Anda di halaman 1dari 2

Nama: Reyhan Berino Athallah

Kelas: XI MIPA 1
Absen: 27

Cerita di mulai pada saat:

Arjuna dan karna saling berbincang isi perbincangan itu karna menantang Arjuna.
Tantangan tersebut pun tidak jadi di lakukan.

Cepot:Peristiwa pertarungan antara Pandawa dan kurawa. Dalam segi keterampilan


Pandawa lebih unggul dari pada kurawa.

Cepot nantang orang yang melempari dia untuk bertanding. Pertarungan tersebut tidak
jadi dilakukan karena cepot takut karena yang di lawan ternyata Bambang Ekalaya
yang memiliki tubuh besar.

Ekalaya bertanya kepada cepot “dimana tempat residona?”. Ekalaya pun minta di
antara ke sana oleh cepot ke resodana yang bertempat di sokalima.

Ekalaya dan cepot pun datang ke pada residona. Tujuan Ekalaya datang ke residona
untuk berguru karena residona merupakan pemanah terhebat. Alasan Ekalaya ingin
berguru ke residona karena memiliki ari-ari ampa dan juga ingin menjadi pemanah
terbaik. Residona menolak Ekalaya untuk menjadi muridnya dikarenakan memiliki
sebuah sumpah yang tidak bisa di langgar. Ekalaya tidak pernah pergi dari tempat
residona selama 2 hari. Akhirnya Ekalaya pun memutuskan untuk pulang dan
mengajak cepot untuk pergi bersamanya.

Cerita berlanjut, ada sebuah wanita yang mengatakan bahwa Ekalaya sudah pergi
selama berbulan-bulan. Sang wanita tersebut memanggil seorang nenek-nenek yang di
panggil mbah untuk bercerita. Dan ternyata wanita tersebut sangat mencintai Ekalaya. 

Ekalaya dan cepot pun hadir di tempat Ekalaya yaitu kerajaan paranggelung dan
Ekalaya pun mengenalkan cepot pada istrinya yang bernama dewi Anggraeni. Istrinya
bertanya kepada Ekalaya “apakah Ekalaya berhasil menjadi murid residona?” Ekalaya
pun menjawab “tidak nyai” istrinya pun menghibur Ekalaya.

Keesokan harinya, Ekalaya belajar memanah tetapi selalu meleset dan Ekalaya pun
kesal karena dia tidak pernah mengenai sasarannya. Setelah beberapa jam berlatih
Ekalaya pun beristirahat. Ekalaya berbincang kepada istrinya dan istrinya pun
memberi saran agar Ekalaya bertapa untuk mendapatkan petunjuk.

Setelah sekian lama bertapa akhirnya Ekalaya pun mendapatkan sebuah petunjuk.
Petunjuknya yaitu: Ekalaya akan membuat patung residona, Cepot pun bertanya
“untuk apa patung tersebut?” . Ternyata patung tersebut di gunakan untuk mengawasi
latihannya. 
Setelah membuat patung residona Ekalaya pun berlatih kembali dan akhirnya Ekalaya
pun dapat mengenai sasarannya dengan mudah. 

Arjuna dan Ekalaya datang ke alas giri untuk berburu rusa tetapi mereka di halangi
oleh penghuni alas giri karena alas giri merupakan tempat observasi dan juga berburu
adalah kegiatan eploitasi dan akan merusak ekosistem. 

Tetapi Arjuna dan Ekalaya memaksa untuk melakukan perburuan di hutan tersebut
tetapi penghuni tempat tersebut menantang mereka jika mereka ingin melakukan
perburuan di tempat tersebut akhirnya mereka pun bertarung. Pertarungan tersebut
sangat sengit sekali pertarungan tersebut berlangsung selama berhari-hari dan
akhirnya pertarungan tersebut dimenangkan oleh mereka berdua.

Arjuna dan Ekalaya bertarung untuk memperebutkan rusa bertanduk emas


pertarungan tersebut berlangsung sangat lama dan hasil dari pertarungan tersebut
adalah seri dan tidak ada yang mengambil rusa tersebut. 

Setelah pertarungan tersebut Ekalaya berlatih kembali dan seni berpanahnya pun
semakin hebat. Residona datang ke kediaman Ekalaya, residona marah besar kepada
Ekalaya karena dirinya telah dianggap sebagai gurunya. Dan akhirnya Ekalaya pun
diangkat sebagai murid tetapi Ekalaya harus memberikan persembahan kepada
residona dan persembahan nya yaitu memberikan jempolnya yang memiliki ari-ari
ampa dan ari-ari ampa tersebut di berikan kepada Arjuna. Ekalaya pun mati setelah
mengutuk residona.

Setelah Ekalaya mati dewi Anggraeni pun sangat terpukul karena kematian kekasih
tercintanya tersebut. Dia pun berbincangan dengan mbah dinar untuk menenangkan
dirinya. Setelah kematian Ekalaya Arjuna pun datang untuk melamar dewi Anggraeni.
Dewi Anggraeni pun bunuh diri untuk menemui kekasih nya tercinta dihadapkan
Arjuna, Cepot, dan Mbah Dinar. 

Cerita pun Tamat

Anda mungkin juga menyukai