Anda di halaman 1dari 1

JANJI SUCI Siti Nurfadhilah M Sore itu, Alunan shalawat berkumandang dari DKM Nuurussyukri, akupun

bergegas cepat untuk bersiap-siap menuju masjid itu. Ku kenakan gamis batik dengan corak manis
berdominankan warna hitam, lalu ku sempurnakan dengan pasangan hijab berwarna kuning yang
berukuran cukup besar. Bagiku, ketika aku akan bergegas ke Mesjid, aku harus berpakaian rapih serapih
mungkin. Karena aku selalu ingat perkataan ustadzahku yang menyebutkan sebuah keterangan di
Sekolah dulu “ Innallaaha Jamiil Yuhibbul Jamaal “ yang bermakna Allah itu Indah dan menyukai
keindahan. Saking terburu-burunya aku untuk bergegas ke Mesjid tersebut, Handphoneku tertinggal di
Kamar, dan aku baru menyadari hal tersebut ketika aku merogoh tasku di sebuah gang di dekat masjid. “
hmmmm … astaghfirullah, “ helaku setelah merogoh tas. Sesampainya di dekat masjid, benar saja aku
terlambat. Namun, aku menikmati alunan suara yang mengaji di Mesjid tersebut. Suara ini seolah-olah
tak asing bagiku, tapi siapa gerangan yang sedang membaca Al-Qur’an ini? Mengapa ketika aku
mendengarkannya, berasa ada aliran hangat dalam hati bahkan memacu detak

Anda mungkin juga menyukai