Anda di halaman 1dari 3

UTS EVOLUSI

OLEH :

Nama : YOHANES G. NDOJE

NIM : (14117047)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA

KUPANG

2020
11. Evolusi tumbuhan vaskuler

Perkembangan evolusi tumbuhan vaskuler dimulai sejak kira-kira 475 juta tahun yang lalu yang
terbagi menjadi beberapa periode evolusi yaitu :

 Periode pertama evolusi, yaitu selama masa Ordovisian, zaman Palaeozoikum, sekitar
475 juta tahun yang silam, asal mula tumbuhan diduga berasal dari nenek moyang
akuatik. Adaptasi terhadap kehidupan darat (terrestrial) dibuktikan oleh adanya
sporopolenin dan gametangia berlapis yang melindungi gamet dan embrio. Adaptasi ini
terjadi pada bryophyta yang merupakan tumbuhan darat pertama. Bryophyta atau
tumbuhan lumut ini berkembang menjadi berbagai variasi dalam kelompoknya. Jaringan
pembuluh yang terdiri atas sel-sel membentuk pembuluh untuk mengangkut air dan zat
hara ke seluruh tubuh tumbuhan. Evolusi bryophyta merupakan evolusi yang relatif dini
dalam sejarah tumbuhan. Oleh karena sebagian besar bryophyta tidak memiliki jaringan
pembuluh maka bryophyta disebut sebagai tumbuhan yang “non vaskuler” atau tumbuhan
“tidak berpembuluh”. Namun ada sebagian kecil bryophyta yang memiliki jaringan
pembuluh pengangkutan air. Dengan demikian pengelompokan bryophyta sebagai
tumbuhan non vaskuler tidak seluruhnya benar
 Periode kedua evolusi tumbuhan ditandai oleh diversifikasi tumbuhan vaskuler
(tumbuhan berpembuluh) selama masa Devon sekitar 400 juta tahun silam. Tumbuhan
vaskuler awal ini merupakan tumbuhan tak berbiji, misalnya pada jenis paku-pakuan
serta kelompok tumbuhan tak berbiji lainnya.
 Periode ketiga evolusi tumbuhan dimulai dengan kemunculan biji, yaitu struktur yang
melindungi embrio dari kekeringan dan ancaman perubahan lingkungan. Kemunculan
tumbuhan biji ini mempercepat perluasan kolonisasi tumbuhan di daratan. Biji tumbuhan
terdiri atas embrio dan cadangan makanan yang terlingdung oleh suatu penutup.
Tumbuhan vaskuler berbiji muncul kira-kira 360 juta tahun yang lalu dengan kemunculan
Gymnospermae (Bhs. Yunani: Gymnos= „terbuka‟ atau „telanjang‟; sperma= benih atau
biji). Gymnospermae terdiri atas Konifer dengan berbagai variasi jenisnya. Konifer dan
Pakupakuan mendominasi kehidupan di hutan belantara selama lebih dari 200 juta tahun.
 Periode keempat dalam evolusi tumbuhan terjadi pada masa Kreta, zaman Mesozoikum
sekitar 130 juta tahun yang lalu. Periode ini ditandai dengan kemunculan tumbuhan
berbunga yang memiliki struktur reproduksi yang agak rumit di mana biji dilindungi oleh
ruangan yang disebut ovarium. Karena biji terlindung sedemikian rupa maka kelompok
ini disebut Tumbuhan berbiji tertutup atau Angiospermae (Bhs. Yunani: Angion=
“wadah”; spermae= benih atau biji). Betapapun juga telah lama diyakini bahwa tumbuh-
tumbuhan berevolusi dari alga hijau, yaitu protista fotosintetik yang hidup di air.
Kelompok alga hijau berkembang sangat pesat sehingga keanekaragamannya juga tinggi.
Kini banyak bukti yang mengarahkan kekerabatan jenis alga hijau yang termasuk
karophyta dengan tumbuhan karena adanya (1) Kesamaan DNA kloroplas alga hijau
karophyta dengan tumbuhan (2) Kesamaan biokimiawi, yaitu komponen selulosa
penyusun dinding sel dan komposisi enzim peroksisom pada alga dan tumbuhan (3)
Kemiripan dalam mekanisme mitosis dan sitokinesis, yaitu adanya organelorganel
mikrotubul, mikrofilamen aktin dan vesikula pada prose pembelahan sel. (4) Kemiripan
dalam ultra struktur sperma (5) Adanya hubungan kekerabatan (genetik) berdasarkan
kesamaan gen dan RNA.

Anda mungkin juga menyukai