Anda di halaman 1dari 50

1 2 3 4

1 6 5
6 5 7 8
2
9 10 11 12
3 4
13 14 15
KONSEP DASAR AKUNTANSI
DAN
PEMBUKUAN MENURUT PERPAJAKAN

Ariesta Prasetiyanto, SE, MIDEC


Aset Liabilitas Ekuitas

Dr Cr Cr

Laba
Modal ditahan
Aset Liabilitas Dividen Penghasilan Beban
disetor awal
Dr Cr Cr Cr Dr Cr Dr
Mutasi Debit dan Kredit

Aset = Liabilitas + Ekuitas


Dr Cr Dr Cr Dr Cr
(+) (–) (–) (+) (–) (+)

Beban Penghasilan
Dr Cr Dr Cr
(+) (–) (–) (+)
Unsur Laporan Keuangan
a. Aset
b. Liabilitas Neraca
c. Ekuitas
d. Penghasilan Laporan Laba Rugi
e. Beban

Pengertian berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan


Keuangan (KDP2LK):
 Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh
perusahaan.
 Liabilitas merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan
yang mengandung manfaat ekonomi.
 Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi laibilitas.
Pengertian berdasarkan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan tahun 2019
(KKPK 2019):
 Aset adalah sumber daya ekonomik kini yang dikendalikan oleh entitas sebagai
akibat peristiwa masa lalu.
 Liabilitas adalah kewajiban kini entitas untuk mengalihkan sumber daya ekonomik
sebagai akibat peristiwa masa lalu.
 Ekuitas adalah kepentingan residual dalam aset entitas setelah dikurangi seluruh
liabilitasnya.

Pengertian berdasarkan KDP2LK:


 Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan
liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal.
 Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya
liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal.

Pengertian berdasarkan KKPK 2019:


• Penghasilan adalah peningkatan aset, atau penurunan liabilitas, yang
menghasilkan peningkatan ekuitas, selain yang berkaitan dengan kontribusi dari
pemegang klaim ekuitas.
• Beban adalah penurunan aset, atau peningkatan liabilitas, yang mengakibatkan
penurunan ekuitas, selain yang berkaitan dengan distribusi ke pemegang klaim
ekuitas.
Aktiva Lancar

Investasi

Aktiva Tetap
Aktiva
Aktiva Lain-lain

Riil (Neraca) Utang Jk. Pendek


Liabilitas Utang Jk. Panjang

Utang Lain-lain

Akun/ Modal …. (Pemilik)


Ekuitas
Rekening Saldo Laba

Komponen Ekuitas
Lainnya

Penghasilan 1. Pendapatan
Nominal (L/R) 2. Keuntungan

1. Beban
Beban
2. Kerugian
Jenis Laporan Keuangan

PSAK Umum [PSAK 1 PSAK ETAP PSAK EMKM


(2013)]
 Laporan Keuangan  Laporan Keuangan  Laporan Keuangan
lengkap terdiri dari: lengkap terdiri dari: minimum terdiri dari:
1. Laporan Posisi 1. Neraca 1. Laporan Posisi
Keuangan 2. Laporan Laba Rugi Keuangan
2. Laporan Laba Rugi dan 3. Laporan Arus Kas 2. Laporan Laba Rugi
Penghasilan 4. Laporan Perubahan 3. CALK
Komprehensif Lain Ekuitas
3. Laporan Arus Kas 5. CALK
4. Laporan Perubahan
Ekuitas
5. CALK
6. Informasi Komparatif
PENGERTIAN PEMBUKUAN
Pasal 1 angka 29 UU KUP

- Harta
- Kewajiban
Proses pencatatan Data dan informasi - Modal
secara teratur keuangan - Penghasilan dan Biaya
- Harga Perolehan dan
Penyerahan Barang/Jasa
KEWAJIBAN PEMBUKUAN
Pasal 28 ayat (1) UU KUP

WP OP
melakukan
kegiatan
usaha
WP OP WP Badan
atau
Pekerjaan
Bebas
PENGECUALIAN KEWAJIBAN PEMBUKUAN
Pasal 28 ayat (2) UU KUP

WP OP melakukan WP OP tidak melakukan


kegiatan usaha kegiatan usaha
atau atau
Pekerjaan Bebas Pekerjaan Bebas

Pasal 14 ayat (2) UU PPh


Yang diperbolehkan
menghitung Peredaran bruto dalam satu tahun < Rp.
penghasilan neto 4.8 milyar
menggunakan NPPN
Memberitahukan kepada Dirjen Pajak
dalam jangka waktu 3 bulan pertama
dari tahun pajak yang bersangkutan
SYARAT PEMBUKUAN
Pasal 28 ayat (3) s.d. (7) UU KUP
SYARAT PEMBUKUAN

Prinsip yang sama


digunakan dalam
Mencegah pergeseran
metode pembukuan
laba atau rugi
dengan tahun-tahun
sebelumnya

1. Stelsel pengakuan penghasilan


2. Tahun buku
3. Metode penilaian persediaan
4. Metode penyusutan dan amortisasi
Penghasilan >> diperoleh Penghasilan >> diterima
Biaya >> saat terutang Biaya >> dibayar tunai

Tidak tergantung kapan penghasilan diterima


dan kapan biaya dibayar secara tunai
Di Pajak

Penghasilan
Mengatur penerimaan dan
pengeluaran kas
Di Pajak Harus memperhatikan hal-hal Antara lain

Penghitungan jumlah penjualan >> seluruh penjualan (tunai dan bukan)

Penghitungan HPP >> seluruh pembelian dan persediaan

Harta disusutkan dan hak yang dapat diamortisasi >>


biaya-biaya yang dikurangkan dari penghasilan dilakukan
melalui penyusutan dan amortisasi

Penggunaan stelsel kas harus taat asas


PERUBAHAN METODE PEMBUKUAN

Pasal 28 PP 94/2010
Harus melaporkan penghasilan
yang diterima atau diperoleh
dalam bagian tahun buku yang
tidak termasuk dalam tahun buku
yang baru dalam Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan tersendiri untuk
Bagian Tahun Pajak yang
bersangkutan.
TUJUAN PEMBUKUAN
DALUARSA
Pasal 28 ayat (11) UU KUP
SANKSI TERKAIT PEMBUKUAN
SANKSI TERKAIT PEMBUKUAN
Pasal 39 ayat (1) huruf f, g, h UU KUP
PENCATATAN
Pengertian Pencatatan
Pasal 28 ayat (9) UU KUP

Tentang:
Dasar menghitung
Peredaran/penerimaan jumlah pajak terutang
Data yang dikumpulkan bruto (termasuk penghasilan
secara teratur
dan/atau bukan objek dan/atau
penghasilan final)
Penghasilan bruto
PMK Nomor 197/PMK.03/2007

Dikecualikan dari kewajiban pembukuan tetapi wajib pencatatan


Pasal 1 ayat (1)
PMK Nomor 197/PMK.03/2007

SYARAT PENCATATAN
Pasal 1 ayat (2) s.d. (4)

secara teratur dan Catatan dan dokumen yang


mencerminkan keadaan menjadi dasar pencatatan
yang sebenarnya: Pencatatan dalam satu
harus disimpan di tempat
tahun harus
huruf latin, angka Arab, tinggal Wajib Pajak atau
diselenggarakan secara
satuan mata uang Rupiah, tempat kegiatan usaha atau
kronologis
dan disusun dalam bahasa pekerjaan bebas dilakukan
Indonesia selama 10 (sepuluh) tahun.
PMK Nomor 197/PMK.03/2007

KOMPONEN PENCATATAN
Pasal 2 ayat (1) s.d. (3)

Peredaran atau penerimaan


bruto dan/atau jumlah
penghasilan bruto yang pencatatan harus dapat
diterima dan/atau diperoleh; menggambarkan secara jelas harus menyelenggarakan
untuk masing-masing jenis pencatatan atas harta dan
Penghasilan yang bukan objek usaha dan/atau tempat usaha kewajiban
pajak dan/atau penghasilan yang bersangkutan
yang pengenaan pajaknya
bersifat final
PRINSIP DASAR AKUNTANSI PAJAK

Pengukuran dalam Mata Uang


Kesatuan Akuntansi
Konsep Kesinambungan
Konsep Nilai Historis
Periode Akuntansi
Konsep Taat Asas
Konsep Realiasai
Mempertemukan Biaya dan Penghasilan
PENGGUNA UMUM FISKUS

LK Final

Akuntansi PPh SPT/PPh

LK Fiskal

LK Komersial Rekonsiliasi Fiskal

Akuntansi Komersial Akuntansi Pajak

PSAK UU Pajak

Asumsi: Asumsi:
1. Tujuan 1. Tujuan
2. Prinsip 2. Prinsip
No. Keterangan Akuntansi Komersial Akuntansi Perpajakan

1. Tujuan Menyediakan informasi keuangan Menyediakan informasi terkait dengan


bagi pengguna/pemangku pemungutan pajak
kepentingan (terutama investor dan
kreditor)

2. Dasar PSAK Undang-undang Pajak dan Peraturan


Pelaksanaannya

3. Prinsip/Asas  Tidak selalu menggunakan  Menggunakan prinsip realisasi


Pembukuan prinsip realisasi (diakui apabila terjadi transaksi)
 Memperkenankan prinsip  Tidak memperkenankan prinsip
konservatisme  konservatisme, kecuali
kemungkinan kerugian yang pembentukan cadangan yang
akan terjadi boleh diakui diperkenankan sesuai Ps. 9(1) UU
sebagai beban/biaya walaupun PPh
belum terjadi terjadi transaksi.

4. Metode Pembukuan Basis Akrual Basis/Stelsel Akrual atau Kas


Campuran

5. Pengukuran Ada yang diperkenankan Menggunakan nilai berupa biaya


elemen-elemen menggunakan nilai selain biaya historis
neraca historis (nilai wajar/pasar)
No Nama Akun Pajak Neraca Laba Rugi
1 PPh Pasal 21 Kredit -
2 PPh Pasal 22 Debit/Kredit Debit
3 PPh Pasal 23 Debit/Kredit -
4 PPh Pasal 24 Debit -
5 PPh Pasal 25 Debit/Kredit -
6 PPh Pasal 26 Kredit -
7 PPh Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan - Debit
8 PPh Pasal 28A Debit -
9 PPh Pasal 29 Kredit -
10 Pajak Masukan Dapat Dikreditkan Debit -
11 Pajak Masukan Tidak Dapat Dikreditkan Debit Debit
12 Pajak Keluaran Kredit -
13 Bea Meterai - Debit
14 Pajak Bumi dan Bangunan - Debit
15 BPHTB - Debit
16 Pajak Hiburan Kredit -
17 Pajak Restoran Kredit -
18 Pajak Reklame dan Pajak Pajak Kendaraan Bermotor - Debit

Anda mungkin juga menyukai