Filsafat Pancasila
Fakultas Hukum
UPH
5/4/2021
2
5/4/2021
3
5/4/2021
4
5/4/2021
5
5/4/2021
6
5/4/2021
7
5/4/2021
8
5/4/2021
9
Ideologi itu penting, karena Ideologi adalah cetak biru masyarakat dan
peradaban itu sendiri. Negara tempat Anda tinggal, kebijakannya, tata
pemerintahannya, hukumnya, metode pemilihannya semuanya karena
ideologi yang dimiliki mayoritas bangsa.
Ideologi adalah seperangkat keyakinan dasar tentang urusan politik,
ekonomi, sosial dan budaya yang dipegang oleh mayoritas orang di
dalam masyarakat.
Bagi De Tracy, ideologi adalah ilmu gagasan dan asal-usulnya. ... Jadi ada
sebuah ideologi untuk mengkonfirmasi sudut pandang politik tertentu,
melayani kepentingan orang-orang tertentu, atau untuk melakukan peran
fungsional dalam kaitannya dengan lembaga sosial, ekonomi, politik dan
hukum.
5/4/2021
10
Dalam studi sosial, ideologi politik adalah serangkaian cita-cita etis, prinsip,
doktrin, mitos atau simbol gerakan sosial, institusi, kelas atau kelompok
besar tertentu yang menjelaskan bagaimana masyarakat harus bekerja
dan menawarkan cetak biru politik dan budaya untuk sosial tertentu.
Ideologi politik utama:
Kapitalisme.
Sosialisme.
Anarkisme.
Absolutisme.
Liberalisme.
Konservatisme.
komunisme
5/4/2021
11
Ideologi kapitalisme adalah berbagai ideologi ekonomi dan politik dalam masyarakat
kapitalis yang secara implisit atau eksplisit mengadvokasi bentuk kapitalisme tertentu. Ini
mungkin termasuk dukungan untuk bentuk-bentuk dari laissez-faire ke kapitalisme
kesejahteraan.
Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada kepemilikan swasta atas alat-
alat produksi dan operasinya untuk mendapatkan laba. Karakteristik sentral dari
kapitalisme termasuk properti pribadi, akumulasi modal, upah buruh, pertukaran sukarela,
sistem harga dan pasar kompetitif.
Kapitalisme adalah sistem ekonomi. Di dalamnya pemerintah memainkan peran sekunder.
Orang dan perusahaan membuat sebagian besar keputusan, dan memiliki sebagian
besar properti. ... Alat-alat produksi sebagian besar atau seluruhnya dimiliki secara pribadi
(oleh perorangan atau perusahaan) dan dioperasikan untuk mendapatkan keuntungan.
Karakteristik sentral dari kapitalisme termasuk properti pribadi, akumulasi modal, upah
buruh, pertukaran sukarela, sistem harga dan pasar kompetitif.
Kapitalisme didirikan pada pilar-pilar berikut: properti pribadi, yang memungkinkan orang
untuk memiliki aset berwujud seperti tanah dan rumah dan aset tidak berwujud seperti
saham dan obligasi; kepentingan diri sendiri, yang melaluinya orang bertindak untuk
mengejar kebaikannya sendiri, tanpa memperhatikan tekanan sosial politik.
5/4/2021
12
5/4/2021
13
Liberalisme adalah filsafat politik dan moral yang didasarkan pada kebebasan,
persetujuan dari yang diperintah, dan kesetaraan di hadapan hukum. ... Liberal
juga mengakhiri kebijakan merkantilis, monopoli kerajaan, dan hambatan
perdagangan lainnya, alih-alih mempromosikan pasar bebas.
Liberalisme, doktrin politik yang mengambil melindungi dan meningkatkan
kebebasan individu untuk menjadi masalah sentral politik. Liberal biasanya
percaya bahwa pemerintah diperlukan untuk melindungi individu dari dirugikan
oleh orang lain, tetapi mereka juga mengakui bahwa pemerintah itu sendiri
dapat menimbulkan ancaman terhadap kebebasan.
Libertarianisme (dari bahasa Latin: libertas, artinya "kebebasan") adalah
kumpulan filosofi dan gerakan politik yang menjunjung tinggi kebebasan
sebagai prinsip inti. Libertarian berusaha untuk memaksimalkan kebebasan
politik dan otonomi, menekankan kebebasan memilih, asosiasi sukarela dan
penilaian individu.
5/4/2021
14
5/4/2021
15
5/4/2021
16
5/4/2021
17
Definisi komunisme adalah suatu sistem di mana semua properti adalah milik
umum dan orang-orang bekerja dan diberi barang oleh pemerintah sesuai
dengan kebutuhan mereka. Contoh dari komunisme adalah sistem
pemerintahan di Kuba di mana pemerintah mengendalikan segalanya dan
memberikan manfaat seperti uang, perawatan kesehatan dan makanan.
pada intinya, komunisme adalah ideologi kesetaraan ekonomi melalui
penghapusan kepemilikan pribadi. Keyakinan komunisme, yang paling terkenal
diungkapkan oleh Karl Marx, berpusat pada gagasan bahwa ketidaksetaraan
dan penderitaan diakibatkan oleh kapitalisme.
tujuan komunisme adalah menciptakan masyarakat tanpa kewarganegaraan
dan tanpa kelas. Pemikir komunis percaya ini bisa terjadi jika rakyat mengambil
kekuatan borjuasi/ bourgeoisie (kelas penguasa, yang memiliki alat produksi)
dan membangun kontrol buruh terhadap alat produksi.
5/4/2021
18
5/4/2021
20
1) Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2) Hormat dan menghormati serta menciptakan keharmonisan antar pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup dan situasi kondusif untuk berbangsa-bernegara.
3) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
4) Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
5) Frasa Ketuhanan Yang Maha Esa BUKAN berarti warga Indonesia harus memiliki agama monotheis namun frasa
ini menekankan bahwa masing-masing manusia berhak Bertuhan menurut Tuhannya masing-masing (ini rumusan
Proklamator Ir.Soekarno). Artinya, negara maupun tiap-tiap penduduknya tidak berhak mencampuri penghayatan orang
lainnya dalam penghayatan Ketuhanannya pribadi.
6) Mengandung makna bahwa negara mengakui bahwa adanya Causa Prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha
Esa.
7) Menjamin penduduk untuk memeluk agama dan/atau kepercayaannya masing-masing dan menjalankan ibadah
menurutnya.
8) Negara memberi fasilitas dan ruang gerak bagi tumbuh kembangnya penghayatan Ketuhanan tiap-tiap warga negara
secara adil dan menjadi mediator ketika terjadi konflik agama / kepercayaan.
9) Bertoleransi dalam pelaksanaan sila Ketuhanannya, dalam hal ini mengembangkan toleransi kepada semua pihak
untuk dapat beribadah menurut agama dan/atau kepercayaannya masing-masing. 5/4/2021
10) Negara tidak memberikan toleransi kepada pihak-pihak yang menghambat atau bertujuan menghancurkan
terlaksananya inter-toleransi dalam pengamalan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, serta mengambil sikap tegas untuk
21
Negara Indonesia didirikan atas landasan moral luhur, yaitu berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa yang sebagai konsekuensinya, maka negara menjamin kepada warga negara dan
penduduknya untuk memeluk dan untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya,
seperti pengertiannya trkandung dalam:
1. Pembukaan UUD 1945 alinea ketiga teks aslinya, yang antara lain berbunyi:
“Atas berkat rahmat TUHAN Yang Maha Kuasa….” (tetapi diubah menjadi "Atas berkat
rahmat ALLAH Yang Maha Kuasa" pada lembaran berita negara) dari bunyi kalimat ini
membuktikan bahwa negara Indonesia bukan negara agama, yaitu negara yang didirikan atas
landasan agama tertentu, melainkan sebagai negara yang didirikan atas landasan Pantja Sila
atau negara Pantja Sila
5/4/2021
22
5/4/2021
23
Di dalam negara Indonesia tidak boleh ada pertentangan dalam hal Ketuhanan Yang Maha Esa,
dan sikap atau perbuatan yang anti terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa. Sedangkan sebaliknya
dengan paham Ketuhanan Yang Maha Esa ini hendaknya diwujudkan kerukunan hidup
beragama, kehidupan yang penuh toleransi dalam batas-batas tidak mengganggu kenyamanan
dan ketertiban umum, agar terwujud ketentraman dan kesejukan di dalam kehidupan beragama
.
Tri kerukunan hidup tersebut merupakan salah satu faktor perekat kesatuan bangsa.
5/4/2021
24
5/4/2021
25
5/4/2021
26 Persatuan Indonesia
5/4/2021
27
Dalam Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
terkandung nilainilai kerakyatan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus dicermati, yakni:
· -Kedaulatan negara adalah di tangan rakyat;
· -Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat;
· -Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama;
· -Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakilwakil rakyat.
Penerapan sila ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan, antara lain (Koesnadi Hardjasoemantri,
2000 : 560 ) :
Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab
para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup;
Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran akan hak dan
tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup;
Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan masyarakat, dunia
usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
5/4/2021
28 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Dalam Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung
nilai keadilan sosial. Dalam hal ini harus diperhatikan beberapa aspek
berikut, antara lain :
5/4/2021
29
5/4/2021
30
Ketetapan MPR No.III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urutan peraturan
perundang-undangan pada Pasal 1 ayat (3) yang menyatakan bahwa ”sumber hukum dasar
nasional adalah Pancasila.
UU No.10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, sebagaimana
yang termuat dalam Pasal 2 menyatakan bahwa ”Pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum negara”, dengan tegas menyebutkan Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum sebagai berikut: ”Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang menempatkan Pancasila
sebagai dasar ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara, sehingga
setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila”.
5/4/2021
31
5/4/2021