NPM : 2001081008
Resume
Tokoh selanjutnya pada teori ini adalah A.I Oparin dan J. BS Haldane pada tahun
1920-an. Mereka juga mengemukakan bahwa makhluk hidup berasal dari atmosfer, dimana
dulunya bumi masih primitif dalam artian lapisan atmosfer tidak memilki lapisan ozon
sehingga sinar ultraviolet yang tercampur dengan senyawa-senyawa anorganik menghasilkan
DNA & RNA kemudian berubah menjadi probiot lalu protoplasma dab akhirnya
memunculkan sel prokariotik yang nantinya menjadi makhluk hidup yang memilki tiga sifat
berbeda yaitu, saprofit, parasit dan pathogen.
Filogeni prokariot ; dimana nenek moyang prokariot terbagi menjadi dua yaitu :
a) Domain arkhaea (Archaeabacteria) : bakteri anaeronb air panas, bakteri anaerob air asin
dan bakteri anaerob metanogen
b) Domain Bakteria Sianobakteria : Bakteri gram positif, bakteri hijau fotosintetik, bakteri
gram negatif, bakteri ungu, dan Spirochaeta
Sel eukariot adalah adalah organisme yang sudah memilki inti sel. Contohnya seperti
protista, plantae, fungi dan animalia sekitar kita. Adnya revolusi oksigen berdampak pada
Prokariot, yaitu :
Organisme multiseluler berarti organisme yang tersusun atas banyak sel, seperti
tumbuhan, hewan dan beberapa jamur. Organisme multisel berasal dari organisme uniselliler
yang berevolusi. Terdapat 3 teori mengenai hal tersebut :
1. Teori Simbiotik
Organisme multisel pertama muncul dari perilaku simbiosis spesies yang berbeda, contoh
ya pada ikan badut dan ikan rettori laut.
2. Teori Selularisasi
Organisme multisel pertama akan muncul ketika organisme uniseluler mengembangkan
beberapa inti sehingga menjadi sel baru.
3. Teori Kolonial
Adanya kehidupan molonial bersama sel-sel dari jenis dan spesies yang berbeda sehingga
simbiosis menjadi semakin kompleks.
Filogeni tumbuhan dimana awal mula nenek moyangnya adalah alga hijau kemudian
berevolusi menjadi bryophyta (lumut) yang meruoakan tumbuhan darat pertama. Kemudian
muncul Pteridophyta (paku-pakuan) lalu selanjutnya muncul tumbuhan berbiji
Gymnospermae dan akhirnya muncullah tumbuhan berbunga atau Angiospermae.
Adapun adaptasi tumbuhan untuk bisa terhadap lingkungannya adalah dengan 3 cara, yaitu :
Menurut sejarah adaptasi daratan oleh tumbuhan terdapat empat periode utama evolusi
tumbuhan. Periode tersebut merupakan radiasi adaptif yang mengikuti evolusi struktur bagi
peluang kehidupan di darat. Keempat periode adalah sebagai berikut:
a) Periode Pertama
b) Periode Kedua
Periode kedua Evolusi tumbuhan ditandai oleh diversifikasi tumbuhan vaskuler
(tumbuhan berpembuluh) selama masa Devon sekitar 400 juta tahun silam.
Tumbuhan vaskuler awal ini merupakan tumbuhan tak berbiji, misalnya pada jenis
paku-pakuan serta kelompok tumbuhan tak berbiji lainnya.
c) Periode Ketiga
Periode ketiga evolusi tumbuhan dimulai dengan kemunculan biji, yaitu struktur
yang melindungi embrio dari kekeringan dan ancaman perubahan lingkungan.
Kemunculan tumbuhan biji ini mempercepat perluasan kolonisasi tumbuhan di
daratan. Biji tumbuhan terdiri atas embrio dan cadangan makanan yang terlingdung
oleh suatu penutup. Tumbuhan vaskuler berbiji muncul kira-kira 360 juta tahun yang
lalu dengan kemunculan Gymnospermae (Bhs. Yunani: Gymnos = “terbuka” atau
“telanjang” ; spermae = benih atau biji). Gymnospermae, terdiri atas Konifer dengan
berbagai variasi jenisnya. Konifer dan paku-pakuan mendominasi kehidupan di hutan
belantara selama lebih dari 200 juta tahun.
d) Periode Keempat
Periode Keempat dalam evolusi tumbuhan terjadi pada masa Kreta, zaman
Mesozoikum sekitar 130 juta tahun yang lalu. Periode ini ditandai dengan
kemunculan tumbuhan berbunga yang memiliki struktur reproduksi yang agak rumit
di mana biji dilindungi oleh ruangan yang disebut ovarium. Karena biji terlindung
sedemikian rupa maka kelompok ini disebut Tumbuhan berbiji tertutup atau
Angiospermae (Bahasa Yunani : Angion =“wadah”; spermae = benih atau biji).
E. Asal Usul Invertebrata
Hewan invertebrata merupakan hewan yang tidak bertulang belakang. Adapun filogeni
dari invertebrata yaitu berasal dari nenenk moyang protista laut. Kemudian berkembang
menjadi 2 canang yaitu :
1) Cabang 1 : Filum Porifera, Filum Chinidaria, Filum Platyhelmintes.
2) Cabang 2 : Filum Nematoda ; Filum Echinodermata dan Chordata