Salah satu masalah yang pasti akan fikiran dan kondisi fisik seseorang. Stres yang
dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupan tidak di atasi dengan baik biasanya berakibat
berkarya adalah stres yang harus diatasi, baik pada ketidakmampuan seseorang berinteraksi
oleh pegawai sendiri tanpa bantuan orang secara positif dengan lingkungannya, baik
lain, maupun dengan bantuan pihak lain dalam arti lingkungan pekerjaan maupun di
seperti para spesialis yang di sediakan oleh luarnya. Artinya pegawai yang bersangkutan
organisasi dimana pegawai bekerja. akan menghadapi berbagai gejala negatif yang
adalah salah satu instansi yang mengalami stres untuk kelangsungan hidup.
stres merupakan suatu respons adoptif Stres kerja ini kerap menjangkiti
terhadap suatu situasi yang dirasakan banyak pihak ditempat kerja, Orang yang
menentang atau mengancam kesehatan terkena stres kerja (dengan catatan, tidak bisa
seseorang. Kita sering mendengar bahwa stres menanggulanginya) cenderung jadi tidak
pahaman terhadap pekerjaan, beban informasi malas-malasan, tidak efektif dan tidak efisien,
yang terlalu berat atau karena mengikuti ingin pindah tetapi tidak pindah-pindah, dan
tersebut menimbulkan distress, yakni derajat saja ini merugikan organisasi. Selain terkait
penyimpangan fisik, psikis dan perilaku dari dengan menurunnya produktivitas, stres kerja
memiliki sisi positif, yang disebut dengan penderita ini gampang terkena sakit, sedikit-
stres, yakni yang mengarah kepada hal-hal sedikit minta izin atau sering tidak masuk
yang sehat, positif, hasil konstruktif dari kantor. Ini jelas merugikan yang bersangkutan
kejadian penuh stres dan respons stres. Seperti dan juga perusahaan.
yang dikemukakan oleh Dr. Sopiah, MM., Kantor Pos Pemeriksa Rantauprapat
M.Pd. (2008) Eustres adalah pengalaman merupakan Badan Usaha Milik Negara
stres yang tidak berlebihan, cukup untuk (BUMN) yang bergerak dibidang jasa kurir,
menggerakkan dan memotivasi orang agar logistik, dan transaksi keuangan. Kantor Pos
dapat mencapai tujuan, mengubah lingkungan Pemeriksa Rantauprapat, sebagai kantor pos
mereka dan berhasil dalam menghadapi unit pelaksana teknis juga terkena imbas dari
program restrukturisasi manajemen organisasi stres yang dapat mengganggu kinerja mereka.
perusahaan tingkat pusat. Hal ini dapat dilihat Oleh karena itu perusahaan harus
perusahaan menjadi dua bagian, yang masing- fisik maupun psikologi. Perhatian terhadap
masing bagian mempunyai struktur organisasi kondisi pegawai tersebut sangat diperlukan
perusahaan) dan juga target perusahaan dalam keberhasilan perusahaan. Dalam hal ini adalah
meningkatkan frofitnya bisa jadi akan keberhasilan untuk mencapai visi, misi dan
mempengaruhi kondisi Sumber Daya tujuan perusahaan, serta agar dapat bersaing
Manusia ( SDM ) perusahaan. Begitu pula hal sesuai dengan kemajuan perkembangan
menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) yang Kantor Pos Pemeriksa Rantauprapat sering
handal dan dapat bertahan dari berbagai dihadapkan dengan berbagai masalah
persoalan yang dihadapi perusahaan. Adanya sehingga sangat mungkin terkena stres.
tekanan-tekanan untuk mencapai target Masalah tersebut dapat terjadi karena adanya
perusahaan tersebut dapat menjadi salah satu serangkaian tuntutan yang berkaitan dengan
pemicu stres kerja pegawai. pekerjaan seperti beban kerja yang berlebihan,
Stres tidak sendirinya harus buruk, keterbatasan waktu, adanya konflik peran,
walaupun stres lazimnya dibahas dalam hubungan yang kurang harmonis dengan
konteks negatif, stres juga memiliki nilai rekan kerja, perubahan gaya manajerial yang
positif. Namun stres yang terlalu berat dapat kurang sesuai dan hal yang dapat membuat
menghadapi lingkungan, akibatnya pada potensial dapat memicu timbulnya stres kerja
tekanan yang dirasakan pegawai karena tugas- pendekatan untuk mencapai hasil yang
tugas yang tidak dapat mereka penuhi. maksimal dan optimal serta diperlukannya
Artinya, stres muncul saat pegawai tidak produktivitas yang tinggi. Untuk mencapai
mampu memenuhi apa yang menjadi produktivitas yang tinggi, faktor manusia
apa yang menjadi tanggung jawab pekerjaan, karena berhasil tidaknya suatu usaha,
tugas, tidak ada dukungan fasilitas untuk perilaku para pegawai. Sumber Daya Manusia
menjalankan pekerjaanya, tugas-tugas yang (SDM) merupakan aset utama yang sangat
dapat barakibat pada rendahnya kepuasan merupakan masalah yang mendesak untuk
organisasi, terhambatnya pembentukan emosi suatu kepastian mutlak, ini merupakan tanda
positif, pengambilan keputusan yang buruk. bahwa kitapun menyadari kemungkinan atau
akhirnya bisa menyebabkan terjadinya tenaga kerja kita belum memadai. Banyak
kerugian financial pada organisasi yang tidak faktor yang menyebabkannya, misalnya
sedikit jumlahnya. Stres menjadi masalah orientasi kehidupan, yang juga tercermin
yang penting karena situasi itu dapat dalam kehidupan kerja biasanya, orientasi
tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan melainkan berkaitan dengan berbagai
variabel, dan pembicaraan tentang Rantau Utara, Kabupaten
perubahan yang dilakukan oleh perusahaan penelitian ini yang menjadi populasi
yaitu dengan memberikan tantangan kepada adalah seluruh pegawai yang ada di
dipaparkan diatas maka penulis tertarik untuk wakil dari populasi yang diteliti.
mengangkat judul “Pengaruh Stres Kerja Apabila subjeknya kurang dari 100,
Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada lebih baik diambil secara keseluruhan
sesuatu yang berbentuk apa saja yang data yang digunakan peneliti yaitu
utama menggali data dalam penelitian paling dominan dalam penelitian ini adalah
ini. Angket merupakan metode yang usia 20-30 tahun sebanyak 12 orang atau
pertanyaan tertulis yang harus diisi 40,7%, usia 41-50 sebanyak 3 orang atau
oleh responden. Angket yang 11,1% dan responden terkecil di > 51 tahun
No SS S KS 3.TS
Dari responden
STS yang
item
F % F % F % F % F kurang
menyatakan % setuju ada
1 7 25.9 10 37.0 7 25.9 3 11.1 0 0
2 9 33.3 5 18.5 9 33.3 4 14.8responden
15 0 0atau 55,5% dan
3 2 7.4 7 25.9 15 55.5 3 11.1 0 0
4 1 3.7 13 48.1 10 37.0 3 yang
11.1 menyatakan
0 0 setuju ada 7
5 3 11.1 9 33.3 10 37.0 5 18.5 0 0
6 2 7.4 10 37.0 11 40.7 4 responden
14.8 0 atau 025,9% dan yang
7 2 7.4 11 40.7 12 44.4 2 7.4 0 0
8 3 11.1 13 48.1 7 25.9 4 menyatakan
14.8 0 tidak0 setuju ada 3
9 7 25.9 14 51.8 3 11.1 3 11.1 0 0
10 11 40.7 11 40,7 2 7.4 3 responden
11.1 0 atau 011,1% dan yang
Berdasarkan tabel 4.5 dapat
menyatakan sangat setuju ada 2
dilihat bahwa :
responden atau 7,4%.
1. Dari responden, yang
4. Dari responden yang
menyatakan setuju ada 10
menyatakan setuju ada 13
responden atau 37,0% dan yang
responden atau 48,1% dan yang
menyatakan sangat setuju ada 7
menyatakan kurang setuju ada
responden atau 25,9% dan yang
10 responden atau 37,0% dan
menyatakan kurang setuju ada 7
yang menyatakan tidak setuju
responden atau 25,9% dan yang
ada 3 responden atau 11,1% dan
menyatakan tidak setuju ada 3
yang menyatakan sangat setuju
responden atau 11,1%.
ada 1 responden atau 3,7%.
2. Dari responden yang
2. Dari responden yang
menyatakan sangat setuju ada 9
menyatakan kurang setuju ada
responden atau 33,3% dan yang
10 responden atau 37,0% dan
menyatakan kurang setuju ada 9
yang menyatakan setuju ada 9
responden atau 33,3% dan yang
responden atau 33,3% dan yang
menyatakan setuju ada 5
menyatakan tidak setuju ada 5
responden atau 18,5% dan yang
responden atau 18,5% dan yang menyatakan tidak setuju ada 4
bahwa setiap stres kerja 1.036 0.507. Nilai sebesar 0.507 ini
DAFTAR PUSTAKA