Anda di halaman 1dari 97

Akuntansi Perpajakan

PERTEMUAN 1
Konsep Dasar Akuntansi dan Pembukuan menurut Perpajakan

A. Konsep Dasar Akuntansi

Persamaan Dasar Akuntansi adalah pondasi untuk semua sistem akuntansi.


Persamaan akuntansi mencerminkan kekayaan, hutang, dan modal yang dimiliki
perusahaan.

Debit merupakan pencatatan akuntansi dimana aset dan biaya mengalami


peningkatan. Debit biasanya berada di sisi sebelah kiri. pertambahan asset bisa berupa
penambahan uang, alat hingga hal yang tidak berwujud secara langsung seperti sewa
ataupun piutang. Jika akun hutang, akumulasi dan ekuitas berada di posisi debit maka
artinya kedua jenis akun ini mengalami penurunan nilai.
Kredit merupakan pencatatan akuntansi untuk akun hutang dan ekuitas yang
mengalami peningkatan. Kredit biasa terletak di sisi kanan Jika aset maupun beban
berada pada posisi kredit maka artinya pengurangan nilai dari akun tersebut.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 85
Akun atau rekening adalah suatu alat yang digunakan untuk mencatat berbagai
transaksi keuangan yang meliputi asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban
perusahaan. Secara garis besar, kelompok akun dibagi menjadi 2 golongan yaitu akun
riil (akun neraca) dan akun nominal (akun laba rugi).
Akun riil adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam neraca. Yang
termasuk dalam akun neraca / akun rill adalah aktiva, liabilitas, dan ekuitas.
Akun nominal adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam laporan laba
rugi. Akun yang termasuk adalah akun pendapatan dan akun beban.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 86
Proses akuntansi merupakan kombinasi dari serangkaian kegiatan yang dimulai
ketika transaksi terjadi dan berakhir dengan dimasukkannya dalam laporan keuangan pada
akhir periode akuntansi.
Urutan prosedur akuntansi yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan
meringkas informasi akuntansi sering disebut siklus akuntansi. Istilah tersebut menunjukkan
bahwa prosedur ini harus diulang terus menerus untuk memungkinkan bisnis menyiapkan
laporan keuangan baru dengan interval yang bisa dipertanggungjawabkan dan masuk akal.

▪ Jenis Laporan Keuangan

PSAK Umum [PSAK 1 (2013)] PSAK ETAP PSAK EMKM

Laporan Keuangan lengkap Laporan Keuangan Laporan Keuangan


terdiri dari: lengkap terdiri dari: minimum terdiri dari:
1. Laporan Posisi Keuangan 1. Neraca 1. Laporan Posisi
2. Laporan Laba Rugi dan 2. Laporan Laba Rugi Keuangan
Penghasilan Komprehensif 3. Laporan Arus Kas 2. Laporan Laba Rugi
Lain 4. Laporan Perubahan 3. CALK
3. Laporan Arus Kas Ekuitas
4. Laporan Perubahan Ekuitas 5. CALK
5. CALK
6. Informasi Komparatif

▪ Unsur Laporan Keuangan


a. Aset
b. Liabilitas Neraca
c. Ekuitas
d. Penghasilan
Lap. Laba Rugi
e. Beban
▪ Pengertian Unsur Laporan Keuangan berdasarkan Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDP2LK):
a. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan
akan diperoleh perusahaan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 87
b. Liabilitas merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
c. Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi laibilitas.
d. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan
liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal.
e. Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya
liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal.

▪ Pengertian Unsur Laporan Keuangan berdasarkan Kerangka Konseptual


Pelaporan Keuangan tahun 2019 (KKPK 2019):
a. Aset adalah sumber daya ekonomik kini yang dikendalikan oleh entitas sebagai
akibat peristiwa masa lalu.
b. Liabilitas adalah kewajiban kini entitas untuk mengalihkan sumber daya
ekonomik sebagai akibat peristiwa masa lalu.
c. Ekuitas adalah kepentingan residual dalam aset entitas setelah dikurangi seluruh
liabilitasnya.
d. Penghasilan adalah peningkatan aset, atau penurunan liabilitas, yang
menghasilkan peningkatan ekuitas, selain yang berkaitan dengan kontribusi dari
pemegang klaim ekuitas.
e. Beban adalah penurunan aset, atau peningkatan liabilitas, yang mengakibatkan
penurunan ekuitas, selain yang berkaitan dengan distribusi ke pemegang klaim
ekuitas.

▪ Asumsi Dasar
a. Dasar Akrual
Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui dan dicatat pada saat kejadian (dan
bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam
catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode ybs.
b. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha
entitas dan akan melanjutkan usahanya di masa depan → entitas diasumsikan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 88
tidak akan bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara
material skala usahanya.

▪ Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Akuntansi Keuangan)


• Dapat dipahami → mudah dipahami pengguna
• Relevan → memenuhi kebutuhan pengguna
➢ Materialitas
• Keandalan (reliable)
➢ Penyajian Jujur (faithful representation)
➢ Substansi Mengungguli Bentuk
➢ Netralitas
➢ Pertimbangan Sehat
➢ Kelengkapan
• Dapat Dibandingkan

B. Kewajiban pembukuan menurut Perpajakan


▪ Dasar Hukum Pembukuan :
a. Pasal 1 Angka 29 KUP
b. Pasal 28 KUP, Pasal 14 Uu Pph
c. Pasal 39 KUP

▪ Pengertian Pembukuan
Pasal 1 angka 28 UU KUP
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau
jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan
laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut.

▪ Kewajiban Pembukuan:
Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (selanjutnya disingkat dengan
Undang-Undang KUP), yang wajib menyelenggarakan pembukuan adalah Wajib
Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
peredaran bruto >= 4,8 miliar dan semua Wajib Pajak badan di Indonesia.

▪ Produk Pembukuan Sebagai Lampiran SPT Tahunan PPh


Pasal 4 UU KUP:

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 89
Ayat (4) SPT PPh Wajib Pajak yang wajib menyelenggarakan pembukuan harus
dilampiri dengan:
• Laporan Keuangan (Neraca dan Laba Rugi)
• Keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung besarnya Penghasilan
Kena Pajak. Contohnya, koreksi fiskal, CaLK, dll.
Ayat (4a) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah laporan
keuangan dari masing-masing Wajib Pajak.
Ayat (4b) Dalam hal laporan keuangan diaudit oleh Akuntan Publik tetapi tidak
dilampirkan pada SPT, SPT dianggap tidak lengkap dan tidak jelas, sehingga SPT
dianggap tidak disampaikan.

▪ Ketentuan Pembukuan
Perbedaan PSAK Umum, ETAP, dan EMKM
PSAK Umum PSAK ETAP PSAK EMKM
1. Berbasis IFRS 1. Mengadopsi IFRS for SME Lebih sederhana
2. Laporan Keuangan 2. Tidak ada laporan laba rugi dibanding PSAK
lengkap terdiri dari: komprehensif, penilaian aset ETAP
• Laporan Posisi tetap, aset tidak berwujud dan
Keuangan property investasi setelah
• Laporan tanggal perolehan hanya
Laba/Rugi menggunakan harga perolehan,
• Laporan Arus tidak ada pilihan penggunaan
Kas revaluasian/nilai wajar
• Laporan 3. Tidak ada pengakuan liabilitas
Perubahan dan aset pajak tangguhan
Modal

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 90
• CALK, dll.

▪ Syarat Pembukuan
Pasal 28 ayat (3),(4),(5),(7) UU KUP
➢ Harus memperhatikan itikad baik;
➢ Mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya;
➢ Diselenggarakan di Indonesia;
➢ Huruf Latin;
➢ Angka Arab;
➢ Satuan mata uang Rupiah;
➢ Bahasa Indonesia atau dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan
yaitu Bahasa Inggris;
➢ Diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual atau stelsel
kas;
➢ Sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian sehingga dapat dihitung
besarnya pajak yang terutang.

Maksud taat asas dalam prinsip pembukuan adalah pencatatan sama dengan tahun-
tahun sebelumnya, dalam hal:
➢ penggunaan metode pengakuan penghasilan dan biaya (metode kas atau
akrual)
➢ metode penyusutan aktiva tetap
➢ metode penilaian persediaan
▪ Perubahan metode pembukuan, dimungkinkan dengan syarat:
1. Telah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak
2. Diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak sebelum dimulainya tahun buku yang
bersangkutan
3. Menyampaikan alasan yang logis dan dapat diterima serta akibat yang mungkin
timbul dari perubahan tersebut.

▪ Pembukan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah
Menurut UU KUP pasal 28 ayat (8) Pembukan dengan menggunakan bahasa
asing dan mata uang selain Rupiah dapat diselenggarakan oleh Wajib Pajak setelah
mendapat izin Menteri Keuangan. Wajib Pajak Yang Dapat Menyelenggarakan
Pembukuan Dengan Bahasa Asing dan Mata Uang Selain Rupiah:

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 91
1. WP dalam ragka PMA
2. WP dalam rangka Kontrak Karya
3. Kontraktor Kontrak Kerja Sama
4. BUT
5. Wajib Pajak yang mendaftarkan emisi sahamnya baik sebagian maupun
seluruhnya di bursa efek luar negeri
6. Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
7. Wajib Pajak yang berafiliasi langsung dengan perusahaan induk di luar negeri
8. Wajib Pajak yang menyajikan laporan keuangan dalam mata uang
fungsionalnya menggunakan satuan mata uang Dolar Amerika Serikat
Dengan syarat telah mendapatkan izin Menteri Keuangan kecuali WP dalam
rangka Kontrak Karya atau kontraktor kontrak kerja sama cukup pembertiahuan.

▪ Kewajiban Penyimpanan Buku/Catatan/Dokumen


Menurut Pasal 28 ayat (11) UU KUP, buku, catatan, dan dokumen yang
menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil
pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau secara
program aplikasi on-line wajib disimpan selama 10 (sepuluh) tahun di Indonesia,
yaitu di tempat kegiatan atau tempat tinggal Wajib Pajak orang pribadi, atau di
tempat kedudukan Wajib Pajak badan.

▪ Tindak Pidana karena Sengaja


a. tidak mendaftarkan diri untuk diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak atau tidak
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak;
b. menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak
atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;
c. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan;
d. menyampaikan Surat Pemberitahuan dan/atau keterangan yang isinya tidak
benar atau tidak lengkap;
e. menolak untuk dilakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
29;
f. memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau
dipalsukan seolah-olah benar, atau tidak menggambarkan keadaan yang
sebenarnya;
g. tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di Indonesia, tidak
memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lain;

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 92
h. tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi dasar
pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan
data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau diselenggarakan
secara program aplikasi on-line di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 28 ayat (11); atau
i. tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut.

Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling
lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang
yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak
terutang yang tidak atau kurang dibayar.
Berlaku juga bagi wakil, kuasa, pegawai dari Wajib Pajak, atau pihak lain
yang menyuruh melakukan, yang turut serta melakukan, yang menganjurkan, atau
yang membantu melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

C. Konsep Dasar Akuntansi Pajak


a. Pengertian Akuntansi Pajak
Akuntansi pajak merupakan bagian dari akuntansi yang menekankan kepada
penyusunan surat pemberitahuan pajak (tax return) dan pertimbangan konsekuensi
perpajakan terhadap transaksi atau kegiatan perusahaan dalam rangka pemenuhan
kewajiban perpajakan (tax compliance).

b. Prinsip Dasar Akuntansi Pajak


➢ Pengukuran dalam Mata Uang
➢ Kesatuan Akuntansi
➢ Konsep Kesinambungan
➢ Konsep Nilai Historis
➢ Periode Akuntansi
➢ Konsep Taat Asas
➢ Konsep Realisasi
➢ Mempertemukan Biaya dan Penghasilan

c. Spesialisasi Akuntansi
➢ Financial Accounting
➢ Cost Accounting
➢ Managerial Accounting
➢ Budgeting Accounting
➢ Tax Accounting

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 93
➢ Accounting for Non Profit Organization
➢ Auditing
➢ Public Sector Accounting

d. Profesi Akuntansi
➢ Bookkeeping
➢ Cost Accounting
➢ Corporate Accountant
➢ Internal & External Auditor
➢ Educational Accountant
➢ Fiancial and Managerial Consultant

D. Proses Akuntansi Pajak

Proses akuntansi pajak dimulai dengan proses pembukuan dan penyusunan


laporan keuangan. Setelah laporan keuangan selesai maka dilakukan rekonsiliasi
fiskal pada laporan laba rugi komersial. Tujuan rekonsiliasi fiscal adaah untuk
mengubah prinsip pencatatan dalam akuntansi komersial agar sesuai dengan
ketentuan perpajakan. Hasilnya adalah Laba Rugi FIskal. Laba Rugi Fiskal yang
akan digunakan dalam pengisian SPT Tahunan PPh

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 94
E. Perbedaan Akuntansi Komersial dan Akuntansi Pajak
No Keterangan Akuntansi Komersial Akuntansi Perpajakan
1. Tujuan Menyediakan informasi Menyediakan informasi
keuangan bagi terkait dengan pemungutan
pengguna/pemangku pajak
kepentingan (terutama
investor dan kreditor)
2. Dasar PSAK Undang-undang Pajak dan
Peraturan Pelaksanaannya
3. Prinsip/Asas • Tidak selalu • Menggunakan prinsip
Pembukuan menggunakan prinsip realisasi (diakui apabila
realisasi terjadi transaksi)
• Memperkenalkan prinsip • Tidak memperkenalkan
konservatisme yaitu prinsip konservatisme,
kemungkinan kerugian kecuali pembentukan
yang akan terjadi boleh cadangan yang
diakui sebagai diperkenankan sesuai
beban/biaya walaupun Pasal 9 ayat (1) UU
belum terjadi transaksi PPh
4. Metode Basis Akrual Basis/Stelsel Akrual atau
Pembukuan Kas Campuran
5. Pengukuran Ada yang diperkenankan Menggunakan nilai berupa

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 95
elemen-elemen menggunakan nilai selain biaya historis
neraca biaya historis (nilai
wajar/pasar)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 96
PERTEMUAN 2
Penghasilan Menurut Akuntansi dan Perpajakan

A. Penghasilan Menurut PSAK


Laporan Keuangan WP dibuat berdasarkan PSAK, oleh karena itu diperlukan
pemahaman bagaimana seharusnya laporan keuangan disusun.
Kepatuhan Wajib Pajak terhadap SAK memang bukan kewajiban DJP
untukmengawasi, namun penjelasan Pasal 28 ayat (7) mensyaratkan agar laporan
keuangan disusun sesuai dengan ketentuan umum yang berlaku.
Dalam hal laporan keuangan yang disusun tidak patuh terhadap SAK, maka
dimungkinkan terdapat potensi pajak yang hilang sebagai akibat ketidakpatuhan
tersebut

✓ Perbedaan Penghasilan, Pendapatan dan Keuntungan


- Penghasilan (income): Kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset, atau penurunan liabilitas yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Penghasilan (income) terdiridari pendapatan (revenue) dan keuntungan(gain)
- Pendapatan (revenue): Timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan
dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fee),
bunga, dividen, royalti dan sewa. Diakui hanya jika kemungkinan besar manfaat
ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan manfaat ini dapat diukur secara
andal.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 97
- Merepresentasikan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin
timbul atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.

✓ Pengukuran Pendapatan
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima. Nilai
wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran. Pendapatan = Imbalan – diskon. Nilai pendapatan diakui diluar Pajak
Pendapatan Nilai (PPN), pajak penjualan dan bukan tagihan atas nama principal
Contoh Soal:
PT RAM menjual barang kepada PT REM seharga Rp1.000.000
PT RAM membeli diskon sebesar 5% dan memungut PPN sebesar 10%
Maka PT RAM mencatat pendapatan sebesar 95% x Rp1.000.000 = Rp950.000
Sehingga jurnalnya adalah:
Piutang/Kas 1.045.000
Pendapatan 950.000
PPN 95.000
Dalam contoh ini tida ada perbedaan pengakuan pendapatan komersial dengan fiskal

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 98
✓ Penjualan Barang

✓ Bill & Hold Sales


Pengiriman ditunda atas permintaan pembeli tetapi pembeli memperoleh hak milik
atas barang dan menerima tagihan.
PT ABC mengakui pendapatan pada saat pembeli mendapatkan hak milik, yaitu jika:
1. Kemungkinan besar pengiriman akan dilakukan
2. Barang sudah ditangan, teridentifikasi dan siap untuk dikirimkan ke pembeli pada
saat penjualan diakui
3. Pembeli secara khusus menyatakan instruksi pengiriman ditangguhkan
4. Berlaku syarat-syarat pembayaran yang lazim.
Contoh:
• PT Terang menjual peralatan dapur kepada restoran Benderang sebesar Rp1miliar.
• Dalam perjanjian, restoran Benderang meminta PT Terang untuk untuk menyimpan
dulu peralatan dapur tersebut di Gudang PT Terang , karena dapur restoran belum
selesai direnovasi.
• Tagihan atas penjualan tersebut tetap diterbitkan, dan penjualan telah diakui
meskipun barang belum dikirim.
• Piutang/Kas 1.100.000,-
Pendapatan 1.000.000,-
PPN 100.000,-
• Tidak terdapat perbedaan pengakuan pendapatan komersial vs fiscal
• Saat Terutang PPN: pada saat uang dibayarkan.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 99
✓ Konsinyasi
Suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah
barangnya kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi tertentu.
Pemilik yang memiliki barang atau yang menitipkan barang disebut pengamanat, sedang
pihak yang dititipi barang disebut disebut komisioner. Pendapatan diakui oleh pengirim
ketika barang dijual oleh penerima kepada pembeli. Pendapatan pihak penerima adalah
komisi

Contoh 1:
1. PT Pecel Barokah menitipkan sambel pecel untuk dijual secara konsinyasi kepada
PT Swalayan Harmoni.
2. Harga sambel pecel sebesar R15.000/pack dan PT Swalayan Harmoni mendapatkan
komisi sebesar RP 3000/pack
3. Pada bulan Agustus 2020 sambel pecel yang terjual sebanyak 100 pack.
4. Maka pendapatan yang diakui oleh PT Pecel Barokah sebesar Rp1.200.000,-
5. Pendapatan komisi yang diakui PT Swalayan Harmoni sebesar Rp300.000,-

Contoh 2:

PT Segar melakukan perjanjian konsinyasi ke PT Bugar untuk membantu menjual


produk PT Segar berupa suplemen kesehatan. Atas jasa ini, PT Bugar diberikan komisi
sebesar 10%. Pada tanggal 14 Juli 2019 PT Segar menyerahkan barangnya ke PT Bugar
senilai Rp200.000.000. Pada tanggal 10 Agustus 2019, kosmetik tersebut laku dijual dan
PT Bugar mendapat bagian atau fee sebesar Rp20.000.000. Fee dan uang penjualan
dibayarkan oleh PT Segar pada saat itu juga.
Pemberlakuan PPN konsinyasi adalah sebagai berikut :
Pada tanggal 14 Juli 2019 saat PT Segar mengirim kosmetik ke PT Bugar, maka PT
Segar wajib memungut pajak sebesar Rp20.000.000 kepada PT Bugar sebagai pajak
keluaran. Pajak ini dapat menjadi pajak masukan bagi PT Bugar untuk masa pajak yang
bersangkutan.
Pada tanggal 10 Agustus 2019, PT Bugar wajib membuat faktur pajak keluaran
untuk pembeli sebesar Rp20.000.000 dan kepada PT Segar sebesar Rp2.000.000, PT
Segar dapat menjadikan PPN atas fee tersebut sebagai PPN Masukan.

Total PPN kurang bayar yang disebabkan oleh transaksi konsinyasi ini:
Total Pajak Keluaran PT Segar = 20.000.000
Total Pajak Masukan PT Segar = 2.000.000
PPN Kurang Bayar = 18.000.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 100
Total Pajak Keluaran PT Bugar = 22.000.000
Total Pajak Masukan PT Bugar = 20.000.000
PPN Kurang Bayar = 2.000.000

Apabila atas transaksi ini ternyata PT Bugar mengembalikan BKP tersebut ke PT


Segar, maka PT Bugar harus menerbitkan Nota Retur. Nota Retur ini akan dijadikan
sebagai pengurang Pajak Keluaran bagi PT Segar dan pengurang Pajak Masukan bagi
PT Bugar.

✓ Barang dikirim bergantung pada suatu kondisi (Instalasi atau Inspeksi)


Pendapatan diakui setelah instalasi dan inspeksi selesai, kecuali:
o Jika instalasi bersifat sederhana, misalnya instalasi TV; atau
o Inspeksi hanya dilakukan untuk penentuan akhir atas harga kontrak (contoh:
pengiriman bijih besi, gula atau kacang kedelai)
Contoh:
• PT Hadid Jaya menjual mesin bubut besi kepada suatu bengkel modifikasi
sepeda motor. Instalasi diperkirakan memakan waktu seminggu & harus dilakukan
oleh mekanik yang terlatih.
• Pendapatan belum diakui sampai dengan instalasi selesai dilakukan.
• Tidak terdapat perbedaan pengakuan pendapatan komersial vs fiskal.
• Saat Terutang PPN: pada saat instalasi selesai dilakukan.

✓ Penjualan dengan hak untuk pengembalian (Right of return)


Jika terdapat ketidakpastian tentang kemungkinan pengembalian, maka pendapatan
diakui pada saat pengiriman telah resmi diterima oleh pembeli atau barang telah dikirimkan
dan jangka waktu untuk pengembalian telah berlalu
Contoh:

• PT Co Vid menjual ventilator dengan teknologi baru untuk menanggulangi Covid-


19 kepada Rumah Sakit Waluyo.

• Ventilator ini telah lolos uji kelayakan dan PT Co Vid diberikan ijin
untuk menjualnya kepada beberapa rumah sakit sebagai sampel.

• Karena terdapat risiko pada produk ini, maka PT Co Vid memberikan


garansi kepada RS Waluyo untuk mengembalikan barang dan
penggantian uang penuh apabila terjadi kerusakan selama 3 bulan.

• PT Co Vid tidak dapat mengakui pendapatan pada saat barang dikirim. Apabila
terdapat ketidakpastian kemungkinan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 101
pengembalian, pendapat diakui ketika barang telah dikirim dan dan batas waktu
klaim telah terlewati.

✓ Lay Away Sales


Barang akan dikirimkan jika pembeli telah melakukan pembayaran terakhir dalam suatu
rangkaian cicilan. Pendapatan diakui pada saat barang dikirimkan. Kecuali jika pengalaman
menunjukan semua penjualan terealisasi maka pendapatan dapat diakui ketika setoran
signifikan diterima atas barang yang ada ditangan, diidentifikasi dan siap dikirim kepada
pembeli. Tidak ada definisi yang jelas dari signifikansi ini

Contoh:

• T Sangar Finance menjual sepeda motor dengan cara kredit/cicilan. Barang akan
dikirim kepada pembeli saat pembayaran terakhir cicilan telah diterima.

• PT Sangar Finance menjual sepeda motor kepada pelanggan setia yang selama ini
tidak pernah terlambat melakukan pembayaran cicilan. Perusahaan dapat mengakui
pendapatan pada saat cicilan mencapai 75% (signifikan).

✓ Penjualan Cicilan
• Pendapatan yang diatribusikan pada harga jual diakui pada tanggal penjualan.
• Harga Jual = nilai kini dari penjualan
• Bunga diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan metode bunga efektif pada
saat diterimanya bunga.

✓ Penjualan dengan Pembayaran (seluruh/sebagian) diterima di muka


Pemesanan ketika pembayaran (seluruhnya atau parsial) yang diterima di muka atas
pengiriman barang yang saat ini tidak dimiliki dalam persediaan. Contoh,barang yang masih
harus dipabrikasi atau akan dikirimkan secara langsung kepada pelanggan dari pihak ketiga.
Pendapatan diakui pada saat barang dikirimkan kepada pembeli

✓ Penjualan Kepada Perantara (distributor, dealer, pihak lain)


Umumnya diakui ketika manfaat dan risiko ke pemilikan terlah beralih. Namun ketika
secara substansi pembeli bertindak sebagai agen, penjualan tersebut diperlakukan sebagai
penjualan konsinyasi.

✓ COD/Cash on Delivery
Pendapatan diakui jika pengiriman telah dilakukan dan kas telah diterima oleh penjual
atau agennya.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 102
✓ Langganan Publikasi
Pendapatan diakui atas dasar garis lurus selama periode. Jika beda jumlah/harga dari
waktu ke waktu diakui atas dasar penjualan yang dikirimkan.

✓ Perjanjian Jual dan Beli Kembali (Sale with buy back)


• Penjual secara bersamaan setuju untuk membeli kembali barang yang sama di
kemudian hari; atau
• Penjual memiliki opsi beli untuk membeli kembali; atau
• Pembeli memiliki opsi jual yang mensyaratkan pembelian kembali oleh penjual atas
barang tersebut.
• Pendapatan diakui jika secara subtansi penjual telah mengalihkan manfaat
dan resiko kepemilikan. Jika penjual mempertahankan manfaat dan resiko
(perjanjian pendanaan), maka tidak menimbulkan pendapatan.
Contoh:
• PT Jual Mahal, menjual barang kepada PT Beli Murah sebesar Rp150 juta.
Harga perolehan dari barang tersebut adalah Rp135 juta.
• PT Jual Mahal setuju untuk membeli kembali pada akhir tahun ke-2 dengan
harga pasar saat itu. PT Beli Murah membayar full dari harga yang ditawarkan
PT Jual Mahal, yaitu sebesar Rp150 juta dan berdasarkan kontrak tidak terdapat
pembatasan bagi PT Jual Mahal dalam memanfaatkan barang yang dibeli
selama 2 tahun tersebut dan setelahnya.

✓ Untuk transaksi jual dan beli kembali, syarat dan ketentuan pada kontrak harus
dianalisis untuk meyakini substansi apakah penjual telah mengalihkan manfaat
kepemilikan dan resiko kepada pembeli.

✓ Dalam kasus ini, manfaat kepemilikan dan risiko telah beralih ke PT Beli Murah
sehingga pengakuan pendapatan harus dicatat.

✓ PT Beli Murah akan mencatat sebesar harga pasar pada saat pembelian kembali oleh
PT Jual Mahal mengindikasikan PT Jual Mahal telah mengalihkan hak kepemilikannya
kepada PT Beli Murah.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 103
✓ Penyerahan Jasa

Estimasi andal biasanya diperoleh setelah entitas mencapai persetujuan dengan pihak
lain mengenai:
a. Hak masing-masing pihak yang pelaksanannya dapat dipaksakan secara hukum
terkait dengan jasa yang diberikan dan diterima pihak tersebut;
b. Imbalan yang dipertukarkan; dan
c. Cara dan persyaratan penyelesaian.
Metode penentuan tingkat penyelesaian:
a. Survey pekerjaan;
b. Persentase jasa yang telah dilakukan; atau
c. Persentase biaya yang timbul.
Contoh penyerahan jasa:
1. Imbalan Instalasi
2. Imbalan jasa termasuk dalam harga produk
3. Komisi iklan
4. Komisi keagenan asuransi
5. Imbalan jasa keuangan
6. Imbalan admisi
7. Imbalan pendidikan
8. Imbalan inisiasi, penerimaan dan keanggotaan
9. Imbalan waralaba
10. Imbalan dari pengembangan piranti lunak yang sesuai kebutuhan
Situasi Pendapatan Lainnya
Bunga: diakui selama periode penyediaan jasa & menggunakan suku bunga efektif.
Royalti: diakui dengan dasar akrual sesuai substansi perjanjian. Umumnya

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 104
menggunakan garis lurus.
Dividen: saat pemegang saham memiliki hak atas pembayaran (saat diumumkan).
Pertumbuhan: asset biologis.
Basis penyelesaian produksi (production basis): terjadi pada kontrak jangka panjang

Contoh penyerahan jasa:


Pada tahun 2018, PT Gerak Cepat berhasil memenangkan tender penyediaan jasa
pembekalan sumber daya manusia di suatu perusahaan PMA Nilai kontrak sebesar
Rp675.000.000,-dengan masa penyediaan jasa selama 3 tahun dimulai dari tahun 2019.
Pendapatan yang diakui = Total Pendapatan x Tingkat Penyelesaian

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 105
B. Penghasilan Menurut Fiskal/Perpajakan
Definisi penghasilan (Pasal 4 Ayat 1 UU PPh)
Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib
Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai
untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan,
dengan nama dan dalam bentuk apapun.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 106
✓ Penghasilan yang dikenakan PPh Non Final (Pasal 4 ayat 1 UU Pajak Penghasilan)
“Seluruh penghasilan dengan nama dan bentuk apapun (World Wide Income),
kecuali yang dikenakan PPh bersifat final dan bukan objek pajak.”
Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun,
termasuk:
1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima
atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus,

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 107
gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan
lain dalamUndang-undangini;
2. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan;
3. Laba usaha;
4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta;
5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah di bebankan sebagai biaya
dan pembayaran tambahan pengembalian pajak;
6. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian
utang;
7. Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari
perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha
koperasi;
8. Royalty atau imbalan atas penggunaan hak;
9. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;
10. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;
11. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu
yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;
12. Keuntungan selisih kurs mata uang asing;
13. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva;
14. Premi asuransi;
15. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri
dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas;
16. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan
pajak;
17. Penghasilan dari usaha berbasis syariah;
18. Imbalan bunga sebagai mana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur
mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan;
19. Surplus Bank Indonesia.

✓ Penghasilan yang dikenakan PPh Final (Pasal 4 ayat 2, Pasal 15, dan Pasal 17 ayat
2c UU Pajak Pengasilan)
1. Bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi,surat utang negara, bunga
simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi;
2. Hadiah undian;
3. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang
diperdagangkan di bursa, transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan
modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 108
ventura;
4. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan,
usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan;
dan
5. Dividen yang diterima WP OPDN;
6. Penghasilan dari WPLN yang memiliki perwakilan di Indonesia;
7. Penghasilan dari perusahaan pelayaran, penerbangan, kemitraan dalam bentuk
Build, Operate, Transfer (BOT).
✓ Penghasilan Bukan Objek Pajak (Pasal 4 ayat 3 UU Pajak Penghasilan)
1. Bantuan atau Sumbangan;
2. Harta Hibah
3. Warisan
4. Bagian Laba Yang Diterima atau Diperoleh Anggota dari Perseroan Komanditer
yang Modalnya Tidak Terbagi atas Saham-Saham, Persekutuan, Perkumpulan,
Firma, dan Kongsi, Termasuk Pemegang Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif
5. Penghasilan dari Modal yang Ditanamkan oleh Dana Pensiun
dalam Bidang-Bidang Tertentu
6. Iuran yang Diterima Dana Pensiun
7. Imbalan atau Pemberian dalam Bentuk Natura dan Kenikmatan

✓ Pembukuan Terpisah
Wajib Pajak harus menyelenggarakan pembukuan secara terpisah dalam hal:
- Memiliki usaha yang penghasilannya dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final
dan tidak final;
- Menerima atau memperoleh penghasilan yang merupakan objek pajak dan bukan
objek pajak; atau
- Mendapat dan tidak mendapatkan fasilitas perpajakan sebagaimana diatur dalam
pasal 31A UU Pajak Penghasilan
Biaya bersama bagi wajib pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 yang tidak
dapat dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan Kena pajak,
pembebanannya dialokasikan secara proporsional.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 109
PERTEMUAN 3
Biaya Menurut Akuntansi dan Menurut Fiskal

A. Biaya Menurut Akuntansi


• Pengertian Beban
Beban adalah penurunan aset, atau peningkatan liabilitas, yang mengakibatkan
penurunan ekuitas, selain yang berkaitan dengan distribusi ke pemegang klaim
ekuitas. [Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) 2019 Paragraf 4.2,
4.69]
Pengertian beban (expenses) meliputi beban (expenses) dan kerugian (lossess).
[Kieso, Weygandt, dan Warfield (2011)]
• Pengakuan Beban
Diakui dalam laporan laba rugi jika:
- Ketika penurunan manfaat ekonomik masa depan yang berkaitan dengan
penurunan aset atau kenaikan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur
dengan andal.
- Pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan liabilitas atau
penurunan aset (sebagai contoh, akrual hak karyawan atau penyusutan aset
tetap).
Cara pengakuan:
- Pengaitan biaya dengan pendapatan (matching of costs with revenue,
seperti HPP).
- Atas dasar prosedur alokasi yang sistematis dan rasional, seperti
penyusutan aset tetap.
- Segera diakui dalam laporan laba rugi ketika pengeluaran tidak
menghasilkan manfaat ekonomik masa depan.
- Pada saat liabilitas timbul tanpa adanya pengakuan aset, seperti ketika
liabilitas timbul akibat garansi produk.
• Biaya vs Beban
- Biaya (cost) adalah pengeluaran dengan manfaat yang akan dirasakan pada
masa yang akan datang.
- Beban (expense) adalah pengeluaran dengan manfaat langsung dirasakan
atau biaya yang telah kedaluwarsa (expired cost).
• Pengukuran Unsur-Unsur Laporan Keuangan
- Biaya historis (historical costs)
- Biaya kini (currrent costs)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 110
- Nilai terealisasi/penyelesaian (realizable/settlement)
- Nilai kini (present value)
• PSAK Terkait Biaya
- PSAK 14 Persediaan
- PSAK 16 Aset Tetap
- PSAK 19 Aset Tidak Berwujud
- PSAK 24 Imbalan Kerja
- PSAK 26 Biaya Pinjaman
- PSAK 30 Sewa
- PSAK 48 Penurunan Nilai Aset

B. Biaya Menurut Perpajakan

*3M = mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan

C. Biaya yang Dapat Dikurangkan Menurut Fiskal (Pasal 6 ayat (1) UU PPh)
Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk:
a. biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan
usaha, antara lain:
- biaya pembelian bahan;
- biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji,
honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk
uang;
- bunga, sewa, dan royalti;
- biaya perjalanan;
- biaya pengolahan limbah;
- premi asuransi;

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 111
- biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan;
- biaya administrasi; dan
- pajak kecuali Pajak Penghasilan;
b. penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi
atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
dan Pasal 11A;
c. iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan;
d. kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan
dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan;
e. kerugian selisih kurs mata uang asing;
f. biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia;
g. biaya beasiswa, magang, dan pelatihan;
h. piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat:
1) telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;
2) Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih
kepada Direktorat Jenderal Pajak; dan
3) telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau
instansi pemerintah yang menangani piutang negara; atau adanya
perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang
antara kreditur dan debitur yang bersangkutan; atau telah dipublikasikan
dalam penerbitan umum atau khusus; atau adanya pengakuan dari debitur
bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu;
4) syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk
penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (1) huruf k;
yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan (PMK No. 105/PMK.03/2009 stdd PMK No.
207/PMK.010/2015).
i. sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang
ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah;
j. sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di
Indonesia yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah;

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 112
k. biaya pembangunan infrastruktur sosial yang ketentuannya diatur dengan
Peraturan Pemerintah;
l. sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur dengan Peraturan
Pemerintah; dan
m. sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang ketentuannya diatur dengan
Peraturan Pemerintah.

✓ Biaya Promosi (PMK Nomor 02/PMK.03/2010)


Ketentuan dalam Pasal 6 PMK Nomor 02/PMK.03/2010:
- Wajib Pajak wajib membuat daftar nominatif atas pengeluaran Biaya Promosi yang
dikeluarkan kepada pihak lain.
- Daftar nominatif paling sedikit harus memuat data penerima berupa nama, NPWP,
alamat, tanggal, bentuk dan jenis biaya, besarnya biaya, nomor bukti pemotongan
dan besarnya PPh yang dipotong.
- Daftar nominatif dibuat sesuai dengan Lampiran PMK No. 02/PMK.03/2010 dan
dilaporkan sebagai lampiran saat Wajib Pajak menyampaikan SPT Tahunan PPh
Badan.
- Dalam hal persyaratan tersebut di atas tidak dipenuhi, Biaya Promosi tidak dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto.

✓ Perlakuan Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan (Pasal 10 ayat (1), (2) PP
94/2010 stdd PP 45/2019)
- Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan sdd Pasal 9 ayat (8) UU PPN dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto sepanjang dapat dibuktikan Pajak Masukan tsb:
a. benar-benar telah dibayar; dan
b. berkenaan dengan pengeluaran yang berhubungan dengan kegiatan untuk 3M
penghasilan.
- Pajak Masukan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto tersebut sehubungan
dengan pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan/atau harta tidak
berwujud serta biaya lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun sdd
Ps. 11 dan Ps. 11A UU PPh, harus dikapitalisasi dengan pengeluaran atau biaya
tersebut dan dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 113
✓ Perlakuan Pajak Penghasilan terhadap PT Jamsostek (SE-02/PJ.31/1996)

JKK: Jaminan Kecelakaan Kerja


JKM: Jaminan Kematian
JPK: Jaminan Pelayanan Kesehatan
JHT: Jaminan Hari Tua

✓ Kerugian Selisih Kurs Mata Uang Asing (Pasal 6 ayat (1) huruf e UU PPh)
Kerugian karena fluktuasi kurs mata uang asing diakui:
- berdasarkan sistem pembukuan yang dianut dan dilakukan secara taat asas
- sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

✓ Biaya Penelitian dan Pengembangan yang Dilakukan di Indonesia


- Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia dalam
jumlah yang wajar untuk menemukan teknologi atau sistem baru bagi pengembangan
perusahaan boleh dibebankan sebagai biaya perusahaan. (Penjelasan Pasal 6 ayat
(1) huruf f UU PPh)
- Yang dimaksud dengan biaya penelitian dan pengembangan adalah biaya yang nyata-
nyata dikeluarkan untuk pengembangan produksi (product development), serta biaya
untuk meningkatkan efisiensi perusahaan termasuk teknologi untuk pengembangan
proses (process technology). (KMK Nomor 769/KMK.04/1990)

✓ Biaya Beasiswa, Magang dan Pelatihan (Pasal 6 ayat (1) huruf g UU PPh)
Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan beasiswa, magang, dan pelatihan dalam
rangka peningkatan kualitas SDM dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan
- dengan memperhatikan kewajaran,

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 114
- termasuk beasiswa yang dapat dibebankan sebagai biaya adalah beasiswa yang
diberikan kepada pelajar, mahasiswa dan pihak lain.

✓ Piutang yang Nyata-nyata Tidak Dapat Ditagih (Pasal 6 ayat (1) huruf h UU PPh)
Syarat untuk dapat dikurangkan:
1. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;
2. WP harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada DJP;
3. dan
- telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau instansi
pemerintah yang menangani piuang negera; atau
- adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang
antara kreditur dan debitur yang bersangkutan; atau
- telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau
- adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah
utang tertentu.
4. Syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk penghapusan
piutang tak tertagih debitur kecil sdd pasal 4 ayat (1) huruf k UU PPh;
yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan PMK (PMK No.
105/PMK.03/2009 stdtd PMK No. 207/PMK.010/2015)

Sumbangan (Pasal 6 ayat (1) huruf I,j,k,l,m UU PPh jo PP 93/2010)


- Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional
- Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia
- Biaya pembangunan infrastruktur sosial
- Sumbangan fasilitas pendidikan
- Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga

Syarat Sumbangan dan/atau Biaya Agar Dapat Dikurangkan (Pasal 2 dan 3 PP 93


Tahun 2010)
a. WP mempunyai penghasilan neto fiskal berdasarkan SPT Tahunan PPh Tahun
Pajak sebelumnya;
b. pemberian sumbangan dan/atau biaya tidak menyebabkan rugi pada Tahun Pajak
sumbangan diberikan;
c. didukung oleh bukti yang sah; dan
d. lembaga yang menerima sumbangan dan/atau biaya memiliki NPWP, kecuali
badan yang dikecualikan sebagai subjek pajak sdd UU PPh.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 115
Besarnya nilai sumbangan dan/atau biaya pembangunan infrastruktur sosial yang dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto untuk 1 tahun dibatasi tidak melebihi 5% dari
penghasilan neto fiskal Tahun Pajak sebelumnya.

✓ Sumbangan yang Dapat Dikurangkan Berdasarkan Pasal 2 huruf b jo Pasal 4 PP


29/2020
• Sumbangan dalam rangka penanganan COVID-19 di Indonesia yang disampaikan
oleh Wajib Pajak kepada penyelenggara pengumpulan sumbangan, meliputi:
a. BNPB;
b. BPBD;
c. kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
kesehatan;
d. kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial;
atau
e. Lembaga Penyelenggara Pengumpulan Sumbangan.
• Sumbangan dalam rangka penanganan COVID-19 di Indonesia dapat dikurangkan
dari penghasilan bruto dengan syarat:
a. didukung oleh bukti penerimaan sumbangan; dan
b. diterima oleh penyelenggara sumbangan yang memiliki NPWP.

✓ Biaya Boleh Dikurangkan Lainnya dengan Pengaturan Khusus


Perlakuan Biaya Bunga Pinjaman Apabila Terdapat Penghasilan Bunga Deposito (SE-
46/PJ.4/1995)
• Apabila jumlah rata-rata pinjaman sama besarnya dengan atau lebih kecil dari jumlah
rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya,
maka bunga yang dibayar atau terutang atas pinjaman tersebut seluruhnya tidak
dapat dibebankan sebagai biaya.
• Apabila jumlah rata-rata pinjaman lebih besar dari jumlah rata-rata dana yang
ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan lainnya, maka bunga atas
pinjaman yang boleh dibebankan sebagai biaya adalah bunga yang dibayar atau
terutang atas rata-rata pinjaman yang melebihi jumlah rata-rata dana yang
ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 116
✓ Perlakuan PPh atas Biaya Pemakaian Telepon Seluler dan Kendaraan Perusahaan
(KEP-220/PJ./2002, SE-09/PJ.42/2002)
a. Atas biaya perolehan atau pembelian telepon seluler yang dimiliki dan di pergunakan
perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dapat
dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% dari jumlah biaya perolehan
atau pembelian melalui penyusutan aktiva tetap kelompok I.
b. Atas biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan telepon seluler
yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan
atau pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% dari
jumlah biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan dalam tahun
pajak yang bersangkutan.
c. Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan atau perbaikan besar
kendaraan bus,minibus,atau yang sejenis yang dimiliki dan dipergunakan
perusahaan untuk antar jemput para pegawai, dapat dibebankan seluruhnya sebagai
biaya perusahaan melalui penyusutan aktiva tetap kelompok II.
d. Atas biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan bus, minibus, atau yang
sejenis yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk antar jemput para pegawai,
dapat dibebankan seluruhnya sebagai biaya perusahaan dalam tahun pajak yang
bersangkutan.
e. Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan atau perbaikan besar
kendaraan sedan, atau yang sejenis yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan
untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dapat dibebankan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 117
sebagai biaya perusahaan sebesar 50% dari jumlah biaya perolehan atau pembelian
atau perbaikan besar melalui penyusutan aktiva tetap kelompok II.
f. Atas biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan sedan, atau yang sejenis
yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan
atau pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% dari
jumlah biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin dalam tahun pajak yang
bersangkutan.
g. Apabila atas penghasilan Wajib Pajak yang dapat dibebani biaya-biaya dikenakan
PPh yang bersifat final atau berdasarkan Norma Perhitungan Khusus, maka
pembebanan biaya-biaya tersebut telah termasuk dalam penghitungan PPh Final
atau berdasarkan Norma Penghitungan Khusus.
h. Atas biaya-biaya yang dapat dibebankan tersebut tidak merupakan penghasilan bagi
para pegawai perusahaan yang bersangkutan.

✓ Biaya Entertainment (SE-27/PJ.22/1986)


a. Biaya entertainment, representasi, jamuan dan sejenisnya, untuk 3M Penghasilan
pada dasarnya dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.
b. Wajib Pajak harus dapat membuktikan, bahwa biaya-biaya tersebut telah benar-
benar dikeluarkan (formal) dan benar ada hubungannya dengan kegiatan
perusahaan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan perusahaan
(materiil).
c. Wajib Pajak yang mengurangkan biaya-biaya tersebut dari penghasilan brutonya,
agar melampirkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan daftar nominatif.

✓ Perlakuan PPh atas Pengeluaran BPHTB dan PBB (SE-01/PJ.42/2002)


a. BPHTB adalah pajak yang dibayar dalam rangka dan merupakan bagian dari biaya
pengeluaran untuk memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan;
b. PBB adalah pajak yang dibayar sehubungan dengan pemilikan hak atau perolehan
manfaat atas tanah dan/atau pemilikan, penguasaan, atau perolehan manfaat atas
bangunan, yang merupakan biaya/pengeluaran rutin setiap tahun;
c. BPHTB atas hak atas tanah yang dimiliki dan dipergunakan dalam perusahaan, atau
dimiliki untuk 3M penghasilan, dapat dikurangkan sebagai biaya dalam penghitungan
PhKP melalui amortisasi hak atas tanah sepanjang hak atas tanah tsb dapat
diamortisasi sesuai ketentuan Pasal 11A UU PPh;
d. BPHTB atas hak atas bangunan yang dimiliki dan dipergunakan dalam perusahaan,
atau dimiliki untuk 3M penghasilan, dapat dikurangkan sebagai biaya dalam

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 118
penghitungan PhKP melalui penyusutan bangunan tsb sesuai ketentuan Pasal 11
UU PPh;
e. PBB atas tanah dan bangunan yang dimiliki dan dipergunakan dalam perusahaan,
atau dimiliki untuk 3M penghasilan, dapat dikurangkan sekaligus sebagai biaya
dalam penghitungan PhKP;
f. Penegasan dimaksud pada huruf-huruf c, d, dan e di atas berlaku atas penghasilan
yang tidak berkaitan dengan penerimaan/perolehan penghasilan yang dikenakan
PPh yang bersifat final dan atau dikenakan berdasarkan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto/Norma Penghitungan Khusus.

✓ Perlakuan PPh atas Biaya Perolehan Perangkat Lunak (Software) Komputer (KEP-
316/PJ./2002)
a. Perangkat lunak komputer merupakan harta tak berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun dan termasuk dalam kelompok I, Pasal 11 A ayat (2)
Undang undang PPh.
b. Perangkat lunak komputer berupa program aplikasi umum diperlakukan sebagai
pengeluaran atau biaya operasional rutin.
c. Atas pengeluaran/biaya perolehan dan upgrade perangkat lunak komputer berupa
program aplikasi umum yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih
dan memelihara penghasilan yang dikenakan pajak berdasarkan ketentuan umum
UU PPh pembebanannya dilakukan sekaligus dalam bulan pengeluaran.
d. Dalam hal program aplikasi umum tersebut diperoleh sebagai bagian dari harga
pembelian perangkat keras komputer, maka pembebanannya sudah termasuk dalam
penyusutan perangkat keras komputer tersebut (kelompok I).
e. Atas pengeluaran/biaya perolehan dan upgrade perangkat lunak komputer berupa
program aplikasi khusus yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih
dan memelihara penghasilan yang dikenakan pajak berdasarkan ketentuan umum
UU PPh, pembebanannya dilakukan melalui amortisasi harta tak berwujud (kelompok
I).
f. Dalam hal pengeluaran/biaya upgrade program aplikasi khusus, pengeluaran/biaya
perolehan dan upgrade perangkat lunak komputer pengeluaran tersebut terlebih
dahulu ditambahkan pada nilai sisa buku fiskal yang masih ada dan amortisasinya
dilakukan dengan masa manfaat baru/penuh terhitung mulai bulan dilakukan
upgrade.
g. Atas pengeluaran/biaya perolehan dan upgrade perangkat lunak komputer berupa
program aplikasi khusus yang diperoleh sebelum berlakunya Keputusan Direktur
Jenderal Pajak ini, sepanjang belum dibebankan atau baru dibebankan sebagian

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 119
melalui amortisasi dapat diamortisasi mulai tahun pajak 2002 berdasarkan sisa masa
manfaat untuk kelompok I.

✓ Biaya Pengembangan Tanaman Industri dan Biaya Pemeliharaan Ternak (Pasal 11


PP 94/2010 stdd PP 45/2019)
(1) Biaya pengembangan tanaman industri yang berumur lebih dari 1 tahun dan hanya 1
kali memberikan hasil,
• dikapitalisasi selama periode pengembangan
• dan merupakan bagian dari harga pokok penjualan pada saat hasil tanaman
industri dijual.
Yang dimaksud dengan "biaya pengembangan" adalah seluruh pengeluaran yang
terkait dengan tanaman industri termasuk pembelian bibit, pemeliharaan, dan
pembesaran tanaman sampai dijual.
(2) Biaya pemeliharaan ternak yang berumur lebih dari 1 tahun dan hanya 1 kali
memberikan hasil,
• dikapitalisasi selama periode pemeliharaan
• dan merupakan bagian dari harga pokok penjualan pada saat ternak dijual.
Yang dimaksud dengan "biaya pemeliharaan" adalah seluruh pengeluaran yang terkait
dengan ternak termasuk pembelian bibit, pemeliharaan, dan pembesaran ternak
sampai dijual.

✓ Beban Bunga Pinjaman


• Bunga pinjaman dalam masa konstruksi→bunga pinjaman selama masa konstruksi
atau pembangunan rumah sebagai barang dagangan harus digabungkan sebagai
komponen harga pokok tanah dan/atau bangunan (SE-04/PJ.42/1996)
• Bunga pinjaman atas dana yang diperuntukkan untuk memperoleh penghasilan final
dan bukan obyek pajak. Contoh:
PT A membeli 30% saham PT B dengan dana pinjaman Rp 3 milyar. Atas dana
pinjaman ini membayar bunga 10%. Atas penyertaan modal PT A, dividennya masuk
katagori Bukan Obyek Pajak (BOP) sehingga atas biaya bunga pinjaman yang
digunakan untuk untuk membeli saham→Non Deductible.

✓ Debt to Equity Ratio 4:1 (PMK No.169/PMK.010/2015, PER-25/PJ/2007)


a. Besarnya perbandingan antara utang dan modal ditetapkan paling tinggi sebesar
empat dibanding satu (4:1). Penghitungan perbandingan utang dan modal (Debt to

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 120
Equity Ratio/DER) digunakan untuk penghitungan biaya pinjaman yang dapat
diperhitungkan dalam menghitung penghasilan kena pajak.
b. Adapun pengertian utang maupun modal adalah: rata-rata saldo utang atau modal
tiap akhir bulan pada tahun pajak yang bersangkutan rata-rata saldo utang atau
modal tiap akhir bulan pada bagian tahun pajak yang bersangkutan. Adapun saldo
utang meliputi saldo utang jangka panjang maupun saldo utang jangka pendek
termasuk saldo utang dagang yang dibebani bunga. Sedangkan saldo modal meliputi
ekuitas sebagaimana dimaksud dalam standar akuntansi keuangan yang berlaku
dan pinjaman tanpa bunga dari pihak yang memiliki hubungan istimewa.

✓ Transportasi Untuk Karyawan (S-336/PJ.23/1984)


1. Biaya eksploitasi kendaraan antar jemput karyawan (beban penyusutan dan biaya
pemeliharaan)→DEDUCTIBLE dan bagi karyawan = BUKAN PENGHASILAN
2. Kendaraan perusahaan yang dibawa pulang oleh karyawan tertentu→DEDUCTIBLE
(50%) dan bagi karyawan = BUKAN PENGHASILAN
3. Tunjangan Transport yang diberikan kepada karyawan untuk pulang atau pergi
kantor merupakan penghasilan bagi karyawan
4. Biaya perjalanan dinas/biaya dalam menjalankan tugas perusahaan→DEDUCTIBLE
dan bagi karyawan = BUKAN PENGHASILAN sepanjang jumlahnya tidak terdapat
unsur pengeluaran pribadi.
5. Pakaian seragam untuk karyawan→DEDUCTIBLE dan bagi karyawan = BUKAN
PENGHASILAN dengan syarat merupakan keharusan karena pertimbangan
keselamatan, seragam SATPAM (PER-51/PJ./2009)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 121
✓ Kompensasi Kerugian (Pasal 6 ayat (2) UU PPh)

D. Biaya yang Tidak Dapat Dikurangkan Menurut Fiskal (Pasal 9 ayat (1) UU PPh)
a. pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen,
termasuk dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang
polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi;
b. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang
saham, sekutu, atau anggota;
c. pembentukan atau pemupukan dana cadangan, kecuali:

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 122
1) cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang
menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan
pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang;
2) cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang
dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;
3) cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan;
4) cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan;
5) cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan; dan
6) cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah
industri untuk usaha pengolahan limbah industri,
yang ketentuan dan syarat-syaratnya diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan;
d. premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna,
dan asuransi bea siswa, yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi, kecuali jika
dibayar oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi
Wajib Pajak yang bersangkutan;
e. penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang
diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan dan
minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk
natura dan kenikmatan di daerah tertentu dan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan;
f. jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan
dengan pekerjaan yang dilakukan;
g. harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a dan huruf b, kecuali sumbangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf i sampai dengan huruf m
serta zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang
dibentuk atau disahkan oleh pemerintah atau sumbangan keagamaan yang
sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh
lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah, yang
ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah;
h. Pajak Penghasilan;
i. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Wajib Pajak
atau orang yang menjadi tanggungannya;

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 123
j. gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan
komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham;
k. sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana
berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di
bidang perpajakan.
Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun tidak dibolehkan untuk dibebankan
sekaligus, melainkan dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 dan 11A UU PPh.

E. Biaya Bersama
Pembukuan secara terpisah & biaya bersama (Pasal 27 PP 94/2010 stdd PP
45/2019)
(1) WP harus menyelenggarakan pembukuan secara terpisah dalam hal:
a. memiliki usaha yang Ph-nya dikenai PPh yang bersifat final dan tidak final;
b. menerima atau memperoleh Ph yang merupakan objek pajak dan bukan objek
pajak; atau
c. mendapatkan dan tidak mendapatkan fasilitas perpajakan sdd Pasal 31A UU
PPh.
(2) Biaya bersama bagi WP sdp ayat (1) yang tidak dapat dipisahkan dalam rangka
penghitungan besarnya PhKP, pembebanannya dialokasikan secara proporsional.
Contoh:
PT A bergerak dalam bidang usaha yg penghasilannya dikenakan PPh yang bersifat
final. Dalam suatu tahun pajak, PT A memperoleh penghasilan bruto yang terdiri dari:
a. penghasilan dari usaha yang telah
dikenakan Pajak Penghasilan yang
bersifat final ................................... Rp 300.000.000
b. penghasilan bruto lainnya yang
dikenakan Pajak Penghasilan yang
bersifat tidak final ........................... Rp 200.000.000
Jumlah penghasilan bruto Rp 500.000.000
Apabila biaya-biaya bersama yang tidak dapat dipisahkan setelah dilakukan
penyesuaian fiskal adalah sebesar Rp250.000.000, maka biaya yang boleh
dikurangkan untuk 3M penghasilan adalah sebesar 2/5 x Rp250.000.000 = Rp
100.000.000.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 124
F. Fasilitas Perpajakan
Fasilitas Pengurangan Penghasilan Bruto atas Penyelenggaraan Kegiatan
Praktik Kerja, Pemagangan, dan/atau Pembelajaran (Pasal 29B PP No. 94 Tahun
2010 stdd PP No. 45 Tahun 2019)
1) Kepada Wajib Pajak badan dalam negeri yang menyelenggarakan kegiatan
praktik kerja, pemagangan, dan/atau pembelajaran dalam rangka pembinaan
dan pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi tertentu dapat
diberikan pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 200% dari jumlah biaya
yang dikeluarkan untuk kegiatan praktik kerja, pemagangan, dan/atau
pembelajaran.
2) Kompetensi tertentu tersebut merupakan kompetensi untuk meningkatkan kualitas
tenaga kerja melalui program praktik kerja, pemagangan, dan/atau pembelajaran
yang strategis untuk mencapai efektivitas dan efisiensi tenaga kerja sebagai bagian
dari investasi sumber daya manusia, dan memenuhi struktur kebutuhan tenaga kerja
yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan/atau dunia industri.
Ketentuan lebih lanjut pemberian fasilitas tersebut diatur dengan Peraturan
Menteri Keuangan (PMK No. 128/PMK.010/2019)
3) Besarnya Pengurangan (Pasal 2 PMK 128):
• Wajib Pajak dapat diberikan pengurangan penghasilan bruto paling tinggi
200% dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan praktik kerja,
pemagangan, dan/atau pembelajaran dalam rangka pembinaan dan
pengembangan SDM berbasis kompetensi tertentu.
• Pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 200% tersebut meliputi:
a. Pengurangan penghasilan bruto sebesar 100% dari jumlah biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan praktik kerja, pemagangan, dan/atau
pembelajaran; dan
b. Tambahan pengurangan penghasilan bruto sebesar paling tinggi 100%
dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan praktik kerja,
pemagangan, dan/atau pembelajaran.
4) Persyaratan (Pasal 2 PMK 128)
• Wajib Pajak dapat memanfaatkan tambahan pengurangan penghasilan bruto
dengan memenuhi ketentuan:
a. telah melakukan kegiatan praktik kerja, pemagangan, dan/atau
pembelajaran dalam rangka pembinaan dan pengembangan sumber daya
manusia yang berbasis kompetensi tertentu;
b. memiliki Perjanjian Kerja Sama;

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 125
c. tidak dalam keadaan rugi fiskal pada Tahun Pajak pemanfaatan tambahan
pengurangan penghasilan bruto; dan
d. telah menyampaikan Surat Keterangan Fiskal.
5) Kompetensi Tertentu (Pasal 2)
• Kompetensi Tertentu (Pasal 2):
a. Kompetensi tertentu merupakan kompetensi yang diajarkan pada:
b. sekolah menengah kejuruan dan/atau madrasah aliyah kejuruan untuk
siswa, pendidik, dan/atau tenaga kependidikan;
c. perguruan tinggi program diploma pada program vokasi untuk mahasiswa,
pendidik, dan/atau tenaga kependidikan; dan/atau
d. balai latihan kerja untuk perorangan serta peserta latih, instruktur,
dan/atau tenaga kepelatihan.
• Daftar kompetensi tertentu tersebut tercantum dalam Lampiran A PMK No.
128/PMK.010/2019.
6) Cakupan Kegiatan (Pasal 3 PMK 128)
• Kegiatan praktik kerja dan/atau pemagangan merupakan kegiatan yang diikuti
oleh:
a. siswa, pendidik, dan/atau tenaga kependidikan di sekolah menengah
kejuruan atau madrasah aliyah kejuruan;
b. mahasiswa, pendidik, dan/atau tenaga kependidikan di perguruan tinggi
c. program diploma pada pendidikan vokasi;
d. peserta latih, instruktur, dan/atau tenaga kepelatihan di balai latihan kerja;
dan/atau perorangan yang tidak terikat hubungan kerja dengan pihak
manapun yang dikoordinasikan oleh instansi yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan Pusat, Pemerintah
Provinsi, atau Pemerintah Kabupaten/Kota,yang dilakukan Wajib Pajak di
tempat usaha Wajib Pajak, sebagai bagian dari kurikulum pendidikan
kejuruan atau vokasi dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian
di bidang tertentu.
• Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh
pihak yang ditugaskan oleh Wajib Pajak untuk mengajar di sekolah menengah
kejuruan, madrasah aliyah kejuruan, perguruan tinggi program diploma pada
pendidikan vokasi, dan/atau balai latihan kerja.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 126
7) Cakupan Biaya (Pasal 4 PMK 128)
Biaya untuk kegiatan praktik kerja, pemagangan, dan/atau pembelajaran dalam
rangka pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia yang mendapatkan
tambahan pengurangan penghasilan bruto meliputi biaya:
a. penyediaan fasilitas fisik khusus berupa tempat pelatihan dan biaya
penunjang fasilitas fisik khusus meliputi listrik, air, bahan bakar, biaya
pemeliharaan, dan biaya terkait lainnya untuk keperluan pelaksanaan praktik
kerja dan/atau kegiatan pemagangan;
b. instruktur atau pengajar sebagai tenaga pembimbing praktik kerja,
pemagangan, dan/atau kegiatan pembelajaran;
c. barang dan/atau bahan untuk keperluan pelaksanaan kegiatan praktik kerja,
pemagangan, dan/atau pembelajaran;
d. honorarium atau pembayaran sejenis yang diberikan kepada siswa,
mahasiswa, peserta latih, perorangan yang tidak terikat hubungan kerja pihak
manapun, pendidik/pelatih, tenaga kependidikan/kepelatihan, dan/atau
instruktur yang merupakan peserta praktik kerja dan/atau pemagangan;
dan/atau
e. Biaya sertifikasi kompetensi bagi siswa, mahasiswa, peserta latih, perorangan
yang tidak terikat hubungan kerja pihak manapun, pendidik/pelatih, tenaga
kependidikan/kepelatihan, dan/atau instruktur yang merupakan peserta
praktik kerja dan/atau pemagangan oleh lembaga yang memiliki kewenangan
melakukan sertifikasi kompetensi sesuai peraturan perundang-undangan.

Fasilitas Pengurangan Penghasilan Bruto atas Kegiatan Penelitian dan


Pengembangan Tertentu di Indonesia (Pasal 29C PP No. 94 Tahun 2010 stdd PP
No. 45 Tahun 2019)
1) Kepada Wajib Pajak badan dalam negeri yang melakukan kegiatan penelitian
dan pengembangan tertentu di Indonesia, dapat diberikan pengurangan
penghasilan bruto paling tinggi 300% dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
kegiatan penelitian dan pengembangan tertentu di Indonesia yang dibebankan
dalam jangka waktu tertentu.
2) Kegiatan penelitian dan pengembangan tertentu tersebut merupakan kegiatan
penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia untuk menghasilkan
invensi, menghasilkan inovasi, penguasaan teknologi baru, dan/atau alih teknologi
bagi pengembangan industri untuk peningkatan daya saing industri nasional.
Ketentuan lebih lanjut pemberian fasilitas diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 127
PERTEMUAN 4
Akuntansi PPN dan PPnBM

A. Prinsip Dasar PPN dan Penjurnalan


Prinsip Dasar: Objek Pajak
➢ Bersifat Umum:
1. penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
Pengusaha;
2. impor Barang Kena Pajak;
3. penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
Pengusaha;
4. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di
dalam Daerah Pabean;
5. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
6. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak
➢ Bersifat Khusus:
1. Kegiatan membangun sendiri;
2. Penyerahan barang kena pajak berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak
diperjualbelikan.

▪ Prinsip Dasar: Dasar Pengenaan Pajak


1. Harga Jual, yaitu nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau
seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena Pajak;
2. Penggantian, yaitu nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau
seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan Jasa Kena Pajak, atau nilai
berupa uang yang dibayar atau seharusnya dibayar oleh Penerima Jasa karena
pemanfaatan Jasa Kena Pajak dan/atau Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar
Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
3. Nilai Impor
Nilai Impor = Harga Impor (CIF) + Bea Masuk + pungutan pabean lainnya;
4. Nilai Ekspor
Nilai Ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau
seharusnya diminta oleh eksportir;
5. Nilai Lain,
Nilai Lain adalah suatu jumlah yang ditetapkan sebagai Dasar Pengenaan Pajak;
Jenis nilai lain:

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 128
• untuk pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak adalah
Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor;
• untuk pemberian cuma-cuma Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak adalah
Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor;
• untuk penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan harga jual
rata-rata;
• untuk penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per judul film;
• untuk penyerahan produk hasil tembakau adalah sebesar harga jual eceran;
• untuk Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan
semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran
perusahaan, adalah harga pasar wajar;
• untuk penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya
dan/atau penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang adalah harga pokok
penjualan atau harga perolehan;
• untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui pedagang perantara adalah harga
yang disepakati antara pedagang perantara dengan pembeli;
• untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui juru lelang adalah harga lelang;
• untuk penyerahan jasa pengiriman paket adalah 10% (sepuluh persen) dari jumlah
yang ditagih atau jumlah yang seharusnya ditagih; atau
• untuk penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata adalah 10% (sepuluh
persen) dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih.

▪ Prinsip Dasar : Saat Terutang


a) jika tidak ada pembayaran sebelum penyerahan BKP/JKP atau pemanfaatan BKP
tidak berwujud/JKP dari luar daerah pabean, saat terutang PPN adalah Saat :
1. penyerahan Barang Kena Pajak;
2. impor Barang Kena Pajak;
3. penyerahan Jasa Kena Pajak;
4. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean;
5. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean;
6. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud;
7. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud; atau
8. ekspor Jasa Kena Pajak.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 129
b) Jika pembayaran diterima sebelum penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena
Pajak atau pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau Jasa Kena Pajak
dari luar Daerah Pabean, saat terutangnya PPN adalah pada saat pembayaran.

B. Mekanisme pengenaan PPN


Setiap Pengusaha yang menyerahkan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena
Pajak (JKP) wajib melaporkan usahanya ke KPP untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha
Kena Pajak (PKP), kecuali masih termasuk Pengusaha Kecil yaitu jumlah peredaran satu
tahun kurang atau sama dengan Rp 4.800.000.000.
Setelah dikukuhkan sebagai PKP, wajib memungut PPN pada waktu
menyerahkan BKP atau JKP, membuat Faktur Pajak, membuat perhitungan jumlah Pajak
Keluaran (PK) dan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (PM-DDK) setiap bulan.
Apabila jumlah PK lebih besar dari PM-DDK terjadi kurang bayar yang harus disetorkan
ke Kas Negara; apabila jumlah PK lebih kecil dari PM-DDK terjadi lebih bayar, yang
dapat dilakukan restitusi atau dikompensasi ke bulan berikutnya.

Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan dengan Pajak Keluaran, adalah:
a. Perolehan BKP atau JKP sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP;
b. Perolehan BKP atau JKP yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan
kegiatan usaha;
c. Perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor berupa sedan dan station
wagon, kecuali merupakan barang dagangan atau disewakan;
d. Pemanfaatan BKP tidak berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar Daerah
Pabean sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP;
e. Perolehan BKP atau JKP yang bukti pungutannya berupa Faktur Pajak
Sederhana (dihapus pada UU. NO.42 Tahun 2009);

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 130
f. Perolehan BKP/JKP yang Faktur Pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat(5) atau ayat (9) atau tidak mencantumkan nama,
alamat dan NPWP pembeli BKP atau penerima JKP;
g. Pemanfaatan BKP tidak berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar Daerah
Pabean yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 ayat (6);
h. Perolehan BKP atas JKP yang Pajak Masukannya ditagih dengan penerbitan
ketetapan Pajak;
i. Perolehan BKP atau JKP yang Pajak Masukannya tidak dilaporkan dalam SPT
Masa PPN, yang diketemukan pada waktu dilakukannya pemeriksaan; dan
Perolehan BKP sendiri barang modal atau JKP sebelum PKP berproduksi
sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (2a), yaitu: Bagi PKP yang belum
berproduksi sehingga belum melakukan penyerahan yang terutang pajak, PM
atas perolehan/impor barang modal dapat dikreditkan.
j. Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan yang mendapat fasilitas
PPN dibebaskan

C. Penyerahan Terutang PPnBM

D. PPN Pemakaian Sendiri


Pemakaian sendiri BKP adalah:
Pemakaian Barang Kena Pajak untuk kepentingan pengusaha sendiri, pengurus,
atau karyawannya, baik barang produksi sendiri maupun bukan produksi sendiri.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 131
Pemakaian sendiri JKP adalah:
Pemakaian Jasa Kena Pajak untuk kepentingan pengusaha sendiri, pengurus, atau
karyawannya.
Pemakaian sendiri BKP/JKP untuk tujuan produktif adalah:
Pemakaian Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang nyata-nyata
digunakan untuk kegiatan produksi selanjutnya atau untuk kegiatan yang mempunyai
hubungan langsung dengan kegiatan usaha Pengusaha yang bersangkutan, yang
meliputi kegiatan produksi, distribusi, pemasaran, dan manajemen.
Pemakaian BKP dan atau pemanfaatan JKP untuk tujuan produktif tidak dipungut
PPN dan PPnBM (untuk kemudahan administrasi), kecuali untuk kegiatan yang atas
penyerahannya tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai atau mendapat fasilitas
dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai

PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK


Pasal 1A ayat (1) huruf
Pemakaian sendiri d
dan/atau Barang Kena Pajak
Pemberian cuma-
cuma

Penjelasan :
Yang dimaksud dengan “pemakaian sendiri” adalah pemakaian untuk kepentingan pengusaha sendiri,
pengurus, atau karyawan, baik barang produksi sendiri maupun bukan produksi sendiri.
Yang dimaksud dengan “pemberian cuma-cuma” adalah pemberian yang diberikan tanpa
pembayaran baik barang produksi sendiri maupun bukan produksi sendiri, seperti pemberian contoh
barang untuk promosi kepada relasi atau pembeli
KEP-87/PJ./2002 dan SE-04/PJ.51/2002 :
• Pemakaian sendiri terdiri dari pemakaian sendiri untuk tujuan produktif dan untuk tujuan
bukan produktif.
• Pemakaian sendiri untuk tujuan produktif tidak termasuk dalam pengertian penyerahan BKP,
dan tidak terutang PPN.
• Pemakaian sendiri yang bukan untuk tujuan produktif dikenakan PPN.
• Atas pemberian cuma-cuma Barang Kena Pajak baik yang dilakukan secara tersendiri atau
menyatu dengan barang yang dijual serta atas pemberian cuma-cuma Jasa Kena Pajak
terutang PPN dan harus diterbitkan Faktur Pajak.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 132
Ilustrasi:

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 133
E. PPN Kegiatan Membangun Sendiri (KMS)
a. Kegiatan membangun sendiri merupakan kegiatan membangun baik yang dilakukan
oleh badan atau orang pribadi yang hasilnya digunakan sendiri maupun digunakan
oleh pihak lain
b. Bangunan berupa satu atau lebih konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan
secara tetap pada satu kesatuan tanah dan/atau perairan dengan kriteria:
• Luas bangunan secara keseluruhan paling sedikit 200m2 (dua ratus meter
persegi).
• Konstruksi utamanya terdiri dari beton, kayu, batu bata atau bahan-bahan
sejenis, dan/atau baja.
• Diperuntukan bagi tempat kegiatan usaha atau tempat tinggal.
c. PPN terutang sebesar 10% (sepuluh persen) dan Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
adalah 20% (dua puluh persen) dari biaya bulanan selain biaya perolehan tanah.
d. Saat terutang PPN pada saat mulai dibangunnya bangunan.
e. Pembangunan bertahap yang tidak lebih dari 2 (dua) tahun dianggap satu kesatuan.
f. Terutang ditempat bangunan didirikan.
g. Disetorkan ke Kas Negara (Bank Persepsi atau Kantor Pos & Giro) paling lama tgl 15
bulan berikutnya dan dilaporkan paling lama akhir bulan dengan SSP lembar ke 3.
h. PM tidak dapat dikreditkan.
i. Bangunan digunakan Pihak Lain: Pihak yang membangun wajib menyerahkan SSP
Asli kepada pihak yang menggunakan; apabila tidak diserahkan maka Pihak Lain
yang menggunakan bangunan tersebut bertanggung jawab secara renteng atas
pembangunan PPN yang terutang

F. Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan Bagi PKP yang Melakukan


Penyerahan yang Terutang PPN dan Penyerahan yang Tidak Terutang PPN

Ps. 9 (6) UU PPN dan PPnBM jo. PMK-78/PMK.03/2010 s.t.d.d. PMK-


135/PMK.011/2014

PM yang dibayar atas perolehan BKP dan atau JKP yang:


1. Nyata-nyata digunakan untuk unit/ kegiatan yang atas penyerahannya tidak
terutang PPN atau dibebaskan dari pengenaan PPN, tidak dapat dikreditkan;
2. Nyata-nyata digunakan untuk unit/kegiatan yang atas penyerahannya terutang PPN,
dapat dikreditkan.
3. Digunakan oleh keduannya, dapat dikreditkan sebanding dengan jumlah
peredaran yang terutang PPN terhadap peredaran seluruhnya;

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 134
Prosedur Pengkreditkan:
1. PM dikreditkan pada masa perolehan barang
2. Akhir tahun buku dilakukan penghitungan kembali PM yang tidak dapat
dikreditkan
3. Diperhitungkan dengan PM yang dapat dikreditkan paling lambat pada bulan
ketiga setelah berakhirnya tahun buku

G. Contoh Kasus
1. Pembelian Tunai
20 Oktober 2020, PT. Dedikasi Jiwa Patriot melakukan penjualan barang
dagangan 1.000 kg secara tunai kepada PT. Studi Asyik dengan nilai Rp10.000.000,-
dengan potongan tunai sebesar Rp1.500.000,-
Rp 10.000.000
Pembelian
Rp 1.500.000
Potongan
Rp 8.500.000
DPP
Rp 850.000
PPN
Rp 9.350.000
Pembayaran

Pembeli:
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
20 Oktober 2020 Persediaan 8.500.000
Pajak Masukan 850.000
Kas 9.350.000
Penjual:

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


20 Oktober 2020 Kas 9,350,000
Penjualan 8,500,000
Pajak Keluaran 850,000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 135
2. Penjualan Tunai
20 November 2020, PT. Studi Asyik menjual 300 kg barang dagangan
kepada PT. Halilintar Tak Abadi dengan harga jual Rp15.000/kg dan PT. Studi Asyik
memberikan bonus 10kg.

Keterangan Kuantitas Harga/Kg Total Harga


DPP / Harga Jual 300 Rp15,000 Rp 4,500,000
PPN Rp 450,000
Bonus 10 Rp10,000 Rp 100,000
PPN Bonus Rp 10,000
Kas Masuk Rp 4,960,000
HPP 300 Rp10,000 Rp 3,000,000

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


20 Nov 2020 Kas 4.960.000
Penjualan 4.500.000
Pajak Keluaran 460.000
HPP 3.000.000
Biaya Promosi 100.000
Persediaan 3.100.000

3. Pembelian dan Penjualan Kredit


22 November 2020, PT. Studi Asyik melakukan penjualan barang dagangan
250 kg secara kredit kepada PT. Jaya Selamanya dengan dengan harga jual
Rp15.000/kg (Barang dikirim dengan invoice dan FP) 15 Desember 2020, PT. Jaya
Selamanya melakukan pembayaran dengan Rp4.125.000,-

Kuantitas Harga/Kg Total Harga


DPP / Harga Jual 250 Rp15.000 Rp 3.750.000
PPN Rp 375.000
Kas Masuk Rp 4.125.000
HPP 250 Rp10.000 Rp 2.500.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 136
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
22 November 2020 Piutang Usaha 4,125,000
Penjualan 3,750,000
Pajak Keluaran 375,000

HPP 2,500,000
Persediaan 2,500,000

15 Desember 2020 Kas 4,125,000


Piutang Usaha 4,125,000
PT.Studi Asyik membuat FP atas transaksi Penjualan Kredit pada tanggal 22
November 2020.

4. Penjualan dengan Uang Muka


22 November 2020, PT. Studi Asyik melakukan penjualan barang dagangan
500 kg kepada PT. Jaya Selamanya dengan dengan harga jual Rp15.000/kg dan
PT.Jaya Selamanya melakukan pembayaran Uang Muka Rp3.300.000,- (sudah
termasuk PPN) 25 November 2020, Barang dikirim dengan invoice dan FP 12
Desember 2020, PT. Jaya Selamanya melakukan sisa pembayaran/pelunasan
Jurnal atas Uang Muka - PT. Studi Asyik
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
22 November 2020 Kas 3,300,000
Pajak Keluaran 300,000
Uang Muka Penjualan 3,000,000

Jurnal atas Uang Muka - PT. Jaya Selamanya


Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
22 November 2020 Uang Muka Pembelian 3,000,000
Pajak Masukan 300,000
Kas 3,300,000
22 November 2020, Penjualan 500 kg@15,000,-Pembayaran Uang Muka
Rp3.300.000,- (termasuk PPN) 25 November 2020, Barang dikirim dengan invoice
dan FP 12 Desember 2020, PT. Jaya Selamanya melakukan sisa
pembayaran/pelunasan

25 Nov 2020, FP atas selisih dari Penjualan


DPP PPN Total
Harga Jual 7,500,000 750,000 8,250,000
Uang muka 3,000,000 300,000 3,300,000
Piutang 4,500,000 450,000 4,950,000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 137
Jurnal – PT. Studi Asyik
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
25 November 2020 Piutang Usaha 4,950,000
Uang Muka Penjualan 3,000,000
Penjualan 7,500,000
Pajak Keluaran 450,000

Jurnal – PT. Jaya Selamanya


Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
25 November 2020 Persediaan 7,500,000
Pajak Masukan 450,000
Uang Muka Pembelian 3,000,000
Hutang Usaha 4,950,000

5. PPN Atas Retur


15 Desember 2020, PT. Studi Asyik menerima kembali barang yang telah
dijual kepada PT. Halilintar Tak Abadi (100 kg dari 300 kg yang telah dijual)
20 Desember 2020, PT Studi Asyik menerima Nota Retur.
Jurnal saat barang diterima :
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
15 Des 20 Retur Penjualan 1.500.000
Kas 1.500.000
Persediaan 1.000.000
HPP 1.000.000

Jurnal saat nota retur :


Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
20 Des 20 Pajak Keluaran 150.000
Kas 150.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 138
6. PM Tidak Dapat Dikreditkan
01 November 2020, PT. Studi Asyik membeli Kendaraan sedan untuk direktur :
Harga mobil = Rp 200.000.000
PPN = Rp 20.000.000
Bea Balik Nama = Rp 40.000.000
Kas dibayar = Rp 260.000.000
10 November 2020, PT. Studi Asyik membayar perbaikan rumah direksi
Rp50,000,000,- (PPN 5,000,000)
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
01 Nov 20 Aset Tetap – Sedan 260.000.000
Kas 260.000.000
10 Nov 20 Biaya Perbaikan 55.000.000
Kas 55.000.000

7. PPN Atas Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari Luar Daerah Pabean di Dalam
Daerah Pabean
20 Oktober 2020 PT Setia Hingga Akhir Memanfaatkan Jasa perbaikan jaringan
IT dari Comp Inc asal Australia
• Nilai penggantian jasa= US$ 50.000.
• Kurs Menteri Keuangan = 13.000
• Kurs Tengah BI = 13.200
WP menggunakan kurs tengah BI dalam pembukuan valas
DPP 50.000 x 13,000 = Rp 650,000,000
PPN (10%) = Rp 65,000,000
PPh Pasal 26 (20%) = Rp 130,000,000

Biaya Jasa 50.000 x 13,200 = Rp 660,000,000


PPh Pasal 26 (20%) 10.000x13,000 = Rp 130,000,000
Hutang ke Comp Inc US$ 40,000 = Rp 530,000,000
Jurnal :
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
20 Okt 20 Biaya Perbaikan 660.000.000
Pajak Masukan 65.000.000
Utang Usaha 530.000.000
Utang PPh Pasal 26 130.000.000
Utang PPN JLN 65.000.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 139
8. Penjurnalan Akhir Masa – KB

Uraiaan Nov 2020

PPN Keluaran 20.000,000

Kredit pajak :

- PPN-Masukan 18,000,000

- Kompensasi masa sebelumnya -

Kurang (Lebih) bayar 2.000.000

Jurnal :
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
30 Nov 20 Pajak Keluaran 20.000.000
Pajak Masukan 18.000.000
Utang PPN 2.000.000
28 Des 20 Utang PPN 2.000.000
Kas 2.000.000

9. Penjurnalan Akhir Masa – LB


Uraiaan Nov Des
PPN Keluaran 5,422,000 11,000,000
Kredit pajak :
- PPN-Masukan 18,000,000 -
- Kompensasi masa sebelumnya - 12,578,000
Kurang (Lebih) bayar *(12,578,000) (1,578,000)
Dikompensasi ke masa berikutnya 12,578,000
Direstitusi 1,578,000
* November dikompensasi

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 140
Jurnal :
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
30 Nov 20 Pajak Keluaran 5.422.000
Pajak Masukan 5.422.000
31 Des 20 Pajak Keluaran 11.000.000
Piutang Restitusi 1.578.000
Pajak Masukan 12.578.000

10. Penyerahan Terutang PPnBM


PT Permata adalah pabrikan yang memproduksi BKP tergolong mewah.
Untuk memproduksi, PT Permata memerlukan impor bahan baku yang tergolong
mewah.
20-03-20 PT Permata mengimpor bahan baku :
Nilai Cost Insurance & Freight = US$ 30.000
Kurs tengah BI = Rp 9.500
Kurs Menteri Keuangan = Rp 9.400
Tarif Bea Masuk = 2,5%
PPnBM = 20%
PPN impor = 10%
PPh Ps.22 = 2,5%
WP mencatat pembukuan valas dengan kurs tengah BI
Ket US$ Kurs Rp
CIF 30.000
Bea Masuk (2,5%) 750 9.400 7.050.000
DPP 30.750 9.400 289.050.000
PPn Bm (20% x DPP) 6.150 9.400 57.810.000
N. B baku 36.900 -
PPn Impor (10% x DPP) 3.075 9.400 28.905.000
PPh Ps. 22 (2,5% x DPP) 769 9.400 7.226.250
Nilai Bahan Baku :
CIF 30.000 9.500 285.000.000
Bea Masuk (2,5%) 750 9.400 7.050.000
PPn Bm (20% x DPP) 6.150 9.400 57.810.000
Nilai Bahan Baku 36.900 349.860.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 141
Jurnal PT Permata:
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp
20 Mar 20 Persediaan 349.860.000
PM – Impor 28.905.000
Piutang Pajak PPh Ps 22 7.26.250
Utang Usaha 100.991.250
Utang PPh Pasal 26 285.000.000

25-03-20 PT Permata menjual hasil produknya kepada PT Berlian


Harga jual/DPP = Rp 150.000.000
PPnBM = 20%
Harga jual (DPP) = Rp 150.000.000
PPnBM = 20% X 150.000.000 = Rp 30.000.000
PPN = 10% X 150.000.000 = Rp15.000.000
Jumlah yang ditagih = Rp 195.000.000
Jurnal PT Permata:
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
25 Mar 20 Piutang Usaha 195.000.000
Penjualan 150.000.000
Pajak Keluaran 15.000.000
Utang PPnBM 30.000.000

Jurnal PT Berlian
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
25 Mar 20 Persediaan 180.000.000
Pajak Masukan 15.000.000
Utang Usaha 195.000.000

30-03-20 PT Berlian menjual barang yang dibeli dari PT Permata kepada para
pengecer Rp200.000.000
Harga jual/DPP = Rp 200.000.000
PPN 10% = Rp 20.000.000
Jurnal PT Berlian
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp
30 Mar 20 Piutang Usaha 220.000.000
Penjualan 200.000.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 142
Pajak Keluaran 20.000.000
HPP 180.000.000
Persediaan 180.000.000

11. PPN Pemakaian Sendiri


a. Pemakaian Sendiri Untuk Tujuan Produktif
21 Oktober 2020 PT Top Gun produsen oli sintetis menggunakan oli
produksinya sendiri untuk mesin pabriknya senilai (HPP) Rp 10.000.000
Jurnal :
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp
21 Okt 20 Biaya Overhead Pabrik – Beban Oli 10.000.000
Persediaan barang jadi 10.000.000

b. Pemakaian Sendiri Untuk Tujuan Konsumtif


25 Oktober 2020 PT Top Gun menggunakan oli produksi nya sendiri untuk
kendaraan dinas direksi dan karyawan senilai (HPP) Rp 5.000.000
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp
25 Okt 20 B. Kendaraan – Oli 5.500.000
Persediaan Barang Jadi 5.000.000
Pajak Keluaran 500.000

12. PPN Kegiatan Membangun Sendiri (KMS)


PT. Dedikasi Jiwa Patriot membangun sendiri Gudang seluas 500m2 selama 5
bulan, WP melakukan pembayaran setiap tanggal 10 bulan berikutnya . Adapun
rincian biaya sebagai berikut:
Bulan Biaya Material Biaya Tenaga Kerja Total Biaya Bulanan DPP PPN PPN
Juni Rp 260,000,000 Rp 140,000,000 Rp 400,000,000 Rp 80,000,000 Rp 8,000,000
Juli Rp 227,500,000 Rp 122,500,000 Rp 350,000,000 Rp 70,000,000 Rp 7,000,000
Agustus Rp 357,500,000 Rp 192,500,000 Rp 550,000,000 Rp 110,000,000 Rp 11,000,000
September Rp 195,000,000 Rp 105,000,000 Rp 300,000,000 Rp 60,000,000 Rp 6,000,000
Oktober Rp 162,500,000 Rp 87,500,000 Rp 250,000,000 Rp 50,000,000 Rp 5,000,000
Total Rp 1,202,500,000 Rp 647,500,000 Rp 1,850,000,000 Rp 370,000,000 Rp 37,000,000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 143
Jurnal:
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp
30 Juni 20 Bangunan Dalam Penyelesaian 408.000.000
Kas 400.000.000
Utang PPN KMS 8.000.000
10 Juli 20 Utang PPN KMS 8.000.000
Kas 8.000.000
31 Jul 20 Bangunan Dalam Penyelesaian 357.000.000
Kas 350.000.000
Utang PPN KMS 7.000.000
10 Aug 20 Utang PPN KMS 7.000.000
Kas 7.000.000
31 Aug 20 Bangunan Dalam Penyelesaian 561.000.000
Kas 550.000.000
Utang PPN KMS 11.000.000
10 Sep 20 Utang PPN KMS 11.000.000
Kas 11.000.000
30 Sep 20 Bangunan Dalam Penyelesaian 306.000.000
Kas 300.000.000
Utang PPN KMS 6.000.000
10 Okt 20 Utang PPN KMS 6.000.000
Kas 6.000.000
31 Okt 20 Bangunan Dalam Penyelesaian 255.000.000
Kas 250.000.000
Utang PPN KMS 5.000.000
31 Okt 21 Aktiva tetap – bangunan 1.850.000.000
Bangunan dalam 1.850.000.000
penyelesaian
10 Nov 20 Utang PPN KMS 5.000.000
Kas 5.000.000

13. PKP yang Melakukan Penyerahan yang Terutang PPN dan Penyerahan yang
Tidak Terutang PPN
PT N berusaha dibidang penggalian pasir dan produsen paving block
a. Jan 18 membeli Truk yang digunakan baik untuk pengangkutan pasir maupun
paving block seharga Rp 250.000.000, PPN Rp 25.000.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 144
b. Penjualan pasir sepanjang th. 2018 = Rp 4.000.000.000
Penjualan paving block sepanjang th. 2018 = Rp 8.000.000.000
Total Penjualan = Rp 12.000.000.000
c. PM biaya yang digunakan oleh unit usaha penggalian pasir dan paving block Rp
15.000.000

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp


31 Des 18 Biaya Pajak 7.083.000
Pajak Masukan 7.083.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 145
PERTEMUAN 5
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

A. Akuntansi PPh Pasal 25


Pajak Penghasilan Pasal 25 (PPh Pasal 25) adalah pajak yang dibayar secara
angsuran. Tujuannya adalah untuk meringankan beban wajib pajak, mengingat pajak
yang terutang harus dilunasi dalam waktu satu tahun. Pembayaran ini harus dilakukan
sendiri dan tidak bisa diwakilkan.
Contoh akuntansi PPh Pasal 25 adalah sebagai berikut:
Tanggal 10 November 2018, PT ABC melunasi PPh pasal 25 untuk masa Oktober
2018 senilai Rp 10.000.000
Jurnal yang dibuat PT ABC:
Pajak dibayar di muka PPh pasal 25 10.000.000
Kas/Bank 10.000.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 146
B. Akuntansi PPh Pot Put
Konsep PPh Pemotongan dan Pemungutan

Pihak Pihak yg
Pemotong/Pemungut Dipotong/Dipungut
PPh Non Final Dibukukan sbg Utang Dibukukan sbg Pajak
Pajak (Kredit) dibayar di muka (Debit)
PPh Final Dibukukan sbg Utang Dibukukan sbg Beban
Pajak (Kredit) Pajak Kini (Current Tax
Expenxe/Debit)

1) Akuntansi PPh Pasal 21


Saat terutang (PER-16/PJ/2016):
• Saat pembayaran Mana yang terjadi
• Saat terutangnya penghasilan lebih dahulu
Contoh: PT OKE Jaya melakukan pembayaran gaji kepada pegawai tetapnya
sbb:
Gaji Pokok Rp 200.000.000
Tunjangan Transport 20.000.000
Tunjangan makan 20.000.000
Jumlah Rp 240.000.000
Premi Asuransi Jamsostek yang dibayar PT OKE Jaya:
Premi Asuransi Kecelakaan Kerja Rp 480.000
Premi Asuransi Kematian Rp 600.000
Rp1.080.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 147
Iuran Dana Pensiun (yg telah mendapat penegasahan Menkeu):
Iuran JHT Rp 8.880.000 (dibayar pegawai Rp
4 juta)
Iuran Pensiun Rp 5.000.000 (dibayar pegawai
Rp2,5 juta)
Total dibayar perusahaan Rp4.880.000 + Rp2.500.000 =
Rp7.380.000
PPh yang dipotong PT OKE Jaya Rp 6.275.000

Jurnal umum:
Beban Gaji 240.000.000
Beban Astek 1.080.000
Beban JHT & Pensiun 7.380.000
Utang Astek 1.080.000
Utang Iuran Pensiun & JHT 13.880.000
Utang PPh Pasal 21 6.275.000
Kas/Bank 227.225.000

Jurnal jika PPh Pasal 21 ditanggung perusahaan:


Beban Gaji 240.000.000
Beban Astek 1.080.000
Beban JHT & Pensiun 7.380.000
Beban Pajak 6.275.000
Utang Astek 1.080.000
Utang Iuran Pensiun & JHT 13.880.000
Utang PPh Pasal 21 6.275.000
Kas/Bank 233.500.000

Jurnal jika Karyawan diberikan Tunjangan PPh Pasal 21:


Asumsi PPh Pasal 21 yang dipotong PT Oke Jaya sudah include Tunjangan
PPh.
Beban Gaji 246.275.000
Beban Astek 1.080.000
Beban JHT & Pensiun 7.380.000
Utang Astek 1.080.000
Utang Iuran Pensiun & JHT 13.880.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 148
Utang PPh Pasal 21 6.275.000
Kas/Bank 233.500.000

2) Akuntansi PPh Pasal 22


Saat Terutang:
a) atas impor barang: terutang dan dilunasi bersamaan dengan saat
pembayaran Bea Masuk. Dalam hal pembayaran Bea Masuk ditunda atau
dibebaskan, maka Pajak Penghasilan Pasal 22 terutang dan dilunasi pada
saat penyelesaian dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB).
b) atas pembelian barang oleh instansi pemerintah, dan pembelian barang
dan/atau bahan-bahan untuk keperuluan kegiatan usaha oleh BUMN
tertentu: terutang dan dipungut pada saat pembayaran.
c) atas penjualan hasil produksi industri semen, industri kertas, industri
baja, dan industri otomotif: terutang dan dipungut pada saat penjualan.
d) atas penjualan hasil bahan bakar minyak, gas dan pelumas: terutang dan
dipungut pada saat penerbitan Surat Perintah Pengeluaran Barang (delivery
order).
e) atas pembelian bahan-bahan dari pedagang pengumpul: terutang dan
dipungut pada saat pembelian.

Contoh:
• PT. Amanah mengimpor bahan baku dengan nilai impor CIF 10.000.
• Bahan baku dibebaskan dari PPN, perusahaan menggunakan API pada waktu
impor.
• PPh pasal 22 impor oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebesar 2,5%.
• Bea Masuk 2,5% . Kurs tengah BI 1US$ = Rp 9.500 Kurs KMK = 9.300
Perhitungan Pajak:
Ket US$ Kurs KMK Jumlah
CIF 10.000 9.300 93.000.000
BM 2,5% X 93.000.000 2.325.000
Nilai Impor 95.325.000
PPh
2,5% X 95.325.000 2.383.125
Pasal 22
Jurnal:
Persediaan ((9.500 x $10.000) + BM) 97.325.000
Pajak dibayar di muka-PPh Pasal 22 2.383.125
Kas/Bank 4.708.125

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 149
Utang Impor 95.000.000

3) Akuntansi PPh Pasal 23


Saat Terutang: mana yang terjadi lebih dahulu antara:
▪ Pembayaran
▪ disediakan untuk dibayarkan (seperti: dividen)
a) perusahaan go public
b) perusahaan tidak go public
▪ jatuh tempo pembayaran penghasilan (seperti: bunga dan sewa), saat yang
ditentukan dalam kontrak atau perjanjian atau faktur (seperti: royalti, imbalan
jasa teknik atau jasa manajemen atau jasa lainnya).

Contoh: PT Delima (PKP) melakukan pembayaran atas jasa reparasi mesin kepada
PT Apel Teknik (PKP) Rp 10 juta, belum termasuk PPN. PT. Delima memotong Pph
pasal 23 sebesar 2% dan PT Apel Teknik akan memungut PPN.
Jurnal yang dibuat PT Delima:
Beban Perbaikan 10.000.000
PPN Masukan 1.000.000
Utang PPh pasal 23 200.000
Kas/Bank 10.800.000

Jurnal yang dibuat PT Apel Teknik


Kas/Bank 10.800.000
Pajak dibayar di muka-PPh Pasal 23 200.000
PPN Keluaran 1.000.000
Penjualan 10.000.000

4) Akuntansi PPh Pasal 26


Saat terutang PPh pasal 26 (PP 94 Tahun 2010):
- Pembayaran
- Disediakan untuk dibayarkan (seperti: dividen)
a. Perusahaan go public
b. Perusahaan tidak go public
- Jatuh tempo pembayaran penghasilan (seperti: bunga dan sewa)
- saat yang ditentukan dalam kontrak atau perjanjian atau faktur (seperti:
royalti, imbalan jasa teknik atau jasa manajemen, atau jasa lainnya)
- tergantung peristiwa yang terjadi lebih dulu.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 150
Contoh: 18 Jan, PT Glodok memanfaat Jasa perbaikan jaringan IT dari Comp Inc
asal Australia. Comp Inc. tidak menyerahkan SKD
• Nilai penggantian jasa = US$ 50.000.
• Kurs menteri keuangan = 9.000
• Kurs tengah BI = 9.200

Ket US$ Kurs KMK Jumlah


Biaya Jasa 50.000 9.000 450.000.000
PPN (10%) 45.000.000
PPh 26 20% x 450.000.000 90.000.000

Perhitungan Pajak”

Jurnal yang dibuat PT Glodok:


Beban perbaikan (US$50.000 X 9.200) 460.000.000
PPN Masukan 45.000.000
Utang Pajak- PPh pasal 26 90.000.000
Utang PPN-JLN 45.000.000
Utang Usaha 370.000.000

Apabila Comp Inc. Mensyaratkan US$ 50.000 adalah nilai neto yang diterima setelah
dipotong pajak. Maka PT Glodok dapat melakukan 2 alternatif pilihan sbb :
1. Menanggung PPh Pasal 26 yang seharusnya dipotong dari penghasilan Comp
Inc., dengan konsekuensi PPh Ps. 26 tidak dapat dibebankan secara fiskal.
2. Melakukan metode Gross Up supaya PPh Ps. 26 dapat dibebankan
*) Jurnal apabila pajak ditanggung perusahaan
Beban perbaikan (US$50.000 X 9.200) 460.000.000
PPN Masukan 45.000.000
Beban pajak kini-PPh 26 90.000.000
Utang Pajak- PPh pasal 26 90.000.000
Utang PPN-JLN 45.000.000
Utang Usaha 460.000.000
*) Metode gross up
Gross Up 100/80 x US$ 50.000 US$ 62.500
Perhitungan Pajak:
Biaya Jasa US$62.500 X 9.000 Rp 562.500.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 151
PPh Pasal 26 (20%) 112.500.000
PPN (10% 56.250.000

Jurnal yang dibuat perusahaan:


Beban perbaikan (US$62.500 X 9.200) 575.000.000
PPN Masukan 56.250.000
Utang Pajak- PPh pasal 26 112.500.000
Utang PPN-JLN 56.250.000
Utang Usaha 462.500.000

5) Akuntansi PPh pasal 24


Berikut merupakan contoh jurnal PPh Pasal 24

6) Akuntansi PPh Pasal 4 ayat (2)


Contoh:
PT ABC melakukan pembayaran sewa gedung kepada PT SME sebesar Rp 50
juta.
Jurnal yang dibuat PT ABC:
Biaya Sewa 50.000.000
Pajak Masukan 5.000.000
Utang Pajak-PPh ps 4 ayat (2) 5.000.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 152
Kas/Bank 50.000.000

Jurnal yang dibuat PT SME:


Kas/Bank 50.000.000
PPh pasal 4 ayat (2) dibayar di muka 5.000.000
PPN Keluaran 5.000.000
Penjualan 50.000.000

C. Akuntansi PPh Akhir Tahun

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 153
PERTEMUAN 6
Rekonsiliasi Fiskal/Penyesuaian Fiskal dan Penghitungan PPh

A. Rekonsiliasi Fiskal
Perbedaan Laporan Keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal.
- Lapkeu Komersial: disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan
bertujuan untuk menyediakan info bagi pemakai lapkeu untuk pengambilan
keputusan.
- Lapkeu fiskal: disusun berdasarkan ketentuan umum dalam UU Perpajakan dan
bertujuan untuk menghitung PPh terutang

Ketentuan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan secara akuntansi


adalah PSAK, sedangkan ketentuan yang digunakan oleh pajak adalah undang udang
perpajakan. Dengan adanya perbedaan ketentuan diantara akuntansi dan pajak maka
menghasilkan sebuat perbedaan, perbedaannya ada 2 jenis yaitu perbedaan permanen
(beda tetap) dan perbedaan temporer (beda waktu).

1. Konsep Beda Tetap dan Beda Waktu


➢ Beda Tetap merupakan perbedaan antar laba akuntansi dan penghasilan kena
pajak yang disebabkan oleh ketentuan perpajakan. Beda ini tidak akan
menimbulkan permasalahan akuntansi dan tidak memberikan pengaruh terhadap
kewajiban perpajakan di masa yang akan datang.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 154
Jenis beda tetap:
1. Penghasilan bagi Akuntansi Komersial tetapi menurut PPh merupakan
penghasilan yang telah dikenakan PPh Final dimana tidak perlu lagi
dilakukan penghitungan pajak
2. Penghasilan bagi Akuntansi Komersial tetapi menurut PPh adalah
penghasilan yang bukan merupakan objek pajak
3. Beban atau biaya bagi akuntasi komersial tapi menurut PPh merupakan
pengeluaran yang tidak dapat dibiayakan, non dedudctible expense
(pasal 9 ayat 1).
➢ Beda Waktu merupakan Perbedaan antara laba akuntansi dan penghasilan kena
pajak yang disebabkan oleh ketentuan perpajakan. Beda ini memberikan
pengaruh di masa yang akan datang dalam jangka waktu tertentu sehingga
pengaruh terhadap laba akuntansi dan penghasilan kena pajak akhirnya menjadi
sama.
Beda waktu terdiri dari:
1. Penyisihan/cadangan (akrual vs realisasi)
Penyusunan laporan keuangan menurut SAK dilakukan berdasarkan
asas akrual yaitu transaksi dan peristiwa diakui pada saat kejadian dan
dicatat pada periode yang bersangkutan.
Untuk kasus penyisihan, (cadangan), Standar akuntansi keuangan
mengakui metode tidak langsung (indirect method) sedangkan
Perpajakan mengakui metode langsung (direct method).
Perbedaan metode tersebut mengakibatkan munculnya efek pajak yang
berbeda di masa datang (beda waktu menurut PSAK 46). Contoh beda
waktu penyisihan:
- Penyisihan Piutang Tak Tertagih
- Penyisihan persediaan rusak
- Penyisihan Bonus
- Penyisihan Imbalan Kerja (PSAK 24)
- Penyisihan biaya sengketa hukum/contingent liability (PSAK 57)
2. Penyusutan/Amortisasi
Beda waktu penyusutan/amortisasi timbul karena disebabkan 2 hal:
- Perbedaan masa manfaat secara komersial dan perpajakan
- Perbedaan metode penyusutan /amortisasi yang digunakan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 155
Akibatnya, biaya penyusutan/amortisasi setiap tahun akan berbeda,
namun secara total pada tahun terakhir nilai bukunya akan sama-sama
nihil.
3. Kompensasi Kerugian
Ilustrasi beda waktu

Beda Tetap vs Beda Sementara

PERKIRAAN AKUNTANSI PAJAK BEDA

I. Peredaran Usaha

Realisasi Realisasi No
1.1 Potongan Penjualan
Penyisihan - Waktu

Realisasi Realisasi No
1.2 Retur Penjualan
Penyisihan - Waktu

1.3 Jasa Konstruksi oleh PPh Final


Pendapatan Tetap
Pengusaha Kecil (2% atau 4%)

1.4 Penghasilan PerusahaaN PPh Final


Pendapatan Tetap
Pelayaran DN (1,2%*peredaran)
1.5 Penghasilan Perusahaan PPh Final
Pendapatan Tetap
Pelayaran/Penerbangan LN (2,64%*peredaran)
1.6 Penghasilan BUT PPh Final
Pendapatan Tetap
Perwakilan Dagang Asing (0,44*ekspor)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 156
PERKIRAAN AKUNTANSI PAJAK BEDA

1.7 Penghasilan BUT PPh Final


Pendapatan Tetap
Perwakilan Dagang Asing (0,44*ekspor)
1.8 Penghasilan atas distributor PPh Final
Pendapatan Tetap
produk Pertamina dan Premix (0,25% / 0,3%)
1.9 Penghasilan atas penyalur
gula pasir dan tepung terigu Pendapatan PPh Final Tetap
Bulog
1.10 Penghasilan sebagai PPh Final
Pendapatan Tetap
Distributor Kertas (0,10% * H Jual)
1.11 Penghasilan atas PPh Final
Pendapatan Tetap
Distributor Industri Rokok DN (0,15%*H Bandrol)

II. Harga Pokok Penjualan

Harga Perolehan Harga Perolehan


No
COMWIL -
Waktu
2.1 Penilaian Persediaan Prosentase Laba -
Waktu
Bruto
Waktu
Harga Eceran -
FIFO FIFO No
2.2 Metode Rata-rata Rata-rata No
LIFO - Waktu

III. Penghasilan Di Luar Usaha

3.1 Deviden dari Penyertaan


Pendapatan
DN (minimal 25% dan ada Bukan Obyek Pajak Tetap
(Equity Method)
usaha lain)
3.2 Bunga Deposito dan
PPh Final
Tabungan (termasuk Jasa Giro Pendapatan Tetap
(20%)
dan SBI)
3.3 Keuntungan Penjualan PPh Final
Pendapatan Tetap
Saham di Bursa Efek Indonesia (0,1% x H Jual

3.4 Keuntungan pengalihan


tanah dan bangunan:
- oleh orang pribadi dan Pendapatan PPh Final (5%) Tetap
yayasan Pendapatan PPh 25 (5%) No

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 157
- oleh badan (bukan usaha Pendapatan PPh 23 No
pokok)
- oleh badan (usaha pokok)

3.5 Penghasilan Sewa


- Badan Pendapatan PPh Final (10%) Tetap
- Orang Pribadi Pendapatan PPh Final (10%) Tetap

PERKIRAAN AKUNTANSI PAJAK BEDA

3.6 Penghasilan dari Hadiah


Pendapatan PPh Final (25%) Tetap
atas Undian
3.7 Bunga atau diskonto
PPh Final
Obligasi yang diperdagangkan Pendapatan Tetap
(15% * bunga)
di Bursa Efek

IV. Beban Usaha

4.1 Biaya yang dipergunakan


untukmendapatkan, menagih
Realisasi Realisasi No
dan
Penyisihan - Waktu
memelihara penghasilan yang
merupakan Obyek Pajak
4.2 Biaya yang dipergunakan
untuk mendapatkan, menagih
dan memelihara penghasilan Biaya Non Deductible Tetap
yang bukan merupakan Obyek
Pajak
4.3 PPh pasal 21 (karyawan) Tunjangan PPh 21 Deductible No
Ditanggung Perush Non Deductible Tetap

- Umum - Non Deductible Tetap


- Makan minum di - Deductible No
4.4 Pemberian kenikmatan tempat kerja
dalam bentuk natura - Berkaitan dengan - Deductible No
pekerjaan
- Daerah terpencil - Deductible No

4.5 Sumbangan Biaya Non Deductible Tetap

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 158
Daftar Nominatif
Deductible No
4.6 Entertainment Tdk Ad Dftr
Non Deductible Tetap
Nominatif
4.7 Penyusutan - Sesuai pajak Deductible No
- Beda Metode - Beda Metode Deductible Waktu
- Beda umur ekonomis - Beda umur eko. Deductible Waktu
50% Non Deductible
4.8 Kendaraan dibawa pulang Biaya Tetap
50% Deductible
Tidak diberi
Non Deductible Tetap
4.9 Sewa rumah karyawan tunjangan
Deductible No
Diberi tunjangan
Penggantian Deductible No
4.10 Biaya pengobatan Tunj. Pengobatan Deductible No
Cuma-Cuma Non Deductible Tetap

PERKIRAAN AKUNTANSI PAJAK BEDA

4.11 SGU dengan hak opsi


Penyusutan aktiva SGU Biaya Non Deductible Waktu
Bunga SGU Biaya Non Deductible Waktu
Jumlah Pembayaran Non Biaya Deductible Waktu
Tidak dirinci Non Deductible Tetap
4.12 Biaya lain-lain
Dirinci Deductible No

Rekonsiliasi Fiskal atas Penghasilan


Koreksi Koreksi
Keterangan Komersial Fiskal
Positif Negatif
Penghasilan objek pajak
& tidak dikenakan PPh X.XXX X.XXX
Final
Penghasilan dikenakan
X.XXX X.XXX 0
PPh Final
Penghasilan Bukan
X.XXX X.XXX 0
Objek Pajak

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 159
Daftar Rekonsiliasi Fiskal Biaya Usaha

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 160
KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 161
KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 162
B. PPh Terutang
Formula Penghitungan PPh

Tarif PPh Badan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 163
Contoh perhitungan Fasilitas UMKM
PT X pada tahun 2019 memiliki peredaran bruto (Omzet) sebesar Rp 30.000.000
dan Penghasilan kena Pajak sebesar (PKP) Rp 5.000.000.000. Maka perhitungan pajak
terutangnya adalah :

Uraian Omzet PKP Tarif PPh

Total 30 M 5.000.000.000

Fasilitas s.d. 4,8 M 800.000.000 * 12,5% 100.000.000

Tarif biasa 4,8 M s.d 30 M 4.200.000.000 ** 25% 1.050.000.000

Jumlah PPh Terutang 1.150.000.000

* = (4.800.000.000/30.000.000.000) x 5.000.000.000
** = (30.000.000.000 – 4.800.000.000)/30.000.000.000 x 5.000.000.000

C. PPh Kurang/Lebih Bayar

Penghitungan PPh Terutang

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 164
Angsuran PPh 25 Tahun 2020
Berdasarkan PER-08/PJ/2020, penghitungan angsuran PPh untuk tahun berjalan
sehubugan dengan penyesuaian tarif pph wajib pajak badan.
➢ Subjek
1. Wajib Pajak Umum
Wajib Pajak yang menghitung angsuran PPh Pasal 25 sesuai ketentuan Pasal
25 ayat (1) UU PPh
2. Wajib pajak yang memiliki Kewajiban Laporan Keuangan (LK) Berkala
Wajib Pajak yang menghitung angsuran PPh Pasal 25 berdasarkan PMK-
215/PMK.03/2018, meliputi :
a. Bank
b. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
d. Wajib Pajak Masuk Bursa
e. Wajib pajak lainnya yang berdasarkan ketentuan peratura perundang-
undangan harus membuat LK berkala

➢ Tarif

Besarnya Angsuran PPh Pasal 25 Tahun Pajak 2020


Untuk tahun Pajak 2020, Wajib Pajak Umum dan Wajib Pajak LK Berkala
menggunakan tarif baru mulai Masa Pajak batas waktu penyampaian SPT Tahunan
2019.
- Untuk Wajib Pajak yang menggunakan Tahun Buku sama dengan Tahun
kalender (Jan – Des), Tahun Pajak 2020 menggunakan tarif baru mulai masa April
2020.
- Untuk Wajib Pajak yang menggunakan Tahun Buku yang berbeda dengan Tahun
Kalender (misal : Apr – Mar), Tahun Pajak 2020 menggunakan tarif baru mulai

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 165
masa pajak batas waktu penyampaian SPT Tahunan Tahun Pajak 2019 (Masa
Pajak Juli 2020).

Contoh Perhitungan Angsuran PPh Pasal 25

Dalam contoh perhitungan tersebut terdapat perhitungan PPh Pasal 25 untuk sebuah
wajib pajak badan. Untuk angsuran PPh pasal 25 masa Januari hingga Februari 2020 sama
dengan angsuran masa tahun pajak lalu yaitu 80.000.000. Untuk masa Maret terdapat
perhitungan PPh Pasal 25 dengan tarif 25%. Untuk masa April hingga Desember 2020 maka
menggunakan tarif baru sebesar 22% untuk menghitung nilai angsuran PPh Pasal 25.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 166
PERTEMUAN 7
Akuntansi PPh Berdasarkan PSAK 46

A. Pengantar PSAK 46
Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam PSAK No. 46 menggunakan dasar
akrual (karena faktor kepastian peraturan pajak dan digunakannya self assessment
system sebagai dasar pemungutan pajak). PSAK No. 46 mengharuskan perusahaan atau
Wajib Pajak untuk memperlakukan konsekuensi perpajakan dari suatu transaksi keuangan
sama dengan perlakuan akuntansi terhadap transaksi tersebut.
- Pernyataan SAK 46 Akuntansi Pajak Penghasilan
• Adopsi IAS 12 Accounting for Income Tax
• Fokus pada pajak penghasilan perusahaan – beban pajak penghasilan dan
pajak tangguhan
• Sebelum PSAK 46:
Beban pajak dalam laporan laba rugi adalah pajak terutang menurut fiskal →
SAK ETAP
• PSAK 46 1997 (eff 1 Jan 1999 perusahaan listed dan 1 Jan 2001 non listed)
Beban pajak : kini dan tangguhan
Aktiva / kewajiban pajak tangguhan
• PSAK 46 Revisi 2010 -
Menyesuaikan dengan IAS 12 – ilustrasi, definisi
Perbedaan dengan IAS 12 – definisi pajak tangguhan, konsolidasian, pajak
final, SKP
• PSAK 46 Revisi 2013 –
pengaturan pajak final dan hal khusus dihilangkan
ditambahkan pajak tangguhan aset tidak disusutkan dan properti investasi
- Perbedaan Pajak dan Akuntansi

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 167
- Tujuan PSAK 46
• Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan
• Bagaimana mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak :
a. pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan
yang diakui pada laporan posisi keuangan entitas.
b. transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui
pada laporan keuangan entitas.
• Mengatur pengakuan aktiva pajak tangguhan yang berasal dari sisa rugi yang
dapat dikompensasi ke tahun berikut.
- Prinsip Dasar Akuntansi Pajak Penghasilan (PSAK No. 46) adalah sebagai berikut:
1. Pajak Penghasilan yang kurang dibayar tahun berjalan atau terutang diakui
sebagai liabilitas pajak kini (current tax liability), sedang pajak penghasilan yang
lebih bayar tahun berjalan diakui sebagai aset pajak-kini (current tax asset).
2. Konsekuensi pajak periode mendatang yang dapat diatribusikan dengan
perbedaan temporer kena pajak (taxable temporary differences) diakui sebagai
liabilitas pajak tangguhan, sedang efek perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan (deductible temporary differences) dan sisa kerugian yang belum
dikompensasikan diakui sebagai aset pajak tangguhan.
3. Pengukuran liabilitas dan aset pajak didasarkan pada peraturan perpajakan yang
berlaku, efek perubahan peraturan perpajakan yang akan terjadi di kemudian hari
tidak boleh diantisipasi atau diestimasikan.
4. Penilaian (kembali) aset pajak tangguhan harus dilakukan pada setiap tanggal
neraca, terkait dengan kemungkinan dapat atau tidaknya pemulihan aset pajak
tangguhan direalisasikan dalam periode mendatang.
- Definisi
• Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan
pada periode masa depan sebagai akibat adanya:
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan;
b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan
mengizinkan.
• Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan terutang pada
periode masa depan sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.
• Beban pajak (Penghasilan pajak) adalah jumlah agregat pajak kini dan pajak
tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba atau rugi pada satu
periode → (tarif PPh x Laba akuntansi)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 168
• Laba akuntansi adalah laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi
beban pajak.
• Laba kena pajak atau laba fiskal (rugi pajak atau rugi fiskal) adalah laba
(rugi) selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan yang ditetapkan
oleh Otoritas Pajak atas pajak penghasilan yang terutang (dilunasi) →
Penghasilan Kena Pajak hasil rekonsiliasi fiskal
• Pajak penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan peraturan
perpajakan dan pajak ini dikenakan atas laba kena pajak entitas.
• Pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang (dilunasi) atas laba
kena pajak (rugi pajak) untuk satu periode. → tarif PPh x PKP, termasuk PPh
final
Untuk entitas konsolidasi termasuk laba atas anak perusahaan
• Perbedaan temporer adalah perbedaan antara dasar pengenaan pajak (tax
base) dari suatu aset atau liabilitas dengan nilai tercatat pada aset atau liabilitas
yang berakibat pada perubahan laba fiskal periode mendatang.
Akibat dari perbedaan ini adalah harus diakuinya aset dan/atau liabilitas pajak
tangguhan yang dapat terjadi pada kondisi:
1. penghasilan atau beban yang harus diakui untung menghitung laba fiskal
atau laba komersial dalam periode yang berbeda;
2. goodwill atau goodwill negatif yang terjadi saat konsolidasi;
3. perbedaan nilai tercatat dengan tax base dari suatu aset atau liabilitas pada
saat pengakuan awal;
4. bagian dari biaya perolehan saat penggabungan usaha yang bermakna
akuisisi dialokasikan ke aset atau liabilitas tertentu atas dasar nilai wajar,
perlakuan akuntansi demikian tidak diperkenankan oleh UU Pajak.
Beberapa contoh sederhana perbedaan temporer yaitu adanya penilaian
persediaan yang berbeda melalui metode penilaian persediaan atau adanya
perbedaan metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan aset tak
berwujud.
• Perbedaan Tetap timbul sebagai akibat adanya perbedaan pengakuan beban
dan pendapatan antara pelaporan komersial dan pajak/fiskal.

- Istilah dalam PSAK 46

No Istilah Definisi

1 Beban Pajak jumlah agregat pajak kini dan pajak tangguhan yang
(tax expense) diperhitungkan dalam penghitungan laba rugi akuntansi
pada suatu atau dalam periode berjalan sebagai beban

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 169
atau penghasilan.

2 Pajak Kini (current jumlah pajak penghasilan yang terutang atas


tax) Penghasilan Kena Pajak dalam periode atau tahun pajak
berjalan (sama dengan yang dilaporkan di SPT)

3 Laba Akuntansi laba atau rugi bersih dalam suatu periode akuntansi
sebelum dikurangi beban pajak

4 Laba atau Rugi laba atau rugi dalam suatu tahun pajak yang dihitung
Fiskal (taxable berdasarkan peraturan perpajakan dan menjadi dasar
income or loss) atau perhitungan pajak penghasilan yang terutang dalam
Penghasilan Kena tahun pajak penghasilan
Pajak

5 Beban (Penghasilan) jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang


Pajak Tangguhan muncul akibat adanya pengakuan atas liabilitas atau aset
pajak tangguhan

6 Liabilitas Pajak jumlah beban pajak penghasilan terutang untuk periode


Tangguhan (deferred mendatang akibat adanya perbedaan temporer kena
tax liabilities) pajak (taxable temporary differences)

7 Aset Pajak jumlah pajak penghasilan yang terpulihkan (recovered)


Tangguhan (deferred pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan
tax assets) temporer yang boleh dikurangkan dan sisa kerugian yang
dapat dikompensasikan

8 Perbedaan perbedaan temporer yang dapat menimbulkan jumlah


Temporer Kena kena pajak (taxable amounts) dalam perhitungan laba
Pajak (taxable fiskal periode mendatang saat tercatat aset terpulihkan
temporary differences) atau nilai tercatat liabilitas dilunasi

- Pengakuan
• Beban Pajak Penghasilan terbagi menjadi beban pajak kini dan beban pajak
tangguhan/pendapatan pajak tangguhan.
• Beban pajak tangguhan akan menimbulkan liabilitas pajak tangguhan, dan
sebaliknya, pendapatan pajak tangguhan dapat menimbulkan asset pajak
tangguhan.
• Liabilitas pajak tangguhan dapat terjadi apabila perbedaan temporer
menyebabkan koreksi negatif, yang berakibat laba akuntansi lebih besar
daripada laba pajak, sehingga beban pajak menurut akuntansi komersial lebih
besar dibanding beban pajak menurut UU Pajak.
• Aset pajak tangguhan dapat terjadi apabila perbedaan temporer menyebabkan
koreksi positif, yang berakibat laba pajak lebih besar daripada laba akuntansi,
sehingga beban pajak menurut UU Pajak lebih besar dibanding beban pajak
menurut akuntansi komersial.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 170
• Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa manfaat di masa
mendatang akan diperoleh entitas
• Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa manfaat di masa
mendatang akan diperoleh entitas
• Entitas mengakui aset pajak tangguhan tidak diakui sebelumnya apabila
kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dipulihkan.
• Sebagai contoh, perbaikan kondisi perekonomian meningkatkan kemampuan
entitas untuk menghasilkan laba kena pajak dalam jumlah yang memadai pada
periode masa depan sehingga aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak
diakui menjadi memenuhi kriteria pengakuan

B. Pajak Kini dan Pajak Tangguhan


● Pajak kini dengan memperhatikan sifat penggunaannya dapat dikelompokkan
menjadi Pajak Penghasilan yang pengenaan pajaknya tidak final dan Pajak
Penghasilan yang pengenaan pajaknya final (perhatikan pasal 4 ayat 2 Undang-
Undang Pajak Penghasilan)
● Pajak tangguhan merupakan jumlah Pajak Penghasilan yang terpulihkan pada
periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dari
sisa kerugian yang dapat dikompensasikan.
● Dampak diakuinya pajak tangguhan adalah berkurangnya laba atau rugi bersih
(neto) sebagai akibat adanya kemungkinan pengakuan beban pajak tangguhan atau
manfaat pajak tangguhan.
● Pengakuan terhadap aset atau liabilitas pajak tangguhan berlandaskan fakta
kemungkinan pemulihan aset atau pelunasan liabilitas/pembayaran yang menjadi
lebih besar atau kecil pada periode mendatang dibanding pembayaran pajak sebagai
akibat pemulihan aset atau pelunasan liabilitas yang tidak memiliki konsekuensi
pajak.
● Secara garis besar dalam menetapkan beban pajak tangguhan dan pengaruhnya
terhadap aset atau liabilitas pajak tangguhan diperlukan:
a. Melakukan identifikasi perbedaan temporer dan kompensasi kerugian periode
mendatang.
b. Mengukur dan menetapkan jumlah liabilitas pajak tangguhan untuk perbedaan
temporer kena pajak dengan menerapkan tarif pajak yang berlaku.
c. Mengukur atau menentukan jumlah aset pajak tangguhan untuk perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan dan sisa kerugian yang dapat dikompensasi
dengan menerapkan tarif yang berlaku.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 171
● Beban pajak tangguhan akan menimbulkan liabilitas pajak tangguhan apabila
perbedaan waktu menyebabkan koreksi negatif yang berakibat beban pajak menurut
akuntansi komersial lebih besar dibanding beban pajak menurut undang-undang
pajak.
● Aset pajak tangguhan dapat terjadi apabila perbedaan waktu menyebabkan koreksi
positif yang berakibat beban pajak menurut akuntansi komersial lebih kecil dibanding
beban pajak menurut undang-undang pajak.
● Masalah pengakuan asset dan liabilitas pajak tangguhan ini dilakukan terhadap rugi
fiskal yang masih dapat dikompensasikan dan perbedaan waktu antara laporan
keuangan komersial dan fiskal yang dikenakan pajak, didasarkan atau dikalikan tarif
pajak yang berlaku.
● Penjurnalan Pajak Kini

• Ilustrasi Perbedaan Temporer - Liabilitas


PT. Mulia memiliki perbedaan antara akuntansi dan pajak dimana menurut
akuntansi pengakuan pendapatan diakui pada tahun 2011, sedangkan menurut
pajak diakui pada 2012 sebesar 100.000 dan 2013 sebesar 50.000. Misal laba
menurut akuntansi 2011 sebesar 600.000, 2012 sebesar 800.000 dan 2013 sebesar
1.000.000 dan tidak ada perbedaan yang lain.
Bagaimana perbedaan tersebut dilaporkan dalam laporan keuangan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 172
• Ilustrasi Perbedaan Temporer – Aset
PT. Mawar memiliki saldo aset pajak tangguhan sebesar 300.000 pada akhir
2012, yang muncul karena perbedaan temporer sebesar 1.200.000 (tarif pajak 25%).
Callaway Corp. Pada akhir tahun 2013 aset pajak tangguhan secara kumulatif
meningkat menjadi 500.000. Pada 2013, penghasilan kena pajak sebesar 5.000.000.
Berdasarkan hasil review aset pajak tangguhan sebesar 60.000 tidak dapat
dipulihkan di masa mendatang (belum termasuk 500.000).
Sebelum review:

Setelah review:

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 173
• Ilustrasi Perbedaan Temporer – Depresiasi

Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 – 20X4


Beban pajak tangguhan 125
Liabilitas pajak tangguhan 125
Jurnal yang dibuat pada 20X5
Liabilitas pajak tangguhan 500
Beban pajak tangguhan 500
Pada awal tahun 20X5, liabilitas pajak tangguhan terakumulasi sebesar 500.

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 174
Pada akhir tahun 20X5, setelah depresiasi dicatat, perbedaan menjadi tidak
ada, sehingga liabilitas pajak tangguhan nilainya 0

C. Contoh Soal dan Pembahasan

1. Data yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT Sari tahun 2020 beserta unsur
koreksinya sebagai berikut :

a. Laba Komersial sebelum pajak Rp 6.000.000.000,00


b. Koreksi Positif atas :
- Beban pemberian natura Rp 200.000.000,00
- Penyusutan bangunan kantor Rp 900.000.000,00
- Pendapatan sewa Rp 40.000.000,00
- Sanksi bunga pajak Rp 150.000.000,00
c. Koreksi Negatif atas :
- Amortisasi Rp 240.000.000,00
- Pendapatan Jasa Giro Rp 100.000.000,00
- Penyusutan bangunan pabrik Rp 400.000.000,00
d. Data Lainnya :
● PPh Pasal 22 Rp 120.000.000,00
● PPh Pasal 23 Rp 20.000.000,00
● PPh Pasal 24 Rp 200.000.000,00
● PPh Pasal 25 Rp 400.000.000,00

Berdasarkan data diatas :


● Hitunglah Penghasilan Kena Pajak!
● Hitunglah pajak yang terutang dan pajak yang kurang/lebih dibayar!
● Tetapkan Aset Pajak Tangguhan!
● Susunlah ayat jurnal dan penyajiannya dalam Laporan Keuangan!

Pembahasan :

Perhitungan Pajak Terutang


Laba Komersial sebelum pajak Rp 6.000.000.000,00
Koreksi Perbedaan Tetap
- Beban pemberian natura Rp 200.000.000,00
- Pendapatan sewa Rp 40.000.000,00
- Sanksi bunga pajak Rp 150.000.000,00
- Pendapatan Jasa Giro Rp (100.000.000,00)

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 175
Rp 290.000.000,00 +
Rp 6.290.000.000,00

Koreksi Perbedaan Waktu


- Penyusutan bangunan kantor Rp 900.000.000,00
- Amortisasi Rp 240.000.000,00
- Penyusutan bangunan pabrik Rp (400.000.000,00)
Rp 260.000.000,00 +
a. Penghasilan Kena Pajak Rp 6.550.000.000,00
b. PPh terutang
25% x Rp 6.550.000.000 = Rp 1.637.500.000,00
c. Kredit Pajak
PPh Pasal 22 Rp 120.000.000,00
PPh Pasal 23 Rp 20.000.000,00
PPh Pasal 24 Rp 200.000.000,00
Rp 340.000.000,00 -
PPh Terutang yang dibayar sendiri Rp 1.297.500.000,00
PPh Pasal 25 Rp 400.000.000,00
PPh yang kurang dibayar Rp 897.500.000,00

Aset Pajak Tangguhan = 25% x Rp 260.000.000,00 = Rp 65.000.000,00

Ayat Jurnal yang disusun :

Nama Akun Debit Kredit

PPh Badan-Pajak Kini Rp 1.637.500.000

Aset Pajak Tangguhan Rp 65.000.000

Pendapatan Pajak Tangguhan Rp 65.000.000

PPh Pasal 22 dibayar dimuka Rp 120.000.000

PPh Pasal 23 dibayar dimuka Rp 20.000.000

PPh Pasal 24 dibayar dimuka Rp 200.000.000

PPh Pasal 25 dibayar dimuka Rp 400.000.000

Utang PPh Pasal 29 Rp 897.500.000

Bentuk penyajian dalam Laporan Keuangan:


Laba Komersial sebelum pajak Rp 6.000.000.000
Pajak Penghasilan :
Pajak Kini Rp 1.637.500.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 176
Pajak Tangguhan Rp 65.000.000 -
Rp 1.572.500.000 -
Laba Komersial Bersih Rp 4.427.500.000
2. Data Laporan Keuangan PT Amanda Tahun 2020 beserta unsur koreksinya
sebagai berikut :

Laba Komersial sebelum pajak Rp 5.000.000.000,00


Koreksi Positif atas :
- Beban pemberian natura Rp 120.000.000,00
- Penyusutan bangunan Rp 240.000.000,00
- Pendapatan sewa Rp 80.000.000,00

Koreksi Negatif
- Amortisasi Rp 400.000.000,00

Angsuran PPh Pasal 25 Rp 140.000.000,00

Berdasarkan data diatas :


● Hitunglah Pajak Terutang
● Hitunglah pajak yang kurang atau lebih dibayar!
● Tetapkan Liabilitas Pajak Tangguhan!
● Susunlah ayat jurnal dan penyajian dalam Laporan Keuangan!

Pembahasan :
Perhitungan Pajak Terutang
Laba Komersial sebelum pajak Rp 5.000.000.000,00
Koreksi Perbedaan Tetap
- Beban pemberian natura Rp 120.000.000,00
- Pendapatan sewa Rp 80.000.000,00
Rp 200.000.000,00 +
Rp 5.200.000.000,00
Koreksi Perbedaan Waktu
- Penyusutan bangunan Rp 240.000.000,00
- Amortisasi Rp (400.000.000,00)
Rp 160.000.000,00 +
Penghasilan Kena Pajak Rp 5.040.000.000,00
PPh terutang
25% x Rp 5.040.000.000,00 = Rp 1.260.000.000,00
PPh Pasal 25 Rp 140.000.000,00
PPh yang kurang dibayar Rp 1.120.000.000,00

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 177
Liabilitas Pajak Tangguhan = 25% x Rp 160.000.000,00 = Rp 40.000.000,00
Ayat Jurnal yang disusun :

Nama Akun Debit Kredit

PPh Badan-Pajak Kini Rp 1.260.000.000

Beban Pajak Tangguhan Rp 40.000.000

Liabilitas Pajak Tangguhan Rp 40.000.000

PPh Pasal 25 dibayar dimuka Rp 140.000.000

Utang PPh Pasal 29 Rp 1.120.000.000

Bentuk penyajian dalam Laporan Keuangan:


Laba Komersial sebelum pajak Rp 5.000.000.000
Pajak Penghasilan :
Pajak Kini Rp 1.260.000.000
Pajak Tangguhan Rp 40.000.000 -
Rp 1.300.000.000 -
Laba Komersial Bersih Rp 3.700.000.000

D. Penyajian Pajak Tangguhan dalam Laporan Keuangan


Sebagai akibat ketidaksamaan beberapa aturan yang dituangkan dalam PSAK
dengan aturan dalam UU PPh dapat menimbulkan pajak kini atau pajak tangguhan.
Untuk itu sesuai PSAK No.1 (Revisi 2009) bahwa liabilitas dan aset untuk pajak kini serta
liabilitas dan aset pajak tangguhan disajikan dalam neraca (laporan posisi keuangan).
Saat entitas menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar dan liabilitas jangka pendek
dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan,
maka aset liabilitas pajak tangguhan tidak boleh diklasifikasikan sebagai aset
lancar (liabilitas jangka pendek) untuk itu perhatikan paragraf 53 PSAK No. 1 (Revisi
2009).

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 178
Pajak dalam laporan keuangan

Contoh Penyajian Pajak Penghasilan

Ilustrasi Contoh Kasus:


Laba komersil sebelum pajak tahun 2016 = Rp. 1.200.000.000.
Koreksi fiskal atas laba tersebut adalah:
• Beban pemberian natura : Rp 50.000.000
• Koreksi positif atas penyusutan bangunan kantor : Rp 230.000.000
• Koreksi negatif atas Amortisasi : Rp 60.000.000

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 179
• Koreksi negatif atas penyusutan bangunan pabrik Rp 100.000.000
• Pendapatan sewa yang merupakan objek pajak: Rp 10.000.000
• Sanksi bunga pajak : Rp Rp 45.000.000
• Pendapatan jasa giro : Rp 30.000.000
Kredit pajak:
• PPh 22 Rp 30.000.000
• PPh 23 Rp 5.000.000
• PPh 24 Rp 50.000.000
• PPh 25 Rp 100.000.000

Jawaban:

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 180
Sumber Penulisan Materi Akuntansi Perpajakan

• Power Point Tim Dosen Akuntansi Pajak Pertemuan 1-7


• Buku Praktikum Akuntansi Perpajakan
• Bahan tayang dosen pertemuan 3 dalam bit.ly/akuntansipajak1920
• Simultax UTS 2019 D3 Pajak AP
• https://accurate.id/akuntansi/debit-dan-kredit-dalam-akuntansi/
• https://www.jurnal.id/id/blog/memahami-persamaan-dasar-akuntansi-sebagai-
nilai-fundamental/
• https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/pengertian-dan-penggolongan-
akun-dalam-akuntansi/
• https://www.jurnal.id/id/blog/proses-dan-siklus-akuntansi-yang-penting-
dipahami-pebisnis/
• https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/pph-pajak-penghasilan-
pasal25#:~:text=Pengertian%20PPh%20Pasal%2025,sendiri%20dan%20tidak%2
0bisa%20diwakilkan

KMP PKN STAN TIM SIMULTAX 2020 - Bidang Pendidikan dan Prestasi 181

Anda mungkin juga menyukai