Anda di halaman 1dari 1

Nama/NIM: Maharani Marthadinatha Putri/201810401014

RESUME EVOLUSI INVERTEBRATA

Evolusi organisasi sederhana menjadi multiselular kemungkinan berlangsung sekitar 40


juta tahun (565-525 juta tahun lalu) dari masa Prakambrium hingga awal Kambrium (sekitar 545
juta tahun lalu). Sebagian besar fosil dari masa ini tampak seperti cnidaria, moluska mirip chiton,
dan jejak beberapa kelompok cacing. Batuan fosil yang ditemukan dari masa Kambrium berusia
545 sampai 525 juta tahun menunjukkan ledakan munculnya hewan multiselular (Cambrian
explosion). Hal tersebut meninggalkan banyak jejak fosil, diantaranya adalah hewan pertama
dengan cangkang keras dan bermineral.

Masa Protezoikum (2,5 milyar - 290 juta tahun yang lalu) merupakan awal terbentuknya
lapisan hidroster dan atmosfer yang menjadi awal mula asal-usul perkembangan organisme
uniselular menjadi multiselular. Organisme prokariotik uniselular berevolusi menjadi enkaryotik
protista. Nenek moyang hewan diprediksi merupakan protista kuno yang berflagella dan hidup
berkoloni serta berkerabat dengan choanoflagellata. Protista uniselular choanoflagellata secara
morfologi sangat mirip dengan sel koanosit pada spons. Sekuens DNAnya juga
mengindikasikan bahwa choanoflagellata dan hewan berhubungan erat.

Proses evolusi protista menuju invertebrata diperkirakan mirip dengan tahap


perkembangan embrio. Choanoflagellata adalah protista berflagella yang gemar hidup berkoloni,
diperkirakan sejak dahulu ini telah terjadi selama berjuta-juta tahun dalam bentuk kumpulan sel
yang identik. Koloni tersebut membentuk bola pejal yang seiring berjalannya waktu mampu
mengalami spesialisasi. Bola berongga ini akhirnya mengalami penekukan kearah dalam di
salah satu sisinya hingga membentuk protohewan yang mirip gastrula.

Berdasarkan perkembangannya tersebut, hewan invertebrata mengalami radiasi ke-2 atau


berlanjut hingga ke-3. Perkembangan radiasi ke dua didasarkan pada pemikiran bahwa (1)
Blastula menjadi gastrula dengan 2 lapisan yaitu endoderma dan ektoderma tanpa mesoderm,
ex: Porifera dan Coelenterata. (2) Kemungkinan lain, setelah blastula menjadi gastrula,
terbentuk mesoderma, contoh hewan ini sudah tidak ditemukan jenis terdahulunya, namun ini
berkembang menjadi radiasi ke-3. Radiasi yang ketiga (Tripoblas) terbagi menjadi 4 golongan:
(1) Sisi kanan dan kiri mesoderma membentuk benjolan yang mengisi coelom antar ektoderm
dan endoserm disebut enterocoelmata, ex: Echinodermata dan Chordata. (2) Kelompok yang
melepaskan sel-sel ke antara endoderm dan ektoderm, sehingga tidak dijumpai coelom, disebut
acoelomata, ex: cacing pipih. (3) Kelompok yang mesodermanya dari endoderma maupun
ektoderma, kemudian membentuk celah yang menjadi coelom-schizocoel. Ex: Annelida,
Mollusca, dan Arthropoda. (4) Kelompok yang mesodermanya dibentuk oleh ektoderma tapi
tidak memenuhi ruangan seluruhnya membentuk coelom-pseudocoel, contohnya pada Rotifera
dan nematoda.

Anda mungkin juga menyukai