Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Jalak Bali, Curik Putih, Jalak Putih
Bali merupakan salah satu satwa yang terancam punah dan endemik yang ada di Indonesia
tepatnya di pulau Bali, dengan sebaran terluasnya antara Bubunan Buleleng sampai ke
Gilimanuk, namun pada saat ini terbatas pada kawasan Taman Nasional Bali Barat tepatnya
di Semenanjung Prapat Agung dan Tanjung Gelap Pahlengkong yang habitatnya bertipe
hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim dan savanna.
Deskripsi Burung Jalak Bali: sepintas penampilannya mirip dengan burung Jalak Putih dan
burung Jalak Suren, Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu
yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam.
Mata burung Jalak Bali berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu
dengan warna biru tua, Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis
kelamin jantan maupun pada betina, Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru
dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan), Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm,
dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih
tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan.
6. Komodo
Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya
yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam
bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo
sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah
peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional
Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.
7. Beruang Madu
Selain itu, lidah yang panjangnya dapat melebihi 25 cm itu juga digunakan untuk
menangkap serangga kecil di batang pohon. Beruang madu memiliki penciuaman yang
sangat tajam dan memiliki kuku yang panjang di keempat lengannya yang digunakan untuk
mempermudah mencari makanan. Beruang madu lebih sering berjalan dengan empat kaki,
dan sangat jarang berjalan dengan dua kaki seperti manusia. Lengan beruang jenis ini cukup
lebar dan memiliki kuku melengkung serta berlubang yang memudahkannya memanjat
pohon.
Kuku tangan yang melengkung digunakan oleh beruang ini untuk menggali rayap,
semut dan sarang lebah dan beruang yang sedang mencari madu akan segera
menghancurkan kayu yang masih hidup dan segar dan bahkan berusaha untuk menggaruk
pohon yang kayunya keras.[14]Rahang beruang madu tidak proporsional karena terlalu besar
sehingga tidak dapat memecahkan buah-buah besar seperti kelapa.Gigi beruang ini lebih
datar dan merata dibandingkan dengan jenis beruang lain, gigi taringnya cukup panjang
sehingga menonjol keluar dari mulut.
Ukuran tulang tengkorak kepala beruang madu pada umunya memiliki panjang
tengkorak 264,5 mm, panjang condylobasal 241,3 mm, lebar zygomatic 214,6 mm, lebar
mastoid 170,2 mm, lebar interorbital 70,5 mm, lebar maxilla 76,2 mm
Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan
kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor. Orangutan memiliki
tinggi sekitar 1.25-1.5 meter. Tubuh orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka
mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi.
Saat mencapai tingkat kematangan seksual, orangutan jantan memiliki pelipis yang gemuk
pada kedua sisi, ubun-ubun yang besar, rambut menjadi panjang dan tumbuh janggut
disekitar wajah. Mereka mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran,
penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba. Berat orangutan jantan sekitar 50-90 kg,
sedangkan orangutan betina beratnya sekitar 30-50 kg.
Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki
mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia.
Orangutan masih termasuk dalam spesies kera besar seperti gorila dan simpanse. Golongan
kera besar masuk dalam klasifikasi mammalia, memiliki ukuran otak yang besar, mata yang
mengarah kedepan, dan tangan yang dapat melakukan genggaman.
9. Harimau Sumatera
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Paradisaeidae
Cendrawasih memiliki ciri khas bulunya yang indah yang dimiliki oleh burung jantannya.
Biasanya bulunya berwarna cerah dengan gabungan sebagian warna layaknya warna hitam,
cokelat, kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, dan hijau serta ungu.
Ukuran burung Cenderawasih beragam macam. Dimulai dari yang memiliki ukuran 15
cm dengan berat 50 gram layaknya pada type Cendrawasih Raja ( Cicinnurus regius ), sampai
yang memiliki ukuran sebesar 110 cm Cendrawasih Paruh Sabit Hitam ( Epimachus albertisi )
atau juga yang beratnya meraih 430 gram layaknya pada Cendrawasih Manukod Jambul-
bergulung ( Manucodia comrii ).
Keindahan bulu Cendrawasih jantan dipakai untuk menarik perhatian lawan type. Untuk
merayu sang betina supaya bersedia diajak kawin, burung jantan dapat memamerkan
bulunya dengan lakukan tarian-tarian indah. Sembari bernyanyi diatas dahan, pejantan
bergoyang dengan beragam gerakan ke beragam arah. Apalagi kadang-kadang sampai
bergantung terbalik bertumpu pada dahan. Tetapi, setiap spesies Cendrawasih pastinya
mempunyai jenis tarian tersendiri.
Panjang tubuh dari ujung moncong hingga ekor 392 cm dan panjang bagian kepala
70 cm.
Lipatan kulit di bawah leher hingga bagian atas berbatasan dengan bahu.
Di atas punggungnya juga terdapat lipatan kulit yang berbentuk sadel (pelana) dan
ada lipatan lain di dekat ekor serta bagian atas kaki belakang.
Warna cula abu-abu gelap atau hitam, warnanya semakin tua semakin gelap, pada
pangkalnya lebih gelap dari pada ujungnya.