Anda di halaman 1dari 3

A.

Alfiyyah Tenriawaru
4522044002

1. Ikatan kimia dapat terjadi dapat terjadi dalam 2 cara, jelaskan!


• Ikatan Ionik
Perpindahan satu atau lebih elektron dari satu atom ke atom yang lain sedemikian
rupa sehingga terdapat ion positif dan ion negatif yang keduanya saling tarik menarik
karena muatannya berlawanan, Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi
kecil/rendah melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain
yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron
tersebut (membentuk anion).
Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai
hukum Coulomb). Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam
sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam. Contoh
ikatan ion ialah Natrium dan Fluorida (NaF).
Terjadi perpindahan elektron valensi Na ke F. Ini bertujuan untuk membentuk
senyawa yang stabil. Ikatan ini hanya bisa terjadi apabila antar unsur memiliki
perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar. Dengan begitu maka akan terjadi serah
terima elektron.

• Ikatan Kovalen
Ikatan ini terjadi ketika ada pemakaian elektron ikatan secara bersama. Ketika ikatan
ini terjadi maka kedua atom yang berikatan akan tertarik pada pasangan elektron yang
sama. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan
untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron
tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. Atom non
logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam
berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan
elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron
tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron
(kecuali He berjumlah 2 elektron). Contohnya yaitu pada atom H2. Ikatan kovalen yang
terjadi antara atom H berbeda dengan ikatan Ionik yang mengalami serah terima
elektron. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, maka kedua atom H tersebut
harus menggunakan elektron secara bersama.

2. Jelaskan pernyataan berikut: tidak semua atom memenuhi aturan oktet!


Setiap gas mulia (kecuali Helium) mempunyai 8 elektron pada kulit terluarnya, dengan
konfigurasi ns2 np6. Konfigurasi in merupakan susunan yang stabil sehingga semua atom
apabila berikatan dengan atom, berusaha memperoleh susunan elektron seperti gas mulia.
Atom yang telah memenuhi konfigurasi gas mulia, dikatakan telah memenuhi Oktet. Aturan
mengenai kestabialn struktur dengan 8 elektron valensi ini dikemukakan oleh Lewis dan
Kossel yang dikenal sebagai aturan oktet: “kebanyakan atom-atom dikelilingi oleh 8 elektron
jika atom-atom berikatan dengan yang lain”. Aturan oktet tidak berlaku untuk atom H karena
atom H hanya dapat dikelilingi oleh 2 elektron.
Penyimpangan dari Aturan Oktet dapat berupa; Tidak mencapai octet, Melampaui oktet
(oktet berkembang).
Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun post
transisi. Contoh:
• atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan
tingkat oksidasi +2
• atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan
tingkat oksidasi +1 dan +3
3. Tuliskan struktur Lewis untuk senyawa H2SO4!

4. Apa perbedaan pokok cara penulisan struktur Lewis untuk ikatan ion dan ikatan kovalen?
Pada penulisan struktue lewis ikatan ion diikutu dengan symbol ion (+) pada atom logam.

5. Perkirakan bentuk molekul dari senyawa yang terjadi antara unsur 5X dengan 35Y!
Atom pusat (X) tidak terpenuhi aturan
oktet, karena X hanya dikelilingi oleh 6
elektron, namun senyawa ini sangat
stabil. Dengan kata lain struktur ini
tidak salah meskipun tidak memenuhi
susunan oktet

Anda mungkin juga menyukai