Anda di halaman 1dari 9

Karbon Dioksida (CO2) dan Khlorin

KARBON DIOKSIDA (CO2)

A. Sumber Karbon Dioksida


 Karbon dioksida secara garis besar dihasilkan dari enam proses berikut :
1. Hasil samping dari pengilangan ammonia dan hidrogen, di mana metana
dikonversikan menjadi CO2.
2. Pembakaran kayu dan bahan bakar fosil.
3. Hasil samping dari fermentasi gula pada proses peragian bir, wiski, dan minuman
beralkohol lainnya.
4. Proses penguraian termal batu kapur (CaCO3).
5. Produk samping dari pembuatan natrium fosfat.
6. Pengasaman air pada batu kapur atau dolomit.
B. Sifat Karbon Dioksida
- Tidak menyala, tidak berbau, rasanya masam, dan tidak beracun.
- Memiliki berat 1½ kali lipat berat udara, sehingga akan menempati tempat yang lebih rendah, seperti
dasar jurang.
- Memiliki suhu kritis yang cukup tinggi yakni sekitar 31°C.
- Memiliki titik kritis 73 atm.
- CO2 cair akan membeku pada suhu -56,6°C (5,2 atm).
- Tekanan uap padatnya adalah 1 atm pada 79°C sehingga dapat menguap pada udara terbuka tanpa
mencair terlebih dahulu.
- Bila CO2 cair dibiarkan menguap.

C. Baku Mutu Karbon Dioksida


Berdasarkan Standar Nasional Indonesia nomor 19-0232-2005 tentang Nilai Ambang Batas (NAB) zat
kimia di udara tempat kerja, NAB CO2 adalah 9.000 mg/m3 atau 5.000 bds
D. Dampak Pencemaran Uadara oleh Karbon dioksida
- Dapat menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang
amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian.
- Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berfikir, gangguan gerakan otot, dan
gangguan jantung.

E. Cara Pengendalian dan Penanggulangan Pencemaran Karbon Dioksida


 Dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Reboisasi juga berperan dalam
mengurangi semakin CO2.
Dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut kesumur-sumur minyak untuk mendorong agar
minyak bumi keluar kepermukaan. Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah,
seperti dalam sumur minyak, lapisan batu bara, ataupun aquifer.

 
KHLORIN (Cl)
 Khlorin merupakan bahan kimia penting dalam industri yang digunakan untuk khlorinasi pada
proses produksi yang menghasilkan produk organik sintetik, seperti plastik (khususnya polivinil
khlorida), insektisida (DDT, Lindan, dan aldrin), dan herbisida (2, 4 dikhloropenoksi asetat) selain
itu juga digunakan sebagai pemutih (bleaching agent) dalam pemrosesan sellulosa, industri kertas,
pabrik pencucian (tekstill), dan desinfektan untuk air minum dan kolam renang.

A. Sumber Khlorin
 efek samping dari proses pemutihan (bleaching) dan produksi zat/senyawa organik yang
mengandung khlor. Karena banyaknya penggunaan senyawa khlor di lapangan atau industri dalam
dosis berlebihan seringkali terjadi pelepasan gas khlorin akibat penggunaan yang kurang efektif.
Hal ini dapat menyebabkan terdapatnya gas pencemar khlorin dalam kadar tinggi di udara ambien.
B. Sifat Klorin
- Mengandung khlor yang dapat mereduksi atau mengkonversi zat inert atau zat kurang aktif dalam air.
- Termasuk senyawa khlorin adalah asam hipokhlorit (HOCl) dan garam hipokhlorit (OCl).
- Gas Khlorin (Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat.
- Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik.

C. Baku Mutu Khlorin


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara, baku mutu untuk parameter khlorin adalah 150 µg/Nm 3 dengan waktu
pengukuran selama 24 jam. Metode analisis yang digunakan adalah spesific ion electrode.
D. Dampak Pencemaran Udara oleh Khlorin
 Dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan
paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat
korosif sehingga dapat menyebabkan iritasi dan peradangan.
 Dapat mencemari atmosfer. Pada kadar antara 3,0 – 6,0 ppm gas khlorin terasa pedas dan memerahkan
mata. Apabila terpapar dengan kadar sebesar 14,0 – 21,0 ppm selama 30 – 60 menit dapat menyebabkan
penyakit paru-paru (pulmonari oedema) dan bisa menyebabkan emphysema dan radang paru-paru.

E. Cara Pengendalian dan Penanggulangan Pencemaran Khlorin


1. Pencemaran
a. Sumber tidak bergerak
- Memasang scruber pada cerobong asap.
- Memodifikasi pada proses pembakaran.
2. Manusia
- Menggunakan alat pelindung diri, seperti masker gas.
- Mengurangi aktifitas di luar rumah.
b. Penanggulangan
1. Mengganti peralatan yang rusak.
2. Mengatur pertukaran udara didalam ruang, seperti menggunakan exhaust- fan.
3. Bila jatuh korban keracunan maka:
- Berikan pengobatan atau pernafasan buatan.
- Kirim segera ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai