Semester :4
NIM : 2122.01.031
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Bank Syariah
يٰ َق ۡو ِم ِان َّ َما ٰه ِذ ِه الۡ َح ٰيو ُة ادلُّ نۡ َيا َمتَا ٌع َّوا َِّن ااۡل ٰ ِخ َر َة ىِه َ د َُار الۡ َق َر ِار
Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan
sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.
Pada ayat ini diterangkan bahwa orang yang beriman kepada Musa berkata kepada kaumnya,
"Wahai kaumku, kehidupan dunia ini adalah kehidupan yang fana, di mana kesenangan serta
kebahagiaan yang diperoleh di dalamnya adalah kesenangan dan kebahagiaan yang tidak sempurna
serta tidak kekal. Adapun kehidupan akhirat adalah kehidupan yang kekal, kesenangan dan
kebahagiaan yang diperoleh adalah kesenangan dan kebahagiaan yang sempurna. Oleh karena itu,
janganlah sekali-kali kamu mengingkari Allah dalam kehidupan dunia ini agar kamu terhindar dari
siksa-Nya di akhirat nanti."
َ َأفَ َح ِسبْمُت ْ َأن َّ َما َخلَ ْقنَٰ مُك ْ َع َبث ًا َوَأنَّمُك ْ ل َ ْينَا اَل تُ ْر َج ُع
ون
ِإ
Artinya: Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-
main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
Pada ayat ini diterangkan bahwa Mengingatkan para pendurhaka terkait kelengahan mereka, Allah
berfirman, 'maka apakah kamu mengira bahwa kami menciptakan kamu main-main, yakni tanpa
tujuan yang jelas; dan apakah kamu juga mengira bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada
kami untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kamu' adalah keliru bila kamu me-ngira demikan.
' maka mahatinggi Allah, raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan yang berhak disembah selain dia,
tuhan yang memiliki 'arsy yang mulia
آٰي َهُّي َا النَّ ُاس ِااَّن َخلَ ْق ٰنمُك ْ ِ ّم ْن َذ َك ٍر َّو ُانْىٰث َو َج َعلْ ٰنمُك ْ ُش ُع ْواًب َّوقَ َب ۤاى َل ِل َت َع َارفُ ْوا ۚ ِا َّن
ِٕ
ٌ اَ ْك َر َممُك ْ ِع ْندَ اهّٰلل ِ َاتْ ٰقىمُك ْ ۗ ِا َّن اهّٰلل َ عَ ِلمْي ٌ َخ ِبرْي
Artinya: "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu
saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Melalui ayat dalam surat ini, ditegaskan jika keberagaman manusia sesungguhnya akan tetap setara
di hadapan Allah SWT. Pembedanya hanya terletak pada ketakwaan masing-masing dari mereka.
Sebab, kemuliaan manusia di sisi Allah SWT berbanding lurus dengan tingkat ketakwaannya.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa dan harta kalian, tetapi
Dia memandang hati dan amal perbuatan kalian." (HR. Muslim).
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H menafsirkan surat At-Taubah ayat
105 sebagai berikut:
Allah berfirman, "Dan katakanlah", kepada orang-orang munafik itu, "bekerjalah kamu", dengan
pekerjaan yang menurutmu sesuai, teruskan kebatilanmu, jangan mengira bahwa amalanmu itu
akan samar atas Allah, "maka Allah dan RasulNya serta orang-orang Mukmin akan melihat
pekerjaanmu itu." Yakni, pekerjaanmu pasti akan terlihat dan terbukti.
"Dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakanNya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan," yang baik maupun yang
buruk.
Ini mengandung ancaman yang keras terhadap orang yang meneruskan kebatilannya,
kezhalimannya, kesesatannya, dan penyimpangannya. Ada kemungkinan maknanya adalah bahwa
apa pun yang kamu lakukan, baik maupun buruk, maka Allah akan melihatmu dan Dia akan
menunjukannya pada RasulNya dan hamba-hambaNya yang beriman, meskipun ia adalah amalan
batin.