Anda di halaman 1dari 2

LANDAK MAMALIA BERDURI

Jika dilihat dari parasnya


Landak mirip dengan tikus namun
tubuh landak lebih besar dan yang
menjadi ciri khas satwa langka ini
adalah bagian tubuhnya yang
ditumbuhi rambut yang mengeras
berupa duri panjang dan runcing, duri-
duri pada bagian tubuh landak ini
akan mengembang apabila dirinya merasa terancam, secara umum landak memiliki
dua macam rambut yaitu rambut yang halus dan rambut yang mengeras seperti duri.

Makanan landak adalah umbi-umbian, buah dan akar tanaman (herbivora), landak


memiliki gigi seri yang besar tetapi tidak memiliki taring.

Landak betina dapat melahirkan hingga 4


empat ekor anak dan dapat beranak Vhingga 2 kali
dalam setahun, sebelum melahirkan landak betina
menggali tanah dan membuat ruangan dalam lubang,
anak-anak landak menyusui dan tinggal sampai lima
bulan dengan induknya walaupun pada 2 minggu
setelah masa kelahirannya anak-anak landak dapat
mengunyah makanan umbi-umbian.

Landak merupakan mamalia soliter dan banyak beraktifitas dimalam hari


(nokturnal). Landang memiliki 2 telinga berukuran kecil, ekor pendek, 2 pasang kaki
yang pendek, landak memiliki 4 jari pada setiap kaki depan dan 5 jari pada setiap
kaki belakang.

Landak merupakan salah satu satwa


mamalia yang terancam punah dan
dilindungi undang-undang, sebagaimana
tertuang dalam Lampiran PP No. 7
Tahun 1999, dan ada kententuan dalam
Undang-Undang No. 5 Tahun 1990
bahwa: 

1. Barangsiapa dengan Sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan,


memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang
dilindungi dalam keadaan hidup; (Pasal 21 ayat (2) huruf a), diancam dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.
100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2)); 
2. Barang Siapa Dengan Sengaja menyimpan, memiliki, memelihara,
mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan
mati (Pasal 21 ayat (2) huruf b), diancam dengan pidana penjara paling lama
5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta
rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
3. Dengan Sengaja memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau
bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari
bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia
ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia; (Pasal 21 ayat (2) huruf d),
diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling
banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));

Anda mungkin juga menyukai