Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KOTA TIDORE KEPULAUAN

RUMAH SAKIT DAERAH


Jln. Sultan MansyurTelepon (0921) 3161223 Fax.(0921)3161107

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN
NOMOR :445 /068/ 11/2018

TENTANG
TIM DIRECTLY OBSERVED TREATMENT SHORTCOURSE (DOTS)
RSD KOTA TIDORE KEPULAUN

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan


Rumah Sakit Daerah perlu di bentuk Tim DOTS di RSD Kota
Tidore Kepulauan;

b. Bahwa untuk maksud sebagaimana tersebut pada huruf a diatas,


maka perlu dibentuk Tim DOTS Rumah Sakit Daerah Kota
Tidore Kepulauan yang di tetapkan dengan keputusan direktur;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 tahun 2003 tentang pembentukan


Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan,
Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur dan Kota
Tidore Kepulauan di Provinsi Maluku Utara;
2. Undang undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara RI tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4431);
3. Undang undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara RI 4437);
4. Undang undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor144, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 5063);
5. Undang undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tengtang
Rumah Sakit (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan LembaranNegara RI Nomor 5072);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005
tentang Pedoman penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal;
7. Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Pentunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal;
8. Peraturaan Mentri Kesehatan Republik Kesehatan Nomor 56 Tahun
2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
9 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/X11/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
10 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/ Menkes/SK/11/2008
tentang Pedoman Tentang Standar Pelayanan Minimal di Rumah
Sakit.
11 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/Menkes/SK/V/2009
tentang Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN TIM


DIRECTLY OBSERVED TREATMEN SHORTCOURSE (DOTS)

KESATU : Pembentukan Tim DOTS di RSD Kota Tidore Kepulauan yang namanya
terlampir dalam keputusan ini.
KEDUA : Tim DOTS yang di maksud dalam diktum KESATU dalam tugasnya
melayani pasien TB mengikuti alur yang terlampir dalam keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada saat di ditetapkan.

Ditetapkan di: Tidore


Pada tanggal : 25 Mei 2018

DIREKTUR

dr. Rusni Abdullah


Nip 198104092008042002
Lampiran 1 : Keputusan Direktur RSD Kota Tidore Kepulauan.
Nomor : 445 / /11/2018
Tanggal : 25 Mei 2018
Tentang : Revisi Susunan Tim Directly Observed Treatment Shotrcours (DOTS) RSD
Kota Tidore Kepulauan

Penanggung Jawab : Direktur RSD Kota Tidore Kepulauan


Kabid Pelayanan RSD Kota Tidore Kepulauan
Kabid Perawatan RSD Kota Tidore Kepulauan
Kabid Pengembangan RSD Kota Tidore Kepulauan
Konsultan : 1. dr. Fadila Sudin, Sp,PD
2. dr. Rahayu, Sp.A, M.kes
3. dr. Aswia Maradjabessy,Sp.S,M.kes
Ketua : dr. Sarnilita Muhammad
Kordinator Jejaring : dr. Helda Malubaya
Internal
Sekretaris : dr. Febriyana
Anggota :
1. Indri Senja Sari S.Kep.Ns.
2. Indriyatna Amd.Kep
3. Sarifa Hayatudin,S.Kep.Ns
4. Taiba Abdul Karim, S.Kep
5. Nurjani Ismail, S.Kep
6. Endah Nurahmi Sandiah, S.Si.Apt
7. Hadija Hasan, Amd.Kep
8. Fatma M Saleh, Amd.Kep
9. Husen Taher, Amd, Rad
10. Alwia Tosofu, AMAK
11. Juhra M. Zen, SKM
12. Ernilwati M. Saleh, S.Kep
13. Iqrawati Abd Gani, S.Kep
14. Salma Ahmad
15. Nursanti Hasim, S.Farm.Apt
16. Ipa Sriwahyuningsih
17. Abriana. Amd, Kep
18. Fahria Muhammad AMAK
19. Rahayu Hidayati L, S.S
Tugas tim pelayanan TB DOTS di RSD Tidore Kepulauan
1. Ketua Tim
Ketua Tim berperan sebagai pelaksana harian pelayanan TB DOTS di rumah sakit
dengan tugas :
a. Melaksanakan kebijakan, memberikan arahan, menetapkan standar pelayanan TB
DOTS di rumah sakit;
b. Melakukan perencanaan, pergerakan dan pengendalian pelayanan TB DOTS di rumah
sakit;
c. Melakukan koordinasi lintas sektor/organisasi (pemanfaatan sumber daya efektif dan
efesien )
d. Memfasilitasi rujukan internal dan eksternal;
e. Mengelola informasi ( akurat dan akuntabel );
f. Memfasilitasi kebutuhan logistic ( termasuk obat, alat kesehatan dan peralatan yang
dibutuhkan ) pada pelayanan TB DOTS di rumah sakit;
g. Melakukan Self Assessment.

2. Sekretaris Tim
Tugas Sekretaris Tim pelayanan TB DOTS adalah :
a. Melaksanakan kegiatan administrasi dan menginventarisir program kerja Tim TB
DOTS;
b. Bertanggung jawab terhadap pencatatan dan pelaporan semua kegiatan Tim TB
DOTS;
c. Membuat dan mensosialisasikan Uraian Tugas Tim TB DOTS di rumah sakit;
d. Bertanggung jawab terhadap penyediaan dan penyimpanan berkas rekam medis ;
e. Bertanggung jawab terhadap pelaporan internal dan eksternal.

3. Perawat Pelaksana TB DOTS


Tugas bidan pelaksana TB DOTS adalah :
a. Melakukan asuhan keperawatan/kebidanan langsung terhadap pasien, meliputi :
 Pengkajian keperawatan/kebidanan;
 Diagnose keperawatan/kebidanan;
 Rencana keperawatan/kebidanan;
 Implementasi keperawatan/kebidanan;
 Evaluasi keperawatan/kebidanan;
 Dokumentasi asuhan keperawatan/kebidanan
b. Melakukan pencatatan dan pelaporan.
4. Petugas Laboratorium
Tugas Petugas Laboratorium adalah :
a. Melakukan pemeriksaan terhadap sampel darah pasien;
b. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan sampel;
c. Membuat pencatatan dan pelaporan penggunaan reagen.

5. Petugas Radiologi
Tugas Petugas Radiologi adalah :
a. Melakukan pemeriksaan rontgen terhadap pasien suspek TB;
b. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan rontgen;
c. Membuat pencatatan dan pelaporan.

Ditetapkan di: Tidore


Pada tanggal : 25 Mei 2018

DIREKTUR

dr. Rusni Abdullah


Nip 198104092008042002
Lampiran 1 : Keputusan Direktur RSD Kota Tidore Kepulauan.
Nomor : 445 / /11/2018
Tanggal : 25 Mei 2018
Tentang : Alur Penatalaksanaan Pasien Tuberculosis di Rumah Sakit

Poli Umum
Laboratorium
Pasien datang Poli
sendiri
Rawat Inap Radiologi
UGD

Unit DOTS
RS

Farmasi

UPK lain Rekam Medis

Pronkes

Poli dalam, Paru,


Anak, Bedah dll

Ditetapkan di: Tidore


Pada tanggal : 25 Mei 2018

DIREKTUR

dr. Rusni Abdullah


Nip 198104092008042002
Lampiran
Keputusan Direktur RSD Kota Tidore Kepulauan
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI LABORATORIUM


RSD TIDORE KEPULAUAN
A. Kebijakan Umum
1. Peralatan laboratorium harus selalu di lakukan dan di kalibrasi sesuai dengn ketentuan
yang berlaku.
2. Setiap pemeriksaan Laboratorium harus berdasarkan atas permintaan dokter.
3. Pemberian hasil pemeriksaan laboratorium dilaksanakan oleh Dokter Spesialis
Patologi Klinik atau petugas yang diberikan kewenangan.
4. Setiap hasil pemeriksaan laboratoium yang meragukan/ekstrim harus dilakukan
pemeriksaan ulang (duplo).
5. Setiap hasil pemeriksaan laboratorium disertai dengan arsip yang disimpan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
6. Pelayanan laboratorium harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan
pasien.
7. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas wajib
mengikuti pelatihan yang diselenggarakan.
8. Penanganan limbah laboratorium dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9. Penanganan spesimen dilaksanakan berdasarkan penanganan bahan infeksius.
10. Semua petugas wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
11. Dalam melaksanakan tugasnya semua petugas wajib memenuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan kerja).
12. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi,standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi dan menghormati hak pasien.
13. Pelayanan di instalasi Laboratorium dilaksanakan dalam 24 jam.
14. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
15. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali.
16. Setiap bulan wajib membuat laporan.
17. Untuk menjamin mutu pelayanan laboratorium dilaksanakan kegiatan pemantapan
mutu internal dan pemantapan mutu eksternal secara teratur.

B. Kebijakan Khusus
Kebijakan pelayanan laboratorium 24 jam
1. Instalasi laboratorium di pimpin oleh seorang Kepala Instalasi Laboratorium
yangbertanggung jawab penuh terhadap Direktur
2. Laboratorium memberi pelayanan dalam batas-batas anggaran yang ada untuk
mencapai pelayanan yang tepat waktu dan tepat guna dengan memanfaatkan
tenaga-tenaga dan sarana yang tepat
3. Kepala Instalasi Laboratorium adalah seorang dokter Spesialis Patologi Klinik
yang cukup berpengalaman di bidangnya dan bertanggungjawab dalam tugasnya.
4. Laboratorium memberi pelayanan 24 jam (3 shift) dengan petugas laboratorium
yang standbay di tempat.

Kebijakan Pelayanan pemeriksaan laboratorium pasien rawat jalan

1. Pengambilan spesimen ke ruang perawatan oleh petugas Laboratorium secara


reguler yaitu :
a. Ronde I jam 06.00 WIT
b. Ronde II jam 13.00 WIT
2. Pengambilan specimen di luar jam tersebut di atas (poin a dan b) menjadi tugas
dan dilakukan oleh petugas ruangan dimana pasien dirawat
3. Pemeriksaan spesimen di ruang laboratorium sesuai permintaan.
4. Pengambilan specimen di luar jam tersebut di atas (poin a dan b) menjadi tugas
dan dilakukan oleh petugas ruangan dimana pasien dirawat
5. Hasil pemeriksaan laboratorium diambil oleh petugas ruang perawatan dan tidak
boleh dibacakan via telepon terkecuali hasil kritis.
6. Bila ditemukan hasil pemeriksaan kritis petugas laboratorium melaporkan ke
dokter penanggung jawab untuk persetujuan dikeluarkannya hasil dan segera
laporkan hasil tersebut kepada perawat ruangan.
7. Verifikasi (2) hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh Ka.Shief
laboratorium.

Kebijakan Pelayanan pemeriksaan laboratorium pasien UGD

1. Pengambilan spesimen langsung di UGD.


2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai permintaan.dokter penanggung

jawab pasien (DPHJP) saat itu

Kebijakan Pelayanan pemeriksaan laboratorium di luar Rumah Sakit/


Laboratorium rujukan
1. Pemeriksaan laboratorium yang tidak dapat dikerjakan di Laboratorium Rumah

Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan dirujuk ke laboratorium rekanan yang sudah

ditetapkan.

2. Hasil pemeriksaan laboratorium rujukan harus diverifikasi oleh dokter kepala

Instalasi laboratorium

Kebijakan Pencatatan dan pelaporan


1. Setiap spesimen yang masuk dicatat dalam buku registrasi Laboratorium
2. Setiap Data hasil pemeriksaan laboratorioum di simpan
3. Pelaporan dikerjakan baik bulanan, triwulan dan tahunan serta dilaporkan ke bagian
Rekam Medik

Kebijakan Perencanaan dan pengadaan bahan laboratorium

1. Perencanaan bahan Laboratorium dan evaluasi dilakukan 1 bulan sekali meliputi


perencanaan kebutuhan reagensia dan bahan habis pakai .
2. Usulan pengadaan peralatan Laboratorium baru harus melalui Direktur.
3. Penyimpanan bahan/reagensia Laboratorium harus sesuai ketentuan atau petunjuk
yang terlampir pada bahan/reagensia
4. Setiap penggunaan reagen dicatat dalam buku penggunaan reagen.
5. Pengecekkan tanggal kadaluwarsa reagen laboratorium dilakukan 1 bulan sekali .
6. Reagen Laboratorium yang kadaluarsa dicatat dan dibuat berita acara
pemusnahan sesuai ketentuan yang berlaku.

Kebijakan Menetapkan nilai rentang/rujukan pemeriksaan laboratorium

1. Setiap pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium selalu menyertakan rentang nilai


rujukan.
2. Rentang nilai rujukan yang digunakan harus merupakan rekomendasi dari suatu
lembaga/badan yang diakui atau organisasi profesi (PDSPatklin), dan dievaluasi
secara berkala minimal 1 kali dalam setahun.

Kebijakan Pemantapan mutu

1. Pemantapan mutu internal dilaksanakan setiap hari


2. Menetapkan indikator mutu (berdasar Standar Pelayanan Mutu dari Kemenkes)
pelayanan laboratorium untuk dilaksanakan dan dievaluasi serta menjadi tolok ukur
dalam pengembangan mutu.
3. Evaluasi indicator mutu dilakukan 3 bulan sekali
4. Menetapkan staf laboratorium yang bertugas melakukan surveilans dan
mengevaluasi kontrol mutu baik di dalam maupun di luar laboratorium rumah
sakit (rujukan).
5. Pemantapan mutu eksternal diikuti sesuai jadwal dari pihak penyelenggara
6. Hasil pemantapan mutu dilaporkan kepada Direktur dan dievaluasi

Kebijakan Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan di Instalasi Laboratorium

1. Pemeliharaan alat laboratorium dikerjakan secara teratur oleh petugas


laboratorium dan teknisi alat sesuai dengan ketentuan setiap alat.
2. Kalibrasi alat laboratorium yang berstatus KSO menjadi tanggung jawab
penyedia alat yang bersangkutan.
3. Sertifikat kalibrasi sebagai bukti pelaksanaan /dokumentasi kalibrasi harus diarsipkan.

Kebijakan Pertemuan Rutin Instalasi Laboratorium


Pertemuan rutin dilakukan setiap bulan 1 kali dihadiri oleh kepala bagian dan seluruh
staf Instalasi Laboratorium serta Instalasi laboratorium terkait bila diperlukan.

Ditetapkan di : Tidore
Pada tanggal : 20 Desember 2016
RUMAH SAKIT DAERAH
KOTA TIDORE KEPULAUAN
DIREKTUR

dr. Rusni Abdullah


Nip 198104092008042002

Tembusan yth :
1. Kepala Instalasi Laboratorium
2. Penanggung Jawab Laboratorium Patologi Klinik
3. Seluruh unit kerja.
4. Arsip

Anda mungkin juga menyukai