Anda di halaman 1dari 8

AILEEN NAFISA FAUSTINE FAHRUDHA (03) XI E

BIOLOGI JARINGAN

1. Jaringan Saraf

 Neuron Sensorik (Neuron Aferen)

Fungsi : Menerima rangsangan dari luar tubuh untuk disampaikan ke


otak

Lokasi : Bagian dalam sistem saraf tepi atau perifer, yaitu sistem saraf
selain otak dan sumsum tulang belakang

Struktur : Terdapat reseptor indra, jalur saraf, dan bagian dari otak ikut
serta dalam tanggapan indra

 Neuron Motorik (Neuron Eferen)

Fungsi : Menghantarkan impuls dari pusat saraf ke efektor (otot) atau


kelenjar.

Lokasi : Otak, tulang belakang, dan jaringan otot

Struktur : Saraf yang merupakan kumpulan saraf di otak, tulang


belakang, dan jaringan otot yang mengatur fungsi pergerakan otot
tubuh. Kerja saraf motorik memungkinkan tubuh seseorang untuk
melakukan berbagai aktivitas.

 Neuron Konektor (Interneuron)

1
AILEEN NAFISA FAUSTINE FAHRUDHA (03) XI E

Fungsi : Meneruskan impuls dari neuron sensorik ke neuron motoric


atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem
saraf pusat

Lokasi : Di dalam sistem saraf pusat


Struktur : Sel saraf penghubung atau neuron asosiasi dibedakan
menjadi dua. Neuron konektor, berfungsi sebagai penghubung neuron
satu dengan yang lain. Neuron ajustor, berfungsi sebagai penghubung
antara neuron sensorik
dan neuron motorik.

2. Jaringan Otot

 Otot Polos

Fungsi : Membentuk organ berongga, pembuluh darah, dan saluran


pernapasan

Lokasi : dinding organ dalam seperti usus, lambung, saluran empedu,


ureter, uterus, dan pembuluh darah, paru-paru, kulit, mata

Struktur : Bentuk sel seperti gelendong dengan kedua bagian ujungnya


meruncing dan bagian tengahnya melebar, inti sel berjumlah satu,

2
AILEEN NAFISA FAUSTINE FAHRUDHA (03) XI E

berbentuk oval, dan terletak di tengah sel, kerja otot polos dipengaruhi
oleh sistem saraf otonom (saraf tak sadar), otot polos memiliki struktur
yang lebih kecil daripada otot lurik, otot polos memiliki aktin, miosin,
dan tropomiosin, tetapi tidak memiliki Troponin, otot polos hanya
memiliki sedikit mitokondria.

 Otot Lurik (Otot Rangka)

Fungsi : Membantu menopang dan menggerakan tubuh

Lokasi : Otot lengan, perut, pipi, lidah, bibir, dan rangka tubuh

Struktur : Bentuk selnya silindris panjang dengan bagian ujung-


ujungnya meruncing, tetapi agak membulat pada bagian yang
berbatasan dengan tendon, jaringan otot lurik tidak bercabang-cabang,
memiliki banyak inti sel dengan bentuk silindris dan terletak di bagian
pinggir, filamen tipis terdiri atas tiga macam protein, yaitu aktin,
troponin, dan Tropomyosin, filamen tebal terdiri atas protein miosin,
filamen aktin dan miosin saling tumpang tindih, serta tersusun menurut
pola tertentu sehingga menghasilkan pandangan garis-garis
seran lintang (lurik), kerja otot lurik dipengaruhi oleh otak, sehingga
bersifat volunter, yaitu bekerja di bawah kesadaran dan dapat
diperintah, memiliki banyak mitokondria berukuran besar dengan
banyak sekat di dalamnya.

 Otot Jantung

Fungsi : Membantu jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh

Lokasi : Jantung (dinding jantung)

Struktur : Bentuk selnya silindris bercabang-cabang dengan


percabangan yang
saling bertautan, memiliki satu atau dua inti yang letaknya di bagian
tengah sel, dapat melakukan kontraksi terus-menerus tanpa
beristirahat. Hal ini dikarenakan otot jantung memiliki banyak
mitokondria, mioglobin, dan menerima suplai darah yang mengandung
oksigen dan nutrisi secara terusmenerus, kerja otot jantung
dipengaruhi oleh saraf otonom sehingga bersifat involunter, yaitu
bekerja di luar kesadaran dan tidak dapat diperintah, di dalam otot
jantung terdapat serat Purkinje, yaitu serat otot jantung khusus yang
mampu menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan
hantaran serabut otot jantung. Serat Purkinje terletak di endokardium,
yaitu lapisan dalam otot.

3. Jaringan Epitel

3
AILEEN NAFISA FAUSTINE FAHRUDHA (03) XI E

 Epitel Pipih Selapis

Fungsi : Menyaring zat zat yang akan masuk ke organ

Lokasi : alveolus paru- paru, endotelium, mesotelium, lapisan parietal


kapsul Bowman dan lengkung Henle, pleura (selaput pembungkus
paru-paru), peritoneum (selaput perut), perikardium (selaput
pembungkus jantung), serta endotelium pada pembuluh darah dan
pembuluh limfa.

Struktur : Terdiri atas satu lapis sel yang pipih dan tipis

 Epitel Pipih Berlapis

Fungsi : Proteksi (perlindungan)

Lokasi : Kulit, vagina, rongga mulut, esofagus, anus, dan kornea mata

Struktur : Terdiri lebih dari satu lapis sel berbentuk pipih

 Epitel Kubus Selapis

Fungsi : Proteksi, sekresi, dan absorpsi.

Lokasi : Tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal pada


nefron ginjal, permukaan luar ovarium, kelenjar ludah, kelenjar tiroid,
pankreas, serta lensa mata.

Struktur : Tersusun dari selapis sel berbentuk kubus.

4
AILEEN NAFISA FAUSTINE FAHRUDHA (03) XI E

 Epitel Kubus Berlapis

Fungsi : Proteksi, sekresi, ekskresi, dan absorpsi.

Lokasi : Terdapat pada kelenjar keringat, kelenjar air liur, dan kelenjar
minyak

Struktur : Terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk kubus

 Epitel Silindris Selapis

Fungsi : Sekresi dan absorpsi.

Lokasi : Epitelium silindris selapis bersilia terdapat pada uterus,


saluran uterus, vas deferens, dan bronkus intrapulmoner. Sementara
itu, epitelium silindris selapis tidak bersilia terdapat pada sebagian
besar saluran pencernaan seperti lambung, usus halus, dan kantong
empedu

Struktur : Tersusun dari selapis sel berbentuk silindris.

 Epitel Silindris Berlapis

Fungsi : Proteksi dan sekresi.

Lokasi : Terdapat pada pada uretra, laring, faring, dan kelenjar ludah.

Struktur : Terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk silindris pada
permukaannya.

 Epitelium silindris berlapis semu bersilia

Fungsi : Proteksi

Lokasi : Terdapat pada saluran telur (tuba Fallopi), rongga hidung, dan
saluran pernapasan.

Struktur : Tersusun dari sel-sel dengan inti sel tidak sejajar sehingga
seolah-olah epitelium tersebut terdiri atas banyak lapisan.

 Epitel Transisional

Fungsi : Proteksi

Lokasi : Terdapat pada organ-organ yang dapat mengalami


peregangan, misalnya ginjal, ovarium ureter, vesika urinaria, pelvis
renalis, dan uretra.

Struktur : Tersusun dari sel-sel yang bentuknya dapat berubah- ubah.


Memiliki banyak lapisan/terdiri lebih dari satu lapisan sel, susunannya

5
AILEEN NAFISA FAUSTINE FAHRUDHA (03) XI E

berupa kombinasi bentuk kubus dan pipih, bentuknya berubah-ubah


terutama pada saat jaringan menggelembung, dan memiliki silia.

 Epitel Kelenjar

Fungsi : Dapat mengeluarkan atau melepaskan zat seperti enzim dan


hormon

Lokasi : Kelenjar campuran dan organ reproduksi

Struktur : Tersusun dari sel-sel epitelium khusus untuk sekresi zat yang
diperlukan dalam proses fisiologi tubuh.

4. Jaringan Pengikat

 Ikat padat

Fungsi : Membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan


tulang, dan ligamen sebagai tempat persendian tulang dengan tulang.
untuk menghubungkan suatu organ dengan organ yang lain.

Lokasi : Tendon dan ligamen (ikat padat teratur), serta dalam kapsul
sendi, fascia otot, dan lapisan dermis kulit (ikat padar tidak teratur)

Struktur : Tersusun atas serabut-serabut terutama kolagen yang padat

 Ikat longgar

Fungsi : Pembungkus organ tubuh, pembuluh darah, dan saraf

Lokasi : Pembuluh darah, antara lain pada makrofag, sel plasma, sel
tiang dan sel lemak

6
AILEEN NAFISA FAUSTINE FAHRUDHA (03) XI E

Struktur : Matriks jaringan ikat longgar berupa cairan lendir {mucus),


terdapat serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak elastis.

 Darah

Fungsi : Mengangkut oksigen dan karbon dioksida untuk menunjang


sistem respirasi

Lokasi : Seluruh tubuh

Struktur : plasma darah, sel darah merah, sel


darah putih, serta trombosit (keping darah/platelet)

 Limfa/Getah bening

Fungsi : Menyaring sel darah merah yang rusak serta menjaga sistem
imunitas tubuh

Lokasi : Di dalam rongga perut sebelah kiri atas, tepatnya di belakang


lambung

Struktur : Terdiri atas cairan jernih kekuning-kuningan yang berisi sel-


sel darah putih, keping darah, dan fibrinogen

 Tulang

Fungsi : Untuk menopang tubuh, serta berperan sebagai rangka yang


menjadikan tubuh bisa berdiri kokoh dan bergerak

Lokasi : Di seluruh tubuh kecuali telinga


Struktur : Tulang memiliki beberapa lapisan dari arah luar ke dalam
berturut-turut, yaitu periosteum, tulang kompak, tulang spons,
endosteum, dan sumsum tulang.

 Tulang rawan

Fungsi : Untuk menutupi permukaan sendi, memungkinkan tulang


untuk bergeser satu sama lain secara fleksibel, serta untuk
mengurangi gesekan ketika tulang bergerak

Lokasi : Ujung tulang rusuk, bagian telinga, hidung, saluran napas,


sela-sela persendian, dan di antara ruas-ruas tulang belakang

Struktur : Sel-sel tulang rawan, mengeluarkan matriks yang disebut


kondrin. Matriks menyebabkan tulang rawan bersifat lentur, lincin dan
kuat

7
AILEEN NAFISA FAUSTINE FAHRUDHA (03) XI E

 Lemak

Fungsi : Sebagai bahan energi dan menyimpan energi terbanyak


dalam tubuh

Lokasi : Jaringan kulit, di antara otot-otot, di sekitar ginjal dan hati, di


belakang bola mata, dan di sekitar perut dan dada

jStruktur : Terdiri atas unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen
(O)

Anda mungkin juga menyukai