BAB II
GAMBARAN UMUM LAHAN PRAKTIK
Rumah Sakit Paru Batu didirikan pada tahun 1912 pada masa
penjajahan Belanda dengan pelayanan rawat jalan untuk penyakit paru yang
berlokasi di Kota Batu. Pada tanggal 20 Maret 1934 dibuka ruang perawatan
(Rawat Inap) yang diresmikan oleh Mas Soemarto (Patih Kabupaten Malang),
JA Seven (Poning Master), de Ryter de Wild (Voorith Bob) dan dikenal
dengan nama “SANATORIUM”
Pada masa penjajahan Belanda, Rumah Sakit Paru dikuasai oleh
Pemerintah Belanda dan dijadikan sebagai Rumah Sakit Belanda. Setelah
Indonesia merdeka pada tahun 1945, Rumah Sakit Paru diserahkan
sepenuhnya kepada Republik Indonesia, khususnya ke Pemerintah Jawa
Timur.
Berdasarkan pada Peraturan Daerah Jawa Timur No. 37 Tahun 2000
dan keputusan gubenur nomor 26 Tahun 2002 Rumah Sakit Paru ditetapkan
sebagai salah satu UPT (Unit Pelaksana Teknis) Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur.
6
Gedung Baru:
a. Poli Syaraf
b. Poli Bedah Umum
c. Poli Bedah Plastik
d. Poli Bedah Urologi
e. Poli Bedah Digestive
f. Poli Bedah Orthopedi
g. Poli Kulit dan Kelamin
h. TMS
i. Poli Geriatri
j. Medical Check Up (MCU)
k. Poli Mata
l. Poli Rehab Medik
m. Poli Kandungan
n. Poli THT
5. Gedung Instalasi Farmasi
6. Gedung Instalasi Laboratorium
7. Gedung Instalasi Radiologi
8. Gedung Instalasi Gizi
9. Gedung Instalasi Pemeliharaan Sarana
10. Gedung Laundry
11. Gedung Pemulasaraan Laundry
12. Gedung Rekam Medis
13. Mushola
No Nama Spesialisasi
Gedung Baru:
a. Poli Syaraf
b. Poli Bedah Umum
c. Poli Bedah Plastik
d. Poli Bedah Urologi
e. Poli Bedah Digestive
f. Poli Kulit dan Kelamin
g. TMS
h. Poli Geriatri
i. Medical Check Up (MCU)
j. Poli Mata
k. Poli Rehab Medik
l. Poli Kandungan
m. Poli THT
DIREKTUR
RSU KARSA HUSADA BATU
KOORDINATOR KOORDINATOR
PENDAFTARAN PENYIMPANAN REKAM MEDIS
KOORDINATOR
PENGOLAHAN DATA
11
3. ASSEMBLING
a. Melaksanakan tugas pelaksanaan assembling rawat inap untuk
melaksanakan pekerjaan secara terencana, tertib, teratur dan terpadu
b. Berkas rekam medis yang telah selesai dari ruangan, segera
dikembalikan ke bagian instalasi Rekam Medis dengan menggunakan
buku pengembalian
c. Petugas memeriksa berkas rekam medis yang kembali dengan buku
pengembalian (sesuai atau tidak)
d. Berkas rekam medis diperiksa kelengkapannya
e. Lembaran-lembaran rekam medis diperiksa melalui formulir
assembling
f. Apabila ada berkas rekam medis yang tidak lengkap, dikembalikan ke
ruangan perawatan untuk dilengkapi dengan melampirkan kartu
kendali
g. Menghadiri rapat rutin di Instalasi Rekam Medis.
4. PENGKODEAN DIAGNOSA DAN TINDAKAN
a. Memberikan kode penyakit pada berkas rekam medis pasien rawat
inap dan rawat jalan setelah pasien pulang sesuai dengan ICD-10
b. Memberikan kode tindakan sesuai dengan ICD-9 CM
c. Membuat daftar kode penyakit, operasi dan sebab kematian yang
sudah dikonsultasikan kepada dokter yang bersangkutan untuk
digunakan oleh petugas dan dokter sebagai alat bantu penulisan kode
penyakit, operasi atau sebab kematian
d. Membuat laporan kegiatan pengkodean
e. Menghadiri setiap pertemuan yang diadakan oleh Instalasi Rekam
Medis atau pertemuan lain berdasarkan perintah atasan dan
melaksanakan tugas-tugas khusus dari atasan.
14
5. ANALISA KLPCM
a. Membuat laporan tingkat ketidaklengkapan berkas rekam medis, data
rekam medis yang sering tidak lengkap dan petugas yang
bertanggungjawab terhadap pengisiannya
b. Menghadiri rapat rutin di Instalasi Rekam Medis
6. INDEKSING
a. Melaksanakan kegiatan indeks operasi, penyakit, dokter dan kematian
b. Melaksanakan entry indeks ke computer
c. Melaksanakan print out indeks
d. Membuat laporan kegiatan indeks
e. Melaksanakan tugas lain relevan yang diberikan oleh pimpinan.
7. PELAPORAN
a. Melaksanakan sensus harian pasien rawat inap di setiap ruangan rawat
inap setiap hari
b. Merekap hasil sensus harian rawat inap selama 1 bulan
c. Mengumpulkan data pelayanan melalui sensus harian baik rawat jalan,
rawat inap maupun IGD
d. Merekap sensus harian sebagai dasar laporan kegiatan rumah sakit
e. Mengolah data rekam medis untuk analisa statistik
f. Mengumpulkan dan mengolah laporan 10 besar penyakit rawat jalan
dan rawat inap
g. Menghadiri rapat rutin di Instalasi Rekam Medis.
15