Anda di halaman 1dari 8

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN DILEMA
ETIKA
modul 3.1

Disusun oleh
Kelompok 1
Fasilitator : R.Fauzia Lu‘Luun Hasni
Pendamping : Listia Ningrum
Koneksi Antar Materk
Modul 3.1
Pengambilan Keputusan
Dari pengalaman kita bekerja pada institusi pendidikan, kita
sering dihadapkan pada bujukan moral dan dilema etika. Pada
kondisi bujukan moral, kita pasti dapat berpegang pada aturan
dan norma yang berlaku, karena dalam bujukan moral pilihan
yang ada adalah salah dan benar. Akan tetapi, berbeda halnya
jika kita dihadapkan pada situasi dilema etika. Kita telah
mengetahui bahwa dilema etika adalah hal berat yang harus
dihadapi dari waktu ke waktu. Ketika kita menghadapi situasi
dilema etika, yaitu situasi yang bertentangan seperti cinta dan
kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan,
toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Situasi-
situasi tersebut menepatkan kita pada paradigma dilema etika
seperti berikut ini:
1. Paradigma individu melawan masyarakat (individu vs community); yaitu konflik yang
terajdi untuk membuat pilihan antara kepentingan pribadi atau kelompok kecil dengan
kepentingan orang lain atau kelompok yang lebih besar.
2. Paradigma keadilan melawan rasa kasihan (Justice vs mercy); pilihan yang ada adalah
memilih antara keadilan dan pelakukan yang sama bagi semua orang atau membuat
pengecualian kar3ena kemurahan hati dan kasih sayang. Terkadang diperlukan untuk
memegang teguh peraturan, akan tetapi, kita pun terkadang perlu membuat
pengecualian untuk hal yang benar dan manusiawi.
3. Paradigma kebenaran mealawan kesetiaan (truth vs loyalty). Pada paradigma ini kita
ditempatkan pada situasi untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku
setia sebagai rasa tanggung jawab kita kepada orang lain. Apakah kita akan berlaku
jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta atau kita menjunjung nilai kesetiaan
pada profesi, kelompok tertentu, atau komitmen yang telah dibuat sebelumnya.
4. Paradigma jangka pendek melawan jangka panjang (short term vs long term) pada
paradigma ini kita ditempatkan pada pilihan antara yang nampak terbaik untuk saat ini
dan yang terbaik untuk masa yang akan datang
Dilema etika seringkali membuat kita sulit untuk mengambil
keputusan. Keputusan yang kita ambil sering kali hanya
berdasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini:
1. Melakukan demi kebaikan orang banyak atau yang kita kenal dengan
Berpikir Berbasis pada Hasil Akhir (Ends Based Thinking).
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai pada prinsip dalam diri atau yang sering
kita sebut dengan Berpikir Berbasis Peraturan (Rules Based Thinking).
3. Melakukan apa yang kita harapkan orang lain lakukan pada diri kita
atau kita kenal dengan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Cares Based
Thinking).
Sebelum mengambil keputusan, terdapat 9 (sembilan) langkah yang
dapat disusun untuk memandu kita dalam mengambil keputusan dan
menguji keputusan dalam situasi dilema etika yang membingungkan
karena adanya beberapa nilai-nilai yang bertentangan, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangna dalam
situasi, dengan cara mengidentifikasi dan menyaring masalah yang
berhubungan dengan etika sopan satun dan norma sosial.
2. Tentukan siapa saja pihak yang terlibat dalam situasi tersebut.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan, dalam hal ini kita dapat
menggunakan salah satu teknik Coaching dan Kompetensi Sosial
Emosi Teknik STOP
4. Pengujian Benar atau Salah, dalam hal ini dapat dilakukan
menggunakan uji legal, uji regulasi atau standar profesional, uji
intuisi, uji halaman depan, dan uji panutan atau idola
5. Pengujian menggunakan empat paradigma benar lawan benar
6. Melakukan prinsip resolusi dengan menggunakan 3 (tiga) prinsip
pengambilan keputusan, yaitu berbasis hasil akhir, berbasis
peraturan, dan berbasis rasa peduli.
7. Investigasi opsi trilema, yaitu munculnya sebuah gagasan baru
yang kreatif saat kebingungan dalam pengambilan keputusan.
8. Buat keputusan
9. Lihat keputusan dan refleksikan, dalam hal ini salah satu langkah
yang dapat kita gunakan adalah teknik IA (Inquiry Apresiatif)
menggunakan konsep BAGJA yang berarti Buat Pertanyaan, Ambil
Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, dan Atur Ekseskusi
Keputusan yang tepat dan bijak akan sangat berpengaruh dalam
perubahan pendidikan di Indonesia yang lebih maju. Bersama kita
wujudkan merdeka belajar.
TERIMAKASIH
Indonesia Bukan Hanya Tanah Air Kita
Indonesia Bukan Hanya Tempat Kita Berdiri Tegak
Tetapi Indonesia Adalah Negara Yang Harus Kita Bela
Dengan Air Mata dan Darah Indonesia Merdeka
Dengan Itu Pula Kita Akan Memperjuangkannya

Kami Calon Guru Penggerak


Kapi Para Pelayan Rakyat
Selama Jantung Ini Berdetak
Kami Akan Berjuang Sampai Akhir Hayat

CGP-Angkatan 7_Kel 1

Anda mungkin juga menyukai