Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP

BURNOUT KARYAWAN PADA PT. WOM FINANCE DI TENGGARONG

Oleh: Erna Putra Sari, Johansyah


Penulis adalah Mahasiswa dan Dosen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Kutai Kartanegara

Abstract
The purpose of this study was to determine whether the variable workload and non-physical
work environment had a significant effect on employee burnout at PT. WOM. Finance in
Tenggarong and to find out, of the two variables, which variable has the greatest influence on
employee burnout at PT. WOM. Finance in Tenggarong. The results of the calculation of the
F test, workload variables (X1) and non-physical work environment (X2) simultaneously
affect employee burnout, so the first hypothesis accepted and proven to be true. From the two
results of the partial correlation test, it can be seen that the value of the workload variable is
the largest compared to the non-physical work environment variable, so the workload
variable is The most dominant variable affects employee burnout. From this description, it
can be concluded that the second hypothesis in this study is "That, the workload variable has
the most dominant influence on employee burnout at PT. WOM. Finance in Tenggarong."
accepted and proven to be true. The partial test results show that the workload and non-
physical work environment variables have a positive and significant effect on employee
burnout

Keywords: Workload, Non-physical Work Environment, Work Saturation

PENDAHULUAN
Banyak persoalan yang melingkupi mulanya adalah orang-orang yang
pengembangan sumber daya manusia bersemangat, energik, optimistik, dan
dalam sebuah organisasi. Salah satu memiliki prinsip yang kuat serta mau
strategi umum yang bisa diterapkan adalah bekerja keras untuk meraih prestasi.
memberikan balas jasa tinggi, yang baru Burnout bukan suatu gejala dari tekanan
bisa dicairkan setelah yang bersangkutan kerja, tetapi merupakan hasil dari
bekerja selama jangka waktu tertentu. Di tekanan kerja yang tidak dapat
Negara-negara maju, strategi ini dikenal dikendalikan dan merupakan suatu
sebagai golden handcuff. Selama beberapa keadaan yang serius. Jadi, burnout
tahun, strategi golden handcuff cukup merupakan suatu respon terhadap
efektif menghambat arus eksodus keadaan kerja yang timbul ketika
sumber daya manusia handal di negara karyawan merasa mendapatkan tekanan
maju agar karyawan merasa puas pekerjaan, seperti tugas-tugas pekerjaan
dengan hasil yang mereka kerjakan yang membebani mereka, hubungan
danb tidak mengalami kejenuhan kerja dengan rekan kerja atau atasan, dan juga
(burnout). karena faktor gaji yang tidak sesuai
Menurut lvancevich (2006) dengan apa yang mereka harapkan.
Burnout merupakan proses psikologis Keadaan ini biasanya dialami karyawan
yang dihasilkan oleh stress pekerjaan yang bekerja dalam suatu organisasi.
yang tidak terlepaskan dan menghasilkan M aka dari itu dalam penelitian ini akan
kelelahan emosi, perubahan kepribadian, diketahui bagaimana tingkat kejenuhan
dan perasaan pencapaian yang menurun. kerja (burnout) karyawan melalui faktor
Zulkarnain (2011) menemukan bahwa beban kerja dan lingkungan kerja non
hampir semua penderita burnout pada fisik.

JEMI Vol.20/No.2/Desember/2020 102


Perhitungan beban kerja dalam menjalankan tugas-tugas yang
sebuah perusahaan sangat penting. Beban dibebankan kepadanya.
kerja (workload) mengacu pada intensitas PT. WOM Finance merupakan
penugasan kerja. Ini merupakan sumber salah satu perusahaan yang bergerak
stres karyawan. Secara spesifik, beban dibidang pembiayaan sepeda motor
kerja dapat dibagi dua, yaitu beban kerja dan kredit pinjaman dana,
fisik dan mental. Beban fisik cenderung khususnya pembiayaan untuk sepeda
mengarah pada beban yang diterima motor keluaran Jepang seperti Honda
seorang karyawan dalam suatu pekerjaan Yamaha, Suzuki dan Kawasaki/
yang berkaitan dengan kondisi Berdasarkan pengamatan awal peneliti
fisiologisnya, seperti kebisingan, vibrasi pada PT. WOM Finance terdapat
(getaran), dan hygiene. Apabila kondisi permasalahan seperti seringnya karyawan
kerja yang demikian cukup buruk, merangkap pekerjaan dan pencapaian
maka akan terjadi stres kerja karena target diluar dari tenggat waktu yang
terbatasnya jumlah karyawan merupakan ditentukan, lingkungan kerja yang
indikasi adanya beban kerja fisik yang kuramg kondusif seperti rasa
berlebih yang menimbulkan kejenuhan individualistis yang tinggi, kurang saling
kerja (burnout). Menurut Sunyoto (2012), membantu diantara karyawan dalam
beban kerja adalah yang terlalu banyak menyelesaikan tugas dan komunikasi
dapat menyebabkan ketegangan dalam diri karyawan yang kurang baik.
seseorang sehingga menimbulkan stress.
Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat
keahlian yang dituntut terlalu tinggi, Tabel 1. Jumlah Karyawan Masuk dan
kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi, Keluar
dan volume kerja terlalu banyak Tahun Jumlah Jumlah
Sedangkan persepsi terhadap Karyawan Karyawan
ketidaksesuaian kerja dan lingkungan Masuk Keluar
kerja fisik dan non fisik yang 2014 5 5
menimbulkan stres merupakan indikasi 2015 7 4
adanya beban kerja mental yang berlebih 2016 5 7
yang akan menimbulkan kejenuhan kerja Sumber: PT WOM Finance
(burnout). Lingkungan kerja merupakan
salah satu fungsi yang penting dalam Dari data yang tertera pada tabel
manajemen sumber daya manusia 1 dapat diketahui bahwa karyawan PT.
(MSDM). Lingkungan kerja adalah WOM Finance mengalami kejenuhan
semua keadaan yang ada di tempat yang berdampak pada keluamya
kerja yang dapat mempengaruhi beberapa karyawan dalam tiga tahun
karyawan baik secara langsung maupun terakhir. Untuk itu pihak PT. WOM
tidak langsung selain itu lingkungan Finance perlu mengetahui penyebab
kerja merupakan suatu komunitas kejenuhan yang dialami karyawan
tempat manusia berkumpul dalam dengan melibatkan permasalahan yang
suatu keberagaman serta dalam melatar belakanginya. Dari penjabaran
situasi/kondisi yang berubah-ubah yang tersebut, maka beban kerja fisik
dapat mempengaruhi kinerja karyawan. maupun mental yang berlebih dapat
Menurut Nitisemito (2002) Lingkungan berdampak negatif terhadap organisasi
kerja adalah segala sesuatu yang ada di atau perusahaan karena terjadi
sekitar para pekerja dan yang dapat kejenuhan kerja (burnout) pada
mempengaruhi dirinya dalam karyawan.

JEMI Vol.20/No.2/Desember/2020 103


Dengan memperhitungkan aspek yang berkepanjangan. Burnout merupakan
waktu, teknis, dan sistem dalam sinkron psikologis yang meliputi
melakukan pekerjaan, dapat diketahui kelelahan,depresonalisasi dan menurunnya
beban kerja dan lingkungan kerja kemampuan dalam melakukan tugas-tugas
yang diterima oleh seorang karyawan. rutin seperti mengakibatkan timbulnya rasa
Bila ditemukan beban kerja berlebih cemas, depresi, atau bahkan dapat
pada seorang karyawan, maka dapat mengalami gangguan tidur.
dilakukan penerimaan karyawan baru.
Penerimaan karyawan baru dapat Indikator-indikator Burnout
dilakukan ketika memang dirasa perlu Burnout memiliki empat indicator
untuk merekrut dan menambah sumber yang terdiri dari:
daya manusia untuk mengisi 1. Kelelahan fisik (Physical
kekosongan sehingga akan exhaustion)
mengurangi beban kerja pada 2. Kelelahan emosional (Emotional
seorang karyawan. Berdasarkan uraian exhaustion)
di atas, maka tujuan penelitian ini 3. Kelelahan mental (Mental
adalah untuk mengetahui pengaruh exhaustion)
variabel beban kerja dan lingkungan 4. Rendahnya penghargaan diri (Low
kerja non fisik terhadap kejenuhan of personal accomplishment)
kerja (burnout) karyawan pada PT.
WOM. Finance Di Tenggarong baik Konsep Beban Kerja
secara simultan maupun secara Menurut Putra (2012), beban kerja
parsial. Dismaping itu untuk adalah pekerjaan yang terlalu banyak dapat
mengetahui variable manakah yang menyebabkan ketegangan dalam diri
mempunyai pengaruh paling besar seseoramg sehingga menimbulkan stress.
terhadap kejenuhan kerja (burnout) Hal ini bias disebabkan oleh tingkat
karyawan pada PT. WOM Finance di keahlian yang dituntut terlalu tinggi,
Tenggarong. kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi,
volume kerja mungkin terlalu banyak dan
sebagaianya. Menurut Dhania (2010),
TINJAUAN PUSTAKA pengertian beban kerja adalah sekumpulan
Konsep Kejenuhan Kerja (Burnout0 atau sejumlah kegiatan yang harus
Burnout didefinisikan oleh Leatz diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau
&Leither (2003) sebagai kelelahan fisik, pemegang jabatan dalam jangka waktu
mental, dan emosional yang terjadi karena tertentu. Sedangkan menurut permendagri
tekanan yang dialami dalam jangka waktu No.12/2008, beban kerja adalah besaran
yang cukup lama, dalam situasi yang pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu
menuntut keterlibatan emosional yang jabatan atau unit organisasi dan merupakan
tinggi, dan ditambah dengan tingginya hasil kali antara volume kerja dan noema
standar keberhasilan pribadi Menurut King waktu.
(2010:61) Burnout yaitu keadaan stress
secara Psikologis yang sangat ekstrem Indikator-Indikator Beban Kerja
sehingga individu mengalami kelelahan (Workload)
emosional dan motivasi yang rendah untuk Dalam penelitian ini indicator
bekerja. Burnout dapat merupakan akibat beban kerja yang digunakan mengadopsi
dari stress kerja yang kronis. Maslach dan indicator beban kerja menurut Putra (2012)
Leiter (dalam Choliy (2007) berpendapat yang meliputi antara lain:
bahwa burnout merupakan reaksi emosi 1. Target yang harus dicapai
negatif yang terjadi dilingkungan Ikerja, 2. Kondisi pekerjaan
ketika individu tersebut mengalami stress 3. Standar pekerjaan

JEMI Vol.20/No.2/Desember/2020 104


Lingkungan Kerja Lingkungan Kerja Non Fisik
Menurut Sunyoto (2012) Menurut Sedarmayanti (2009)
mengemukakan “Lingkungan kerja adalah lingkungan kerja non fisik adalah semua
segala sesuatu yang ada di sekitar para keadaan yang terjadi berkaitan dengan
pekerja dan yang dapat mempengaruhi hubungan kerja, baik hubungan dengan
dirinya dalam menjalankan tugas-tugas atasan maupun dengan rekan kerja,
yang dibebankan, misalnya kebersihan, ataupun hubungan dengan bawahan.
music, penerangan dan lain-lain. Lingkungan non fisik ini merupakan
Menurut basuki dan Susilowati lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.
(2005) lingkungan kerja adalah segala Menurut Sedarmayanti (2009)
sesuatu yang berada dilingkungan yang indikator-indikator lingkungan kerja non
dapat mempengaruhi baik secara langsung fiisk yaitu:
maupun tidak langsung seseorang atau 1. Hubungan sesame rekan kerja
sekelompok orang di dalam melaksankan 2. Hubungan karyawan dengan atasan
aktivitasnya. 3. Komunikasi

KERANGKA PIKIR
Ganbar 1. Kerangka Pikir

Putra (2012)
Target yang harus
dicapai Kelelahan Fisik
Beban
Kondisi pekerjaan Kerja
(X1)
Kelelahan Emosional
Standar Pekerjaan
Burnout
Karyawan Choily (2007)
Hubungan sesama (Y)
karyawan Kelelahan Mental
Lingkungan
Hubungan dengan Non Fisik
Rendahnya
atasan (X2)
penghargaan

Komunikasi
Sedarmayanti
(2009)

Ketarangan :
= Variabel Independen dan dependen
= Hubungan/ pengaruh parsial
= Garis Simultan
= Variabel Indikator
= Hubungan indicator

JEMI Vol.20/No.2/Desember/2020 105


Hipotesis Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil uraian latar Uji Validitas dan Reliabilitas
belakang dan rumusan masalah yang telah 1. Uji Validitas
dikemukakan, maka dapatlah diberikan Uji Validitas adalah suatu skala
pendapat sementara yang masih harus pengukuran dimana dikatakan valid apabila
dibuktikan kenemarannya, yaitu bahwa : skala tersebut digunakan untuk mengukur
1. Variabel beban kerja dan lingkungan apa yang seharusnya diukur. Untuk
kerja non fisik berpengaruh signifikan menghitung validitas suatu kuisioner,
terhadap kejenuhan kerja (Burnout) digunakan teknik korelasi, jika korelasi
karyawan pada PT.WOM. Finance di hitung > korelasi tabel maka butir
Tenggraong. pertanyaan kuisioner dianggap valid.
2. Variabel beban kerja yang mempunyai Syarat pengukuran validitas adalah sebagai
pengaruh paling dominan terhadap berikut:
kejenuhan kerja (Burnout) karyawan a. Apabila r hitung < r tabel, maka
pada PT.WOM. Finance di Tenggarong. instrumen / butir pertanyaan kuisioner
dinyatakan tidak valid.
METODE PENELITIAN b. Apabila r hitung r tabel, maka
Populasi dan Sampel instrumen / butir pertanyaan kuisioner
Populasi dalam penelitian ini dinyatakan valid.
adalah seluruh karyawan PT.WOM.
Finance di Tenggarong yang berjumlah 25 2. Reliabilitas
orang. Karena populasi sebanyak 25 orang a. Uji reliabilitas menunjuk pada adanya
dianggap sedikit, maka jumlah sampel konsistensi dan stabilitas nilai hasil
adalah keseluruhan populasi. Metode skala pengukuran tertentu. Reliabilitas
pengambilan sampel yang digunakan berkonsentrasi pada masalah akurasi
adalah metode sensus, dimana sampel pengukuran dan Apabila Koefisien
diambil secara keseluruhan tanpa kecuai. atau Cronbach’s ≥ r tabel maka
pertanyaan dinyatakan reliabel.
Alat analisis dan Pengujian Hipotesis b. Apabila Koefisien atau Cronbach’s
Model Analisis Data ˂ r tabel maka butir pertanyaan
Model analisis data sesuai dengan dinyatakan tidak reliabel.
objek penelitian yaitu PT.WOM. Fnance
dimana variabel independen yang Uji Asumsi Klasik
digunakan dua variabel, maka analisis yang 1. Normalitas Data
digunakan untuk oembuktian hipotesis Uji normalitas data untuk
dalam penelitian ini adalah analisis mengetahui apakah suatu variabel normal
kuantitatif dengan model regresi berganda. atau tidak. Normal atau tidanya
Adapun model persamaan yang digunakan berdasarkan patokan distribusi norma dari
sebagai berikut : data dengan mean standar deviasi yang
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + ê sama, dengan profil data semacam ini
Dimana : maka data tersebut bisa dianggap mewakili
Y = Burnout populasi. Model yang digunakan adalah tes
X1 = Beban kerja kolmogorov-smirnov (K-S) dan shaphiro-
X2 = Lingkungan Kerja non fisik wilk. Syarat pengujian normalitas data
b1,b2 = Koefisien regresi partial adalah:
a = Konstanta, yaitu nilai Y yang a. Jika nilai sig > 0,05 maka data dianggap
tidak dapat dipengaruhi oleh variabel X normal distribusinya.
ê = Error atau sisa (residual) b. Jika nilai sig < 0,05 maka data dianggap
tidak normal distribusinya.

JEMI Vol.20/No.2/Desember/2020 106


2. Multikolinieritas Uji Asumsi Klasik
Multikolinieritas berarti adanya Uji Normalitas Data
korelasi linier diantara satu atau lebih Gambar 2. Hasil Uji Normalitas
variabel bebas, sehingga akan sulit untuk dengan Histogram
memisahkan pengaruh masing-masing
variabel bebas terhadap variabel tidak
bebas. Guna mendeteksi keberadaan
multikolinieritas dilakukan analisis
korelasi person diantara variabel bebas.
Syarat pengujinaya adalah bahwa apabila
korelasi antara variabel bebas sebesar 0,80
keatas maka terjadi multikolinieritas
(Sugiyono, 2007 : 48).

3. Heteroskedastisitas
Metode ini digunakan untuk Gambar 3. Hasil Uji Normalitas
mengetahui tidak terjadinya kesalahan dengan Normal Probability Plot
faktor pengganggu yang mempunyai varian
yang sama dalam penyebaran untuk
variabel independennya. Dalam uji klasik
ini, apabila residual sama atau mendekati
nol dan berdistribusi normal serta varian
residunya sama maka tidak akan terhadi
Heteroskedastisitas begitu pula sebaliknya.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Uji Validitas
Untuk uji validitas, pada tabel Item Pada output di atas dapat diketahui bahwa
Total Statistics bagian colom corrected data menyebar di sekitar garis diagonail
item-total correlation temyata dari
dan mengikuti arah garis diagonal,
sebanyak 9 butir pertanyaan yang
diajukan, semuanya telah memenuhi maka data terdistribusi dengan normal
syarat validitas dan terdapat satu dan model regresi telah memenuhi
indikator yang tidak valid yaitu Yl.3 asumsi normalitas dan tidak terjadi
sehingga dilakukan Uji Validitas masalah normalitas maka layak untuk
Tahap Kedua. Pada uji ini semuanya dilanjutkan ke uji selanjutnya.
telah memenuhi syarat validitas yaitu
r hitung (0,393 - 0,715) > r tabel Uji Multikolinearitas
(0,396). Dalam penelitian ini metode
Uji Reliabilitas pengambilan keputusan yang digunakan
Hasil nilai Alpha Cronbach (r hitung) dengan melihat nilai Tolerance dan VIF
berada diatas Ob396 dengan jumlah yaitu jika nilai tolerance >0,1 dan nilai
variabel 3. Nilai r tabel untuk uji dua VIF kurang 10 maka tidak terjadi
sisi pada taraf kepercayaan 95 % adalah multikolinearitas. Berdasarkan tabel
0,396. Oleh karena nilai Alpha Coefficients dengan melihat nilai
Cronbach temyata lebih besar dari r Tolerance dan VIF (Varian Inflation
tabel maka kuisioner penelitian skripsi Factor), diperoleh nilai Tolerance
ini yang diuji terbukti reliabel menunjukkan > 0,1 dan nilai VIF
menunjukkan nilai VIF<10.

JEMI Vol.20/No.2/Desember/2020 107


Tabel. 2 Uji F
Uji F digunakan untuk
Collinearit y Statistics mengetahui pengaruh variabel
Tolerance VIF independen secara bersama-sama
.432 1.439 (simultan) terhadap variabel dependen,
dalam hal penelitian ini untuk menguji
.587 1.705 pengaruh simultan beban kerja dan
lingkungan kerja non fisik terhadap
Sumber:output SPSS bumout karyawan.
Hasil uji F dapat dilihat pada
Gambar 3. Uji Heteroskedastisitas tabel Anova berikut. Berdasarkan tabel
di atas dapat disimpulkan bahwa
variabel beban kerja (X1) dan
lingkungan kerja non fisik (X2) secara
simultan berpengaruh terhadap bomout
karyawan, di mana probabilitas hasil
regresi linear berganda lebih kecil dari
tingkat kesalahan (a) sebesar 5% (p <
0,05). Jika F hitung lebih besar dari F
tabel ( F h i t u n g 1 6 . 2 8 6 > dari F
Sumber: Output SPSS
tabel 4.2417).
Untuk mendeteksi ada tidaknya Dengan demikian variabel
heteroskedastisitas dilihat dari output independen mempunyai hubungan
diatas, terlihat titik penyebarannya tidak yang signifikan atau variabel
menentu atau bertebaran tidak menentu bumout karyawan dipengaruhi oleh
sehingga dapat disimpulkan tidak variabel beban kerja (X1) dan
lingkungan kerja non fisik (X2)
terdapat heteroskedastisitas.

Tabel 3. ANOVA
Model Sum of df Mean Square F Sig.
Squares

Regression 1.119 2 .560 16.286 .000b


Residual .756 22 .034
Total 1.875 24
Sumber : Output SPSS 2018

Analisis selanjutnya adalah untuk mengetahui nilai korelasi dan sumbangan persentase
(adjusted R square) antara variabel independen dan variabel dependen yaitu variabel
beban kerja (X1) dan lingkungan kerja non fisik (X2) terhadap bomout karyawan yang
dapat dilihat pada tabel 4. model summary.
Pada tabel model summary terlihat nilai R sebesar 0,773 nilai tersebut bisa
dibandingkan dengan cara melihat daftar korelasi T tabel yang diberikan oleh
Sugiyono dalam bukunya Stastistika Untuk Penelitian (2007) pada tabel 5.

JEMI Vol.20/No.2/Desember/2020 108


Tabel. 4.Model Summary

Mode R R Square Adjusted R Std. Error of


l Square The Estimate

1 .773 .597 .560 .18536


8
Tabel 5. Daftar Korelasi atau 56% tingkat bumout karyawan
dipengaruhi variabel beban kerja (X1)
Interval Tingkat dan lingkungan kerja non fisik (X2)
0,00Koefisien
- 0,199 Hubungan
Sangat rendah sedangkan sisanya 44% dipengaruhi
0,20 - 0,399 Rendah oleh variabel lainnya diluar penelitian ini
0,40 - 0,599 Sedang seperti gaya kepemimpinan, motivasi dan
0,60 - 0,799 Kuat disiplin kerja.
0,80 - 1,000 Sangat kuat
Uji t (Pengujian Hipotesis Secara
Berdasarkan tabel korelasi diatas terlihat Parsial)
bahwa korelasi atau hubungan antara Untuk mengetahui pengaruh variabel
variabel beban kerja (X1) dan bebas yaitu variabel beban kerja (X1)
lingkungan kerja non fisik (X2) secara dan lingkungan kerja non fisik (X2)
serentak mempengaruhi bumout secara parsial (secara sendiri-sendiri)
karyawan hubugannya berada pada mempengaruhi bumout karyawan
interval kuat karena terletak diantara adalah dengan menggunakan uji t
0,60 - 0,799. Karena variabel dalam lalu membandingkan nilai t hitung
penelitian ini menggunakan lebih dari terhadap t tabel pada Level of
satu maka nilai yang digunakan Confidence sebesar 95% atau a = 5%.
untuk melihat sumbangan nilai yang Adapun nilai t tabelnya adalah 1,7081.
diberikan adalah dengan melihat Nilai Adapun hasil perhitungannya untuk uji t
adjusted R square sebesar 0,560. dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Beta
Error
(Constant}
.624 .381 1.638 .000
Beban_Kerja .394 .121 .578 3.268 .002

Lingkungan Keria Non Fisik .196 .133 262 1.882 .000

Sumber : Lampiran Output SPSS 2018

JEMI Vol.20/No.2/Desember/2020 109


Secara matematis dari model basil uji t menggunakan lebih dari satu maka
diatas dapat dinyatakan sebagai berikut: nilai yang digunakan untuk melihat
Variabel beban kerja (X1) sumbangan nilai yang diberikan
adalah dengan melihat Nilai adjusted R
berpengaruh secara parsial terhadap square sebesar 0,560 atau 56% tingkat
bumout karyawan, karena t hitung lebih bomout karyawan dipengaruhi variabel
besar dari t tabel (t hitung 3,268 > t beban kerja dan lingkungan kerja
tabel 1,708) sehingga Ho ditolak dan Hl non fisik sedangkan sisanya 44%
diterima. Variabel lingkungan kerja non dipengaruhi oleh variabel lainnya
fisik (X2) berpengaruh secara parsial diluar penelitian ini seperti gaya
kepemimpinan, motivasi kerja, dan
terhadap terhadap bumout karyawan,
disiplin kerja.
karena t hitung lebih besar dari t tabel Behan Kerja Dan Lingkungan
( 1,882> 1,708)sehingga Ho ditolak dan Kerja Non Fisik merupakan variabel
Hl diterima. independen atau variabel bebas yang
mempengaruhi kejenuhan kerja
PEMBAHASAN ( B u r n o u t ) seperti kelelahan fisik
1. Pengaruh Beban Kerja Dan karyawan karena bekerja terlalu lama,
Lingkungan Kerja Non Fisik emosional karyawan yang meningkat,
Terhadap Burnout mental karyawan yang rendah mampu
Hasil perhitungan uji F (korelasi mempengaruhi kejenuhan kerjanya
simultan I bersama - sama), variabel dan kurangnya hasil pekerjaan para
beban kerja (X1) dan lingkungan kerja karyawa dihargai yang berpengaruh
non fisik (X2) secara simultan secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh terhadap burnout memherikan pengaruhnya terhadap
karyawan, di mana probabilitas hasil kejenuhan kerja (Burnout).
regresi linear berganda lebih kecil dari Dari hasil penelitian terdahulu
tingkat kesalahan (a) sebesar 5% (p < milik Lalu Ciptadi Romadhoni (2015)
0,05). Jika F hitung lebih besar dari F dan Rizqiansyah (2017) dimana variabel
tabel (16,286 > 4.2417). Maka hipotesis Beban Kerja Dan Lingkungan Kerja
pertama yang menyatakan "Bahwa Non Fisik memberikan pengaruh secara
variabel beban kerja dan lingkungan simultan maupun parsial yang kuat
kerja non fisik berpengaruh signifikan terhadap Kelelahan Kerja (Burnout) atas
terhadap kejenuhan kerja (burnout) dasar tersehut peneliti sekarang
karyawan pada PT. WOM. Finance Di menggunakan variahel kepuasan kerja
Tenggarong" diterima dan terbukti dan loyalitas kerja untuk mengukur
kebenarannya. kejenuhan kerja (burnout) karyawan
Hasil ini diperkuat dengan angka pada PT. WOM. Finance Di Tenggarong
R 0,773 hasil ini bahwa korelasi atau
hubungan variabel beban kerja dan 2. Pengaruh Beban Kerja Terhadap
lingkungan kerja non fisik terhadap Burnout
bomout karyawan adalah kuat Variabel heban kerja (X1) memiliki
hubungannya. pengaruh positif terhadap bomout
Korelasi atau hubungan antara karyawan, Kemampuan variabel ini
variabel beban kerja dan lingkungan menjelaskan bomout karyawan sehesar
kerja non fisik secara serentak 0.764 atau 76,4%. Berdasarkan uji t (t
mempengaruhi burnout karyawan test) temyata variabel beban kerja
hubugannya berada pada interval kuat mempunyai penganih signifikan secara
karena terletak diantara 0,60 -0,799. parsial terhadap bumout karyawan
Karena variabel dalam penelitian ini (t hitung 3,268 > t tabel 1,7081)

JEMI Vol.20/No.2/Desember/2020 110


Maka dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan uji t (t test) temyata
hipotesis kedua dalam penelitian ini variabel lingkungan kerja non fisik
"Bahwa, variahel beban kerja yang mempunyai berpengaruh signifikan
mempunyai pengaruh secara parsial secara parsial terhadap bomout karyawan
terhadap kejenuhan kerja (burnout) (t hitung 1,882 > t tabel 1,7081). Maka
karyawan pada PT. WOM. Finance Di dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua
Tenggarong diterima dan terbukti dalam penelitian ini "Bahwa, variabel
kebenarannya. Menurut Arika (2011 ), lingkungan kerja non fisik yang
Tubuh manusia dirancang untuk dapat mempunyai pengaruh secara parsial
melakukan aktivitas pekerjaan sehari. terhadap kejenuhan kerja (burnout)
Adanya massa otot yang bobotnya karyawan pada PT. WOM. Finance Di
hampir lebih dari separuh behan Tenggarong diterima dan terbukti
tubuh, memungkinkan kita untuk kebenarannya.
dapat menggerakkan dan melakukan Menurut Schultz & Schultz
pekerjaan. Pekerjaan disatu pihak (2006) lingkungan kerja diartikan
mempunyai arti penting bagi sebagai suatu kondisi yang berkaitan
kemajuan dan peningkatan prestasi, dengan ciri-ciri tempat bekerja terhadap
sehingga mencapai kehidupan yang
perilaku dan sikap pegawai dimana hal
produk:tif sebagai :satu tujuan hidup.
tersebut berhubungan dengan terjadinya
Beban Kerja merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi kejenuhan
perubahan-perubahan psikologis karena
kerja (Burnout) seperti terlalu berlebihanya hal-hal yang dialami dalam
target yang harus dicapai karyawan, pekerjaannya atau daLam keadaan
kondisi pekerjaan yang kurang tertentu yang harus terus diperhatikan
mendukung karyawan untuk berkembang oleh organisasi yang mencakup
dan standar pekerjaan yang ditetapkan kebosanan keria.pekeriaan yang
terlalu tinggi yang berpengaruh secara monoton dan kelelahan.
bersama-sama (simultan) maupun secara Lingkungan Kerja Non Fisik
sendiri-sendiri (parsial) memberikan merupakan variabel kedua yang
pengaruhnya terhadap kejenuhan kerja mempengaruhi kejenuhan kerja
(Burnout). (burnout) seperti hubungan dengan
Dari hasil penelitian terdahulu milik sesama rekan kerja yag kurang terjalin
Lalu Ciptadi Romadhoni (2015) dan Moch. dengan baik, hubungan atasan dengan
Zulfiqar Afifuddin Rizqiansyah (2017), bawahan yang kurang memahami
dimana variabel beban kerja memberikan kondisi karyawan dan kurang
pengaruh simultan maupun parsial terjalinnya komunikasi sesama rekan
terhadap Kelelahan Kerja (Burnout) atas kerja yang berpengaruh secara
dasar tersebut peneliti sekarang bersama-sama (simultan) maupun
menggunakan variabel beban kerja untuk secara sendiri-sendiri (parsial)
mengukur kejenuhan kerja (burnout) memberikan pengaruhnya terhadap
karyawan kejenuhan kerja (burnout). Dari hasil
penelitian terdahulu milik Lalu Ciptadi
3. Pengaruh Lingkungan Kerja Non Romadhoni (2015) dimana variabel
Fisik Terhadap Burnout lingkungan kerja memberikan pengaruh
Variabel lingkungan kerja non fisik
secara simultan maupun parsial yang
(X2) memiliki pengaruh positif
kuat terhadap kejenuhan kerja (burnout)
terhadap bumout karyawan. atas dasar tersebut peneliti sekarang
Kemampuan variabel ini menjelaskan
menggunakan variabel lingkungan
bomout karyawan sebesar 0,633 atau
kerja non fisik untuk mengukur
63.3%.
kejenuhan kerja (burnout) karyawan.

JEMI Vol.20/No.2/Desember/2020 111


4. Pengaruh Variabel Dominan berikut Y = 0,624 + 0,394.X1 + 0, l
Terhadap Bumout 96.X2 Dari hasil persamaan
Dari kedua h asil uji korelasi tersebut dapat diketahui konstanta
parsial terlihat nilai variabel beban kerja sebesar 0,624 menyatakan bahwa
yang paling besar dibandingkan jika X1 dan X2 sama dengan nol
variabel lingkungan kerja non fisik, atau jika variabel beban kerja dan
sehingga variabel beban kerja merupakan lingkungan kerja non fisik tidak ada
variabel yang paling dominan maka bumout karyawan karyawan
berpengaruh terhadap bumout akan selalu tetap constant sebesar
karyawan. Dari uraian tersebut, 0.624
maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2. Angka R adalah 0,773 hasil ini
kedua dalam penelitian ini "Bahwa, bahwa korelasi atau hubungan
variabel beban kerja yang mempunyai variabel beban kerja dan
pengaruh paling dominan terhadap lingkungan kerja non fisik terhadap
kejenuhan kerja (burnout) karyawan bumout karyawan. Korelasi atau
pada PT. WOM. Finance Di hubungan antara variabel beban
Tenggarong." di terima dan terbukfi kerja dan lingkungan kerja non
kebenaranya. fisik secara serentak
Beban kerja berlebih, timbul mempengaruhi bomout karyawan
sebagai akibat dari kegiatan yang hubugannya berada pada interval
terlalu banyak diberikan kepada tenaga kuat karena terletak diantara 0,60
kerja untuk diselesaikan dalam waktu - 0,799. Karena variabel dalam
tertentu. Munandar (2008) menyatakan penelitian ini menggunakan lebih
bahwa beban kerja berlebih secara fisik dari satu maka nilai yang digunakan
dan mental adalah melakukan terlalu untuk melihat sumbangan nilai yang
banyak kegiatan baik fisik maupun diberikan adalah dengan melihat
mental, dan ini dapat merupakan sumber Nilai adjusted R square sebesar
stres pekerjaan. 0,560 atau 56% tingkat bomout
Beban kerja berlebih, akan karyawan dipengaruhi variabel
membutuhkan waktu untuk bekerja beban kerja dan lingkungan kerja
dengan jumlah jam yang sangat banyak non fisik sedangkan sisanya 44%
untuk menyelesaikan semua tugas yang dipengaruhi oleh variabel lainnya
telah ditetapkan, dan ini yang diluar penelitian ini seperti gaya
merupakan sumber tambahan beban kepemimpinan, motivasi kerja dan
kerja. Setiap pekerjaan diharapkan dapat disiplin kerja
diselesaikan secara cepat, dalam waktu 3. Hasil perhitungan uji F (korelasi
sesingkat mungkin. Waktu merupakan simultan I bersama - sama), variabel
salah satu ukuran, namun bila desakan beban kerja (X1) dan lingkungan
waktu dapat menyebabkan timbulnya kerja non fisik CX:2) secara simultan
banyak kesalahan atau menyebabkan berpengaruh terhadap bomout
kondisi kesehatan pekerja menurun, maka karyawan, Maka hipotesis
itulah yang merupakan cerminan adanya pertama yang menyatakan
beban kerja berlebih. Adanya beban "Bahwa, variabel beban kerja dan
berlebih mempunyai pengaruh yang tidak lingkungan kerja non fisik
baik pada kesehatan pekerja berpengaruh signifikan terhadap
kejenuhan kerja (burnout)
PENUTUP karyawan pada PT. WOM. Finance
Kesimpulan Di Tenggarong" diterima dan
1. Dari hasil analisis maka diperoleh terbukti kebenarannya.
persamaan regresi berganda sebagai

JEMI Vol.20/No.2/Desember/2020 112


4. Dari kedua hasil uji korelasi parsial Wilayah Makasar. Skripsi Mahasiswa
terlihat nilai variabel beban kerja Fakultas Ekonomi Universitas
yang terbesar dibandingkan variabel Hasanudin Makasar.
lingkungan kerja non fisik, Daft, Richard L. 2002. Manajemen Edisi
sehingga variabel beban kerja Kelima Jilid Satu. Jakarta : Erlangga
merupakan variabel yang paling
dominan berpengaruh terhadap Dessler, Gary. 2001. Manajemen
bomout karyawan. Dari uraian Personalia Teknik dan Konsep
tersebut, maka dapat disimpulkan Modem Edisi Ketiga. Jakarta:
bahwa hipotesis kedua dalam Erlangga
penelitian ini "Bahwa, variabel beban Henry, 2010. Manajemen Public
Relations, Jakarta: PT. Raja
kerja yang mempunyai pengaruh
Grafindo Persada,
paling dominan terhadap kejenuhan
Gitosudarmo & Sudita. (2000).
kerja (burnout) karyawan pada PT.
Perilaku Keorganisasian, Edisi
WOM. Finance Di Tenggarong." Pertama. Jogjakarta: Erlangga.
diterima dan terbukti kebenaranya.
Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen
Saran-Saran Sumber Daya Manusia:Pengertian
Berdasarkan kesimpulan diatas Dasar, Pengertian, dan Masalah.
peneliti dapat memberikan saran-saran Jakarta: PT. Toko Gunung Agung,
sebagai berikut : Hasibuan, Melayu, 2002, "Manajemen
1. Hendaknya PT. WOM. Finance Sumber Daya Manusia" "edisi
diharapkan dapat tetap revisi" PT.BumiAksara: Jakarta.
mendistribusikan beban kerja Handoko, T. Hani. (2001 ). Manajemen
karyawan secara seimbang kepada Personalia dan Sumber Daya
karyawan sesuai dengan kemampuan Manusia Edisi 2. BPFE Yogyakarta.
yang dimiliki oleh individu dari Lalu Ciptadi Romadhoni (2015),
karyawan itu sendiri "Pengaruh beban kerja, lingkungan
2. Hendaknya manajemen PT. kerja, dan dukungan sosial terhadap
WOM. Finance untuk melakukan burnout pustakawan di Kota
evaluasi pengadaan terhadap Mataram. Mahasiswa Program
kebutuhan karyawan akan peralatan Magister Manajemen Pascasarjana
kerja yang memadai di tempat kerja. Universitas Mataram
3. Masih terdapat nilai sisa sebesar Moch. Zulfiqar Afifuddin Rizqiansyah
44% bomout karyawan dipengaruhi (2017), "Hubungan antara beban
oleh variabel lainnya diluar kerja fisik dan beban kerja mental
penelitian ini seperti gaya berbasis ergonomi terhadap tingkat
kepemimpinan, motivasi kerja dan kejenuhan pada karyawan Jasa
disiplin kerja untuk dilakukan Marga (Persero). Mahasiswa Fakultas
peneliti selanjutnya agar dapat Ekonomi Universitas Negeri Malang
melengkapi penelitian selanjutnya Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya
Manusia dan Produktivitas Kerja.
DAFTAR PUSTAKA Bandung: CV. Mandar Maju
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2007, Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Manajemen Sumber Daya Manusia,
Bisnis. CV. Bandung: Alfabeta.
Cetakan Ke Tujuh PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Ariyanti Amrullah (2012), "Pengaruh
Kompensasi Finansial dan Non
Finansial Terhadap Kinerja Karyawan
Bank Rakyat Indonesia (Persero).

JEMI Vol.20/No.2/Desember/2020 113

Anda mungkin juga menyukai