Anda di halaman 1dari 4

4 Paradigma dalam Pengambilan Keputusan Guru Penggerak

Dilema etika. Hal itu tentu sudah dialami oleh para guru selama menimba pengalaman

di institusi pendidikan Selain itu, akan ada juga dilema yang berkaitan dengan nilai-nilai

kebaikan mendasar yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan,

kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab, dan penghargaan akan hidup.

Secara umum, ada empat kategori paradigma yang ada dalam situasi dilematis itu.

1. Individu lawan kelompok (individual vs community)

Artinya, ada pertentangan antara individu melawan kelompok yang lebih

dominan atau mayoritas dalam sebuah perkumpulan yang lebih besar itu.

2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

Pilihannya adalah antara mengikuti aturan "hitam di atas putih" atau melanggar

sepenuhnya.

3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

Terkadang, dalam mengambil keputusan, kita harus memilih antara jujur atau

setia kepada orang lain. Kejujuran dan kesetiaan ini acap menjadi pertentangan

yang berat.

4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Paradigma ini sering dijumpai. Sering kita dihadapkan pada situasi antara

mengambil keputusan jangka panjang atau jangka pendek.

3 Prinsip Pengambilan Keputusan Guru Penggerak

Guru Penggerak harus mampu memahami filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Salah

satu filosofi yang diusung sebagai sistem among dalam pendidikan adalah "Pratap triloka".
1. Ing ngarsa sung tuladha. Artinya, seorang guru harus mampu memberikan

contoh baik atau teladan bagi peserta didiknya.

2. Ing madya mangun karya. Artinya, seorang guru harus menjalin komunikasi

yang baik dengan peserta didiknya.

3. Tut wuri handayani. Guru harus menjadi penggerak yang dapat memotivasi

maupun mendorong peserta didiknya dalam mengembangkan potensinya

masing-masing.

"Pratap Triloka" dapat diterapkan guru dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan

dengan prinsip tertentu. Kadang kala, seorang guru dihadapkan pada keadaan atau situasi

yang dipilih antara keputusan benar dan salah. Maka dari itu, guru harus memiliki kompetensi

dan peran sesuai filosofi "Prapat Triloka" Ki Hajar Dewantara.

Dalam pengambilan keputusan, guru penggerak memiliki 3 prinsip yang dapat diambil

meliputi

1. Prinsip Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Prinsip Care-Based Thinking cocok digunakan para guru yang memiliki empati tinggi,

rasa kasih sayang, dan kepedulian cenderung.

2. Prinsip Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

Prinsip Rule-Based Thinking cocok digunakan guru yang memiliki sikap jujur dan

komitmen yang kuat untuk tunduk pada peraturan.

3. Prinsip Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

Prinsip Ends-Based Thinking cocok digunakan guru yang reflektif dan memiliki jiwa

sosial tinggi.
9 Langkah Pengambilan Keputusan Guru Penggerak

Berikut langkah-langkah yang bisa ditempuh sebelum Guru Penggerak menentukan keputusan.

1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi tertentu

Dalam menentukan keputusan terkadang ada sesuatu yang harus dikorbankan, dalam

situasi tertentu.

2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut

Sebelum mengambil suatu keputusan, pertimbangkan karakter semua orang yang

terlibat.

3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut

Fakta-fakta terkait situasi tertentu harus menjadi pertimbangan juga dalam pengambilan

keputusan.

4. Pengujian benar atau salah

Pengujian yang dilakukan bisa berupa uji legal, uji regulasi/standar profesional, uji

intuisi, dan uji panutan. Jika hal ini sudah dilakukan, anda bisa memiliki referensi dan

cara pandang lebih luas dalam mengambil keputusan

5. Pengujian paradigma benar dan benar

Terkadang dalam suatu kondisi tertentu terdapat pilihan keputusan yang sama-sama

dianggap benar. Untuk memilih lakukan pengujian sehingga Anda bisa menitikberatkan

kepada salah satu.

6. Melakukan prinsip resolusi

Menerapkan 3 prinsip, yakni End based thinking, Rule based thinking, Care based

thinking dalam pengambilan keputusan. Kalau memungkinkan ambil ketiganya tetapi jika

tidak, cukup salah satu atau dua.


7. Investigasi Opsi Trilema

Investigasi Opsi Trilema yaitu solusi lain yang tak terduga. Sebelum membuat

keputusan, refleksikan diri sendiri terhadap keputusan yang diambil.

8. Buat keputusan

Setelah langkah-langkah di atas sudah selesai, buat keputusan yang bulat.

9. Lihat lagi keputusan itu, refleksikan Setelah ada sebuah keputusan,

Anda tidak serta-merta selesai begitu saja tugasnya. Tinjau dan lihat impak dari

keputusan itu, refleksikan, dan diskusikan dengan pihak yang berkaitan

Anda mungkin juga menyukai