Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


KANTOR WILAYAH DJP JAKARTA SELATAN I
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SETIABUDI TIGA
JALAN RAYA PASAR MINGGU NO 11 PANCORAN JAKARTA SELATAN 12780
TELEPON (021) 7992961; FAKSIMILE (021) 7994253; SITUS www.pajak.go.id
LAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN KRING PAJAK (021) 1500200;
EMAIL pengaduan@pajak.go.id, informasi@pajak.go.id

KERTAS KERJA ANALISIS WAJIB PAJAK USULAN DSP3


I. Profil Wajib Pajak
A. Identitas Wajib Pajak

Nama Wajib Pajak :


NPWP :
Alamat :
Usaha/KLU :
Masa/Tahun Pajak :

B. Kegiatan Usaha
juga memberikan layanan purna jual (after-sales services). Supplier Wajib Pajak adalah:
1. Tissot Ltd.;
2. Rado Watch Co Ltd.;
3. Mido Ltd.;
4. Omega Ltd.;
5. CK Watch and Jewelry Co Ltd.;
6. Certina Ltd,;
7. Compagnie des Montres Longines, Francillon SA.

II. Kriteria Penentuan Wajib Pajak


A. Indikasi Ketidakpatuhan
1. Analisis atas elemen SPT dan/atau Laporan Keuangan
No Elemen SPT / Laporan Jenis
Nilai (Rp) Sumber Data
. Keuangan Pajak
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Jumlah Penyerahan BKP/JKP
2. Peredaran Usaha
3. Penjualan
4. Harga Pokok Penjualan
5. Biaya Usaha Lainnya
6. Penghasilan dari Luar Usaha
7. Biaya dari Luar Usaha
8. Penghasilan neto
9. Beban pemasaran (promosi)
10. Beban terkait penyerahan
jasa dan sewa
11. Beban Usaha (Gaji, upah,
dan kesejahteraan)

12. Jumlah Objek PPh 21 yang


telah dilapor pada SPT Masa

Berikut adalah rasio keuangan Wajib Pajak untuk tahun pajak 2015:
N Jenis Rasio Elemen Pembanding Nilai Ket
o
1. CTTOR PPh terutang/penjualan #N/A  
2. Gross Profit Margin laba kotor/ penjualan 24.91%  
3. Operating Profit Margin laba bersih/ penjualan -  
39.67%
4. Pretax Profit Margin laba bersih sebelum pajak/penjualan -  
44.92%
5. Net Profit Margin laba bersih setelah pajak/ penjualan -  
1
44.92%
6. Rasio PPN akumulasi Pajak Masukan 11.08%  
2015/penjualan
7. Rasio Gaji Biaya gaji/penjualan 16.03%  

B. Indikasi Modus Ketidakpatuhan Wajib Pajak


Beberapa modus ketidakpatuhan yang teridentifikasi adalah:
1. Tidak/belum memotong dan melaporkan PPh Pasal 21 dari seluruh objek pajak yang
muncul ditahun 2015.
2. Tidak/belum memotong dan melaporkan PPh Pasal 23 dari seluruh objek pajak yang
muncul ditahun 2015.
3. Tidak/belum memotong dan melaporkan PPh Pasal 26 dari seluruh objek pajak yang
muncul ditahun 2015.
4. Tidak/belum memotong dan melaporkan PPN atas BKP/JKP Luar Daerah Pabean dari
seluruh objek pajak yang muncul ditahun 2015.
5. Tidak/belum menggunakan arm's-length principle dalam menetapkan nilai transaksi yang
dilakukan dengan afiliasi dan sharing cost intangible asset.
6. Belum/tidak menanggapi SP2DK

C. Identifikasi Nilai Potensi Pajak


No. Jenis Pajak Potensi (Rp) Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1. PPh 21 Estimasi potensi berdasarkan perhitungan 5% (tarif pph
terendah) dari selisih objek PPh 21 yang belum dilaporkan
WP pada SPT Masa PPh 21
2. PPh 23 Estimasi potensi berdasarkan perhitungan 2% (tarif pph
terendah) dari selisih objek PPh 23 yang belum dilaporkan
WP pada SPT Masa PPh 23
3. PPh 26 Estimasi potensi berdasarkan perhitungan 10% (tarif pph
terendah) dari selisih objek PPh 26 yang belum dilaporkan
WP pada SPT Masa PPh 26
4. PPN Estimasi potensi berdasarkan perhitungan 10% (tarif pph
terendah) dari selisih objek PPN yang belum dilaporkan WP
pada SPT Masa PPN
  Total Potensi  

berdasarkan hasil pemeriksaan nantinya akan menambah potensi pajak yang harus
dibayar oleh Wajib Pajak.

D. Identifikasi Kemampuan Wajib Pajak untuk Membayar Ketetapan


Wajib Pajak dianggap memiliki kemampuan yang tinggi dalam membayar ketetapan pajak,
hal ini didukung dengan data sebagai berikut:
1. Wajib Pajak termasuk WP yang patuh dalam melakukan pelaporan dan pembayaran
SPT PPh Potput dan PPN setiap bulannya

2
 SPT Tahunan Badan
Masa/Tahun Tanggal Tanggal
No. Nilai Pelaporan (Rp) Keterangan
Pajak Pembayaran Pelaporan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. 2015 - 30/04/2016 LEBIH BAYAR (Rp6,705,695,000)

 SPT Masa 21/26


Masa/Tahun Tanggal
No. Tanggal Pelaporan Nilai Pelaporan (Rp) Keterangan
Pajak Pembayaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 01-Jan
2 01-Jan
3 02-Feb
4 02-Feb
5 03-Mar
6 03-Mar
7 04-Apr
8 05-Mei
9 06-Jun
10 07-Jul
11 08-Agu
12 10-Okt
13 11-Nov
14 12-Des
15 12-Des

 SPT Masa 23/26


Masa/Tahun Tanggal Tanggal
No. Nilai Pelaporan (Rp) Keterangan
Pajak Pembayaran Pelaporan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 01-Jan
2 02-Feb
3 03-Mar
4 04-Apr
5 05-Mei
6 06-Jun
7 07-Jul
8 08-Agu
9 09-Sep
10 10-Okt
11 11-Nov
12 12-Des

 SPT Masa PPN


Masa/Tahun Tanggal
No. Tanggal Pelaporan Nilai Pelaporan (Rp) Keterangan
Pajak Pembayaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 01-Jan -
2 01-Jan -
3 01-Jan -
4 02-Feb -
5 02-Feb -
6 03-Mar -
7 03-Mar -
8 03-Mar -
9 04-Apr -
10 04-Apr -
11 05-Mei -
3
12 05-Mei -
13 06-Jun -
14 06-Jun -
15 06-Jun -
16 07-Jul -
17 07-Jul -
18 07-Jul -
19 08-Agu -
20 08-Agu -
21 08-Agu -
22 09-Sep -
23 09-Sep -
24 09-Sep -
25 10-Okt -
26 10-Okt -
27 11-Nov -
28 11-Nov -
29 11-Nov -
30 11-Nov -
31 12-Des -
32 12-Des -

2. Tren pembayaran pajak cenderung naik setiap tahun


Tahun Pajak
No. Jenis Pajak Ket
2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6)  
1. PPh Pasal 25/29  
 
2. PPh Pasal 21  
 
3. PPh Pasal 22  
 
4. PPh Pasal 23  
 
5. PPh Pasal 26  
 
6. Pajak Final dan  
FLN
7. PPN Dalam Negeri  
  Jumlah  

 Jumlah Tunggakan
Tanggal
Nilai Tindakan
No. Nomor SKPKB/STP Jatuh Keterangan
SKPKB/STP Penagihan
Tempo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 - -
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -
6 - -
7 - -
8 - -
9 - -
10 - -
11 - -

 Nilai Restitusi per tahun pajak


No. Masa/Tahun Pajak Jenis Pajak Nilai SKPLB/SKPPKP Keterangan

4
(1) (2) (3) (4) (5)
1 -
2 -

E. Indikator Kualitatif

F. Himbauan dan Konseling

III. Usulan

Anda mungkin juga menyukai