DISUSUN OLEH:
RIDHO KEVIN SIGALINGGING
NPM. 2229013052
STASE OK
07.30 – 08.45 Kegiatan Apel.
Sosialisasi Bantuan Hidup Dasar
08.45 – 09.00 Masuk ke Stase OK
09.00 – 12.00 Mengecek Troli emergensi yang terdapat di OK
1. high alert :
Terdapat epinerfin inj (4).
Terdapat obat sulfat atropine inj dan dobutamin inj tanpa penandaan
high alert.
Dextrose tidak masuk ke dalam trolley tidak masuk kedalam rak warna
merah
Rak warna merah tidak hanya berisi obat high alert akan tetapi berisi
obat yang ada dalam list
2. BHP
Fungsinya yakni sebagai alat Kesehatan untuk penggunaan sekali pakai
/ single use dimana daftarnya diatu rsesua idengan SOP RS.
List BHP
Infusset anak Spuit 3 cc
Infus set dewasa Spuit 5 cc
IV. Cateter no. 22 Spuit 20cc
IV. Cateter no.24 Spuit 50cc Sonde
STASE OK
07.45 – 08.15 Kegiatan Apel.
09.30 – 12.00 Melakukan pembelajaran meliputi
a) Fungsi apoteker di OK : menyediakan dan mengelola serta mengendalikan
kebutuhan obat-obat di Ruangan OK(Ruang Operasi)
b) Obat high alert : obat yang harus diwaspadai karena sering menyebabkan
terjadinya kesalahan serta obat yang memiliki resiko tinggi terjadinya reaksi
obat.
c) Cek trolley emergency OK
3. high alert :
Terdapat epinefrin inj (8). Di dalam rak merah Tanpa penandaan hight
alert
Dextrose 40%, kalium klorida(KCL) 7,46%, Sodium Bicarbonat 8,4%
dan Magnesium Sulfat(MgSO4) 40% tidak ada di dalam trolley dan
tidak masuk kedalam rak warna merah
Terdapat Ephedrin(5) didalam rak warna merah tanpa penandaan hight
alert
Terdapat Magnesium Sulfat(MgSO4) 20% di dalam rak warna merah
tanpa penandaan hight alert
Rak warna merah tidak hanya berisi obat high alert akan tetapi berisi
obat yang ada dalam list dan obat campuran lainnya karena lemari obat
belum ada di ruangan OK sehingga petugas OK menggabungkan
semua obat kedalam trolly dan rak berwarna merah
4. BHP
Fungsinya yakni sebagai alat Kesehatan untuk penggunaan sekali pakai
/ single use dimana daftarnya diatur sesuai dengan SOP RS.
List BHP belum bisa dilampirkan karena belum ada kegiatan operasi pada
hari ini sehingga BHP belum digunakan
d) Pengelolaan (untuk hal ini kami belum konfirmasi dan mempelajari lebih
lanjut dikarenakan belum ada operasi dilakukan ).
e) Ditemukan obat obat yang sudah ED
List Obat Yang Sudah ED
1. Calsium Gluconat inj(1)
2. Atropine Sulfat inj(3)
3. Aminophylline inj(1)
4. Furosemide inj(3)
5. Midazolam inj(2)
Obat obat yg sudah ED belum bisa dilampirkan tanggal ED nya karena
kesalahan kelompok tidak mencatat tanggal ED dari obat tersebut, besok
tanggal 26 oktober 2022 akan segera dicatat tanggal ED nya.
STASE OK
07.45 – 08.15 Kegiatan Apel.
08.20 – 12.00 1. Penarikan obat
a. Penarikan obat adalah proses penarikan obat yang telah di edarkan
yang tidak memenuhi standart dan/atau persyaratan keamanan, khasiat,
mutu, dan label
b. Tujuan adalah agar obat yang mengandung resiko terhadap kesehatan
tidak digunakan dalam pelayanan kepada pasien
2. Prosedur
a. Catat kesesuaian obat yang ditarik/recall dengan surat edaran
penarikan yang meliputi nama obat, jumlah satuan, tanggal
kadaluarsa(ED), Nomor Batch, dan keterangan obat bila ada
b. Simpan di tempat khusus dan di beri label obat recall tidak untuk
pelayanan(mengisolasi obat)
c. Lakukan ultilisasi pada SIDIO(System Informasi Persediaan Obat)
untuk penyesuaian stok dan diberikan keterangan obat recall
d. Kirim obat recall ke gudang farmasi
e. Obat recall dikembalikan ke distributor
3. Berita Acara Penarikan Obat Di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai
Dilampirkan dilembar berikut nya
STASE Apotek
07.45 – 08.00 Mahasiswa PKPA berkumpul untuk menyerahkan morning report kepada
komting dan segera menuju stase masing-masing.
08.00 – 12.00 Melakukan kegiatan apotek, yaitu pengerjaan resep
Alur pengkajian resep di RSUD DR. RM Djoelham Kota Binjai :
1. Resep datang dan dibawa ke apotek.
Rawat inap : perawat membawa KOP.
KOP : kartu Obat Pasien (khusus pasien rawat inap dan pasien IGD)
KOP digunakan untuk mengurangi tumpukan resep yang disimpan di
rekam medis pasien.
Rawat Jalan : Pasien atau keluarga pasien secara langsung membawa
resep ke apotek
2. Screening resep.
3. Entry resep.
Kegiatan ini dilakukan dengan memasukkan nama obat beserta dosis
dan jumlah obat, serta menyesuaikan data resep dengan data rekam
medis pasien. Apabila sudah disesuaikan, maka bisa diprint etiket
obatnya (baik etiket putih maupun biru).
4. Pengambilan obat
Obat diambil berdasarkan dosis, bentuk sediaan, dan jumlah obat. Lalu
dimasukkan kedalam plastic klip tiap obatnya dan diberi etiket yang
sudah dicetak.
5. Double check.
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan apakah pengambilan obat
sudah sesuai dengan etiket yang tertera pada KOP(rawat inap) dan resep
langsung(rawat jalan). Apabila terdapat kartu KOP, maka double check
bisa dilakukan dengan kartu tersebut dengan cara meng-checklist obat
yang sudah disiapkan dengan list pengambilan obat perharinya. Double
check ini hanya boleh dilakukan oleh apoteker penanggung jawab.
6. Pemberian obat ke pasien.
Apabila pasien yang mengantarkan resep(rawat jalan), maka dilakukan
PIO. Apabila perawat yang mengantarkan KOP(rawat inap), maka
cukup diberikan saja, dan perawat yang akan memberikan obat ke
pasien.
Note :
Untuk penyimpanan obat narkotika dan psikotoprika disimpan di lemari
khusus 2 pintu, dan jika ingin diberikan ke pasien harus ada resep nya, jika tidak
ada resep nya maka tidak boleh di berikan, untuk sediaan insulin di simpan di
dalam kulkas, untuk obat high alert disimpan di lemari khusus high alert,
sedangkan untuk obat LASA hanya diberikan jarak tujuan nya supaya petugas
farmasi yang ada di apotek tidak salah dalam mengambil dosis obat yang di
minta
STASE Apotek
07.30 – 08.15 Upacara Apel pagi lalu kemudian masuk ke stase masing-masing
08.15 – 12.00 Melakukan kegiatan apotek, yaitu pengerjaan resep Rawat Jalan,
Alur pengkajian resep Rawat Jalan di RSUD DR. RM Djoelham Kota Binjai :
1. Resep datang dan dibawa ke apotek.
Pasien atau keluarga pasien secara langsung membawa resep ke apotek
lalu memberikan daftar antrian pada pasien/keluarga pasien
2. Screening resep/Telaah Resep
Melakukan telaah resep bertujuan agar obat yang di terima pasien benar,
dan tepat dosis
Stempel 1 Telaah Resep
Tanggal :
Jam Masuk :
Jam Keluar :
No Telaah Resep
Benar
1 Pasien
2 Diagnosa
3 Obat
4 Dosis
5 Rute Pemberian
6 Waktu
Pemberian
7 Duplikasi Obat
Petugas
Stempel 2 Waktu pengerjaan Resep
Mencatat waktu pengerjaan resep, untuk pengerjaan resep biasa
maximal 30menit sedangkan untuk resep racikan maximal 60 menit
Tindakan Petugas Jam
Verifikasi Resep
Entri Resep
Penyerahan Resep
Double Check Apoteker
Obat High Alert TTK
PIO
Pemberian Informasi Obat
○ Indikasi Obat
○ Interaksi Obat
○ Kontraindikasi
○ Dosis
○ Efek Samping
Pasien
○ Mengerti
○ Tidak Mengerti
Pasien
3. Entry resep.
Kegiatan ini dilakukan dengan memasukkan nama obat beserta dosis
dan jumlah obat, serta menyesuaikan data resep dengan yang ditulis di
resep. Apabila sudah disesuaikan, maka bisa diprint etiket obatnya (baik
etiket putih maupun biru).
4. Pengambilan obat
Obat diambil berdasarkan dosis, bentuk sediaan, dan jumlah obat. Lalu
dimasukkan kedalam plastic klip tiap obatnya dan diberi etiket yang
sudah dicetak.
5. Double check.
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan apakah pengambilan obat
sudah sesuai dengan etiket yang tertera pada resep. Double check ini
hanya boleh dilakukan oleh apoteker penanggung jawab.
6. Pemberian obat ke pasien.
Melakukan PIO terhadap pasien supaya pasien mengerti cara
menggunakan obat dengan benar.
STASE Apotek
07.45 – 07.50 Melaksanakan Apel pagi lalu kemudian masuk ke stase masing-masing
08.00 – 08.30 Bimbingan dan pengarahan dengan Ka. IFRS mengenai prosedur dan SOP apa
saja yang harus diketahui di stase ICU dan membandingkan apakah sudah
sesuai standar akreditasi.
08.30 – 09.00 Membantu mengisi obat yang sering digunakan per harinya
09.00 – 12.00 Kegiatan Penyulukan kepada pasien dengan topic DAGUSIBU,
-Dapatkan
-Gunakan
-Simpan
-Buang
Melanjutkan kegiatan Pengerjaan KOP pada Pasien Rawat Inap dengan cara
Telaah KOP dan melakukan Double Check pada KOP
12.00 – 13.30 Istirahat
13.30 – 14.30 Briefing
Tanda Tangan Pembimbing PKPA
Tanda Tangan Mahasiswa
STASE Gudang
07.45 – 08.15 Melaksanakan Apel pagi lalu kemudian masuk ke stase masing-masing
08.15 – 10.00 Melakukan Morning Report
10.00 – 12.00 DIberikan tugas membaca Permenkes 72 mengenai tugas apoteker di gudang
13.30 – 14.30 Melakukan pembelajaran dengan bu nanda mengenai tugas apoteker di gudang
menurut permenkes 72
Tanda Tangan Pembimbing PKPA
Tanda Tangan Mahasiswa
STASE Gudang
07.45 – 08.15 Melaksanakan Apel pagi lalu kemudian masuk ke stase masing-masing
08.15 – 12.00 Masuk Stase Gudang
-Melakukan Pemeriksaan faktur penerimaan Obat dan BHP bulan September
sampai bulan November
-Melakukan Pendataan barang di ruangan B3(Bahan Berbahaya dan Beracun)
dan melakukan penempelan nama barang, rambu dan simbol
12.00 – 13.30 Istirahat
13.30 – 14.30 Briefing
Tanda Tangan Pembimbing PKPA
Tanda Tangan Mahasiswa
STASE Gudang
07.45 – 09.30 Berdikusi tentang perkembangan stase masing-masing kemudian masuk ke stase
masing-masing
09.30 – 12.00 Masuk Stase Gudang
-Melakukan kegiatan mengatur ulang posisi barang di Ruang B3 dan memberi
pelabelan nama barang dan simbol/rambu
- Melakukan Pemeriksaan faktur penerimaan BHP tanggal 04 november 2022
12.00 – 13.30 Istirahat
13.30 – 14.00 Briefing
Tanda Tangan Pembimbing PKPA
Tanda Tangan Mahasiswa
STASE Gudang
07.45 Masuk ke stase masing-masing
07.45 – 11.00 Masuk Stase OK
- Belajar tentang tempat penyimpanan Sediaan farmasi, Alkes dan BHP di
gudang farmasi
Penyimpanan Sediaan farmasi di gudang farmasi diatur berdasarkan :
1. Suhu dan kelembapan, untuk sediaan vaksin, suppositoria dan insulin di
tempatkan di dalam lemari pendingin dengan suhu 2-80C
Sedangkan untuk sediaan tablet, kapsul, salep, krim,infus dan injeksi di
tempatkan pada suhu ruang yaitu 15-250C, Untuk Kelembapan berkisar
50-60% Apoteker harus mencatat suhu ruangan dan kelembapan setiap
hari nya
2. Bentuk Sediaan, untuk sediaan padat, cair dan semi padat di buat di
tempat terpisah
3. Disusun menurut Alfabetis dan Disusun dengan metode FIFO dan FEFO
Penyimpanan Alkes dan BHP di atur berdasarkan :
1. Disusun menurut alfabetis
2. Disusun dengan metode FIFO dan FEFO
3. Disimpan padasuhu ruangan 15-250C dan kelembapan 50-60%
Hal hal yang perlu di perhatikan :
1. Untuk LASA di beri jarak 1 obat supaya tidak salah ambil
2. Untuk sediaan high alert dibuat terpisah, gudang bertanggung jawab
untuk memberikan pelabelan high alert dengan laber warna merah, dan
pada lemari high alert di berikan tanda merah
3. Untuk penyimpanan narkotika dan psikotropika di buat terpisah dengan
lemari besi 2 pintu dan harus diletakan di tempat yang aman dan tidak
terlihat umum, dan yang bertanggung jawab untuk menyimpan kunci
lemari tersebut adalah apoteker
- Untuk Ruang B3 adalah tempat penyimpanan zat dan bahan kimia baik
dalam bentuk tunggal dan campuran yang dapat membahayakan
kesehatan dan lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ruang B3 di buat terpisah
11.00 – 12.00 Istirahat
12.00 – 14.00 Responsi
Mengevaluasi semua stase dan evaluasi mornig report.
Tanda Tangan Pembimbing PKPA
Tanda Tangan Mahasiswa
STASE IGD
07.30 – 07.40 Upacara Apel Pagi
07.40 – 09.00 Responsi per stase
09.00 – 12.00 Melakukan Tugas Apoteker di IGD
Tugas Apoteker Di IGD
Melihat dan mencek stok sediaan obat dan BHP
Merapikan penyimpanan stok obat dan BHP
Melihat expired sediaan obat dan BHP di trolley Emergency
Pemberian Label High Alert dan membuat daftar high alert pada
trolley emergency
Menyusun obat di trolley secara alfabetis
Fungsi Trolley Emergency adalah trolley yang berisi peralatan dan obat obatan
untuk keadaan gawat darurat, dimana terjadi perburukan keadaan klinis pasien
secara mendadak
High Alert adalah obat yang perlu di waspadai karena sering menyebabkan
terjadinya kesalahan-kesalahan serius, dan obat yang beresiko tinggi
menyebabkan reaksi obat yang tidak di inginkan(ROTD)
Daftar obat dan BHP yang Expired
BHP
Ngt No 12(ED : 03-2022)
Gammex (ED : 02-2021)
Conmex
Daftar Obat dan BHP yang mendekati ED
Cairan infus
Mannitol(2 botol) ED 11-2022
Valuven (2 botol) ED 03-12-2022
STASE IGD
07.45 – 08.00 Upacara Apel Pagi
07.40 – 09.00 Responsi per stase
09.00 – 12.00 Masuk ke stase IGD
Melakukan Tugas Apoteker di IGD
Tugas Apoteker
Melihat dan mencek stok sediaan obat dan BHP
Merapikan penyimpanan stok obat dan BHP
Melihat expired sediaan obat dan BHP di trolley Emergency
Pemberian Label High Alert dan membuat daftar high alert pada
trolley emergency
Menyusun obat di trolley secara alfabetis
Fungsi Trolley Emergency adalah trolley yang berisi peralatan dan obat obatan
untuk keadaan gawat darurat, dimana terjadi perburukan keadaan klinis pasien
secara mendadak
High Alert adalah obat yang perlu di waspadai karena sering menyebabkan
terjadinya kesalahan-kesalahan serius, dan obat yang beresiko tinggi
menyebabkan reaksi obat yang tidak di inginkan(ROTD)
12.00 – 13.30 Istirahat
13.30 – 14.30 Briefing
STASE -
08.00 – 10.00 Arahan dari masing-masing pembimbing sebelum mencek status pasien
10.00 – 12.00
Mengunjungi ruangan Sedap Malam
Mempelajari bagaimana cara melihat status pasien, bagian mana saja yang
harus menjadi perhatian dan tugas dari seorang apoteker saat visite.
STASE -
07.30 – 07.45 Melaksanakan Upacara Apel pagi
07.45 – 09.30 Mengunjungi ruangan Sedap Malam
Sedap malam merupakan ruang rawat inap kelas dua untuk penyakit dalam.
Dikarenakan masih terjadi operan antar shift jaga malam dan pagi jadi kami
belum bias melihat kembali lebih lanjut status pasien di sedap malam
STASE -
07.45 – 07.50 Melaksanakan Upacara Apel pagi
08.00 – 11.00 Mengunjungi ruangan Bogenvil
- Melihat buku pemberian obat untuk melihat kesesuaian pemberian obat
apakah telah sesuai dengan yang ditulis di status pasien.
- Pemberian obat kepada pasien telah sesuai dengan status tetapi terdapat
beberapa obat yang pemberiannya tidak ditulis jam nya.