatkan
interaksi sebelumnya karena ada solidaritas anggota kelompok.
beberapa kelompok masyarakat ➢ Proses sosial Disosiatif
pendatang yang masih tegang dengan merupakan cara yang
suasana konflik agama tersebut. bertentangan dengan seseorang
Namun konflik tersebut tidak atau kelompok untuk mencapai
berlangsung lama karena tokoh suatu tujuan.
pemerintah, tokoh agamadan II. METODE PENELITIAN
tokohadat setempat terlibat Jenis penelitian ini merupakan
menyelesaikan konflik sosial ini dan penelitian kualitatif yakni bertujuan
berhasil dimediasi sehingga berakhir untuk memahami peristiwa berkaitan
dengan damai. dengan dengan apa yang dirasakan
oleh subjek penelitian (Moleong,
1992). Penelitian kualitatif tidak
menggunakan prosedur analisis
Teori Interaksionisme Simbolik statistik atau arah kuantitatif.
III. HASIL PENELITIAN
Interaksi yang terjalin di Desa Subjek pendidikan yang pernah
Humusu Wini, Kecamatan Insana ditempuh SMA Menyatakan
Utara, Kabupaten Timor Tengah bahwa untuk selama ini proses
Utara. Masyarakat lokal dengan interaksi antara kami dengan
masyarakat pendatang merupakan masyarakat pendatang tentunya
hubungan saling mempengaruhi baik-baik saja karena dapat
satu dengan yang lainnya bahkan dilihat dari kerja bakti di kantor
dengan lingkungan sekitar dalam hal Desa, Kerja Bakti Sosial apa
ini ada keuntungan antara kedua belah saja kami selalu sama-sama
pihak dan menimbulkan suatu bentuk dalam wilayah kita sendiri
kehidupan yang harmonis dan nyaman sehingga interaksi sosial antara
dalam kehidupan sosial, agama dan masyarakat lokal dengan
lain sebagainnya yang dapat masyarakat pendatang selalu
diwujudkan dalam bentuk solidaritas, akur.
toleransi serta menghormati dan 2. Sesudah Masalah
menghargai masyarakat sekitar. Hasil Wawancarai Tokoh
Ada dua bentuk interasi antara lain: Masyarakat pendatang Bapak
➢ Asosiatif NN subjek pendidikan yang
Bentuk interaksi sosial yang pernah tempuh SP menyatakan
bersifat positif mengarah pada bahwa Sebagai masyarakat
kesatuan dan kerjsa sama. bentuk- pendatang di Desa Humusu
bentuk asosiatif interaksi sosial yang Wini terkait Pasca konflik bagi
terjadi di Desa Humusu Wini saya semua baik-baik saja,
Kecamatan Insana Utara, Kabupaten meskipun waktu konflik sedikit
Timor Tengah Utara terbagi atas menimbulkan kericuhan tapi
beberapa bagian antara lain: setelah itu semua aktifitas
1. Kerja sama berjalan seperti biasa, karena
Hasil wawancarai Toko masyarakat disini sangat
Masyarakat Lokal Bapak YM menjunjung tinggi toleransi
sebagai umat beragama. Saya perarakan dan sambil
berterima kasih untuk semua tertawa sehinggga membuat
masyarakat Desa Humusu Wini umat Katolik tidak terima
karena meskipun terjadi baik. Dengan perubuatan
konflik tapi hubungan sosial yang dilakukan dua orang
tidak renggang. tersebut akhirnya timbullah
➢ Asosiatif konflik dan konflik itu
Proses sosial disosiatif adalah tidak dibiarkan begitu lama
keadaan realitas sosisal dalam keadaan akhirnya berhasil
disharmoni sebagai akibatnya adanya diselesaikan dengan baik
pertentangan antara anggota dan aman.
masyarakat. Proses sosial disosiatif itu 2. Pertarungan Usaha
dipicu oleh adanya ketidak tertiban Hasil wawancara Tokoh
sosial atau sosial disorder. bentuk- Agma Bapak SA subjek
bentuk asosiatif interaksi sosial yang pendidikan S1 menyatakan
terjadi di Desa Humusu Wini bahwa wilayah Humus
Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Wini pada umumnya mata
Timor Tengah Utara terbagi atas pencaharian itu Nelayan
beberapa bagian antara lain: baik itu orang-orang bugis
1. Ketersinggungan maupun masyarakat asli
Hasil wawancara Tokoh hampir rata-rata memiliki
adat Bapak YT subjek perahu sehingga
pendidikian SD pertarungan dalam usaha
menyatakan bahwa Kita semakin ketat dan sering
perlu ketahui bahwa hal itu kali terjadi kekeliruan
membuat umat katolik tetapi itu bukanlah menjadi
merasa tersinggung ketika tolak ukur permasalaha
kedua pelaku umat Islam mereka.
tersubut, melintasi
Strategi Adaptasi Masyarakat Lokal pendidikan SD menyatakan
Dengan Masyarakat Pendatang di bahwa di wilayah disa Humusu
Desa Humusu Wini, Kecamatan Wini, Kecamatan Insana Utara,
Insana Utara, Kabupaten Timor Kabupaten Timor Tengah
Tengah Utara. Utara beliau menyatakan
Strategi adaptasi dapat bahwa sudah terjadi kawin
diartikan juga sebagai suatu mawin antara masyarakat lokal
penyesuain diri antara individu dengan dengan masyarakat pendatang.
individu atau kelompok dengan Dengan hal tersebut walaupun
kelompok demi mencapai tujuan hidup mereka berbeda agama namun
di wilayah Desa Humusu Wini, masyarakat pendatang selalu
Kecamatan Insana Utara, Kabupatn mengikuti budaya dan tradisi
Timor Tengah Utara. Para perantau yang sudah diwariskan oleh
yang datang dan tinggal serta menetap leluhur masyarakat lokal dan
di luar daerah asalnya, akan selalu di masyarakat pendatang
sertai dengan pola tingkah laku dan beribadah sesuai dengan
sikap tertentu. Dalam melakukan masyarakat lokal. Bukan saja
perpindahan masyarakat pendatang proses kawin mawin tetapi ada
akan turut membawa adat-istiadat atau masyarakat pendatang yang
kebiasaan dapat menyesuaikan dengan merelakan anaknya masuk
pola dan kebiasaan masyarakat agama katolik karena
pribumi agar tidak dapat menimbulkan masyarakat Desa Humusu Wini
penyimpangan atau mayoritas memeluk agama
pertikaian.Beberapa strategi yang katolik.
dapat dilakukan oleh masyarakat Desa 2. Bahasa
Humusu Wini Hasil wawancara ketua
1. Perkawinan Campur lingkungan Agama Katolik
Hasil wawancara salah satu Bapak MS subjek pendidikan
tokoh Adat Bapak YT subjek S1 menyatakan bahwa
masyarakat lokal yang sudah berkomunikasi serta berpartisipasi
tinggal menetap di wilayah dalam kegiatan sosial di masyarakat.
humusu wini biasanya memulai SARAN
berbicara dengan orang baru Untuk itu masyarakat lokal harus
atau orang pendatang itu saling membuka dari walaupun suka
menggunakan bahasa nasional maupu duka sehingga kita perlu
(bahasa indonesia), untuk bisa ketahui bahwa manusia tidak bisa
memperlacar hubungan hidup sendiri tanpa ada orang lain.
kedekatan kami. Namun bukan saja budaya-budaya
KESIMPULAN lokal yang dapat memberikan dampak
Proses Interaksi sosial antara positif tetapi budaya luar juga bisa
masyarakat lokal dengan masyarakat dapat membawa perubahan bagi
pendatang sebelum terjadinya konflik masyarakat Humusu Wini, sehingga
berjalan dengan baik, rukun, dan bisa dapat merubah pola pikir atau
damai. hal ini dapat dilihat melalui faktor lingkungan yang dapat
kegiatan-keiatan soisial seperti, kerja merugikan masyarakat Humusu Wini.
sama, bakti sosial, gotong royong. Sedangkan masyarakat pendatang juga
Sedangkan situasi pasca konflik perlu menyesuaikan diri dengan
relelasi sosial masyarakat menjadi lingkungan supaya tidak dapat
renggang kurang harmoni dan menimbulkan ketersinggungan
kebersamaan menjadi luntur. masyarakat lokal, dan harus lebih
Strategi masyarakat pendatang untuk mengedepankan rasa toleransi baik itu
beradaptasi dengan masyarakat lokal suku, budaya maupun Agama.
di Wilayah Desa Humusu Wini, Bagi peneliti yang akan melakukan
Kecamatan Insana Utara, Kabupaten penelitian kembali tentang Interaksi
Timor Tengah Utara antara lain Sosisal Masyarakat Lokal dengan
menyesuaikan diri dengan budaya dan Masyarakat Pendatang Pasca Konflik
adat-istiadat masyarakat setempat, Di Desa Humusu Wini, Kecamatan
mempelajari bahasa daerah dalam Insana Utara, Kabupaten Timor
Tengah Utara di sarankan agar peneliti
selanjutnya supaya bisa
mengembangkan penelitian yang
mrenggalih lebih dalam terkait
permasalahan tersebut serta
menggunakan berbagai macam cara
untuk bisa melengkapi data penelitian
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, 1991.Psikologi Sosial.Jakarta
: PT. Rineka Cipta

Anwar Prabu Mangkunegara. (2001),


manejemen sumberdaya manusia
perusahaan, Bandung: Remaja
Rosdakarya

Answer, Yesmil dan Adang. 2013.


Sosiologi untuk universitas.
Bandung. PT. Refika Aditama.

Astrid S. Susanto. 1985. Pengantar


sosiologi dan Perubahasan
Sosial. Bina Cipta.

Bimo walgito, 2007, Psikologi


kelompok, Andi offset,
Yogyakarta

Basri. 2006. Metodologi penelitian


sejarah. Jakarta: Restu Agung.

Basrowi. 2004. Pengantar Sosiologi.


Bogor: Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai