Anda di halaman 1dari 2

Pernikahan 2 suku yg dilarang menurut pandangan hukum adat dan hukum perdata

1.case pernikahan beda suku/keturunan antara non arab dengan arab

Judul:

1. TINJAUAN HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA TERHADAP PERNIKAHAN


GARIS KETURUNAN ARAB DENGAN NON ARAB ( STUDI KOMPARATIF HUKUM
ADAT DAN HUKUM PERDATA)

2. STUDI KOMPARATIF ANTARA HUKUM PERDATA DAN HUKUM ADAT TENTANG


PERNIKAHAN SYARIFAH DENGAN LAKI-LAKI NON SAYYID

3. TINJAUAN HUKUM TERHADAP PERNIKAHAN SYARIFAH DENGAN LAKI-LAKI


NON SAYYID ( STUDI PENDAPAT MUI, NU, DAN MUHAMMADIYAH) Studi lapangan

Rumusan Masalah:

1. Bagaimana fenomena perkawinan keturunan arab dengan non arab di Indonesia?


pernikahan keturunan arab dengan non arab di Indonesia praktiknya terjadi, dalam
praktiknya ada melakukan tanpa keberatan, tapi ada juga yang merasa keberatan.
Sementara pihak yang keberatan tersebut merasa bahwa nantinya tidak melanjutkan
garis keturunan secara lurus.
2. Bagaimana pandangan hukum adat dan hukum perdata tentang perkawinan
keturunan arab dengan non-arab? dalam hukum adat praktik nikah arab dan non arab
tidak diperkanankan kaitannya dengan melanjutkan nasab. Kemudian secara hukum
perdata, tidak ada aturan yang mengakomodir terkait perbedaan syarifah dan non
syarifah.

Hukum Perdata : a. UU Perkawinan 1974 , b. KHI (Kompilasi Hukum Islam) c. Hukum


Perdata (BW)
Hukum Adat : Harus dipastikan lagi adat yang seperti apa, pandangan dari kelompok
Arab bagaimana.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana fenomena praktik pernikahan Syarifah dengan Non Sayyid di Indonesia?
- Praktik menikahnya bagaimana
-mengapa bisa terjadi
-Apabila ada yang nekat menikah, sementara sebenernya tidak diperbolehkan dengan
pihak keluarga, bagaimana mereka mengaturnya hingga bisa menikah? - Bagaimana
aturan-aturan hukum perkawinan di Indonesia kaitannya dengan pernikahan tersebut?
2. Bagaimana perbandingan Hukum Adat dan Hukum Perdata di Indonesia terhadap
Praktik Nikah Syarifah dengan Non Sayid?-
a. aturan hukum adatnya bagaimana,
b. aturan perdata apa saja
c. membandingkan aturan-aturan tersebut.
d. kamu simpulkan kira-kira ada gak sih dari hukum adat, hukum perdata yang
ngomongin tentang perkawinan syarifah dan non sayyid.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan hukum di Indonesia terhadap praktik pernikahan Syarifah
dengan laki-laki non sayyid?
2. bagaimana pendapat MUI, Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah terhadap praktik
pernikahan Syarifah dengan laki-laki non sayyid?

a. Pandangan Hukum :; Praktik dan Mekanisme pernikahan di Indonesia ( Hukum


Perdata : UU Perkawinan, KHI, BW dan Hukum Adat)
b. Fenomena Praktik Nikah Syarifah dengan Laki-laki non Sayyid di Indonesia
( Tulisan/artikel yang mengkaji fenomena nikah tersebut misal case di Situbondo,
Bondowoso, Jakarta) Tantangan ketika melakukan pernikahan tersebut seperti apa,
hambatannya seperti apa.

c. MUI Berpendapat bahwa pernikahan Syarifah dengan non Sayyid bagaimana


seharusnya, kalaupun misalnya nanti beranggapan tidak boleh alasan kenapa,
kalaupun boleh alasannya karena apa..

Daftar Isi
Bab I
A. Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C...

Bab 2 Kajian Pustaka


A. Perkawinan : Pengertian dan Syarat Perkawinan
B. Aturan-Aturan Hukum Perkawinan di Indonesia
a. UU Perkawinan 1974
b. Kompilasi Hukum Islam
c, Hukum Perdata (BW)

Bab 3 Metode Penelitian


Bab 4 Penyajian Data/ Analisa
Bab 5 Penutup
A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai