Anda di halaman 1dari 36

Program Pengungkapan Sukarela (PPS)

Voluntary Disclosure Program (VDP)


Bekasi, 9 Juni 2022
❖ UU NO 7 TAHUN
2021
❖ PMK-
196/PMK.03/2021
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Pemberian kesempatan kepada Wajib Pajak untuk melaporkan/mengungkapkan kewajiban
perpajakan yang belum dipenuhi secara sukarela melalui pembayaran PPh berdasarkan
pengungkapan harta
PENGATURAN SEBELUM UU HPP

KONDISI I : Peserta TA (OP atau Badan) yang belum melaporkan seluruh


harta dalam Surat Pernyataan Harta (SPH), bila ditemukan oleh DJP
Masih terdapat peserta Pengampunan Pajak yang akan dianggap penghasilan dan dikenai PPh Final 25% (Badan),
belum mendeklarasikan seluruh aset pada saat
30% (OP), 12,5% (WP Tertentu) dari Harta Bersih Tambahan (PP-36/2017)
Pengampunan Pajak
ditambah sanksi 200%

KONDISI II : WP OP yang belum melaporkan penghasilan Tahun Pajak 2016-2020


Masih terdapat WP OP yang belum sesuai ketentuan akan dikenai PPh sesuai tarif yang berlaku ditambah
mengungkapkan seluruh penghasilan dalam SPT sanksi administrasi
Tahunan 2016 s.d. 2020

Pertukaran Data
Otomatis (AEoI) + Data Perpajakan
dari ILAP + WP Belum Mengungkapkan
Seluruh Aset
Voluntary Disclosure
Program

3
3
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak dan diselenggarakan
berdasarkan asas kesederhanaan, kepastian hukum, serta kemanfaatan

KEBIJAKAN I 1 Januari s.d. 30 Juni 2022 KEBIJAKAN II


Pembayaran PPh final berdasarkan pengungkapan harta Pembayaran PPh final berdasarkan pengungkapan harta
yang tidak atau belum sepenuhnya dilaporkan oleh yang belum dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak
peserta program Pengampunan Pajak Penghasilan orang pribadi Tahun Pajak 2020

Peserta Peserta
WP OP dan Badan peserta TA WP OP

Basis Pengungkapan Basis Pengungkapan


Harta bersih per 31 Desember 2015 yang belum Harta bersih perolehan 2016-2020 yang belum
diungkap pada saat mengikuti TA dilaporkan dalam SPT Tahunan 2020

Tarif Tarif
• 11% untuk harta deklarasi LN • 18% untuk harta deklarasi LN
• 8% untuk harta LN repatriasi dan harta DN • 14% untuk harta LN repatriasi dan harta DN
• 6% untuk harta LN repatriasi dan aset DN, yang • 12% untuk harta LN repatriasi dan aset DN, yang
diinvestasikan dalam SBN/hilirisasi/renewable energy diinvestasikan dalam SBN/hilirisasi/renewable energy
4
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Manfaat

KEBIJAKAN I KEBIJAKAN II

Tidak diterbitkan ketetapan untuk kewajiban


2016-2020, kecuali ditemukan harta kurang
Tidak dikenai sanksi Ps.18(3) UU TA diungkap
(PPh OP, PPh Pot/Put, dan PPN, kecuali pajak yang
telah dipotong/dipungut tetapi tidak disetorkan)

Perlindungan data Perlindungan data


Data/Informasi yang bersumber dari SPPH dan Data/Informasi yang bersumber dari SPPH dan
lampirannya yang diadministrasikan oleh lampirannya yang diadministrasikan oleh Kemenkeu
Kemenkeu atau pihak lain yang berkaitan dengan atau pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan
pelaksanaan UU HPP tidak dapat dijadikan sebagai UU HPP tidak dapat dijadikan sebagai dasar
dasar penyelidikan, penyidikan, dan/atau penyelidikan, penyidikan, dan/atau penuntutan
penuntutan pidana terhadap WP pidana terhadap WP

5
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Konsekuensi – Kurang Ungkap Harta Pada Kebijakan I

Bagi peserta TA (OP atau Badan) yang sampai dengan PPS berakhir (30 Juni 2021) masih terdapat harta belum
dilaporkan dalam Surat Pernyataan Harta (SPH) pada saat mengikuti TA 2016

DJP Menemukan Harta


1. Dikenai PPh Final dari Harta Bersih Tambahan
Lainnya (s.d 2015) dengan tarif :
HARTA a. 25% (Badan);
BARU b. 30% (OP);
(KURANG / c. 12,5% (WP Tertentu)
BELUM) 2. Aset yang kurang diungkap dikenai sanksi 200%
DIUNGKAP [Pasal 18 ayat (3) UU TA]
SAAT TA

(Tarif PP-36/2017 x Harta Baru)


+ Sanksi UU TA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
7
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
SIMULASI – Kurang Ungkap Harta Pada Kebijakan I
Total Aset Per 31 Desember 2015 Total Aset Tax Amnesti Total Aset Tidak Ikut Tax Amnesti

Aset Nilai Aset Nilai Aset Nilai Hutang Harta Bersih


Rumah 1.000.000.000 Rumah 1.000.000.000 Mobil Alphard 900.000.000 300.000.000 600.000.000
Ruko 1.500.000.000 Ruko 1.500.000.000 Mobil Rubicon 2.000.000.000 800.000.000 1.200.000.000
Tabungan 1.250.000.000 Tabungan 1.250.000.000 Saham 500.000.000 200.000.000 300.000.000
Mobil Alphard 900.000.000
Mobil Rubicon 2.000.000.000
Saham 500.000.000
Total 7.150.000.000 Total 3.750.000.000 Total 3.400.000.000 1.300.000.000 2.100.000.000
Kondisi per 31 Desember 2015

IKUT PROGRAM PPS TIDAK IKUT PROGRAM PPS

Repatriasi dan Repatriasi dan OP BADAN WP Tertentu


Deklarasi LN Nilai Aset
Nilai Aset Investasi Deklarasi DN
30% 25% 12,5%
6% 8% 11%
2.100.000.000 630.000.000 525.000.000 262.500.000
2.100.000.000 126.000.000 168.000.000 231.000.000
Sanksi 200% 1.260.000.000 1.050.000.000 525.000.000

Total Dibayar 1.890.000.000 1.575.000.000 787.500.000


PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Konsekuensi - Kurang Ungkap Harta Pada Kebijakan II
Bagi orang pribadi peserta PPS Kebijakan II yang Masih Terdapat Harta 2016-2020 Yang Tidak Diungkap Wajib
Pajak dalam Surat Pemberitahuan Pengungkapan Harta (SPPH)

DJP Menemukan Harta 1. Dikenai PPh Final dari Harta Bersih


Lainnya (2016-2020) Tambahan dengan tarif 30%
[Pasal 11 ayat (2) UU HPP]
HARTA 2. Aset yang kurang diungkap dikenai sanksi
BARU bunga per bulan ditambah uplift factor 15%
(KURANG / [sanksi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
BELUM) (SKPKB) Pasal 13 ayat (2) UU KUP]
DIUNGKAP

(30% x Harta Baru) + Sanksi KUP


9
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
SIMULASI – Kurang Ungkap Harta Pada Kebijakan II
Tahun Penghasilan Neto Konsumsi Pembelian Aset Hutang Tabungan
a b c d e f
2016 500.000.000 375.000.000 400.000.000 300.000.000 25.000.000
2017 600.000.000 450.000.000 450.000.000 330.000.000 30.000.000
2018 300.000.000 225.000.000 350.000.000 290.000.000 15.000.000
2019 700.000.000 525.000.000 550.000.000 410.000.000 35.000.000
2020 400.000.000 300.000.000 200.000.000 120.000.000 20.000.000
Total 2.500.000.000 1.875.000.000 1.950.000.000 1.450.000.000 125.000.000
Kondisi per 31 Desember 2020

IKUT PROGRAM PPS TIDAK IKUT PROGRAM PPS


Penghasilan Kena Sanksi
Tahun PPh Terutang Total
Pajak Administrasi
g h=b-PTKP i j k
DPP PPS Tarif PPS PPh Final PPS
2016 446.000.000 81.500.000 39.120.000 120.620.000
l=(d-e)+f m n
2017 546.000.000 106.500.000 51.120.000 157.620.000

625.000.000 14% 87.500.000 2018 246.000.000 31.900.000 15.312.000 47.212.000

2019 646.000.000 138.800.000 66.624.000 205.424.000

2020 346.000.000 56.500.000 27.120.000 83.620.000

Total 2.230.000.000 415.200.000 199.296.000 614.496.000


TATA CARA
PENGUNGKAPAN SUKARELA
GAMBARAN UMUM PENGUNGKAPAN HARTA PPS
PENGUNGKAPAN WP PEMBETULAN PENGUNGKAPAN KOMITMEN PENGAWASAN
REPATRIASI/INVESTASI
SPPH Ke-1 SPPH Ke-2, Ke-3, Dst.

online
• Perbaikan
• Pencabutan
4 5 SPT Masa
PPh Final

Bayar tambahan
1 2 • Repatriasi
PPh Final – sukarela

maks. 30 Sept 2022 Surat Teguran


• Investasi (tidak comply)
maks. 30 Sept 2023 Tidak bayar
SKET SKET tambahan PPh Final
SKET otomatis - penetapan
(Tanpa BPE ) SKET otomatis
(Tanpa BPE )
SKPKB
PEMBETULAN
PEMBATALAN SKET OLEH DJP

Klarifikasi Surat
Penelitian
WP Pembetulan INVESTASI WP
/Pembatalan PPS

3
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Cara Pengungkapan - Umum
1

Surat Pemberitahuan Pengungkapan Harta (SPPH) WIB

Bentuk e-form disampaikan secara elektronik 24/7

melalui laman DJPonline

SKET

▪ Peserta PPS dapat menyampaikan SPPH kedua, ketiga dan seterusnya


▪ Peserta PPS dapat mencabut SPPH dengan mengisi SPPH selanjutnya dengan nilai 0
▪ Peserta PPS yang mencabut SPPH tidak dapat lagi menyampaikan SPPH berikutnya
13
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
SPPH
1

▪ SPPH induk
▪ Daftar rincian harta bersih
Kelengkapan SPPH :
▪ Daftar utang
▪ Pernyataan repatriasi dan/atau investasi

TAMBAHAN KELENGKAPAN UNTUK PESERTA KEBIJAKAN II


▪ Pernyataan mencabut permohonan (restitusi atau upaya hukum)
▪ Unggah surat permohonan pencabutan banding, gugat, dan/atau PK
▪ Pernyataan tidak meminta pengembalian kelebihan pembayaran
pajak

14
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Kebijakan II- Syarat dan Ketentuan
1

❑ tidak sedang diperiksa atau dibukper untuk Tahun


Pajak 2016, 2017, 2018, 2019, 2020
▪ PPh
▪ PPh Pot/Put
❑ tidak sedang dilakukan penyidikan, dalam proses ▪ PPN
peradilan atau sedang menjalani tindak pidana di
bidang perpajakan
Syarat umum: Lain-lain:
▪ Ber-NPWP ▪ Pembetulan SPT Peserta PPS setelah UU HPP
▪ Membayar PPh Final diundangkan dianggap tidak disampaikan
▪ Menyampaikan SPT Tahunan PPh OP 2020 ▪ WP OP yang belum lapor SPT PPh 2020 harus
lapor SPT 2020 dengan mencantumkan harta SPT
▪ Mencabut permohonan restitusi atau upaya
sebelum 2020 + harta dari penghasilan 2020
hukum Tahun Pajak 2016 – 2020 (PPh, PPh
Pot/Put, PPN)
Harta lainnya diungkapkan dalam PPS
15
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Kebijakan I – Cara Hitung
1

Pajak Penghasilan Final

TARIF X NILAI HARTA BERSIH


HARTA BERSIH:

= HARTA – UTANG SESUAI UU TA


Untuk OP Maks Hutang 50%
Untuk Badan Maks Hutang 75%

CATATAN :
Dalam hal harta/utang dalam bentuk valas maka menggunakan kurs
KMK-61/KM.10/2015
16
PEDOMAN NILAI HARTA KEBIJAKAN I 1

a. nilai nominal untuk kas atau setara kas


b. NJOP untuk tanah dan/atau bangunan dan NJKB untuk kendaraan sesuai keadaan
bermotor
pada akhir
c. nilai yang dipublikasikan oleh PT Aneka Tambang Tbk untuk emas dan Tahun Pajak
perak
Terakhir
d. nilai yang dipublikasikan oleh PT BEI untuk saham dan waran yang
diperjualbelikan di PT BEI
e. nilai yang dipublikasikan oleh PT Penilai Harga Efek Indonesia untuk:
1) SBN
2) efek bersifat utang dan/atau sukuk yang diterbitkan perusahaan

Bila tidak ada nilai pedoman maka menggunakan hasil


penilaian kantor jasa penilai publik (KJPP)

17
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Kebijakan II – Cara Hitung
1

Pajak Penghasilan Final

TARIF X NILAI HARTA BERSIH

HARTA BERSIH:

= HARTA – POKOK UTANG

CATATAN :
Dalam hal harta/utang dalam bentuk valas maka menggunakan kurs
KMK-56/KM.10/2020
18
PEDOMAN NILAI HARTA KEBIJAKAN II 1

nilai nominal, untuk kas atau setara kas

atau

harga perolehan, untuk selain kas atau setara kas

Bila tidak diketahui, menggunakan nilai wajar per 31 Desember 2020 dari aset yang
sejenis atau setara berdasarkan penilaian Wajib Pajak

19
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA 1
Cara Pembayaran

KODE AKUN PAJAK : PPh Final 411128

KETERANGAN KEBIJAKAN I KEBIJAKAN II


SPPH 427 428

SKPKB Kebijakan II (Kurang ungkap harta


- 319
dikenai PPh final 30% + sanksi bunga KUP)

SPT Gagal Repatriasi/Investasi 107 108

SKPKB Gagal Repatriasi/Investasi 317 318

Pembayaran tidak dapat dilakukan dengan Pemindahbukuan !


PPS (CARA PENGUNGKAPAN – PEMBETULAN
2 1
SPPH) 8

SPPH kedua, ketiga, dan seterusnya


memuat:
1. Harta bersih setelah perubahan:
❑ harta bersih yang tidak dilakukan perubahan
❑ harta bersih yang diubah, selain yang dihapus
❑ harta bersih yang baru diungkapkan

2. Perbaikan kesalahan tulis, hitung atau perubahan


tarif
PPh Final Kurang Dibayar Harus dilunasi terlebih dahulu
Dalam hal hasil perhitungan
SPPH kedua, ketiga, dst... WP dapat meminta
PPh Final Lebih Dibayar
pengembalian/PBk
www.pajak.go.i
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Cara Pengungkapan – Pencabutan SPPH 2

Pencabutan SPPH = SPPH dengan nilai NOL

KONSEKUENSI PENCABUTAN SPPH:


a. SKET sebelum pencabutan SPPH batal demi hukum
b. SKET pada saat mencabut SPPH merupakan bukti pencabutan SPPH
c. WP dianggap tidak ikut PPS
d. WP tidak menerima manfaat dari program PPS (kebijakan I dan II)
e. WP tidak dapat menyampaikan kembali SPPH
f. Putusan banding, gugatan dan/atau PK atas WP kembali dapat ditindaklanjuti

22
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Pembetulan/Pembatalan SKET 3

Penelitian SKET
Pembetulan
salah tulis/hitung
SKET

• Harta bersih tidak sesuai dengan


Harta bersih yang
keadaan yang sebenarnya
diungkapkan tidak sesuai
dengan keadaan yang • Periode perolehan harta tidak
sebenarnya memenuhi syarat PPS
• Peserta PPS sedang diperiksa, dibukper,
disidik, dalam proses peradilan atau
menjalani tipijak
• Peserta PPS tidak mencabut
Pembatalan permohonan restitusi/upaya hukum
SKET • Peserta PPS tidak memenuhi
persyaratan
23
KETENTUAN REPATRIASI
DAN INVESTASI
PPS (KETENTUAN REPATRIASI) 4 21

Batas Waktu:
Paling lambat 30 September 2022

Cara Pengalihan:
Melalui bank

Holding Period*:
5 tahun sejak diterbitkannya SKET

*
1. Tidak dialihkan ke luar wilayah NKRI
2. Ketentuan holding period repatriasi juga berlaku untuk harta deklarasi dalam negeri
www.pajak.go.id
PPS (KETENTUAN INVESTASI) 4 22

Bentuk Investasi:
▪ Hilirisasi SDA dan/atau renewable energy
(pendirian usaha baru atau penyertaan modal)
▪ SBN
Batas Waktu:
Paling lambat 30 September 2023
Holding Period:
5 tahun sejak diinvestasikan

Ketentuan lain:
▪ Investasi dapat dipindahkan ke bentuk lain setelah minimal 2 tahun
▪ Perpindahan antarinvestasi maksimal 2 kali dengan maksimal 1 kali perpindahan dalam 1 tahun kalender
▪ Diberikan maksimal jeda 2 tahun perpindahan antarinvestasi
▪ Jeda waktu perpindahan antarinvestasi menangguhkan holding period 5 tahun
www.pajak.go.id
BATAS WAKTU REPATRIASI & INVESTASI 4 23
Batas akhir
Periode program Batas akhir Penempatan
pengungkapan sukarela Repatriasi Investasi
PENGALIHAN (REPATRIASI) 30 Sept 2022 30 Sept 2023

1 Jan 2022 30 Juni 2022

LUAR NEGERI

DALAM NEGERI
MELALUI
PERBANKAN INVESTASI

NON-INVESTASI
HILIRISASI SDA ENERGI SBN
tidak dapat dialihkan ke luar TERBARUKAN
NKRI selama 5 tahun
holding period 5 tahun
DEKLARASI DALAM NEGERI
Interchangeable

Berlaku pula untuk aset yang berada di Indonesia


PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA 4
Investasi SBN

Ketentuan *Pembelian SBN :


SBN
Pengungkapan Harta Mata Uang
IDR USD

IDR YA TIDAK
Deklarasi Dalam Negeri
Valas YA YA

IDR YA TIDAK
Repatriasi
Valas YA YA

*dilakukan di pasar perdana dengan mekanisme Private Placement melalui Dealer Utama
dengan menunjukkan Suket
28
INVESTASI HARTA BERSIH HILIRISASI SDA & RENEWABLE ENERGY 4

penentuan sektor-
HILIRISASI sektor usaha ENERGI
SDA melalui KMK- TERBARUKAN

pengolahan bahan baku 52/KMK.010/2022


sumber daya alam melalui:
* pengusahaan sektor
menjadi barang 1.Pendirian usaha energi yang dihasilkan
setengah jadi atau baru dari bahan yang dapat
barang jadi yang 2. Penyertaan modal: terus diperbarui
menambah nilai bahan ▪ IPO
baku sumber daya alam ▪ Right Issue
tersebut
SKEMA SANKSI KEBIJAKAN I
WP menggunakan tarif lebih rendah namun gagal repatriasi/investasi
Jenis Tarif Sanksi

Deklarasi & Investasi Gagal Investasi SBN/ officio 4,5%


SBN/hilirisasi/renewable energy
6% hilirisasi/renewable energy self declare 3%
Aset di DN
Deklarasi saja 8%

Tarif Repatriasi namun Gagal Investasi officio 4,5%


Deklarasi, Repatriasi, & Investasi SBN/hilirisasi/renewable energy self declare 3%
6%
SBN/hilirisasi/renewable energy
Gagal Repatriasi
officio 7,5%
Aset di LN
self declare 6%

officio 5,5%
Deklarasi & Repatriasi 8% Gagal Repatriasi
self declare 4%

11
Deklarasi saja
%
SKEMA SANKSI KEBIJAKAN II
WP menggunakan tarif lebih rendah namun gagal repatriasi/investasi

Jenis Tarif Sanksi

Deklarasi & Investasi Gagal Investasi SBN/ officio 4,5%


SBN/hilirisasi/renewable energy
12% hilirisasi/renewable energy self declare 3%
Aset di
DN
Deklarasi saja 14%

Tarif Repatriasi namun Gagal Investasi officio 4,5%


Deklarasi, Repatriasi, & Investasi SBN/hilirisasi/renewable energy self declare 3%
12%
SBN/hilirisasi/renewable energy
Aset di LN Gagal Repatriasi
officio 8,5%
self declare 7%

officio 6,5%
Deklarasi & Repatriasi 14% Gagal Repatriasi
self declare 5%

Deklarasi saja 18%


PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Laporan Investasi
4

Peserta PPS dengan Wajib menyampaikan LAPORAN REALISASI


Komitmen Investasi INVESTASI melalui laman DJP

Informasi yang dilaporkan :


informasi per akhir tahun buku sebelum tahun laporan disampaikan

Waktu Pelaporan:
▪ Pelaporan tahunan paling lambat pada saat berakhirnya batas waktu
penyampaian SPT Tahunan
▪ Dilaporkan sampai dengan berakhirnya batas waktu investasi
32
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Hak dan Kewajiban Setelah Pengungkapan Harta

• Peserta PPS Kebijakan II tidak dapat lagi mengajukan permohonan restitusi


atau upaya hukum
• Peserta PPS yang wanprestasi mencabut upaya hukum maka SKET dibatalkan

LAPORAN SPT PASCA PPS :

Harta SPPH
Harta/Utang SPPH
tidak dapat
Harta Bersih Sebagai
Disusutkan/
Menjadi Harta/Utang
diamortisasi
Tambahan Saldo Baru Sesuai
untuk
Laba Ditahan tanggal SKET
Kepentingan
dalam SPT 2022
Perpajakan

33
PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Sengketa

1 Sengketa terkait PPS dapat diselesaikan melalui pengajuan


gugatan kepada pengadilan pajak

2 Upaya hukum terhadap sengketa:


▪ SKPKB Kurang Ungkap Kebijakan II
▪ SKPKB Gagal Repatriasi/Investasi

dilakukan sesuai ketentuan UU KUP

34
KPP Madya Bekasi

081318888431

37

Anda mungkin juga menyukai