(Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK
(Materi MK 01) Teknik Penyusunan KTSP & Silabus SMK
i
Seri bahan bimbingan teknis (Bimtek) ini meliputi judul-judul
berikut.
1. Teknik Penyusunan KTSP dan Silabus SMK;
2. Teknik Penyusunan RPP;
3. Teknik Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal SMK;
4. Teknik Penyusunan Modul Bahan Ajar);
5. Teknik Pelaksanaan Pengembangan Diri pada SMK;
6. Model-model Pembelajaran SMK;
7. Penilaian dan Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik SMK;
8. Implementasi Sistem Kridit Semester pada SMK.
Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga
terwujudnya seri buku bahan bimbingan teknis ini, kami ucapkan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
ii
DAFTAR ISTILAH (GLOSARIUM)
1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP
adalah badan mandiri dan independen yang bertugas
mengembangkan, memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi
standar nasional pendidikan.
3. Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi lulusan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.
4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
5. Kerangka Dasar Kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam
penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya
pada setiap satuan pendidikan.
6. Keunggulan Lokal dan Global adalah potensi unggulan daerah
dan atau internasional dalam bentuk sumberdaya alam dan sosial
budaya (seni, produk, jasa, kerajinan, bahasa, teknologi dan lain-
lain).
7. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan.
8. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
iii
9. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak
secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.
10. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh
mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.
11. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah
kualifikasi kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok
mata pelajaran yang mencakup kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu
pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga dan
kesehatan.
12. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk
mata pelajaran tertentu.
13. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal
peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada
setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas
sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus
dicapai dan berlaku secara nasional.
14. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus
dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan
untuk menyusun indikator kompetensi.
15. Pendidikan Kecakapan Hidup adalah pendidikan yang
memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan
intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha
mandiri.
16. Beban Belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik dalam mengikuti kompetensi pembelajaran
melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
iv
mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi
lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik.
17. Kegiatan Tatap Muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran,
pendidik dan lingkungan.
18. Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.
Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan,
pengayaan, dan percepatan
19. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta
didik.
20. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan kompetensi
pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh
kompetensi pembelajaran dan beban belajar yang sudah
ditetapkan, untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum
yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata
pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran.
21. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan
kompetensi pendidikan, yang peserta didiknya menentukan sendiri
beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester
pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran
pada sistem kredit semester, dinyatakan dalam satuan kredit
semester (sks).
22. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
v
23. Permulaan Tahun Ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan
pendidikan.
24. Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.
25. Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran
setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh
mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.
26. Waktu Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal, pada satuan pendidikan yang
dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur
khusus.
27. Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan
dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut
terbagi dalam lima kelompok, yaitu kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu
pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan
kesehatan.
28. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan
informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
29. Kategori Standar, SMK yang belum memenuhi 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
30. Kategori Mandiri, SMK kategori mandiri adalah SMK yang hampir
atau telah memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
31. SKK adalah Standar Kompetensi Kerja
32. SKKNI adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang
merupakan salah satu bentuk dari SKK.
vi
DAFTAR ISI
PENGANTAR .................................................................. i
DAFTAR ISTILAH(Glosarium) ....................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Landasan......................................................... 1
B. Tujuan Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan
KTSP SMK ...................................................... 2
C. Pengertian ....................................................... 2
D. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP SMK .... 2
E. Acuan Operasional Penyusunan KTSP SMK .. 5
BAB II KOMPONEN DAN PENYUSUNAN KTSP
SMK
A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
SMK ................................................................ 9
B. Struktur dan Muatan KTSP SMK ..................... 9
C. Kalender Pendidikan ....................................... 32
D. Pelaksanaan Penyusunan KTSP..................... 34
BAB III PENGEMBANGAN SILABUS
A. Pengertian Silabus .......................................... 45
B. Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus .......... 45
C. Langkah-langkah Pengembangan Silabus ...... 46
D. Unit Waktu Silabus .......................................... 53
E. Pengembangan Silabus Berkelanjutan ........... 53
F. Komponen dan Format Silabus ....................... 53
LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Struktur Kurikulum ........................... 61
Lampiran 2. Contoh KTSP ............................................... 67
Lampiran 3. Contoh Silabus ............................................. 100
Lampiran 4. Keputusan Dirjen Mandikdasmen No.
251/C/KEP/MN/2007. …………………... 104
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Landasan
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)
Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
4. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan (SKL).
5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 yang disempurnakan
dengan Permendiknas Nomor 6 tahun 2007 tentang
Pelaksanaan Standar Isi dan SKL pada Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
6. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
1
7. Panduan Penyusunan KTSP yang dikeluarkan BSNP
8. Standar Kompetensi Kerja (SKK) yang berlaku.
C. Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
2
dinas pendidikan, mengacu pada standar isi dan standar
kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan penyusunan
KTSP yang disusun oleh BSNP.
Sebagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
umumnya, KTSP SMK dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
berikut.
3
memberikan kegiatan pembelajaran peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
4
E. Acuan Operasional Penyusunan KTSP SMK
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
5
keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling
mengisi.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung
peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap
memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut
mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
6
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan
wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan
penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum
harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
7
8
BAB II
9
Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
Kelompok Mata Mata Pelajaran
No Cakupan
Pelajaran Terkait
1. Agama dan Kelompok mata
Agama,
Akhlak Mulia pelajaran agama
Pendidikan
dan akhlak mulia,
Kewarga-
dimaksudkan untuk
negaraan,
membentuk peserta
Pengembangan
didik menjadi
Diri, IPA, Seni
manusia yang
Budaya, IPS,
beriman dan
Penjaskes,
bertakwa kepada
Matematika dan
Tuhan Yang Maha
Kejuruan.
Esa, serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia
mencakup etika,
budi pekerti, atau
moral sebagai
perwujudan dari
pendidikan agama.
10
Kelompok Mata Mata Pelajaran
No Cakupan
Pelajaran Terkait
wawasan
kebangsaan, jiwa
dan patriotisme bela
negara,
penghargaan
terhadap hak-hak
asasi manusia,
kemajemukan
bangsa, pelestarian
lingkungan hidup,
kesetaraan gender,
demokrasi,
tanggung jawab
sosial, ketaatan
pada hukum,
ketaatan membayar
pajak, dan sikap
serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
11
Kelompok Mata Mata Pelajaran
No Cakupan
Pelajaran Terkait
4. Estetika Kelompok mata Bahasa
pelajaran estetika Indonesia,
dimaksudkan untuk Bahasa Inggris,
meningkatkan Seni Budaya,
sensitivitas, KKPI, Kejuruan
kemampuan dan Muatan
mengekspresikan Lokal.
dan kemampuan
mengapresiasi
keindahan dan
harmoni.
Kemampuan
mengapresiasi dan
mengekspresikan
keindahan serta
harmoni mencakup
apresiasi dan
ekspresi, baik dalam
kehidupan individual
sehingga mampu
menikmati dan
mensyukuri hidup,
maupun dalam
kehidupan
kemasyarakatan
sehingga mampu
menciptakan
kebersamaan yang
harmonis.
12
Kelompok Mata Mata Pelajaran
No Cakupan
Pelajaran Terkait
dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat
termasuk
kesadaran, sikap,
dan perilaku hidup
sehat yang bersifat
individual ataupun
yang bersifat kolektif
kemasyarakatan,
seperti
keterbebasan dari
perilaku seksual
bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS,
demam berdarah,
muntaber, dan
penyakit lain yang
potensial untuk
mewabah.
1. Mata pelajaran
Merujuk pada penjelasan Pasal 15 Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan
pendidikan menengah kejuruan utamanya adalah
mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja pada
bidang tertentu.
Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta dapat
mengembangkan keahlian dan keterampilan, peserta didik
harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang
keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi,
13
memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi
sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki
kemampuan mengembangkan diri, maka struktur kurikulum
pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan
diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum SMK
berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan
Lokal, dan Pengembangan Diri.
Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 37, kurikulum SMK wajib memuat:
a. Pendidikan Agama;
b. Pendidikan kewarganegaraan;
c. Bahasa;
d. Matematika;
e. Ilmu Pengetahuan Alam;
f. Ilmu Pengetahuan Sosial;
g. Seni dan budaya;
h. Pendidikan jasmasi dan olah raga;
i. Keterampilan/kejuruan, dan
j. Muatan lokal.
Atas dasar itu, maka mata pelajaran wajib pada kurikulum SMK
terdiri atas Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,
Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Keterampilan/Kejuruan
(terdiri atas Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi,
Kewirausahaan dan mata pelajaran kejuruan). Mata pelajaran
ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya
dalam spektrum manusia kerja.
14
a. Mendata standar kompetensi yang terdapat pada SKK;
b. Mengidentifikasi kompetensi yang sifatnya mendasar dan
melandasi prinsip-prinsip keilmuan, dan kompetensi yang
menjadi prasyarat untuk kompetensi kejuruan;
c. Mengidentifikasi materi-materi pendukung pada indikator
kompetensi kejuruan.
Selanjutnya kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam DKK
dan KK dikelompokkan dalam standar kompetensi baru yang
menjadi nama mata pelajaran sesuai dengan Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan berdasarkan
Keputusan Dirjen Mandikdasmen nomor 251/C/KEP/MN/2008
tanggal 22 Agustus 2008.
2. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau
dapat diperpanjang hingga empat tahun, mulai kelas X sampai
dengan kelas XII atau kelas XIII. Mata pelajaran beserta alokasi
waktu pada struktur kurikulum SMK tercantum pada Tabel 2
berikut :
15
Komponen Durasi Waktu (Jam)
Pertanian
Keterangan notasi :
a)
Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan
oleh setiap Kompetensi Keahlian. Kompetensi Keahlian
yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar
jumlah jam yang dicantumkan.
16
b)
Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai
dengan kebutuhan setiap Kompetensi Keahlian.
c)
Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai
dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku
di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam.
d)
Ekuivalen 2 jam pembelajaran (per minggu).
17
d. Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan
sistem ganda.
e. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45
menit.
f. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap
muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia
usaha/industri ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per
minggu.
g. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah
38 minggu dalam satu tahun pelajaran.
Berdasarkan struktur kurikulum dan implikasinya disusun
struktur kurikulum untuk masing-masing satuan pendidikan
sesuai Kompetensi Keahlian masing-masing (lihat Lampiran 1).
Keterangan :
Ej TM = Estimasi jam TM
Ej PS = Estimasi jam PS
Ej PI = Estimasi jam PI
18
Misalnya satu Kompetensi Dasar membutuhkan jam
belajar sbb :
tatap muka (TM) = 6 jam
praktik di sekolah (PS) = 8 jam
praktik di industri (PS) = 20 jam
Maka :
Jumlah jam terstruktur :
6 + 8 + 20 = 15 jam
1 2 4
Jumlah jam belajar di sekolah : 6 + 8 = 14 jam
Jumlah jam di industri
(dalam bentuk prakerin) = 20 jam
Total jam belajar di sekolah dan industri (jam terjadwal)
adalah :
6 + 8 + 20 = 34
19
d. Menghitung jumlah kebutuhan jam terstruktur untuk
praktik di industri sbb :
20
Penjelasan Tabel 3. :
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan nama mata pelajaran (hasil analisis
pengelompokan kompetensi yang ditetapkan oleh
Direktorat PSMK)
Kolom 3 : Diisi dengan sejumlah stándar kompetensi mata
pelajaran dimaksud (kolom 2)
Kolom 4 : Diisi dengan jumlah kebutuhan jam per pertemuan
(berdasarkan empirik dan hasil analisis silabus).
Kolom 5 : Diisi dengan prediksi jumlah / frekuensi pertemuan
Kolom 6 : Diisi dengan hasil perkalian kolom 4 dan 5
Kolom 7 dan 8 : Diisi dengan alokasi jam untuk TM, PS yang
merupakan distribusi dari Total jam (kolom 6)
Kolom 9 : Diisi dengan estimasi jam untuk PI
Kolom 10 : Diisi dengan hasil perhitungan jam TM, PS, PI
dengan perbandingan 1:2:4
21
6. Muatan lokal
a. Muatan lokal merupakan mata pelajaran yang
kompetensinya tidak dapat diwadahi pada mata pelajaran
yang telah ada, karena itu setiap satuan pendidikan harus
mengembangkan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi
Dasar (KD), dan indikator.
Satuan pendidikan dan komite sekolah mempunyai tugas
dan wewenang penuh mengembangkan mata pelajaran
muatan lokal. Pengembangan muatan lokal meliputi latar
belakang, tujuan, ruang lingkup, SK, KD dan arah
pengembangan mata pelajaran dilaksanakan melalui
kegiatan :
1) Menganalisis informasi tentang potensi daerah yang
meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, kekayaan
alam, dan sumber daya manusia yang ada di daerah,
serta prioritas pembangunan daerah di berbagai sektor
yang selaras dengan Kompetensi Keahlian dan
perkembangan usia peserta didik.
2) Mengembangkan SK dan KD muatan lokal.
Pengembangan SK dan KD muatan lokal sama seperti
pada SKK Kompetensi Keahlian, diawali dengan
mengidentifikasi bidang, lingkup dan tugas-tugas
pekerjaan. Contoh : Bidang pekerjaan adalah
“Pengolahan makanan”, lingkup “makanan pembuka”,
uraian tugas misalnya “menyiapkan makanan
pembuka”. Selanjutnya diuraikan standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator yang diperlukan untuk
menyiapkan makanan pembuka yang perumusannya
mengacu pada rambu-rambu yang telah dijelaskan.
3) Menetapkan nama mata pelajaran muatan lokal dan
menentukan prioritas bahan kajian muatan lokal yang
akan dilaksanakan.
4) Mengembangkan silabus mata pelajaran muatan lokal.
22
b. Ruang Lingkup muatan lokal terdiri atas :
1) Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah
Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang
terdapat didaerah tertentu yang pada dasarnya
berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial
ekonomi, dan lingkungan sosial budaya.
Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang
diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah,
khususnya untuk kelangsungan hidup dan
peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut,
yang disesuaikan dengan arah perkembangan
daerah serta potensi daerah yang bersangkutan.
2) Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal, dapat berupa: bahasa
daerah, bahasa Inggris, kesenian daerah, keterampilan
dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan
tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar,
serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah dan
selaras dengan kompetensi keahliannya. Secara
skematis langkah-langkah pengembangannya
digambarkan dalam diagram alur berikut,
23
7. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik dan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan
lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan
antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karier.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran.
Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara
kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.
Pengembangan diri pada SMK terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karir.
a. Pengembangan kreativitas
Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui
kegiatan ekstrakurikuler antara lain pramuka, paskibra,
PMR, karya ilmiah siswa, pameran hasil karya siswa,
lomba karya ilmiah siswa (LKS), dan pentas seni.
b. Pengembangan karir.
Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui
pemberian informasi lapangan kerja, bimbingan tata cara
mancari pekerjaan, bimbingan profesi, pengenalan serta
pengembangan kepribadian.
24
terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Penugasan terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik,
didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian
kompetensi pada kegiatan tatap muka, termasuk kegiatan
perbaikan, pengayaan dan percepatan. Sedangkan kegiatan
mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik
yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian
kompetensi yang waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta
didik.
a. SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban
belajar dalam sistem paket dan dapat menggunakan
pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester
(SKS). SMK kategori standar adalah SMK yang belum
memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
SMK kategori mandiri menggunakan pengaturan beban
belajar dalam sistem kredit semester (SKS). SMK kategori
mandiri adalah SMK yang hampir atau telah memenuhi 8
Standar Nasional Pendidikan (SNP).
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada
sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum (Tabel 2). Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum 4 (empat) jam
pelajaran per minggu secara keseluruhan. Penambahan 4
jam pelajaran per minggu dapat dilakukan terhadap satu
atau lebih mata pelajaran yang ada, atau menambah mata
pelajaran baru yang dianggap penting tetapi tidak terdapat
pada struktur kurikulum yang tercantum pada standar isi.
Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.
c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SMK 0%
- 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan, contoh : mata pelajaran dasar pengolahan
25
dan penyajian makanan 114 jam pelajaran, maka
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur maksimum adalah 60% x 114 jam = 68 jam .
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
Pengertian tentang penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur dapat dilihat pada glosarium.
d. Dua jam pembelajaran kegiatan praktik di sekolah atau
empat jam pembelajaran kegiatan praktik di luar sekolah,
setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka yang
tercantum pada struktur kurikulum.
26
Dukungan tinggi, diberi skor 3
Dukungan sedang, diberi skor 2
Dukungan rendah, diberi skor 1
27
Tabel 4 Contoh Perhitungan KKM Pogram Normatif dan Adaftif.
28
b. KKM Program Produktif
KKM program produktif mengacu kepada standar minimal
penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang
bersangkutan. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-
masing indikator pada KD program produktif pada
dasarnya adalah lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak
kompeten. Peserta didik yang mencapai kompetensi
minimal diberi skor 70 atau 7,0. Penentuan nilai ketuntasan
belajar program produktif dapat dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan,
keterampilan dan sikap sesuai dengan indikator/
kompetensi dasar/standar kompetensi mengarah pada
kebutuhan ranah taksonomi.
2) Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Batas kompeten adalah
cerminan penguasaan indikator yang dipersyaratkan
pada setiap SK/KD/indikator yang merupakan
kemampuan minimal. Peserta didik dinyatakan
kompeten jika memenuhi persyaratan minimal berikut :
- Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.
- Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator
yang dijabarkan menjadi aspek penilaian pada
lembar observasi (lihat lampiran RPP Perangkat
Penilaian).
3) Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan
menggabungkannya sesuai dengan bobot yang telah
ditentukan.
29
10. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan
yang menegaskan bahwa peserta didik telah kompeten dan
berhak melanjutkan ke jenjang kompetensi-kompetensi tahun
selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat
melanjutkan, ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja
peserta didik yang meliputi aspek :
a. Akademik : sesuai dengan KKM
b. Nonakademik :
1). Kehadiran ≥ 80%
2). Sikap/kepribadian minimal B
30
bagian dari ujian sekolah. Pelaksanaan ujian sekolah
mengikuti ketentuan Permendiknas dan SOP yang
diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP).
d. lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang diujikan
(Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ujian
Kompetensi Keahlian). Pelaksanaan Ujian Nasional
mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun
oleh Depdiknas dan SOP yang dikeluarkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Ke empat persyaratan di atas merupakan urutan prasyarat,
artinya kelulusan bukan semata-mata hanya ditentukan oleh
kelulusan ujian nasional; tetapi untuk bisa mengikuti ujian
nasional dan ujian sekolah syarat sebelumnya harus dilalui.
11. Penjurusan
Yang dimaksud penjurusan pada SMK menyangkut 2 hal:
a. Pembukaan dan penutupan Bidang/Program Studi
Keahlian dan Kompetensi Keahlian di SMK yang diatur
dalam Kepmendiknas No.60/U/2002 dan Keputusan
Dirjen Mandikdasmen No.251/C/KEP/MN/2008.
b. Persyaratan siswa memilih masuk Kompetensi
Keahlian tertentu, meliputi:
1) persyaratan akademik : seperti nilai hasil UN, nilai
tes masuk.
2) persyaratan non akademik : antara lain persyaratan
administrasi, persyaratan tidak buta warna, tinggi
badan (tergantung pada Kompetensi Keahlian).
31
12. Pendidikan kecakapan hidup
a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat
memasukkan pendidikan kecakapan hidup yaitu
pendidikan yang memberikan kecakapan personal,
kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan
vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan
Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).
b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian
integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau
berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta
didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan melalui
kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan
organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan formal
lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan kepemudaan,
pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.
32
C. Kalender Pendidikan
1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.
3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.
4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran
setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak
diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan
pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk
hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
6. Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah, apabila ada
perubahan sekolah melaporkan kepada dinas pendidikan
33
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan
lainnya tertera pada Tabel 5.
34
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Untuk satuan
pendidikan sesuai
Maksimum 1
7. Hari libur khusus dengan ciri
minggu
kekhususan
masing-masing
Digunakan untuk
kegiatan yang
diprogramkan
secara khusus
oleh
Kegiatan khusus Maksimum 3 sekolah/madrasah
8.
sekolah/madrasah minggu tanpa mengurangi
jumlah minggu
efektif belajar dan
waktu
pembelajaran
efektif
1. Analisis Konteks
a. Analisis potensi serta kekuatan dan kelemahan yang ada
di sekolah, meliputi: peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, sarana prasarana, biaya, serta kompetensi
keahlian yang ada di sekolah.
b. Analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat
dan lingkungan sekitar, antara lain: komite sekolah,
dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi,
dunia usaha/industri, dunia kerja, sumber daya alam dan
sosial budaya.
c. Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi
lulusan sebagai acuan dan panduan penyusunan
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
35
2. Mekanisme Penyusunan
a. Tim penyusun
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh sekolah
dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi
dinas pendidikan.
Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan SMK
terdiri atas:
1) guru;
2) konselor;
3) kepala sekolah;
4) komite sekolah (sebagai wadah keterlibatan pihak
du/di, asosiasi, dunia kerja, dan anggota institusi
pasangan lainnya), dan
5) nara sumber.
Kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota, Dinas
Pendidikan bertindak sebagai koordinator dan supervisor.
Guru, konselor, komite sekolah (khususnya DU/DI,
Asosiasi, Dunia Kerja, dan anggota Institusi Pasangan
lainnya) dan nara sumber bertindak sebagai anggota tim
penyusun KTSP.
b. Kegiatan
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan
merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah.
Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau
lokakarya sekolah dan/atau kelompok sekolah yang
diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun
pembelajaran baru.
Tahap kegiatan penyusunan kurikulum tingkat satuan
pendidikan secara garis besar meliputi :
36
c. Pemberlakuan
Dokumen KTSP SMK dinyatakan berlaku oleh kepala
sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite
sekolah dan diketahui oleh dinas pendidikan.
37
Alur pelaksanaan penyusunan KTSP SMK adalah sebagai
berikut.
ANALISIS KONTEKS
SWOT Analisis
PENYUSUNAN KTSP
ISI KTSP
Tujuan Tingkat Satuan Pendidikan SMK
Visi dan Misi SMK yang Bersangkutan
Tujuan SMK yang Bersangkutan
Tujuan Kompetensi Keahlian
Standar Kompetensi Lulusan
Diagram Pencapaian Kompetensi
Struktur dan Muatan KTSP SMK yang
Bersangkutan
Kalender Pendidikan SMK yang Bersangkutan
Silabus SMK yang Bersangkutan
38
3. Langkah-langkah Penyusunan KTSP
a. Penulisan cover kurikulum
Penulisan judul kurikulum yang tertera pada lembar cover
mengacu pada nama sekolah, seperti berikut :
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan ..................
Kompetensi Keahlian : ..............................................
b. Merumuskan tujuan pendidikan menengah kejuruan
Rumusan tujuan pendidikan menengah kejuruan pada
dasarnya merupakan tujuan yang dirumuskan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam Panduan
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai
jabaran dari UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 3 dan penjelasan Pasal 15.
c. Merumuskan visi dan misi SMK
Setiap satuan SMK merumuskan visi dan misinya
masing-masing dengan memperhatikan acuan
operasional penyusunan KTSP. Rumusan visi dan misi
secara jelas menggambarkan eksistensi SMK yang
bersangkutan serta gambaran masa depannya. Visi dan
misi yang dirumuskan akan mengarahkan penyusunan
kurikulum.
d. Merumuskan tujuan SMK
Setiap satuan SMK merumuskan tujuan masing-masing
mengacu kepada visi dan misi SMK yang telah
ditetapkannya. Rumusan tujuan SMK menggambarkan
tujuan institusional satuan pendidikan yang
bersangkutan.
e. Merumuskan tujuan Kompetensi Keahlian
Setiap Kompetensi Keahlian yang dibuka memiliki
rumusan tujuan, yang merupakan kristalisasi dari
kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta
didik untuk dapat bekerja sesuai dengan Standar
39
Kompetensi Kerja (SKK) yang dijadikan acuan dan
berlaku di dunia kerja, serta untuk dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan
Kompetensi Keahliannya.
f. Menetapkan standar kompetensi
Penetapan standar kompetensi dalam penyusunan KTSP
SMK menggunakan acuan sebagai berikut.
1) Standar kompetensi lulusan, meliputi:
Standar Kompetensi Lulusan Satuan
Pendidikan (SKL-SP), merupakan profil lulusan
SMK yang tercantum dalam Permendiknas
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata
Pelajaran, sebagaimana tercantum dalam
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006.
Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
(SKL-MP), merupakan kompetensi minimum
setiap mata pelajaran sebagaimana yang
tercantum dalam Permendiknas Nomor 23
Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
(SK-KD), merupakan kompetensi minimum
setiap substansi mata pelajaran yang tercantum
dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Keseluruhan standar kompetensi lulusan tersebut
adalah kompetensi minimum yang harus
dilaksanakan. Setiap satuan pendidikan dapat
menambahkan kompetensi-kompetensi yang dinilai
penting untuk menunjang mutu dan relevansi
kompetensi lulusan.
40
2) Standar Kompetensi Program Produktif
Standar Kompetensi Program Produktif ditetapkan
mengacu ke Standar Kompetensi Kerja (SKK) yang
berlaku di dunia kerja. Direktorat Pembinaan SMK
telah menyiapkan Standar Kompetensi dimaksud
dalam bentuk SK dan KD.
Mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK)
dan Kompetensi Kejuruan (KK) yang dimuat dalam
Spektrum Keahlian meliputi :
Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Kompetensi Kejuruan, diambil dari Standar
Kompetensi Kerja (SKK) atau standar
kompetensi kerja lain yang berlaku di dunia kerja
untuk level kualifikasi lulusan SMK.
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Dasar
Kejuruan, diambil Standar Kompetensi Kerja
(SKK) atau standar kompetensi kerja lain yang
berlaku di dunia kerja yang merupakan
kompetensi prasyarat untuk Kompetensi
Keahlian tertentu, atau berdasarkan akar
keilmuan yang disusun oleh SMK bersama
Komite Sekolah berdasarkan tuntutan kebutuhan
mata pelajaran kompetensi kejuruan untuk
Kompetensi Keahlian tertentu.
3)Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan
Lokal, disusun oleh SMK dan komite SMK sesuai
dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk
keunggulan daerah, serta selaras dengan
Kompetensi Keahlian
41
g. Menyusun diagram pencapaian kompetensi
Diagram pencapaian kompentensi merupakan tahapan
atau tata urutan logis kompetensi yang diajarkan dan
dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang
dibutuhkan, serta kemungkinan dilaksanakan multi entry-
multi exit. Diagram pencapaian kompetensi cukup dibuat
untuk mata pelajaran kompetensi kejuruan.
h. Menyusun struktur kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri yang
harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan
pendidikan dalam kegiatan pembelajaran.
Susunan mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok
program, yaitu kelompok program normatif, program
adaptif, dan program produktif. Muatan lokal merupakan
kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, selaras dengan
Kompetensi Keahlian yang materinya tidak sesuai
menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, atau terlalu
banyak sehingga perlu menjadi mata pelajaran tersendiri.
Pengembangan diri meskipun bukan mata pelajaran dan
dapat diperoleh dari kegiatan intrakurikuler, kokurikuler
dan atau ekstrakurikuler yang ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan pelayanan bimbingan
karir, tetap harus tercantum dalam struktur kurikulum.
Di dalam struktur kurikulum harus memuat durasi waktu,
yaitu estimasi jumlah jam yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan setiap mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri sesuai dengan Permendiknas Nomor
22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
Kecakapan hidup, keunggulan lokal dan global,
lingkungan hidup serta materi lain yang tidak termasuk
dalam struktur kurikulum dapat diintegrasikan ke dalam
kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang
42
sesuai. Contoh Struktur Kurikulum untuk SMK tertera
pada Lampiran.
i. Menetapkan beban belajar
Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap
muka, praktik di sekolah, dan kegiatan kerja praktik di
dunia usaha/industri dengan jumlah 36-40 jam pelajaran
per minggu @ 45 menit. Penyelenggaraan pendidikan
SMK maksimum 38 minggu efektif dalam satu tahun
pelajaran.
j. Menetapkan kalender pendidikan
Setiap satuan pendidikan SMK dapat menyusun dan
menetapkan kalender pendidikan sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik pendidikan sistem ganda
(pembelajaran di sekolah dan pembelajaran di dunia
kerja), pembelajaran berbasis kompetensi, karakteristik
sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat
dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut.
1) Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap
tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun
berikutnya.
2) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Menteri
Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah Kabupaten/Kota.
Organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
3) Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat
menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan
pendidikan.
4) Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan
disusun oleh masing-masing satuan pendidikan
berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut
pada dokumen Standar Isi dengan memperhatikan
ketentuan dari Pemerintah/pemerintah daerah.
43
Out Line KTSP
i. Cover
ii. Lembar Penetapan
iii. Kata Pengantar
iv. Daftar Isi
1. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
2. Visi dan Misi SMK
3. Tujuan Sekolah (SMK)
4. Tujuan Kompetensi Keahlian
5. Standar Kompetensi
A. Standar Kompetensi Lulusan SMK
B. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
2. Pendidikan Agama Kristen
3. Pendidikan Agama Katolik
4. Pendidikan Agama Hindu
5. Pendidikan Agama Buddha
6. Pendidikan Kewarganegaraan
7. Bahasa Inggris
8. Bahasa Indonesia
9. Matematika
10. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
11. Físika
12. Kimia
13. Biologi
14. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
15. Seni Budaya
16. Pendidikan Jasmani dan Olah Raga
17. KKPI
18. Kewirausahaan
19. Dasar Kompetensi Kejuruan
20. Kompetensi Kejuruan (+ diagram
Pencapaian Kompetensi Kejuruan)
C. SK dan KD semua mata pelajaran dari No. 1 sd no 20
(sesuai dengan kubutuhan masing-masing Kompetensi
Keahlian)
D. SK dan KD Muatan Lokal
44
6. Struktur Kurikulum (Struktur Kurikulum yang dioperasionalkan di
sekolah)
7. Kalender Pendidikan
Silabus
Mencakup seluruh mata pelajaran yang yang terdapat pada struktur dan
muatan KTSP Kompetensi Keahlian masing-masing.
45
BAB III
PENGEMBANGAN SILABUS
A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian.
46
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang
pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi
di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, dan psikomotor).
47
Diagram Alir Penyusunan Silabus Mata Pelajaran
Pengkajian
Standar Kompetensi Lulusan (SKL dan
SKK) SMK
Standar Kompetensi
Lulusan Mata Pelajaran
Penyusunan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Komponen silabus
48
Komponen-komponen pengembangan silabus mencakup unsur-
unsur di bawah ini (sistem penomoran yang ada bukan merupakan
urutan sedangkan urutan pengembangan silabus disajikan pada
diagram alir di atas).
2. Merumuskan indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar
yang diwujudkan dalam bentuk perubahan perilaku yang
dapat diukur dan diamati, mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Indikator dapat juga diartikan sebagai tingkat
kinerja yang akan didemonstrasikan untuk setiap kompetensi
dasar atau sejauh mana setiap uraian dalam kompetensi
dasar dapat tercapai dan terukur.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta
didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan
dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai
dasar untuk menyusun alat penilaian.
Perumusan indikator harus memperhatikan Kompetensi Dasar
yang ingin dicapai, sehingga rumusan indikator tidak lebih
tinggi dari KD (berdasarkan prinsip taksonomi Bloom).
49
3. Penentuan jenis penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik
dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun
lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil
karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan
portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang
proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian
kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan
apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti
proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi
seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator
ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan
kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta
untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran
berikutnya, pembelajaran remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan,
dan pembelajaran pengayaan bagi peserta didik yang telah
memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran.
Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan
tugas observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan
baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik
50
wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi
lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
51
substansi yang dipelajari tetapi juga tentang kompetensi
generik/kompetensi kunci/soft skill.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan
bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar
dapat melaksanakan proses pembelajaran secara
profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang
harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk
mencapai kompetensi dasar.
c. Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik
sebagai subjek/student center, sehingga guru lebih
berperan sebagai fasilitator.
d. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai
dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
e. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran
minimal mengandung dua unsur penciri yang
mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa,
yaitu kegiatan siswa dan materi.
f. Praktik Kerja Industri
Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pengembangan kegiatan
pembelajaran mata pelajaran kelompok program produktif.
Kegiatan Prakerin dirancang dan dilaksanakan dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) Prakerin bertujuan untuk memberikan pengalaman
kerja nyata bagi peserta didik dalam pembentukan
kompetensi secara utuh dan lebih bermakna,
terutama pembentukan sikap (etos) kerja sesuai
dengan tuntutan kebutuhan di lapangan kerja.
2) Waktu pelaksanaan Prakerin dialokasikan dari waktu
yang tersedia pada mata pelajaran Kompetensi
Kejuruan, dengan ketentuan empat jam praktik di
52
industri setara dengan satu jam tatap muka yang
terstruktur dalam kurikulum.
3) Kegiatan Prakerin sebagai bagian dari kegiatan
pembelajaran, juga dimanfaatkan sebagai bagian dari
penilaian hasil belajar (kompetensi) peserta didik.
4) Ketersediaan sarana dan prasarana/sumber daya
yang dimiliki sekolah untuk mendukung proses
pencapaian kompetensi lulusan sesuai dengan
standar kompetensi yang berlaku.
5) Prakerin dapat dilaksanakan secara bertahap untuk
setiap standar kompetensi dan atau di blok dalam
satuan waktu tertentu, disesuaikan dengan kebutuhan
dan karakteristik masing-masing Kompetensi Keahlian
dan kondisi tempat Prakerin.
53
D. Unit Waktu Silabus
54
b. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan uraian fungsi dan tugas
atau pekerjaan yang mendukung tercapainya kualifikasi
peserta didik. Khusus kompetensi kejuruan mengacu
kepada SKKD yang dikembangkanoleh Direktorat
Pembinaan SMK atau standar kompetensi kerja lain yang
berlaku di dunia kerja/industri terkait.
c. Kode kompetensi
Yang dimaksud dengan kode kompetensi asalah kode
standar kompetensi yang merupakan identitas standar
kompetensi. Bagi mata pelajaran yang belum memiliki kode
standar kompetensi, SMK dapat mengembangkan model
kodefikasi sendiri.
d. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar merupakan sejumlah tugas/kemampuan
untuk mendukung ketercapaian standar kompetensi dan
merupakan aktivitas yang dapat diamati.
e. Indikator
Indikator merupakan pernyataan yang mengindikasikan
ketercapaian kompetensi dasar yang dipersyaratkan, dapat
diukur, dan durumuskan dalam kata kerja operasional.
f. Materi pembelajaran
Merupakan substansi pembelajaran utama yang berfungsi
menunjang pencapaian kompetensi dasar, mencakup
keseluruhan ranah kompetensi (pengetahuan,
keterampilan dan sikap).
Materi pokok/materi pembelajaran dirumuskan mengacu
pada indikator pencapaian kompetensi.
g. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan fisik dan atau
mental yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi
dengan sumber belajar untuk mencapai penguasaan
kompetensi dasar sesuai dengan indikator.
55
Kegiatan pembelajaran dirancang secara utuh
(komprehensif), sistematis dan berpusat pada peserta
didik.
Kegiatan pembelajaran disusun dengan mengintegrasikan
aspek kecakapan hidup/kompetensi kunci (untuk
kompetensi kejuruan), keunggulan lokal dan global, serta
lingkungan hidup.
h. Penilaian
Penilaian merupakan proses membandingkan pencapaian
hasil belajar peserta didik dengan indikator pencapaian
kompetensi.
Metode penilaian yang digunakan dalam bentuk tes dan
non tes disesuaikan dengan karakteristik indikator
pencapaian kompetensi dan kegiatan pembelajaran yang
ditempuh dalam proses pembelajaran.
i. Alokasi waktu
Alokasi waktu adalah estimasi jumlah jam pembelajaran
yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar yang
dirinci ke dalam jumlah jam pembelajaran untuk tatap muka
(teori), praktik di sekolah, dan praktik di industri.
j. Sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran, dapat berupa
media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan
fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
56
2. Format Silabus
Format silabus dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan
dalam bentuk narasi atau tabel yang berisi komponen:
identitas, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar.
Urutan komponen di atas didasarkan atas konsep tentang
Pengembangan Kompetensi Diklat Berbasis Kompetensi yang
dikemukakan oleh Blank, William E. (1982). yang menyatakan
bahwa indikator merupakan indikasi seseorang telah
menguasai Kompetensi Dasar, sehingga urutannya terletak
setelah Kompetensi Dasar. Namun demikian sekolah dapat
menggunakan format yang dikeluarkan oleh BSNP, tetapi
prinsip pengembangan silabus mengikuti alur pikir yang
menyatakan bahwa indikator akan menentukan ruang lingkup
materi dan penilaian, seperti terlihat pada bagan berikut.
Penilaian
Materi
Pembelajaran
Penilaian
57
Contoh. FORMAT SILABUS (Bentuk tabel)
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN :
KELAS/SEMESTER :
KOMPETENSI KEAHLIAN :
KODE KOMPETENSI :
DURASI PEMBELAJARAN :
ALOKASI
MATERI
KOMPETEN KEGIATAN PENILAIA WAKTU SUMBE
INDIKATO POKOK
SI PEMBELAJAR N TM P P R
R PEMBELAJAR
DASAR AN * S I BELAJA
AN
R
59
diharapkan. Materi yang disusun
mengacu pada indikator yang harus
dicapai, khusus untuk program
produktif dapat mengacu pada KUK
dan batasan variabel/lingkup
variabel/range of variabel.
Kegiatan Pembelajaran : diisi dengan strategi mengajar guru
yang akan diterapkan agar
siswanya aktif dan dapat mencapai
indiaktor yang diharapkan, minimal
mengandung unsur kegiatan dan
materi. Pengajaran aspek
kecakapan hidup generik (misalnya
kerjasama, toleransi, berkomunikasi
dll) harus tergambar pada kegiatan
belajar.
Penilaian : diisi dengan metode penilaian yang
akan digunakan baik bentuk tes
maupun non tes disesuaikan
dengan karakteristik indikator antara
lain; tes tertulis, tes lisan,
pengamatan kinerja, produk dan
lain-lain; baik untuk pengetahuan,
keterampilan maupun sikap.
Alokasi Waktu : diisi dengan estimasi waktu yang
dibutuhkan untuk teori, praktik di
sekolah dan praktik di industri.
Sumber Belajar : rujukan, objek dan/atau bahan yang
digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, dapat berupa media
cetak dan elektronik, narasumber,
serta lingkungan fisik, alam, sosial,
dan budaya.
60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
61
Lampiran 1a.
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK
Bidang Studi Keahlian: Seni , Kerajinan, dan Pariwisata
Durasi
NO. Komponen Waktu
(Jam)
A. Mata Pelajaran
1. Normatif
1.1 Pendidikan Agama 192
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192
1.3 Bahasa Indonesia 192
1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
192
Kesehatan
1.5 Seni Budaya 128
2. Adaptif
2.1 Matematika 330
2.2 Bahasa Inggris 440
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192
2.4 Ilmu Pengetahuan Sosial 128
2.5 KKPI 202
2.6 Kewirausahaan 192
3. Produktif
3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan
a. ……………. 140
b. …………….
3.2 Kompetensi Kejuruan
a. …………… 1044
b. ……………
Muatan Lokal
a. ………
B. ……. 192
b. ………
……
C. Pengembangan Diri (192)
62
Durasi
NO. Komponen Waktu
(Jam)
3948
63
Lampiran 1b.
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK
Bidang Studi Keahlian: Bisnis dan Manajemen
Durasi
NO Komponen Waktu
(Jam)
A. Mata Pelajaran
a. 1. Normatif
b. 1.1Pendidikan Agama 192
c. 1.2Pendidikan Kewarganegaraan 192
d. 1.3Bahasa Indonesia 192
e. 1.4Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
192
Kesehatan
f. 1.5Seni Budaya 128
a. 2. Adaptif
g. 2.1Matematika 403
h. 2.2Bahasa Inggris 440
i. 2.3Ilmu Pengetahuan Alam 192
j. 2.4Ilmu Pengetahuan Sosial 128
k. 2.5KKPI 202
l. 2.6Kewirausahaan 192
a. 3. Produktif
m. 3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan
a. ……………. 140
b. …………….
3.2 3.3 Kompetensi Kejuruan
a. …
………… 1044
b. …
…………
B. Muatan Lokal
b. ……………. 192
c. ……………
C. Pengembangan Diri (192)
4021
64
Lampiran 1c.
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK
Bidang Studi Keahlian: Teknologi dan Rekayasa
Durasi
NO Komponen Waktu
(Jam)
A. Mata Pelajaran
1. Normatif
1.1 Pendidikan Agama 192
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192
1.3 Bahasa Indonesia 192
1.4 Pendidikan Jasmani, Olahraga
192
dan Kesehatan
1.5 Seni Budaya 128
2. Adaptif
2.1 Bahasa Inggris 440
2.2 Matematika 516
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192
2.4 Fisika 276
2.5 Kimia 192
2.6 Ilmu Pengetahuan Sosial 128
2.7 KKPI 202
2.8 Kewirausahaan 192
3. Produktif
3.4 Dasar Kompetensi Kejuruan
a. ……
………. 140
b. ……
………
3.5 Kompetensi Kejuruan
a. ……
…………… 1044
b. ……
……………
B. Muatan Lokal
a. ……………. 192
b. ……………
C. Pengembangan Diri (192)
65
Durasi
NO Komponen Waktu
(Jam)
Jumlah 4602
66
Lampiran 1d.
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK
Bidang Studi Keahlian: Agribisnis dan Agroteknologi
Durasi
NO Komponen Waktu
(Jam)
A. Mata Pelajaran
1. Normatif
1.1 Pendidikan Agama 192
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192
1.3 Bahasa Indonesia 192
1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga
192
dan Kesehatan
1.5 Seni Budaya 128
2. Adaptif
2.1 Bahasa Inggris 440
2.2 Matematika 516
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192
2.4 Fisika 192
2.5 Kimia 192
2.6 Biologi 192
2.7 Ilmu Pengetahuan Sosial 128
2.8 KKPI 202
2.9 Kewirausahaan 192
3. Produktif
3.1Dasar Kompetensi Kejuruan
a. …………………….. 140
b. ……………………..
3.2Kompetensi Kejuruan
a. …………………….. 1044
b. ……………………..
B. Muatan Lokal
a. ..................................... 192
b. .....................................
C. Pengembangan Diri (192)
Jumah 4710
67
Lampiran 1e.
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK
Bidang Studi Keahlian: Kesehatan
Durasi Waktu
No Komponen
(Jam)
A. Mata Pelajaran
1. Normatif
1.1 Pendidikan Agama 192
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192
1.3 Bahasa Indonesia 192
1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga
192
dan Kesehatan
1.5 Seni Budaya 128
2. Adaptif
2.1 Bahasa Inggris 440
2.2 Matematika 516
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192
2.4 Kimia 192
2.5 Biologi 192
2.6 Ilmu Pengetahuan Sosial 128
2.7 KKPI 202
2.8 Kewirausahaan 192
3. Produktif
3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan
a. …………………………. 140
b. ………………………….
3.2 Kompetensi Kejuruan
1044
a. ………………………….
b. ………………………….
B. Muatan Lokal
a. …………………………. 192
b. ………………………….
C. Pengembangan Diri (192)
Jumlah 4518
68
69
Lampiran 2.
CONTOH KTSP
KURIKULUM
SMK ABDI LUHUR JAKARTA
KOMPETENSI KEAHLIAN: JASA BOGA
70
IV. Tujuan Kompetensi Keahlian Jasa Boga
Tujuan Kompetensi Keahlian Jasa Boga membekali peserta didik
dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten
dalam:
1. mengolah dan menyajikan makanan kontinental yang
terdiri dari makanan pembuka, makanan utama, dan makanan
penutup;
2. mengolah dan menyajikan makanan Indonesia yang
terdiri dari makanan pembuka, makanan pokok, lauk pauk, dan
makanan penutup;
3. melayani makan dan minum baik di restoran maupun di
kamar tamu, serta menata meja makan dan meja prasmanan;
4. mengolah dan menyajikan aneka minuman non-alkohol;
5. mengorganisasikan operasi pelayanan makan dan minum
di restoran.
V. Standar Kompetensi
A. Standar Kompetensi Lulusan SMK
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut
sesuai dengan perkembangan remaja;
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan
memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki
kekurangannya;
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab
atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya;
4. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan-aturan sosial
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan
golongan sosial ekonomi dalam lingkup global;
6. Membangun dan menerapkan informasi dan
pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif;
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif dalam pengambilan keputusan;
8. Menunjukkan kemampuan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri;
71
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk
mendapatkan hasil yang terbaik;
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan
memecahkan masalah kompleks;
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan
sosial;
12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan
bertanggungjawab;
13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya;
15. Mengapresiasi karya seni dan budaya;
16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun
kelompok;
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran
jasmani, serta kebersihan lingkungan;
18. Berkomunikasi lisan dna tulisan secara efektif dan santun;
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam
pergaulan di masyarakat;
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati
terhadap orang lain;
21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah
secara sistematis dan estesis;
22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca,
menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris;
23. Menguasai Kompetensi Keahlian dan kewirausahaan baik
untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk
mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya.
72
B. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran SMK
1. Pendidikan Agama Islam
a. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan
fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
b. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha
dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat dan
Asmaul Husna;
c. Berperilaku terpuji seperti husnuzzhan, taubat dan
raja’ dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof,
tabdzir dan fitnah;
d. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi
serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum
keluarga dalam Islam;
e. Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode
Mekkah dan periode Madinah serta perkembangan
Islam di Indonsia dan di dunia.
2. Pendidikan Agama Kristen
a. Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar
pribadi dan kehidupan sosial;
b. Merespon berbagai bentuk kehidupan modern,
perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dengan mengacu pada ajaran Kristen;
c. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam
kehidupan gereja, masyarakat dan bangsa;
d. Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa
damai sejahtera.
3. Pendidikan Agama Katolik
a. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang
pribadinya sebagai pria dan wanita serta sebagai Citra
Allah yang memiliki akal budi untuk berpikir kritis serta
memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk
bertindak secara bertanggung jawab;
b. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang
pribadi Yesus Kristus yang diwartakan oleh Kitab Suci
73
dan diajarkan oleh Gereja dan bagaimana upaya nyata
meneladani dalam hidup sehari-hari;
c. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna
Gereja, fungsi dan sifat-sifatnya serta hubungannya
dengan dunia dan bagaimana menghayati dalam
hidup bergereja;
d. Peserta didik menguraikan fungsi Gereja yaitu
melanjutkan perutusan Yesus untuk mewartakan
Kerajaan Allah dan melibatkan diri dalam perutusan itu
untuk memperjuangkan martabat dan hak asasi
manusia dengan menegakkan nilai-nilai Kerajaan
Allah, antara lain: keadilan, kejujuran dan keutuhan
lingkungan hidup.
4. Pendidikan Agama Hindu
a. Memahami Atman sebagai sumber hidup, Hukum
Karma dan Punarbhawa, dan ajaran Moksa sebagai
tujuan tertinggi;
b. Memahami sifat-sifat Tri Guna dan Dasa Mala, ajaran
Tat Twam Asi, Catur Warna, Catur Asrama, dan Catur
Purusartha;
c. Memahami tata cara persembahyangan, pelaksanaan
Yadnya dalam kehidupan, dan perkawinan menurut
Hindu (Wiwaha);
d. Memahami pokok-pokok ajaran Weda (Weda Sruti dan
Smerti) sebagai sumber hukum Hindu;
e. Memahami struktur, hakikat dan pelestarian kesucian
tempat suci;
f. Memahami perhitungan hari-hari suci menurut Hindu;
g. Memahami kepemimpinan menurut Niti Sastra dan
hakekatnya;
h. Memahami proses penciptaan dan pralaya alam
semesta;
i. Memahami nilai-nilai budaya Dharma Gita, seni
keagamaan Hindu dan sejarah perkembangan agama
Hindu di India dan negara lainnya.
74
5. Pendidikan Agama Buddha
a. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tri Ratna
dengan mengetahui fungsi serta terefleksi dalam
moralitas (sila), meditasi (samadhi), dan
kebijaksanaan (panna);
b. Memiliki kemampuan untuk memahami dan meyakini
hukum alam;
c. Membaca Paritta dan Dhammapada serta mengerti
artinya;
d. Beribadah (kebaktian) dengan baik dan benar sesuai
dengan tuntunan masing-masing aliran;
e. Meneladani sifat, sikap dan kepribadian Buddha,
Bodhisattva, dan para siswa utama Buddha;
f. Memiliki kemampuan dasar berpikir logis, kritis, dan
kreatif untuk memecahkan masalah;
g. Memahami sejarah kehidupan Buddha Gotama;
h. Memahami peran agama dalam kehidupan sehari-hari;
i. Memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan untuk
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
6. PKN
a. Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
b. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum,
peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi;
c. Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam
pemajuan, penghormatan serta penegakan HAM baik
di Indonesia maupun di luar negeri;
d. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem
pemerintahan NKRI;
e. Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi ,
kedaulatan negara, keterbukaan dan keadilan di
Indonesia;
f. Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem
hukum internasional;
75
g. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat
madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945;
h. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan
hubungan internasional, regional, dan kerja sama
global lainnya;
i. Menganalisis sistem hukum internasional, timbulnya
konflik internasional, dan mahkamah internasional.
7. Bahasa Inggris
Level Novice
a. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal
dan transaksional, secara formal maupun informal,
dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari;
b. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana
interpersonal dan transaksional, secara formal maupun
informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan
dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari;
c. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal
dan transaksional, secara formal maupun informal,
dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari;
d. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana
interpersonal dan transaksional, secara formal maupun
informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis
permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari;
76
Level Elementary
a. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal
dan transaksional, secara formal maupun informal,
dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah
yang berkaitan dengan pekerjaan;
b. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana
interpersonal dan transaksional, secara formal maupun
informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan
dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan;
c. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal
dan transaksional, secara formal maupun informal,
dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang
berkaitan dengan pekerjaan;
d. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana
interpersonal dan transaksional, secara formal maupun
informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis
permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
pekerjaan.
Level Intermediate
a. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal
dan transaksional, secara formal maupun informal,
dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah
yang berkaitan dengan keprofesian;
b. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana
interpersonal dan transaksional, secara formal maupun
informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan
dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian;
77
c. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal
dan transaksional, secara formal maupun informal,
dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang
berkaitan dengan keprofesian;
d. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana
interpersonal dan transaksional, secara formal maupun
informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis
permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
keprofesian.
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
a. Mempraktekkan keterampilan permainan dan
olahraga dengan menggunakan peraturan;
b. Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama
serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya;
c. Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap
tubuh, kebugaran jasnani serta aktivitas lainnya;
d. Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam
pagi, senam aerobik, dan aktivitas lainnya;
e. Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang,
permainan di air dan keselamatan di air;
f.Mempraktekkan kegiatan-kegiatn di luar kelas seperti
melakukan perkemahan, penjelajahan alam sekitar,
mendaki gunung, dan lain-lain;
g. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari seperti perawatan tubuh serta lingkungan
yang sehat, mengenal berbagai penyakit dan cara
mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV.
78
9. Bahasa Indonesia
Tingkat Semenjana
a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian
dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
c. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk
memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
d. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian
informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Tingkat Madia
a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian
dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan
pekerjaan
b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang
berkaitan dengan pekerjaan
c. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk
memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel
yang berkaitan dengan pekerjaan
79
d. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian
informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang
berkaitan dengan pekerjaan.
Tingkat Unggul
a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian
dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan
kegiatan ilmiah sederhana
b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang
berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
c. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk
memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel
yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
d. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian
informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang
berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
80
c. Mengolah dan Menyajikan Makanan
Menggunakan metode dasar memasak
Menyajikan makanan
81
d. Merencanakan Menú Sehat
1)Merencanakan hidangan harian untuk meningkatkan
kesehatan
82
ITHHGHS ITHHBKT ITHHGHS ITHHBKT ITHHBC ITHHBKT
01AIS A04AIS 03AIS A01AIS MC01AIS A02AIS
ITHHACA
T01AIS
83
Keterangan
ITHHGHS01AIS Melaksanakan prosedur hygiene di tempat kerja
ITHHBKTA04AIS Membersihkan lokasi.area kerja dan peralatan
ITHHGHS03AIS Memberikan pertolongan pertama
ITHHBKTA01AIS Mengorganisir dan menyiapkan makanan
ITHHBKTA02AIS Menyajikan makanan
ITHHBCMC01AIS Menggunakan metode dasar memasak
ITHHBCMC04AIS Menyiapkan stock dan saus
ITHHBCMC05AIS Menyiapkan sup
ITHHBFBS03AIS Menyediakan layanan makanan dan minuman
ITHHBCMC02AIS Menyiapkan appetizer dan salad
ITHHINA02AIS Menyiapkan dan membuat bumbu
ITHHINA04AIS Menyiapkan dan membuat salad (gado-gado, urap dan rujak)
ITHHINA05AIS Menyiapkan dan membuat kaldu dan sup (soto)
ITHHINA07AIS Menyiapkan dan membuat hidangan nasi dan mie
ITHHBCMC03AIS Menyiapkan sandwich
ITHHBCMC06AIS Menyiapkan hidangan yang terbuat sayuran, telur, dan makanan yang terbuat dari
tepung terigu
ITHHBCMC07AIS Menyiapkan dan memasak unggas dan binatang buruan
ITHHBCMC08AIS Menyiapkan dan memasak seafood
ITHHACAT01AIS Merencanakan hidangan harian untuk meningkatkan kesehatan
ITHHBFBS08AIS Menyediakan room service
ITHHBFBS10AIS Menyiapkan dan menghidangkan minuman non-alkohol
ITHHINA08AIS Menyiapkan dan membuat sate/ jenis makanan panggang
ITHHBKTA03AIS Menerima dan menyimpan persediaan makanan
84
ITHHBCMC09AIS Mengidentifikasi dan menyiapkan daging
ITHHBCMC10AIS Menyiapkan dessert yang disajikan panas dan dingin
ITHHBCMC12AIS Merencanakan dan menyiapkan makanan untuk buffet
ITHHACAT03AIS Memilih system Jasa Boga
ITHHAPSF01AIS Memilih, menyiapkan dan menghidangkan jenis makanan khusus
ITHHBCMC16AIS Mengorganisir operasi makanan dalam jumlah besar
ITHHBCAT04AIS Mengoperasikan outlet makanan cepat saji
ITHHBCMC15AIS Merencanakan dan mengontrol jasa boga berdasarkan menu
ITHHBFBS12AIS Menyediakan penghubung antara dapur dan area pelayanan
85
C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
2. Pendidkan Agama Islam
Al Qur’an
1. Memahami ayat-ayat Al- 1.1 Membaca QS Al Baqarah: 30,
Qur’an tentang manusia Al-Mukminum: 12-14, Az-
dan tugasnya sebagai Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
khalifah di bumi
1.2 Menyebutkan arti QS Al
Baqarah: 30, Al-Mukminum:
12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-
Hajj: 5
1.3 Menampilkan perilaku sebagai
khalifah di bumi seperti
terkandung dalam QS Al
Baqarah: 30, Al-Mukminum:
12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-
Hajj: 5
86
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Aqidah
3. Meningkatkan keimanan 3. 1 Menyebutkan 10 sifat Allah
kepada Allah melalui dalam Al-Asma al-Husna
pemahaman sifat-
3. 2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah
sifatNya dalam Al Asma
dalam Al-Asma al-Husna
3. 3 Menampilkan perilaku yang
mencerminkan keimanan
terhadap 10 sifat Allah dalam
Al-Asma al-Husna
Akhlak
4. Membiasakan perilaku 4. 1 Menyebutkan pengertian
terpuji perilaku husnudhan
4. 2 Menyebutkan contoh-contoh
perilaku husnudhan terhadap
Allah, diri sendiri dan sesama
manusia
4. 3 Membiasakan perilaku
husnudhan dalam kehidupan
sehari-hari
87
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Fiqih
5. Memahami sumber 5. 1 Menyebutkan pengertian,
hukum Islam, hukum kedudukan dan fungsi Al
taklifi, dan hikmah ibadah Qur’an, Al Hadits, dan Ijtihad
sebagai sumber hukum Islam
5. 2 Menjelaskan pengertian,
kedudukan, dan fungsi hukum
taklifi dalam hukum Islam
5. 3 Menjelaskan pengertian dan
hikmah ibadah
5. 4 Menerapkan hukum taklifi dalam
kehidupan sehari-hari
Al Qur’an
7. Memahami ayat-ayat Al- 7. 1 Membaca QS Ali Imran: 159 dan
Qur’an tentang QS Asy Syura: 38
demokrasi
7. 2 Menyebutkan arti QS Ali Imran:
dan QS Asy Syura: 38
7. 3 Menampilkan perilaku hidup
demokratis seperti terkandung
dalam QS Ali Imran: dan QS
Asy Syura: 38 dalam
kehidupan sehari-hari
88
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Aqidah
8. Meningkatkan keimanan 8. 1 Menjelaskan tanda-tanda
kepada Malaikat beriman kepada Malaikat
8. 2 Menampilkan contoh-contoh
perilaku beriman kepada
Malaikat
8. 3 Menampilkan perilaku sebagai
cerminan beriman kepada
Malaikat dalam kehidupan
sehari-hari
Akhlak
9. Membiasakan perilaku 9.1 Menjelaskan pengertian adab
terpuji dalam berpakaian, berhias,
bertamu, menerima tamu, dan
bepergian
9.2 Menampilkan contoh-contoh
adab dalam berpakaian,
berhias, bertamu, menerima
tamu, dan bepergian
9.3 Mempraktikkan adab dalam
berpakaian, berhias, bertamu,
menerima tamu, dan bepergian
dalam kehidupan sehari-hari
89
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Fiqih
11. Memahami hukum Islam 11. 1 Menjelaskan perundang-
tentang infak, zakat, haji undangan tentang pengelolaan
dan wakaf infak, zakat, haji dan wakaf
11. 2 Menyebutkan contoh-contoh
pengelolaan infak, zakat, haji
dan wakaf
11. 3 Membiasakan berinfak
Al Qur’an
13. Memahami ayat-ayat Al- 13. 1 Membaca QS Al Baqarah: 148
Qur’an tentang kompetisi dan QS Al-Fatir: 32
dalam kebaikan
13. 2 Menjelaskan arti QS Al
Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir:
32
13. 3 Menampilkan perilaku
berkompetisi dalam kebaikan
seperi terkandung dalam QS
Al Baqarah: 148 dan QS Al-
Fatir: 32
90
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Aqidah
15. Meningkatkan keimanan 15. 1 Menjelaskan tanda-tanda
kepada Rasul-rasul Allah beriman kepada Rasul-rasul
Allah
15. 2 Menunjukkan contoh-contoh
perilaku beriman kepada
Rasul-rasul Allah
15. 3 Menampilkan perilaku yang
mencerminkan keimanan
kepada Rasul-rasul Allah
dalam kehidupan sehari-hari
Akhlak
16. Membiasakan berperilaku 16. 1 Menjelaskan pengertian
terpuji taubat dan raja`
16. 2 Menampilkan contoh-contoh
perilaku taubat dan raja`
16. 3 Membiasakan perilaku
bertaubat dan raja` dalam
kehidupan sehari hari
91
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Fiqih
17. Memahami hukum Islam 17. 1 Menjelaskan asas-asas
tentang muamalah transaksi ekonomi dalam
Islam
17. 2 Memberikan contoh transaksi
ekonomi dalam Islam
17. 3 Menerapkan transaksi
ekonomi Islam dalam
kehidupan sehari-hari
Al Qur’an
92
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Aqidah
20. Meningkatkan keimanan 20. 1 Menampilkan perilaku yang
kepada Kitab-kitab Allah mencerminkan keimanan
terhadap Kitab-kitab Allah
20. 2 Menerapkan hikmah beriman
kepada Kitab-kitab Allah
Akhlak
Fiqih
93
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Al Qur’an
26. Memahami ayat–ayat Al- 26. 1 Membaca QS Al-Kafiruun, QS
Qur’an tentang anjuran Yunus: 40-41, dan QS Al-
bertoleransi Kahfi: 29
26. 2 Menjelaskan arti QS Al-
Kafiruun, QS Yunus: 40-41,
dan QS Al-Kahfi: 29
26. 3 Membiasakan perilaku
bertoleransi seperti
terkandung dalam QS Al-
Kafiruun, QS Yunus: 40-41,
dan QS Al-Kahfi: 29
94
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Aqidah
Akhlak
29. Membiasakan perilaku 29. 1 Menjelaskan pengertian adil,
terpuji ridla, dan amal shaleh
29. 2 Menampilkan contoh perilaku
adil, ridla, dan amal shaleh
29. 3 Membiasakan perilaku adil,
ridla, dan amal shaleh dalam
kehidupan sehari-hari
95
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Fiqih
Al Qur’an
Aqidah
96
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Akhlak
34. Membiasakan perilaku 34. 1 Menjelaskan pengertian dan
terpuji maksud persatuan dan
kerukunan
34. 2 Menampilkan contoh perilaku
persatuan dan kerukunan
34. 3 Membiasakan perilaku
persatuan dan kerukunan
dalam kehidupan sehari-hari
Fiqih
97
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Agama Kristen
Kelas X semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Nilai-Nilai Kristiani
98
Kelas X semester 2
Nilai-Nilai Kristiani
Kelas X, Semester 2
Nilai-Nilai Kristiani
2. Mewujudkan nilai-nilai 2.1 Mengidentifikasi berbagai
Kristiani dalam pergaulan pergumulan dalam keluarga
antar pribadi dan kehidupan serta kaitannya dengan
sosial dengan menunjukkan pengaruh modernisasi
bahwa remaja Kristen
2.2 Menjelaskan makna
bertumbuh sebagai pribadi
kebersamaan dengan orang
dewasa yang tidak
lain tanpa kehilangan identitas
kehilangan identitas
99
Kelas XI, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Nilai-Nilai Kristiani
1. Merespon nilai-nilai 1.1 Mengidentifikasikan dan mewujudkan
Kristiani yang nilai-nilai Kristiani
diperhadapkan dengan
1.2 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam
gaya hidup modern
pergaulan antar pribadi dan sosial
serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dan
menjelaskan cara
mewujudkannya dalam
kehidupan sehari-hari
100
VI. Struktur Kurikulum
Kompetensi Keahlian : Jasa Boga
Lama Pendidikan*) : 3 Tahun
Durasi
NO. Komponen Waktu
(Jam)
A. Mata Pelajaran
1. Normatif
1.1 Pendidikan Agama 192
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192
1.3 Bahasa Indonesia 192
1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
192
Kesehatan
1.5 Seni Budaya 128
2. Adaptif
2.1 Matematika 330
2.2 Bahasa Inggris 440
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192
2.4 Ilmu Pengetahuan Sosial 128
2.5 KKPI 202
2.6 Kewirausahaan 192
3. Produktif
3.3 Dasar Kompetensi Jasa Boga 140*
a. Melaksanakan prosedur Hygiene, **)
Sanitasi dan Keselamatan Kerja 28
b. Menyiapkan Bahan makanan dan 34
Bumbu 78
c. Mengolah dan Menyajikan
Makanan
3.4 Kompetensi Kejuruan Jasa Boga 1044
a. Mengolah dan Menyajikan ***)
Makanan Kontinental
b. Mengolah dan Menyajikan
Makanan Indonesia
c. Merencanakan Hidangan Sehat
d. Melayani makan dan minum
e. Mengelola Usaha Boga
101
Durasi
NO. Komponen Waktu
(Jam)
B. Muatan Lokal
a. …………………………..
b. …………………………… 192
c. ……………………………
102
VII. KALENDER PENDIDIKAN
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
JULI 2008
AGUSTUS 2008
SEPTEMBER
X
2008
OKTOBER 2008
NOVEMBER 2008 X
DESEMBER 2008
JANUARI 2009
FEBRUARI 2009 x x X
MARET 2009
APRIL 2009 X
MEI 2009
JUNI 2009 X
JULI 2009 Tahun Pelajaran 2007 – 2008
103
Keterangan:
104
Lampiran 3.
Contoh Silabus
Nama Sekolah : SMK ...........................
Mata Pelajaran : Melaksanakan Prosedur Hygiene, Sanitasi dan Keselamatan Kerja
Kelas/Semester : X/01
Standar Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Hygiena di Tempat Kerja (Follow Workplace Hygiene
Procedures)
Kompetensi Keahlian : Jasa Boga
Kode Kompetesi : ITHHGHS 01AIS
Durasi Pembelajaran : 14 x 45 menit
Alokasi Waktu
Kegiatan Praktik
Kompetensi Materi Pokok Tatap Sumber Belajar
Indikator Pembelajaran Penilaian Praktik di di
Dasar Pembelajaran Muka /Alat/Bahan
Sekolah DU/DI
(Teori)
*)
1. Mengikuti Prosedur Prosedur Mencari 6 1 (2) Modul
prosedur hygiene Hygiene informasi bentuk hygiene
hygiene tempat kerja Hygiene secara Sarana
harus diikuti Perorangan berkelompok Uraian penyimpanan
secara baik Hygiene tentang tetang Bahan
sesuai tempat kerja prosedur hygiene informasi lainnya
dengan (dapur) hygine perorangan, Bahan
standar perorangan, hygiene tayangan
perusahaan, Penyimpana hygine dapur dapur,
dan n bahan dan penyimpan-
persyaratan (makanan dan penyimpanan an
hukum. bahan Kimia) Berdiskusi Laporan
dan presentasi kelompok
105
Alokasi Waktu
Kegiatan Praktik
Kompetensi Materi Pokok Tatap Sumber Belajar
Indikator Pembelajaran Penilaian Praktik di di
Dasar Pembelajaran Muka /Alat/Bahan
Sekolah DU/DI
(Teori)
*)
Penangan kelompok Observasi
an dan tentang (praktik)
penyimpan- prosedur
an seluruh hygine
barang- perorangan,
barang hygine dapur
dilengkapi dan
sesuai penyimpanan
dengan Praktik
standar penyimpan-an
perusahaan, bahan
dan makanan dan
persyaratan bahan kimia
hukum. sesuai
prosedure
hygiene
Membuat
laporan hasil
diskusi
106
Alokasi Waktu
Kegiatan Praktik
Kompetensi Materi Pokok Tatap Sumber Belajar
Indikator Pembelajaran Penilaian Praktik di di
Dasar Pembelajaran Muka /Alat/Bahan
Sekolah DU/DI
(Teori)
*)
kan atau makanan Indonesia, keracun- tayangan
menghilang- penyebab dan an
kan resiko Pencegahan cara makan-an
tersebut kerusakan dan pencegahan- b. Uraian
dalam ruang keracunan nya dan
lingkup makanan Diskusi dan kasus
tanggung presentasi tentang
jawab tentang kasus Ke-
individu dan keracunan rusakan
sesuai makanan yang dan ke-
dengan terjadi di racunan
persyaratan Indonesia, makan-an
hukum per- penyebab dan Laporan
usahaan cara hasil
pencegahan- identifikasi
nya kerusakan
Berdiskusi makanan
dan presentasi Observasi
tentang
kerusakan
makanan, faktor
penyebab dan
pencegahannya
Mela
kukan
identifikasi
secara
kelompok
107
Alokasi Waktu
Kegiatan Praktik
Kompetensi Materi Pokok Tatap Sumber Belajar
Indikator Pembelajaran Penilaian Praktik di di
Dasar Pembelajaran Muka /Alat/Bahan
Sekolah DU/DI
(Teori)
*)
jenis-jenis
kerusakan
makanan
(berdasarkan
bahan
Keterangan : *) Jam PI hanya berlaku pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan
108