Konduksi & Konveksi Pada Bola Berongga 1 Lapis: Jurnal Teknik Mesin
Konduksi & Konveksi Pada Bola Berongga 1 Lapis: Jurnal Teknik Mesin
Perpindahan yang terjadi pada bola berongga 1 lapis pada umumnya adalah perpindahan panas secara konduksi
ataupun konveksi dengan air sebagai media penghantar panasnya. Namun pada kesempatan kali ini kami akan
menganalisa perpindahan panas secara konduksi. Konduksi sendiri memiliki pengertian yaitu perpindahan panas yang
mengalir dari tempat yang memiliki suhu lebih tinggi ke tempat yang memiliki suhu lebih rendah dengan media penghantar
tetap. Bola berongga dengan nama yang tidak asing dikalangan masyarakat, silinder berongga sudah banyak ditemukan
dikalangan masyarakat sekitar dan bahkan kita sendiri juga memakainya dari yang memiliki bahan Aluminium, Kuningan
dan Timah. Bahan bahan tersebut juga memiliki fungsi masing masing dengan contoh jika untuk kuningan bisanya untuk
mesin mesin berat yang ada dipabrik-pabrik besar, aluminium yang terdapat dimotor yang kita gunakan sepanjang hari,
serta besi yang biasanya dibuat untuk keperluan industrial.
1. Pendahuluan
Perpindahan panas adalah ilmu yang mempelajari
perpindahan energy karena perbedaan temperature
diantara benda atau material. Disamping itu, perpindahan
panas juga meramalkan laju perpindahan panas yang
terjadi pada kondisi tertentu. Persamaan fundamental
didalam perpindahan panas merupakan persamaan
kecepatan yang menghubungkan kecepatan perpindahan
panas diantara dua system dengan sifat termodinamika
dalam system tersebut. Gabungan persamaan kecepatan,
kesetimbangan energy, dan persamaan keadaan Tabel 1. Konduktivitas Termal Bahan
termodinamis menghasilkan persamaan yang dapat
memberikan distribusi temperature dan kecepatan 2. Metode Penelitian
perpindahan panas. Jadi, pada dasarnya teori perpindahan
panas adalah termodinamika dengan persamaan Untuk menganalisa besar laju panas kea rah radial
kecepatan yang ditambahkan. Konsep temperature ini yang terjadi pada material aluminium, kunigan dan
untuk aliran fluida yang tidak terdapat aliran massa atau timah,rumus yang digunakan adalah:
aliran arus. Di sini perpindahan panas terjadi karena
adanya perbedaan temperature atau adanya gradien panas.
2 Konsep tegangan, perpindahan panas dapat terjadi tanpa
∆T
adanya perbedaan temperature. Tetapi, dengan perbedaan 𝑄=
𝑅𝑡
tegangan dapat terjadi perpindahan panas. Contohnya 𝑇𝑢1 − 𝑇𝑢2
efek yang terjadi didalam termolistrik. Sifat perpindahan = 1− 1
1 𝑟1 𝑟2 + 1
panas, jika suatu benda yang temperaturnya berbeda +
ℎ1.4. . π. 𝑟12 4. π. 𝑘1 ℎ2.4. . π. 𝑟22
mengalami kontak termal, maka panas akan mengalir dari
benda yang temperaturnya lebih tinggi ke benda yang
temperaturnya lebih rendah ,Setiap material pembentuk 3. Pembahasan
suatu benda atau zat memiliki konduktivitas termal
sendiri. Konduktivitas termal suatu benda merupakan a. ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA
kemampuan yang dimiliki suatu benda dalam BOLA BERONGGA DENGAN BAHAN
memindahkan kalor melalui benda tersebut. Benda yang ALUMINIUM
mempunyai konduktivitas termal (k) yang tinggi maka
merupakan penghantar kalor yang baik, begitu Tebal = 0,25 cm
sebaliknya. Benda yang mempunyai konduktivitas termal Sebuah bola berongga dengan ukuran radius dalam 55 cm
(k) yang renda maka merupakan penghantar kalor yang dan tebal lapisan bola 0,25 cm mengalir uap panas pada
buruk. Berikut ini merupakan tabel konduktivitas temperature (400 + NBI). Tentukan :
dariberbagai macam benda. a. Laju panas kearah radial pada bola berongga
tersebut.
b. Temperature permukaan luar dari bola tersebut.
T1 = 756,15 – 107,4 K
Diketahui : 𝑇U1 = 400 + 83 = 483 ℃ = 483+273,15 K =
756,15 K T1 = 648,75 K
𝑇U2 = 35 ℃ = 33 + 273,15 K = 306,15 K
𝑟1 = 55 cm = 0,55 m • Untuk dinding T2
𝑟2 = 55,25 cm = 0,5525 m
h1 = 25 W / m2.K ∆T 𝑇1 − 𝑇2
h2 = 2 W / m2.K 𝑄𝑡 = =
𝑅𝑡 1− 1
k = 205 𝑟1 𝑟2
4. π. 𝑘
Penyelesaian :
∆T 𝑇𝑢1 − 𝑇𝑢2 648,75 −𝑇2
𝑄= = 10.227,3 = 1− 1
𝑅𝑡 1− 1 0,55 0,5525
1 1
+ 4. π. 𝑘𝑟2 +
𝑟1 4.3,14.205
107,4 K = 756,15 − T1
∆T 𝑇𝑢1 − 𝑇𝑢2 10.465,12 =
646,25 −𝑇2
𝑄= = 1− 1
𝑅𝑡 1− 1 0,55 0,5625
1 1 4.3,14.205
2 + 4. π. 𝑘𝑟2 +
𝑟1
ℎ1.4. . π. 𝑟1 ℎ2.4. . π. 𝑟32 646,25 −𝑇2
10.465,12 = 1,82−1,8
∆T 756,15 − 306,15 2.574,8
𝑄= =
𝑅𝑡 1− 1
1 0,55 0,5625 1 646,25 −𝑇2
+ +
25.4. 3,14. 0,552 4.3,14. 205 2.4.3,14. 1,11252 10.465,12 = 0,000008
∆T 450
𝑄= = 10.465,12 X 0,000008 = 646,25 K − T2
𝑅𝑡 1 0,02 1
94,985 + 2.574,8 + 31,15
0,084 K = 646,25 − T2
∆T 450
𝑄= = T2 =646,25 - 0,084 K
𝑅𝑡 0,0105 + 0,000008 + 0,032
∆T 450 T2 = 646,2 K
𝑄= =
𝑅𝑡 0,043
Tebal = 2,25 cm
∆T Sebuah bola berongga dengan ukuran radius dalam 55 cm
𝑄= = 10.465,12 𝑊 = 10,5 𝑘𝑊 dan tebal lapisan bola 2,25 cm mengalir uap panas pada
𝑅𝑡
temperature (400 + NBI). Tentukan :
Temperatur masing-masing dinding : a. Laju panas kearah radial pada bola berongga
tersebut.
• Untuk dinding T1
b. Temperature permukaan luar dari bola tersebut.
∆T 𝑇𝑢1 − 𝑇1
𝑄𝑡 = =
𝑅𝑡 1 Diketahui : 𝑇U1 = 400 + 83 = 483 ℃ = 483+273,15 K =
ℎ1.4. π. 𝑟12 756,15 K
756,15−𝑇1 𝑇U2 = 35 ℃ = 33 + 273,15 K = 306,15 K
10.465,12 = 1 𝑟1 = 55 cm = 0,55 m
25.4.3,14.0,552
𝑟2 = 57,25 cm = 0,5725 m
756,15−𝑇1 h1 = 25 W / m2.K
10.465,12 = h2 = 2 W / m2.K
0,0105
k = 205
10.465,12 X 0,0105 = 756,15 K − T1
Penyelesaian :
∆T 𝑇𝑢1 − 𝑇𝑢2
109,9 K = 756,15 − T1 𝑄= =
𝑅𝑡 1− 1
1 𝑟1 𝑟2 + 1
T1 = 756,15 – 109,9 K +
ℎ1.4. . π. 𝑟12 4. π. 𝑘 ℎ2.4. . π. 𝑟32
∆T
T1 = 646,25 K 𝑄=
𝑅𝑡
756,15 − 306,15
=
• Untuk dinding T2 1− 1
1 0,55 0,5725 1
+ 4.3,14. 205 +
25.4. 3,14. 0,552 2.4.3,14. 1,12252
∆T 𝑇1 − 𝑇2
𝑄𝑡 = =
𝑅𝑡 1− 1 ∆T 450
𝑟1 𝑟2 𝑄= =
4. π. 𝑘 𝑅𝑡 1 0,00003 1
94,985 + 2.574,8 + 31,65
∆T 450 T2 =644,95 - 0,3176 K
𝑄= =
𝑅𝑡 0,0105 + 0,000000012 + 0,032
T2 = 644,63 K
∆T 450
𝑄= =
𝑅𝑡 0,0425 b. ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA
BOLA BERONGGA DENGAN BAHAN
∆T KUNINGAN
𝑄= = 10.588,2 𝑊 = 10,6 𝑘𝑊
𝑅𝑡
Tebal = 0,25 cm
Temperatur masing-masing dinding : Sebuah bola berongga dengan ukuran radius dalam 55 cm
• Untuk dinding T1 dan tebal lapisan bola 0,25 cm mengalir uap panas pada
∆T 𝑇𝑢1 − 𝑇1 temperature (400 + NBI). Tentukan :
𝑄𝑡 = = c. Laju panas kearah radial pada bola berongga
𝑅𝑡 1
tersebut.
ℎ1.4. π. 𝑟12
d. Temperature permukaan luar dari bola tersebut.
756,15−𝑇1
10.588,2 = 1 Diketahui : 𝑇U1 = 400 + 83 = 483 ℃ = 483+273,15 K =
25.4.3,14.0,552
756,15 K
756,15−𝑇1
𝑇U2 = 35 ℃ = 33 + 273,15 K = 306,15 K
10.588,2 = 𝑟1 = 55 cm = 0,55 m
0,0105
𝑟2 = 55,25 cm = 0,5525 m
10.588,2 X 0,0105 = 756,15 K − T1 h1 = 25 W / m2.K
h2 = 2 W / m2.K
111,2 K = 756,15 − T1 k = 108
Penyelesaian :
T1 = 756,15 – 111,2 K ∆T 𝑇𝑢1 − 𝑇𝑢2
𝑄= =
𝑅𝑡 1− 1
T1 = 644,95 K 1 1
+ 𝑟14. π. 𝑘𝑟2 +
ℎ1.4. . π. 𝑟12 ℎ2.4. . π. 𝑟32
• Untuk dinding T2
∆T 756,15 − 306,15
𝑄= =
𝑅𝑡 1− 1
∆T 𝑇1 − 𝑇2 1 1
+ 4.3,14.0,5525
0,55
𝑄𝑡 = = 25.4. 3,14. 0,552 108 + 2.4.3,14. 1,10252
𝑅𝑡 1− 1
𝑟1 𝑟2 ∆T 450
4. π. 𝑘 𝑄= =
𝑅𝑡 1 0,01 1
644,95 −𝑇2 94,985 + 1.356,5 + 30,6464
10.588,2 = 1− 1
0,55 0,5725
4.3,14.205 ∆T 450
𝑄= =
644,95 −𝑇2
𝑅𝑡 0,0105 + 0,000007 + 0,033
10.588,2= 1,82−1,75
2.574,8 ∆T 450
𝑄= =
644,95 −𝑇2 𝑅𝑡 0,0435
10.588,2 = 0,00003
∆T
𝑄= = 10.344,8 𝑊 = 10,345 𝑘𝑊
10.588,2 X 0,00003 = 644,95 K − T2 𝑅𝑡
Penyelesaian :
10.344,8 X 0,0105 = 756,15 K − T1 ∆T 𝑇𝑢1 − 𝑇𝑢2
𝑄= =
𝑅𝑡 1− 1
108,62 K = 756,15 − T1 1 𝑟1 𝑟2 + 1
+
ℎ1.4. . π. 𝑟12 4. π. 𝑘 ℎ2.4. . π. 𝑟32
T1 = 756,15 – 108,62 K
∆T 756,15 − 306,15
𝑄= =
𝑅𝑡 1− 1
T1 = 647,53 K 1 0,55 0,5625 1
+ +
25.4. 3,14. 0,552 4.3,14. 108 2.4.3,14. 1,11252
• Untuk dinding T2
∆T 450
𝑄= =
∆T 𝑇1 − 𝑇2 𝑅𝑡 1 0,02 1
𝑄𝑡 =
𝑅𝑡
=
1− 1 94,985 + 1.356,5 + 31,15
𝑟1 𝑟2
4. π. 𝑘 ∆T 450
𝑄= =
𝑅𝑡 0,0105 + 0,000015 + 0,032
647,53 −𝑇2
10.344,8= 1− 1
0,55 0,5525 ∆T 450
4.3,14.108
𝑄= =
𝑅𝑡 0,0432
647,53 −𝑇2
10.344,8= 1,82−1,81
1.356,5 ∆T
𝑄= = 10.416,7 𝑊 = 10,42 𝑘𝑊
𝑅𝑡
647,53 −𝑇2
10.344,8= 0,000007 Temperatur masing-masing dinding :
• Untuk dinding T1
10.344,8 X 0,000007 = 647,53 K − T2 ∆T 𝑇𝑢1 − 𝑇1
𝑄𝑡 = =
𝑅𝑡 1
0,07 K = 647,53 − T1 ℎ1.4. π. 𝑟12
∆T 𝑇1 − 𝑇2 ∆T 450
𝑄𝑡 = = 𝑄= =
𝑅𝑡 1− 1 𝑅𝑡 1 0,00003 1
+ +
𝑟1 𝑟2 94,985 1.356,5 31,65
4. π. 𝑘
∆T 450
646,75 −𝑇2 𝑄= =
10.416,7 = 1− 1 𝑅𝑡 0,0105 + 0,000000022 + 0,032
0,55 0,5625
4.3,14.108
∆T 450
𝑄= =
10.416,7 =
646,75 −𝑇2 𝑅𝑡 0,04313
1,82−1,8
1.356,5
∆T
646,75 −𝑇2 𝑄= = 10.433,6 𝑊 = 10,4336 𝑘𝑊
10.416,7 = 𝑅𝑡
0,000015
756,15−𝑇1
Tebal = 2,25 cm 10.433,6 = 0,0105
Sebuah bola berongga dengan ukuran radius dalam 55 cm
dan tebal lapisan bola 2,25 cm mengalir uap panas pada
10.433,6 X 0,0105 = 756,15 K − T1
temperature (400 + NBI). Tentukan :
c. Laju panas kearah radial pada bola berongga
tersebut. 109,55 K = 756,15 − T1
d. Temperature permukaan luar dari bola tersebut.
T1 = 756,15 – 109,55 K
Diketahui : 𝑇U1 = 400 + 83 = 483 ℃ = 483+273,15 K =
756,15 K T1 = 646,6 K
𝑇U2 = 35 ℃ = 33 + 273,15 K = 306,15 K
𝑟1 = 55 cm = 0,55 m • Untuk dinding T2
𝑟2 = 57,25 cm = 0,5725 m
h1 = 25 W / m2.K ∆T 𝑇1 − 𝑇2
h2 = 2 W / m2.K 𝑄𝑡 = =
𝑅𝑡 1− 1
k = 108 𝑟1 𝑟2
4. π. 𝑘
Penyelesaian :
646,6 −𝑇2
∆T 𝑇𝑢1 − 𝑇𝑢2 10.433,6 = 1− 1
𝑄= =
𝑅𝑡 1− 1 0,55 0,5725
4.3,14.108
1 1
+ 4. π. 𝑘𝑟2 +
𝑟1
ℎ1.4. . π. 𝑟12 ℎ2.4. . π. 𝑟32 646,6 −𝑇2
10.433,6 = 1,82−1,75
1.356,5
646,6 −𝑇2 ∆T
10.433,6 = 0,000000022 𝑄= = 9.782,61 𝑊 = 9,783 𝑘𝑊
𝑅𝑡
10.433,6 X 0,000000022 = 646,6 K − T2 Temperatur masing-masing dinding :
• Untuk dinding T1
0,00023 K = 646,6 − T2 ∆T 𝑇𝑢1 − 𝑇1
𝑄𝑡 = =
𝑅𝑡 1
T2 =646,6 - 0,00023 K ℎ1.4. π. 𝑟12
T2 = 646,5998 K 9,783 =
756,15−𝑇1
1
25.4.3,14.0,552
c. ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA
BOLA BERONGGA DENGAN BAHAN TIMAH 756,15−𝑇1
9,783 =
0,0105
Tebal = 0,25 cm
Sebuah bola berongga dengan ukuran radius dalam 55 cm 9,783 X 0,0105 = 756,15 K − T1
dan tebal lapisan bola 0,25 cm mengalir uap panas pada
temperature (400 + NBI). Tentukan : 0,103 K = 756,15 − T1
e. Laju panas kearah radial pada bola berongga
tersebut. T1 = 756,15 – 0,103 K
f. Temperature permukaan luar dari bola tersebut.
T1 = 756,047 K
Diketahui : 𝑇U1 = 400 + 83 = 483 ℃ = 483+273,15 K =
756,15 K • Untuk dinding T2
𝑇U2 = 35 ℃ = 33 + 273,15 K = 306,15 K
𝑟1 = 55 cm = 0,55 m ∆T 𝑇1 − 𝑇2
𝑟2 = 55,25 cm = 0,5525 m 𝑄𝑡 = =
𝑅𝑡 1− 1
h1 = 25 W / m2.K 𝑟1 𝑟2
h2 = 2 W / m2.K 4. π. 𝑘
k = 34,6
756,047 −𝑇2
9,783 = 1− 1
Penyelesaian : 0,55 0,5525
∆T 𝑇𝑢1 − 𝑇𝑢2 4.3,14.34,6
𝑄= =
𝑅𝑡 1− 1 756,047 −𝑇2
1 1 9,783 =
2 + 𝑟1 𝑟2 + 1,82−1,81
ℎ1.4. . π. 𝑟1 4. π. 𝑘 ℎ2.4. . π. 𝑟32 434,576
∆T 450
𝑄= = 10.112,36 X 0,00000007 = 649,95 K − T2
𝑅𝑡 1 0,00003 1
94,985 + 434,576 + 31,65
0,00071 K = 649,95 − T2
∆T 450
𝑄= = T2 =649,95 - 0,00071 K
𝑅𝑡 0,0105 + 0,00000007 + 0,032
∆T 450 T2 = 649,95 K
𝑄= =
𝑅𝑡 0,0445
Δx Q Aluminium Q Kuningan Q Timah
∆T 0,25 10227,3 W 10344,8 W 9782,61 W
𝑄= = 10.112,36 𝑊 = 10,1124 𝑘𝑊 1,25 10465,12 W 10416,7 W 10000 W
𝑅𝑡
2,25 10506,65 W 10433,6 W 10112,36
Temperatur masing-masing dinding : W
• Untuk dinding T1
∆T 𝑇𝑢1 − 𝑇1
𝑄𝑡 = =
1 Hubungan Ketebalan Bola Dengan Laju
𝑅𝑡
ℎ1.4. π. 𝑟12 Panas
10800 10588,2
756,15−𝑇1 10465,12
10.112,36 = 1 10600 10344,8 10416,7 10433,6
25.4.3,14.0,552 10400 10227,3
10112,36
10200 10000
Q (W)
T1 = 756,15 – 106,2 K
Analisa dari grafik menjelaskan bahwa laju panas
T1 = 649,95 K pada bola berongga yang paling besar terdapat pada Q
Aluminium sebesar 10227,3 W dengan Δx = 0.25 m,
• Untuk dinding T2 sedangkan pada Δx = 2,25 m Q sebesar 10506,65 W
∆T 𝑇1 − 𝑇2
𝑄𝑡 = =
𝑅𝑡 1− 1
𝑟1 𝑟2
4. π. 𝑘
Temperatur permukaan luar T2 (˚C)
649,95
646,5998
645,515 650,65
646,6
646,3 649,18
648,71 Aluminium semakin kecil suhu dibagian luar bola hal itu dapat dilihat
650
Kuningan
dari perhitungan yang sudah dijabarkan dan juga hasil dari
600
grafik ketika ukuran diameter diperbesar temperature luar
Timah
silinder akan mengecil dan juga laju panasnya.
550
434,576 1356,5 2574,8
A (m)
DAFTAR PUSTAKA
https://elitag.untag-sby.ac.id/pluginfile.php?file=/595200/mod_label/intro/M6-
%20KONDUKSI%20DAN%20KONVEKSI%20PADA%201%20BOLA%20BERONGGA.pdf
ABSTRAK
Paragraf Keterangan Penilaian Dari MHS Penilaian Dari
Dosen
1 Latar Belakang, seperti pengertian 100 1 sd 100
perpindahan panas konduksi, dan
kaitannya dengan topik
2 Permasalahan yang ditampilkan 100 1 sd 100
sesuaikan dengan topik tugasnya
3 Mekanisme yang digunakan untuk 100 1 sd 100
memecahkan masalah diatas,
berhubung bukan penelitian ,
maka gunakanlah dalam hal ini
studi literatur ( lihat di internet
pengertian studi litaratur )
4 Hasil kesimpulan yang harus 100 1 sd 100
dituangkan dalam paragraph ini
Nilai Total dibagi 4 100
ISI JURNAL
Paragraf Keterangan Penilaian Dari Penilaian Dari
MHS Dosen
PENDAHULUAN Latar Belakang, seperti 100 1 sd 100
pengertian perpindahan panas
konduksi, dan kaitannya
dengan topik serta teori untuk
menyelesaikan kasus tersebut
METODE Mekanisme yang digunakan 100 1 sd 100
PENELITIAN untuk memecahkan masalah
diatas, berhubung bukan
penelitian , maka gunakanlah
dalam hal ini studi literatur (
lihat di internet pengertian
studi litaratur )
HASIL Hasil dari perhitungan atau 100 1 sd 100
PEMBAHASAN tugas yang harus diuraikan
dan cara penyelesaian secara
runtut
KESIMPULAN Hasil kesimpulan yang harus 100 1 sd 100
DAN SARAN dituangkan dalam sub bab ini
PUSTAKA Daftar pustaka atau 100 1 sd 100
literatur/jurnal yang anda
pergunakan
Nilai Total dibagi 5 100
TOTAL NILAI
MATERI DARI MAHASISWA DARI DOSEN
COVER 100
ABSTRAK 100
ISI JURNAL 100
TOTAL 100
NILAI TUGAS TOTAL 100
DIBAGI 3