Latihan Dasar Kepemimpinan Virtual Siswa SMAN 15 Wajo Menggunakan Aplikasi Google Meet
Latihan Dasar Kepemimpinan Virtual Siswa SMAN 15 Wajo Menggunakan Aplikasi Google Meet
Muhammad Farid1, Baso Afdal Ahmad2, Hasnawati3, Asrianti4, Darul Aksan2, Arjum
Ramdana2
Prodi Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik1, Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan2, Prodi Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Seni
dan Desain3, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas
Negeri Makassar4
ABSTRAK
Salah satu program kerja dari kelompok kami adalah Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
(LDKS). Karena setelah kami observasi di sekolah dan kebetulan Osis SMAN 15 Wajo akan membentuk
kepengurusan baru maka kami hadir untuk mewadahi teman teman dan siswa untuk melaksanakan
Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa sebelum membentuk kepengurusan baru. Pelaksanaan kegiatan
Latihan Dasar Kepemimpinan sebagai wahana untuk membentuk jiwa kepemimpinan siswa masih
berada di bawah kualitas standar. Banyak siswa mengikuti OSIS namun belum mempunyai jiwa
kepemimpinan yang baik dan melalaikan tanggung jawab pengurus OSIS dalam menjalankan amanah.
Sikap kepemimpinan merupakan sebuah proses yang terus menerus dipelajari dalam tahapan menjadi
seorang pemimpin. Metode yang di pemberian materi secara virtual menggunakan google meet, dan
hasilnya terlaksana dengan baik dan siswa telah memahami dengan baik.
ABSTRACT
One of the work programs of our group is the Student Leadership Basic Exercise (LDKS).
Karena after our observation at school and incidentally Osis SMAN 15 Wajo will form a new
management then we are present to accommodate friends and students to carry out Basic Student
Leadership Exercises before forming a new management. The implementation of Basic Leadership
Training activities as a vehicle to shape the spirit of student leadership is still below the standard quality.
Many students attend the student council but do not yet have a good leadership spirit and neglect the
responsibility of the student council management in carrying out the mandate. Leadership attitude is a
process that is continuously studied in the stages of becoming a leader. The method provided by giving
material virtually using google meet, and the results are done well and students have understood well.
PENDAHULUAN
Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) adalah sebuah pelatihan dasar tentang materi yang di
butuhkan di level SLTA yang berkaitan dengan kepemimpinan. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
memerlukan gaya kepemimpinan ideal, gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas dan
hubungan antar manusia.
Sikap kepemimpinan bukan diperoleh sejak lahir, ataupun dengan mempelajarinya selama
beberapa jam pertemuan. Namun merupakan sebuah proses yang terus menerus dipelajari dalam
tahapan menjadi seorang pemimpin. Sikap itu terus membangun diri melalui serangkaian pengalaman
seseorang, sejalan dengan semakin matangnya pola pikir kedewasaan sikap seseorang. Serangkaian
proses dalam sebuah organisasi yang bermuara pada satu tujuan yaitu menjadi pemimpin yang
sesungguhnya dan keberadaannya haruslah berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk siswa.
Kemampuan kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan, paling tidak untuk
memimpin diri sendiri. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut
tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat
yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.
Menurut Aprianti (2014) kepemimpinan memiliki beberapa tingkatan. Tingkatan tersebut dapat
ditinjau dari cara memimpin, kompetensi memimpin, karakter memimpin, dan dampak atau hasil dari
proses memimpin itu sendiri. Kebanyakan jiwa kepemimpinan siswa pada umumnya masih rendah.
Seharusnya seorang pemimpin memiliki bekal untuk menjadi pemimpin yang baik dalam melaksanakan
tugasnya. Namum kenyataanya realisasi kepemimpinan belum berjalan dengan baik. Hal ini
berimplikasi dengan pengelolaan organisasi yang kurang optimal.
Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan bagi siswa untuk mengembangkan diri dalam hal melatih
kekompakan antar individu, penyaluran ide dan fikiran yang itu membangun kemajuan sebuah
kelompok kerja sama, membentuk proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk
mencapai tujuan bersama. Permasalahan yang di temukan di Lokasi KKN yakni kurangnya pengetahuan
tentang administrasi persuratan, cara bersidang dengan baik, beretorika dengan baik, dan menyelesaikan
masalah yang ditemukan.
Berdasarkan uraian di atas, kami meawarkan melaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan dengan
melibatkan pembina sekolah dan mahasiswa KKN yang ada di Kabupaten Wajo. Sebagai pertimbangan
menjaga protokol kesehatan dan mencegah penyebaran COVID-19, dengan menggunakan pelatihan
secara virtual.
METODE KEGIATAN
Permasalahan yang terjadi di OSIS adalah minimnya pengetahuan dalam menjalankan sebuah
roda organisasi, sehingga perlu dilakukan latihan kepemimpinan siswa, Dengan tema ”Penanaman jiwa
kepemimpinan yang berkarakter dan berwawasan luas”. Metode yang dilakukan dengan ceramah,
diskusi, dan pelatihan. Dalam kegiatan LDK dijelaskan secara komperhensif mengenai hal yang
berkaitan dengan kepemimpinan (leadership) meliputi kepemimpinan, Job description, administrasi
kesekretariatan, serta relasi organisasi dan akademik sehingga menjadi bekal dalam menjalankan roda
kepengurusan organisasi.
Sasaran kegiatan siswa-siswi SLTA sederajat, adapun tujuan dari Latihan Dasar Kepemimpinan
Siswa (LDKS) adalah melatih kedisiplinan diri peserta, mulai dari disiplin waktu, disiplin berpakaian,
disiplin dalam hal makan, disiplin terhadap instruksi, dan disiplin mengikuti program.
Objek dari kegiatan LDKS adalah para siswa kelas X dan XI SMAN 15 Wajo yang berjumlah 35
orang terdiri dari 21 siswi dan 14 siswa. Program kerja LDKS dilaksanakan pada tanggal 23-25 Oktober
2020 pukul 08.00 Wita-selesai melalui platfrom Google Meet dan pemateri berada di Sekolah SMAN
15 Wajo. Adapun tahapan program kerja ini meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap
evaluasi serta penutup.
Tahap pertama yakni perencanaan yang meliputi permintaan izin kepada pihak sekolah untuk
mengadakan kegiatan LDKS, melakukan rapat dan pembentukan panita, persiapan surat izin , ruangan
kegiatan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam pelaksankan kegiatan. Tahapan selanjutnya
adalah pelaksanaan meliputi pembukaan LDKS dan penerimaan materi Latihan Dasar Kepemimpinan.
Tahapan terakhir merupakan tahapan evaluasi dan penutup kegiatan meliputi evaluasi keseluruhan
materi LDKS dan pemberian sertifikat kepada para peserta.
1. Pembukaan
Gambar 1. Foto Pembukaan acara Oleh Sultan, S.Pd,. M.Pd. selaku Kepala SMAN 15 WAJO.
2. Materi Kepemimpinan
Persidangan merupakan sebuah media atau tempat untuk merumuskan suatu permasalahan yang
muncul dalam suatu komunitas yang di dalamnya mutlak terdapat beberapa perbedaan faham dan
kepentingan yang dimilikinya. Persidangan juga dibuat dalam rangka merumuskan hal-hal yang menjadi
kebutuhan sebuah kelompok atau organisasi dalam menjalankan tata kerja organisasi dalam
menjalankan tata kerja organisasi tersebut. Persidangan itu sendiri dibuat melalui mekasnisme yang
telah dibuat sebelumnya. Mekanisme yang ada didalam persidangan ini berfungsi untuk menjaga
keteraturan setiap elemen yang ada didalam sidang tersebut agar persidangan dapat berjalan lancar
secara harmonis dan kondusif.
Pimpinan sidang adalah pimpinan sidang adalah orang-orang yang telah ditunjuk sebelumnya
oleh peserta sidang yang mempunyai tugas untuk mengarahkan sidang dan ,menetapkan hasil keputusan
yang telah disepakati oleh seluruh peserta sidang. Pimpinan sidang biasanya terdiri dari 3 (tiga) orang,
yakni pimpinan sidang ketua; pimpinan sidang sekretaris (notulen) yang bertugas untuk mencatat segala
ketetapan yang telah disepakati dalam persidangan untuk kemudian diarsipkan; dan pimpinan sidang
anggota yang mendampingi kedua pimpinan sidang ketua dan pimpinan sidang sekretaris. Materi
sidang adalah materi atau konsep permasalahan yang akan dibahas didalam persidangan.
Pembinaan karakter siswa merupakan upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka
pembentukan krakter siswa. Pembinaan karakter disekolah sangat diperlukan dalam mengembangkan
karakter positif sehingga siswa dapat bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan norma-norma, etika
dan kesusilaan yang ada dalam masyarakat. Melalui pembinaan karakter di sekolah, siswa
dibina,dibentuk, diarahkan dan dibimbing untuk memiliki karakter yang baik sehingga dirinya dapat
menunjukkan sikap atau perilaku yang baik ketika berkomunikasi dengan orang lain dan hidup dalam
suatu komunitas.
Dinamika kelompok merupakan kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
mempunyai hubungan psikologis dengan jelas antara anggota satu dengan lainnya serta berlangsung
dalam situasi yang dialami. Dalam pelaksanaanya dinamika kelompok ini lebih banyak memberikan
kesempatan kepada peserta untuk mengalami atau melakukan kegiatan untuk memecahkan suatu
permasalahan yang bersifat rekeratif, selanjutnya proses tersebut didalam suatu diklat diganti dengan
materi yang disesuaikan dengan diklat yang akan dilaksanakan.
6. Materi Keorganisasian
Keorganisasian adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya
belum dapat dicapai oleh oleh individu secara sendiri-sendiri. Seseorang yang bergabung dalam
berorganisasi dengan kata lain organisatoris pada umumnya secara sosial pasti lebih aktif dibandingkan
dibandingkan orang yang tidak aktif dalam organisasi, organisatoris terlatih berinteraksi dengan
berbagai macam tipe orang, status sosial. Dengan ini tentunya akan memperluas pengalaman,
pengetahuan dan pemahaman baru karakteristik orang pada umumnya.
7. Materi Kesekretariatan
Kesekretariatan merupakan aktivitas kerja dari seorang sekretaris yang harus dikerjakan pada
jabatan sekretaris. Sekretaris bertugas mencarikan dan menyajikan informasi dari berbagai sumber, lalu
menginterpretasikan sehingga dapat memilih informasi yang dinilai dan dinilai bermanfaat dan disajikan
kepada pemimpin.
8. Materi Retorika
Retorika merupakan ilmu tersendiri yang memiliki kedudukan yang sejajar dengan ilmu lain.
Retorika menampilkan kebenaran dengan menata tutur secara efektif dan etis. Tujuan daripada
retorika adalah untuk meyakinkan pendengar akan kebenaran gagasan hal yang dibicarakan pembicara
dan retorika memberi bimbingan tentang bagaimana memanfaatkan bahasa dalam kegiatan bertutur.
9. Penutupan
DAFTAR PUSTAKA
Ningsih, T., & Rina, A. (2014). Pelaksanaan Latihan Dasar Kepemimpinan sebagai wahana
membentuk jiwa kepemimpinan. Yogyakarta: Citizenship.
Totok, S., & Eka, F. (2015). Kompetensi Kepemimpinan Siswa pasca mengikuti program
Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa di SMK Negeri 12 Surabaya. Surabaya: Jurnal-
Pendidikan Kewarganegaraan.