Gambar4. Lanselet
Branchiostoma
(a)Hagfish
(b)Pteromyzontida
Plathyhelminthes bercabang tiga, cabang pertama bercabang tiga lagi menjadi filum Mollusca, filum
Annelida, dan filum Arthropoda. Cabang kedua menjadi filum Nematoda. Sedangkan cabang ketiga
menjadi dua filum yaitu Echinodermata dan filum Chordata.
Dari evolusi invertebrata dapat diketahui bahwa evolusi vertebrata berasal dari nenek moyang berupa
Echinodermata. Echinodermata akan berkembang menjadi Echinodermata modern yang ada sekarang ini,
misalnya bintang laut, bulu babi, Hemichordata, Chordata primitif (seperti Tunicata dan Lanceleolatus).
Perkembangan hewan
Dalam sistematika awal, binatang mencakup banyak organisme bersel tunggal yang dikelompokkan
sebagai Protozoa karena sifat heterotrof dan bergerak aktif (motil). Pengelompokan ini terus dianut
hingga pertengahan abad ke-20 dan hingga sekarang masih dipakai untuk kepentingan praktis. Ketika
orang mulai menganggap bahwa organisme bersel satu tidak memiliki organisasi jaringan, dibentuklah
kelompok Protista yang menghimpun semua organisme sederhana yang berperilaku mirip binatang
(bergerak, heterotrof).
Perkembangan biologi sejak separuh akhir abad ke-20 telah menunjukkan bahwa banyak organisme
bersel satu tidak dapat lagi dipertahankan sebagai binatang. Ke dalam "binatang" dimasukkan semua
organisme bersel banyak yang sel spermanya memiliki kesamaan struktur dengan koanosit, suatu sel
generatif primitif. Selain itu, penerapan konsep evolusi dan kladistik telah mengubah banyak organisasi
sistematika hewan. Proses reklasifikasi ini sampai sekarang masih terus berjalan.
Menurut para ahli, terbentuknya hewan-hewan di muka bumi ini dimulai dari zigot bersel satu yang
mengalami pembelahan sel dan sel tersebut akan bertambah banyak yang terbentuk menyerupai bola.
Bentuk seperti bola tersebut akan mengalami perkembangan, yaitu akan melekuk ke dalam sehingga akan
terbentuk dua lapisan, yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam).
Ektoderm dalam masa perkembangannya membentuk bagian-bagian tubuh tertentu, yaitu epidermis, kulit,
dan sistem saraf, sedangkan lapisan endoderm akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan
kelenjarnya. Ada beberapa hewan yang berkembang pada tingkat kedua lapisan ini yang dinamakan
diplobastik. Ada pun yang termasuk golongan hewan ini adalah Porifera dan Coelenterata.
Di antara kedua lapisan, yaitu ektoderm dan endoderm akan berkembang dan terbentuk lapisan
mesoderm. Lapisan mesoderm akan berkembang membentuk bagian tubuh yang menjadi otot, sistem
reproduksi, sistem sirkulasi, dan sistem ekskresi. Golongan hewan yang berkembang pada ketiga tingkat
lapisan ini dinamakan triplobastik. Golongan hewan ini adalah Platyhelminthes dan Nemathelminthes.
Dari hasil penelitian diketahui pada Platyhelminthes belum mempunyai rongga tubuh, yaitu terlihat
tubuhnya padat, tanpa rongga antara usus dan tubuh terluar sehingga digolongkan sebagai triplobastik
aselomata (selom = rongga tubuh).
Adapun pada Nemathelminthes mempunyai rongga tubuh semu, yaitu mesoderm belum membentuk
rongga yang sesungguhnya karena tampak pada mesoderm belum terbagi menjadi lapisan dalam dan
lapisan luar, yang dinamakan dengan triplobastik pseudoselomata dan yang mempunyai rongga tubuh
dinamakan triplobastik selomata karena mesodermnya sudah dipisahkan oleh rongga tubuh yang
terbentuk menjadi dua lapisan, yaitu dalam dan luar. Termasuk golongan hewan ini adalah Annelida
sampai Chordata.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa terbentuknya hewan dimulai dari Protozoa kemudian Porifera,
Coelenterata, sampai pada tingkat Mamalia. Jadi, hewan tersebut mengalami perkembangan dari satu sel
menjadi banyak sel hingga terbentuk triplobastik aselomata, pseudoselomata, sampai selomata.
Hewan yang digolongkan dalam kelompok Avertebrata memiliki persamaan ciri, yaitu tidak mempunyai
ruas-ruas tulang belakang (vertebrae). Jika kita amati, golongan hewan ini memiliki pola organisasi tubuh
yang agak sederhana, dibandingkan dengan kelompok hewan Vertebrata. Dengan dasar inilah hewan-
hewan ini dianggap primitif atau merupakan bentuk-bentuk paling awal dari kehidupan yang telah
mengalami sedikit perubahan
Seperti apa nenek moyang Chordata masih menimbulkan pertanyaan, dan berbagai hipotesis yang
dikemukakan para ahli masih belum menemukan konsensus. Akan tetapi, terdapat karakteristik kunci dari
Chordata, yaitu:
● Memiliki sebuah mulut pada ujung anterior.
● Memiliki notokorda.
● Memiliki tali saraf berongga pada bagian dorsal.
● Memiliki celah insang.
● Memiliki ekor.
Cephalochordata (lancelet) menunjukkan karakteristik kunci tersebut pada hewan dewasa, dan mereka
bercabang lebih awal pada pohon filogenetik. Penemuan ini mengusulkan bahwa nenek moyang Chordata
mungkin memiliki bentuk seperti lancelet.