Anda di halaman 1dari 32

Salam Tergerak

Bergerak
Guru Penggerak
Menggerakkan
Kelompok 2
CGP angkatan 7
Kab. Garut-Kab Majalengka
Soni Purnamaasih,S.Pd Lesi Puspitasari, S.Pd
SMK 14 Garut TK Islam Attaqwa

Sri Maryani, S.Pd Fitria Hidayah, S.Pd


SMPN 2 Kasokandel SMAN 17 Garut
Nilai dan Peran
Guru Penggerak
Ruang Kolaborasi
Tugas seorang Guru Penggerak
adalah mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila

Guru Penggerak harus memahami


dan menjiwai nilai-nilai dan peran
Guru Penggerak
Nilai Guru Penggerak
1. Mandiri

2. Reflektif

3. Kolaboratif

4. Inovatif

5. Berpihak pada murid


Peran Guru Penggerak

Menjadi pemimpin pembelajaran

Menjadi Coach bagi guru Lain

Mendorong kolaborasi

Mewujudkan kepemimpinan murid

Menggerakkan komunitas Praktisi


Kekuatan nilai yang dimiliki
masing-masing anggota
kelompok
Soni Purnamaasih, S.Pd- Berpihak pada Murid
Setiap siswa mempunyai keunikan dan keterampilan yang berbeda
– beda oleh karena itu kita sebagai guru senantiasa melakukan
pembelajaran yang menyenangkan dan mampu membuat siswa
kreatif dan aktif dalam melaksanakan pembelajaran.
Yang saya lakukan adalah :
1. Menarik perhatian siswa dengan gaya bicara yang
menyenangkan dan penjelasan yang mudah dipahami
2. Membuat kesepakatan kelas
3. Menjelaskan gambaran umum kegiatan pembelajaran sebelum
pembelajaran dimulai
4. Meningkatkan motivasi siswa
5. Mengaitkan pembelajaran dengan mata pelajaran lainnya
6. Mengadakan evaluasi
Soni Purnamaasih, S.Pd- Kolaboratif
Kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk menelurkan
gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah secara
bersama-sama menuju visi bersama. Kolaborasi itu penting
untuk mencapai hasil terbaik saat menyelesaikan masalah
yang rumit. Dengan demikian saya sering berkolaborasi
dengan rekan sejawat untuk mencapai tujuan yaitu
kemampuan dan kepemimpinan siswa agar siswa dapat
menjalani hidupnya dengan penuh tanggung dan percaya diri.
Dalam pembelajaran kepemimpinan saya bekerja sama
dengan Kepolisian dan Pembina Paskibraka.
Dan bekerja sama dengan guru olah raga untuk pembentukan
fisik dan mental siswa.
Sri Maryani,S.Pd-Mandiri

Sebagai pendidik yang memiliki rasa tanggung jawab


saya berusaha semaksimal mungkin supaya bakat,
minat, dan kemampuan peserta didik bisa berkembang
dengan menuntunnya, mengarahkannya, yaitu dengan
mengikuti ajang perlombaan untuk melihat potensi
yang dimiliki serta menumbuhkan rasa percaya diri dan
keberanian peserta didik . Yang belum lama ini saya
mengantarkan peserta didik mengikuti perlombaan
Cerdas Cemat Pancasila alhamdulillah menang pada
tingkat kabupaten.
Sri Maryani,S.Pd-Inovatif
Di era sekarang dituntut untuk selalu berinovasi dalam segala hal
dan aspek. Begitu juga pada dunia pendidikan dimana
pembelajaran harus terus berinovasi selain membuat
pembelajaran menarik juga memperkenalkan kecanggihan
berbagai macam media yang bisa digunakan dalam
pembelajaran. Apalagi ketika masa pandemik covid-19 melanda
negeri kita. Pembelajaranpun ditempuh dengan daring. Disini
guru dituntut berinovasi dalam menyampaikan materi. Yang
saya lakukan membuat blooger dimana saya menuliskan materi
untuk peserta didik serta google form sebagai sarana latihan
soal, selain WA group untuk komunikasi.
https://srimaryaninsm.blogspot.com/2022/02/keberagaman-
suku-agama-ras-dan-antar.html
Lesi Puspitasari, S.Pd-Kolaboratif
Kolaboratif adalah adanya pola dan hubungan yang
dilakukan antar individu ataupun organisasi yang
berkeinginan untuk berbagi, saling berpartisipasi
secara penuh, dan saling menyetujui atau
bersepakat untuk melakukan tindakan bersama
dengan cara berbagi informasi, berbagi sumber
daya.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Kolaboratif yaitu


saya bersama rekan guru membuat rancangan
pembelajaran yang sesuai dengan minat anak.
Lesi Puspitasari, S.Pd-Inovatif
Sebagai Guru penggerak selalu berusaha memunculkan
gagasan-gagasan baru dan tepat guna terkait situasi tertentu
ataupun permasalahan yang ada.
Dengan inovasi yang saya lakukan tentunya dapat melayani
murid saya dengan baik, memberikan kenyamanan dan
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
sehingga dapat memotivasi perserta didik untuk Belajar.
Kodrat anak adalah bermain , dan Bermain bisa dijadikan
sarana untuk belajar.
Saya menciptakan media pembelajaran yang menarik,
bermakna dan menyenangkan untuk anak yang dinamakan
Telepon Lantai yaitu untuk mengenalkan lambang bilangan
pada anak usia dini.
Fitria Hidayah, S.Pd-Mandiri

Sebagai Guru Penggerak, saya mempunyai


semangat untuk terus belajar sepanjang hayat.
Saya termotivasi untuk mengembangkan diri
tanpa harus menunggu adanya pelatihan yang
ditugaskan oleh sekolah, dinas, atau pihak lain.
Hal ini dibuktikan dengan saya berinisiatif
mengikuti berbagai pelatihan yang terkait
dengan peningkatan kompetensi saya sebagai
guru. Dengan usaha peningkatan kompetensi
ini, berharap bisa menunjang tugas saya dalam
mendidik dan mengajar
Fitria Hidayah, S.Pd-Berpihak pada murid
Pembelajaran hendaknya berpusat pada murid. Murid harus
aktif dalam proses pembelajaran sehingga mereka
mendapatkan pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran
yang berpihak kepada murid juga menumbuhkan kreativitas
murid untuk memanfaatkan benda-benda di sekitar mereka
untuk pembelajaran.
Pengalaman saya dalam melaksanakan pembelajaran di
kelas yang berpihak kepada murid adalah membuat suasana
belajar yang berbeda dan menyenangkan dengan
menggunakan media pembelajaran yang bervariasi. Hal ini
membuat murid semangat dan antusias mengikuti pelajaran .
Transfer ilmu pun mudah untuk dilakukan ketika murid
bahagia saat belajar.
Mengacu pada nilai-nilai guru penggerak
yang sudah Kami miliki, maka Kami
merancang satu kegiatan/program yang
sesuai dengan peran guru penggerak
yaitu "mewujudkan kepemimpinan murid"
Rancangan singkat kegiatan yang
berbasis pada kekuatan nilai yang
dimiliki setiap anggota kelompok
Rancangan Kegiatan/Program

TUJUAN KEGIATAN
Untuk mewujudkan
kepemimpinan murid, maka
Menanamkan dan
kami merancang kegiatan
menumbuhkembangkan jiwa
LDKS (Latihan Dasar
kepemimpinan, kemandirian, dan
Kepemimpinan Siswa)
keteladanan kepada siswa
Rancangan Kegiatan/Program
MANFAAT KEGIATAN :
1. Memupuk jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab atas amanah
yang diembannya
2. Membentuk karakter siswa yang mandiri dan memiliki mental yang kuat
3. Melatih jiwa kebersamaan dan meningkatkan kemampuan berorganisasi
bagi siswa di sekolah
4. Melatih kedisiplinan calon pengurus OSIS
5. Memahami alur kerja OSIS di sekolah
6. Melatih rasa percaya diri
7. Sarana pengembangan diri
8. Belajar meyelesaikan masalah
Tahapan Kegiatan

1. Musyawarah dan rapat 6. Melaksanakan


pembentukan panitia sosialisasi LDKS
2. Merumuskan ide dalam 7. Melaksanakan kegiatan
membuat kegiatan LDKS
3. Menentukan peserta 8. Pemantauan,
LDKS pendampingan dan
4. Menentukan pemateri pembimbingan
yang kompeten 9. Penutupan dan Evaluasi
5. Menentukan waktu dan
tempat kegiatan
Tahapan Kegiatan 1
Musyawarah dan rapat pembetukan Panitia

Nilai guru penggerak yang terkandung


dalam kegiatan ini adalah nilai kolaboratif.
Dalam menyusun kegiatan LDKS kami
terlebih dahulu melakukan musyawarah
yaitu membuat kesepakatan dalam
mencapai satu tujuan yang sama dari semua
peserta musyawarah
Tahapan Kegiatan 2
Merumuskan ide dalam membuat kegiatan
Nilai guru penggerak yang terkandung dalam kegiatan
ini adalah inovatif,kolaboratif,mandiri. Dalam
merumuskan ide terdapat nilai inovatif yaitu
menciptakan sebuah gagasan dalam menyusun konten
kegiatan LDKS. Nilai mandiri yaitu guru
bertanggungjawab atas proses dan hasil yang ingin
dituju. Nilai kolaboratif kita saling berdiskusi dan
memberikan ide dalam musyawarah mempersiapkan
kegiatan LDKS
Tahapan Kegiatan 3
Menentukan peseta LDKS

Nilai guru penggerak yang terkandung


dalam tahapan ini adalah reflektif. Untuk
menentukan dan menilai siapa peserta yang
akan kita diberikan pelatihan LDKS, dengan
ketentuan siapa saja yang dianggap
memenuhi syarat dan layak untuk mengikuti
LDKS
Tahapan Kegiatan 4
Menentukan pemateri yang kompeten

Nilai guru penggerak yang terkandung


didalamya adalah kolaboratif dimana kita
bekerjasama dengan orang yang kompeten
dalam bidangnya
Tahapan Kegiatan 5
Menentukan waktu dan tempat pelaksanaan

Nilai guru penggerak yang terkandung


dalam tahapan ini adalah mandiri dan
kolaboratif. Kita menetukan waktu dan
tempat kegiatan dengan mandiri dan penuh
tanggung jawab serta bekerjasama dengan
tim untuk mencari tempat yang cocok untuk
melakukan kegiatan
Tahapan Kegiatan 6
Melaksanakan sosialisasi kegiatan LDKS

Nilai guru penggerak yang terkandung


dalam tahapan ini adalah kolaboratif. Dalam
melakukan sosialisasi memerlukan hubungan
kerja sama yang baik antara panitia dengan
calon peserta LDKS
Tahapan Kegiatan 7
Melaksanakan kegiatan LDKS
Nilai guru penggerak yang terkandung dalam tahapan ini
adalah kolaboratif, berpihak pada murid. Dalam
melaksanakan kegiatan ini guru penggerak harus
membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak
yang terlibat. Agenda yang kita siapkan dalam kegiatan
LDKS adalah kegiatan yang berpihak kepada murid, konten
kegiatannya harus betul-betul mendukung kebutuhan murid.
Kegiatan LDKS nya pun harus dibuat nyaman dan
menyenangkan bagi murid.
Tahapan Kegiatan 8
Pemantauan, pendampingan dan pembimbingan

Nilai guru penggerak yang terkandung pada tahapan ini adalah


kolaboratif. Melalui pemantauan, pendampingan dan bimbingan
dalam kegiatan LDKS terjalin kerjasama dan komunikasi yang
baik antara guru penggerak dengan berbagai pihak panitia yang
terlibat di lapangan.
Tahapan Kegiatan 9
Penutupan dan evaluasi kegiatan LDKS

Nilai guru penggerak yang terkandung pada tahapan ini


adalah kolaboratif dan reflektif. Saat melakukan evalusi
dibutuhkan kerjasama dalam memberikan kritikan dan saran
yang membangun dari seluruh pihak yang terkait. Dengan
mengamalkan nilai reflektif, guru penggerak dapat
mendorong dirinya untuk meningkatkan kualitas, membuat
pilihan-pilihan yang masuk akal dan bertanggungjawab untuk
memperbaiki kualitas kinerja dan hasil kerjanya
Rancangan SATU kegiatan sebagai upaya
mengkolaborasikan kekuatan nilai yang
telah dimiliki masing-masing anggota
dalam kelompok
Terima Kasih
Salam Sehat dan bahagia

Anda mungkin juga menyukai