1. Latar Belakang
Saat ini situs sosial media seperti
Facebook atau Twitter berkembang sangat
pesat sebagai salah satu cara untuk
berkomunikasi. Sebagai media komunikasi,
ada manfaat yang bisa diambil dari sosial
media untuk mengembangkan hubungan
kerja walaupun pasti ada resiko dalam
pemanfaatannya.[3]
Indonesia adalah negara pengguna
Facebook terbanyak kedua di dunia dengan
jumlah pemakai hampir 39 juta orang dari
706 juta pengguna. [7]
Dengan koneksi terhadap begitu
banyak orang, dewasa ini semakin banyak Gambar 1: Pengguna Facebook di
pihak, baik perusahaan, lembaga, maupun Indonesia
individu, yang memanfaatkan jaringan
Langkah Strategis Manajemen dalam Menghadapi Penggunaan Situs Sosial Media oleh Karyawan Pada Jam Kerja 53
BIT VOL 8 No 1 April 2011 ISSN : 1693 -9166
Pemblokiran pemakaian sosial media pada kolaborasi dan sebagainya telah digunakan
jam kerja di Indonesia misalnya, dilakukan secara efektif dan efisien pada sistem-
di beberapa lingkungan kantor Pemerintah sistem jejaring sosial dalam bentuk fasilitas
Kota (Pemkot) seperti di Yogyakarta komunikasi kelompok pertemanan,
,Balaikota Bogor, Malang dan Jombang berbagai pemikiran serta pengembangan
yang memblokir situs Facebook dan ide bersama.
kemudian juga menimbulkan kecaman oleh
karyawan sebagai penggunanya. [4] [5] 3. Resiko Penggunaan Sosial Media di
Perkantoran
Berdasarkan hal diatas, sebaiknya Beberapa hal yang ditakutkan
perusahaan perlu beradaptasi dan perusahaan apabila memperbolehkan
mengembangkan strategi yang pengunaan sosial media di tempat kerja
mempertimbangkan resiko dan manfaat antara lain adalah [6]:
dari pemanfaatan situs sosial media dalam a. Menurunnya produktivitas karyawan
membantu tugas karyawan. Menurunnya produktivitas karyawan
adalah alasan yang paling umum ditakutkan
2. Penggunaan Situs Sosial Media di oleh manajemen. Dewan Kota Portsmounth
Perkantoran Inggris melarang akses ke sosial media
setelah meneliti bahwa beberapa pegawai
Untuk mendukung konsep paperless office menghabiskan hampir 400 jam sebulan di
dalam mengurangi penggunaan kertas, jaringan sosial. Studi yang dilakukan
dalam pelaksanaan kegiatan perkantoran, Nucleus Research menemukan bahwa 1
terkadang karyawan menggunakan situs dari 33 pegawai membuat profil Facebook
sosial media sebagai alat bantu komunikasi mereka ditempat kerja, dan 87 persen
sekaligus hiburan dan selingan. mengatakan bahwa pada dasarnya mereka
mengakses Facebook yang tidak ada
Dalam banyak kasus, pemakaian sistem hubungannya dengan pekerjaan
jejaring sosial ini lebih mendominasi jam-
jam kerja karyawan dibanding b. Pencurian identitas pengguna dan
pengoperasian sistem informasi kebocoran data
perkantoran yang seharusnya digunakan. Situs sosial media dapat disusupi oleh
[1] Beberapa institusi juga telah melarang malware dan spyware yang ditanamkan
penggunaan sistem jejaring sosial pada jam oleh cybercriminal. Program ini dapat
kantor baik dengan cara memberlakukan mengakibatkan kehancuran jaringan
peraturan maupun bloking akses jaringan internal dan data perusahaan. Pencurian
[2]. Daripada melarang penggunaannya, identitas user dan password juga sangat
sebaiknya dibuatkan aturan dan kebijakan mungkin terjadi dengan demikian akan
dan jika memungkinkan elemen-elemen merepotkan dan membuang waktu untuk
sistem jejaring sosial tersebut divisi TI karena harus membentengi sistem
diintegrasikan dalam sistem informasi dan membersihkannya bila terjadi
perkantoran sedemikian hingga selain pencurian atau kebocoran data.
dalam rangka menyelesaikan pekerjaan dan
sekaligus bersifat menghibur tanpa c. Terancamnya Rahasia Perusahaan
kehilangan efisiensi dan efektivitas kerja Untuk mendapatkan informasi
pengguna. mengenai perusahaan, para cybercriminal
akan mencoba untuk berhubungan dengan
Sistem jejaring sosial telah mendorong pengguna didalam perusahaan tersebut, hal
penggunaan teknologi jauh melampaui itu dilakukan karena para pengguna yang
sistem-sistem perkantoran yang telah naïf seringkali lebih terbuka tentang
dikembangkan. Berbagai konsep informasi pribadi atau rahasia di situs
pemanfaatan komunikasi elektronik seperti jaringan sosial.
knowledge exchange, groupware,
Langkah Strategis Manajemen dalam Menghadapi Penggunaan Situs Sosial Media oleh Karyawan Pada Jam Kerja 54
BIT VOL 8 No 1 April 2011 ISSN : 1693 -9166
mungkin akan mencari cara lain untuk Membatasi sosial media pada jam tertentu
menghabiskan waktu jika situs tersebut dan bagian tertentu, akan otomatis
dilarang. Meskipun jika pegawai memang berdampak terhadap penggunaan
menghabiskan waktu, bagaimana jika bandwidth dengan mengurangi waktu yang
mereka memenuhi atau melampaui target, dihabiskan dan jumlah orang yang
dan atau mereka telah melakukan mengakses situs. Hal yang sama pentingnya
pekerjaannya dengan baik ?. adalah komitmen manajemen untuk
5. Langkah Langkah Manajemen menegakkan kebijakan. Pada kasus
Menghadapi Situs Sosial Media ekstrem, terkadang hal ini bisa berarti
pemutusan hubungan kerja, terutama jika
Dari pemaparan resiko dan manfaat pekerjaan telah diperingatkan sebelumnya,
diatas, perusahaan seyogyanya mencari melanggar hukum di Internet, atau melalui
jalan yang terbaik agar penggunaan sosial jalan belakang. Jika pegawai tidak diberi
media dapat bermanfaat dan mengurangi sanksi ketika melanggar, mereka tidak akan
resiko-resiko yang terjadi. Berikut adalah menganggap kebijakan secara serius.
langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh
perusahaan [7][8][9]:
3. Web filtering
Terakhir, perusahaan harus berinvestasi
1. Melakukan Pelatihan dan Sosialisasi pada sistem web filtering yang akan
Karyawan yang mengirim e-mail, SMS, membantu penerapan aturan seefektif
Instant massage atau mengaksese situs mungkin, serta melindungi jaringan internal
Internet manapun, tidak hanya situs sosial dari malwere. Dengan menggabungkan
media, harus diberikan pelatihan dan sosialisasi, aturan, sanksi, dan web
sosialisasi agar mengetahui bahwa resiko filtering, perusahaan dapat menggambil
yang terjadi dalam penggunaan internet keuntungan dari sosial media sekaligus
seperti virus, malware, pencurian identitas, melindungi diri dari menurunnya
kebocoran data, dan terungkapnya rahasia produktivitas, malwere, pencurian identitas,
perusahaan dapat dicegah., dan menjadi kebocoran data, dan terungkapnya rahasia
bagian dari orientasi pegawai baru. Karena perusahaan. Pegawai menjadi lebih senang,
sosial media sangat popular, dan menjadi lebih produktif dan efektif, dan orang muda
tempat kerja kedua bagi banyak pegawai. berbakat lebih bersedia bergabung. Ini
Perlu adanya perhatian khusus terhadap adalah solusi win-win bagi manajemen
informasi perusahaan yang terekspos di maupun pegawai.
situs tersebut.
6. Kesimpulan
2. Membuat Aturan dan sanksi Penggunaan sosial media saat ini sudah
Perusahaan harus menyatakan dengan jelas merupakan gaya hidup bagi banyak
informasi apa saja yang dapat karyawan muda. Manajemen harus mencari
dipublikasikan pada situs jaringan sosial, langkah strategis yang terbaik agar
apa yang rahasia, apa yang dapat dikatakan karyawan ini tidak frustasi dan membenci
mengenai perusahaan, situs mana yang perusahaan dan menjauhkan mereka dari
dapat dikunjungi pegawai, dan kapan tempat kerjanya sendiri hanya untuk
mereka dapat melakukannya (misalnya saat mencari cara agar tetap dapat menggunakan
makan siang atau waktu istirahat lainnya). sosial media. Langkah strategis seperti
Kebijakan bisa berupa pengecualian untuk melakukan pelatihan, sosialisasi tentang
bagian tertentu, seperti staf promosi dan ancaman virus, malware, aturan dan sanksi
pemasaran, yang mungkin pelu mengakses tentang penggunaannya pada jam kerja dan
situs sosial media lebih sering karena melakukan web filtering adalah langkah
alasan pekerjaan, tapi pengecualian ini yang tepat untuk menghadapi situasi
harus demi kepentingan perusahaan. tersebut.
Langkah Strategis Manajemen dalam Menghadapi Penggunaan Situs Sosial Media oleh Karyawan Pada Jam Kerja 56
BIT VOL 8 No 1 April 2011 ISSN : 1693 -9166
Langkah Strategis Manajemen dalam Menghadapi Penggunaan Situs Sosial Media oleh Karyawan Pada Jam Kerja 57